8108Please respect copyright.PENANAYgpZuVL3lh
8108Please respect copyright.PENANAzlJlLH5v5z
8108Please respect copyright.PENANAJT2bFJNE0F
Pak Bowo sudah terjaga sejak beberapa menit yang lalu, tapi dia belum beranjak dari tempatnya. Dia masih memandangi wajah Cita yang masih nampak damai tidur disampingnya. Mereka masih seperti semalam, tidak memakai apapun, hanya selimut saja yang digunakan untuk melindungi tubuh telanjang mereka dari hawa dingin daerah ini. Semalam, setelah melakukan hubungan terlarang untuk pertama kalinya itu, mereka langsung tertidur. Mereka memang merasa capek karena sejak berangkat sampai selesai berhubungan badan semalam mereka belum istirahat sama sekali.8108Please respect copyright.PENANAdV2wenjaV2
8108Please respect copyright.PENANAp1lM6ZRL7n
Suara berisik dari arah luar kamar membuat pak Bowo tersadar dari lamunannya saat memandangi wajah Cita. Dia bergerak perlahan bangkit dari tempat tidur agar tak sampai membangunkan Cita. Perlahan dia berjalan keluar dari kamar setelah hanya memakai celana pendeknya saja. Sumber suara itu dari arah dapur. Dia sebenarnya sudah bisa menebak siapa yang ada disana, tapi dia memang ingin menemui orang itu.8108Please respect copyright.PENANA2dORfgXSwo
8108Please respect copyright.PENANApouoXm0jkn
8108Please respect copyright.PENANA3ybrYzPcy7
“Oh kamu tho Mur?” ucap pak Bowo.8108Please respect copyright.PENANAwo70JzSrsH
8108Please respect copyright.PENANAfkx0By9kaL
“Eh pak Bowo, baru bangun pak? Maaf kalau Murti jadi bangunin bapak” jawab wanita berusia 30an awal bernama Murti itu.8108Please respect copyright.PENANAXTFDd2G21L
8108Please respect copyright.PENANAOQpiDcU6Nd
8108Please respect copyright.PENANAvFkAfByrI3
Murti adalah istri dari penjaga villa ini, yang memang tugasnya menyiapkan makanan untuk pak Bowo atau penghuni lain ini jika ada yang datang menginap kesini. Murti terlihat agak kikuk karena melihat pak Bowo hanya memakai celana pendek saja. Dia kikuk bukan karena tak pernah melihat pak Bowo seperti itu, tapi justru karena sudah lama tak melihat pak Bowo seperti itu. Dulunya, bukan hanya melihat, tapi hampir setiap kali pak Bowo kesini pasti Murti mendapat jatah secelup dua celup. Dan kali inipun, dia sebenarnya juga sudah bersiap kalau majikannya itu meminta.8108Please respect copyright.PENANAqNDtAY4mr7
8108Please respect copyright.PENANAQWynb56jEJ
8108Please respect copyright.PENANAUBRpeBuKLD
“Udah dari tadi kok bangunnya. Kamu mau masak?” tanya pak Bowo.8108Please respect copyright.PENANAso5zri0QKV
8108Please respect copyright.PENANANB29SVtCo1
“Iya pak. Dari semalem mas Niam udah telpon bapak, tapi pagi juga telpon lagi tapi hp pak Bowo nggak aktif. Terus Murti disuruh langsung kesini aja pak buat masak, takutnya pak Bowo entar bangun nggak ada makanan” jawab Murti.8108Please respect copyright.PENANAXdt6hmF4ly
8108Please respect copyright.PENANAkkRFwRljwR
“Oh iya, aku lupa Mur, hpku rusak, semalam nyemplung air. Yaudah kalau gitu kamu lanjutin aja, entar kalau udah beres kamu bisa langsung pulang” ucap pak Bowo yang langsung berbalik menuju kekamarnya.8108Please respect copyright.PENANAFlcgCQRMXZ
8108Please respect copyright.PENANADR47T8rQnD
“Iya pak” jawab Murti, terlihat gurat kekecewaan diwajahnya.8108Please respect copyright.PENANAntTCJMLOM7
8108Please respect copyright.PENANAjyzM7H5qAu
8108Please respect copyright.PENANAKPVnAAsOOK
Biasanya meskipun membawa cewek ke villa ini, minimal pak Bowo masih akan menjamah tubuhnya, karena itulah Murti sampai saat ini tetap berusaha merawat tubuhnya. Suaminya bukannya tak tahu, malah sudah hapal betul kebiasaan majikannya. Tapi mereka cuma menurut apa mau pak Bowo, karena merasa punya hutang budi yang besar kepada pak Bowo, sehingga suami Murti mengijinkan istrinya dijamah oleh majikannya. Bahkan dari semalam Murti sudah tak dijamah suaminya untuk persiapan siapa tahu pak Bowo hari ini meminta jatah kepadanya.8108Please respect copyright.PENANALf1N7cVsHk
8108Please respect copyright.PENANABNhLwMt7aa
Tapi kenyataannya, pak Bowo kelihatannya sama sekali sedang tidak tertarik pada Murti. Setelah selesai ngobrol tadi, dia langsung balik ke kamar. Jangankan menyentuh Murti, dari tatapan pak Bowo saja terlihat sangat berbeda, tidak ada lagi tatapan mata nakal seperti biasanya. Hal itu tentu saja membuat Murti bingung. Padahal tidak ada yang salah dengan penampilannya.8108Please respect copyright.PENANAveoL9IUjxg
8108Please respect copyright.PENANABaOSRlfQki
Kok tumben pak Bowo nggak ngapa-ngapain aku ya? Apa dia kesini sama istrinya? Ah tapi nggak mungkin. Kalau sama bu Bowo, pasti suamiku udah dikasih tahu duluan, soalnya bu Bowo kalau kesini kan pasti mintanya aneh-aneh. Batin Murti.8108Please respect copyright.PENANAvmimwOiTrt
8108Please respect copyright.PENANAsrgYzjNCCM
Istri pak Bowo memang pernah kemari, tapi itu sudah lama sekali. Dan setiap pak Bowo bersama istrinya, dia pasti mengabari Niam dan Murti, sekaligus menyampaikan pesanan istrinya yang biasanya ingin dimasakan makanan yang macam-macam. Tapi kemarin pak Bowo tak mengatakan akan bersama siapa kesininya, jadi jelas bukan bersama istrinya. Murti hanya menghela nafas saja, dan kemudian dia melanjutkan acara memasaknya.8108Please respect copyright.PENANAJ9aZbb1vSK
8108Please respect copyright.PENANA53ofTl9zgW
*8108Please respect copyright.PENANA0jpNrDjbxJ
*8108Please respect copyright.PENANAkrkWZouaZP
*8108Please respect copyright.PENANAwHAFnd01N8
*8108Please respect copyright.PENANAw6tYmUAbfK
8108Please respect copyright.PENANAEIfwk7mAfU
Setelah ngobrol sebentar dengan Murti, pak Bowo kembali ke kamar. Terlihat Cita masih juga terlelap. Pak Bowo mendekat dan perlahan duduk lagi ditempat tidur. Dia masih memandangi wajah Cita. Sesekali dia tersenyum mengingat apa yang sudah terjadi. Bukan hanya yang semalam saja, tapi juga sebelum-sebelumnya. Dia kembali mengingat kedekatannya dengan Cita.8108Please respect copyright.PENANAwexkIkGR5O
8108Please respect copyright.PENANAyqDl3qeIMD
Pak Bowo sendiri heran dengan perasaannya saat ini. Dia sudah berhasil mendapatkan apa yang diinginkan, yaitu meniduri Cita. Dia sudah berhasil mendapatkan tubuh Cita, dan sangat yakin bahwa dirinya telah memberikan kepuasan yang luar biasa kepada Cita, yang tak pernah Cita dapatkan dari Andi, terlihat jelas dari bagaimana ekspresi Cita semalam ketika mereka sama-sama orgasme. Harusnya dia senang dengan hal itu. Dan memang dia senang, tapi dia juga merasa resah sekarang. Perasaan yang tidak pernah terjadi saat dia meniduri korban-korbannya sebelum ini.8108Please respect copyright.PENANAoHuR9IiOTR
8108Please respect copyright.PENANArUF40OYxwX
Dia merasa ada yang salah, ada yang mengganjal dihatinya. Dia kembali memandangi wajah Cita, seolah sedang mencari jawaban, apa yang sebenarnya mengganjal itu. Pikirannya terus berputar-putar, apa yang membuat Cita berbeda dengan yang lainnya? Apa yang membuat istri Andi itu terasa lebih spesial baginya?8108Please respect copyright.PENANA4Wp3iPKz8a
8108Please respect copyright.PENANA8kODQmJaDr
Jika mau membandingkan dengan wanita lain yang pernah dia tiduri, tentu saja masih banyak yang lebih unggul daripada Cita. Secara wajah, Nada lebih cantik dari Cita. Bentuk tubuh? Cita kalah jauh dari Gina yang lebih semok. Keliaran dalam bersetubuh? Pak Bowo belum yakin, tapi jelas untuk saat ini Isna jauh lebih binal, Cita masih terlalu polos untuk hal ini. Lalu apa yang membuat Cita begitu spesial baginya?8108Please respect copyright.PENANAgfOfhKml6t
8108Please respect copyright.PENANAdaJhCUCyRI
Dia kembali teringat, bahwa dari awal mendekati Cita, dia tak pernah terlalu vulgar. Diawal, memang semua yang dilakukan adalah untuk membuat Cita takluk, tak hanya tubuhnya tapi juga perasaannya, dan pak Bowo merasa itu sudah sangat berhasil. Semalam, Cita telah membuka dirinya, telah bersedia menyerahkan dirinya, tanpa bantuan obat perangsang atau apapun, seperti yang selalu dilakukan pak Bowo kepada korban-korbannya yang lain.8108Please respect copyright.PENANAJzSQKVehJN
8108Please respect copyright.PENANAVXmV0kcRqr
Tapi persetubuhan semalam memang sangat berbeda. Persetubuhan semalam berlangsung sangat lembut, penuh dengan kasih sayang, tidak seperti sebelumnya dimana pak Bowo hanya ingin meraih kepuasan birahi dari para korbannya. Semalam juga hanya terjadi sekali saja, berbeda dengan saat melakukan dengan orang lain, yang bisa berkali-kali pak Bowo menggenjot tubuh wanitanya.8108Please respect copyright.PENANAjt4T9uCx3w
8108Please respect copyright.PENANAKzvffk74jR
Semalam juga bisa dibilang sangat monoton, karena hanya satu posisi yang mereka lakukan, tidak berganti-ganti seperti biasa dia lakukan. Terlebih lagi, tidak ada kata-kata kotor dan vulgar yang terucap dari mulutnya. Semua dilakukan dengan lembut, penuh kasih sayang.8108Please respect copyright.PENANAJgQTCcE1sY
8108Please respect copyright.PENANAplKXl5CHCr
Apakah aku benar-benar jatuh cinta sama dia? Batin pak Bowo.8108Please respect copyright.PENANACQSBvN1Kkl
8108Please respect copyright.PENANAYhHRzSGXE7
Belum sempat pak Bowo mendapat jawaban dari pertanyaannya itu, terlihat tubuh Cita mulai menggeliat. Perlahan wanita itu membuka matanya. Sempat agak terkejut karena menyadari dirinya tertidur tanpa sehelai benangpun, hanya tertutup selimut. Hawanya yang dingin, dan suasana berbeda jelas ini bukan kamarnya. Terlebih saat melihat pak Bowo yang telanjang dada sedang menatapnya. Sempat kaget, tapi kemudian dia tersenyum melihat pak Bowo tersenyum.8108Please respect copyright.PENANAzxk7yBEkKJ
8108Please respect copyright.PENANAe4XuRLYomC
8108Please respect copyright.PENANAdnmnGRMnNM
“Pagi Cit, enak tidurnya?” tanya pak Bowo, sambil mendekatkan tubuhnya.8108Please respect copyright.PENANAOp2pVZFBnS
8108Please respect copyright.PENANAy0C6L7OTWt
Citapun mengangguk. “Pagi, mas…”8108Please respect copyright.PENANAJiGWWPNdFy
8108Please respect copyright.PENANAdw4ktCRQTP
8108Please respect copyright.PENANAUdiA1YjEUF
Niatan pak Bowo untuk mengecup kening Cita tertahan, saat mendengar wanita itu memanggilnya mas. Hatinya berdesir, antara kaget dan senang. Lalu, dia tersenyum dan meneruskan kecupannya dikening Cita, yang disambut oleh Cita dengan memejamkan matanya. Hanya sekejap saja pak Bowo mencium kening Cita.8108Please respect copyright.PENANADKKKHg04z6
8108Please respect copyright.PENANAZZomzvPhDu
Mereka tak banyak bicara, karena kemudian Cita bangkit untuk menuju kekamar mandi. Dia menutupi tubuhnya dengan kain yang ada disitu. Meskipun semalam dia sudah bertelanjang ria dengan pak Bowo, bahkan sampai beradu birahi, tapi biar bagaimanapun Cita tetaplah seorang wanita yang pemalu.8108Please respect copyright.PENANAb0Y2hxmMjN
8108Please respect copyright.PENANAgsD7NSJDZH
Selesai dari kamar mandi, Cita kembali ketempat tidur. Tubuhnya sudah terlihat lebih segar. Sisa sperma pak Bowo yang menempel diperut dan dadanya sudah dibersihkan. Dia kemudian duduk dipinggiran ranjang lalu memakai kaos dan celana panjangnya, tanpa pakaian dalam.8108Please respect copyright.PENANAeLo2wjQhuo
8108Please respect copyright.PENANAXLeD1da1PK
8108Please respect copyright.PENANAg2mqXayxxJ
“Itu ada yang lagi masak ya mas?” tanya Cita.8108Please respect copyright.PENANAN13uDu0OeV
8108Please respect copyright.PENANAH0K5MHaA1i
8108Please respect copyright.PENANARSSEIqh7UF
Pak Bowo tak menjawab, malah bengong. Dia seperti kehilangan kesadaran hanya gara-gara Cita memanggilnya mas.8108Please respect copyright.PENANARV8FF29STU
8108Please respect copyright.PENANAEfZuJ5fupL
Mas. Sebuah panggilan yang saat ini sudah sangat jarang dia dapatkan. Hampir tidak pernah malah. Istrinya memanggilnya papa. Saudaranya? Dia anak tunggal. Saudara jauhpun kebanyakan lebih tua darinya. Sedangkan relasi dan rekan-rekannya, tidak ada yang memanggilnya mas, semua memanggilnya pak.8108Please respect copyright.PENANAJxIUyCDyba
8108Please respect copyright.PENANAqtVmMh4fW9
Tiba-tiba ingatan pak Bowo melayang pada masa lalu, dimana dia masih sering mendapat panggilan seperti itu. Tapi, hanya 1 orang yang dia ingat saat ini. Orang yang pernah spesial baginya dimasa lalunya dulu.8108Please respect copyright.PENANAJZUg0lOqC6
8108Please respect copyright.PENANA22hudUtfrP
Seorang gadis manis, yang membuatnya luluh dan jatuh cinta untuk pertama kalinya. Gadis yang untuk pertama kalinya membuat hatinya berbunga-bunga, penuh kebahagiaan. Namun, gadis itu pula yang membuat hatinya hancur berkeping-keping. Bukan secara langsung karena dia tahu persis gadis itu tak pernah berniat meninggalkannya, ataupun mencampakannya. Tapi karena sebuah keterpaksaan gadis itu harus pergi meninggalkannya.8108Please respect copyright.PENANA7UcckBkGRI
8108Please respect copyright.PENANAbNVEGDIPhX
8108Please respect copyright.PENANAOQhF25h7Ev
“Mas… mas Bowo?” panggil Cita.8108Please respect copyright.PENANAQhQSxmHFAf
8108Please respect copyright.PENANA6hBffuAaTE
“Eh iya, kenapa Cit?”8108Please respect copyright.PENANAxjoHGAUqRO
8108Please respect copyright.PENANAxVv44gPZzt
“Kok malah bengong sih? Ada apa?” tanya Cita bingung dengan sikap pak Bowo.8108Please respect copyright.PENANAW07vxmBF0d
8108Please respect copyright.PENANA1u816itZiW
“Eh, oh nggak kok nggak papa. Kamu cantik, hehehe” jawab pak Bowo mengalihkan pembicaraan, sekaligus berusaha menutupi sikapnya tadi.8108Please respect copyright.PENANALtMDJ4k1Gt
8108Please respect copyright.PENANA5TMD9Y5Vmf
“Apaan sih, hehehe” sahut Cita, namun dia tersenyum mendengar pujian pak Bowo. “Mas, itu ada yang lagi masak ya?” tanya Cita lagi.8108Please respect copyright.PENANArc0boJohPA
8108Please respect copyright.PENANAkjrttrMELr
“Oh iya Cit, itu istrinya yang jaga villa. Dia lagi masakin buat kita”8108Please respect copyright.PENANAhh0DdROydF
8108Please respect copyright.PENANAI4Ra43QC3d
8108Please respect copyright.PENANA4Ymhax7CYJ
Selanjutnya mereka hanya ngobrol ringan untuk mengisi waktu. Sebenarnya Cita dan pak Bowo sudah cukup lapar, tapi mereka masih belum beranjak dari kamar karena tahu Murti belum selesai memasak. Sekitar setengah jam kemudian barulah pintu kamar itu diketuk. Saat dibuka, ternyata Murti mau minta ijin untuk pulang, dia sempat melirik kedalam melihat Cita ada disana.8108Please respect copyright.PENANARUPUGyiARO
8108Please respect copyright.PENANA6rxI1Emzxd
8108Please respect copyright.PENANAOmrRd1unso
“Pak bu, itu saya sudah selesai masaknya kalau bapak dan ibu mau makan” ucap Murti sambil masih melirik Cita, karena ternyata dia penasaran dengan wanita yang dibawa oleh pak Bowo, yang lagi-lagi berbeda dengan yang sebelum-sebelumnya.8108Please respect copyright.PENANAz7WB1h8r2y
8108Please respect copyright.PENANAI7JlVimc8d
“Oh iya Mur makasih” jawab pak Bowo.8108Please respect copyright.PENANAxTjKorIrzE
8108Please respect copyright.PENANAVCDI1i7mSo
“Ada lagi yang bisa saya bantu pak?” tanya Murti.8108Please respect copyright.PENANAvJdawqpE1E
8108Please respect copyright.PENANAfOzyPAION3
“Nggak, udah cukup. Kamu bisa pulang sekarang” jawab pak Bowo.8108Please respect copyright.PENANAwegsLWYmaY
8108Please respect copyright.PENANALe5szZxPag
8108Please respect copyright.PENANAKJaU8P7TQ6
Sebenarnya pak Bowo agak kesal juga pada Murti, padahal tadi sudah diberitahu kalau selesai masak bisa langsung pulang, tapi ini malah datang kekamar. Dia tahu Murti hanya sekedar penasaran dengan wanita yang dia bawa, tapi entah kenapa dia jadi khawatir kalau Murti bicara yang lain-lain.8108Please respect copyright.PENANAxAvmss2gtx
8108Please respect copyright.PENANAfajWCTyDhs
Padahal biasanya kalau kesini dengan wanita lain, seperti Isna maupun Gina, pak Bowo santai saja. Waktu Murti terang-terangan bertanyapun, dengan santai pak Bowo menjawab, karena memang Murti sudah tahu bagaimana sifat pak Bowo. Tapi kali ini, dia tidak ingin citra baiknya yang sudah dibangun kepada Cita jadi rusak karena Murti keceplosan. Pak Bowopun memberi kode kepada Murti agar wanita itu cepat-cepat pergi. Untungnya, Murti mengerti dan segera pergi meninggalkan villa.8108Please respect copyright.PENANAxKM4w9sLJe
8108Please respect copyright.PENANAqoGEL1pZnJ
*8108Please respect copyright.PENANAgFm9sboTyc
*8108Please respect copyright.PENANAaZ8Rcm7amf
*8108Please respect copyright.PENANAZVjyzk1d13
*8108Please respect copyright.PENANAQZTs9ruk7R
8108Please respect copyright.PENANAuhFZ68Hxrr
Setelah selesai makan, pak Bowo dan Cita duduk bersantai di beranda samping villa. Mereka tidak banyak ngobrol, lebih memilih untuk menikmati kesejukan daerah ini dan juga keindahan pemadangan sekitar. Meskipun mereka tidak tinggal dikota besar yang panas dan banyak polusi, tapi tetap saja suasana seperti ini jarang mereka dapati dikota.8108Please respect copyright.PENANAbUAFLBZLYZ
8108Please respect copyright.PENANAiPsYYoQxSd
8108Please respect copyright.PENANAC23fSXZspV
“Cit, nanti mau pulang jam berapa?” tanya pak Bowo.8108Please respect copyright.PENANA4XvXziMCvb
8108Please respect copyright.PENANAeFMbWDUhok
“Hmm, terserah mas aja sih, tapi kalau bisa jangan kesorean ya, kasihan Putra nanti” jawab Cita.8108Please respect copyright.PENANAdYfGMEdFu2
8108Please respect copyright.PENANAcyLhFaW4Un
“Iya. Oh iya, kamu udah ngabarin ibu belum?”8108Please respect copyright.PENANAi8eBvOMlsq
8108Please respect copyright.PENANAAQlz0EvYG8
“Udah kok mas, ini juga lagi chatingan sama ibu” jawab Cita. “Oh iya, hp kamu gimana mas?”8108Please respect copyright.PENANAYfhqfAbTtP
8108Please respect copyright.PENANAEw2Swb8zAq
“Gimana apanya? Kan udah mati dari kemarin, hehehe”8108Please respect copyright.PENANACxcaey2uBi
8108Please respect copyright.PENANA1KAnyc2wXh
“Oh, hehe. Ya siapa tahu kan sekarang bisa nyala lagi”8108Please respect copyright.PENANAwnNGXr1QEe
8108Please respect copyright.PENANADhbo0S5ppW
“Ah palingan juga udah rusak. Entar deh, sekalian jalan pulang kalau ada conter hp kita mampir ya?”8108Please respect copyright.PENANA9QUQ0ziNDF
8108Please respect copyright.PENANAKUdMXaoAzu
“Iya mas”8108Please respect copyright.PENANAIUtaWQWZ73
8108Please respect copyright.PENANARkRqxLoz2n
8108Please respect copyright.PENANAo4wjfnf2Iz
Meskipun obrolan mereka terlihat seperti mengalir, tapi sebenarnya dalam hati mereka merasa adanya kecanggungan. Penyebabnya ya apalagi kalau bukan apa yang terjadi semalam. Meskipun pada akhirnya Cita memang melakukannya karena keinginannya, tapi dia juga sempat merasa bersalah setelah mereka selesai. Saat akan tertidur semalam, tiba-tiba banyangan Andi, Putra dan ibu mertuanya mendadak muncul. Namun tak lama karena akhirnya dia tertidur karena kecapekan.8108Please respect copyright.PENANA3xq1EobYnu
8108Please respect copyright.PENANAspJj08uZ07
Dan tadi waktu dikamar mandi, dia juga kembali teringat akan mereka bertiga. Kembali rasa bersalah muncul didalam hatinya. Namun rasa bersalah itu dibarengi dengan munculnya ingatan akan persetubuhan dirinya dengan pak Bowo semalam. Jika dibandingkan dengan apa yang pernah dia lakukan bersama Andi selama ini, rasanya sangat berbeda. Dengan pak Bowo, Cita menemukan sensasi baru yang begitu nikmat, yang tak pernah dia rasakan selama bersama Andi.8108Please respect copyright.PENANAuN4X9UlQ8W
8108Please respect copyright.PENANAEuq6WIw7vM
Soal kelembutan, dia juga pernah merasakannya sejak awal menikah dengan Andi sampai beberapa bulan yang lalu, sebelum Andi jadi berubah kasar kepadanya. Sehingga, dengan kelembutan yang diberikan oleh pak Bowo semalam, dia seperti baru saja menemukan oase dipadang pasir, yang membuatnya hanyut. Dia merindukan kelembutan dan kasih sayang seperti dulu, yang akhirnya semalam dia dapatkan dari pak Bowo.8108Please respect copyright.PENANAy3mvZgTDUP
8108Please respect copyright.PENANAZf3t4DDc9X
Soal persetubuhan, Cita merasakan kenikmatan yang lain. Sejak pak Bowo melakukan penetrasi kedalam tubuhnya, meskipun sempat terasa sakit, ngilu, tapi pada akhirnya dia menikmatinya. Batang kemaluan pak Bowo yang lebih besar daripada milik Andi terasa sangat nikmat baginya. Dia bisa merasakan sampai 3 kali orgasme. 4 kali kalau ditambah dengan sebelum pak Bowo penetrasi.8108Please respect copyright.PENANAFDwq0VVE4i
8108Please respect copyright.PENANA9YSlmJ4zpx
Dengan Andi, dia biasa hanya mendapatkan sekali atau 2 kali saja, sedangkan pak Bowo memberinya lebih. Dan itu mengusik birahi Cita, untuk meminta lagi. Namun tentu saja, Cita tak mau terang-terangan memintanya.8108Please respect copyright.PENANAjaNV0mGbMk
8108Please respect copyright.PENANAhkdEelKXhu
Sedangkan pak Bowo, pikirannya juga berkecamuk. Pertanyaan yang tadi sempat muncul dikepalanya, yang sempat hilang saat mereka makan tadi, kini muncul lagi. Pertanyaan tentang perasaannya kepada Cita. Benarkah dia jatuh cinta kepada Cita?8108Please respect copyright.PENANAmPYZJ3JSQK
8108Please respect copyright.PENANAZ5qvWTKQtr
Ditambah lagi ingatan masa lalunya yang pahit yang tiba-tiba mendatanginya. Tentang gadis yang menjadi cinta pertamanya, yang harus meninggalkannya karena ulah orang lain. Pak Bowo kembali mengingat peristiwa itu, dan tiba-tiba hatinya kembali terasa sakit.8108Please respect copyright.PENANASE2ZwigHJh
8108Please respect copyright.PENANAsEvHbquC47
Dia tidak menyalahkan gadis itu sama sekali, karena dia tahu persis bagaimana perasaan gadis itu kepadanya. Meskipun saat itu mereka masih sama-sama sekolah, masih sma, tapi kedua orang tua mereka sudah mengetahui soal hubungan mereka dan merestuinya. Dan saat itu, pak Bowo juga selalu menjaga kehormatan gadis yang dia cintai itu. Tak pernah sekalipun pak Bowo bertindak diluar batas. Mencium kening gadis itu, adalah hal paling jauh yang pernah mereka lakukan, tidak ada yang lebih.8108Please respect copyright.PENANAJnmQbOdspV
8108Please respect copyright.PENANAyKjSCKf3SV
Namun kemudian datang seorang lelaki, yang usianya jauh diatas mereka, yang tergila-gila pada gadis itu. Tentu saja gadis itu menolaknya, karena sudah mencintai pak Bowo. Pak Bowopun bahkan sempat melabrak lelaki itu karena merasa tak terima kekasihnya didekati. Namun ternyata, apa yang dilakukan pak Bowo justru berakibat fatal, bukan kepada dirinya melainkan kepada gadis itu.8108Please respect copyright.PENANAzLT31hb6IP
8108Please respect copyright.PENANAaL376IEpgN
Rasa dendam karena ditolak dan karena labrakan dari pak Bowo, membuat lelaki itu kemudian menjebak kekasih pak Bowo, hingga berhasil memperkosa bahkan menghamilinya. Peristiwa itu jelas mematik amarah keluarga kekasih pak Bowo, tapi sayang, mereka tak mampu berbuat banyak karena lelaki itu berasal dari keluarga yang memiliki kuasa besar dikotanya. Pada akhirnya, lelaki yang memang sudah sangat tergila-gila pada gadis itu, menawarkan sebuah pernikahan untuk menyelamatkan harga diri sang gadis dan keluarganya.8108Please respect copyright.PENANAn6WrKIUZeH
8108Please respect copyright.PENANAby5RJXiHJD
Meskipun dengan berat hati, akhirnya gadis itu dan keluarganya tak punya pilihan lain sehingga menerima tawaran itu. Pak Bowo merasa hancur saat itu, namun tak bisa berbuat apa-apa. Dengan hati yang hancur diapun memutuskan untuk pindah. Pindah sekolah, pindah tempat tinggal. Dia tidak menyimpan amarah dan dendam kepada gadis yang dia cintai itu, tapi amarah kepada dirinya sendiri, dan dendam pada keadaan.8108Please respect copyright.PENANAdTSPWKaLEz
8108Please respect copyright.PENANALillD6vTtl
Pada akhirnya, Bowo muda melampiaskan kemarahan dan rasa dendamnya itu kejalan yang salah. Dia merasa telah dipermainkan oleh keadaan, sehingga memutuskan untuk mempermainkan keadaan. Dia memulai petualangannya. Dia mulai mendekati gadis-gadis yang dia incar, yang kebanyakan dari gadis itu adalah yang sudah punya pasangan. Berbekal dengan paras yang lumayan dan badan yang tegap, tak terlalu sulit baginya mendekati gadis yang dia incar.8108Please respect copyright.PENANA61UXv8gtV0
8108Please respect copyright.PENANACc1O85lE2A
Satu persatu gadis mulai jatuh kepelukannya. Namun Bowo muda memang tidak mencari cinta, hanya pelampiasan hawa nafsunya saja, sekaligus sebagai cara untuk ‘balas dendam’ pada keadaan.8108Please respect copyright.PENANATn39QWXu45
8108Please respect copyright.PENANAgBVf0Slpf5
Lama-lama dia ketagihan. Entah sudah berapa banyak gadis yang dia tiduri. Entah sudah berapa pasangan yang dia rusak hubungannya. Tapi dia tak pernah peduli. Baginya yang terpenting adalah setiap wanita yang dia incar harus berhasil dia setubuhi, paling tidak untuk sekali saja.8108Please respect copyright.PENANA8rI8gTDE2W
8108Please respect copyright.PENANAZTjwXvbgUs
Sifat buruk pak Bowo itu sempat ‘sembuh’ ketika dia mengenal istrinya, kemudian menikah dan punya anak. Tapi setelah anaknya masuk usia sekolah, terlebih lagi jabatannya dikantor semakin tinggi, kebiasaan lamanya kambuh lagi. Apalagi suasana dikantornya memang sangat mendukung ‘hobinya’ itu. Banyak karyawati berparas cantik, masih muda, dan tentu saja berbadan aduhai. Apalagi tidak sedikit dari karyawati cantik itu yang sering cari muka kepadanya. Yang mereka tawarkan? Jelas aset berharga mereka, tubuhnya.8108Please respect copyright.PENANA3W8zsygmA6
8108Please respect copyright.PENANAO0TfnFAgPi
Setelah penyakit lamanya itu kambuh dan berkali-kali mendapat servis dari anak buahnya yang kegatelan, pak Bowo bosan. Dia ingin mencari tantangan lain. Dia tidak mau cuma dengan mereka yang agresif saja, karena menurutnya terlalu gampang dan jadi membosankan. Apalagi dia sadar, mereka yang agresif itu, pasti tidak hanya melakukan dengan dirinya, mungkin dengan banyak pria lain. Karena itulah, pak Bowo kemudian mencari korban dari wanita baik-baik.8108Please respect copyright.PENANAn5BrIa9E8g
8108Please respect copyright.PENANAPmxOIynpxb
Pada awalnya pak Bowo sudah agak sulit untuk bisa mendekati calon korbannya, berkali-kali dia coba tapi gagal terus. Namun karena sudah terlalu ngebet, kemudian dia mencari jalan lain, yaitu dengan memakai obat perangsang. Menjebak korbannya, lalu mengancamnya. Setelah itu, mengajak korbannya untuk menjebak korban yang lain lagi. Begitu terus yang terjadi. Meskipun pada akhirnya pak Bowo berpindah-pindah tempat tugas, kebiasaan itu tetap dia jalankan, dan tidak pernah gagal dia mendapatkan apa yang dia inginkan.8108Please respect copyright.PENANATM8o6fJrU8
8108Please respect copyright.PENANAvKfk2FEXL0
Semua berjalan terus, hingga pada akhirnya saat ini dia sedang bersama Cita. Citapun, pada awalnya memang masuk dalam daftar incarannya. Dan malam tadi, dia sudah berhasil mendapatkannya. Namun, sekali lagi, kali ini berbeda.8108Please respect copyright.PENANAUdeExi91MW
8108Please respect copyright.PENANAnBG3V6shkS
Pak Bowo seperti merasakan kembali, apa yang dulu pernah dia rasakan. Jatuh hati, jatuh cinta, kepada seorang perempuan. Perasaan yang sudah lama dia lupakan. Bahkan dengan istrinyapun, tidak pernah melibatkan perasaan sedalam ini. Dari awal dia hanya mengagumi sang istri dari parasnya saja, lalu cepat-cepat mendekati, memacari dan menikahinya, sebelum keduluan orang lain. Beruntungnya dia, saat itu istrinya masih perawan. Tapi soal perasaan, tidak pernah dia merasakan seperti cintanya dulu pada cinta pertamanya. Tapi kini, dia merasakan lagi, namun kepada Cita.8108Please respect copyright.PENANAMytAr7VzRz
8108Please respect copyright.PENANAZOgdPrRba3
Rasanya senang, bahagia, nyaman, pokoknya segalanya. Namun disaat yang bersamaan, dia juga sadar, kalau posisi mereka sudah sama-sama berkeluarga. Dia sudah punya anak istri, Citapun sudah punya suami dan anak. Diapun tahu, Cita sudah merasa nyaman dengan dirinya, dan mungkin juga, mulai tumbuh rasa sayang. Buktinya? Apa yang mereka lakukan semalam, sudah tak terbantahkan lagi.8108Please respect copyright.PENANAmw9ZWnyKLi
8108Please respect copyright.PENANAhmTpjlPZuT
Tapi gimana nantinya? Apa cuma akan seperti ini aja? Gimana kalau aku semakin cinta padanya? Atau sebaliknya, dia juga jatuh cinta padaku? Gimana dengan keluarga kami? Gimana dengan kelanjutan hubungan kami? Batin pak Bowo.8108Please respect copyright.PENANAIRaiz9Wnnk
8108Please respect copyright.PENANAb2EtAYwUeI
8108Please respect copyright.PENANA6ZM4YBhxcW
“Mas… mas Bowo…”8108Please respect copyright.PENANA3UYZ7mtMbs
8108Please respect copyright.PENANAJLj34qTW44
“Eh iya, kenapa Cit?”8108Please respect copyright.PENANAaBZoWIgwc0
8108Please respect copyright.PENANANMznSF0dCw
“Kamu kenapa sih mas? Kok dari tadi bengong terus?” tanya Cita.8108Please respect copyright.PENANA3x09tq0918
8108Please respect copyright.PENANAw4TABNWyUw
Pak Bowo tersenyum. “Aku lagi mikirin sesuatu aja”8108Please respect copyright.PENANA5KJ81AlzH7
8108Please respect copyright.PENANA14UGwmLhTK
“Apaan emangnya? Sampai bikin bengong gitu? Masalah kerjaan?”8108Please respect copyright.PENANARLXryZJ7fq
8108Please respect copyright.PENANAHAqRgDkaDp
“Bukan. Nantilah aku kasih tahu, hehe”8108Please respect copyright.PENANAGrNP32NkUl
8108Please respect copyright.PENANAF9yK12cfqo
“Hmm” gumam Cita. Dia sendiri bingung, harus menanggapi seperti apa. Karena selain memang tak tahu yang dipikirkan pak Bowo, dia sendiri sebenarnya juga ada yang dipikirkan. Tapi dia merasa kurang nyaman karena mereka dari tadi hanya diam saja.8108Please respect copyright.PENANAYmQxRc9sKN
8108Please respect copyright.PENANAC553m8c4au
“Oh iya, sebelum pulang, mumpung masih disini, mau jalan-jalan nggak?” tanya pak Bowo, mencoba mencairkan suasana, karena menangkap ketidaknyamanan Cita.8108Please respect copyright.PENANAOULuv0yJ21
8108Please respect copyright.PENANARpQ0KCHszG
“Hmm, emang mau jalan-jalan kemana mas?”8108Please respect copyright.PENANAnkExTqcqeT
8108Please respect copyright.PENANAbkMIBWx1YS
“Yaa kemana gitu… aku juga nggak tahu sih, hehe”8108Please respect copyright.PENANAEQDPW4bbfh
8108Please respect copyright.PENANAYd2x45kI3G
“Haha gimana sih, nawarin kok nggak tahu mau kemana? Emang kamu jarang kesini ya mas?” tanya Cita.8108Please respect copyright.PENANA4nf1Kqdqk1
8108Please respect copyright.PENANANiRmmJG5LZ
“Ya jarang, kan ini emang bukan punyaku, punya temenku. Makanya aku juga nggak tahu kalau mau jalan-jalan kemana” jawab pak Bowo berbohong.8108Please respect copyright.PENANA16gdOLnvTN
8108Please respect copyright.PENANAjUdHDzttUZ
8108Please respect copyright.PENANAnbjNfOfoxq
Dia belum ingin memberitahu Cita kalau villa ini adalah miliknya. Tapi dia memang tak begitu mengetahui kondisi disekitar sini, dan kalau mau jalan-jalan kemana tujuannya. Karena biasanya dia kalau kesini memang tidak pernah keluar-keluar. Hanya menikmati waktu didalam villa saja, bersama dengan wanita yang dia bawa.8108Please respect copyright.PENANAQ0uX0uPqp3
8108Please respect copyright.PENANAyIrhcZ8zjD
8108Please respect copyright.PENANA93ofZZ0O9Q
“Yaudah kalau gitu disini aja deh mas, aku juga agak males mau jalan-jalan” ucap Cita.8108Please respect copyright.PENANAY5kuIjBdPD
8108Please respect copyright.PENANADHvz8MqvqC
“Beneran nggak papa disini aja?”8108Please respect copyright.PENANApkkNH7PgoN
8108Please respect copyright.PENANAKmkyPbN8Zk
“Iya”8108Please respect copyright.PENANA5zboBZ1CU3
8108Please respect copyright.PENANAnuncWgadhW
“Hmm, kamu lagi males, apa masih capek?” tanya pak Bowo.8108Please respect copyright.PENANAoqua1uPt6b
8108Please respect copyright.PENANANhGRmgpyzM
“Yaa males, ya capek juga sih” jawab Cita apa adanya, cuek.8108Please respect copyright.PENANAXQPsYsn09N
8108Please respect copyright.PENANAY2wxWFccEL
“Capeknya kenapa Cit? Gara-gara semalem ya? Hehehe” ucap pak Bowo menggoda Cita.8108Please respect copyright.PENANAFZ1J5H1kMr
8108Please respect copyright.PENANAKQ9oIokubl
8108Please respect copyright.PENANAiGON3HvBQp
Dan sukses. Cita sempat kaget dan menatap pak Bowo, tapi wajahnya langsung merona merah, menahan malu. Diapun memalingkan wajahnya, namun pak Bowo tahu kalau dia sempat tersenyum tadi.8108Please respect copyright.PENANAFZPHyFom2f
8108Please respect copyright.PENANAuxnCVCwYb7
Suasana akhirnya jadi lebih cair sekarang. Baik itu Cita ataupun pak Bowo memutuskan untuk sementara tidak memikirkan hal yang lainnya dulu, mereka lebih memilih untuk menikmati kebersamaan mereka saat ini. Karena bagaimanapun juga, hal seperti ini pastinya akan lebih sulit untuk diulangi lagi. Pak Bowo sih mudah saja, karena dia hanya tinggal sendirian dikota ini. Tapi beda dengan Cita yang tinggal bersama ibu mertua dan anaknya. Mau melakukan dirumah Cita juga tidak mungkin, karena selain ibu mertuanya, tentu saja mereka harus menjaga diri dari omongan tetangga.8108Please respect copyright.PENANAXsLzdY26gs
8108Please respect copyright.PENANAFCsJolGvXf
Pak Bowo melirik kearah jam tangannya, baru jam 10. Meskipun merasa senang ngobrol dengan Cita, tapi terasa agak membosankan juga karena mereka hanya berada disini tanpa jalan-jalan kemanapun. Mau foto-foto lagi rasanya sudah cukup banyak foto mereka. Mereka sudah mengambil hampir semua sudut divilla ini untuk foto, lagipula mereka juga sudah bosan.8108Please respect copyright.PENANAtrewgyKH6N
8108Please respect copyright.PENANAPXy8CiA3LK
Cita sendiri sebenarnya juga merasakan hal yang sama. Dia merasa agak bosan. Tapi dia memilih untuk menunggu saja. Menunggu apakah pak Bowo akan mengajaknya pulang secepatnya, atau mengajaknya jalan-jalan, atau mungkin, mengajaknya mengulangi perbuatan mereka semalam.8108Please respect copyright.PENANAHOdFM0KjNh
8108Please respect copyright.PENANA1lFMUqPCmF
Tiba-tiba Cita jadi kepikiran lagi apa yang terjadi semalam. Dadanya berdesir mengingatnya. Mengingat bagaimana hangatnya dia berciuman dengan pak Bowo, mengingat pada akhirnya dia membiarkan tubuhnya telanjang ditindih oleh tubuh pak Bowo yang juga telanjang, juga membiarkan alat kelaminnya dimasuki oleh benda asing, batang kejantanan milik pria lain selain suaminya.8108Please respect copyright.PENANAPiIWR4B1U6
8108Please respect copyright.PENANAF5EnTrF6hR
Dia juga mengingat betapa rasanya semalam itu campur aduk. Sempat merasakan sakit, ngilu, tapi selebihnya sangat nikmat. Dia merasa vaginanya tak pernah sepenuh semalam, tak pernah dipenetrasi sedalam semalam. Hanya dengan mengingat-ingat itu, dia mulai terangsang lagi. Terbayang lagi penis pak Bowo yang lebih besar dan panjang daripada milik suaminya. Hitam dan sedikit berurat. Tanpa sadar, kedua kakinya sedikit bergerak, terlihat seperti menggesekan kedua pahanya.8108Please respect copyright.PENANAnENbJbvoSX
8108Please respect copyright.PENANArnwDKhzh5o
Pemandangan itu tak luput dari mata pak Bowo yang memang sejak tadi memperhatikan Cita. Pak Bowo sempat mengernyit melihat Cita melakukannya, tapi dia segera paham kalau Cita sedang memikirkan sesuatu yang membuat salah satu bagian ditubuhnya terasa gatal.8108Please respect copyright.PENANA3BLPaili7S
8108Please respect copyright.PENANAkpZqjYn0B1
Apa dia teringat yang semalam? Apa dia merasakan kenikmatan dari yang kami lakukan semalam? Apa dia ingin mengulanginya lagi? Batin pak Bowo.8108Please respect copyright.PENANAWS5PYrbzAF
8108Please respect copyright.PENANA8IyBzIYZbq
Melihat hal itu, sebenarnya pak Bowo ingin langsung mendekati Cita, merengkuhnya, membelainya, sampai dengan mengulangi yang mereka lakukan semalam. Tapi entah kenapa dia jadi sedikit ragu. Apakah Cita memang benar-benar menginginkannya lagi? Apakah kalau dia mengajaknya lagi Cita akan menerima atau menolaknya?8108Please respect copyright.PENANA98OKZVhtpK
8108Please respect copyright.PENANAnrXKaZW3XV
Pak Bowo seolah jadi sosok yang sangat berbeda saat ini. Sebelumnya, dia begitu percaya diri kalau berhadapan dengan seorang wanita. Melihat gelagat wanita didepannya seperti yang ditunjukan oleh Cita saat ini, biasanya dia akan menerkam wanita itu. Tapi dengan Cita saat ini, dia ragu untuk melakukannya, meskipun dia juga menginginkannya.8108Please respect copyright.PENANAJe0cDqEG3E
8108Please respect copyright.PENANAwTSATrmTEa
Ingin sekali dia bertanya, Cit, apakah kamu ingin mengulangi yang semalam? Atau, Cit, apakah kamu ingin melakukannya lagi? Tapi bibir pak Bowo terdiam. Sejak kenal dengan Cita, dia makin tahu Cita itu seperti apa orangnya, dan dia mengambil kesimpulan, bahwa Cita tidak akan seperti wanita lain yang akan terbuka membicarakan hal seperti itu. Tapi, akhirnya dia mengambil keputusan untuk bertindak.8108Please respect copyright.PENANAlUSehwrmEE
8108Please respect copyright.PENANAwpnnqiW9ev
Dia bangkit dari kursinya, berjalan menghampiri Cita. Cita yang melihatnya juga hanya diam saja, berdebar dadanya menanti apa yang akan dilakukan oleh pak Bowo. Pak Bowo kemudian berdiri tepat didepan Cita. Tangannya terjulur, mengundang tangan Cita untuk meraihnya. Dan Citapun memenuhi undangan itu, tangannya menggapai tangan pak Bowo. Dengan sedikit tarikan, pak Bowo mengajak Cita untuk bangkit dari kursinya dan berjalan masuk kedalam villa.8108Please respect copyright.PENANAH17JuB60P6
8108Please respect copyright.PENANAY3bxARDPF0
Dalam diam mereka terus berjalan didalam villa, menuju kekamar tempat mereka melakukan persetubuhan semalam. Makin dekat menuju kamar, makin kencang dada Cita berdebar. Sebenarnya, bukan hanya Cita, tapi pak Bowopun juga merasakan hal yang sama. Dia merasa deg-degan juga. Sebuah hal yang aneh sebenarnya bagi seorang Bowo yang sudah banyak pengalaman untuk hal seperti ini. Tapi itulah faktanya sekarang.8108Please respect copyright.PENANAeMSNMyOXF4
8108Please respect copyright.PENANArDRG7DWdqu
Mereka akhirnya sampai didalam kamar, tanpa menutup pintu kamar itu, karena pak Bowo juga yakin kalau tidak akan ada yang datang kemari. Dia melepaskan tangannya dari tangan Cita, lalu berdiri berhadap-hadapan dengan Cita. Mereka saling tatap, kemudian sama-sama tersenyum. Pak Bowo mengambil inisiatif, membelai kepala kemudian pipi Cita. Cita sedikit memejamkan matanya saat pipinya dibelai. Sifat manjanya otomatis keluar, meskipun hanya sedikit.8108Please respect copyright.PENANAb4Es5mV7QH
8108Please respect copyright.PENANAfT5LFmb4YJ
8108Please respect copyright.PENANARmq53xL8r8
“Cit…” panggil pak Bowo saat tangannya berada didagu Cita, sedikit mengangkat wajah Cita sehingga mereka kembali saling bertatapan.8108Please respect copyright.PENANAfIEeGDw1JX
8108Please respect copyright.PENANAolTvPekblR
8108Please respect copyright.PENANACUAUi7LtnW
Cita tak menjawab, hanya diam. Tapi dari tatapannya, pak Bowo tahu Cita ingin menanyakan ada apa. Wajah pak Bowo mendekat, gesturnya menunjukan dia ingin mencium bibir Cita.8108Please respect copyright.PENANAIn0Qdoc3g0
8108Please respect copyright.PENANAFMoRWPRyNb
8108Please respect copyright.PENANAMVcTtQlgT6
“Aku… aku benar-benar sayang sama kamu… aku cinta sama kamu…” ucap pak Bowo, lirih sekali.8108Please respect copyright.PENANAyLtIPAWkEl
8108Please respect copyright.PENANAIPULbYrAlg
8108Please respect copyright.PENANAUpaw8Sj63u
Cita menatap mata pak Bowo, teduh dan dalam, dia yakin apa yang dikatakan pak Bowo itu benar-benar tulus, menyampaikan perasaannya yang sesungguhnya. Hal itu membuat Cita terbuai, dia tersentuh hatinya. Lelaki yang berdiri didepannya dan hampir menciumnya ini benar-benar telah membuka hatinya, masuk dan merebut satu tempat dihatinya. Dan Cita teringat, dari kemarin, pak Bowo sudah mengatakan hal itu, sedangkan dia, belum menjawabnya sama sekali dengan kata-kata.8108Please respect copyright.PENANAhHQxPj379g
8108Please respect copyright.PENANAwUCQh1hmiV
8108Please respect copyright.PENANANNWYvroF91
“Aku… juga sayang sama kamu mas…” jawab Cita pada akhirnya, dengan suara yang juga pelan nyaris tak terdengar.8108Please respect copyright.PENANA3T096iEroH
8108Please respect copyright.PENANAqk9aG46q2p
8108Please respect copyright.PENANAODa9dHnQ1Y
Cup8108Please respect copyright.PENANA4MRXsFxHZ8
8108Please respect copyright.PENANAjsnPfCUX1N
8108Please respect copyright.PENANAVCN16erZut
Akhirnya bibir mereka saling bersentuhan. Hanya sebuah sentuhan ringan, lalu pak Bowo menarik bibirnya lagi. Mereka saling tatap lagi. Lalu pak Bowo memeluk tubuh Cita. Cita membalasnya, dan kemudian membenamkan kepalanya didada pak Bowo. Mereka kemudian bertatapan lagi, dan bibir mereka kembali bersentuhan. Bukan hanya sentuhan sekejap, tapi mulai saling memagut.8108Please respect copyright.PENANA60y2tFxsk3
8108Please respect copyright.PENANAZQaF6b5KVe
Cita mulai membiasakan diri dengan permainan lidah pak Bowo. Diapun makin lancar membalasnya, pak Bowo bisa merasakan hal itu. Saat dia diam, perlahan Cita yang mengambil inisiatif untuk melumatnya. Lidah Cita juga makin lincah mengejar lidah pak Bowo. Ciuman mereka perlahan makin memanas, diiringi dengan pelukan mereka yang makin erat. Pak Bowo merasa begitu senang dan bahagia. Bukan karena Cita mulai bisa mengimbangi ciumannya, melainkan karena rasa sayangnya benar-benar berbalas, Cita juga menyayanginya, dan dia juga tahu, kalau ucapan itu tadi tulus keluar dari mulut Cita.8108Please respect copyright.PENANAdgJeT2mH2P
8108Please respect copyright.PENANA6EmkEyqeKk
8108Please respect copyright.PENANA1CwQoAwGqZ
“Eehhhmpphh…”8108Please respect copyright.PENANAPYE3ubWNZx
8108Please respect copyright.PENANAYaagTRH8DP
8108Please respect copyright.PENANAmgdXXEvplf
Cita mengerang dalam ciumannya dengan pak Bowo saat dirasakan tangan pak Bowo tiba-tiba meremas kedua bongkah pantatnya, membuatnya agak sedikit berjinjit dan memajukan pantatnya. Tapi tangan pak Bowo mengejar dan kembali meremasnya.8108Please respect copyright.PENANA3Pt0laxP0X
8108Please respect copyright.PENANArK9VuR16Wx
Apa yang dilakukan pak Bowo itu ternyata sukses memancing birahi Cita. Terlihat jelas dari ciuman Cita yang makin ganas dibibir pak Bowo. Melihat reaksi Cita itu membuat pak Bowo meneruskan remasannya dipantat Cita. Kadang meremas dengan lembut, kadang dengan lebih kuat. Dan ketika diremas dengan kuat, berimbas pada ciuman Cita yang makin ganas. Dari situ, pak Bowo tahu kalau Cita menyukai apa yang dia lakukan.8108Please respect copyright.PENANAMpTwmblto0
8108Please respect copyright.PENANAUDbwsuh6IU
Salah satu tangan pak Bowo kemudian meninggalkan pantat Cita untuk menuju kedadanya. Perlahan dia remas buah dada Cita yang mungil namun kencang. Hembusan nafas Cita makin tak beraturan. Apalagi ketika tangan pak Bowo mulai bertindak makin jauh. Tangannya yang berada dipantat Cita, menelusup kebalik celana dan celana dalam Cita, langsung menyentuh bongkahan pantatnya lalu meremasnya. Begitu pula dengan tangan yang berada didada, berusaha untuk masuk menyelinap dibalik kaos dan bh Cita, lalu meremasnya dengan lembut.8108Please respect copyright.PENANA9YlkMqCSOu
8108Please respect copyright.PENANA80dHCxWHml
Dampaknya, ciuman Cita makin tak terkendali, tapi masih bisa diladeni dengan baik oleh pak Bowo. Tangan Cita bahkan mulai bergerak tak beraturan dipunggung pak Bowo, hingga akhirnya mendarat dipantat pak Bowo. Reflek kedua tangan Cita ikut meremas pantat pak Bowo. Mendapatkan balasan seperti itu dari Cita membuat pak Bowo geli juga, dan tak ayal penisnya mulai mengeras.8108Please respect copyright.PENANAGLSaMrLlYe
8108Please respect copyright.PENANAEKzrLwIPAn
Dia memajukan pinggulnya hingga menyentuh perut Cita. Cita bisa merasakan benda yang semalam memasuki vaginanya itu sudah mengeras. Cita langsung terbayang bagaimana bentuk benda itu saat semalam dia melihatnya. Dan hal itu sukses membuat nafsu Cita makin tak terkendali.8108Please respect copyright.PENANAbb4Sqvrx1X
8108Please respect copyright.PENANAHvUZB5Mn9c
Mereka masih terus bercumbu sambil berdiri. Tangan pak Bowo perlahan mulai melepaskan pakaian Cita satu persatu, kali ini tanpa meminta ijin kepada Cita seperti semalam. Citapun demikian, meskipun dia hanya membantu melepaskan kaos pak Bowo saja. Sisanya, pak Bowo sendiri yang melepaskan pakaiannya. Akhirnya, kini mereka berdua berdiri berhadap-hadapan telanjang bulat.8108Please respect copyright.PENANAHmu92KwP1L
8108Please respect copyright.PENANAKOkwoYdeHJ
Mereka menghentikan dulu cumbuan mereka, saling menatap tubuh lawan mainnya. Pak Bowo nampak sekali mengagumi tubuh Cita. Kali ini lebih jelas, beda dengan yang semalam. Semalam, pak Bowo tak terlalu leluasa menatap tubuh Cita, karena perhatiannya lebih tertuju pada wajah Cita. Bahkan dia belum melihat dengan jelas bentuk vagina milik Cita yang semalam dia masuki. Saat ini, memang belum juga, tapi dia melihat pangkal selangkangan Cita yang bersih dari bulu, membuat penisnya makin tegak mengacung.8108Please respect copyright.PENANAMiITO412j0
8108Please respect copyright.PENANAqiaSnhgBRT
Beda dengan pak Bowo yang menikmati pemandangan tubuh Cita dari atas kebawah, tatapan Cita terpaku pada penis pak Bowo. Semalam dia sudah melihatnya, tapi hanya sebentar saja. Sedangkan saat ini, dia bisa melihatnya lebih jelas, lebih lama. Perasaannya campur aduk. Antara jeri, takut, dan juga kagum. Dia seolah tak percaya, beda besar itu yang semalam telah memasuki dirinya. Tapi yang jelas semua perasaannya itu hanya memberikan 1 reaksi saja, makin deg-degan.8108Please respect copyright.PENANAi3p76XSjPo
8108Please respect copyright.PENANAqgFzpz65pT
Pak Bowo tersenyum melihat reaksi Cita melihat penisnya. Dia makin senang, makin bangga karena Cita mengagumi penisnya. Terlihat sekali dari wajah Cita. Perlahan, dia raih tangan Cita, lalu dibimbing untuk menyentuh penisnya. Cita tersentak kaget saat tangannya menyentuh penis pak Bowo, tapi dia tak menolaknya. Dia menatap pak Bowo, yang mendapatkan balasan berupa senyum dan anggukan dari kepala pak Bowo.8108Please respect copyright.PENANABXq8c3OyiN
8108Please respect copyright.PENANAdHD3q25Mhk
Cita kembali menatap penis pak Bowo, kemudian perlahan dia menggenggamnya. Pak Bowo melepaskan tangan Cita, membiarkan wanita itu memegang penisnya sepuasnya. Dia sendiri kemudian meraih kepada Cita, mendekatkan wajah mereka lalu berciuman lagi. Cita langsung membalas ciuman itu, namun tak bereaksi apapun selain itu. Tangannya juga hanya diam mengggenggam penis pak Bowo.8108Please respect copyright.PENANAFAVoTUmP3q
8108Please respect copyright.PENANAF1ljIIA7w6
Tapi pak Bowo tak mempermasalahkan hal itu. Dia kembali menjamah tubuh Cita. Dada dan pantat Cita kembali jadi sasaran remasannya yang belum berubah, masih tetap dengan lembut. Nafas Cita yang tadi berangsur mulai normal, kini kembali memburu. Tangannya mulai bereaksi, terutama saat pak Bowo memilin puting susunya, tangannya mulai makin erat menggenggam penis pak Bowo, dan sedikit bergerak naik turun.8108Please respect copyright.PENANAYhYFYpDYDZ
8108Please respect copyright.PENANARhd36EPFa1
Pak Bowo makin senang dengan reaksi Cita itu, sehingga dia mulai menambahkan intensitas sentuhannya ditubuh Cita. Tangannya yang masih meremas pantat Cita, sesekali dia arahkan ke belahan pantat Cita, sedikit menyentuh lubang anusnya. Hal itu membuat tubuh Cita bergetar menahan geli, yang dia lampiaskan pada ciuman dan genggamannya dipenis pak Bowo.8108Please respect copyright.PENANAWqB0r97j8o
8108Please respect copyright.PENANAfVKnIcN8HV
8108Please respect copyright.PENANAf3o11vcj1g
“Aaahhh maassshhh…”8108Please respect copyright.PENANAn4OKQW6LZa
8108Please respect copyright.PENANAxrfCRCWz4g
8108Please respect copyright.PENANAdimkpYufi4
Cita mulai mendesah saat pak Bowo melepaskan ciuman dibibir Cita. Dia mulai mencium daerah lain. Telinga dan leher Cita jadi sasarannya kini. Tak hanya itu, dia juga menyasar sepasang payudara Cita. Diciumi dan dihisapnya kedua payudara itu. Kali ini pak Bowo lebih berani dengan meninggalkan beberapa cupangan dileher dan dada Cita.8108Please respect copyright.PENANAPbE4aYjbi8
8108Please respect copyright.PENANAGBagHz5C8c
8108Please respect copyright.PENANA69V622I5jk
“Ssshh aahhh maashhh…”8108Please respect copyright.PENANAQvpG0YPW4m
8108Please respect copyright.PENANAxvUrvR0Kda
8108Please respect copyright.PENANA6jmeI1LBDe
Desahan Cita makin sering terdengar seiring makin ganasnya cumbuan pak Bowo ditubuhnya. Namun seganas-ganasnya pak Bowo, bagi Cita masih saja terasa lembut, tidak ada kesan kasar yang ditunjukan oleh pak Bowo, sehingga membuat apapun yang sedang dilakukan oleh pak Bowo kini membuat Cita makin tak terkendali nafsunya. Tangannyapun makin lancar naik turun mengocok penis pak Bowo, meskipun jelas masih terasa kikuk.8108Please respect copyright.PENANAP4SHf5SmTG
8108Please respect copyright.PENANASJ44PiHb5q
Masih sambil mencumbui Cita, pak Bowo perlahan mendorong tubuh Cita hingga sampai ditempat tidur. Dia kemudian menghentikan cumbuannya. Citapun melepaskan penis pak Bowo dari genggamannya, meskipun matanya masih melirik penis yang makin keras mengacung itu. Cita kemudian didorong pak Bowo hingga dia terduduk ditempat tidur, sementara pak Bowo berada didepan Cita, dengan bertumpu pada kedua lututnya.8108Please respect copyright.PENANAexvELVFIw2
8108Please respect copyright.PENANAyTDGXQnGV7
Dengan mesra dia peluk tubuh Cita, lalu diajak kembali Cita berciuman. Tapi hanya sebentar, karena ciumannya beranjak turun keleher kemudian dadanya. Sesekali pak Bowo mencoba untuk mencium ketiak Cita, tapi karena merasa sangat geli Cita menolak dan mendorong kepala pak Bowo untuk kembali ke dadanya. Pak Bowo tak melawan, karena tak mau memaksa jika Cita merasa tak nyaman.8108Please respect copyright.PENANArhj1fMBbYn
8108Please respect copyright.PENANAyuqC9uStcH
Perlahan ciuman pak Bowo turun keperut dan berhenti dipusar Cita. Lidahnya menggelitik pusar Cita, membuat wanita itu menggelinjang menahan geli. Beberapa kali dia mendorong kepala pak Bowo namun pak Bowo tak bergeming. Barulah beberapa saat kemudian pak Bowo menghentikan aksinya lalu menatap Cita yang wajahya sudah merona merah.8108Please respect copyright.PENANAoUjTGpFIdx
8108Please respect copyright.PENANAfho77Leqfk
8108Please respect copyright.PENANAdquttD7CVL
“Mas Bowo iseng banget sih, geli tahu…” protes Cita sambil memukul ringan dada pak Bowo.8108Please respect copyright.PENANA5N7xUsQH7z
8108Please respect copyright.PENANAmchqdx7kfN
“Hehehe tapi enak kan?” goda pak Bowo.8108Please respect copyright.PENANAWWeBmbG96y
8108Please respect copyright.PENANAQxoI8PQERF
Cita menggeleng. “Enggak, yang disitu geli mas” jawabnya malu-malu.8108Please respect copyright.PENANA4vDeo6eA1g
8108Please respect copyright.PENANAofqK7LVzj3
8108Please respect copyright.PENANAgGHCWvWvxi
Pak Bowo hanya tersenyum, tak ingin menggoda Cita lebih jauh yang nantinya malah akan membuat Cita merasa tak nyaman. Kedua tangan pak Bowo yang berada dipinggang Cita, perlahan-lahan bergerak turun membelai paha Cita. Cita merasa agak kegelian hingga tubuhnya terasa sedikit menggelinjang. Tapi dia hanya tersipu menatap pak Bowo.8108Please respect copyright.PENANAh7rX1hqi3r
8108Please respect copyright.PENANAtLou3Dskex
Perlahan-lahan, kedua tangan pak Bowo yang sudah berada dilutut Cita, bergerak untuk membuat kedua kaki Cita terbuka. Cita menatap pak Bowo penuh tanya, tapi hanya dijawab dengan anggukan oleh pak Bowo. Cita agak ragu, tapi tatapan dari pak Bowo membuatnya akhirnya menuruti apa yang diinginkan lelaki itu, hingga akhirnya kedua kakinya terbuka cukup lebar sekarang.8108Please respect copyright.PENANAzgZYrFEsXp
8108Please respect copyright.PENANA377Qxdicny
Dada Cita benar-benar tak karuan, debarannya makin kencang, menyadari dirinya tengah duduk mengangkang didepan seorang pria. Meskipun pria itu telah menyetubuhinya semalam, telah memasuki liang vaginanya dengan penisnya yang besar dan panjang itu, tapi dia tetap saja merasa malu karena bagian paling intim dari tubuhnya terbuka dengan sangat jelas didepan pak Bowo.8108Please respect copyright.PENANA874vVuIIZi
8108Please respect copyright.PENANA1LjvoDyJL7
Mata pak Bowo nanar menatap bibir vagina Cita yang terlihat indah itu. Agak tembem, warnanya senada dengan warna kulit Cita. Bersih tanpa bulu, dengan tubuh Cita yang tergolong mungil membuat pemandangan itu jadi makin menggairahkan bagi pak Bowo. Hingga tiba-tiba saja Cita menutupi bibir vaginanya menggunakan kedua tangannya.8108Please respect copyright.PENANACrgoxwdqBk
8108Please respect copyright.PENANAvQ1nHi3FPl
8108Please respect copyright.PENANAWsOWpxie9e
“Jangan dilihatin terus mas, aku malu” ucap Cita sambil menunduk. Suaranya juga sangat pelan.8108Please respect copyright.PENANAR0JcHG2QtR
8108Please respect copyright.PENANAv4rWckjhtf
Pak Bowo tersenyum. “Jangan malu sayang. Punyamu sungguh indah, ijinkanlah aku untuk memandangnya lebih lama” ucap pak Bowo sambil memegang tangan Cita berusaha untuk menyingkirkannya.8108Please respect copyright.PENANASsScDy8Dlq
8108Please respect copyright.PENANA7cIoiRhOIw
8108Please respect copyright.PENANAS4NJfrUTRY
Tapi Cita menahan tangannya. Dia benar-benar merasa malu, tak pernah vaginanya dilihat seperti itu oleh seorang pria, termasuk Andi sekalipun. Tapi saat kemudian dia menatap pak Bowo, tatapan mata pak Bowo yang teduh dan membuatnya merasa begitu nyaman dan tenang, yang akhirnya, lagi-lagi membuatnya luluh. Tangannya mengikuti tangan pak Bowo yang menjauhkannya dari vaginanya, hingga vagina itu kembali terbuka bebas.8108Please respect copyright.PENANAbCnrlwjZaX
8108Please respect copyright.PENANAmQW2F7WmFt
Pak Bowo kemudian merendahkan lagi posisi duduknya, hingga wajahnya sejajar dengan vagina Cita. Kedua tangannya berada dipaha Cita, bukan untuk menahannya karena Cita tidak berusaha menutup lagi kakinya.8108Please respect copyright.PENANA81fzUzbhzN
8108Please respect copyright.PENANANbG3Fm1BbB
Cita hanya diam saja melihat apa yang dilakukan oleh pak Bowo. Dia benar-benar malu. Tapi kemudian begitu dia menyadari tatapan pak Bowo, rasa senang mulai muncul dihatinya. Tatapan pak Bowo baginya terlihat jelas sebagai tatapan tanda kagum, mengagumi bentuk vaginanya. Tanpa sadar seutas senyum terbit dibibir Cita.8108Please respect copyright.PENANAiCfenLhF2q
8108Please respect copyright.PENANAClAsHZPt1s
Perlahan, pak Bowo mulai mendekatkan wajahnya keselangkangan Cita. Makin dekat, dada Cita makin kencang debarannya. Hingga akhirnya dia bisa merasakan hangatnya nafas pak Bowo menerpa selangkangannya, bibir vaginanya. Cita berdebar menantikan apa yang akan dilakukan oleh pak Bowo selanjutnya, tapi kemudian tangannya reflek menyentuh pundak pak Bowo saat lelaki itu sudah mau mendekatkan lagi wajahnya ke vagina Cita, yang membuat pak Bowo menoleh kearah Cita.8108Please respect copyright.PENANAit3Q1ZAwVM
8108Please respect copyright.PENANAxRhPn66Nol
8108Please respect copyright.PENANAOLcV6rTP9j
“Mas mau ngapain?”8108Please respect copyright.PENANAvBtQNuiur9
8108Please respect copyright.PENANA9aEZic4sSg
*8108Please respect copyright.PENANAA9aJsSlUHl
*8108Please respect copyright.PENANAWZ6kr9ZFsR
*8108Please respect copyright.PENANAJM62tV7Wjj
*8108Please respect copyright.PENANAERzsFvt5Sn
*8108Please respect copyright.PENANANZI36tiJCE