6199Please respect copyright.PENANAjQnNAn70s1
6199Please respect copyright.PENANAVctgKb9IQ6
“Loh kamu mau kemana Cit?” tanya Nada saat melihat pagi ini Cita sudah rapi.6199Please respect copyright.PENANAB8BftBVoFi
6199Please respect copyright.PENANAefzeZWtMpB
“Aku mau pulang mbak” jawab Cita.6199Please respect copyright.PENANAYJmcRQ1Wjk
6199Please respect copyright.PENANAVY4T9JzeUT
“Pulang? Katanya, kemarin kamu bilang mau disini dulu sementara waktu? Kamu bilang nggak mau ketemu mas Andi dulu?”6199Please respect copyright.PENANAG5WYdOmIfA
6199Please respect copyright.PENANAkuqlL0waR1
“Iya mbak, tapi tadi ibu mertuaku telpon ada yang datang nyariin aku”6199Please respect copyright.PENANAh7rltPCkZe
6199Please respect copyright.PENANARfMSqLapZH
“Ooh siapa emang?”6199Please respect copyright.PENANA4iVdN4exTO
6199Please respect copyright.PENANA2mgrjtYT3e
“Pak Bowo, atasannya mas Andi”6199Please respect copyright.PENANAxT1JZBq3Kh
6199Please respect copyright.PENANAExUO21451Y
“Pak Bowo?” Nada kaget mendengar nama pak Bowo disebut Cita.6199Please respect copyright.PENANAuKPcFsjppW
6199Please respect copyright.PENANADZlNkaEPAV
6199Please respect copyright.PENANAX1BIuEKGKj
Dia tak menyangka pak Bowo bisa-bisanya datang dan mencari Cita dirumahnya, padahal mereka kemarin baru saja ketemuan. Dalam benak Nada dia bertanya-tanya, untuk apa pak Bowo datang kerumah Cita? Apalagi memang mencari Cita, bukan Andi. Apakah pak Bowo senekat itu untuk usahanya bisa mendapatkan Cita? Nada benar-benar tak habis pikir dengan pria yang juga telah menaklukan dirinya itu.6199Please respect copyright.PENANAwa0zakifoJ
6199Please respect copyright.PENANANsc1cYRfq9
6199Please respect copyright.PENANACczV5BL3nQ
“Iya mbak. Aku permisi dulu ya kalau gitu”6199Please respect copyright.PENANAaIkDCi3pj0
6199Please respect copyright.PENANAFJPw0UhGSW
“Eh tunggu dulu Cit”6199Please respect copyright.PENANAKe79Ea9mUD
6199Please respect copyright.PENANAJSdZnG1vuQ
“Ada apa atasannya mas Andi nyariin kamu Cit? kok bukan nyari mas Andi?”6199Please respect copyright.PENANAcNrfqvEEW7
6199Please respect copyright.PENANAK4kzElzNhf
“Aku juga nggak tahu sih mbak, tapi katanya penting gitu, aku disuruh cepet-cepet pulang”6199Please respect copyright.PENANAsizfczjqQH
6199Please respect copyright.PENANAyz20xc3tcJ
“Yaudah kalau gitu aku anterin aja ya?”6199Please respect copyright.PENANAn9NXEd96TP
6199Please respect copyright.PENANAtkYYWLqA0t
“Nggak usah mbak aku sendiri aja”6199Please respect copyright.PENANAvaJjMCAbNa
6199Please respect copyright.PENANAEgXjqIGUfE
“Udah nggak papa aku anterin. Kamu kayaknya masih lemes gitu lho”6199Please respect copyright.PENANAqQIrFJb3Jj
6199Please respect copyright.PENANAN7EcL75EVi
“Tapi mbak…”6199Please respect copyright.PENANA6Qajzs3r78
6199Please respect copyright.PENANA0JryTQfm5s
“Udah nggak papa. Tunggu bentar ya aku ganti baju dulu”6199Please respect copyright.PENANAGaaJD6IAF1
6199Please respect copyright.PENANAkytTfQ741U
6199Please respect copyright.PENANA4TVAXhu1uy
Tanpa menunggu jawaban Cita Nada langsung masuk ke kamarnya untuk berganti baju dan memakai jilbabnya. Kondisi Cita memang terlihat masih lemas. Ini karena dia semalam tidak bisa tidur, terus kepikiran masalah rumah tangganya dengan Andi. Setelah selesai curhat dengan Nada semalam Cita masih terus menangis. Nada yang berusaha menghibur Cita malah ketiduran duluan.6199Please respect copyright.PENANA0q5ScvZJej
6199Please respect copyright.PENANACVKCToPMcE
Setelah Nada selesai berdandan diapun keluar dari kamarnya. Dia memanasi sebentar mobilnya lalu mengajak Cita berangkat. Sebenarnya, ada sebab lain kenapa Nada ngotot mengantar Cita. Dia penasaran kenapa pak Bowo datang kerumah Cita tapi bukannya mencari Andi yang anak buahnya, malah mencari Cita. Dia ingin tahu apa yang akan diperbuat pak Bowo disana. Meskipun sebenarnya dia juga agak-agak takut kalau saja pak Bowo nanti begitu melihatnya malah akan berbuat macam-macam, minimal membongkar skandalnya.6199Please respect copyright.PENANAMlaqZ5CuL6
6199Please respect copyright.PENANAn6gqB3Xx6o
Sesampainya dirumah Cita, mereka berdua melihat sebuah mobil terparkir didepan. Nada tahu itu mobil pak Bowo. Tapi yang membuat dia dan Cita agak heran, tidak ada mobil Andi terparkir disana. Mereka mulai berpikir, kemanakah Andi? Dan apakah pak Bowo datang kesini ada hubungannya dengan Andi? Tak ingin berlama-lama merekapun masuk kedalam rumah, dan sudah ada pak Bowo disana nampak ngobrol dengan ibu mertua Cita diruang tamu itu.6199Please respect copyright.PENANAc9lVGAjUgQ
6199Please respect copyright.PENANAhXVRU2zxco
6199Please respect copyright.PENANAXPke6nm0M6
“Maaf pak Bowo, sudah lama menunggu?” tanya Cita.6199Please respect copyright.PENANAwqS4Twxs0y
6199Please respect copyright.PENANA8hm6dLNwga
“Ah belum kok mbak. Saya nggak tahu kalau mbak Cita nggak ada dirumah, makanya nggak nelpon dulu tadi”6199Please respect copyright.PENANAk6k7k38GoW
6199Please respect copyright.PENANAa5AzcTBMfv
“Iya pak maaf, saya semalam menginap dirumah mbak Nada ini” jawab Cita sambil menunjuk kearah Nada yang duduk disampingnya. Pak Bowo menatap Nada sambil tersenyum seperti orang yang tidak saling kenal. Dalam hati Nada dia memaki kesal pada pak Bowo karena dia menganggap pak Bowo jago sekali aktingnya.6199Please respect copyright.PENANAepUmUf8Qqm
6199Please respect copyright.PENANA0e2SR91bu7
“Jadi ada apa pak, kok tiba-tiba datang kemari? Apa ada hal yang penting?” tanya Cita.6199Please respect copyright.PENANADLrR0Q7HmG
6199Please respect copyright.PENANAi2BdvtGBL3
“Ini soal Andi mbak” jawab pak Bowo.6199Please respect copyright.PENANAkuqq5tO00n
6199Please respect copyright.PENANAyosui4W4dq
“Ada apa dengan mas Andi pak?”6199Please respect copyright.PENANADOy6OtQ7kn
6199Please respect copyright.PENANAEzl1QovEPy
6199Please respect copyright.PENANApfQjhLG6t9
Pak Bowo tak langsung menjawabnya. Dia menatap kearah Nada, lalu kearah Cita lagi, seperti mempertanyakan keberadaan Nada disini. Cita mengerti maksud pak Bowo, dan untungnya Nada sudah tahu permasalahan rumah tangganya itu, jadi Cita merasa tidak masalah kalau Nada tetep disitu dan ikut mendengar apa yang mau disampaikan oleh pak Bowo.6199Please respect copyright.PENANASiYyy11wVz
6199Please respect copyright.PENANA4mgrpLnDqs
6199Please respect copyright.PENANA40J0AjlfTI
“Nggak papa pak, mbak Nada ini sahabat saya. Dia juga sudah banyak tahu soal ini” ucap Cita perlahan, agak lirih dibagian akhir sambil menatap ibu mertuanya. Dia merasa tidak enak dengan ibu mertuanya karena belum cerita sepenuhnya padanya. Namun dia merasa lega waktu ibu mertuanya tersenyum dan mengangguk, tanda tidak apa-apa.6199Please respect copyright.PENANAvw0ySxMMDf
6199Please respect copyright.PENANA4c98XaE5hV
“Hmm, jadi nggak papa ya, saya ceritakan sekarang?” tanya pak Bowo.6199Please respect copyright.PENANAPsWWCrLwx5
6199Please respect copyright.PENANAEK2QywyjF3
“Iya pak nggak papa” jawab Cita.6199Please respect copyright.PENANA4HOfR6Zlos
6199Please respect copyright.PENANA7lVcTga6aQ
“Jadi gini mbak Cita, ibu, dan mbak Nada. Tadi saya dapat kabar dari salah seorang teman saya yang kebetulan bertugas di polres”6199Please respect copyright.PENANA6VLtLM7W91
6199Please respect copyright.PENANAxg4sn0rjyh
“Po.. polres?” tanya Cita terkejut. Ibu mertuanya dan juga Nadapun terlihat terkejut.6199Please respect copyright.PENANAkTrgpkYmgX
6199Please respect copyright.PENANADdABOtOFe3
“Iya mbak. Hmm, saat ini Andi sedang ditahan dipolres” ucap pak Bowo.6199Please respect copyright.PENANANib3YG13SN
6199Please respect copyright.PENANACxZ8bxsakC
“Apa pak? Ditahan? Bapak nggak salah orang kan? Itu mas Andi suami saya?”6199Please respect copyright.PENANAyisbcDVa5z
6199Please respect copyright.PENANA7qHfUkIpiq
“Betul mbak. Tadinya juga saya nggak percaya, tapi teman saya itu bilang kalau yang ditahan itu namanya Andi Bahtiar, dan kerja dibank yang sama dengan saya” jawab pak Bowo.6199Please respect copyright.PENANAvC4DEONh3Y
6199Please respect copyright.PENANAHZlDETq8Cu
6199Please respect copyright.PENANAahZ7jgTgWv
Mendengar itu makin terkejutlah mereka semua, karena Andi Bahtiar memanglah nama panjang dari Andi, suami Cita.6199Please respect copyright.PENANAIKWEjy3szi
6199Please respect copyright.PENANALTpHhSx1uq
6199Please respect copyright.PENANAUZQ3ozlqud
“Ke.. kenapa mas Andi sampai bisa ditahan?”6199Please respect copyright.PENANAHL2Ovi928g
6199Please respect copyright.PENANAGoUGYETKJz
“Menurut info dari teman saya, Andi ditahan karena semalam melakukan tindak penganiayaan kepada…” pak Bowo menahan ucapannya, lalu melihat kearah ibu mertua Cita dan Nada, lalu menatap Cita, seolah meminta persetujuan kepada Cita untuk melanjutkan ucapannya.6199Please respect copyright.PENANAgPcZpBmaGM
6199Please respect copyright.PENANAy9lDsoPyxj
“Kenapa siapa pak?” tanya Cita makin penasaran.6199Please respect copyright.PENANAGGaOiekcVN
6199Please respect copyright.PENANAYhvxAwZdMi
“Kenapa, Isna”6199Please respect copyright.PENANALDA1B2WnI3
6199Please respect copyright.PENANAemUGLxtfKA
*6199Please respect copyright.PENANAX9qQv2pA7X
*6199Please respect copyright.PENANA15xApZLjyU
*6199Please respect copyright.PENANAV9Mq20lG6N
*6199Please respect copyright.PENANA3BSbpFbPLw
6199Please respect copyright.PENANAiYDBhPhZEA
Setelah sekitar setengah jam mereka ngobrol disitu yang isinya pak Bowo menceritakan sebab musabab kenapa Andi sampai bisa dipenjara, mereka kemudian memutuskan untuk menemui Andi. Sebenarnya pak Bowo saja yang mau kesana, tapi kemudian Cita memaksa untuk ikut. Nada juga diminta ikut menemani Cita sedangkan ibu mertua Cita tetap dirumah untuk menjaga anak Cita. Lagipula ibu mertua Cita sepertinya syok sekali mendengar kalau anaknya telah ditahan karena memukuli seorang wanita, yang tak lain adalah selingkuhannya sendiri.6199Please respect copyright.PENANAsyLeLZt2g4
6199Please respect copyright.PENANAB9yq54UBvJ
Tak berapa lama kemudian mereka sampai dikantor polisi. Pak Bowo melapor ke petugas jaga untuk menyampaikan maksud kedatangannya. Lalu petugas itu membawa masuk mereka bertiga dan memintanya menunggu diruang tunggu. Tak lama kemudian mereka bertiga dipanggil untuk masuk kesebuah ruangan. Terlihat Andi sudah duduk disitu dengan tangan terborgol. Kondisinya memprihatinkan, wajahnya babak belur, terlihat begitu lemas. Apalagi melihat siapa yang datang, dia langsung menunduk.6199Please respect copyright.PENANAnC2SFDwy2d
6199Please respect copyright.PENANAIEr0w2ntC7
Cita hanya bisa diam menutup mulut dengan kedua tangannya, sedangkan Nada memeluknya dari samping. Melihat Cita yang sepertinya belum mau bicara dengan Andi, pak Bowo langsung maju untuk duduk didepan Andi. Andi melirik sebentar, saat tahu yang duduk didepannya pak Bowo, dia kembali menunduk lagi.6199Please respect copyright.PENANAfrEkGAeUN3
6199Please respect copyright.PENANAgS0uc2BH9w
6199Please respect copyright.PENANAGP5Png64gQ
“Di, kamu baik-baik aja?” tanya pak Bowo.6199Please respect copyright.PENANAxLBk8uvFf4
6199Please respect copyright.PENANAsmmGA9bn4B
6199Please respect copyright.PENANAP4jGMS2M6m
Andi tak menjawab, hanya mengangguk lemah. Jawaban yang sebenarnya jauh dari kondisinya saat ini. Secara fisik, dia masih merasa kesakitan setelah semalam dihajar sekuriti komplek Isna. Wajahnya masih terlihat benjol-benjol, menyedihkan. Hatinyapun juga terasa sakit. Banyak yang membuatnya seperti itu, diantaranya yang paling besar adalah penyesalan, terutama kepada Cita.6199Please respect copyright.PENANAM7xS36eYyz
6199Please respect copyright.PENANAPsgg2QhZac
Semalam dia setengah sadar dibawa oleh sekuriti komplek kesini. Begitu dia sadar, dia sedang diperiksa oleh dokter, tak lama kemudian dia dimintai keterangan oleh polisi. Andi sama sekali tak menyangkal bahwa dirinya memukuli Isna. Dia hanya bilang penyebabnya adalah pertengkaran mereka tanpa merinci isi pertengkarannya.6199Please respect copyright.PENANA8uBzziHItD
6199Please respect copyright.PENANAuWbyiMwKle
Setelah diperiksa dia dibawa masuk kedalam sel. Disitulah dia merenung, meningat kembali awal mulai semua bisa jadi seperti ini. Mulai dari prasangka buruknya kepada Cita, hingga jalan salah yang dia ambil. Juga keegoisannya selama ini, kengototannya menuduh Cita selingkuh, yang kemudian membawanya kepada perselingkuhan dengan Isna. Dan semalam, kata-kata Isna terus terngiang dikepala Andi, bahwa dia adalah seorang pecundang.6199Please respect copyright.PENANAcxwbEv4Qt6
6199Please respect copyright.PENANAUKLedQIx4K
Tentu saja harga dirinya sebagai seorang lelaki hancur disebut seperti itu oleh Isna. Apalagi Isna blak-blakan soal minyak yang diberikan kemarin bukanlah pelumas melainkan obat untuk memperbesar penis. Juga mengingat kata-kata Isna bahwa kalaupun benar Cita selingkuh, itu semua karena Andi yang mungkin tidak pernah bisa memuaskan Cita. Dia yang tadinya bersikeras menyangkal, mulai mengakui kalau dirinya memang pecundang.6199Please respect copyright.PENANAzZFP41ZTF7
6199Please respect copyright.PENANAMvR4dwtR8U
6199Please respect copyright.PENANAyU3Mg7f6j2
“Aku nggak tahu apa yang terjadi antara kamu sama Isna, tapi apa betul kamu melakukan pemukulan kepadanya?” tanya pak Bowo lagi.6199Please respect copyright.PENANAiMcAWDQjBt
6199Please respect copyright.PENANAUHwruMGapu
6199Please respect copyright.PENANAeiu8YYf4ZW
Dan kembali Andi hanya mengangguk.6199Please respect copyright.PENANAOul8OxRU9T
6199Please respect copyright.PENANAlhbcTSM5yY
6199Please respect copyright.PENANAEqoudYjK5s
“Kenapa?”6199Please respect copyright.PENANAuDfCWOqWwP
6199Please respect copyright.PENANAum1NXpdbDb
6199Please respect copyright.PENANAgABfQigR7i
Andi tak langsung menjawab. Dia bingung untuk mengatakannya, sementara kepada polisi saja dia tidak menjelaskan semuanya. Pak Bowo dalam hatinya tertawa lebar melihat kondisi Andi. Dia bertanya seperti itu cuma sekedar sandiwara saja, karena memang dia tahu persis apa yang terjadi semalam dirumah Isna.6199Please respect copyright.PENANAp0Up5xYw7b
6199Please respect copyright.PENANA4x1UpwGdgE
6199Please respect copyright.PENANAJYoP1IRjF5
“Yaudah kalau kamu masih belum mau cerita ke aku. Tapi inget Di, aku ini atasan kalian, aku bertanggung jawab atas kalian berdua, jadi aku berhak tahu apa yang terjadi. Aku harap lain kali kamu bisa ceritain semua ke aku, mengerti?”6199Please respect copyright.PENANAHmXDU5ebCH
6199Please respect copyright.PENANAKmtEHnEtZI
6199Please respect copyright.PENANA1JXUsi77Fh
Lagi-lagi Andi hanya mengangguk. Melihat itu pak Bowo berdiri dan menghampiri Cita yang masih dipeluk Nada.6199Please respect copyright.PENANAx5JT2Ra0Pa
6199Please respect copyright.PENANA586y7zbcaX
6199Please respect copyright.PENANAimAhufPgzH
“Mbak Cita ada yang mau dibicarain sama Andi? Kalau iya biar saya sama mbak Nada nunggu diluar aja. Mungkin kalau sama mbak Cita dia mau cerita” ucap pak Bowo.6199Please respect copyright.PENANA3zEoQWbdvM
6199Please respect copyright.PENANADDqzM1RJgA
6199Please respect copyright.PENANAUv3h9uhLkb
Cita nampaknya ragu, karena kejadian semalam dia masih enggan bertemu dengan Andi. Kalau saja dia tidak diberitahu pak Bowo soal ini tadi, dia tidak akan menemui Andi hari ini. Tapi akhirnya Cita mengangguk. Melihat itu pak Bowo mengajak Nada menunggu diluar. Pak Bowo sebelumnya juga menghampiri petugas jaga untuk meminta waktu tambahan kalau saja Cita dan Andi membutuhkannya. Setelah itu barulah dia dan Nada keluar.6199Please respect copyright.PENANAqoU6ZJHVUM
6199Please respect copyright.PENANAWeYNrL9l0K
Sepeninggal pak Bowo dan Nada, Cita dengan langkah ragu menghampiri Andi. Dia kemudian duduk dikursi yang tadi diduduki pak Bowo. Tahu Cita duduk didepannya, Andi hanya bisa menundukan kepalanya. Dia merasa sangat malu kepada istrinya itu. Dia merasa sangat bersalah dan sangat menyesal. Dia sudah menuduh Cita tanpa ada bukti nyata. Lalu dia yang justru terbukti melakukan apa yang dia tuduhkan kepada Cita. Dan sekarang, dia harus meringkuk dibalik jeruji besi gara-gara emosi dan kebodohannya.6199Please respect copyright.PENANAe2RMGDkBrN
6199Please respect copyright.PENANADuAD7JlpnY
6199Please respect copyright.PENANA54n5wJ5Neq
“Ada yang mau kamu jelasin?” tanya Cita dengan dingin.6199Please respect copyright.PENANAZ0DCWJudZn
6199Please respect copyright.PENANAe9K9sAC9J2
6199Please respect copyright.PENANActJ9iXuxTR
Andi tak langsung menjawab. Dia masih dalam posisi seperti tadi. Duduk menunduk, tanpa berani menatap wajah Cita. Seandainya Andi mau menatap Cita, maka dia akan melihat raut wajah yang penuh dengan amarah dan kekecewaan. Amarah, sisa pertengakaran mereka semalam soal perselingkuhan Andi. Kecewa, karena selain soal perselingkuhan itu, Andi yang dia kenal baik dan lembut selama ini ternyata berbuat hal seperti ini hingga harus mempertanggung jawabkan perbuatannya dipenjara. Meskipun dia sendiri pernah ditampar oleh Andi, tapi dia tak menyangka Andi bisa melakukan hal itu kepada orang lain.6199Please respect copyright.PENANAd6mIofeEvR
6199Please respect copyright.PENANAl3J8eEr7i2
6199Please respect copyright.PENANAHiokgV0s4V
“Mukulin perempuan? Kamu tuh mikir apa sih mas? Kamu nggak inget istrimu ini perempuan? Kamu nggak inget ibu kamu itu perempuan juga? Bisa-bisanya kamu mukulin perempuan?” akhirnya amarah Cita terluapkan.6199Please respect copyright.PENANAeZemfXBJRH
6199Please respect copyright.PENANA78m52hvrmO
“Aa.. aku mau minta maaf…” ucap Andi. Suaranya agak parau.6199Please respect copyright.PENANA7c2ueHq9EX
6199Please respect copyright.PENANA2UcweTf9U5
“Buat apa minta maaf???” potong Cita.6199Please respect copyright.PENANADXika3zy6b
6199Please respect copyright.PENANAKbwOOtgpXp
6199Please respect copyright.PENANANEuScscVLJ
Dia begitu emosi. Kalau semalam sudah mulai reda setelah menceritakan semuanya kepada Nada, juga sampai lelah dia menangis, hari ini emosinya pada Andi memuncak lagi. Tapi kemudian dia terdiam, membiarkan Andi untuk bicara.6199Please respect copyright.PENANAnMJhDnqUVL
6199Please respect copyright.PENANA45GAIaksMX
6199Please respect copyright.PENANAfSCHWGMG4R
“Aku mau minta maaf, untuk semuanya..”6199Please respect copyright.PENANA1lPEJFXtqi
6199Please respect copyright.PENANA0D8RwNqhy5
6199Please respect copyright.PENANAMyoHYxQY76
Tak ada sahutan dari Cita.6199Please respect copyright.PENANA2zJH5uzvRm
6199Please respect copyright.PENANAMLrjat6nXh
6199Please respect copyright.PENANA8E4HYFs1Hm
“Dari awal, soal tuduhan ke kamu kalau kamu selingkuh. Aku akuin, itu cuma prasangkaku saja, aku sama sekali nggak punya bukti. Semua berawal dari rasa tidak ingin kehilangan kamu, tapi semua itu justru membutakanku, membuatku sama sekali tidak bisa berprasangka baik sama kamu, bahkan, membuatku tidak bisa percaya lagi sama kamu” lanjut Andi.6199Please respect copyright.PENANAYe5CSPAcSl
6199Please respect copyright.PENANAsT4prKPKIP
6199Please respect copyright.PENANAuea3Z9Erd9
Cita terdiam. Dia tahu Andi masih ingin melanjutkan ceritanya.6199Please respect copyright.PENANAQwbpgePc9m
6199Please respect copyright.PENANAc7LyRFkpLv
6199Please respect copyright.PENANAJPfeqT1xfd
“Sampai kejadian waktu kamu pergi sama Nada, Robi dan Salim. Disitu aku benar-benar yakin kalau kamu selingkuh. Dan akhirnya, hari itu juga, aku.. aku, selingkuh dengan Isna, sebagai balas dendam dari apa yang sudah kamu perbuat. Tapi kamu benar, aku tidak punya bukti apapun, bahkan aku yang melakukannya”6199Please respect copyright.PENANAfWAs7YiWWN
6199Please respect copyright.PENANAFourTMjcbz
6199Please respect copyright.PENANAVhDPCwkRg4
Cita masih terdiam. Mendengar pengakuan Andi, tentu saja membuatnya makin marah, apalagi apa yang dilakukan Andi adalah dengan dalih untuk membalas dendam untuk apa yang sudah dia lakukan, padahal dia sama sekali tidak melakukan itu. Dia sangat marah, tapi dia menahannya untuk tetap diam.6199Please respect copyright.PENANAWRPE9meTHi
6199Please respect copyright.PENANASBkG5ovTcr
6199Please respect copyright.PENANAkJQg3gKyT7
“Setelah kejadian itu, aku udah nggak mau nyentuh kamu lagi, karena aku pikir tubuhmu sudah kotor. Padahal, justru aku sendirilah yang kotor. Tapi aku sudah terlanjur dibutakan oleh rasa cemburuku, dan perselingkuhanku dengan Isna terus berlanjut”6199Please respect copyright.PENANASM3lIUyyxA
6199Please respect copyright.PENANAnCDkaczYPv
6199Please respect copyright.PENANAaeNBkdRle8
Makin emosi Cita mendengarnya, terlebih karena suaminya sendiri sudah menganggapnya kotor. Siapa yang tidak akan terluka hatinya saat pasangannya memberikan cap sehina itu kepada dirinya? Padahal setelah dia ditampar dan dipaksa selingkuh itu, dia sudah menuruti apapun yang diinginkan oleh Andi.6199Please respect copyright.PENANAzSOPHQseCD
6199Please respect copyright.PENANAlF8DGUPFIe
6199Please respect copyright.PENANAaUIhAW2OxG
“Apa kamu mencintainya mas?” tanya Cita. Suaranya agak bergetar, antara menahan amarah dan ingin menangis.6199Please respect copyright.PENANAD60H6lKUIq
6199Please respect copyright.PENANAAUKIfQne5o
6199Please respect copyright.PENANAxGx1oGcZwW
Andi memberanikan diri untuk menatap Cita, tapi hanya sebentar, dia menunduk lagi.6199Please respect copyright.PENANAaj2jTXyxJl
6199Please respect copyright.PENANABgnuSkvy6C
6199Please respect copyright.PENANA8CyYzoGUyi
“Apa kamu mencintai Isna?” ulang Cita.6199Please respect copyright.PENANAgiODXDgS67
6199Please respect copyright.PENANA0oWmip2H51
Andi menggeleng. “Aku tidak mencintainya. Aku hanya merasa nyaman bersamanya, waktu itu. Karena aku merasa, dia adalah pendengar yang baik dari semua keluhanku”6199Please respect copyright.PENANADTr4kQFHI0
6199Please respect copyright.PENANA1cqjrCjVwM
“Lalu kenapa kamu tega melakukan itu kepadanya?”6199Please respect copyright.PENANAm6ePU0g5rZ
6199Please respect copyright.PENANABJ7ti4ZwWk
“Ak.. aku.. aku marah sama dia, karena merasa semua ini adalah kesalahannya. Aku masih terlalu egois untuk mengakui bahwa akulah yang salah. Aku mencari kambing hitam, dan Isna adalah satu-satunya yang muncul dikepalaku. Jadi, semalam, setelah dari rumah Nada, aku kesana. Kami cekcok, dan akhirnya aku hilang kendali”6199Please respect copyright.PENANAVBr90LjVDu
6199Please respect copyright.PENANA3UoohjwpV1
6199Please respect copyright.PENANARSv7pYAnNn
Andi tak sepenuhnya jujur mengatakan apa yang membuat mereka cekcok. Memang benar, Andi menyalahkan Isna untuk masalah yang dia hadapi dengan Cita. Tapi sampai sekarangpun, Andi masih malu untuk menceritakan apa yang sebenarnya membuatnya sangat emosi hingga tega memukul Isna. Dia malu mengakui bahwa dia adalah pria lemah, pecundang sejati, seperti yang dibilang Isna semalam. Dia malu mengakuinya, bahkan kepada istrinya sendiri.6199Please respect copyright.PENANAKDPXSksPnj
6199Please respect copyright.PENANAEPOl3MZU0W
6199Please respect copyright.PENANAWoRYsRxKZi
“Kamu benar-benar membuat kami kecewa mas. Bukan cuma aku, tapi juga ibu, dan Putra” ucap Cita, kali ini dia sudah tak mampu menahan air matanya.6199Please respect copyright.PENANAIAOsZfloWD
6199Please respect copyright.PENANAbObPUKH7TA
“Maaf. Cuma itu yang bisa kubilang. Dari semalam aku berpikir, dan aku sadar bahwa akulah yang sebenarnya jadi sumber semua masalah ini. Aku tahu, mungkin kalian nggak akan pernah maafin aku. Aku sudah siap dengan semua resikonya” jawab Andi.6199Please respect copyright.PENANAvxVDyXdhfH
6199Please respect copyright.PENANAEtavDab9Q0
6199Please respect copyright.PENANApy43IWHpp9
Mereka kemudian saling diam untuk beberapa saat. Andi tak tahu lagi harus ngomong apa, karena yang ingin dia katakan pada Cita sudah dia sampaikan semuanya. Sementara itu Cita sebenarnya ingin mengeluarkan emosinya, memarahi Andi. Tapi dia sadar sedang dimana dia sekarang, dan dia tak ingin membuat keributan lain lagi ditempat ini, karena itulah dia memilih untuk tetap diam.6199Please respect copyright.PENANAf0GkdWLrWp
6199Please respect copyright.PENANAtGEP4WpP0K
Cukup lama mereka cuma diam sampai seorang petugas menghampiri Cita. Dia memberikan kode kepada Cita bahwa waktu menjenguk Andi sudah selesai, bahkan sebenarnya sudah lewat, tapi karena permintaan dari pak Bowo tadi petugas itu sedikit memberikan tambahan waktu kepada Cita. Cita mengerti kode dari petugas itupun mengangguk.6199Please respect copyright.PENANAIVR3XEy2AF
6199Please respect copyright.PENANApNH0kI6c5o
6199Please respect copyright.PENANAe2VVCXcBii
“Yaudah, aku pulang dulu, jam jenguknya udah abis” ucap Cita sambil menyeka air matanya. Dia berdiri, diikuti oleh tatapan dari Andi.6199Please respect copyright.PENANArZwAMVbQhE
6199Please respect copyright.PENANAQiwd0R9abN
“Cit..” panggil Andi waktu Cita baru saja berbalik akan melangkah keluar. Cita mengurungkan langkahnya, lalu berbalik lagi menatap Andi.6199Please respect copyright.PENANABbjoDgwkLm
6199Please respect copyright.PENANArm7syFr9Hg
“Apa kamu mau memaafkanku?” tanya Andi.6199Please respect copyright.PENANAWXfgAEet0H
6199Please respect copyright.PENANAHJ17Wym8Aq
6199Please respect copyright.PENANAu5P9XwTVzg
Cita terdiam. Dalam hati, dia masih belum bisa memaafkan apa yang sudah dilakukan oleh Andi. Tidak segampang itu. Dia butuh waktu untuk memikirkan segalanya.6199Please respect copyright.PENANAJsR4Mfky06
6199Please respect copyright.PENANAIILmnRKexY
6199Please respect copyright.PENANAJfRDPe6lA5
“Aku nggak tahu mas”6199Please respect copyright.PENANAnIR0DnVHwX
6199Please respect copyright.PENANAVuxaWVyprh
*6199Please respect copyright.PENANAdFyaIX64LO
*6199Please respect copyright.PENANAWEH9YbiDLz
*6199Please respect copyright.PENANAML3r7MfHYK
*6199Please respect copyright.PENANATDUmovAjSH
6199Please respect copyright.PENANApRL1MR6nQO
Dalam perjalanan pulang, mereka bertiga juga masih diam saja, sibuk dengan pikiran masing-masing. Pak Bowo memikirkan bagaimana langkah selanjutnya untuk mendapatkan Cita. Dia mulai menyusun strategi untuk bisa lebih dekat dengan Cita. Kali ini dia memutuskan, ingin menaklukan Cita berbeda dengan korban-korbannya terdahulu.6199Please respect copyright.PENANAqMaxyUjbIC
6199Please respect copyright.PENANAQjJJF97Mkl
Dia merasa tak perlu memakai bantuan obat perangsang, seperti terakhir dia gunakan kepada Nada. Kondisi Cita yang sedang rapuh itu akan dia manfaatkan. Pak Bowo yakin, saat ini ada lobang besar menganga dihati Cita, dan dia akan berusaha untuk memasukinya perlahan. Dia sangat yakin, dengan pendekatan yang tepat nantinya Cita akan bisa jatuh kedalam pelukannya.6199Please respect copyright.PENANAGj6MA6CDBz
6199Please respect copyright.PENANAgjhz1qvqVW
Cita sendiri juga terdiam. Dia memikirkan prahara yang menimpa rumah tangganya, sampai juga ke kasus yang dihadapi oleh Andi. Dia tak menyangka rumah tangganya akan mendapatkan cobaan seperti ini. Dan memang, dia merasa sangat pusing memikirkannya. Memikirkan bagaimana nanti nasib pernikahannya dengan Andi. Kalau saat ini mereka masih belum punya anak, mungkin akan lebih gampang menghadapi apa yang akan terjadi nanti. Tapi mereka sudah punya anak, dan itu yang menjadi pikiran Cita.6199Please respect copyright.PENANAP1qjMIlazB
6199Please respect copyright.PENANAVlLUcTqPhc
Apa aku harus bercerai dari mas Andi? Tapi bagaimana dengan anakku? Kasihan sekali kalau dia harus tumbuh tanpa mendapat kasih sayang yang utuh dari kedua orang tuanya. Tapi, aku juga berat untuk terus bersama mas Andi, setelah semua yang dia lakukan selama ini. Aku harus bagaimana? Batin Cita.6199Please respect copyright.PENANAUakXEAe1Dt
6199Please respect copyright.PENANA7R7xnoNTm2
Sesampainya dirumah Cita, setelah Cita dan Nada turun pak Bowo langsung pergi. Dia mengatakan tidak bisa mampir karena masih ada urusan lain. Selepas pak Bowo pergi Cita dan Nada langsung masuk kedalam rumah. Ibu mertua Cita menunggu didalam. Terlihat dia masih menangis, masih syok dengan apa yang terjadi, bahwa anaknya saat ini harus berada didalam penjara.6199Please respect copyright.PENANAGOwfcSUAPz
6199Please respect copyright.PENANArfIO8AgrRt
Begitu Cita dan Nada masuk langsung saja mereka diberondong bermacam pertanyaan oleh ibu mertua Cita. Cita lebih banyak diam, akhirnya Nada yang menjawab pertanyaan-pertanyaan itu. Tidak semua memang bisa dijawab oleh Nada, hanya sekedar apa yang dia lihat tadi saja waktu menjenguk Andi. Nada juga tak tahu perihal pembicaraan Andi dengan Cita.6199Please respect copyright.PENANATrUCBPoMHE
6199Please respect copyright.PENANAGwxXQxV4Zz
Hari itu Nada memutuskan untuk menginap dirumah ini. Dia merasa dirinya akan diperlukan bantuannya. Kondisi Cita dan ibu mertuanya saat ini mungkin akan membuat mereka tidak bisa melakukan pekerjaan rumah mereka, bahkan untuk mengurus anak Citapun mungkin juga akan sulit. Dia pamit sebentar untuk pulang mengambil baju ganti lalu kembali lagi kerumah ini.6199Please respect copyright.PENANAObpwEaG6p1
6199Please respect copyright.PENANAHbcL6pN4lW
Saat Nada pulang, Cita berdiam diri didalam kamar. Bermacam perasaan berkecamuk didalam hatinya. Marah, sedih, kecewa, semua campur jadi satu. Tapi yang pasti dia benar-benar tak habis pikir, kenapa suaminya bisa berbuat seperti itu. Andi yang selama ini dia kenal bukanlah orang yang tadi dia lihat didalam penjara. Andi adalah pria yang baik dan santun. Dia tidak pernah terlibat keributan apapun, bahkan cenderung menghindari masalah. Itulah yang mungkin membuat Andi dimata orang lain menjadi pribadi yang agak tertutup dan kurang bergaul.6199Please respect copyright.PENANAq76XJY1nRD
6199Please respect copyright.PENANAOqRp0gi031
Tapi apa yang dilakukan Andi kepada Isna benar-benar diluar perkiraan siapapun yang mengenalnya, bahkan termasuk Cita dan ibunya sendiri. Tak heran mereka berdua adalah orang yang paling syok mendengar berita ini. Terlebih bagi Cita, yang tadi sempat bicara dengan Andi. Pengakuan Andi membuatnya makin marah. Dia marah dengan keegoisan dan kebodohan Andi. Dia bingung, apa yang sudah merasuki akal dan pikiran suaminya itu sehingga bisa-bisanya berbuat seperti itu.6199Please respect copyright.PENANAz1GTwrtBpY
6199Please respect copyright.PENANA6N6MqHaZ18
*6199Please respect copyright.PENANA3tPj6H80Ma
*6199Please respect copyright.PENANADi9nNQTgYz
*6199Please respect copyright.PENANAH2UbPXYuSJ
*6199Please respect copyright.PENANAw3jezHU9q1
6199Please respect copyright.PENANAwdzR20O5SP
Seminggu sudah Andi dipenjara, hari ini dia dipindahkan ke lapas. Sebelumnya dia memang berada di penjara dikantor polisi untuk bisa mendapat perawatan luka-lukanya akibat dihajar oleh satpam komplek Isna, juga dia masih dimintai keterangan oleh polisi. Kemarin dihari terakhirnya disana ibunya sempat datang menjenguk sendirian tanpa Cita. Dia menerima luapan amarah dari sang ibu yang sangat kecewa terharap apa yang dia lakukan.6199Please respect copyright.PENANAdFQsf4FIxo
6199Please respect copyright.PENANAyonXxhf2aj
Melalui ibunya dia juga berpesan kepada Cita. Dia meminta maaf lagi atas semua yang terjadi terutama ketidak percayaannya dan juga prasangka-prasangka buruknya kepada Cita selama ini. Dia tahu Cita belum memaafkannya, karena jika sudah pasti Cita akan datang bersama dengan ibunya menjenguknya.6199Please respect copyright.PENANAH1FRT2K77T
6199Please respect copyright.PENANAvsT30KtYOJ
Selama berada didalam tahanan membuat Andi kembali merenungi semua kesalahannya. Dia yang tadinya menyalahkan Cita, Nada, bahkan sampai menyalahkan Isna, barulah sadar semua berpangkal pada dirinya sendiri. Bahkan semua yang diucapkan Isna termasuk saran yang diberikan kepadanya, itu bermula dari kengototannya bahwa Citalah yang bersalah.6199Please respect copyright.PENANAbJZfijMFiQ
6199Please respect copyright.PENANA2YqMb6H2Zw
Termasuk juga perselingkuhan yang dia lakukan dengan Isna. Andi ingat, Isna sempat mempertanyakan apakah dia yakin Cita benar-benar selingkuh atau tidak, dan dia dengan yakin menjawab iya. Lalu Isna menawari, dan dia menerima. Jika saja saat itu dia menolak, maka semua ini tidak akan pernah terjadi. Tapi bagaimanapun juga semua sudah terjadi, dan yang tersisa tinggalah penyesalan.6199Please respect copyright.PENANA3O7nQgNxLh
6199Please respect copyright.PENANAl9RZQCTe51
Selama ditahan di penjara polres Andi mendapatkan perlakuan yang baik. Para petugas bersikap cukup ramah kepadanya. Namun dia sudah mendengar, kalau di lapas semuanya berbeda. Dia cukup ngeri juga menghadapi hari ini. Terlebih kalau mengingat kasusnya, dipenjara karena menganiaya seorang wanita. Kalau sampai para tahanan yang lain tahu hal itu, dia sudah harus bersiap untuk menerima apa yang akan terjadi nanti, meskipun dia berharap tidak akan terjadi apa-apa kepadanya.6199Please respect copyright.PENANANPngDLA7Uw
6199Please respect copyright.PENANAfLxOdsSvCU
Andi teringat obrolannya dengan salah seorang polisi waktu dia masih ditahan dipolres, dan itulah yang membuatnya takut menghadapi hari ini.6199Please respect copyright.PENANAUcMzruMHkG
6199Please respect copyright.PENANAafq8uRNZJ4
6199Please respect copyright.PENANAOilVCFJoEN
“Besok kamu dipindah ke lapas” ucap polisi itu.6199Please respect copyright.PENANAmyTYq3Vqil
6199Please respect copyright.PENANAxeiX9AK6kC
“Iya pak, makasih”6199Please respect copyright.PENANA5PenFHPOvT
6199Please respect copyright.PENANA3g7NeSr5WW
“Kamu siap-siap aja disana, mungkin kamu akan dapat sambutan dan perlakuan yang tidak enak”6199Please respect copyright.PENANALV97ebcrmM
6199Please respect copyright.PENANAX9uZWylCgM
“Maksudnya gimana pak?”6199Please respect copyright.PENANA6atDCdv0s0
6199Please respect copyright.PENANA5YZX8SvXaO
“Disana itu beda mas, isinya para tahanan. Emang ada sih yang sebenernya orang baik, atau yang udah insaf dan jadi orang baik, tapi masih banyak juga yang masih punya jiwa kriminal. Apa lagi kalau mereka tahu apa kasusmu sampai bisa ditahan”6199Please respect copyright.PENANAhS1dCLps8R
6199Please respect copyright.PENANAR70eLTaJzf
“Hmm, emang kenapa dengan kasus saya pak?”6199Please respect copyright.PENANAgMylY5KbjX
6199Please respect copyright.PENANAzJGUtGQzPz
“Kamu masih belum ngerti juga? Kamu itu ditahan karena menganiaya perempuan. Orang-orang di lapas sana paling nggak suka sama orang yang ditahan karena kasus yang berhubungan dengan perempuan, seperti menganiaya atau memperkosa. Buat mereka apa yang kamu lakuin itu cemen, dan kamu bakal dianggap banci. Jadi, bisa aja disana kamu mendapatkan perlakuan yang benar-benar tidak enak”6199Please respect copyright.PENANAgqLyceiA2O
6199Please respect copyright.PENANAio8qQXakYH
6199Please respect copyright.PENANAb5GDvLL3ll
Dapat informasi seperti itu tentu saja membuat Andi khawatir dan takut.6199Please respect copyright.PENANA47aUmwV4Dq
6199Please respect copyright.PENANAtVKYEm6QFr
6199Please respect copyright.PENANAruwn9CoBb8
“Emang perlakuannya seperti apa pak?”6199Please respect copyright.PENANAhXUnlLWq2L
6199Please respect copyright.PENANAlAAX5fuk3q
“Aku juga nggak tahu pastinya kayak gimana, tapi denger-denger sih, dipukulin itu udah biasa. Terus disuruh-suruh kayak jongos juga. Dan kalau misalnya ada yang maniak disana, ya bisa sampai disodomi, katanya sih gitu”6199Please respect copyright.PENANAorB4wQDBQI
6199Please respect copyright.PENANApCPzjDI2BZ
6199Please respect copyright.PENANAjvhy8ZTZgK
What? Disodomi? Kata-kata dari polisi itu sukses membuat Andi tidak bisa tidur semalaman. Kalau dipukuli atau disuruh-suruh, mungkin dia lebih siap menerimanya. Tapi disodomi?6199Please respect copyright.PENANA5vOu0yYdGP
6199Please respect copyright.PENANAxmpWKQKJlE
*6199Please respect copyright.PENANAtJDvEyIp18
*6199Please respect copyright.PENANAptx2B7qqAG
*6199Please respect copyright.PENANApScwYrb25M
*6199Please respect copyright.PENANAOXdDGu1dze
6199Please respect copyright.PENANAnl91iwl6Mj
Sementara itu, selama seminggu ini pikiran Cita begitu kalut. Dia sampai memutuskan untuk mengambil cuti demi bisa menenangkan dirinya. Dan karena atasannya sudah mendengar tentang apa yang menimpa Andi, maka diapun memberikan ijin kepada Cita. Dikota kecil ini, kabar seperti itu memang bisa dengan cepat menyebar.6199Please respect copyright.PENANA6dqeJ4PKK1
6199Please respect copyright.PENANAvLpPj9UQnp
Selama seminggu ini Cita hanya menghabiskan waktunya dirumah, tidak kemana-mana sama sekali. Beberapa kali teman kantornya datang menjenguk, memberikan dukungan dan semangat untuknya. Para tetangga juga beberapa kali ada yang datang, menyampaikan rasa simpatiknya kepada Cita. Pak Bowo pernah sekali datang, untuk menyampaikan perkembangan dari Andi. Sedangkan Nada juga beberapa kali datang bahkan pernah menginap dirumah Cita juga.6199Please respect copyright.PENANAllYgthiaSi
6199Please respect copyright.PENANA5OpJMDCj6r
Meskipun mendapat dukungan dari teman-teman dan sahabatnya, tidak serta merta membuat Cita bisa melupakan masalahnya. Dia masih memikirkan bagaimana kelanjutan hubungan rumah tangganya dengan Andi. Setelah semua yang dilakukan Andi, memang sulit bagi Cita untuk memaafkannya.6199Please respect copyright.PENANA2Wn8sgEBdA
6199Please respect copyright.PENANAhmxkzpExSy
Satu sisi, Cita tidak ingin lagi bersama Andi. Dia marah. Merasa dibohongi, dikhianati dan juga direndahkan. Tapi disisi lain, dia juga sulit untuk berpisah dengan Andi. Yang menjadi pikirannya saat ini adalah anak mereka. Jika saja mereka belum memiliki anak, mungkin akan lebih mudah untuk mengambil keputusan berpisah. Tapi karena sudah ada anak, Cita harus memikirkan soal anaknya juga.6199Please respect copyright.PENANAo0rGwFmufE
6199Please respect copyright.PENANAme4z2jj5gr
Selama ini, Putra, anaknya, memang lebih dekat dengan sang nenek, ketimbang dengan orang tuanya. Karena Andi dan Cita sama-sama bekerja, maka selama ini Putra diasuh oleh neneknya. Hanya beberapa bulan setelah lahir saja lah, Cita selalu bersama dengan Putra. Setelah merasa Putra bisa ditinggal, dia kembali bekerja karena memang cuti melahirkan yang dia dapatkan sudah habis.6199Please respect copyright.PENANAVZhqiRWczS
6199Please respect copyright.PENANAxBhAFePQeX
Meskipun secara jam kerja, Cita lebih sedikit daripada Andi, tapi baru sekarang Cita merasa kalau waktunya dengan sang anak sangat kurang sekali. Dia memang masih memiliki waktu untuk bersama dengan anaknya, kadang dari ibu mertuanya dia juga tahu bagaimana perkembangan anaknya. Tapi kini Cita merasa ada yang kurang. Dia ingin sekali mengamati perkembangan putranya langsung, dan merawat sendiri putranya itu.6199Please respect copyright.PENANATTh37kpjJh
6199Please respect copyright.PENANAor1MD5CBoy
Ditambah lagi, setelah dirinya terkenal, dia jadi sering keluar untuk melakukan pemotretan, meskipun itu hanya kerumah Nada atau ke salon Robi. Paling jauh, waktu dirinya diajak keluar kota oleh Salim yang saat itu bersama dengan Robi dan Nada juga. Tapi itu cukup membuat waktunya untuk bersama anaknya jadi makin berkurang. Dia sempat terpikir untuk keluar dari pekerjaannya, dan dia sempat curhatkan ini ke Nada.6199Please respect copyright.PENANAKRh1cgFuyJ
6199Please respect copyright.PENANAjaaQq4mu29
6199Please respect copyright.PENANA2wiDzFhABs
“Apa sebaiknya aku keluar dari kerjaan aja ya mbak?”6199Please respect copyright.PENANAVf5CAjOEOp
6199Please respect copyright.PENANAsBwqLVXjch
“Lho emang kenapa Cit?”6199Please respect copyright.PENANAf2KhVx2tmc
6199Please respect copyright.PENANAtBbfeJH5ov
“Biar aku punya lebih banyak waktu dengan Putra. Kasihan dia mbak, selama ini lebih sering sama neneknya. Sementara papa mamanya sibuk kerja. Udah gitu, aku kan jadi makin kurang waktunya setelah sering pemotretan”6199Please respect copyright.PENANAevezSKZzaR
6199Please respect copyright.PENANAAHMQbfSXEe
“Hmm, ya itu sih terserah sama kamu Cit. tapi kamu juga harus mikirin mateng-mateng lho, jangan sampai menyesal setelah ambil keputusan”6199Please respect copyright.PENANAxp6KUMV9av
6199Please respect copyright.PENANAbojdnb2EPs
“Maksudnya mbak?”6199Please respect copyright.PENANAwb1RFAht1D
6199Please respect copyright.PENANA7n9Elq52zK
“Gini. Kamu kan PNS, apa nggak sayang kamu lepasin kerjaan kamu itu? Terus, maaf, ini kalau lho ya, semoga aja sih nggak. Kalau nantinya kamu memutuskan untuk berpisah sama mas Andi, terus kamu berhenti kerja juga, gimana kamu mau menafkahi Putra? Apa cukup dari hasil endorse?”6199Please respect copyright.PENANAHE9j3IHt84
6199Please respect copyright.PENANANqCBbJeil6
6199Please respect copyright.PENANAqZHrWKU5dv
Cita terdiam mendengarkan jawaban Nada. Memang benar yang dikatakan Nada. Posisinya saat ini sebagai PNS memang rasanya sayang untuk dilepaskan. Apalagi kalau melihat jaman sekarang betapa sulitnya mencari pekerjaan. Ditambah lagi begitu banyak orang berlomba-lomba untuk menjadi PNS, bahkan ada yang berani keluar uang sampai mungkin ratusan juta untuk itu.6199Please respect copyright.PENANAscXWD5sEaW
6199Please respect copyright.PENANAL6wAbJ1Adx
Lalu soal kemungkinan nantinya Cita mengambil keputusan untuk berpisah dengan Andi. Kemungkinan besar hak asuh Putra bisa jatuh ketangannya, dan itu memang yang dia harapkan. Tapi kalau dia sudah tidak punya pekerjaan, bagaimana dia bisa menghidupi anaknya? Mungkin penghasilan dari endorse yang selama ini dia terima bisa saja cukup, tapi siapa yang menjamin dia akan selamanya mendapatkan banyak job? Pekerjaan itu memang menjanjikan, tapi tidak ada yang bisa menjamin. Bisa saja suatu saat ada orang lain yang lebih terkenal dari dia, lalu mereka yang selama ini mengendorsenya beralih ke orang lain.6199Please respect copyright.PENANAPijwpJej4i
6199Please respect copyright.PENANAF6nNtubT2y
6199Please respect copyright.PENANAueqS4vW5k5
“Maaf lho Cit kalau ucapanku tadi menyinggung, itu cuma kalau aja lho. Aku sih berharap nggak sampai terjadi seperti itu” ucap Nada yang merasa tak enak karena Cita jadi melamun setelah mendengar ucapannya tadi.6199Please respect copyright.PENANADyyZvo3DtC
6199Please respect copyright.PENANASTM3pQvOEc
“Iya mbak aku ngerti kok, nggak papa. Dan aku pikir, kata-kata mbak Nada emang ada benernya juga. Terus, aku harus gimana mbak? Aku bingung” ucap Cita.6199Please respect copyright.PENANA9nz7KwbMzs
6199Please respect copyright.PENANANJOayNUbet
“Aku nggak bisa memberi banyak masukan Cit, karena aku nggak pernah ngerasain apa yang kamu rasain. Pokoknya, apapun keputusan yang kamu ambil, aku sebagai sahabat akan mendukungnya. Semoga keputusan yang kamu ambil adalah yang terbaik untuk semuanya” jawab Nada, tersenyum memeluk Cita.6199Please respect copyright.PENANAmIS06zOGIy
6199Please respect copyright.PENANAM1eRDRx925
6199Please respect copyright.PENANA500pVyG5Ri
Citapun mengangguk. Memang semua keputusan ada ditangannya. Apapun kata orang, pada akhirnya dialah yang akan mengambil keputusan itu. Dan dia juga memaklumi kenapa Nada tidak bisa memberikan banyak saran kepadanya. Dia berpikir, mungkin Nada juga takut kalau nantinya malah memberikan saran yang salah dan justru akan disesali di kemudian hari. Tapi dia bersyukur, karena Nada menjamin akan selalu mendukung keputusannya, apapun itu. Paling tidak, ada 1 orang yang sudah pasti berada dipihaknya. Yang lain, Cita belum tahu, tapi dukungan dari Nada sudah terasa cukup baginya.6199Please respect copyright.PENANAS8boXpF74J
6199Please respect copyright.PENANAOIwcTbmcUh
Malam minggu ini, Cita sebenarnya berharap Nada akan datang lagi kerumahnya dan menginap disini. Tapi tadi Nada sudah sempat mengabarinya kalau tidak bisa datang karena ada urusan. Cita agak kecewa juga sebenarnya, karena dia ingin malam ini ada teman yang sekedar jadi teman ngobrolnya. Sebenarnya ada ibu mertuanya, tapi dia masih belum bisa cerita selugas waktu dia cerita dengan Nada. Tapi Cita coba untuk memaklumi Nada yang ada urusan lain. Dia tak tahu apa urusan Nada. Seandainya Cita tahu, mungkin pikirannya kepada sahabatnya itu akan segera berubah. Bukan cuma ke Nada, tapi juga ke orang lain, pak Bowo.6199Please respect copyright.PENANAPC8RSJW5xU
6199Please respect copyright.PENANAmCIvnmpjt6
*6199Please respect copyright.PENANAbJJZ9A3UGM
*6199Please respect copyright.PENANABmEn8E8DbA
*6199Please respect copyright.PENANA9zoUnAPsTZ
*6199Please respect copyright.PENANARnCB2kp91o
6199Please respect copyright.PENANALjqsCSuZdQ
Dan disinilah Nada berada sekarang, dirumah pak Bowo. Sebelumnya, Nada memang sempat punya niat untuk malam ini menginap lagi dirumah Cita, karena suaminya tidak pulang lagi minggu ini. Tapi keinginannya terpaksa batal karena tiba-tiba pak Bowo menghubungi dan memintanya untuk datang kerumahnya. Nada sudah tahu apa yang diinginkan pak Bowo, dan Nada juga tahu dia tidak bisa menolaknya.6199Please respect copyright.PENANAlwylb7EaRa
6199Please respect copyright.PENANAeD9ci1z68z
Nada sempat terpikir untuk menanyakan soal Cita kepada pak Bowo, meskipun dia sudah yakin kalau pak Bowo memang punya niat tersembunyi pada Cita. Dia punya banyak pertanyaan kepada pak Bowo. Termasuk apakah sebenarnya pak Bowo sudah tahu kalau dia dan Cita bersahabat. Lalu apa tujuan pak Bowo menjebaknya, apakah murni untuk mendapatkan dirinya, atau dari awal pak Bowo hanya menjadikan Nada sebagai batu loncatan agar nantinya bisa mendapatkan Cita.6199Please respect copyright.PENANAkfcJPU03Xu
6199Please respect copyright.PENANAWlKTWhN53m
Begitu Nada masuk kerumah pak Bowo, lelaki itu terlihat santai menyiapkan kameranya. Nada jadi bingung, tumben lelaki ini terlihat tidak terlalu antusias dengan kedatangannya. Padahal biasanya kalau dia datang, paling tidak pak Bowo akan memeluk dan menciumnya. Kali ini tidak. Pak Bowo malah mempersilahkan Nada untuk duduk menunggu.6199Please respect copyright.PENANANLbGg81SHt
6199Please respect copyright.PENANAPEgSHMmES2
6199Please respect copyright.PENANAWYcrJFHCfg
“Emang mau pemotretan pak?” tanya Nada melihat pak Bowo sibuk dengan kameranya.6199Please respect copyright.PENANA5BVyAJuxoT
6199Please respect copyright.PENANA42kpRw483Y
“Iya” jawab pak Bowo singkat.6199Please respect copyright.PENANAtb4xYNhMui
6199Please respect copyright.PENANAVFaQedwFo3
“Ooh, sama siapa?”6199Please respect copyright.PENANAEMFpGz0thE
6199Please respect copyright.PENANA0qOI4VqTkp
“Ya sama kamu lah”6199Please respect copyright.PENANAkn9QaHYXrc
6199Please respect copyright.PENANAiG7vbtHvgl
“Lho, kok tadi nggak bilang? Aku nggak bawa baju lagi lho pak selain ini”6199Please respect copyright.PENANAGwwbYvVTUm
6199Please respect copyright.PENANAPFkleFnwsf
“Hehe, emang siapa yang mau motret kamu pakai baju?”6199Please respect copyright.PENANAinfeYJVOBY
6199Please respect copyright.PENANAguHiYPdBoS
“Loh, jadi? Ah pak, jangan macem-macem lah, katanya nggak akan lagi motret atau videoin aku?”6199Please respect copyright.PENANAl1GPT4p7L1
6199Please respect copyright.PENANAELcyg2HeCr
“Sekali ini aja Nad, ini yang terakhir lah. Abis ini nggak ada acara foto-foto lagi, kecuali kamu yang kepengen”6199Please respect copyright.PENANAZnhbSBxVZG
6199Please respect copyright.PENANAzcNfGmRKzL
“Duh pak jangan lah pak”6199Please respect copyright.PENANAkluuYPFoBX
6199Please respect copyright.PENANAM1guyLG3yz
“Kenapa? Kamu masih takut foto-fotomu kesebar?”6199Please respect copyright.PENANAOueKDZDGVY
6199Please respect copyright.PENANA65Bzm9Q9VZ
“Ya iyalah, siapa juga yang nggak takut foto telanjangnya kesebar?”6199Please respect copyright.PENANAHLgI8EjJhX
6199Please respect copyright.PENANAbWOTFHQdbv
“Hahaha udah santai aja, ini semua cuma file pribadiku kok. Dan selama ini kan kamu juga udah nurut, jadi nggak perlu takut fotomu kesebar”6199Please respect copyright.PENANAofCg9Zetxd
6199Please respect copyright.PENANA8zIZMAa9Dy
“Yaa tapi kan pak…”6199Please respect copyright.PENANApIu076AZHk
6199Please respect copyright.PENANADlK06KoXo5
“Udah udah, nggak usah ngebantah” ucap pak Bowo, lalu dia berdiri dan menuju ke pintu rumah untuk kemudian menguncinya dari dalam.6199Please respect copyright.PENANAE625CmXL2p
6199Please respect copyright.PENANAFHZTTlko8C
“Cuma kita berdua disini, nggak akan ada yang tahu. Gina juga nggak akan buka mulut, kamu tahu kan alasannya?” ucap pak Bowo.6199Please respect copyright.PENANAcHBi8byTZh
6199Please respect copyright.PENANAkCWHLgX0Nq
6199Please respect copyright.PENANA5wuKMPYRTM
Nada hanya mendesah pasrah, tak ada gunanya lagi mendebat lelaki itu, karena ujung-ujungnya dia juga yang akan kalah, tidak ada kekuatan untuk melawan keinginan lelaki yang sudah beberapa kali menikmati tubuhnya itu.6199Please respect copyright.PENANAvCxLTIW56J
6199Please respect copyright.PENANAkTRoplb2ji
6199Please respect copyright.PENANASbJAJKv2dw
“Nah sekarang kamu siap-siap disana Nad” ucap pak Bowo memberikan perintah.6199Please respect copyright.PENANARpnoNkxsxQ
6199Please respect copyright.PENANAfFkC7JQcMO
6199Please respect copyright.PENANA1PL0bimK0m
Nada hanya menurut mengikuti perintah pak Bowo. Dia berdiri dan berjalan menuju kursi, yang dulu menjadi tempat pak Bowo pertama kali menaklukannya. Disana Nada hanya duduk saja, memperhatikan pak Bowo yang senyum-senyum melihatnya.6199Please respect copyright.PENANAFNPBHLXfcn
6199Please respect copyright.PENANAvwaLLUBTm0
6199Please respect copyright.PENANAOOZfGsiY9E
“Kita mulai ya” ucap pak Bowo.6199Please respect copyright.PENANAlInboq1NvH
6199Please respect copyright.PENANAxMrxU2CscR
6199Please respect copyright.PENANAT0PGYu8uy2
Kemudian yang terdengar hanyalah suara kamera yang memotret Nada, sambil sesekali pak Bowo memberi instruksi pada Nada untuk melakukan beberapa pose. Semua dilakukan masih dengan Nada memakai pakaian lengkapnya. Awalnya Nada yang terpaksa, akhirnya mulai bisa enjoy dan menganggap ini hanyalah pemotretan biasa seperti yang sudah sering dia lakukan.6199Please respect copyright.PENANAWh0IaUPfTk
6199Please respect copyright.PENANAMDMegGfbBp
6199Please respect copyright.PENANAuGbpbS429r
“Nah sekarang kamu buka jaket kamu Nad, pelan-pelan aja ya, sambil pose yang sensual” ucap pak Bowo memberi perintah.6199Please respect copyright.PENANALexZV7mcZc
6199Please respect copyright.PENANAwNNHj9FRd4
6199Please respect copyright.PENANAOvJ88EFlVH
Nada menurutinya. Dia buka resleting jaketnya perlahan sekali, sambil melakukan beberapa pose. Kadang dia menatap kearah kamera, kadang menatap kearah lain. Pak Bowo jadi senang karena Nada tak terlalu sulit diarahkan untuk berpose.6199Please respect copyright.PENANAuLEPVFxRcb
6199Please respect copyright.PENANAkbodSE9t8I
Nada terus melakukan melucuti jaketnya sendiri dengan sangat perlahan. Begitu resleting terbuka sepenuhnya, dia membukanya dengan gerakan yang sangat pelan. Sampai akhirnya jaket itu terbuka dan terlepas dari tubuhnya, yang masih ditutup oleh kaos ketat lengan pendek. Tanpa perlu diperintah, Nada melakukan beberapa pose yang jarang sekali dia lakukan. Dia kadang menyorongkan dadanya kedepan, dengan gestur wajah seolah ingin mencium, kadang berpose layaknya gadis polos.6199Please respect copyright.PENANAlD28bsku3S
6199Please respect copyright.PENANAc9e8RCFIje
6199Please respect copyright.PENANAE3ypepW2Io
“Buka kaosnya sayang” pinta pak Bowo. “Eits, jilbabnya biarin aja nggak usah dibuka, kaosmu aja yang dilepas” cegah pak Bowo waktu Nada mau melepaskan jilbabnya.6199Please respect copyright.PENANAJbmElnGfUo
6199Please respect copyright.PENANAmUM45WPMgV
“Lho masak nggak dilepas pak? Susah dong buka kaosnya” protes Nada.6199Please respect copyright.PENANAWZPu1XjVAw
6199Please respect copyright.PENANAkPkeOfH3gD
“Udah nurut aja, pokoknya aku mau kamu tetep pakai jilbabnya” ucap pak Bowo.6199Please respect copyright.PENANAzqIb3bmxyZ
6199Please respect copyright.PENANAmROHxKm2ix
6199Please respect copyright.PENANArQV2c6Mjyb
Nada mengalah, karena pak Bowo sudah inginnya seperti itu, tak bisa dia melawannya. Dia memang agak kesulitan melepas kaos ketatnya tanpa melepas jilbabnya. Akibatnya cukup lama kaosnya tertahan dikepalanya karena dia harus mengkondisikan agar jilbabnya tidak ikut terlepas. Hal ini dimanfaatkan untuk memotret payudara Nada yang masih tertutup bh warna hitamnya.6199Please respect copyright.PENANA6NedMmq4oF
6199Please respect copyright.PENANAVDvFtAZnTF
Akhirnya Nada berhasil melepas kaosnya. Dia kembali merapikan jilbabnya. Lalu dengan arahan dari pak Bowo, dia kembali melakukan pose yang lebih sensual dari tadi. Terlihat wajah Nada agak sedikit merona. Kali ini, bukan seperti dulu saat foto telanjang bersama Gina. Dulu wajah Nada memerah karena pengaruh dari obat perangsang yang diberikan oleh pak Bowo. Kali ini dia merona karena merasa malu.6199Please respect copyright.PENANAkGUFHFZS1r
6199Please respect copyright.PENANADhDLOleezP
Meskipun sudah berkali-kali pak Bowo melihat tubuh telanjangnya, tapi kali ini kasusnya beda. Bukan sekedar dinikmati, tapi juga diabadikan. Ini menjadi momen pertama kalinya Nada difoto seperti ini dalam kondisi sadar sepenuhnya, bukan karena bantuan obat perangsang.6199Please respect copyright.PENANAiJCok0USho
6199Please respect copyright.PENANAubKqUjqCI6
6199Please respect copyright.PENANAhA3mjQwGOS
“Sekarang kamu berdiri, balik badan terus lepasin celana panjang kamu. Yang lambat ya, kayak tadi” perintah pak Bowo.6199Please respect copyright.PENANAtvSzj0l6VZ
6199Please respect copyright.PENANA51vlcaiAx3
6199Please respect copyright.PENANAZcXA23wSSQ
Nada kembali menurutinya. Dia kemudian berbalik membelakangi pak Bowo. Perlahan dia lepaskan celana panjangnya. Dia tahu pose seperti apa yang diinginkan oleh pak Bowo, sehingga dia menunggingkan pantatnya kebelakang.6199Please respect copyright.PENANAyiD37lcIZr
6199Please respect copyright.PENANANb0SL0s3U0
Perlahan-lahan celana panjang Nada itu turun meninggalkan pinggang dan pantatnya, hingga terlihatlah celana dalam hitam Nada yang modelnya sangat seksi.6199Please respect copyright.PENANA8DvDagTu6h
6199Please respect copyright.PENANASO2oDo6TFr
Bagian celana dalam itu seperti seutas tali yang hanya menutupi belahan dan lubang anusnya saja, sehingga bongkahan pantatnya yang putih dan montok itu terpampang bebas, menjadi santapan lezat bagi kamera pak Bowo yang terus memotretnya. Untuk beberapa saat, Nada masih menungging. Kadang dia buka kakinya agar sedikit terlihat belahan pantatnya. Kadang dia juga menatap kebelakang kearah kamera, memberikan senyuman yang sungguh nakal.6199Please respect copyright.PENANAVdlxqdwyYS
6199Please respect copyright.PENANAqNgT1U02Aq
Wajah Nada makin merona. Dadanya makin kencang berdebar. Rasa malunya makin besar, tapi itu justru menimbulkan sesuatu dalam dirinya. Seperti ada sensasi aneh yang baru kali ini dia rasakan. Dia mulai menikmati sensasi baru itu, dan tak sadar dia menunggu apa perintah pak Bowo selanjutnya.6199Please respect copyright.PENANAoiN37njHbg
6199Please respect copyright.PENANAa90sxx6pua
6199Please respect copyright.PENANAa6MplhSa20
“Balik badan Nad, duduk lagi” perintah pak Bowo.6199Please respect copyright.PENANA9xL8sLiDtm
6199Please respect copyright.PENANAKC0evEs6uL
6199Please respect copyright.PENANAQSJHLMjL8n
Tanpa banyak kata Nada melakukan perintah itu. Dia kembali duduk, kali ini dia tanpa diperintah langsung berpose. Pertama-tama, dia berpose seolah malu-malu. Wajahnya terlihat makin menggemaskan dengan pose itu. Lalu pak Bowo mulai menyuruhnya untuk berpose nakal, hingga Nada disuruh untuk berpose sangat vulgar dengan membuka lebar kedua kakinya. Makin nakal dan vulgar dia berpose, debaran dadanya makin terasa kencang. Bahkan beberapa kali dia merasakan vaginanya berdenyut.6199Please respect copyright.PENANAEfCngG4PhQ
6199Please respect copyright.PENANA15gH6IhBka
Belum cukup sampai disitu, pak Bowo kemudian menyuruh Nada untuk membuka bhnya. Kembali dengan gerakan yang sangat perlahan, Nada melakukannya. Pak Bowo tak lepas sedetikpun untuk mengambil foto Nada. Hingga akhirnya bh Nada terlepas, dia lalu menutupi sepasang payudara ranumnya dengan kedua tangannya, dan wajahnya terlihat malu-malu makin merona merah.6199Please respect copyright.PENANAfDuZio55qs
6199Please respect copyright.PENANAaJNjyhJwAR
Kembali dia disuruh berpose macam-macam oleh pak Bowo, dan dia menurutinya begitu saja. Sudah berbagai pose dia lakukan, dari yang menutupi payudaranya hingga membiarkannya terbuka bebas, bahkan ada pose dimana dia meremas kedua payudaranya sambil ekspresi wajahnya dibuat begitu sensual, menggigit bibir bawahnya seperti orang yang menahan birahinya.6199Please respect copyright.PENANAk77yEdvtgF
6199Please respect copyright.PENANAGUxPN2fe4B
6199Please respect copyright.PENANAMwSrOFU8Yj
“Celana dalam kamu sayang, lepas” perintah pak Bowo.6199Please respect copyright.PENANAtLAzG8WqJu
6199Please respect copyright.PENANAo5axZxmC28
6199Please respect copyright.PENANATc13OmAaZr
Masih dalam posisi duduk, Nada menarik turun celana dalamnya. Setiap momen diabadikan oleh pak Bowo, tidak ada yang terlewat. Hingga akhirnya celana dalam itu benar-benar telepas, Nada kembali melakukan posenya. Sama seperti tadi, diawali dengan wajah yang malu-malu sambil menutup bagian dada dan selangkangannya dengan kedua tangan, hingga dia membuka lebar kedua kakinya yang memperlihatkan belahan vaginanya yang sudah dicukur bersih, sesuai permintaan pak Bowo.6199Please respect copyright.PENANAvauig1or52
6199Please respect copyright.PENANAqXEmZrZHFy
Makin lama pak Bowo makin mendekat, dan meminta Nada untuk membuka bibir vagina dengan tangannya sendiri. Begitu bibir vagina Nada terbuka, pak Bowo memfotonya. Dia tersenyum, karena melihat vagina Nada sudah mulai basah, tanpa dia sentuh sama sekali. Nada sendiri makin tak karuan menahan sensasi barunya itu. Dia sendiri juga merasakan vaginanya sudah mulai basah, dan juga gatal.6199Please respect copyright.PENANAK7htPJPJwY
6199Please respect copyright.PENANA1dKctk0Uku
6199Please respect copyright.PENANAm79Ojwiiha
“Sssshhhh paaakkk…”6199Please respect copyright.PENANA8V83TkNTP0
6199Please respect copyright.PENANACSKUajgyxw
6199Please respect copyright.PENANAVxSjdMfGSA
Nada mendesah pelan saat kamera pak Bowo sudah sangat dekat dengan vaginanya, mengambil foto close up vagina yang terbuka itu. Pak Bowo hanya meliriknya sebentar sambil tersenyum, lalu kembali memfotonya. Tubuh Nada beberapa kali bergetar menahan sensasi barunya itu, dimana dia sudah terangsang padahal pak Bowo belum menyentuhnya. Dan ini juga bukan karena obat perangsang, karena pak Bowo tidak memberikan apapun padanya sejak datang kesini tadi.6199Please respect copyright.PENANACvaDLSkt0H
6199Please respect copyright.PENANAiO1iS78zqe
Gila, kenapa aku jadi horny gini. Aku nggak dikasih apa-apa lho, pak Bowo juga belum nyentuh aku sama sekali. Tapi kenapa rasanya bisa kayak gini? Apa karena aku menyukai hal ini? Ini pertama kalinya aku difoto seperti ini, dan gila, rasanya, ah susah dijelaskan. Batin Nada.6199Please respect copyright.PENANA3JdUxlp16v
6199Please respect copyright.PENANA4nftKsyAFs
Pak Bowo perlahan menjauh lagi, mengambil foto seluruh badan Nada yang saat ini posisinya duduk menyender disofa, dengan kedua kaki mengangkang lebar, dan kedua tangannya berada divaginanya untuk membuka bibir vaginanya. Pemandangan yang sungguh erotis, dimana seorang wanita berpose sedemikian menantang tanpa sehelai benangpun kecuali jilbab yang sudah disingkap untuk memperlihatkan buah dadanya.6199Please respect copyright.PENANAPbzZlWnP5t
6199Please respect copyright.PENANAOhAMnCS9Ub
6199Please respect copyright.PENANAdGs8WGuVhO
“Gimana rasanya sayang? Kamu suka?” tanya pak Bowo ketika menyudahi acara foto telanjang itu dan meletakan kameranya.6199Please respect copyright.PENANAFOcMbOv9zD
6199Please respect copyright.PENANAlvHzuRC54w
6199Please respect copyright.PENANAa78u0H5kpo
Nada tidak menjawab, hanya mengangguk lemah, dan menatap pak Bowo dengan pandangan sayu dimatanya. Pak Bowo tersenyum. Dia tahu Nada sudah terangsang. Diapun menghampiri Nada, berdiri tepat didepannya dan beracak pinggang.6199Please respect copyright.PENANAqztWtIlTxw
6199Please respect copyright.PENANAPOX2CoHxIJ
6199Please respect copyright.PENANADevNkN0vFt
“Kamu nggak kepengen lepasin celanaku Nad? Kontolku tersiksa, udah ngaceng lihat kamu telanjang” ucap pak Bowo.6199Please respect copyright.PENANAEdtA5rmyr7
6199Please respect copyright.PENANAWz8C8GgCdr
6199Please respect copyright.PENANA77rBkEUSqd
Ucapan pak Bowo itu adalah pertanyaan, tapi bagi Nada yang sudah terangsang, ucapan itu seperti perintah. Dengan buru-buru Nada melepaskan celana pak Bowo, menarik turun sekaligus dengan celana dalamnya, hingga mengacunglah penis pak Bowo yang memang sudah mengeras. Nada tak langsung memegang penis itu, memandanginya sesaat, lalu menatap pak Bowo. Tatapan sayu Nada seolah sedang meminta ijin untuk menyentuh penis besar itu. Dan pak Bowopun menjawab dengan anggukan.6199Please respect copyright.PENANAHmlc2jVULS
6199Please respect copyright.PENANAx4vgx0y7iT
6199Please respect copyright.PENANANB7zQ70cwS
“Oouhhh slurrpp aahhh… mpphhh aahhh sluurrpphh…”6199Please respect copyright.PENANA2xFYjPB3ps
6199Please respect copyright.PENANAKOsyQ107f7
6199Please respect copyright.PENANATi87SU2Lp3
Nada langsung menggenggam penis itu lalu mulai menjilati dan mengulumnya. Nada terlihat begitu bernafsu mengulum penis pak Bowo. Dia melakukannya seperti tanpa ada paksaan sama sekali. Tidak terlihat dia tertekan oleh pak Bowo, semua dilakukan atas keinginannya sendiri. Dia tak habis pikir, kenapa bisa sampai hilang kendali seperti ini, padahal permainan baru saja dimulai, padahal biasanya pak Bowo dulu yang menyentuhnya, pak Bowo dulu yang merangsangnya, hingga dia melakukan itu. Kali ini, dia duluan yang memulai.6199Please respect copyright.PENANAbxtJb7Zztc
6199Please respect copyright.PENANAuO9q1rD6VU
Kenapa aku jadi gini? Dia bahkan belum menyentuhku, tapi aku, aku pengen sekali menyentuhnya. Aku pengen, aku pengen kontol ini. Aah maafkan aku pa, tapi kali ini aku nggak sanggup menahannya. Batin Nada sambil sesaat teringat suaminya, tapi kemudian dia kembali dikuasai oleh nafsunya.6199Please respect copyright.PENANAdmDQWbdVIO
6199Please respect copyright.PENANA1P2mqq6Z5X
Pak Bowo sendiri juga kaget dengan reaksi Nada ini. Tadinya dia memang berencana untuk mengajak Nada foto telanjang untuk membuatnya sedikit terangsang, lalu dia akan mencumbunya seperti biasa. Tapi belum apa-apa, Nada malah sudah seperti ini. Pak Bowo tersenyum puas, dan dia begitu yakin kalau Nada sudah benar-benar jatuh kedalam genggamannya.6199Please respect copyright.PENANAkIMafEdsqZ
6199Please respect copyright.PENANAuvJ7JoQecg
6199Please respect copyright.PENANAf1w3OJSYHi
“Eemmp sluurpphh aahh hemmphh…”6199Please respect copyright.PENANAnJ6F5mcDZt
6199Please respect copyright.PENANAAPOpvBD2oL
6199Please respect copyright.PENANAPYDoru8yT9
Nada masih begitu bernafsu mengulum penis pak Bowo. Bagian kepalanya dia masukan kemulutnya, dia emut, dia hisap dan dia jilat. Sementara itu tangannya mengocok batang penis pak Bowo. Pak Bowo sendiri senang bukan main dengan pelayanan dari Nada ini. Sebelumnya Nada melakukan seperti ini waktu pertama kali dia jebak, waktu itu menggunakan obat perangsang. Tapi kali ini, tanpa obat perangsang, membuat rasanya nikmat yang diterima pak Bowo justru makin nikmat.6199Please respect copyright.PENANAWB41kiFt97
6199Please respect copyright.PENANApHL654Xt0Q
Cukup lama Nada mengulum penis pak Bowo, bukan hanya kepalanya saja, tapi batangnya juga tak luput dari jilatannya, hingga membuat penis besar itu terlihat basah. Nada menatap sayu pak Bowo, seperti memohon agar lelaki itu segera menyetubuhinya. Tapi pak Bowo tak mau buru-buru. Dia masih ingin melihat, sebinal apa Nada hari ini.6199Please respect copyright.PENANATCWXB8M8ZH
6199Please respect copyright.PENANAY0NTu01iBo
6199Please respect copyright.PENANAR7Zl1HSeBl
“Aauuhh paakkk…”6199Please respect copyright.PENANA2KfcqpDWmO
6199Please respect copyright.PENANAVQLSetfRmh
6199Please respect copyright.PENANAIoMqLKCuE3
Nada sedikit memekik saat pak Bowo mendorongnya hingga setengah rebahan, dengan punggung dan kepalanya menempel disandaran sofa. Pak Bowo langsung berjongkok, dan kini Nada membuka lebar kedua kakinya. Dia berharap pak Bowo segera mengaduk-aduk vaginanya dengan penis besar itu. Tapi sekali lagi, pak Bowo tidak mau buru-buru.6199Please respect copyright.PENANAEsPMnh5gpY
6199Please respect copyright.PENANASGNiTpTP1k
6199Please respect copyright.PENANAy6s6OqpnLq
“Aaaaaasshhhh paaaakkkhhh…”6199Please respect copyright.PENANAWsslGZcMpm
6199Please respect copyright.PENANAajipYjlvEv
6199Please respect copyright.PENANAhtDh4rn0CZ
Tubuh Nada mengejang, lalu bergetar, kemudian mengejang lagi, saat lidah pak Bowo menyusuri belahan bibir vagina Nada. Kaki Nada yang terbuka lebar tiba-tiba jadi lurus dan kaku, bersamaan dengan tubuhnya yang seperti tersengat ketika pak Bowo memainkan lidahnya dibibir vaginanya. Dengan lihai lidah lelaki itu menyapu tiap titik sensitif di bagian kemaluan Nada.6199Please respect copyright.PENANA1zOhNaIPxK
6199Please respect copyright.PENANA5uCe6drItQ
Tapi pak Bowo sepertinya memang ingin mempermainkan Nada dulu. Waktu lidahnya mengenai klitoris Nada, dia langsung menariknya, menyapukanya kembali dari bawah, menuju klitorisnya, lalu turun lagi. Nada jadi blingsatan. Dia ingin lidah pak Bowo agak lama berada diklitorisnya, tapi yang dilakukan pak Bowo justru sebaliknya.6199Please respect copyright.PENANAXSb4NvsiS4
6199Please respect copyright.PENANA9YPYZrXadx
Jilatan pak Bowo yang terasa nanggung ini malah membuat nafsu Nada kian naik tak terkendali. Vaginanya jadi terasa makin gatal ingin digaruk, tapi pak Bowo malah masih terus menggodanya.6199Please respect copyright.PENANAhmEBmGQlct
6199Please respect copyright.PENANAgtpUZTMpfv
Nada ingin mengambil inisiatif. Dia memengang kepala pak Bowo bermaksud untuk menahannya, tapi malah tangannya ditangkap oleh pak Bowo dan disingkirkan. Nada tak kehilangan akal, dia mengapit kepala pak Bowo dengan kedua kakinya, tapi pak Bowo ternyata sudah menebak itu, dan dia juga dengan cepat menangkap kedua kaki Nada.6199Please respect copyright.PENANAwWQP3zl7hB
6199Please respect copyright.PENANAovzKlGHyXk
Pak Bowo mengatur agar tangan dan kaki Nada bisa dia pegangi bersamaan, dan dia kembali melanjutkan jilatannya di vagina Nada. Nada sudah hilang akal, dia sudah merasa sangat terangsang dan ingin segera dimasuki.6199Please respect copyright.PENANAM2Zt0ZWEfH
6199Please respect copyright.PENANAXJfj2s9ZIx
6199Please respect copyright.PENANAnQf3zhEZSe
“Aahh paakkhh ooghh udaahh.. paak masukiiin.. aahhh…”6199Please respect copyright.PENANA2sqzi9C36S
6199Please respect copyright.PENANAbRY6AiccK4
6199Please respect copyright.PENANAjf6blkBd2L
Pak Bowo tak mempedulikannya. Masih terus dengan membuat Nada makin tersiksa karena jilatan nanggungnya.6199Please respect copyright.PENANAO5YM7RESjQ
6199Please respect copyright.PENANAsa5tGVd30t
6199Please respect copyright.PENANAU18ZsljXfS
“Paaakk pliiiss udaaahh aahhh masukin kontolmu paaakk… memekku gateell.. cepeeet…”6199Please respect copyright.PENANAh352Rmy3I3
6199Please respect copyright.PENANAK879bATN0z
6199Please respect copyright.PENANAqEPUgexopL
Pinta Nada yang sekali lagi dicuekin oleh pak Bowo. Lelaki ini benar-benar ingin menguji sampai seberapa kebinalan Nada yang hari ini murni karena dia sendiri.6199Please respect copyright.PENANAWc5D0UZ8j0
6199Please respect copyright.PENANAMEv33KWKgg
Akhirnya setelah beberapa saat mempermainkan birahi Nada, pak Bowo mulai ‘serius’ menggarap vagina Nada. Lidahnya kini sudah berhenti di klitoris Nada. Dijilati dan dihisapnya klitoris itu. Jari pak Bowo juga mulai masuk mengobok-obok vagina Nada yang sudah sangat basah itu.6199Please respect copyright.PENANAunmuyS6Rkv
6199Please respect copyright.PENANAvSJRgW0yqm
6199Please respect copyright.PENANAkgB86FZmp1
“Aahhh iyaahh disituuu… aahh terusshh paakkhh aaakkhh enaaakk…”6199Please respect copyright.PENANApzyTJ6Fl5A
6199Please respect copyright.PENANA1ulJYZU9bA
6199Please respect copyright.PENANAUNPLONNFXB
Racauan Nada makin tak jelas. Tubuhnya menggelinjang tak karuan. Semua rangsangan dari pak Bowo membawanya semakin tenggelam dalam nafsu birahinya. Diapun merasakan orgasmenya mulai mendekat.6199Please respect copyright.PENANAGMiQKn0hEO
6199Please respect copyright.PENANAikUO2lhBZl
6199Please respect copyright.PENANASxEXGaZ4Mg
“Aaahh teruushh paakkhh.. iyaahh teruushhh.. aahhh paakk.. akhuuu… aaaaaaakk paak…”6199Please respect copyright.PENANABxHXq8FtGo
6199Please respect copyright.PENANAMPZOIo5PEw
6199Please respect copyright.PENANA8QJNLpxY2h
Desahan nikmat Nada berubah menjadi desah penuh kecewa saat pak Bowo tiba-tiba menghentikan lidah dan jarinya bermain di vaginanya. Padahal sebentar lagi dia akan merasakan orgasme, tapi pak Bowo justru berhenti. Pak Bowo sendiri malah tersenyum mengejek kearah Nada, senang karena berhasil mempermainkan birahi wanita itu.6199Please respect copyright.PENANA6qQpcEDfYe
6199Please respect copyright.PENANANIt9swcHOP
6199Please respect copyright.PENANAQmn7atUC9A
“Paak Bowo jahaat.. aaaaakkhhhh..” rajuk Nada langsung terhenti saat lidah dan jari pak Bowo kembali menggarap vaginanya.6199Please respect copyright.PENANAC2CBv9IjrV
6199Please respect copyright.PENANAZvs7mxi4mc
6199Please respect copyright.PENANALQV3lKmMG3
Nafsu Nada yang sempat surut tadi kembali naik. Dia memejamkan matanya, sambil memegang kepala pak Bowo, jaga-jaga kalau lelaki itu akan mempermainkannya lagi. Kembali birahi Nada dengan cepat melesat dan dia mulai kembali merasakan orgasmenya mendekat. Kali ini dia menahan desahan, agar pak Bowo tidak tahu kalau dia mau orgasme dan kembali menarik kepalanya. Tapi pak Bowo tentu sudah paham dengan reaksi tubuh Nada. Dia tahu kalau Nada akan orgasme sebentar lagi. Dia menarik jarinya, tapi kepalanya terpaksa tertahan oleh tangan Nada.6199Please respect copyright.PENANAIksAoMC6Pf
6199Please respect copyright.PENANAmx2Cdwb1A9
6199Please respect copyright.PENANA8qunbSXUML
“Aaaaauuuuhhhh paaaakkkhhh..” Nada menjerit keras saat tiba-tiba pak Bowo mencubit keras puting susunya dan bahkan menariknya, membuat dirinya yang tadi larut dalam birahi seperti disadarkan kembali. Dan sekali lagi, Nada gagal mendapatkan orgasmenya.6199Please respect copyright.PENANATORTa9A4SW
6199Please respect copyright.PENANAtaLEXNhhS9
“Pak Bowoooo…” rajuk Nada lagi, dan kembali hanya dijawab dengan senyum ejekan dari pak Bowo.6199Please respect copyright.PENANAQXcUwOkxXE
6199Please respect copyright.PENANAyOumeLk7J9
6199Please respect copyright.PENANA5mZaOjaLgM
Pak Bowo malah beranjak dari harapan Nada. Nada sempat menahan tubuh pak Bowo, tidak ingin lelaki itu pergi dan menghentikan permainan mereka, karena Nada sudah merasa sangat tanggung. Sudah 2 kali dia gagal orgasme di detik-detik akhir. Tapi dia lega waktu pak Bowo memegang penisnya lalu diarahkan ke vaginanya.6199Please respect copyright.PENANAWT22AD7jww
6199Please respect copyright.PENANAFeKvfClhoo
Nada membuka lebar kedua kakinya lagi, memberikan jalan kepada pak Bowo untuk segera memasukinya. Penis pak Bowo sudah sampai dibibir vagina Nada yang sudah sangat becek. Digesek-gesekan ujung penis itu, menyapu belahan vagina Nada, membuat wanita itu menggelinjang menahan geli.6199Please respect copyright.PENANA58Qn1ChF9U
6199Please respect copyright.PENANAEHwvFFLqok
6199Please respect copyright.PENANAhjfj2Hd8E6
“Paaak masukiiiinn…” pinta Nada memelas dengan tatapan sayu.6199Please respect copyright.PENANAQNe2P7RPUW
6199Please respect copyright.PENANAYpCm41MBp4
“Sabar sayang” jawab pak Bowo yang masih mau menggoda Nada.6199Please respect copyright.PENANAEHfmAcuOtn
6199Please respect copyright.PENANA50L3TZVHnC
6199Please respect copyright.PENANAQ84SWLB4lF
Pak Bowo masih terus menggesekan penisnya, seperti tidak ada keinginan untuk buru-buru melakukan penetrasi. Disisi lain, Nada jadi makin blingsatan. Vaginanya makin geli, makin gatal dan ingin segera digaruk oleh penis pak Bowo yang berurat itu. Tapi lelaki itu malah mempermainkannya.6199Please respect copyright.PENANAR1Pj6hOZrP
6199Please respect copyright.PENANAa5i0B6VM5Z
6199Please respect copyright.PENANATQxqc369MG
“Paak pliiiss.. masukin kontolmu pak.. memekku gatel.. garukin pakai kontolmu paak..” ucap Nada yang sudah tidak peduli lagi dengan ucapannya yang sangat vulgar itu.6199Please respect copyright.PENANARrXqgsoi17
6199Please respect copyright.PENANA5ECCHm0a34
“Iya, nanti, sabar yaa..”6199Please respect copyright.PENANALMzrxcOH61
6199Please respect copyright.PENANAyHcWYDzl9Q
6199Please respect copyright.PENANAR3a8SCLmU1
Nada sudah seperti kehilangan akal. Dia kesal karena pak Bowo benar-benar telah mempermainkannya. Diapun mengambil tindakan. Dia dorong tubuh pak Bowo dengan agak kasar. Pak Bowo yang tidak siap tersentak kebelakang hingga terbaring dilantai. Tapi belum sempat dia apa-apa Nada sudah menindih tubuhnya.6199Please respect copyright.PENANA4IpOjmVUhh
6199Please respect copyright.PENANA4BeHXYEE50
Setelah pak Bowo terlentang dilantai, Nada segera memposisikan dirinya menduduki perut pak Bowo. Dia pegang penis pak Bowo, kemudian dia arahkan ke vaginanya. Digesekan sebentar ujung penis itu, lalu dengan posisi masih dia pegang, perlahan penis itu mulai dimasukan ke bibir vaginanya.6199Please respect copyright.PENANAQhPqn0WlD2
6199Please respect copyright.PENANAtJzXzeuGQU
6199Please respect copyright.PENANAQWt6mMd3nM
“Aaakkhhh..” desah Nada saat kepala penis pak Bowo mulai membelah bibir vaginanya. Diapun melepaskan penis pak Bowo dan siap untuk menjatuhkan tubuhnya agar penis itu masuk sepenuhnya. Tapi pak Bowo malah tersenyum menyeringai, lalu saat Nada menggerakan tubuhnya turun, bersamaan dengan itu pak Bowo juga menggerakan tubuhnya hingga melorot, dan menyebabkan penis itu terlepas dari vagina Nada.6199Please respect copyright.PENANAdmkd0t3ESh
6199Please respect copyright.PENANANjcvs9WiZC
6199Please respect copyright.PENANARHLyJknu8g
“Aaahh paaaakkkk…” teriak Nada penuh kekecewaan.6199Please respect copyright.PENANAPYpuvQ1X99
6199Please respect copyright.PENANAjyxyGMWO1N
6199Please respect copyright.PENANAISMzsOGa3H
Dia menatap tajam pak Bowo. Tatapan antara marah, kecewa, kesal, dan horny, jadi satu. Sedangkan pak Bowo malah tertawa lebar melihat Nada seperti itu. Dengan mendengus kesal, Nada kembali meraih penis pak Bowo, memegangnya cukup erat, lalu kembali berusaha memasukan penis itu ke vaginanya. Dan kembali, pak Bowo menghindar, membuat Nada makin kesal.6199Please respect copyright.PENANAXshm0xoqqq
6199Please respect copyright.PENANANQtUcV0ce3
6199Please respect copyright.PENANAkhTmrd7bw3
“Paaakk.. pliiiss entotin aku.. aku udah nggak tahan pakk.. jangan siksa aku gini..” ucap Nada antara memelas dan frustasi, juga marah.6199Please respect copyright.PENANAH1Eb4Zj1Rl
6199Please respect copyright.PENANAJ8SJ6BUsYk
“Emangnya kamu itu siapa? Kok minta dientotin sama aku?” Nada melotot mendengar pertanyaan pak Bowo. Tapi dia tahu, jawaban apa yang diinginkan oleh lelaki itu.6199Please respect copyright.PENANAOQsuYUjdxE
6199Please respect copyright.PENANAA9hHIQkdah
“Akhuu.. aaakkhh aku budakmu paak, budak nafsumu.. pliss pak entotin aku..”6199Please respect copyright.PENANAmTY12BdghA
6199Please respect copyright.PENANAGz2pI6gwsI
“Loh, budak kok maksa tuannya gimana sih? Lagian kamu kan udah punya suami, kenapa nggak minta dientotin aja sama suami kamu?”6199Please respect copyright.PENANAsNF0QsTZkf
6199Please respect copyright.PENANAzVRBvShoV2
6199Please respect copyright.PENANA5EYK9UgCzL
Nada sempat bingung menjawabnya. Tapi akalnya sudah tertelan oleh birahinya. Dia tak bisa berpikir panjang lagi. Saat ini dia hanya ingin segera disetubuhi oleh pak Bowo.6199Please respect copyright.PENANANSnu8gZmzU
6199Please respect copyright.PENANAyJ2RsXsINm
6199Please respect copyright.PENANA7thEyrwRLT
“Bodo amat. Aku nggak peduli. Aku cuma mau kontol ini pak.. cepet pak entotin aku, aku udah nggak tahan. Nada mohon pak, entotin Nada, puasin Nada…”6199Please respect copyright.PENANAMIXsPWAAZL
6199Please respect copyright.PENANA4WTD81NILV
6199Please respect copyright.PENANAdjq8hScbst
Pak Bowo tersenyum lebar. Dia benar-benar telah berhasil menaklukan Nada, dan itu tanpa bantuan obat perangsang lagi.6199Please respect copyright.PENANALzTKryTqD0
6199Please respect copyright.PENANA3x19HbSUtO
6199Please respect copyright.PENANAEmFuNmoonF
“Aaaakkkhhh paaakkkhh.. iyaaahhh entotin akuuuhhh.. aahhh.. aaahhh…”6199Please respect copyright.PENANAVEAFgd7c1J
6199Please respect copyright.PENANAubrxyMGXVo
6199Please respect copyright.PENANAmsx8C630vD
Nada langsung memekik dan kemudian mendesah saat tiba-tiba saja pak Bowo menancapkan penisnya divagina Nada. Bahkan pak Bowo langsung mempompa penis itu mengaduk-aduk vagina Nada. Nada sendiri langsung ikut menggerakan tubuhnya naik turun menyambut hujaman penis pak Bowo. Dia bergerak begitu liar, melampiaskan semua birahinya saat ini.6199Please respect copyright.PENANAPGMsRVc1HR
6199Please respect copyright.PENANAPyPEliDmWW
Saat pak Bowo menghentikan gerakannya, Nada masih terus bergerak naik turun. Desahan tak putus keluar dari mulut Nada. Dia sudah benar-benar tenggelam dalam birahinya. Sambil menaik turunkan tubuhnya, dia juga meremas sendiri kedua payudaranya. Sedangkan kedua tangan pak Bowo berada dipinggang Nada, menjaga keseimbangan wanita itu agar tak terjatuh karena gerakannya yang terlalu liar.6199Please respect copyright.PENANAfAkPxMamVI
6199Please respect copyright.PENANA1z9cdAPXGT
6199Please respect copyright.PENANABiqCAvoHv2
“Oohhh aahkk… uuugghh.. aahhh enaaakk phaakkhh aahhh..”6199Please respect copyright.PENANAhWqh4V5XXl
6199Please respect copyright.PENANADYdGjhU6ey
“Apanya yang enak sayang?”6199Please respect copyright.PENANAiqAaTLiXEH
6199Please respect copyright.PENANAQYLc8t32wg
“Aaahh kontolmu enaak paakhh.. aakk penuhh.. memekku penuhhh.. enaaakk…”6199Please respect copyright.PENANA8g70QUbmLd
6199Please respect copyright.PENANA3ahiNppIaY
6199Please respect copyright.PENANAauvOlZwOu1
Tubuh telanjang Nada yang hanya menyisakan jilbabnya yang sudah awut-awutan itu terus bergerak naik turun dengan liar. Bunyi tumbukan kedua kelamin itu terdengar jelas diruangan ini bersahutan dengan desahan Nada yang tiada henti. Gerakan Nada jadi makin cepat, dinding vaginanya terasa oleh pak Bowo makin berdenyut. Wanita itu sebentar lagi akan orgasme.6199Please respect copyright.PENANAqVBIjfTX9p
6199Please respect copyright.PENANAtZJ5Sw5ndB
6199Please respect copyright.PENANAXhzG8OtsV9
“Aaakkhh paakkhh.. akhuu.. oohh aaakkhh.. paakk… aaaaaaaakkkhhhhh…”6199Please respect copyright.PENANATcTHnkVeo8
6199Please respect copyright.PENANASb3yKjGdDn
6199Please respect copyright.PENANAuNVflQutIx
Penis pak Bowo tercabut saat Nada orgasme. Tubuh Nada mengejang hebat. Vaginanya menyemburkan cairan bening diatas tubuh pak Bowo. Pak Bowo bisa melihat semburan cairan itu, deras, dan cukup banyak. Dia mendapatkan orgasme yang luar biasa nikmat, hingga tubuhnya bergetar beberapa kali.6199Please respect copyright.PENANAzsYy0AgdwZ
6199Please respect copyright.PENANA4JyrH1Dp8N
Beberapa saat kemudian tubuh Nada mulai lemas. Tubuhnya lunglai menimpa tubuh pak Bowo. Tapi itu belumlah selesai. Pak Bowo yang masih diam saja, membuat Nada menggerakan tubuhnya turun, hingga bibir vaginanya menemukan ujung penis pak Bowo. Dengan tangannya dia mengarahkan penis itu masuk lagi ke vaginanya, lalu dia menegakan badannya. Dia menumpukan kedua tangannya dipundak pak Bowo.6199Please respect copyright.PENANAJ4xvTcvPKz
6199Please respect copyright.PENANAh26t4Or2RL
6199Please respect copyright.PENANAx4sc9JG6Ps
“Goyang lagi sayang” ucap pak Bowo.6199Please respect copyright.PENANA03UYWdlL1O
6199Please respect copyright.PENANAyqoi59WhXd
6199Please respect copyright.PENANAORQkxnnVZd
Nada mengangguk, mengerti. Pak Bowo kemudian meminta Nada untuk membalikan badannya hingga memunggunginya tanpa membuat penis itu terlepas dari vaginanya. Nada mendesis pelan saat berputar karena dinding vaginanya terasa geli bergesekan dengan penis pak Bowo yang masih kokoh berada didalam vaginanya.6199Please respect copyright.PENANARtvRwmbEne
6199Please respect copyright.PENANAMxiSgQtouc
Begitu posisinya sudah siap, Nada kembali menaik turunkan tubuhnya. Kali ini kedua tangan Nada bertumpu pada kaki pak Bowo. Sedangkan pak Bowo masih diam saja menikmati pelayanan dari Nada.6199Please respect copyright.PENANA8GKpziMDop
6199Please respect copyright.PENANA4JKD2pcYDc
6199Please respect copyright.PENANAtN9Jp9ZW9M
“Heemphh.. aahhkk.. uugghh aahhhkk.. oouhhhkk..”6199Please respect copyright.PENANAaHbbMuxqC1
6199Please respect copyright.PENANAkKMCj3vm0J
6199Please respect copyright.PENANA6ouqZx4U81
Desahan Nada kembali terus terdengar seiring gerakan sensual tubuhnya diatas tubuh pak Bowo. Penis pak Bowo yang keluar masuk vagina Nada terlihat mulai mengkilap karena cairan dari vagina Nada. Gerakan Nada makin mulus, penis itu makin lancar keluar masuk. Birahi Nada kembali naik tak terkendali, menyebabkan kembali gerakannya menjadi liar.6199Please respect copyright.PENANACckLzY3ET1
6199Please respect copyright.PENANA5guAiVlHKo
6199Please respect copyright.PENANAo6nDPDf7BI
“Paaakk oougghh paakkhh.. aku dapeet lagiiiihh.. aaaaakkkhhhh…”6199Please respect copyright.PENANADmYCVaalE6
6199Please respect copyright.PENANA69SNRtSDXe
6199Please respect copyright.PENANANBEKnY8YJM
Kembali Nada mendesah panjang saat dia merasakan orgasmenya yang kedua. Tubuhnya melenting kebelakang hingga jatuh ditubuh pak Bowo. Nafasnya tersengal-sengal. Dua orgasme berturut-turut dalam waktu singkat ini membuatnya sangat lelah. Meskipun kali ini tak sampai squirt, namun dia terpuaskan. Pak Bowo masih membiarkan Nada mengatur nafasnya, sambil dia dengan lembut membelai dan meremas payudara Nada.6199Please respect copyright.PENANA49mwArBb8d
6199Please respect copyright.PENANAl1aRgSvX6n
Beberapa saat kemudian, setelah dirasa Nada sudah mulai tenang nafasnya, pak Bowo mendorong tubuh Nada hingga posisinya merangkak. Masih dengan penis yang belum tercabut dari vagina Nada, dia kembali menyetubuhi Nada dengan posisi doggy style.6199Please respect copyright.PENANAr07eA7P2Am
6199Please respect copyright.PENANApvyaWJKZjX
6199Please respect copyright.PENANAXMtFEmHPXa
“Heemmphh aahh aahhh uuugghh…”6199Please respect copyright.PENANAKNuhBVIPQs
6199Please respect copyright.PENANAfGR1PI7dA2
6199Please respect copyright.PENANAvqINkqnUjM
Nada yang tubuhnya sudah lemas kini hanya bisa mendesah saat pak Bowo menghujami vaginanya dari belakang. Dia menumpukan tubuhnya dikedua lutut dan sikutnya, sementara kepalanya sudah menempel dilantai saking lemasnya. Jilbabnya pun makin tak karuan bentuknya, membuat beberapa helai ramput Nada keluar menutupi wajahnya.6199Please respect copyright.PENANAADhcAQTddc
6199Please respect copyright.PENANAV9zJqMqn8k
6199Please respect copyright.PENANAxpSJJBuUcc
“Aaaahhh paakkkhh…”6199Please respect copyright.PENANAoc9dU374dJ
6199Please respect copyright.PENANAdPBld8zfIM
6199Please respect copyright.PENANA3XMZRC4B7T
Nada merintih agak keras saat tiba-tiba pak Bowo menarik jilbabnya sehingga kini dia terpaksa agak mendongak. Yang tadinya dia bertumpu pada kedua sikunya, kini kedua tangannya terpaksa lurus karena kepalanya tertarik keatas.6199Please respect copyright.PENANAtCUqj9pGpX
6199Please respect copyright.PENANAeKlmIzpHBR
6199Please respect copyright.PENANAlziDrvTAHK
“Masak baru gitu aja udah lemes? Kamu pengen enaknya doang? Nggak mau bikin aku enak hah?” ucap pak Bowo sambil tangan kanannya masih menarik jilbab Nada, sedangkan tangan kirinya meremas payudara Nada dari belakang.6199Please respect copyright.PENANAlvSptHiduZ
6199Please respect copyright.PENANApfcyQGEadi
“Iihh.. iyaahh.. aahh aahh maaf paakkh.. ouuhh aku aahh aahh.. aku layani paakkhh..”6199Please respect copyright.PENANA039kvxAUyn
6199Please respect copyright.PENANAGGSed7x5Tk
6199Please respect copyright.PENANARjrjDruQ6x
Pak Bowo kemudian melepaskan pegangannya di jilbab Nada, tapi Nada berusaha menahan tubuhnya agar tidak terjatuh lagi. Diapun berusaha mengimbangi gerakan pak Bowo dengan memaju mundurkan tubuhnya sesuai dengan ritme tusukan penis pak Bowo.6199Please respect copyright.PENANAkBcQ00rMyO
6199Please respect copyright.PENANA5MjchZL6Qg
Dalam posisi ini, Nada memang tak pernah bisa bertahan lama. Dengan suaminya saja, dia selalu cepat mendapatkan orgasme, apalagi dengan pak Bowo yang punya penis yang lebih besar dan panjang dari suaminya. Dan inilah yang sekarang dirasakan oleh Nada. Sudah 2 kali orgasme tadi tak membuat birahinya surut, dan kini dia sudah makin dekat dengan orgasme ketiganya.6199Please respect copyright.PENANA2vhRj2bipH
6199Please respect copyright.PENANA6xUq3p4pu8
6199Please respect copyright.PENANA2quwVgTsxP
“Aaakkhh teruss paakk.. sodok memekku paak.. akhuu mau dapeet lagi.. paaaakkhhh aaaaaakkkhhh..”6199Please respect copyright.PENANA4znAz3MhPh
6199Please respect copyright.PENANAlr3USXfQA6
6199Please respect copyright.PENANATb1ElKWUh9
Tubuh Nada menegang sekilas, kemudian kelojotan. Dia kembali mendapatkan orgasme yang sangat nikmat. Tapi rupanya pak Bowo kali ini tak membiarkannya istirahat. Pak Bowo malah terus menusuk-nusukan penisnya didalam vagina Nada yang sudah sangat basah, hingga terdengar bunyi kecipak yang cukup jelas.6199Please respect copyright.PENANAjY8Cg05JWU
6199Please respect copyright.PENANAlznnS0TTYP
6199Please respect copyright.PENANAXicQIpVVJV
“Aahh paakkhh udaah duluu.. aahhh paaakkhh..” Nada berusaha untuk menahan gerakan pak Bowo, tapi susah karena posisinya yang kini menungging.6199Please respect copyright.PENANALDirEMjwv9
6199Please respect copyright.PENANAmggFddNLXb
“Uuughh diem kamu Nad, layani aja aku..” pak Bowo tak mau tahu, dia terus menyodokan penisnya.6199Please respect copyright.PENANASCmh4BdvOl
6199Please respect copyright.PENANAT21fW88d98
6199Please respect copyright.PENANAd6bHyt42ZA
Nada yang sudah sangat lemas makin tak kuat menahan serangan dari pak Bowo. Tubuhnya pun jatuh tengkurap. Penis pak Bowo sempat terlepas, tapi dengan cepat pak Bowo kembali memasukan penisnya kevagina Nada. Dengan menduduki pantat Nada yang tengkurap, pak Bowo kembali menggenjot vagina itu.6199Please respect copyright.PENANAfpcmVZ6bn8
6199Please respect copyright.PENANA01bNpVdlkN
6199Please respect copyright.PENANAF9xtBinGjf
“Aaahh paakkhh aaahhh ampuuun…”6199Please respect copyright.PENANALPsmO6tGXj
6199Please respect copyright.PENANACIUdMKoKYr
6199Please respect copyright.PENANAP2UXRfLUvm
Nada yang sudah lemas akhirnya hanya bisa pasrah menerima serangan pak Bowo. Tangannya berusaha mencari sesuatu untuk bisa dia remas, meluapkan apa yang dia rasakan. Antara nikmat, geli, ngilu, lelah dan juga tersiksa yang bercampur jadi satu. Tapi dia tak menemukan apapun hingga tangannya terlihat bergerak tak beraturan.6199Please respect copyright.PENANAR94d6H8pTS
6199Please respect copyright.PENANA8QY7DqYsPp
Pak Bowo kemudian sedikit menjatuhkan tubuhnya hingga menindih Nada, sambil penisnya terus bergerak mengobok-obok vagina Nada. Dia raih kepala Nada dan ditolehkan sedikit kesamping. Langsung saja dia sambar mulut Nada yang sedari tadi terus mendesah dan mendesis.6199Please respect copyright.PENANAfOqBARmBOR
6199Please respect copyright.PENANASAcRPww4A9
Nada segera menyambut ciuman pak Bowo dan membalasnya tak kalah ganas. Salah satu tangan Nada berusaha memeluk kepala pak Bowo dengan agak susah payah. Keduanya terlibat ciuman yang begitu ganas dan menggairahkan, sambil tubuh Nada masih dengan pasrah tengkurap disetubuhi pak Bowo dari belakang.6199Please respect copyright.PENANAJM9HIVL0Ob
6199Please respect copyright.PENANAp2Yr1U506k
Posisi ini membuat pak Bowo merasakan vagina Nada begitu sempit memijat-mijat penisnya. Sebaliknya, Nada merasakan rongga vaginanya terasa penuh sekali. Ditambah lagi sodokan penis pak Bowo yang makin lama makin cepat dan dalam, membuat Nada tak bisa lagi menahan orgasmenya yang keempat.6199Please respect copyright.PENANAOTziXggxX9
6199Please respect copyright.PENANAiQ5jhe3XiH
Tubuh Nada mengejang saat orgasmenya akhirnya datang. Tapi dia tak mendesah seperti tadi karena masih berciuman dengan pak Bowo. Dia malah menciumi pak Bowo makin ganas, sambil tangannya makin erat memeluk kepala pak Bowo.6199Please respect copyright.PENANAfe4tFLCdHL
6199Please respect copyright.PENANAxgEblW2tbG
Setelah itu, pak Bowo mencabut penisnya dan membalikan tubuh Nada hingga terlentang. Dia tak langsung melanjutkan persetubuhan mereka. Dia membiarkan Nada terbaring di lantai yang dingin itu dalam kondisi kelelahan. Tubuh Nada terlihat basah oleh keringatnya. Jilbabnya juga sudah lepek dan makin terbuka hingga ke leher, memperlihatkan rambutnya yang makin banyak keluar dan tak beraturan lagi.6199Please respect copyright.PENANA0Q01GCWptX
6199Please respect copyright.PENANAuucFHEn16G
Setelah sesaat mengamati kondisi Nada yang begitu lemas bahkan sampai matanya terpejam, pak Bowo kemudian memegang kedua kaki Nada dan membukanya lebar-lebar. Dia posisikan lagi penisnya dibibir vagina Nada yang sudah sangat basah. Nada kembali membuka matanya yang sayu, menatap pak Bowo yang tersenyum kepadanya. Nada yang sudah sangat lemas hanya membalas senyuman itu, sudah pasrah apapun yang akan dilakukan oleh pak Bowo.6199Please respect copyright.PENANAvoSKddDLrk
6199Please respect copyright.PENANAU7yN3ldYS9
6199Please respect copyright.PENANAPwjxaXuw9B
“Aaaaaahhhhhh…” desahnya lirih saat penis pak Bowo dengan sangat lancar meluncur masuk langsung semuanya.6199Please respect copyright.PENANAPTWBQ0T2fz
6199Please respect copyright.PENANAAFBuHejCA9
6199Please respect copyright.PENANAdp2L2UvBNv
Begitu penisnya masuk pak Bowo langsung menggenjot vagina Nada dengan kencang. Nada sempat membeliak matanya mendapatkan serangan itu, tapi sebelum sempat melakukan apapun dia sudah langsung disergap lagi oleh ciuman pak Bowo. Dan lagi-lagi, Nada membalasnya tak kalah ganas. Tubuhnya masih terasa sangat lemas, dan semakin dibuat lemas oleh sodokan kencang dari pak Bowo.6199Please respect copyright.PENANAqbiOd3xHKL
6199Please respect copyright.PENANA6jJxteOyCZ
Kedua tangan Nadapun hanya bisa memeluk erat leher pak Bowo saat mereka masih berciuman. Tubuh Nada melonjak-lonjak mengikuti irama genjotan dari pak Bowo. Meskipun sudah berkali-kali orgasme hingga membuat vaginanya sangat basah dan begitu mudah dimasuki penis besar pak Bowo, tapi apa yang dilakukan pak Bowo sekarang ini tak ayal membuat gairah Nada kembali memuncak.6199Please respect copyright.PENANAFMoHwZF8gz
6199Please respect copyright.PENANAouxltQSYGT
Pak Bowo kemudian memaksa untuk melepaskan pelukan Nada, bahkan dia langsung mencabut penisnya dari vagina Nada. Nada sempat mau protes, tapi kemudian 2 jari pak Bowo langsung masuk ke vaginanya dan mengocoknya tanpa ampun.6199Please respect copyright.PENANANUBWlNHcq3
6199Please respect copyright.PENANAJ6v4vRpEca
6199Please respect copyright.PENANAMJAo7mSIgD
“Aaakkkhh paakkhh aaahhh teruuusshhhh…”6199Please respect copyright.PENANAaW3dRUqPGk
6199Please respect copyright.PENANAjcahL7YoyH
6199Please respect copyright.PENANAZl4vnr0Wp9
Tubuh Nada menggelinjang hebat. Jari pak Bowo terus mengocok vaginanya dengan cepat. Tubuh Nada bahkan sampai terangkat bagian pinggul hingga ke perutnya. Hingga kemudian pak Bowo merasakan dinding vagina Nada berdenyut, dia makin mempercepat kocokannya.6199Please respect copyright.PENANAFRFNzYWQG1
6199Please respect copyright.PENANAQsirdDvvr8
6199Please respect copyright.PENANAqDsJ0juHN9
“Paaaaaakkkhhhh aaaaaaahhhhhh…”6199Please respect copyright.PENANAn2oc3ODKEO
6199Please respect copyright.PENANAXJ2ppoM4Cn
6199Please respect copyright.PENANApruCCHwJlG
Kembali semburan cairan bening keluar dari vagina Nada. Masih cukup banyak, dan cukup deras hingga menyembur cukup jauh membasahi lantai rumah pak Bowo. Tubuh Nada menggelepar hebat. Matanya sampai tertutup, tapi mulutnya terbuka lebar. Dia tak bisa menahan gerakan tubuhnya akibat orgasme paling luar biasa yang baru saja dia rasakan.6199Please respect copyright.PENANAof2T8Fs3rz
6199Please respect copyright.PENANAGoskOrzkuZ
Mengetahui Nada sudah orgasme, pak Bowo bukannya diam. Dia tak membiarkan Nada mengontrol dirinya. Segera saja dia tekan tubuh Nada yang masih kelojotan itu, dan dengan cepat dia tancapkan lagi penisnya yang masih berdiri tegak. Nada sudah tak bisa apa-apa lagi, selain hanya mendesah. Pak Bowo kemudian menyergap lagi tubuh Nada dan dengan rakus menciumi bibirnya. Nada hanya berusaha memberikan pelayanan kepada pak Bowo melalui dinding vaginanya yang dia buat bergerak seolah sedang memijat penis besar yang sedang keluar masuk itu.6199Please respect copyright.PENANAYwG4WDB9jO
6199Please respect copyright.PENANAioh5RPphlC
6199Please respect copyright.PENANA7puLtWJmGx
“Eempphh.. eeemmphhhh.. eeemphhh uugghhh…”6199Please respect copyright.PENANAJpeYhMCU9G
6199Please respect copyright.PENANAgCCztqg5YP
6199Please respect copyright.PENANAaHl0wJRVk1
Desahan tertahan oleh ciuman dari mereka berdua. Nafas mereka sudah sangat memburu, keduanya sedang bersama-sama sedang menuju ke puncak birahinya. Gerakan tubuh pak Bowo yang makin liar dan kencang menghujamkan penisnya kedalam vagina Nada diimbangi oleh gerakan otot dinding vagina Nada.6199Please respect copyright.PENANA8rPieBnkrr
6199Please respect copyright.PENANAWmOoCxjYny
Pak Bowo makin mengencangkan sodokannya. Sebentar lagi dia akan orgasme. Nada yang merasakan itu sebenarnya agak sedikit terasa linu dan sakit divaginanya, tapi dia sudah tak bisa berbuat apa-apa. Rasa nikmat akibat sodokan penis pak Bowo yang berubah jadi kasar itu lebih dominan dia rasakan, bersamaan dengan orgasme ke sekian yang sebentar lagi akan dia dapatkan.6199Please respect copyright.PENANAkJCZDCJ61U
6199Please respect copyright.PENANA5DlmXKEDRw
6199Please respect copyright.PENANAEcI5gF76Ys
“Aaaaahh Naadaaaaaaa…” desah panjang pak Bowo begitu ciumannya dengan Nada terlepas. Dia makin kasar menghujamkan penisnya divagina Nada, membuat tubuh telanjang wanita itu seperti terlempar-lempar. Pak Bowo mencengkram erat payudara Nada membuat wanita itu meringis kesakitan, tapi juga merasakan nikmat dari vaginanya.6199Please respect copyright.PENANAw7DifaNh7W
6199Please respect copyright.PENANA43atKadoBF
“Aaaaahhhhh Naaaaaddd.. keluaaaaaaarrr…” erang panjang pak Bowo sambil membenamkan penisnya dalam-dalam divagina Nada, yang tak lama kemudian badannya menegang. Croot crooot crooot crooot crooot…6199Please respect copyright.PENANAIv1XVikCJW
6199Please respect copyright.PENANAXnD9oXG1G4
6199Please respect copyright.PENANAVQAhlS8ClK
Beberapa kali penis pak Bowo yang tertanam divagina Nada menyemburkan sperma hangatnya.6199Please respect copyright.PENANAaDeFrSqgjR
6199Please respect copyright.PENANAX0fPx3BcxL
Nada sendiri akhirnya juga mendapatkan lagi orgasmenya bersamaan dengan rahimnya yang disemprot sperma pak Bowo. Dia hanya mendongakan kepala. Kedua mata terbuka lebar begitu juga dengan mulutnya yang membentuk huruf O. Tidak ada suara yang terdengar dari mulut Nada, saking nikmatnya dia mendapatkan orgasme terakhirnya itu.6199Please respect copyright.PENANAcJzOOldxNI
6199Please respect copyright.PENANACxhsotPOfS
Setelah beberapa saat mengegang dan menggelinjang, akhirnya tubuh mereka berdua lemas lagi. Pak Bowo jatuh menindih tubuh Nada, sambil dengan lembut dia ciumi kening Nada. Nada sendiri hanya diam memejamkan matanya. Tapi dari bibirnya nampak semburat senyum menandakan betapa puasnya dia hari ini.6199Please respect copyright.PENANAFABJnrbI6n
6199Please respect copyright.PENANA8sFX6Go2Fc
Hari ini benar-benar terasa lain oleh Nada. Sudah beberapa kali dia melayani pak Bowo, rasanya baru kali ini rasanya benar-benar nikmat. Mungkin karena dari awal birahinya dipermainkan pak Bowo, mulai dari foto telanjang tadi, hingga saat dirinya dibuat sampai memohon-mohon agar disetubuhi, yang membuat birahi maupun emosinya naik turun, tapi bisa berakhir dengan sangat memuaskan.6199Please respect copyright.PENANA76Pyl7xH6U
6199Please respect copyright.PENANAIEEsrBSpJg
Beda dengan sebelumnya, dimana ketika dia dipanggil pak Bowo, datang, bercumbu, lalu bercinta hingga berkali-kali. Memang nikmat dan melelahkan, tapi ada sesuatu yang Nada baru rasakan hari ini, yang belum dia rasakan sejak pertama kali dijebak untuk melayani pak Bowo.6199Please respect copyright.PENANA4uhr8x9LJC
6199Please respect copyright.PENANAmss4b7Azwp
Hal yang kemudian kembali mengingatkannya pada masa lalunya, saat masih bersama mantan pacarnya dulu. Dulu, ada beberapa kali momen dimana dia bisa dengan sangat mudahnya terangsang bahkan sebelum disentuh oleh pacarnya. Kalau sudah begitu, bisa dipastikan kalau persetubuhan mereka akan berjalan dengan sangat panas dan liar.6199Please respect copyright.PENANAb3S2Rd3eE4
6199Please respect copyright.PENANAcx0xOCGnam
Kalau sudah seperti itu, Nada dan pacarnya sudah tidak peduli lagi dengan waktu, tempat dan kondisi. Mereka akan bercinta habis-habisan dan bisa berkali-kali, hingga kadang vagina Nada jadi ngilu dan berhari-hari dia akan merasa sedikit kesulitan berjalan normal.6199Please respect copyright.PENANAnXyBSyrlHQ
6199Please respect copyright.PENANA1FQNJWEEXT
Hal itu sudah sangat lama tidak dia rasakan, sejak kematian pacarnya. Bersama suaminya, Nada belum pernah merasakan hal itu lagi. Dan kini, pak Bowo kembali membangitkan sisi liar Nada yang dulu, tanpa bantuan obat perangsang.6199Please respect copyright.PENANAZkKIFRSPqk
6199Please respect copyright.PENANAllPhAwe0R0
Nada jadi terpikirkan, kalau sudah begitu, dia takut akan semakin sulit lepas dari pak Bowo. Dia takut akan semakin tergantung kepada pak Bowo untuk bisa mendapatkan kenikmatan duniawinya. Dia takut tak bisa lagi merasakan kepuasan dari suaminya, yang sebenarnya sudah beberapa kali dia alami sejak jadi pemuas nafsu pak Bowo. Ada ketakutan pada diri Nada hal ini nantinya akan berdampak buruk pada pernikahannya yang selama ini berjalan baik-baik saja.6199Please respect copyright.PENANApr6xXZX9KT
6199Please respect copyright.PENANArCbOqeHWdf
6199Please respect copyright.PENANAFFkteHLQm4
“Sssshhhh paaakkhh…” lamunan Nada terhenti oleh sentuhan pak Bowo tepat di puting susunya.6199Please respect copyright.PENANAO6YEUmYvb8
6199Please respect copyright.PENANAbGyNhh8BRr
“Capek sayang?” tanya pak Bowo. Nada hanya mengangguk sambil menatapnya dengan sayu.6199Please respect copyright.PENANAcD8Qu7xJGV
6199Please respect copyright.PENANAIBBZYTdrdR
6199Please respect copyright.PENANApVAcF7yiwr
Pak Bowo langsung mencium bibir Nada, melumat dan mengajaknya bersilat lidah. Nada yang masih lemas hanya bisa membalas semampunya. Namun perlahan, nafsunya kembali bangkit saat tangan pak Bowo mulai aktif meremas payudaranya, dan dilanjutkan dengan usapan nakal di vaginanya.6199Please respect copyright.PENANARLI4nUDPAu
6199Please respect copyright.PENANARTCxKA7VTa
6199Please respect copyright.PENANASapFPXJ4Ar
“Lanjut lagi ya” ucap pak Bowo. Nada sudah tak mampu menjawab, hanya sedikit membuka bibirnya untuk mengisyaratkan kepada pak Bowo bahwa dirinya bersedia.6199Please respect copyright.PENANAABXrmWraud
6199Please respect copyright.PENANAhgt816buk1
6199Please respect copyright.PENANAPfbmdIX2kN
Merekapun kembali berciuman, bercumbu. Mereka kembali tenggelam dalam gelombang birahinya. Nada seperti mendapatkan tenaga lagi untuk bisa melayani pak Bowo. Dia sudah tak terpikirkan apa-apa lagi. Ketakutannya yang tadi sudah hilang tertutup oleh hawa nafsunya. Bahkan dia sudah lupa tujuannya kemari tadi yang ingin menanyakan tentang rencana pak Bowo kepada Cita. Yang ada sekarang hanyalah Nada mengikuti naluri tubuhnya untuk kembali mereguk kenikmatan bersama dengan pak Bowo.6199Please respect copyright.PENANA3ufosgb2do
6199Please respect copyright.PENANAP1hPRFtA5R
*6199Please respect copyright.PENANAxSxE2gIuBy
*6199Please respect copyright.PENANA7Y6zVh5f41
*6199Please respect copyright.PENANAZudQVOWSBg
*6199Please respect copyright.PENANAc95Anmo3mS
*6199Please respect copyright.PENANAwIIkYLECCT