6893Please respect copyright.PENANAdb1Q8k8HEM
6893Please respect copyright.PENANA60jGZokJEY
“Loh kamu mau kemana Cit?” tanya Nada saat melihat pagi ini Cita sudah rapi.6893Please respect copyright.PENANA1JgbHtB1Oo
6893Please respect copyright.PENANA4BKBevTo60
“Aku mau pulang mbak” jawab Cita.6893Please respect copyright.PENANAVOopUbRY4B
6893Please respect copyright.PENANAdPqbCNKXpM
“Pulang? Katanya, kemarin kamu bilang mau disini dulu sementara waktu? Kamu bilang nggak mau ketemu mas Andi dulu?”6893Please respect copyright.PENANALiV4IGTunR
6893Please respect copyright.PENANAHd9D5dsrMy
“Iya mbak, tapi tadi ibu mertuaku telpon ada yang datang nyariin aku”6893Please respect copyright.PENANAhuUhB6nvXY
6893Please respect copyright.PENANAqJS5eBOY6Q
“Ooh siapa emang?”6893Please respect copyright.PENANANkCKEg4Ryn
6893Please respect copyright.PENANA6iLOREf6AM
“Pak Bowo, atasannya mas Andi”6893Please respect copyright.PENANAeKPag3o0OE
6893Please respect copyright.PENANA2KloBKbx7Q
“Pak Bowo?” Nada kaget mendengar nama pak Bowo disebut Cita.6893Please respect copyright.PENANA8462q0OYR9
6893Please respect copyright.PENANAIXrgWhZtVo
6893Please respect copyright.PENANAgQetRFsJDq
Dia tak menyangka pak Bowo bisa-bisanya datang dan mencari Cita dirumahnya, padahal mereka kemarin baru saja ketemuan. Dalam benak Nada dia bertanya-tanya, untuk apa pak Bowo datang kerumah Cita? Apalagi memang mencari Cita, bukan Andi. Apakah pak Bowo senekat itu untuk usahanya bisa mendapatkan Cita? Nada benar-benar tak habis pikir dengan pria yang juga telah menaklukan dirinya itu.6893Please respect copyright.PENANALRvZoRbXEG
6893Please respect copyright.PENANAMt4x37xpd2
6893Please respect copyright.PENANAyhYkRrZ9uS
“Iya mbak. Aku permisi dulu ya kalau gitu”6893Please respect copyright.PENANAy4sL034f02
6893Please respect copyright.PENANAylCgRiKZ7I
“Eh tunggu dulu Cit”6893Please respect copyright.PENANAVQMRwhCO6B
6893Please respect copyright.PENANAzBdDl1a1zy
“Ada apa atasannya mas Andi nyariin kamu Cit? kok bukan nyari mas Andi?”6893Please respect copyright.PENANAiyCetcJs8p
6893Please respect copyright.PENANASPRN73H0eT
“Aku juga nggak tahu sih mbak, tapi katanya penting gitu, aku disuruh cepet-cepet pulang”6893Please respect copyright.PENANAKaLbWRKII6
6893Please respect copyright.PENANA7UeBNp06gC
“Yaudah kalau gitu aku anterin aja ya?”6893Please respect copyright.PENANAeihLbHHwao
6893Please respect copyright.PENANAAdcApRPeSu
“Nggak usah mbak aku sendiri aja”6893Please respect copyright.PENANAKkyRMcty7N
6893Please respect copyright.PENANAuFNSDSWRdo
“Udah nggak papa aku anterin. Kamu kayaknya masih lemes gitu lho”6893Please respect copyright.PENANAhvDaZ0JZCy
6893Please respect copyright.PENANAIekDSkyYUu
“Tapi mbak…”6893Please respect copyright.PENANADdpa6W4e83
6893Please respect copyright.PENANAQTnxS2Lii6
“Udah nggak papa. Tunggu bentar ya aku ganti baju dulu”6893Please respect copyright.PENANAW1gQSCD0EZ
6893Please respect copyright.PENANA2FWB2WgLLS
6893Please respect copyright.PENANA1YXntfJL1B
Tanpa menunggu jawaban Cita Nada langsung masuk ke kamarnya untuk berganti baju dan memakai jilbabnya. Kondisi Cita memang terlihat masih lemas. Ini karena dia semalam tidak bisa tidur, terus kepikiran masalah rumah tangganya dengan Andi. Setelah selesai curhat dengan Nada semalam Cita masih terus menangis. Nada yang berusaha menghibur Cita malah ketiduran duluan.6893Please respect copyright.PENANAcg4GNshBwJ
6893Please respect copyright.PENANAnzjdLNShpj
Setelah Nada selesai berdandan diapun keluar dari kamarnya. Dia memanasi sebentar mobilnya lalu mengajak Cita berangkat. Sebenarnya, ada sebab lain kenapa Nada ngotot mengantar Cita. Dia penasaran kenapa pak Bowo datang kerumah Cita tapi bukannya mencari Andi yang anak buahnya, malah mencari Cita. Dia ingin tahu apa yang akan diperbuat pak Bowo disana. Meskipun sebenarnya dia juga agak-agak takut kalau saja pak Bowo nanti begitu melihatnya malah akan berbuat macam-macam, minimal membongkar skandalnya.6893Please respect copyright.PENANAx6W2KMvD1E
6893Please respect copyright.PENANA02oxc6FVTC
Sesampainya dirumah Cita, mereka berdua melihat sebuah mobil terparkir didepan. Nada tahu itu mobil pak Bowo. Tapi yang membuat dia dan Cita agak heran, tidak ada mobil Andi terparkir disana. Mereka mulai berpikir, kemanakah Andi? Dan apakah pak Bowo datang kesini ada hubungannya dengan Andi? Tak ingin berlama-lama merekapun masuk kedalam rumah, dan sudah ada pak Bowo disana nampak ngobrol dengan ibu mertua Cita diruang tamu itu.6893Please respect copyright.PENANA4GXUIo5zNW
6893Please respect copyright.PENANAZlmxvsIj5m
6893Please respect copyright.PENANANmKJdSmAPm
“Maaf pak Bowo, sudah lama menunggu?” tanya Cita.6893Please respect copyright.PENANASnJeQl7tyZ
6893Please respect copyright.PENANAeffywdQCJe
“Ah belum kok mbak. Saya nggak tahu kalau mbak Cita nggak ada dirumah, makanya nggak nelpon dulu tadi”6893Please respect copyright.PENANAx4NxsrlzON
6893Please respect copyright.PENANA6IwHXvDb0D
“Iya pak maaf, saya semalam menginap dirumah mbak Nada ini” jawab Cita sambil menunjuk kearah Nada yang duduk disampingnya. Pak Bowo menatap Nada sambil tersenyum seperti orang yang tidak saling kenal. Dalam hati Nada dia memaki kesal pada pak Bowo karena dia menganggap pak Bowo jago sekali aktingnya.6893Please respect copyright.PENANAmijRITWGHl
6893Please respect copyright.PENANABv9kR6gTrn
“Jadi ada apa pak, kok tiba-tiba datang kemari? Apa ada hal yang penting?” tanya Cita.6893Please respect copyright.PENANANjOQF4T2q6
6893Please respect copyright.PENANAiPUtQD9QTq
“Ini soal Andi mbak” jawab pak Bowo.6893Please respect copyright.PENANAMUwesjCqJF
6893Please respect copyright.PENANAFeF7No03IR
“Ada apa dengan mas Andi pak?”6893Please respect copyright.PENANAZeU9Jq4lay
6893Please respect copyright.PENANAEDBJN8QDDn
6893Please respect copyright.PENANA3NcRmUiI0G
Pak Bowo tak langsung menjawabnya. Dia menatap kearah Nada, lalu kearah Cita lagi, seperti mempertanyakan keberadaan Nada disini. Cita mengerti maksud pak Bowo, dan untungnya Nada sudah tahu permasalahan rumah tangganya itu, jadi Cita merasa tidak masalah kalau Nada tetep disitu dan ikut mendengar apa yang mau disampaikan oleh pak Bowo.6893Please respect copyright.PENANAt7pQgPR7sr
6893Please respect copyright.PENANAO372OmUjw7
6893Please respect copyright.PENANA67HW6Spy3L
“Nggak papa pak, mbak Nada ini sahabat saya. Dia juga sudah banyak tahu soal ini” ucap Cita perlahan, agak lirih dibagian akhir sambil menatap ibu mertuanya. Dia merasa tidak enak dengan ibu mertuanya karena belum cerita sepenuhnya padanya. Namun dia merasa lega waktu ibu mertuanya tersenyum dan mengangguk, tanda tidak apa-apa.6893Please respect copyright.PENANAW7L2BqEMAy
6893Please respect copyright.PENANAaYYKtCVxO7
“Hmm, jadi nggak papa ya, saya ceritakan sekarang?” tanya pak Bowo.6893Please respect copyright.PENANAfGuD72RY7q
6893Please respect copyright.PENANAYjeIspg3AF
“Iya pak nggak papa” jawab Cita.6893Please respect copyright.PENANAhQxd9GRvIe
6893Please respect copyright.PENANAR2Wm6qfFLF
“Jadi gini mbak Cita, ibu, dan mbak Nada. Tadi saya dapat kabar dari salah seorang teman saya yang kebetulan bertugas di polres”6893Please respect copyright.PENANAYLRGUOPuIn
6893Please respect copyright.PENANArDbtlEO9ZD
“Po.. polres?” tanya Cita terkejut. Ibu mertuanya dan juga Nadapun terlihat terkejut.6893Please respect copyright.PENANApfIy8YMVNU
6893Please respect copyright.PENANAHd6QdZKjzm
“Iya mbak. Hmm, saat ini Andi sedang ditahan dipolres” ucap pak Bowo.6893Please respect copyright.PENANAD6SGcpal7e
6893Please respect copyright.PENANAvTe4IIdTXS
“Apa pak? Ditahan? Bapak nggak salah orang kan? Itu mas Andi suami saya?”6893Please respect copyright.PENANA3UoQUxro5J
6893Please respect copyright.PENANARonC1DK0Qb
“Betul mbak. Tadinya juga saya nggak percaya, tapi teman saya itu bilang kalau yang ditahan itu namanya Andi Bahtiar, dan kerja dibank yang sama dengan saya” jawab pak Bowo.6893Please respect copyright.PENANABKeEsfTVvQ
6893Please respect copyright.PENANAawGZvOzG9v
6893Please respect copyright.PENANAQG2MJliBXP
Mendengar itu makin terkejutlah mereka semua, karena Andi Bahtiar memanglah nama panjang dari Andi, suami Cita.6893Please respect copyright.PENANAU4Hb6c1Pe0
6893Please respect copyright.PENANAlvkiSZAIzM
6893Please respect copyright.PENANATxU4xCaucX
“Ke.. kenapa mas Andi sampai bisa ditahan?”6893Please respect copyright.PENANAxYRDpjsY56
6893Please respect copyright.PENANAxLxLm0BT6z
“Menurut info dari teman saya, Andi ditahan karena semalam melakukan tindak penganiayaan kepada…” pak Bowo menahan ucapannya, lalu melihat kearah ibu mertua Cita dan Nada, lalu menatap Cita, seolah meminta persetujuan kepada Cita untuk melanjutkan ucapannya.6893Please respect copyright.PENANAEhkj0V4hZ2
6893Please respect copyright.PENANA3zCtkDTeBQ
“Kenapa siapa pak?” tanya Cita makin penasaran.6893Please respect copyright.PENANAfnGmnj55N1
6893Please respect copyright.PENANAG3Vf1pL3Nx
“Kenapa, Isna”6893Please respect copyright.PENANAPXom4Jh96J
6893Please respect copyright.PENANAztsyuMetkh
*6893Please respect copyright.PENANACMPCnr85Iz
*6893Please respect copyright.PENANAcJWjkts5Jx
*6893Please respect copyright.PENANAyZowY9ABpn
*6893Please respect copyright.PENANAM5GQ28E4qz
6893Please respect copyright.PENANAjErifQC4xu
Setelah sekitar setengah jam mereka ngobrol disitu yang isinya pak Bowo menceritakan sebab musabab kenapa Andi sampai bisa dipenjara, mereka kemudian memutuskan untuk menemui Andi. Sebenarnya pak Bowo saja yang mau kesana, tapi kemudian Cita memaksa untuk ikut. Nada juga diminta ikut menemani Cita sedangkan ibu mertua Cita tetap dirumah untuk menjaga anak Cita. Lagipula ibu mertua Cita sepertinya syok sekali mendengar kalau anaknya telah ditahan karena memukuli seorang wanita, yang tak lain adalah selingkuhannya sendiri.6893Please respect copyright.PENANA4kZZQJlsnV
6893Please respect copyright.PENANAwDXoEzESjC
Tak berapa lama kemudian mereka sampai dikantor polisi. Pak Bowo melapor ke petugas jaga untuk menyampaikan maksud kedatangannya. Lalu petugas itu membawa masuk mereka bertiga dan memintanya menunggu diruang tunggu. Tak lama kemudian mereka bertiga dipanggil untuk masuk kesebuah ruangan. Terlihat Andi sudah duduk disitu dengan tangan terborgol. Kondisinya memprihatinkan, wajahnya babak belur, terlihat begitu lemas. Apalagi melihat siapa yang datang, dia langsung menunduk.6893Please respect copyright.PENANAhpZGXgjnb7
6893Please respect copyright.PENANA8TvIaRwjju
Cita hanya bisa diam menutup mulut dengan kedua tangannya, sedangkan Nada memeluknya dari samping. Melihat Cita yang sepertinya belum mau bicara dengan Andi, pak Bowo langsung maju untuk duduk didepan Andi. Andi melirik sebentar, saat tahu yang duduk didepannya pak Bowo, dia kembali menunduk lagi.6893Please respect copyright.PENANAIbbj86sVFq
6893Please respect copyright.PENANA6ItVRBS40p
6893Please respect copyright.PENANAWs0PIigUyX
“Di, kamu baik-baik aja?” tanya pak Bowo.6893Please respect copyright.PENANAXRaYnQ6RoL
6893Please respect copyright.PENANA8PVYb4EE4C
6893Please respect copyright.PENANAgm3jTBzqX2
Andi tak menjawab, hanya mengangguk lemah. Jawaban yang sebenarnya jauh dari kondisinya saat ini. Secara fisik, dia masih merasa kesakitan setelah semalam dihajar sekuriti komplek Isna. Wajahnya masih terlihat benjol-benjol, menyedihkan. Hatinyapun juga terasa sakit. Banyak yang membuatnya seperti itu, diantaranya yang paling besar adalah penyesalan, terutama kepada Cita.6893Please respect copyright.PENANAD7K4oz3GnS
6893Please respect copyright.PENANAC0rZalrdsg
Semalam dia setengah sadar dibawa oleh sekuriti komplek kesini. Begitu dia sadar, dia sedang diperiksa oleh dokter, tak lama kemudian dia dimintai keterangan oleh polisi. Andi sama sekali tak menyangkal bahwa dirinya memukuli Isna. Dia hanya bilang penyebabnya adalah pertengkaran mereka tanpa merinci isi pertengkarannya.6893Please respect copyright.PENANAtxoPCz3YdS
6893Please respect copyright.PENANAZcmJdSq2Ax
Setelah diperiksa dia dibawa masuk kedalam sel. Disitulah dia merenung, meningat kembali awal mulai semua bisa jadi seperti ini. Mulai dari prasangka buruknya kepada Cita, hingga jalan salah yang dia ambil. Juga keegoisannya selama ini, kengototannya menuduh Cita selingkuh, yang kemudian membawanya kepada perselingkuhan dengan Isna. Dan semalam, kata-kata Isna terus terngiang dikepala Andi, bahwa dia adalah seorang pecundang.6893Please respect copyright.PENANAFNnwNRYqev
6893Please respect copyright.PENANAcFyKK3bkYk
Tentu saja harga dirinya sebagai seorang lelaki hancur disebut seperti itu oleh Isna. Apalagi Isna blak-blakan soal minyak yang diberikan kemarin bukanlah pelumas melainkan obat untuk memperbesar penis. Juga mengingat kata-kata Isna bahwa kalaupun benar Cita selingkuh, itu semua karena Andi yang mungkin tidak pernah bisa memuaskan Cita. Dia yang tadinya bersikeras menyangkal, mulai mengakui kalau dirinya memang pecundang.6893Please respect copyright.PENANAQwXsDQahlZ
6893Please respect copyright.PENANAFr7KOIRcuS
6893Please respect copyright.PENANATHEZ9JDNce
“Aku nggak tahu apa yang terjadi antara kamu sama Isna, tapi apa betul kamu melakukan pemukulan kepadanya?” tanya pak Bowo lagi.6893Please respect copyright.PENANActxo5jDTxG
6893Please respect copyright.PENANAdaV3R0wCPV
6893Please respect copyright.PENANAUqJQjyXZFc
Dan kembali Andi hanya mengangguk.6893Please respect copyright.PENANA0jPvSdOgHR
6893Please respect copyright.PENANAwIELmrWldc
6893Please respect copyright.PENANAfvQoyl5pxo
“Kenapa?”6893Please respect copyright.PENANA6VYbngJxMi
6893Please respect copyright.PENANAsPAMHR51Vc
6893Please respect copyright.PENANACvktPgRsvo
Andi tak langsung menjawab. Dia bingung untuk mengatakannya, sementara kepada polisi saja dia tidak menjelaskan semuanya. Pak Bowo dalam hatinya tertawa lebar melihat kondisi Andi. Dia bertanya seperti itu cuma sekedar sandiwara saja, karena memang dia tahu persis apa yang terjadi semalam dirumah Isna.6893Please respect copyright.PENANAF4XTdt1UMZ
6893Please respect copyright.PENANA91owyV8YzR
6893Please respect copyright.PENANACoy1984k0s
“Yaudah kalau kamu masih belum mau cerita ke aku. Tapi inget Di, aku ini atasan kalian, aku bertanggung jawab atas kalian berdua, jadi aku berhak tahu apa yang terjadi. Aku harap lain kali kamu bisa ceritain semua ke aku, mengerti?”6893Please respect copyright.PENANAt99u8nVEkf
6893Please respect copyright.PENANARMAZU634a5
6893Please respect copyright.PENANA8YWSKDhLRs
Lagi-lagi Andi hanya mengangguk. Melihat itu pak Bowo berdiri dan menghampiri Cita yang masih dipeluk Nada.6893Please respect copyright.PENANAOJYt2T3Bq7
6893Please respect copyright.PENANAzrfVMwsJOs
6893Please respect copyright.PENANAJoqmtYLrGN
“Mbak Cita ada yang mau dibicarain sama Andi? Kalau iya biar saya sama mbak Nada nunggu diluar aja. Mungkin kalau sama mbak Cita dia mau cerita” ucap pak Bowo.6893Please respect copyright.PENANAUNvhJQZ7PX
6893Please respect copyright.PENANAtsqJeZwjhW
6893Please respect copyright.PENANAa2VAq43MHH
Cita nampaknya ragu, karena kejadian semalam dia masih enggan bertemu dengan Andi. Kalau saja dia tidak diberitahu pak Bowo soal ini tadi, dia tidak akan menemui Andi hari ini. Tapi akhirnya Cita mengangguk. Melihat itu pak Bowo mengajak Nada menunggu diluar. Pak Bowo sebelumnya juga menghampiri petugas jaga untuk meminta waktu tambahan kalau saja Cita dan Andi membutuhkannya. Setelah itu barulah dia dan Nada keluar.6893Please respect copyright.PENANAwfyzfmcxAJ
6893Please respect copyright.PENANAAOVNsGptwL
Sepeninggal pak Bowo dan Nada, Cita dengan langkah ragu menghampiri Andi. Dia kemudian duduk dikursi yang tadi diduduki pak Bowo. Tahu Cita duduk didepannya, Andi hanya bisa menundukan kepalanya. Dia merasa sangat malu kepada istrinya itu. Dia merasa sangat bersalah dan sangat menyesal. Dia sudah menuduh Cita tanpa ada bukti nyata. Lalu dia yang justru terbukti melakukan apa yang dia tuduhkan kepada Cita. Dan sekarang, dia harus meringkuk dibalik jeruji besi gara-gara emosi dan kebodohannya.6893Please respect copyright.PENANAkHBvSdXEj4
6893Please respect copyright.PENANAP75zcBd3uv
6893Please respect copyright.PENANA8efArrDipC
“Ada yang mau kamu jelasin?” tanya Cita dengan dingin.6893Please respect copyright.PENANAHjr3Kkiyrn
6893Please respect copyright.PENANA9oN6etB4I2
6893Please respect copyright.PENANAdBZiW5GXXb
Andi tak langsung menjawab. Dia masih dalam posisi seperti tadi. Duduk menunduk, tanpa berani menatap wajah Cita. Seandainya Andi mau menatap Cita, maka dia akan melihat raut wajah yang penuh dengan amarah dan kekecewaan. Amarah, sisa pertengakaran mereka semalam soal perselingkuhan Andi. Kecewa, karena selain soal perselingkuhan itu, Andi yang dia kenal baik dan lembut selama ini ternyata berbuat hal seperti ini hingga harus mempertanggung jawabkan perbuatannya dipenjara. Meskipun dia sendiri pernah ditampar oleh Andi, tapi dia tak menyangka Andi bisa melakukan hal itu kepada orang lain.6893Please respect copyright.PENANATKM9f4CUl7
6893Please respect copyright.PENANAdfEnnYYRbp
6893Please respect copyright.PENANA62uolAlXAI
“Mukulin perempuan? Kamu tuh mikir apa sih mas? Kamu nggak inget istrimu ini perempuan? Kamu nggak inget ibu kamu itu perempuan juga? Bisa-bisanya kamu mukulin perempuan?” akhirnya amarah Cita terluapkan.6893Please respect copyright.PENANA4HzVdfoJ6Q
6893Please respect copyright.PENANAOe7K3WJ5TQ
“Aa.. aku mau minta maaf…” ucap Andi. Suaranya agak parau.6893Please respect copyright.PENANArqVM1r3WyW
6893Please respect copyright.PENANACBwZli4uSr
“Buat apa minta maaf???” potong Cita.6893Please respect copyright.PENANAFF1yoQAn1u
6893Please respect copyright.PENANAXyczqQ2asx
6893Please respect copyright.PENANAxgz7hY1UVe
Dia begitu emosi. Kalau semalam sudah mulai reda setelah menceritakan semuanya kepada Nada, juga sampai lelah dia menangis, hari ini emosinya pada Andi memuncak lagi. Tapi kemudian dia terdiam, membiarkan Andi untuk bicara.6893Please respect copyright.PENANAfEQXHCjGlw
6893Please respect copyright.PENANAhw894Px5Qu
6893Please respect copyright.PENANA4mxZluPNwT
“Aku mau minta maaf, untuk semuanya..”6893Please respect copyright.PENANAzHsjbPX5mH
6893Please respect copyright.PENANAxp3w81AWj8
6893Please respect copyright.PENANAUejbaVyndU
Tak ada sahutan dari Cita.6893Please respect copyright.PENANAdQtOZCYE6T
6893Please respect copyright.PENANAiIttTYkSLz
6893Please respect copyright.PENANAXq2RGRfdnw
“Dari awal, soal tuduhan ke kamu kalau kamu selingkuh. Aku akuin, itu cuma prasangkaku saja, aku sama sekali nggak punya bukti. Semua berawal dari rasa tidak ingin kehilangan kamu, tapi semua itu justru membutakanku, membuatku sama sekali tidak bisa berprasangka baik sama kamu, bahkan, membuatku tidak bisa percaya lagi sama kamu” lanjut Andi.6893Please respect copyright.PENANAXXxJPhFIar
6893Please respect copyright.PENANA0r7qtdAjwa
6893Please respect copyright.PENANAQmb2OXi58Z
Cita terdiam. Dia tahu Andi masih ingin melanjutkan ceritanya.6893Please respect copyright.PENANAOTtkVFqWPy
6893Please respect copyright.PENANACLvpK5uqfF
6893Please respect copyright.PENANA77FXzO7cj6
“Sampai kejadian waktu kamu pergi sama Nada, Robi dan Salim. Disitu aku benar-benar yakin kalau kamu selingkuh. Dan akhirnya, hari itu juga, aku.. aku, selingkuh dengan Isna, sebagai balas dendam dari apa yang sudah kamu perbuat. Tapi kamu benar, aku tidak punya bukti apapun, bahkan aku yang melakukannya”6893Please respect copyright.PENANAM7AtPfyEPb
6893Please respect copyright.PENANA5lJIPapSMO
6893Please respect copyright.PENANAvBTQmP7RYU
Cita masih terdiam. Mendengar pengakuan Andi, tentu saja membuatnya makin marah, apalagi apa yang dilakukan Andi adalah dengan dalih untuk membalas dendam untuk apa yang sudah dia lakukan, padahal dia sama sekali tidak melakukan itu. Dia sangat marah, tapi dia menahannya untuk tetap diam.6893Please respect copyright.PENANA4gwDFTWOVA
6893Please respect copyright.PENANAn72REjUhAa
6893Please respect copyright.PENANAe7LR1z69GP
“Setelah kejadian itu, aku udah nggak mau nyentuh kamu lagi, karena aku pikir tubuhmu sudah kotor. Padahal, justru aku sendirilah yang kotor. Tapi aku sudah terlanjur dibutakan oleh rasa cemburuku, dan perselingkuhanku dengan Isna terus berlanjut”6893Please respect copyright.PENANAxsCr4z1sAE
6893Please respect copyright.PENANA2crpTh6S8Y
6893Please respect copyright.PENANAL0eCum5kFw
Makin emosi Cita mendengarnya, terlebih karena suaminya sendiri sudah menganggapnya kotor. Siapa yang tidak akan terluka hatinya saat pasangannya memberikan cap sehina itu kepada dirinya? Padahal setelah dia ditampar dan dipaksa selingkuh itu, dia sudah menuruti apapun yang diinginkan oleh Andi.6893Please respect copyright.PENANAZtsdi9ymeh
6893Please respect copyright.PENANAj79vBrQHka
6893Please respect copyright.PENANApn95mr6ryf
“Apa kamu mencintainya mas?” tanya Cita. Suaranya agak bergetar, antara menahan amarah dan ingin menangis.6893Please respect copyright.PENANA4AA4BwMq92
6893Please respect copyright.PENANAYCGjJNfPtl
6893Please respect copyright.PENANABD1dZJDQCB
Andi memberanikan diri untuk menatap Cita, tapi hanya sebentar, dia menunduk lagi.6893Please respect copyright.PENANA18ccvTS53h
6893Please respect copyright.PENANA0oUjIJs355
6893Please respect copyright.PENANAQpMGFaLBUi
“Apa kamu mencintai Isna?” ulang Cita.6893Please respect copyright.PENANAAvIijb9aX8
6893Please respect copyright.PENANAaJgK14baUg
Andi menggeleng. “Aku tidak mencintainya. Aku hanya merasa nyaman bersamanya, waktu itu. Karena aku merasa, dia adalah pendengar yang baik dari semua keluhanku”6893Please respect copyright.PENANAiY2g8UDfIK
6893Please respect copyright.PENANAAgy584IT18
“Lalu kenapa kamu tega melakukan itu kepadanya?”6893Please respect copyright.PENANA8VhTX4gwdv
6893Please respect copyright.PENANAzsZHbRnjCz
“Ak.. aku.. aku marah sama dia, karena merasa semua ini adalah kesalahannya. Aku masih terlalu egois untuk mengakui bahwa akulah yang salah. Aku mencari kambing hitam, dan Isna adalah satu-satunya yang muncul dikepalaku. Jadi, semalam, setelah dari rumah Nada, aku kesana. Kami cekcok, dan akhirnya aku hilang kendali”6893Please respect copyright.PENANAlXbHzzJzix
6893Please respect copyright.PENANAPocFiKM7Yd
6893Please respect copyright.PENANAuRkkchUVuA
Andi tak sepenuhnya jujur mengatakan apa yang membuat mereka cekcok. Memang benar, Andi menyalahkan Isna untuk masalah yang dia hadapi dengan Cita. Tapi sampai sekarangpun, Andi masih malu untuk menceritakan apa yang sebenarnya membuatnya sangat emosi hingga tega memukul Isna. Dia malu mengakui bahwa dia adalah pria lemah, pecundang sejati, seperti yang dibilang Isna semalam. Dia malu mengakuinya, bahkan kepada istrinya sendiri.6893Please respect copyright.PENANABZAuyCEaBB
6893Please respect copyright.PENANABBRtoDVXzX
6893Please respect copyright.PENANAKliHwPvEJv
“Kamu benar-benar membuat kami kecewa mas. Bukan cuma aku, tapi juga ibu, dan Putra” ucap Cita, kali ini dia sudah tak mampu menahan air matanya.6893Please respect copyright.PENANADbOQq37Oki
6893Please respect copyright.PENANASC2aCqgW77
“Maaf. Cuma itu yang bisa kubilang. Dari semalam aku berpikir, dan aku sadar bahwa akulah yang sebenarnya jadi sumber semua masalah ini. Aku tahu, mungkin kalian nggak akan pernah maafin aku. Aku sudah siap dengan semua resikonya” jawab Andi.6893Please respect copyright.PENANAC5Qhn4eWJP
6893Please respect copyright.PENANA4VayzBr1vv
6893Please respect copyright.PENANARcCsWGQDFE
Mereka kemudian saling diam untuk beberapa saat. Andi tak tahu lagi harus ngomong apa, karena yang ingin dia katakan pada Cita sudah dia sampaikan semuanya. Sementara itu Cita sebenarnya ingin mengeluarkan emosinya, memarahi Andi. Tapi dia sadar sedang dimana dia sekarang, dan dia tak ingin membuat keributan lain lagi ditempat ini, karena itulah dia memilih untuk tetap diam.6893Please respect copyright.PENANAdaIU9e1jOg
6893Please respect copyright.PENANAILe5cns4NS
Cukup lama mereka cuma diam sampai seorang petugas menghampiri Cita. Dia memberikan kode kepada Cita bahwa waktu menjenguk Andi sudah selesai, bahkan sebenarnya sudah lewat, tapi karena permintaan dari pak Bowo tadi petugas itu sedikit memberikan tambahan waktu kepada Cita. Cita mengerti kode dari petugas itupun mengangguk.6893Please respect copyright.PENANASH8KYMmJBP
6893Please respect copyright.PENANAdLP4OOMQXR
6893Please respect copyright.PENANAx3khJaCJMb
“Yaudah, aku pulang dulu, jam jenguknya udah abis” ucap Cita sambil menyeka air matanya. Dia berdiri, diikuti oleh tatapan dari Andi.6893Please respect copyright.PENANAl7aYIb2vjC
6893Please respect copyright.PENANAnOdlrsaauw
“Cit..” panggil Andi waktu Cita baru saja berbalik akan melangkah keluar. Cita mengurungkan langkahnya, lalu berbalik lagi menatap Andi.6893Please respect copyright.PENANAQ1ugzpBNJV
6893Please respect copyright.PENANAroNBNWT6pV
“Apa kamu mau memaafkanku?” tanya Andi.6893Please respect copyright.PENANAbXIoQDbpQh
6893Please respect copyright.PENANAoRgdbxWZAY
6893Please respect copyright.PENANAms6BpmTa97
Cita terdiam. Dalam hati, dia masih belum bisa memaafkan apa yang sudah dilakukan oleh Andi. Tidak segampang itu. Dia butuh waktu untuk memikirkan segalanya.6893Please respect copyright.PENANAtDgRzQTXUY
6893Please respect copyright.PENANAmiH5kMUTNs
6893Please respect copyright.PENANAzSLGpZtd51
“Aku nggak tahu mas”6893Please respect copyright.PENANAVo68QRiHMW
6893Please respect copyright.PENANAMplZVi4LdP
*6893Please respect copyright.PENANAFRENheDgLX
*6893Please respect copyright.PENANAzUS84QuWEF
*6893Please respect copyright.PENANAusjIlyxzfH
*6893Please respect copyright.PENANADUsdc1qUPu
6893Please respect copyright.PENANAjF60azDvGU
Dalam perjalanan pulang, mereka bertiga juga masih diam saja, sibuk dengan pikiran masing-masing. Pak Bowo memikirkan bagaimana langkah selanjutnya untuk mendapatkan Cita. Dia mulai menyusun strategi untuk bisa lebih dekat dengan Cita. Kali ini dia memutuskan, ingin menaklukan Cita berbeda dengan korban-korbannya terdahulu.6893Please respect copyright.PENANANpvXbBG9AH
6893Please respect copyright.PENANAwLadnx5ez9
Dia merasa tak perlu memakai bantuan obat perangsang, seperti terakhir dia gunakan kepada Nada. Kondisi Cita yang sedang rapuh itu akan dia manfaatkan. Pak Bowo yakin, saat ini ada lobang besar menganga dihati Cita, dan dia akan berusaha untuk memasukinya perlahan. Dia sangat yakin, dengan pendekatan yang tepat nantinya Cita akan bisa jatuh kedalam pelukannya.6893Please respect copyright.PENANAejoXi2S9OY
6893Please respect copyright.PENANAjnmKluTDDl
Cita sendiri juga terdiam. Dia memikirkan prahara yang menimpa rumah tangganya, sampai juga ke kasus yang dihadapi oleh Andi. Dia tak menyangka rumah tangganya akan mendapatkan cobaan seperti ini. Dan memang, dia merasa sangat pusing memikirkannya. Memikirkan bagaimana nanti nasib pernikahannya dengan Andi. Kalau saat ini mereka masih belum punya anak, mungkin akan lebih gampang menghadapi apa yang akan terjadi nanti. Tapi mereka sudah punya anak, dan itu yang menjadi pikiran Cita.6893Please respect copyright.PENANAakTgQi4V3q
6893Please respect copyright.PENANAxq1hwfEXaW
Apa aku harus bercerai dari mas Andi? Tapi bagaimana dengan anakku? Kasihan sekali kalau dia harus tumbuh tanpa mendapat kasih sayang yang utuh dari kedua orang tuanya. Tapi, aku juga berat untuk terus bersama mas Andi, setelah semua yang dia lakukan selama ini. Aku harus bagaimana? Batin Cita.6893Please respect copyright.PENANA03UAa0yhFA
6893Please respect copyright.PENANAOhxnoKTtoQ
Sesampainya dirumah Cita, setelah Cita dan Nada turun pak Bowo langsung pergi. Dia mengatakan tidak bisa mampir karena masih ada urusan lain. Selepas pak Bowo pergi Cita dan Nada langsung masuk kedalam rumah. Ibu mertua Cita menunggu didalam. Terlihat dia masih menangis, masih syok dengan apa yang terjadi, bahwa anaknya saat ini harus berada didalam penjara.6893Please respect copyright.PENANAEnuGeQnU8e
6893Please respect copyright.PENANA9Q94sZkXB5
Begitu Cita dan Nada masuk langsung saja mereka diberondong bermacam pertanyaan oleh ibu mertua Cita. Cita lebih banyak diam, akhirnya Nada yang menjawab pertanyaan-pertanyaan itu. Tidak semua memang bisa dijawab oleh Nada, hanya sekedar apa yang dia lihat tadi saja waktu menjenguk Andi. Nada juga tak tahu perihal pembicaraan Andi dengan Cita.6893Please respect copyright.PENANA1huZZPTXgA
6893Please respect copyright.PENANAcIP8E8Xb2P
Hari itu Nada memutuskan untuk menginap dirumah ini. Dia merasa dirinya akan diperlukan bantuannya. Kondisi Cita dan ibu mertuanya saat ini mungkin akan membuat mereka tidak bisa melakukan pekerjaan rumah mereka, bahkan untuk mengurus anak Citapun mungkin juga akan sulit. Dia pamit sebentar untuk pulang mengambil baju ganti lalu kembali lagi kerumah ini.6893Please respect copyright.PENANAkoc1rL4Oxz
6893Please respect copyright.PENANAn422mIx7P7
Saat Nada pulang, Cita berdiam diri didalam kamar. Bermacam perasaan berkecamuk didalam hatinya. Marah, sedih, kecewa, semua campur jadi satu. Tapi yang pasti dia benar-benar tak habis pikir, kenapa suaminya bisa berbuat seperti itu. Andi yang selama ini dia kenal bukanlah orang yang tadi dia lihat didalam penjara. Andi adalah pria yang baik dan santun. Dia tidak pernah terlibat keributan apapun, bahkan cenderung menghindari masalah. Itulah yang mungkin membuat Andi dimata orang lain menjadi pribadi yang agak tertutup dan kurang bergaul.6893Please respect copyright.PENANAB1EzJenUkz
6893Please respect copyright.PENANAUrvi8Xcm3c
Tapi apa yang dilakukan Andi kepada Isna benar-benar diluar perkiraan siapapun yang mengenalnya, bahkan termasuk Cita dan ibunya sendiri. Tak heran mereka berdua adalah orang yang paling syok mendengar berita ini. Terlebih bagi Cita, yang tadi sempat bicara dengan Andi. Pengakuan Andi membuatnya makin marah. Dia marah dengan keegoisan dan kebodohan Andi. Dia bingung, apa yang sudah merasuki akal dan pikiran suaminya itu sehingga bisa-bisanya berbuat seperti itu.6893Please respect copyright.PENANAjgxh1mWy3K
6893Please respect copyright.PENANAGbHzwxdshb
*6893Please respect copyright.PENANAI4hcPHfPdk
*6893Please respect copyright.PENANA5TuUlkyvky
*6893Please respect copyright.PENANAlvex1668y8
*6893Please respect copyright.PENANAKNq5Om6Bdd
6893Please respect copyright.PENANAkFoCMCFqvY
Seminggu sudah Andi dipenjara, hari ini dia dipindahkan ke lapas. Sebelumnya dia memang berada di penjara dikantor polisi untuk bisa mendapat perawatan luka-lukanya akibat dihajar oleh satpam komplek Isna, juga dia masih dimintai keterangan oleh polisi. Kemarin dihari terakhirnya disana ibunya sempat datang menjenguk sendirian tanpa Cita. Dia menerima luapan amarah dari sang ibu yang sangat kecewa terharap apa yang dia lakukan.6893Please respect copyright.PENANAlNjsfuxa9G
6893Please respect copyright.PENANA4Uqq3Bnrdw
Melalui ibunya dia juga berpesan kepada Cita. Dia meminta maaf lagi atas semua yang terjadi terutama ketidak percayaannya dan juga prasangka-prasangka buruknya kepada Cita selama ini. Dia tahu Cita belum memaafkannya, karena jika sudah pasti Cita akan datang bersama dengan ibunya menjenguknya.6893Please respect copyright.PENANAeSYKID739A
6893Please respect copyright.PENANAGt2khnEAl1
Selama berada didalam tahanan membuat Andi kembali merenungi semua kesalahannya. Dia yang tadinya menyalahkan Cita, Nada, bahkan sampai menyalahkan Isna, barulah sadar semua berpangkal pada dirinya sendiri. Bahkan semua yang diucapkan Isna termasuk saran yang diberikan kepadanya, itu bermula dari kengototannya bahwa Citalah yang bersalah.6893Please respect copyright.PENANAWI1KkKk7Qq
6893Please respect copyright.PENANAAH1TX8QLNb
Termasuk juga perselingkuhan yang dia lakukan dengan Isna. Andi ingat, Isna sempat mempertanyakan apakah dia yakin Cita benar-benar selingkuh atau tidak, dan dia dengan yakin menjawab iya. Lalu Isna menawari, dan dia menerima. Jika saja saat itu dia menolak, maka semua ini tidak akan pernah terjadi. Tapi bagaimanapun juga semua sudah terjadi, dan yang tersisa tinggalah penyesalan.6893Please respect copyright.PENANAmDBodhYFIA
6893Please respect copyright.PENANAroJM4YoHnE
Selama ditahan di penjara polres Andi mendapatkan perlakuan yang baik. Para petugas bersikap cukup ramah kepadanya. Namun dia sudah mendengar, kalau di lapas semuanya berbeda. Dia cukup ngeri juga menghadapi hari ini. Terlebih kalau mengingat kasusnya, dipenjara karena menganiaya seorang wanita. Kalau sampai para tahanan yang lain tahu hal itu, dia sudah harus bersiap untuk menerima apa yang akan terjadi nanti, meskipun dia berharap tidak akan terjadi apa-apa kepadanya.6893Please respect copyright.PENANA05tT9FHKgZ
6893Please respect copyright.PENANAUPhPvEP2Hb
Andi teringat obrolannya dengan salah seorang polisi waktu dia masih ditahan dipolres, dan itulah yang membuatnya takut menghadapi hari ini.6893Please respect copyright.PENANAcXoktVlYRv
6893Please respect copyright.PENANAwPMIGD1DNT
6893Please respect copyright.PENANAQfB70GoRjY
“Besok kamu dipindah ke lapas” ucap polisi itu.6893Please respect copyright.PENANA8iHQ8VhdAb
6893Please respect copyright.PENANAIV9YV10lWr
“Iya pak, makasih”6893Please respect copyright.PENANA4qqiOYFtpv
6893Please respect copyright.PENANA6wPA3vb756
“Kamu siap-siap aja disana, mungkin kamu akan dapat sambutan dan perlakuan yang tidak enak”6893Please respect copyright.PENANA0CYucAokao
6893Please respect copyright.PENANAeD7TJ0k3iC
“Maksudnya gimana pak?”6893Please respect copyright.PENANADtQtDV7Tau
6893Please respect copyright.PENANAtRPjXPYeIc
“Disana itu beda mas, isinya para tahanan. Emang ada sih yang sebenernya orang baik, atau yang udah insaf dan jadi orang baik, tapi masih banyak juga yang masih punya jiwa kriminal. Apa lagi kalau mereka tahu apa kasusmu sampai bisa ditahan”6893Please respect copyright.PENANAm7a6gDcMIv
6893Please respect copyright.PENANARMG1aUJEWQ
“Hmm, emang kenapa dengan kasus saya pak?”6893Please respect copyright.PENANAjM0RZmyXt8
6893Please respect copyright.PENANAMrea9ckmfj
“Kamu masih belum ngerti juga? Kamu itu ditahan karena menganiaya perempuan. Orang-orang di lapas sana paling nggak suka sama orang yang ditahan karena kasus yang berhubungan dengan perempuan, seperti menganiaya atau memperkosa. Buat mereka apa yang kamu lakuin itu cemen, dan kamu bakal dianggap banci. Jadi, bisa aja disana kamu mendapatkan perlakuan yang benar-benar tidak enak”6893Please respect copyright.PENANA7tL0sysjXh
6893Please respect copyright.PENANA5kzJl5uvKn
6893Please respect copyright.PENANAvPXnXEyU2c
Dapat informasi seperti itu tentu saja membuat Andi khawatir dan takut.6893Please respect copyright.PENANAfdsXpxP03c
6893Please respect copyright.PENANAWWiTbHcPPC
6893Please respect copyright.PENANAxb3Lpwt17l
“Emang perlakuannya seperti apa pak?”6893Please respect copyright.PENANA5eVxnRTDh7
6893Please respect copyright.PENANA694vlZtBoV
“Aku juga nggak tahu pastinya kayak gimana, tapi denger-denger sih, dipukulin itu udah biasa. Terus disuruh-suruh kayak jongos juga. Dan kalau misalnya ada yang maniak disana, ya bisa sampai disodomi, katanya sih gitu”6893Please respect copyright.PENANAbEsiV6lM8x
6893Please respect copyright.PENANA8fG6wB0kAc
6893Please respect copyright.PENANAJnG58Eat6n
What? Disodomi? Kata-kata dari polisi itu sukses membuat Andi tidak bisa tidur semalaman. Kalau dipukuli atau disuruh-suruh, mungkin dia lebih siap menerimanya. Tapi disodomi?6893Please respect copyright.PENANAxIKdKgxujA
6893Please respect copyright.PENANA2ZuIRifdwl
*6893Please respect copyright.PENANA2uI2yIUF2Y
*6893Please respect copyright.PENANAC8GhAgIt9R
*6893Please respect copyright.PENANAs0TBqwMLPg
*6893Please respect copyright.PENANAr9tpTDuSeV
6893Please respect copyright.PENANAHoN5qKIimq
Sementara itu, selama seminggu ini pikiran Cita begitu kalut. Dia sampai memutuskan untuk mengambil cuti demi bisa menenangkan dirinya. Dan karena atasannya sudah mendengar tentang apa yang menimpa Andi, maka diapun memberikan ijin kepada Cita. Dikota kecil ini, kabar seperti itu memang bisa dengan cepat menyebar.6893Please respect copyright.PENANA9BaNLT3DUU
6893Please respect copyright.PENANAuJ7Oc2FJUC
Selama seminggu ini Cita hanya menghabiskan waktunya dirumah, tidak kemana-mana sama sekali. Beberapa kali teman kantornya datang menjenguk, memberikan dukungan dan semangat untuknya. Para tetangga juga beberapa kali ada yang datang, menyampaikan rasa simpatiknya kepada Cita. Pak Bowo pernah sekali datang, untuk menyampaikan perkembangan dari Andi. Sedangkan Nada juga beberapa kali datang bahkan pernah menginap dirumah Cita juga.6893Please respect copyright.PENANAwdhl1XSo81
6893Please respect copyright.PENANAyZtlYqJKjt
Meskipun mendapat dukungan dari teman-teman dan sahabatnya, tidak serta merta membuat Cita bisa melupakan masalahnya. Dia masih memikirkan bagaimana kelanjutan hubungan rumah tangganya dengan Andi. Setelah semua yang dilakukan Andi, memang sulit bagi Cita untuk memaafkannya.6893Please respect copyright.PENANApukpGnWRpP
6893Please respect copyright.PENANAYfShG69H4J
Satu sisi, Cita tidak ingin lagi bersama Andi. Dia marah. Merasa dibohongi, dikhianati dan juga direndahkan. Tapi disisi lain, dia juga sulit untuk berpisah dengan Andi. Yang menjadi pikirannya saat ini adalah anak mereka. Jika saja mereka belum memiliki anak, mungkin akan lebih mudah untuk mengambil keputusan berpisah. Tapi karena sudah ada anak, Cita harus memikirkan soal anaknya juga.6893Please respect copyright.PENANA7WQpDkV3lJ
6893Please respect copyright.PENANAkHn4c2OWfX
Selama ini, Putra, anaknya, memang lebih dekat dengan sang nenek, ketimbang dengan orang tuanya. Karena Andi dan Cita sama-sama bekerja, maka selama ini Putra diasuh oleh neneknya. Hanya beberapa bulan setelah lahir saja lah, Cita selalu bersama dengan Putra. Setelah merasa Putra bisa ditinggal, dia kembali bekerja karena memang cuti melahirkan yang dia dapatkan sudah habis.6893Please respect copyright.PENANAR3Er8uhrAi
6893Please respect copyright.PENANAniegSIh0Rs
Meskipun secara jam kerja, Cita lebih sedikit daripada Andi, tapi baru sekarang Cita merasa kalau waktunya dengan sang anak sangat kurang sekali. Dia memang masih memiliki waktu untuk bersama dengan anaknya, kadang dari ibu mertuanya dia juga tahu bagaimana perkembangan anaknya. Tapi kini Cita merasa ada yang kurang. Dia ingin sekali mengamati perkembangan putranya langsung, dan merawat sendiri putranya itu.6893Please respect copyright.PENANATiPNYeyD3e
6893Please respect copyright.PENANATiPXeP2nk7
Ditambah lagi, setelah dirinya terkenal, dia jadi sering keluar untuk melakukan pemotretan, meskipun itu hanya kerumah Nada atau ke salon Robi. Paling jauh, waktu dirinya diajak keluar kota oleh Salim yang saat itu bersama dengan Robi dan Nada juga. Tapi itu cukup membuat waktunya untuk bersama anaknya jadi makin berkurang. Dia sempat terpikir untuk keluar dari pekerjaannya, dan dia sempat curhatkan ini ke Nada.6893Please respect copyright.PENANARrfqZceosm
6893Please respect copyright.PENANAtu4Rfj2rvU
6893Please respect copyright.PENANAI1zn6ThErE
“Apa sebaiknya aku keluar dari kerjaan aja ya mbak?”6893Please respect copyright.PENANA0Cul9zWBZJ
6893Please respect copyright.PENANAeCrzzlyQOE
“Lho emang kenapa Cit?”6893Please respect copyright.PENANAEfu4HTgOY5
6893Please respect copyright.PENANAhwgKj9Ryu7
“Biar aku punya lebih banyak waktu dengan Putra. Kasihan dia mbak, selama ini lebih sering sama neneknya. Sementara papa mamanya sibuk kerja. Udah gitu, aku kan jadi makin kurang waktunya setelah sering pemotretan”6893Please respect copyright.PENANAzRxJpGjVDx
6893Please respect copyright.PENANA9EetlOO7pq
“Hmm, ya itu sih terserah sama kamu Cit. tapi kamu juga harus mikirin mateng-mateng lho, jangan sampai menyesal setelah ambil keputusan”6893Please respect copyright.PENANA6JYUCJmcn1
6893Please respect copyright.PENANAX6KWHVf68X
“Maksudnya mbak?”6893Please respect copyright.PENANAXSWRs682wR
6893Please respect copyright.PENANAXt78EdCb5q
“Gini. Kamu kan PNS, apa nggak sayang kamu lepasin kerjaan kamu itu? Terus, maaf, ini kalau lho ya, semoga aja sih nggak. Kalau nantinya kamu memutuskan untuk berpisah sama mas Andi, terus kamu berhenti kerja juga, gimana kamu mau menafkahi Putra? Apa cukup dari hasil endorse?”6893Please respect copyright.PENANArW4k6CDVC3
6893Please respect copyright.PENANABsRaRBQ97c
6893Please respect copyright.PENANAIL0ygOUTD2
Cita terdiam mendengarkan jawaban Nada. Memang benar yang dikatakan Nada. Posisinya saat ini sebagai PNS memang rasanya sayang untuk dilepaskan. Apalagi kalau melihat jaman sekarang betapa sulitnya mencari pekerjaan. Ditambah lagi begitu banyak orang berlomba-lomba untuk menjadi PNS, bahkan ada yang berani keluar uang sampai mungkin ratusan juta untuk itu.6893Please respect copyright.PENANAP3HJdbVsRb
6893Please respect copyright.PENANA4hutBMoEF4
Lalu soal kemungkinan nantinya Cita mengambil keputusan untuk berpisah dengan Andi. Kemungkinan besar hak asuh Putra bisa jatuh ketangannya, dan itu memang yang dia harapkan. Tapi kalau dia sudah tidak punya pekerjaan, bagaimana dia bisa menghidupi anaknya? Mungkin penghasilan dari endorse yang selama ini dia terima bisa saja cukup, tapi siapa yang menjamin dia akan selamanya mendapatkan banyak job? Pekerjaan itu memang menjanjikan, tapi tidak ada yang bisa menjamin. Bisa saja suatu saat ada orang lain yang lebih terkenal dari dia, lalu mereka yang selama ini mengendorsenya beralih ke orang lain.6893Please respect copyright.PENANAswtT1tK46C
6893Please respect copyright.PENANAZvB5nSWPGb
6893Please respect copyright.PENANA5Px5OXiusH
“Maaf lho Cit kalau ucapanku tadi menyinggung, itu cuma kalau aja lho. Aku sih berharap nggak sampai terjadi seperti itu” ucap Nada yang merasa tak enak karena Cita jadi melamun setelah mendengar ucapannya tadi.6893Please respect copyright.PENANAXa9nAPam5N
6893Please respect copyright.PENANAGibeC30KUH
“Iya mbak aku ngerti kok, nggak papa. Dan aku pikir, kata-kata mbak Nada emang ada benernya juga. Terus, aku harus gimana mbak? Aku bingung” ucap Cita.6893Please respect copyright.PENANANf0aKH3HWt
6893Please respect copyright.PENANA8idina3d3L
“Aku nggak bisa memberi banyak masukan Cit, karena aku nggak pernah ngerasain apa yang kamu rasain. Pokoknya, apapun keputusan yang kamu ambil, aku sebagai sahabat akan mendukungnya. Semoga keputusan yang kamu ambil adalah yang terbaik untuk semuanya” jawab Nada, tersenyum memeluk Cita.6893Please respect copyright.PENANAQAT5bGNkQY
6893Please respect copyright.PENANA6L4AHFXOOr
6893Please respect copyright.PENANAuDQBiEgwTX
Citapun mengangguk. Memang semua keputusan ada ditangannya. Apapun kata orang, pada akhirnya dialah yang akan mengambil keputusan itu. Dan dia juga memaklumi kenapa Nada tidak bisa memberikan banyak saran kepadanya. Dia berpikir, mungkin Nada juga takut kalau nantinya malah memberikan saran yang salah dan justru akan disesali di kemudian hari. Tapi dia bersyukur, karena Nada menjamin akan selalu mendukung keputusannya, apapun itu. Paling tidak, ada 1 orang yang sudah pasti berada dipihaknya. Yang lain, Cita belum tahu, tapi dukungan dari Nada sudah terasa cukup baginya.6893Please respect copyright.PENANAdTsdEyRkH5
6893Please respect copyright.PENANAyns259Mxa9
Malam minggu ini, Cita sebenarnya berharap Nada akan datang lagi kerumahnya dan menginap disini. Tapi tadi Nada sudah sempat mengabarinya kalau tidak bisa datang karena ada urusan. Cita agak kecewa juga sebenarnya, karena dia ingin malam ini ada teman yang sekedar jadi teman ngobrolnya. Sebenarnya ada ibu mertuanya, tapi dia masih belum bisa cerita selugas waktu dia cerita dengan Nada. Tapi Cita coba untuk memaklumi Nada yang ada urusan lain. Dia tak tahu apa urusan Nada. Seandainya Cita tahu, mungkin pikirannya kepada sahabatnya itu akan segera berubah. Bukan cuma ke Nada, tapi juga ke orang lain, pak Bowo.6893Please respect copyright.PENANACKPL1vTOZF
6893Please respect copyright.PENANAn6tfWgOVRY
*6893Please respect copyright.PENANAehwbqZuBam
*6893Please respect copyright.PENANACjhuXOXh0B
*6893Please respect copyright.PENANA04rBFiogdT
*6893Please respect copyright.PENANAq70tl78DY6
6893Please respect copyright.PENANAX4qVUDoZss
Dan disinilah Nada berada sekarang, dirumah pak Bowo. Sebelumnya, Nada memang sempat punya niat untuk malam ini menginap lagi dirumah Cita, karena suaminya tidak pulang lagi minggu ini. Tapi keinginannya terpaksa batal karena tiba-tiba pak Bowo menghubungi dan memintanya untuk datang kerumahnya. Nada sudah tahu apa yang diinginkan pak Bowo, dan Nada juga tahu dia tidak bisa menolaknya.6893Please respect copyright.PENANALCvfrX6SCx
6893Please respect copyright.PENANAojekACcyC7
Nada sempat terpikir untuk menanyakan soal Cita kepada pak Bowo, meskipun dia sudah yakin kalau pak Bowo memang punya niat tersembunyi pada Cita. Dia punya banyak pertanyaan kepada pak Bowo. Termasuk apakah sebenarnya pak Bowo sudah tahu kalau dia dan Cita bersahabat. Lalu apa tujuan pak Bowo menjebaknya, apakah murni untuk mendapatkan dirinya, atau dari awal pak Bowo hanya menjadikan Nada sebagai batu loncatan agar nantinya bisa mendapatkan Cita.6893Please respect copyright.PENANACk7GcxsJJC
6893Please respect copyright.PENANA6oeHpDPpFY
Begitu Nada masuk kerumah pak Bowo, lelaki itu terlihat santai menyiapkan kameranya. Nada jadi bingung, tumben lelaki ini terlihat tidak terlalu antusias dengan kedatangannya. Padahal biasanya kalau dia datang, paling tidak pak Bowo akan memeluk dan menciumnya. Kali ini tidak. Pak Bowo malah mempersilahkan Nada untuk duduk menunggu.6893Please respect copyright.PENANArSH1oW7u2x
6893Please respect copyright.PENANAdKzPp05sJN
6893Please respect copyright.PENANA3jTVtagXLc
“Emang mau pemotretan pak?” tanya Nada melihat pak Bowo sibuk dengan kameranya.6893Please respect copyright.PENANADMOoHMh4Qe
6893Please respect copyright.PENANAl6zQG4DAhT
“Iya” jawab pak Bowo singkat.6893Please respect copyright.PENANAu8QW8mCCil
6893Please respect copyright.PENANA6OAOrUxO8r
“Ooh, sama siapa?”6893Please respect copyright.PENANAYSoLAUxZTI
6893Please respect copyright.PENANAk7xrLatBOQ
“Ya sama kamu lah”6893Please respect copyright.PENANA3R8AANzrs4
6893Please respect copyright.PENANARGO0RjBxKW
“Lho, kok tadi nggak bilang? Aku nggak bawa baju lagi lho pak selain ini”6893Please respect copyright.PENANA7Ml3JSuzFu
6893Please respect copyright.PENANARs30uSSMur
“Hehe, emang siapa yang mau motret kamu pakai baju?”6893Please respect copyright.PENANAdvOuZPNzsh
6893Please respect copyright.PENANAGyk1lVEahx
“Loh, jadi? Ah pak, jangan macem-macem lah, katanya nggak akan lagi motret atau videoin aku?”6893Please respect copyright.PENANAvVSilXKsp8
6893Please respect copyright.PENANAC0UOGPdDKy
“Sekali ini aja Nad, ini yang terakhir lah. Abis ini nggak ada acara foto-foto lagi, kecuali kamu yang kepengen”6893Please respect copyright.PENANAX9Va2YW7Fd
6893Please respect copyright.PENANAXlGOvjHd3Q
“Duh pak jangan lah pak”6893Please respect copyright.PENANAgZyBVM8I8t
6893Please respect copyright.PENANAuGDy63d5Xy
“Kenapa? Kamu masih takut foto-fotomu kesebar?”6893Please respect copyright.PENANAptHaaxGezO
6893Please respect copyright.PENANACBpYIEiRXA
“Ya iyalah, siapa juga yang nggak takut foto telanjangnya kesebar?”6893Please respect copyright.PENANAYmJXwfc2UX
6893Please respect copyright.PENANAnOpB1xllkL
“Hahaha udah santai aja, ini semua cuma file pribadiku kok. Dan selama ini kan kamu juga udah nurut, jadi nggak perlu takut fotomu kesebar”6893Please respect copyright.PENANA4b9aI3BRJ3
6893Please respect copyright.PENANAfcRhIwRCfd
“Yaa tapi kan pak…”6893Please respect copyright.PENANAlcvTiX3X45
6893Please respect copyright.PENANAalAULozouL
“Udah udah, nggak usah ngebantah” ucap pak Bowo, lalu dia berdiri dan menuju ke pintu rumah untuk kemudian menguncinya dari dalam.6893Please respect copyright.PENANAlg4sTNEcIW
6893Please respect copyright.PENANAStKq8bOuhB
“Cuma kita berdua disini, nggak akan ada yang tahu. Gina juga nggak akan buka mulut, kamu tahu kan alasannya?” ucap pak Bowo.6893Please respect copyright.PENANAZGNXNF5WDD
6893Please respect copyright.PENANAcwp6xD1sjS
6893Please respect copyright.PENANAOTaO4zKjXc
Nada hanya mendesah pasrah, tak ada gunanya lagi mendebat lelaki itu, karena ujung-ujungnya dia juga yang akan kalah, tidak ada kekuatan untuk melawan keinginan lelaki yang sudah beberapa kali menikmati tubuhnya itu.6893Please respect copyright.PENANANEvNSsQmuc
6893Please respect copyright.PENANA817UnCNVaa
6893Please respect copyright.PENANA7U7i9YpqB6
“Nah sekarang kamu siap-siap disana Nad” ucap pak Bowo memberikan perintah.6893Please respect copyright.PENANAbnowIVXVSx
6893Please respect copyright.PENANAPrl1K7CFry
6893Please respect copyright.PENANArE21mdLNio
Nada hanya menurut mengikuti perintah pak Bowo. Dia berdiri dan berjalan menuju kursi, yang dulu menjadi tempat pak Bowo pertama kali menaklukannya. Disana Nada hanya duduk saja, memperhatikan pak Bowo yang senyum-senyum melihatnya.6893Please respect copyright.PENANAIHk1pxtZCf
6893Please respect copyright.PENANAjgCsIrKQgb
6893Please respect copyright.PENANA7Ru9cSkE7G
“Kita mulai ya” ucap pak Bowo.6893Please respect copyright.PENANALXFb9Qyd9r
6893Please respect copyright.PENANAsZQCnNvYNQ
6893Please respect copyright.PENANA1LprZeOUak
Kemudian yang terdengar hanyalah suara kamera yang memotret Nada, sambil sesekali pak Bowo memberi instruksi pada Nada untuk melakukan beberapa pose. Semua dilakukan masih dengan Nada memakai pakaian lengkapnya. Awalnya Nada yang terpaksa, akhirnya mulai bisa enjoy dan menganggap ini hanyalah pemotretan biasa seperti yang sudah sering dia lakukan.6893Please respect copyright.PENANA37qKPRQfZW
6893Please respect copyright.PENANAUpRFjsA3Kx
6893Please respect copyright.PENANA2cjjO0L6gO
“Nah sekarang kamu buka jaket kamu Nad, pelan-pelan aja ya, sambil pose yang sensual” ucap pak Bowo memberi perintah.6893Please respect copyright.PENANA7FSbqmgHy6
6893Please respect copyright.PENANA5GvpeLVRgM
6893Please respect copyright.PENANAoC7KKuBDCs
Nada menurutinya. Dia buka resleting jaketnya perlahan sekali, sambil melakukan beberapa pose. Kadang dia menatap kearah kamera, kadang menatap kearah lain. Pak Bowo jadi senang karena Nada tak terlalu sulit diarahkan untuk berpose.6893Please respect copyright.PENANAh3gHIroAhS
6893Please respect copyright.PENANALK3TRIT7oa
Nada terus melakukan melucuti jaketnya sendiri dengan sangat perlahan. Begitu resleting terbuka sepenuhnya, dia membukanya dengan gerakan yang sangat pelan. Sampai akhirnya jaket itu terbuka dan terlepas dari tubuhnya, yang masih ditutup oleh kaos ketat lengan pendek. Tanpa perlu diperintah, Nada melakukan beberapa pose yang jarang sekali dia lakukan. Dia kadang menyorongkan dadanya kedepan, dengan gestur wajah seolah ingin mencium, kadang berpose layaknya gadis polos.6893Please respect copyright.PENANAl1pG1UXrJ5
6893Please respect copyright.PENANAvBtlb6sEFi
6893Please respect copyright.PENANATZILkgwLVx
“Buka kaosnya sayang” pinta pak Bowo. “Eits, jilbabnya biarin aja nggak usah dibuka, kaosmu aja yang dilepas” cegah pak Bowo waktu Nada mau melepaskan jilbabnya.6893Please respect copyright.PENANA7P6rxJEwiy
6893Please respect copyright.PENANAVmHhO99noo
“Lho masak nggak dilepas pak? Susah dong buka kaosnya” protes Nada.6893Please respect copyright.PENANA3hTVz7MGs6
6893Please respect copyright.PENANAf87QMEmia8
“Udah nurut aja, pokoknya aku mau kamu tetep pakai jilbabnya” ucap pak Bowo.6893Please respect copyright.PENANAZeTj5HNz2s
6893Please respect copyright.PENANApWgIWt98gK
6893Please respect copyright.PENANArRZiDFO8on
Nada mengalah, karena pak Bowo sudah inginnya seperti itu, tak bisa dia melawannya. Dia memang agak kesulitan melepas kaos ketatnya tanpa melepas jilbabnya. Akibatnya cukup lama kaosnya tertahan dikepalanya karena dia harus mengkondisikan agar jilbabnya tidak ikut terlepas. Hal ini dimanfaatkan untuk memotret payudara Nada yang masih tertutup bh warna hitamnya.6893Please respect copyright.PENANArCChtjtnqm
6893Please respect copyright.PENANALtPzy4VS01
Akhirnya Nada berhasil melepas kaosnya. Dia kembali merapikan jilbabnya. Lalu dengan arahan dari pak Bowo, dia kembali melakukan pose yang lebih sensual dari tadi. Terlihat wajah Nada agak sedikit merona. Kali ini, bukan seperti dulu saat foto telanjang bersama Gina. Dulu wajah Nada memerah karena pengaruh dari obat perangsang yang diberikan oleh pak Bowo. Kali ini dia merona karena merasa malu.6893Please respect copyright.PENANAW2pHB0GHiP
6893Please respect copyright.PENANALnePJlPYzx
Meskipun sudah berkali-kali pak Bowo melihat tubuh telanjangnya, tapi kali ini kasusnya beda. Bukan sekedar dinikmati, tapi juga diabadikan. Ini menjadi momen pertama kalinya Nada difoto seperti ini dalam kondisi sadar sepenuhnya, bukan karena bantuan obat perangsang.6893Please respect copyright.PENANAU93hG19mWH
6893Please respect copyright.PENANAXVhTKEEfIc
6893Please respect copyright.PENANAsk7nE88N0e
“Sekarang kamu berdiri, balik badan terus lepasin celana panjang kamu. Yang lambat ya, kayak tadi” perintah pak Bowo.6893Please respect copyright.PENANAyq81BAeX9o
6893Please respect copyright.PENANASHM9fqmhUv
6893Please respect copyright.PENANAxcR26nBQGa
Nada kembali menurutinya. Dia kemudian berbalik membelakangi pak Bowo. Perlahan dia lepaskan celana panjangnya. Dia tahu pose seperti apa yang diinginkan oleh pak Bowo, sehingga dia menunggingkan pantatnya kebelakang.6893Please respect copyright.PENANAeqhGeQ2GdY
6893Please respect copyright.PENANAc4GSV9rwVh
Perlahan-lahan celana panjang Nada itu turun meninggalkan pinggang dan pantatnya, hingga terlihatlah celana dalam hitam Nada yang modelnya sangat seksi.6893Please respect copyright.PENANAR48rcwYK6A
6893Please respect copyright.PENANAmLcBXj7I1x
Bagian celana dalam itu seperti seutas tali yang hanya menutupi belahan dan lubang anusnya saja, sehingga bongkahan pantatnya yang putih dan montok itu terpampang bebas, menjadi santapan lezat bagi kamera pak Bowo yang terus memotretnya. Untuk beberapa saat, Nada masih menungging. Kadang dia buka kakinya agar sedikit terlihat belahan pantatnya. Kadang dia juga menatap kebelakang kearah kamera, memberikan senyuman yang sungguh nakal.6893Please respect copyright.PENANADybUINK02B
6893Please respect copyright.PENANApdHK9oOoGa
Wajah Nada makin merona. Dadanya makin kencang berdebar. Rasa malunya makin besar, tapi itu justru menimbulkan sesuatu dalam dirinya. Seperti ada sensasi aneh yang baru kali ini dia rasakan. Dia mulai menikmati sensasi baru itu, dan tak sadar dia menunggu apa perintah pak Bowo selanjutnya.6893Please respect copyright.PENANADyFkMePqAR
6893Please respect copyright.PENANAuJrFyGS6qc
6893Please respect copyright.PENANAdhapjxlVPE
“Balik badan Nad, duduk lagi” perintah pak Bowo.6893Please respect copyright.PENANAndVsGLrQuQ
6893Please respect copyright.PENANAdqHe75udbP
6893Please respect copyright.PENANA8QkfusdyKI
Tanpa banyak kata Nada melakukan perintah itu. Dia kembali duduk, kali ini dia tanpa diperintah langsung berpose. Pertama-tama, dia berpose seolah malu-malu. Wajahnya terlihat makin menggemaskan dengan pose itu. Lalu pak Bowo mulai menyuruhnya untuk berpose nakal, hingga Nada disuruh untuk berpose sangat vulgar dengan membuka lebar kedua kakinya. Makin nakal dan vulgar dia berpose, debaran dadanya makin terasa kencang. Bahkan beberapa kali dia merasakan vaginanya berdenyut.6893Please respect copyright.PENANASrkfrxlr70
6893Please respect copyright.PENANAXkrCUNbfx4
Belum cukup sampai disitu, pak Bowo kemudian menyuruh Nada untuk membuka bhnya. Kembali dengan gerakan yang sangat perlahan, Nada melakukannya. Pak Bowo tak lepas sedetikpun untuk mengambil foto Nada. Hingga akhirnya bh Nada terlepas, dia lalu menutupi sepasang payudara ranumnya dengan kedua tangannya, dan wajahnya terlihat malu-malu makin merona merah.6893Please respect copyright.PENANAOrKCSOJ5In
6893Please respect copyright.PENANAfrCvr4qBCy
Kembali dia disuruh berpose macam-macam oleh pak Bowo, dan dia menurutinya begitu saja. Sudah berbagai pose dia lakukan, dari yang menutupi payudaranya hingga membiarkannya terbuka bebas, bahkan ada pose dimana dia meremas kedua payudaranya sambil ekspresi wajahnya dibuat begitu sensual, menggigit bibir bawahnya seperti orang yang menahan birahinya.6893Please respect copyright.PENANAkEOeYwWRRS
6893Please respect copyright.PENANAb0CCNj7ARJ
6893Please respect copyright.PENANAfcSw1K2lBP
“Celana dalam kamu sayang, lepas” perintah pak Bowo.6893Please respect copyright.PENANAVVwSFj1E65
6893Please respect copyright.PENANAy6og6PxTgS
6893Please respect copyright.PENANAhb2I2x3Ter
Masih dalam posisi duduk, Nada menarik turun celana dalamnya. Setiap momen diabadikan oleh pak Bowo, tidak ada yang terlewat. Hingga akhirnya celana dalam itu benar-benar telepas, Nada kembali melakukan posenya. Sama seperti tadi, diawali dengan wajah yang malu-malu sambil menutup bagian dada dan selangkangannya dengan kedua tangan, hingga dia membuka lebar kedua kakinya yang memperlihatkan belahan vaginanya yang sudah dicukur bersih, sesuai permintaan pak Bowo.6893Please respect copyright.PENANA1Tr91A2tu6
6893Please respect copyright.PENANA1iUOdXHgEg
Makin lama pak Bowo makin mendekat, dan meminta Nada untuk membuka bibir vagina dengan tangannya sendiri. Begitu bibir vagina Nada terbuka, pak Bowo memfotonya. Dia tersenyum, karena melihat vagina Nada sudah mulai basah, tanpa dia sentuh sama sekali. Nada sendiri makin tak karuan menahan sensasi barunya itu. Dia sendiri juga merasakan vaginanya sudah mulai basah, dan juga gatal.6893Please respect copyright.PENANApiReRWSULn
6893Please respect copyright.PENANARokXDjXBvc
6893Please respect copyright.PENANAmJlavyolwu
“Sssshhhh paaakkk…”6893Please respect copyright.PENANAToXk5SfAqq
6893Please respect copyright.PENANAjiNmbnpHh5
6893Please respect copyright.PENANAM3iIrfiXww
Nada mendesah pelan saat kamera pak Bowo sudah sangat dekat dengan vaginanya, mengambil foto close up vagina yang terbuka itu. Pak Bowo hanya meliriknya sebentar sambil tersenyum, lalu kembali memfotonya. Tubuh Nada beberapa kali bergetar menahan sensasi barunya itu, dimana dia sudah terangsang padahal pak Bowo belum menyentuhnya. Dan ini juga bukan karena obat perangsang, karena pak Bowo tidak memberikan apapun padanya sejak datang kesini tadi.6893Please respect copyright.PENANA5pMnAaLq1B
6893Please respect copyright.PENANAKC6lpMHNI5
Gila, kenapa aku jadi horny gini. Aku nggak dikasih apa-apa lho, pak Bowo juga belum nyentuh aku sama sekali. Tapi kenapa rasanya bisa kayak gini? Apa karena aku menyukai hal ini? Ini pertama kalinya aku difoto seperti ini, dan gila, rasanya, ah susah dijelaskan. Batin Nada.6893Please respect copyright.PENANAeDBUp2asIS
6893Please respect copyright.PENANAcTTj7zviA1
Pak Bowo perlahan menjauh lagi, mengambil foto seluruh badan Nada yang saat ini posisinya duduk menyender disofa, dengan kedua kaki mengangkang lebar, dan kedua tangannya berada divaginanya untuk membuka bibir vaginanya. Pemandangan yang sungguh erotis, dimana seorang wanita berpose sedemikian menantang tanpa sehelai benangpun kecuali jilbab yang sudah disingkap untuk memperlihatkan buah dadanya.6893Please respect copyright.PENANAKTXJ2GBLqJ
6893Please respect copyright.PENANAofyqDJzDqq
6893Please respect copyright.PENANAHSLmjyqMSc
“Gimana rasanya sayang? Kamu suka?” tanya pak Bowo ketika menyudahi acara foto telanjang itu dan meletakan kameranya.6893Please respect copyright.PENANAYIDK16wip1
6893Please respect copyright.PENANABUmgRFR6t6
6893Please respect copyright.PENANAwMebkXmDB5
Nada tidak menjawab, hanya mengangguk lemah, dan menatap pak Bowo dengan pandangan sayu dimatanya. Pak Bowo tersenyum. Dia tahu Nada sudah terangsang. Diapun menghampiri Nada, berdiri tepat didepannya dan beracak pinggang.6893Please respect copyright.PENANArmNwy9UaWl
6893Please respect copyright.PENANAnCIWUJ1DiX
6893Please respect copyright.PENANAibVRn7HwrG
“Kamu nggak kepengen lepasin celanaku Nad? Kontolku tersiksa, udah ngaceng lihat kamu telanjang” ucap pak Bowo.6893Please respect copyright.PENANAwm5mEqO4dv
6893Please respect copyright.PENANAcM6TFgd39N
6893Please respect copyright.PENANAXYZJkfEATF
Ucapan pak Bowo itu adalah pertanyaan, tapi bagi Nada yang sudah terangsang, ucapan itu seperti perintah. Dengan buru-buru Nada melepaskan celana pak Bowo, menarik turun sekaligus dengan celana dalamnya, hingga mengacunglah penis pak Bowo yang memang sudah mengeras. Nada tak langsung memegang penis itu, memandanginya sesaat, lalu menatap pak Bowo. Tatapan sayu Nada seolah sedang meminta ijin untuk menyentuh penis besar itu. Dan pak Bowopun menjawab dengan anggukan.6893Please respect copyright.PENANA3UMSkoYqbV
6893Please respect copyright.PENANAImG8d3B7RP
6893Please respect copyright.PENANANmaBa611GI
“Oouhhh slurrpp aahhh… mpphhh aahhh sluurrpphh…”6893Please respect copyright.PENANASw2Fp1UNOT
6893Please respect copyright.PENANAdJwPNPOGwN
6893Please respect copyright.PENANAwR4rcuvPmg
Nada langsung menggenggam penis itu lalu mulai menjilati dan mengulumnya. Nada terlihat begitu bernafsu mengulum penis pak Bowo. Dia melakukannya seperti tanpa ada paksaan sama sekali. Tidak terlihat dia tertekan oleh pak Bowo, semua dilakukan atas keinginannya sendiri. Dia tak habis pikir, kenapa bisa sampai hilang kendali seperti ini, padahal permainan baru saja dimulai, padahal biasanya pak Bowo dulu yang menyentuhnya, pak Bowo dulu yang merangsangnya, hingga dia melakukan itu. Kali ini, dia duluan yang memulai.6893Please respect copyright.PENANA95Ag0Iymge
6893Please respect copyright.PENANAzyibDLEIe2
Kenapa aku jadi gini? Dia bahkan belum menyentuhku, tapi aku, aku pengen sekali menyentuhnya. Aku pengen, aku pengen kontol ini. Aah maafkan aku pa, tapi kali ini aku nggak sanggup menahannya. Batin Nada sambil sesaat teringat suaminya, tapi kemudian dia kembali dikuasai oleh nafsunya.6893Please respect copyright.PENANAaPLpEehas7
6893Please respect copyright.PENANA3gUJkT2sZp
Pak Bowo sendiri juga kaget dengan reaksi Nada ini. Tadinya dia memang berencana untuk mengajak Nada foto telanjang untuk membuatnya sedikit terangsang, lalu dia akan mencumbunya seperti biasa. Tapi belum apa-apa, Nada malah sudah seperti ini. Pak Bowo tersenyum puas, dan dia begitu yakin kalau Nada sudah benar-benar jatuh kedalam genggamannya.6893Please respect copyright.PENANA0koNFqHAJG
6893Please respect copyright.PENANAsHIuIJEPhH
6893Please respect copyright.PENANAXqPo3Zd3Lf
“Eemmp sluurpphh aahh hemmphh…”6893Please respect copyright.PENANAiyCOMODsri
6893Please respect copyright.PENANA7DLYZadFNP
6893Please respect copyright.PENANArDBEmxYEA6
Nada masih begitu bernafsu mengulum penis pak Bowo. Bagian kepalanya dia masukan kemulutnya, dia emut, dia hisap dan dia jilat. Sementara itu tangannya mengocok batang penis pak Bowo. Pak Bowo sendiri senang bukan main dengan pelayanan dari Nada ini. Sebelumnya Nada melakukan seperti ini waktu pertama kali dia jebak, waktu itu menggunakan obat perangsang. Tapi kali ini, tanpa obat perangsang, membuat rasanya nikmat yang diterima pak Bowo justru makin nikmat.6893Please respect copyright.PENANAbeyY0r4qPz
6893Please respect copyright.PENANAkJkIZMuQee
Cukup lama Nada mengulum penis pak Bowo, bukan hanya kepalanya saja, tapi batangnya juga tak luput dari jilatannya, hingga membuat penis besar itu terlihat basah. Nada menatap sayu pak Bowo, seperti memohon agar lelaki itu segera menyetubuhinya. Tapi pak Bowo tak mau buru-buru. Dia masih ingin melihat, sebinal apa Nada hari ini.6893Please respect copyright.PENANAq94Dww1fx6
6893Please respect copyright.PENANASN9a9pvjbZ
6893Please respect copyright.PENANAiYwmMdf4AJ
“Aauuhh paakkk…”6893Please respect copyright.PENANAdPQDTysQwr
6893Please respect copyright.PENANAYQ0bCqzR7f
6893Please respect copyright.PENANAuM3YACqG3h
Nada sedikit memekik saat pak Bowo mendorongnya hingga setengah rebahan, dengan punggung dan kepalanya menempel disandaran sofa. Pak Bowo langsung berjongkok, dan kini Nada membuka lebar kedua kakinya. Dia berharap pak Bowo segera mengaduk-aduk vaginanya dengan penis besar itu. Tapi sekali lagi, pak Bowo tidak mau buru-buru.6893Please respect copyright.PENANA7U5b9pkIUu
6893Please respect copyright.PENANAcABhxxG6I5
6893Please respect copyright.PENANAKBRfJcDZau
“Aaaaaasshhhh paaaakkkhhh…”6893Please respect copyright.PENANAVHQtlHXDpf
6893Please respect copyright.PENANADa7rHvh4m6
6893Please respect copyright.PENANAx1SOUfFxzj
Tubuh Nada mengejang, lalu bergetar, kemudian mengejang lagi, saat lidah pak Bowo menyusuri belahan bibir vagina Nada. Kaki Nada yang terbuka lebar tiba-tiba jadi lurus dan kaku, bersamaan dengan tubuhnya yang seperti tersengat ketika pak Bowo memainkan lidahnya dibibir vaginanya. Dengan lihai lidah lelaki itu menyapu tiap titik sensitif di bagian kemaluan Nada.6893Please respect copyright.PENANAmUbNYRsEdh
6893Please respect copyright.PENANAhQyXedp2U4
Tapi pak Bowo sepertinya memang ingin mempermainkan Nada dulu. Waktu lidahnya mengenai klitoris Nada, dia langsung menariknya, menyapukanya kembali dari bawah, menuju klitorisnya, lalu turun lagi. Nada jadi blingsatan. Dia ingin lidah pak Bowo agak lama berada diklitorisnya, tapi yang dilakukan pak Bowo justru sebaliknya.6893Please respect copyright.PENANAxhq3imJEQu
6893Please respect copyright.PENANATZeCs08xFD
Jilatan pak Bowo yang terasa nanggung ini malah membuat nafsu Nada kian naik tak terkendali. Vaginanya jadi terasa makin gatal ingin digaruk, tapi pak Bowo malah masih terus menggodanya.6893Please respect copyright.PENANALNfXwBCMhz
6893Please respect copyright.PENANAHsbRHoJZ7U
Nada ingin mengambil inisiatif. Dia memengang kepala pak Bowo bermaksud untuk menahannya, tapi malah tangannya ditangkap oleh pak Bowo dan disingkirkan. Nada tak kehilangan akal, dia mengapit kepala pak Bowo dengan kedua kakinya, tapi pak Bowo ternyata sudah menebak itu, dan dia juga dengan cepat menangkap kedua kaki Nada.6893Please respect copyright.PENANAWZAv7m9aVM
6893Please respect copyright.PENANABKlqxC5uB4
Pak Bowo mengatur agar tangan dan kaki Nada bisa dia pegangi bersamaan, dan dia kembali melanjutkan jilatannya di vagina Nada. Nada sudah hilang akal, dia sudah merasa sangat terangsang dan ingin segera dimasuki.6893Please respect copyright.PENANAuCGoGgGGQI
6893Please respect copyright.PENANAEUijBFODIU
6893Please respect copyright.PENANACth1FKp2w6
“Aahh paakkhh ooghh udaahh.. paak masukiiin.. aahhh…”6893Please respect copyright.PENANAmB8xbJkDNb
6893Please respect copyright.PENANAr1BkCOXt78
6893Please respect copyright.PENANAQkVB4gpvPS
Pak Bowo tak mempedulikannya. Masih terus dengan membuat Nada makin tersiksa karena jilatan nanggungnya.6893Please respect copyright.PENANAdzUdu7sGRn
6893Please respect copyright.PENANAcYFXn9XLKI
6893Please respect copyright.PENANA2f0AeKNsrW
“Paaakk pliiiss udaaahh aahhh masukin kontolmu paaakk… memekku gateell.. cepeeet…”6893Please respect copyright.PENANA1IDeHdqOkw
6893Please respect copyright.PENANAsumMmJIZRh
6893Please respect copyright.PENANAurErlVEWL9
Pinta Nada yang sekali lagi dicuekin oleh pak Bowo. Lelaki ini benar-benar ingin menguji sampai seberapa kebinalan Nada yang hari ini murni karena dia sendiri.6893Please respect copyright.PENANA36blGzhuOd
6893Please respect copyright.PENANAR3jA0TQdgR
Akhirnya setelah beberapa saat mempermainkan birahi Nada, pak Bowo mulai ‘serius’ menggarap vagina Nada. Lidahnya kini sudah berhenti di klitoris Nada. Dijilati dan dihisapnya klitoris itu. Jari pak Bowo juga mulai masuk mengobok-obok vagina Nada yang sudah sangat basah itu.6893Please respect copyright.PENANALlQPw2V7Wg
6893Please respect copyright.PENANAKZSSBKELhC
6893Please respect copyright.PENANAIWvmT3xPxR
“Aahhh iyaahh disituuu… aahh terusshh paakkhh aaakkhh enaaakk…”6893Please respect copyright.PENANACqSlnDCKkE
6893Please respect copyright.PENANAaxOlaI2rFE
6893Please respect copyright.PENANARkbvXCfTim
Racauan Nada makin tak jelas. Tubuhnya menggelinjang tak karuan. Semua rangsangan dari pak Bowo membawanya semakin tenggelam dalam nafsu birahinya. Diapun merasakan orgasmenya mulai mendekat.6893Please respect copyright.PENANAO59xh3XMqw
6893Please respect copyright.PENANA9Ziy5EAYZx
6893Please respect copyright.PENANAZKSj6G1jSu
“Aaahh teruushh paakkhh.. iyaahh teruushhh.. aahhh paakk.. akhuuu… aaaaaaakk paak…”6893Please respect copyright.PENANA1S5NXjEwJz
6893Please respect copyright.PENANA7Uq1mEeu8b
6893Please respect copyright.PENANAwnsGJDQMcE
Desahan nikmat Nada berubah menjadi desah penuh kecewa saat pak Bowo tiba-tiba menghentikan lidah dan jarinya bermain di vaginanya. Padahal sebentar lagi dia akan merasakan orgasme, tapi pak Bowo justru berhenti. Pak Bowo sendiri malah tersenyum mengejek kearah Nada, senang karena berhasil mempermainkan birahi wanita itu.6893Please respect copyright.PENANAgQ63QZTz4h
6893Please respect copyright.PENANAvvVPRzmI7b
6893Please respect copyright.PENANAuzPzNufKzx
“Paak Bowo jahaat.. aaaaakkhhhh..” rajuk Nada langsung terhenti saat lidah dan jari pak Bowo kembali menggarap vaginanya.6893Please respect copyright.PENANAByujJenfrd
6893Please respect copyright.PENANAooBvlE2cB9
6893Please respect copyright.PENANACxO3pqlvtL
Nafsu Nada yang sempat surut tadi kembali naik. Dia memejamkan matanya, sambil memegang kepala pak Bowo, jaga-jaga kalau lelaki itu akan mempermainkannya lagi. Kembali birahi Nada dengan cepat melesat dan dia mulai kembali merasakan orgasmenya mendekat. Kali ini dia menahan desahan, agar pak Bowo tidak tahu kalau dia mau orgasme dan kembali menarik kepalanya. Tapi pak Bowo tentu sudah paham dengan reaksi tubuh Nada. Dia tahu kalau Nada akan orgasme sebentar lagi. Dia menarik jarinya, tapi kepalanya terpaksa tertahan oleh tangan Nada.6893Please respect copyright.PENANATQWg56f4BN
6893Please respect copyright.PENANAvpwlmhbxto
6893Please respect copyright.PENANAvllXwRBJJ6
“Aaaaauuuuhhhh paaaakkkhhh..” Nada menjerit keras saat tiba-tiba pak Bowo mencubit keras puting susunya dan bahkan menariknya, membuat dirinya yang tadi larut dalam birahi seperti disadarkan kembali. Dan sekali lagi, Nada gagal mendapatkan orgasmenya.6893Please respect copyright.PENANAmMSAcxMf9E
6893Please respect copyright.PENANAtkG4LFtCEO
“Pak Bowoooo…” rajuk Nada lagi, dan kembali hanya dijawab dengan senyum ejekan dari pak Bowo.6893Please respect copyright.PENANAi1MXhym0Vw
6893Please respect copyright.PENANAsE4w1BayEf
6893Please respect copyright.PENANAjyqA3U9niG
Pak Bowo malah beranjak dari harapan Nada. Nada sempat menahan tubuh pak Bowo, tidak ingin lelaki itu pergi dan menghentikan permainan mereka, karena Nada sudah merasa sangat tanggung. Sudah 2 kali dia gagal orgasme di detik-detik akhir. Tapi dia lega waktu pak Bowo memegang penisnya lalu diarahkan ke vaginanya.6893Please respect copyright.PENANAPuFS9Oy3uE
6893Please respect copyright.PENANArYzxROp3km
Nada membuka lebar kedua kakinya lagi, memberikan jalan kepada pak Bowo untuk segera memasukinya. Penis pak Bowo sudah sampai dibibir vagina Nada yang sudah sangat becek. Digesek-gesekan ujung penis itu, menyapu belahan vagina Nada, membuat wanita itu menggelinjang menahan geli.6893Please respect copyright.PENANAMGn712wNZv
6893Please respect copyright.PENANA6ONAPPVSew
6893Please respect copyright.PENANAobxmxxjnjC
“Paaak masukiiiinn…” pinta Nada memelas dengan tatapan sayu.6893Please respect copyright.PENANAdBU3CrBafc
6893Please respect copyright.PENANAdEHlp7lSAd
“Sabar sayang” jawab pak Bowo yang masih mau menggoda Nada.6893Please respect copyright.PENANAFgWt0f5E4q
6893Please respect copyright.PENANAAId19yzelq
6893Please respect copyright.PENANA6v3kvpyuRJ
Pak Bowo masih terus menggesekan penisnya, seperti tidak ada keinginan untuk buru-buru melakukan penetrasi. Disisi lain, Nada jadi makin blingsatan. Vaginanya makin geli, makin gatal dan ingin segera digaruk oleh penis pak Bowo yang berurat itu. Tapi lelaki itu malah mempermainkannya.6893Please respect copyright.PENANAXFCcQ2CAlH
6893Please respect copyright.PENANAJKAzC4TmHz
6893Please respect copyright.PENANAyBm6TYKo8i
“Paak pliiiss.. masukin kontolmu pak.. memekku gatel.. garukin pakai kontolmu paak..” ucap Nada yang sudah tidak peduli lagi dengan ucapannya yang sangat vulgar itu.6893Please respect copyright.PENANAhrgeZKon6m
6893Please respect copyright.PENANAwjZE2PaD4s
“Iya, nanti, sabar yaa..”6893Please respect copyright.PENANAU0l6kl0COp
6893Please respect copyright.PENANAJkPXLX0Zvv
6893Please respect copyright.PENANAUsdRxIV8W0
Nada sudah seperti kehilangan akal. Dia kesal karena pak Bowo benar-benar telah mempermainkannya. Diapun mengambil tindakan. Dia dorong tubuh pak Bowo dengan agak kasar. Pak Bowo yang tidak siap tersentak kebelakang hingga terbaring dilantai. Tapi belum sempat dia apa-apa Nada sudah menindih tubuhnya.6893Please respect copyright.PENANABqWgek84NB
6893Please respect copyright.PENANAswqgtmPHAx
Setelah pak Bowo terlentang dilantai, Nada segera memposisikan dirinya menduduki perut pak Bowo. Dia pegang penis pak Bowo, kemudian dia arahkan ke vaginanya. Digesekan sebentar ujung penis itu, lalu dengan posisi masih dia pegang, perlahan penis itu mulai dimasukan ke bibir vaginanya.6893Please respect copyright.PENANAhC4u8jKKBx
6893Please respect copyright.PENANA7jSogGd9QQ
6893Please respect copyright.PENANA5KGknCwaL1
“Aaakkhhh..” desah Nada saat kepala penis pak Bowo mulai membelah bibir vaginanya. Diapun melepaskan penis pak Bowo dan siap untuk menjatuhkan tubuhnya agar penis itu masuk sepenuhnya. Tapi pak Bowo malah tersenyum menyeringai, lalu saat Nada menggerakan tubuhnya turun, bersamaan dengan itu pak Bowo juga menggerakan tubuhnya hingga melorot, dan menyebabkan penis itu terlepas dari vagina Nada.6893Please respect copyright.PENANA73Pfuf8AvE
6893Please respect copyright.PENANAdR7jDMh2WH
6893Please respect copyright.PENANAOgXu5k6j3d
“Aaahh paaaakkkk…” teriak Nada penuh kekecewaan.6893Please respect copyright.PENANAOzl9PR7L9d
6893Please respect copyright.PENANAyW4jqvTTDJ
6893Please respect copyright.PENANAXfQykTa5IA
Dia menatap tajam pak Bowo. Tatapan antara marah, kecewa, kesal, dan horny, jadi satu. Sedangkan pak Bowo malah tertawa lebar melihat Nada seperti itu. Dengan mendengus kesal, Nada kembali meraih penis pak Bowo, memegangnya cukup erat, lalu kembali berusaha memasukan penis itu ke vaginanya. Dan kembali, pak Bowo menghindar, membuat Nada makin kesal.6893Please respect copyright.PENANAqtSLHn83t6
6893Please respect copyright.PENANAbZsbLsFsoK
6893Please respect copyright.PENANAtQKMmn8jNt
“Paaakk.. pliiiss entotin aku.. aku udah nggak tahan pakk.. jangan siksa aku gini..” ucap Nada antara memelas dan frustasi, juga marah.6893Please respect copyright.PENANAD4ftNE7lqS
6893Please respect copyright.PENANA9DVa8Cmips
“Emangnya kamu itu siapa? Kok minta dientotin sama aku?” Nada melotot mendengar pertanyaan pak Bowo. Tapi dia tahu, jawaban apa yang diinginkan oleh lelaki itu.6893Please respect copyright.PENANA9rdQmUTu56
6893Please respect copyright.PENANAy75hBwTXhZ
“Akhuu.. aaakkhh aku budakmu paak, budak nafsumu.. pliss pak entotin aku..”6893Please respect copyright.PENANASXimpOeXb5
6893Please respect copyright.PENANAVgaVTdwepy
“Loh, budak kok maksa tuannya gimana sih? Lagian kamu kan udah punya suami, kenapa nggak minta dientotin aja sama suami kamu?”6893Please respect copyright.PENANAAHU2c5YRoF
6893Please respect copyright.PENANAwehD2bA8aa
6893Please respect copyright.PENANAZbF0fME102
Nada sempat bingung menjawabnya. Tapi akalnya sudah tertelan oleh birahinya. Dia tak bisa berpikir panjang lagi. Saat ini dia hanya ingin segera disetubuhi oleh pak Bowo.6893Please respect copyright.PENANAu6SzJW7IbQ
6893Please respect copyright.PENANAX1iX6S4LYW
6893Please respect copyright.PENANAXFVqUMJ6xc
“Bodo amat. Aku nggak peduli. Aku cuma mau kontol ini pak.. cepet pak entotin aku, aku udah nggak tahan. Nada mohon pak, entotin Nada, puasin Nada…”6893Please respect copyright.PENANApmatlifF7A
6893Please respect copyright.PENANAzh3zEIljhD
6893Please respect copyright.PENANA9qZcOePTbJ
Pak Bowo tersenyum lebar. Dia benar-benar telah berhasil menaklukan Nada, dan itu tanpa bantuan obat perangsang lagi.6893Please respect copyright.PENANAERUiTzNndv
6893Please respect copyright.PENANACborMJOYlV
6893Please respect copyright.PENANA95VBrshkbI
“Aaaakkkhhh paaakkkhh.. iyaaahhh entotin akuuuhhh.. aahhh.. aaahhh…”6893Please respect copyright.PENANABAoxOjJ52k
6893Please respect copyright.PENANA8Q8dMdjV3u
6893Please respect copyright.PENANAnlMNf0gjpW
Nada langsung memekik dan kemudian mendesah saat tiba-tiba saja pak Bowo menancapkan penisnya divagina Nada. Bahkan pak Bowo langsung mempompa penis itu mengaduk-aduk vagina Nada. Nada sendiri langsung ikut menggerakan tubuhnya naik turun menyambut hujaman penis pak Bowo. Dia bergerak begitu liar, melampiaskan semua birahinya saat ini.6893Please respect copyright.PENANAtZBfGySUAX
6893Please respect copyright.PENANAOmMe0UyzOn
Saat pak Bowo menghentikan gerakannya, Nada masih terus bergerak naik turun. Desahan tak putus keluar dari mulut Nada. Dia sudah benar-benar tenggelam dalam birahinya. Sambil menaik turunkan tubuhnya, dia juga meremas sendiri kedua payudaranya. Sedangkan kedua tangan pak Bowo berada dipinggang Nada, menjaga keseimbangan wanita itu agar tak terjatuh karena gerakannya yang terlalu liar.6893Please respect copyright.PENANAO6FVQvtTZk
6893Please respect copyright.PENANA0kqQsJrRo3
6893Please respect copyright.PENANArZ1Yco8lOo
“Oohhh aahkk… uuugghh.. aahhh enaaakk phaakkhh aahhh..”6893Please respect copyright.PENANAlWfLXoe7wS
6893Please respect copyright.PENANAsgHg3tK4VU
“Apanya yang enak sayang?”6893Please respect copyright.PENANAp6ujAEvvuK
6893Please respect copyright.PENANAIeGRMmUh04
“Aaahh kontolmu enaak paakhh.. aakk penuhh.. memekku penuhhh.. enaaakk…”6893Please respect copyright.PENANAsDpIhhScVw
6893Please respect copyright.PENANAko1F5Txp1q
6893Please respect copyright.PENANA0ORuMGWwKX
Tubuh telanjang Nada yang hanya menyisakan jilbabnya yang sudah awut-awutan itu terus bergerak naik turun dengan liar. Bunyi tumbukan kedua kelamin itu terdengar jelas diruangan ini bersahutan dengan desahan Nada yang tiada henti. Gerakan Nada jadi makin cepat, dinding vaginanya terasa oleh pak Bowo makin berdenyut. Wanita itu sebentar lagi akan orgasme.6893Please respect copyright.PENANAWlQNTrUiTF
6893Please respect copyright.PENANAjddSnFtMWL
6893Please respect copyright.PENANAW4WHXVE0ZS
“Aaakkhh paakkhh.. akhuu.. oohh aaakkhh.. paakk… aaaaaaaakkkhhhhh…”6893Please respect copyright.PENANARzYXTEMPZY
6893Please respect copyright.PENANACPu4Td4wYr
6893Please respect copyright.PENANAY9709apbSN
Penis pak Bowo tercabut saat Nada orgasme. Tubuh Nada mengejang hebat. Vaginanya menyemburkan cairan bening diatas tubuh pak Bowo. Pak Bowo bisa melihat semburan cairan itu, deras, dan cukup banyak. Dia mendapatkan orgasme yang luar biasa nikmat, hingga tubuhnya bergetar beberapa kali.6893Please respect copyright.PENANAUGoS11rb3Y
6893Please respect copyright.PENANAuzu5L9hJeM
Beberapa saat kemudian tubuh Nada mulai lemas. Tubuhnya lunglai menimpa tubuh pak Bowo. Tapi itu belumlah selesai. Pak Bowo yang masih diam saja, membuat Nada menggerakan tubuhnya turun, hingga bibir vaginanya menemukan ujung penis pak Bowo. Dengan tangannya dia mengarahkan penis itu masuk lagi ke vaginanya, lalu dia menegakan badannya. Dia menumpukan kedua tangannya dipundak pak Bowo.6893Please respect copyright.PENANAjvcUAxlsQk
6893Please respect copyright.PENANA9Ap00FG4t8
6893Please respect copyright.PENANA2Qk80VJoU0
“Goyang lagi sayang” ucap pak Bowo.6893Please respect copyright.PENANAQerY8GgPzD
6893Please respect copyright.PENANAT2y5R365HS
6893Please respect copyright.PENANAZNcadwd1Ce
Nada mengangguk, mengerti. Pak Bowo kemudian meminta Nada untuk membalikan badannya hingga memunggunginya tanpa membuat penis itu terlepas dari vaginanya. Nada mendesis pelan saat berputar karena dinding vaginanya terasa geli bergesekan dengan penis pak Bowo yang masih kokoh berada didalam vaginanya.6893Please respect copyright.PENANAE4JKtcqGnl
6893Please respect copyright.PENANAdjse4snibA
Begitu posisinya sudah siap, Nada kembali menaik turunkan tubuhnya. Kali ini kedua tangan Nada bertumpu pada kaki pak Bowo. Sedangkan pak Bowo masih diam saja menikmati pelayanan dari Nada.6893Please respect copyright.PENANAPaUdbvr0fq
6893Please respect copyright.PENANAmfRazl7vYK
6893Please respect copyright.PENANAKpfEMdlm77
“Heemphh.. aahhkk.. uugghh aahhhkk.. oouhhhkk..”6893Please respect copyright.PENANA6cRyrhgTcF
6893Please respect copyright.PENANAqZpkNYbRVT
6893Please respect copyright.PENANA80owWh19Kj
Desahan Nada kembali terus terdengar seiring gerakan sensual tubuhnya diatas tubuh pak Bowo. Penis pak Bowo yang keluar masuk vagina Nada terlihat mulai mengkilap karena cairan dari vagina Nada. Gerakan Nada makin mulus, penis itu makin lancar keluar masuk. Birahi Nada kembali naik tak terkendali, menyebabkan kembali gerakannya menjadi liar.6893Please respect copyright.PENANASYeZX8lIEv
6893Please respect copyright.PENANAYUJ8ubUPjU
6893Please respect copyright.PENANAs5XQQXreQX
“Paaakk oougghh paakkhh.. aku dapeet lagiiiihh.. aaaaakkkhhhh…”6893Please respect copyright.PENANA3agO8DxeCy
6893Please respect copyright.PENANAvKjId5iHKC
6893Please respect copyright.PENANAoNIsMAW9GS
Kembali Nada mendesah panjang saat dia merasakan orgasmenya yang kedua. Tubuhnya melenting kebelakang hingga jatuh ditubuh pak Bowo. Nafasnya tersengal-sengal. Dua orgasme berturut-turut dalam waktu singkat ini membuatnya sangat lelah. Meskipun kali ini tak sampai squirt, namun dia terpuaskan. Pak Bowo masih membiarkan Nada mengatur nafasnya, sambil dia dengan lembut membelai dan meremas payudara Nada.6893Please respect copyright.PENANAVJPiWi7iaU
6893Please respect copyright.PENANAF8Bnc2efRZ
Beberapa saat kemudian, setelah dirasa Nada sudah mulai tenang nafasnya, pak Bowo mendorong tubuh Nada hingga posisinya merangkak. Masih dengan penis yang belum tercabut dari vagina Nada, dia kembali menyetubuhi Nada dengan posisi doggy style.6893Please respect copyright.PENANAcXtNTws4Ky
6893Please respect copyright.PENANAtOwRIcG9oT
6893Please respect copyright.PENANA9dSN249hKA
“Heemmphh aahh aahhh uuugghh…”6893Please respect copyright.PENANA5QBtnWUhFL
6893Please respect copyright.PENANAIkLUSim2Lw
6893Please respect copyright.PENANA3ZRlGCVnmc
Nada yang tubuhnya sudah lemas kini hanya bisa mendesah saat pak Bowo menghujami vaginanya dari belakang. Dia menumpukan tubuhnya dikedua lutut dan sikutnya, sementara kepalanya sudah menempel dilantai saking lemasnya. Jilbabnya pun makin tak karuan bentuknya, membuat beberapa helai ramput Nada keluar menutupi wajahnya.6893Please respect copyright.PENANANu6qvKEwrB
6893Please respect copyright.PENANAOdgdDjepeE
6893Please respect copyright.PENANARZeOtomCcw
“Aaaahhh paakkkhh…”6893Please respect copyright.PENANAFLShInZMLW
6893Please respect copyright.PENANA8AS3tKNDN6
6893Please respect copyright.PENANAkDVnyUXf24
Nada merintih agak keras saat tiba-tiba pak Bowo menarik jilbabnya sehingga kini dia terpaksa agak mendongak. Yang tadinya dia bertumpu pada kedua sikunya, kini kedua tangannya terpaksa lurus karena kepalanya tertarik keatas.6893Please respect copyright.PENANATcv0bN6TEw
6893Please respect copyright.PENANADE6HSRgvE0
6893Please respect copyright.PENANA0wbA0pT6rd
“Masak baru gitu aja udah lemes? Kamu pengen enaknya doang? Nggak mau bikin aku enak hah?” ucap pak Bowo sambil tangan kanannya masih menarik jilbab Nada, sedangkan tangan kirinya meremas payudara Nada dari belakang.6893Please respect copyright.PENANAKfA5GGgd7f
6893Please respect copyright.PENANATVA4UXiZTA
“Iihh.. iyaahh.. aahh aahh maaf paakkh.. ouuhh aku aahh aahh.. aku layani paakkhh..”6893Please respect copyright.PENANAtsbnRi6tx0
6893Please respect copyright.PENANA93Zq2HiPs5
6893Please respect copyright.PENANAIrcWmO3VqE
Pak Bowo kemudian melepaskan pegangannya di jilbab Nada, tapi Nada berusaha menahan tubuhnya agar tidak terjatuh lagi. Diapun berusaha mengimbangi gerakan pak Bowo dengan memaju mundurkan tubuhnya sesuai dengan ritme tusukan penis pak Bowo.6893Please respect copyright.PENANAm88NuicpA1
6893Please respect copyright.PENANAOZmVWkJNJ0
Dalam posisi ini, Nada memang tak pernah bisa bertahan lama. Dengan suaminya saja, dia selalu cepat mendapatkan orgasme, apalagi dengan pak Bowo yang punya penis yang lebih besar dan panjang dari suaminya. Dan inilah yang sekarang dirasakan oleh Nada. Sudah 2 kali orgasme tadi tak membuat birahinya surut, dan kini dia sudah makin dekat dengan orgasme ketiganya.6893Please respect copyright.PENANA4GBRkr5RMl
6893Please respect copyright.PENANAU6LJqqEOQI
6893Please respect copyright.PENANANKayY2ODyB
“Aaakkhh teruss paakk.. sodok memekku paak.. akhuu mau dapeet lagi.. paaaakkhhh aaaaaakkkhhh..”6893Please respect copyright.PENANAe4xIJ3f1hR
6893Please respect copyright.PENANAuffrqtfExA
6893Please respect copyright.PENANAvBQwmuyO09
Tubuh Nada menegang sekilas, kemudian kelojotan. Dia kembali mendapatkan orgasme yang sangat nikmat. Tapi rupanya pak Bowo kali ini tak membiarkannya istirahat. Pak Bowo malah terus menusuk-nusukan penisnya didalam vagina Nada yang sudah sangat basah, hingga terdengar bunyi kecipak yang cukup jelas.6893Please respect copyright.PENANAnQaREi9mSD
6893Please respect copyright.PENANAAdaFUhuCfT
6893Please respect copyright.PENANABgoiKgifSm
“Aahh paakkhh udaah duluu.. aahhh paaakkhh..” Nada berusaha untuk menahan gerakan pak Bowo, tapi susah karena posisinya yang kini menungging.6893Please respect copyright.PENANAeVwYZIlrug
6893Please respect copyright.PENANAL0O9FPUkdQ
“Uuughh diem kamu Nad, layani aja aku..” pak Bowo tak mau tahu, dia terus menyodokan penisnya.6893Please respect copyright.PENANAFvmv1GRH7K
6893Please respect copyright.PENANAd5FGEiy7CL
6893Please respect copyright.PENANAz5XIdjmBh0
Nada yang sudah sangat lemas makin tak kuat menahan serangan dari pak Bowo. Tubuhnya pun jatuh tengkurap. Penis pak Bowo sempat terlepas, tapi dengan cepat pak Bowo kembali memasukan penisnya kevagina Nada. Dengan menduduki pantat Nada yang tengkurap, pak Bowo kembali menggenjot vagina itu.6893Please respect copyright.PENANALgioM45ZQE
6893Please respect copyright.PENANAymGCZrxUOl
6893Please respect copyright.PENANANOkgc9SHny
“Aaahh paakkhh aaahhh ampuuun…”6893Please respect copyright.PENANA551MQeA6rb
6893Please respect copyright.PENANAnfdGYgwTLr
6893Please respect copyright.PENANAogg5vYoffY
Nada yang sudah lemas akhirnya hanya bisa pasrah menerima serangan pak Bowo. Tangannya berusaha mencari sesuatu untuk bisa dia remas, meluapkan apa yang dia rasakan. Antara nikmat, geli, ngilu, lelah dan juga tersiksa yang bercampur jadi satu. Tapi dia tak menemukan apapun hingga tangannya terlihat bergerak tak beraturan.6893Please respect copyright.PENANAzEA5uLGb7U
6893Please respect copyright.PENANAgGqLhsXsNl
Pak Bowo kemudian sedikit menjatuhkan tubuhnya hingga menindih Nada, sambil penisnya terus bergerak mengobok-obok vagina Nada. Dia raih kepala Nada dan ditolehkan sedikit kesamping. Langsung saja dia sambar mulut Nada yang sedari tadi terus mendesah dan mendesis.6893Please respect copyright.PENANAPa3C4uaiSe
6893Please respect copyright.PENANAMWqQmbncJo
Nada segera menyambut ciuman pak Bowo dan membalasnya tak kalah ganas. Salah satu tangan Nada berusaha memeluk kepala pak Bowo dengan agak susah payah. Keduanya terlibat ciuman yang begitu ganas dan menggairahkan, sambil tubuh Nada masih dengan pasrah tengkurap disetubuhi pak Bowo dari belakang.6893Please respect copyright.PENANAVCWLH8yrNu
6893Please respect copyright.PENANAgnRTlDshBe
Posisi ini membuat pak Bowo merasakan vagina Nada begitu sempit memijat-mijat penisnya. Sebaliknya, Nada merasakan rongga vaginanya terasa penuh sekali. Ditambah lagi sodokan penis pak Bowo yang makin lama makin cepat dan dalam, membuat Nada tak bisa lagi menahan orgasmenya yang keempat.6893Please respect copyright.PENANAZutpvCoyQ2
6893Please respect copyright.PENANA3R6qW6MhuB
Tubuh Nada mengejang saat orgasmenya akhirnya datang. Tapi dia tak mendesah seperti tadi karena masih berciuman dengan pak Bowo. Dia malah menciumi pak Bowo makin ganas, sambil tangannya makin erat memeluk kepala pak Bowo.6893Please respect copyright.PENANAlAj7yiWM55
6893Please respect copyright.PENANAfFfty8EbGZ
Setelah itu, pak Bowo mencabut penisnya dan membalikan tubuh Nada hingga terlentang. Dia tak langsung melanjutkan persetubuhan mereka. Dia membiarkan Nada terbaring di lantai yang dingin itu dalam kondisi kelelahan. Tubuh Nada terlihat basah oleh keringatnya. Jilbabnya juga sudah lepek dan makin terbuka hingga ke leher, memperlihatkan rambutnya yang makin banyak keluar dan tak beraturan lagi.6893Please respect copyright.PENANAlPpWTyRUFk
6893Please respect copyright.PENANAKdmbZM0H0A
Setelah sesaat mengamati kondisi Nada yang begitu lemas bahkan sampai matanya terpejam, pak Bowo kemudian memegang kedua kaki Nada dan membukanya lebar-lebar. Dia posisikan lagi penisnya dibibir vagina Nada yang sudah sangat basah. Nada kembali membuka matanya yang sayu, menatap pak Bowo yang tersenyum kepadanya. Nada yang sudah sangat lemas hanya membalas senyuman itu, sudah pasrah apapun yang akan dilakukan oleh pak Bowo.6893Please respect copyright.PENANAvRHpXpR7PT
6893Please respect copyright.PENANA16ZDyQnkBZ
6893Please respect copyright.PENANALptA8OaX05
“Aaaaaahhhhhh…” desahnya lirih saat penis pak Bowo dengan sangat lancar meluncur masuk langsung semuanya.6893Please respect copyright.PENANAtWTz3WTESQ
6893Please respect copyright.PENANAJCHNt4Dzml
6893Please respect copyright.PENANAY2oXVyFqyX
Begitu penisnya masuk pak Bowo langsung menggenjot vagina Nada dengan kencang. Nada sempat membeliak matanya mendapatkan serangan itu, tapi sebelum sempat melakukan apapun dia sudah langsung disergap lagi oleh ciuman pak Bowo. Dan lagi-lagi, Nada membalasnya tak kalah ganas. Tubuhnya masih terasa sangat lemas, dan semakin dibuat lemas oleh sodokan kencang dari pak Bowo.6893Please respect copyright.PENANAHWleUUNtjD
6893Please respect copyright.PENANAuHPfZAR2dH
Kedua tangan Nadapun hanya bisa memeluk erat leher pak Bowo saat mereka masih berciuman. Tubuh Nada melonjak-lonjak mengikuti irama genjotan dari pak Bowo. Meskipun sudah berkali-kali orgasme hingga membuat vaginanya sangat basah dan begitu mudah dimasuki penis besar pak Bowo, tapi apa yang dilakukan pak Bowo sekarang ini tak ayal membuat gairah Nada kembali memuncak.6893Please respect copyright.PENANA6T7tSGtOOO
6893Please respect copyright.PENANAAVrkthqere
Pak Bowo kemudian memaksa untuk melepaskan pelukan Nada, bahkan dia langsung mencabut penisnya dari vagina Nada. Nada sempat mau protes, tapi kemudian 2 jari pak Bowo langsung masuk ke vaginanya dan mengocoknya tanpa ampun.6893Please respect copyright.PENANAw4VBVvb3wE
6893Please respect copyright.PENANA49JptjmArs
6893Please respect copyright.PENANATSgFIPEKAE
“Aaakkkhh paakkhh aaahhh teruuusshhhh…”6893Please respect copyright.PENANAwqKr3PIbYK
6893Please respect copyright.PENANAYCWgfJ97hO
6893Please respect copyright.PENANAU2Ke7ibObu
Tubuh Nada menggelinjang hebat. Jari pak Bowo terus mengocok vaginanya dengan cepat. Tubuh Nada bahkan sampai terangkat bagian pinggul hingga ke perutnya. Hingga kemudian pak Bowo merasakan dinding vagina Nada berdenyut, dia makin mempercepat kocokannya.6893Please respect copyright.PENANAqtQGWJ4yUq
6893Please respect copyright.PENANAFYYyU5H8JB
6893Please respect copyright.PENANAC6GSQb6iDg
“Paaaaaakkkhhhh aaaaaaahhhhhh…”6893Please respect copyright.PENANAgKAK3saTU2
6893Please respect copyright.PENANAVyC4iALytj
6893Please respect copyright.PENANAoLRqp1wco0
Kembali semburan cairan bening keluar dari vagina Nada. Masih cukup banyak, dan cukup deras hingga menyembur cukup jauh membasahi lantai rumah pak Bowo. Tubuh Nada menggelepar hebat. Matanya sampai tertutup, tapi mulutnya terbuka lebar. Dia tak bisa menahan gerakan tubuhnya akibat orgasme paling luar biasa yang baru saja dia rasakan.6893Please respect copyright.PENANACQFIhDZDlY
6893Please respect copyright.PENANATce6abvueT
Mengetahui Nada sudah orgasme, pak Bowo bukannya diam. Dia tak membiarkan Nada mengontrol dirinya. Segera saja dia tekan tubuh Nada yang masih kelojotan itu, dan dengan cepat dia tancapkan lagi penisnya yang masih berdiri tegak. Nada sudah tak bisa apa-apa lagi, selain hanya mendesah. Pak Bowo kemudian menyergap lagi tubuh Nada dan dengan rakus menciumi bibirnya. Nada hanya berusaha memberikan pelayanan kepada pak Bowo melalui dinding vaginanya yang dia buat bergerak seolah sedang memijat penis besar yang sedang keluar masuk itu.6893Please respect copyright.PENANAFFKBOPCW7o
6893Please respect copyright.PENANApzG199tAqZ
6893Please respect copyright.PENANA1N959SUoIz
“Eempphh.. eeemmphhhh.. eeemphhh uugghhh…”6893Please respect copyright.PENANAssL7OP3PeT
6893Please respect copyright.PENANAz3c6Kibz9A
6893Please respect copyright.PENANAsgifUy0pIf
Desahan tertahan oleh ciuman dari mereka berdua. Nafas mereka sudah sangat memburu, keduanya sedang bersama-sama sedang menuju ke puncak birahinya. Gerakan tubuh pak Bowo yang makin liar dan kencang menghujamkan penisnya kedalam vagina Nada diimbangi oleh gerakan otot dinding vagina Nada.6893Please respect copyright.PENANAcS1bvpIIfD
6893Please respect copyright.PENANArXSLdqFqLB
Pak Bowo makin mengencangkan sodokannya. Sebentar lagi dia akan orgasme. Nada yang merasakan itu sebenarnya agak sedikit terasa linu dan sakit divaginanya, tapi dia sudah tak bisa berbuat apa-apa. Rasa nikmat akibat sodokan penis pak Bowo yang berubah jadi kasar itu lebih dominan dia rasakan, bersamaan dengan orgasme ke sekian yang sebentar lagi akan dia dapatkan.6893Please respect copyright.PENANAzvSoJ9xjs9
6893Please respect copyright.PENANAqaEIQwrkVU
6893Please respect copyright.PENANADUSh3pWoAs
“Aaaaahh Naadaaaaaaa…” desah panjang pak Bowo begitu ciumannya dengan Nada terlepas. Dia makin kasar menghujamkan penisnya divagina Nada, membuat tubuh telanjang wanita itu seperti terlempar-lempar. Pak Bowo mencengkram erat payudara Nada membuat wanita itu meringis kesakitan, tapi juga merasakan nikmat dari vaginanya.6893Please respect copyright.PENANA0XPnrmMqOY
6893Please respect copyright.PENANARK0IaXk894
“Aaaaahhhhh Naaaaaddd.. keluaaaaaaarrr…” erang panjang pak Bowo sambil membenamkan penisnya dalam-dalam divagina Nada, yang tak lama kemudian badannya menegang. Croot crooot crooot crooot crooot…6893Please respect copyright.PENANAAAmR0ABhkU
6893Please respect copyright.PENANAEtGjHgDfoS
6893Please respect copyright.PENANAj5vXTeqEih
Beberapa kali penis pak Bowo yang tertanam divagina Nada menyemburkan sperma hangatnya.6893Please respect copyright.PENANAhxtValNmEU
6893Please respect copyright.PENANAsoAABxFrMb
Nada sendiri akhirnya juga mendapatkan lagi orgasmenya bersamaan dengan rahimnya yang disemprot sperma pak Bowo. Dia hanya mendongakan kepala. Kedua mata terbuka lebar begitu juga dengan mulutnya yang membentuk huruf O. Tidak ada suara yang terdengar dari mulut Nada, saking nikmatnya dia mendapatkan orgasme terakhirnya itu.6893Please respect copyright.PENANAPjnFfbtd3Q
6893Please respect copyright.PENANA5EuRhhb47L
Setelah beberapa saat mengegang dan menggelinjang, akhirnya tubuh mereka berdua lemas lagi. Pak Bowo jatuh menindih tubuh Nada, sambil dengan lembut dia ciumi kening Nada. Nada sendiri hanya diam memejamkan matanya. Tapi dari bibirnya nampak semburat senyum menandakan betapa puasnya dia hari ini.6893Please respect copyright.PENANAPpq2YfwW8v
6893Please respect copyright.PENANAdXyF6hayEy
Hari ini benar-benar terasa lain oleh Nada. Sudah beberapa kali dia melayani pak Bowo, rasanya baru kali ini rasanya benar-benar nikmat. Mungkin karena dari awal birahinya dipermainkan pak Bowo, mulai dari foto telanjang tadi, hingga saat dirinya dibuat sampai memohon-mohon agar disetubuhi, yang membuat birahi maupun emosinya naik turun, tapi bisa berakhir dengan sangat memuaskan.6893Please respect copyright.PENANAokRvWJ61Id
6893Please respect copyright.PENANAV6Z63EXdMU
Beda dengan sebelumnya, dimana ketika dia dipanggil pak Bowo, datang, bercumbu, lalu bercinta hingga berkali-kali. Memang nikmat dan melelahkan, tapi ada sesuatu yang Nada baru rasakan hari ini, yang belum dia rasakan sejak pertama kali dijebak untuk melayani pak Bowo.6893Please respect copyright.PENANA7W9JjnKlns
6893Please respect copyright.PENANAJeY4P9hzLy
Hal yang kemudian kembali mengingatkannya pada masa lalunya, saat masih bersama mantan pacarnya dulu. Dulu, ada beberapa kali momen dimana dia bisa dengan sangat mudahnya terangsang bahkan sebelum disentuh oleh pacarnya. Kalau sudah begitu, bisa dipastikan kalau persetubuhan mereka akan berjalan dengan sangat panas dan liar.6893Please respect copyright.PENANAMYJKsaSxvC
6893Please respect copyright.PENANAu2Cnq5oczu
Kalau sudah seperti itu, Nada dan pacarnya sudah tidak peduli lagi dengan waktu, tempat dan kondisi. Mereka akan bercinta habis-habisan dan bisa berkali-kali, hingga kadang vagina Nada jadi ngilu dan berhari-hari dia akan merasa sedikit kesulitan berjalan normal.6893Please respect copyright.PENANArYH98Efjqy
6893Please respect copyright.PENANACqzGrLzRiO
Hal itu sudah sangat lama tidak dia rasakan, sejak kematian pacarnya. Bersama suaminya, Nada belum pernah merasakan hal itu lagi. Dan kini, pak Bowo kembali membangitkan sisi liar Nada yang dulu, tanpa bantuan obat perangsang.6893Please respect copyright.PENANADKuWdnT1SK
6893Please respect copyright.PENANArhoQHmybkD
Nada jadi terpikirkan, kalau sudah begitu, dia takut akan semakin sulit lepas dari pak Bowo. Dia takut akan semakin tergantung kepada pak Bowo untuk bisa mendapatkan kenikmatan duniawinya. Dia takut tak bisa lagi merasakan kepuasan dari suaminya, yang sebenarnya sudah beberapa kali dia alami sejak jadi pemuas nafsu pak Bowo. Ada ketakutan pada diri Nada hal ini nantinya akan berdampak buruk pada pernikahannya yang selama ini berjalan baik-baik saja.6893Please respect copyright.PENANAklzu0WOJ8J
6893Please respect copyright.PENANAKjFlJgxxpT
6893Please respect copyright.PENANAVLKlX67KfD
“Sssshhhh paaakkhh…” lamunan Nada terhenti oleh sentuhan pak Bowo tepat di puting susunya.6893Please respect copyright.PENANAoydcqITLeE
6893Please respect copyright.PENANAeyE5DnKxie
“Capek sayang?” tanya pak Bowo. Nada hanya mengangguk sambil menatapnya dengan sayu.6893Please respect copyright.PENANAWGfxvI1ZPJ
6893Please respect copyright.PENANAnzszaV70PA
6893Please respect copyright.PENANAIm7bxluFil
Pak Bowo langsung mencium bibir Nada, melumat dan mengajaknya bersilat lidah. Nada yang masih lemas hanya bisa membalas semampunya. Namun perlahan, nafsunya kembali bangkit saat tangan pak Bowo mulai aktif meremas payudaranya, dan dilanjutkan dengan usapan nakal di vaginanya.6893Please respect copyright.PENANAY04JMzg7le
6893Please respect copyright.PENANAPWXQbgMGQ6
6893Please respect copyright.PENANAeoRuJ1B03a
“Lanjut lagi ya” ucap pak Bowo. Nada sudah tak mampu menjawab, hanya sedikit membuka bibirnya untuk mengisyaratkan kepada pak Bowo bahwa dirinya bersedia.6893Please respect copyright.PENANAtkSpsJjwcl
6893Please respect copyright.PENANA2rCdLeuIsB
6893Please respect copyright.PENANAG6JmLU3kWm
Merekapun kembali berciuman, bercumbu. Mereka kembali tenggelam dalam gelombang birahinya. Nada seperti mendapatkan tenaga lagi untuk bisa melayani pak Bowo. Dia sudah tak terpikirkan apa-apa lagi. Ketakutannya yang tadi sudah hilang tertutup oleh hawa nafsunya. Bahkan dia sudah lupa tujuannya kemari tadi yang ingin menanyakan tentang rencana pak Bowo kepada Cita. Yang ada sekarang hanyalah Nada mengikuti naluri tubuhnya untuk kembali mereguk kenikmatan bersama dengan pak Bowo.6893Please respect copyright.PENANASgYogxysq4
6893Please respect copyright.PENANA706fkfIUXr
*6893Please respect copyright.PENANAcTeeDIcEC9
*6893Please respect copyright.PENANAgtWl8Z1TSo
*6893Please respect copyright.PENANAAun6a6gEh9
*6893Please respect copyright.PENANAmYEtnm18aD
*6893Please respect copyright.PENANAikwxDJCyC7