Andi masih menatap wajah Cita yang sesekali tersenyum melihat hpnya. Andi tahu apa yang dilihat oleh Cita. Sebuah gambar meme lucu yang biasa dishare oleh akun guyonan. Andi sempat melirik gambar itu juga. Lucu sih, tapi Andi tidak tertawa. Pikirannya sedang penuh oleh pertanyaan-pertanyaan tak masuk akal tentang Cita. Dia kembali melihat wajah istrinya yang masih senyum-senyum itu. Kembali, dia merasa ketidakrelaan jika sampai hal yang terpikirkan olehnya itu terjadi.12524Please respect copyright.PENANAih0vDcx1QT
12524Please respect copyright.PENANAPQ3afy7G74
12524Please respect copyright.PENANABlmadZxGY1
“Oh iya pa, tadi itu pas disalon ada yang lucu loh” ucap Cita tiba-tiba.12524Please respect copyright.PENANAyLge2Iy10H
12524Please respect copyright.PENANA5Xp7ukk3bF
“Eh, apa yang lucu ma?” Andi kaget, tapi berusaha menguasai dirinya. Dia tak ingin Cita menyadari kalau dirinya sedang banyak pikiran. Banyak pertanyaan lebih tepatnya.12524Please respect copyright.PENANAynZHXOONCt
12524Please respect copyright.PENANA41Q4zqNHNx
“Jadi kan yang ngelola salon itu pa, dia itu kan cowok ya sebenarnya, tapi lagaknya kayak cewek banget pa, melambai abis gitu” ucap Cita sambil tertawa kecil.12524Please respect copyright.PENANAfmOa5MnqZn
12524Please respect copyright.PENANA1liQ55TniT
“Maksudnya ma? Kayak banci salon gitu?”12524Please respect copyright.PENANAoA482lp4RM
12524Please respect copyright.PENANA5UA7pVr3NK
“Ya gitu deh pa. Jadi kan nama aslinya Robi, tapi dia maunya dipanggil jeung Rosa. Udah gitu, ih gayanya itu lho pa, cewek banget. Aku sama mbak Nada aja kalah centil, haha”12524Please respect copyright.PENANAayzhHl28K3
12524Please respect copyright.PENANABKXpKxfFwB
“Haha masa sih ma?”12524Please respect copyright.PENANAvqgWhZvogA
12524Please respect copyright.PENANA4YcZ0ORz5r
“Iya pa. Mana tadi dia tuh sama mbak Nada kan langsung meluk terus cipika cipiki gitu. Eh pas dikenalin sama mama, mama juga digituin pa”12524Please respect copyright.PENANAEj7cDd1tV5
12524Please respect copyright.PENANAtXqe6pEN4O
“Hah? Masa sih ma? Mama nggak marah gitu?”12524Please respect copyright.PENANACQwbjavaMg
12524Please respect copyright.PENANAD2hnONEN8v
“Ya awalnya kaget, marah. Lebih tepatnya risih sih, kan selama ini nggak pernah ada yang meluk sama nyium pipi mama selain papa. Tapi ya gitu, mau marah nggak jadi, malah jadinya aku ketawa-tawa aja ngeliat tingkahnya si Robi itu, eh Rosa ding, hehe”12524Please respect copyright.PENANAhKjaJa8bfY
12524Please respect copyright.PENANA10P8qxyWWs
“Lha kok mama nggak marah?”12524Please respect copyright.PENANA9jhowx9XC6
12524Please respect copyright.PENANAhU9I7ZmUf1
“Ya gimana ya pa. Abis kata mbak Nada jeung Rosa itu emang orangnya kayak gitu. Casingnya aja yang cowok, tapi jiwanya cewek. Lha dandanannya aja tebelan dia daripada kami, hehe. Papa kalau ngeliat langsung pasti geli deh pa. Apalagi dia itu genit-genit gitu kalau sama cowok, haha. Duh mama kalau inget lagi jadi nggak bisa nahan ketawa pa” ucap Cita sambil terus tertawa mengingat apa yang terjadi disalon tadi.12524Please respect copyright.PENANAuFgG3k3siJ
12524Please respect copyright.PENANAyZcrZq7bi4
“Haha masa sih ma? Kok papa jadi penasaran ya sama orangnya?”12524Please respect copyright.PENANAWFcVK38yON
12524Please respect copyright.PENANAm7rJqcds2x
“Wah sayangnya mama nggak punya fotonya pa. Bentar deh, mama tanya mbak Nada siapa tau dia punya”12524Please respect copyright.PENANARqYzeWJRWw
12524Please respect copyright.PENANAah5HpxeX5L
12524Please respect copyright.PENANAz3J6FbjoES
Andi hanya diam saja sementara Cita mengirimkan chat pada Nada. Tak lama kemudian Nada membalas dan mengirimkan foto Rosa kepadanya. “Nih pa” ucap Nada sambil menunjukan foto yang dikirim oleh Nada. “Lucu kan orangnya?”12524Please respect copyright.PENANAUHL4BWIpqh
12524Please respect copyright.PENANArPMqySv1sY
12524Please respect copyright.PENANAyCQdujp5QJ
Andi tak menjawab, hanya melongo saja. Memang benar apa yang dikatakan oleh Cita. Difoto itu nampak seorang lelaki berbadan lumayan tegap, namun pakaian dan dandanannya membuat Andi jadi geli. Padahal menurut Andi, kalau lelaki itu berdandan normal, sepertinya cukup tampan ditambah dengan badannya yang ideal. Kalaupun dia memilih untuk ‘menjadi’ lelaki tulen, pasti tidak sulit baginya untuk mendapatkan wanita.12524Please respect copyright.PENANAs7FVhlO0EU
12524Please respect copyright.PENANAA3fellhFOk
Melihat reaksi Andi yang hanya melongo membuat Cita makin girang tawanya. Dia sudah menebak sebenarnya karena tahu Andi agak geli, atau boleh dibilang jijik dengan orang-orang seperti itu. Meskipun tak pernah bertemu langsung, tapi kalau misalnya ada acara di tv yang menampilkan seorang lelaki yang berdandan dan berlagak layaknya cewek, Andi langsung bergidik geli.12524Please respect copyright.PENANAkO4hE2KACY
12524Please respect copyright.PENANA1suXMmoDHP
Namun tanpa Cita tahu, sebenarnya Andi punya pemikiran lain. Tadinya dia menganggap orang-orang seperti Robi yang memilih untuk menjadi Rosa, alias lelaki tulen yang memilih untuk tampil layaknya seorang cewek, adalah sebuah kelainan. Dia tidak menyalahkan pilihan mereka, hanya saja dia tak habis pikir, dan agak kurang suka dengan orang-orang seperti itu.12524Please respect copyright.PENANAzbpN5xNCs9
12524Please respect copyright.PENANABv7NsBkfXC
Tapi tiba-tiba Andi punya pemikiran lain. Gara-gara prasangka buruknya pada pak Bowo, yang merembet jadi berpikir yang tidak-tidak pada Salim. Sekarang Andi jadi berpikir yang tidak-tidak juga terhadap orang yang baru dibicarakan oleh istrinya tadi.12524Please respect copyright.PENANABQBVXMiijm
12524Please respect copyright.PENANArMDW2FOY8Y
Mungkinkah Robi itu berpenampilan dan bersikap seperti perempuan hanya sekedar akting saja? Mungkinkah Robi itu sebenarnya punya tujuan lain? Apakah tujuan dari penampilan Robi yang menjadi Rosa itu justru untuk menggaet wanita-wanita agar bisa dia tiduri? Bukankah setiap orang pasti punya nafsu? Dan bagaimanapun juga Robi adalah seorang lelaki, sesosok makhluk yang punya penis, yang butuh pelampiasan untuk nafsunya.12524Please respect copyright.PENANA7xP0cIyaus
12524Please respect copyright.PENANAm2mEEOlHgg
Apakah itu hanya akal-akalan Robi saja? Dengan berlagak menjadi perempuan, otomatis perempuan-perempuan tulenpun akan jadi gampang dekat dengannya, karena tak merasa khawatir ataupun takut akan diapa-apakan, karena menganggap orientasi seksual orang seperti Robi sudah berubah. Tapi bagaimana kalau ternyata Robi hanya seperti itu agar para perempuan lebih mudah diakali? Bagaimana jika Robi hanya memainkan peran agar bisa menjerat perempuan sebanyak-banyaknya dan lalu menikmati mereka sepuasnya?12524Please respect copyright.PENANAnPFkKXr3EM
12524Please respect copyright.PENANA5VuycbCMIL
Beragam pikiran negatif tentang Robi bermunculan dikepala Andi. Apalagi dia sama sekali tidak kenal Robi, tidak tahu Robi yang sebenarnya itu seperti apa. Jadi seolah-oleh semua pemikiran yang sebenarnya hanya asumsi itu, seperti sebuah kenyataan bagi Andi.12524Please respect copyright.PENANAPBy6fGAicJ
12524Please respect copyright.PENANAaCYhhc9laM
Dan kini, selain Salim, Andi juga berpikir apakah Robi juga akan melakukan hal buruk kepada istrinya? Dan apakah sebelumnya, Nada sudah benar-benar menjadi korban Robi dan Salim? Apakah Nada sudah bertekuk lutut kepada mereka sehingga hanya bisa menurut ketika diminta untuk mencarikan mangsa baru, dan itu adalah Cita? Apakah yang direncanakan oleh Robi dan Salim kepada Cita? Apakah hanya ingin menjadikannya model untuk salonnya, atau ada tujuan lain?12524Please respect copyright.PENANAkapvgFiKH5
12524Please respect copyright.PENANA19GD09B9jM
12524Please respect copyright.PENANAxdXTgbLUPt
“Pa.. kok papa malah ngelamun sih?”12524Please respect copyright.PENANAcGaiYbkM6L
12524Please respect copyright.PENANABP5eTk6Po3
“Eh nggak kok ma, nggak papa, hehe”12524Please respect copyright.PENANABj3XCvgDz9
12524Please respect copyright.PENANAGHsBlwCEeY
“Hayoo mikirin jeung Rosa ya? Haha”12524Please respect copyright.PENANAJXcF0HjU7W
12524Please respect copyright.PENANALvU9nawijY
“Eh nggak ya, siapa bilang. Ih amit-amit deh, hiii”12524Please respect copyright.PENANAS7gf0Lj8Xj
12524Please respect copyright.PENANAcXpke06wGG
“Haha wah gawat nih, suamiku mulai mikirin cewek lain, haha” goda Cita.12524Please respect copyright.PENANAB9bi80K8Fy
12524Please respect copyright.PENANAkColyHGHt0
12524Please respect copyright.PENANAlZJGmN5Cl6
Iya ma, aku mikirin dia, tapi bukan seperti yang mama mikir, aku kepikiran yang lain, apalagi dia udah meluk dan nyium pipimu ma, batin Andi.12524Please respect copyright.PENANATuZ72MmDXK
12524Please respect copyright.PENANAWvWdZaM5ne
12524Please respect copyright.PENANAT5GHyc4fx6
“Eh ehh paa, papa ngapain mmpphh aah paaah..”12524Please respect copyright.PENANAWszYlR3Q5R
12524Please respect copyright.PENANAZ0YPBjKtFR
12524Please respect copyright.PENANAhjLJAiQQye
Cita terkejut saat tiba-tiba saja Andi menyergapnya dan langsung menciuminya. Cita gelagapan menerima serangan mendadak dari Andi ini. Sementara Andi tidak peduli dengan protes dari Cita. Dalam pikirannya saat ini, dia hanya ingin membuktikan, bahwa dialah penguasa Cita satu-satunya. Andi benar-benar tak memberi kesempatan pada Cita untuk menolak. Beberapa kali Cita meronta karena tak siap dan tak suka diperlakukan seperti ini, tapi semua tidak bisa mengalahkan Andi yang entah sedang dikuasai apa, nafsu, amarah, egoisme, atau entahlah.12524Please respect copyright.PENANA3laG3PP9vd
12524Please respect copyright.PENANA5s9mjrshhg
12524Please respect copyright.PENANAL2W7nfku2H
“Paah jangan gini aahh pelaan paahh aauhh hmmpphh..” Cita mulai mengerang kesakitan waktu Andi meremas payudaranya yang berukuran sedang itu dengan keras. Namun secepat itu juga Andi membungkam mulut Cita dengan ciumannya.12524Please respect copyright.PENANAUCms2EiBW7
12524Please respect copyright.PENANAq7dGDb78e1
Baju tidur Cita yang kali ini berbentuk kaos langsung saja ditarik keatas oleh Andi. Sekaligus dengan bh ditarik lepas oleh Andi. Hal itu membuat Cita sedikit kesakitan dan semakin tak nyaman. Tapi belum sempat dia meronta lagi Andi sudah membekap tubuhnya. Bibir Andi kembali memagut bibirnya dengan ganas. Lidah Andi memaksa menerobos masuk dan mengaduk-aduk rongga mulut Cita.12524Please respect copyright.PENANAXzywJ88rU8
12524Please respect copyright.PENANAJu00WXV8D2
12524Please respect copyright.PENANAaWZgSHCxPk
“Emmpphh hhmmpphh..” Erangan Cita kembali terdengar saat tangan Andi kembali meremas buah dada Cita yang sudah telanjang itu dengan keras. Bahkan putingnya dipelintir dan ditarik dengan kasar oleh Andi.12524Please respect copyright.PENANAVx4OL9i0qO
12524Please respect copyright.PENANAkGcQQyDJh7
12524Please respect copyright.PENANAQzncDtFZ62
Tubuh Cita bergerak-gerak, kadang menegang, kadang melenting, bukan karena nikmat atau keenakan, tapi justru karena sakit. Belumlah hilang keterkejutan dan rasa sakit yang dirasakan Cita, terasa olehnya tangan Andi memaksa menarik turun celananya beserta celana pendeknya. Dengan bantuan kakinya Andi berhasil meloloskan celana itu dari tubuh Cita sehingga kini Cita dalam kondisi polos tanpa busana sama sekali.12524Please respect copyright.PENANAK95tGzlXye
12524Please respect copyright.PENANADvgQODbk0D
12524Please respect copyright.PENANATztKjeoYMp
“Hmmphhh eehhmmpphh aahh paahh hemmpphh..”12524Please respect copyright.PENANAbJsYTdT0zG
12524Please respect copyright.PENANAsGDgHLXfHR
12524Please respect copyright.PENANAEGmlejSR2T
Cita mendelik kaget saat dengan kasar salah satu jari Andi masuk ke liang vaginanya yang masih benar-benar kering dan langsung mengocoknya dengan kasar. Tentu saja Cita merasa kesakitan. Dia meronta tapi tak bisa melepaskan diri dari Andi. Dia bahkan mencoba memukul-mukul punggung Andi tapi itu hanya membuat Andi makin beringas padanya. Ciumannya makin menjadi, kocokan jarinya divagina Cita makin kencang, membuat tubuh Cita bergerak-gerak berusaha membebaskan diri.12524Please respect copyright.PENANAqrGuFoLURB
12524Please respect copyright.PENANAtgxW20IqpO
Perlahan-lahan vagina Cita mulai mengeluarkan cairannya sedikit. Bukan karena Cita mulai menikmatinya, hanya reaksi alami dari organ intimnya itu untuk mengurangi rasa sakit yang dibuat oleh jari Andi. Tapi dipikiran Andi lain. Dia mengira Cita mulai menikmati permainannya itu. Tanpa disadari oleh Andi, disudut mata Cita mulai menggenang air matanya. Cita tak tahu, tak habis pikir kenapa suaminya seperti itu.12524Please respect copyright.PENANAIBxDKJCVvE
12524Please respect copyright.PENANASfuA12q26s
Karena sudah salah mengira, Andi dengan cepat meloloskan celananya sendiri. Penisnya yang sudah mulai tegang itu dia gesek-gesekan dibelahan bibir vagina Cita. Cita sendiri sudah tak melawan. Sekali lagi, bukan karena dia mulai menikmatinya, tapi dia hanya tak ingin membuang tenaga lebih banyak lagi. Tak tahu pikiran darimana, Cita sudah mengira bahwa Andi ingin ‘memperkosanya’ seperti beberapa hari yang lalu. Sesuatu yang tidak dia suka, sesuatu yang Andi sudah berjanji tidak akan mengulanginya lagi. Tapi entah kenapa, malam ini Andi berbuat seperti itu lagi padanya. Dia mempersiapkan diri untuk menghadapi rasa sakit seperti yang dia alami beberapa waktu lalu ketika suaminya melakukan hal seperti ini juga.12524Please respect copyright.PENANA6YHwxh6mkK
12524Please respect copyright.PENANAKgHK3EPypq
Cita pasrah saja ketika Andi dengan kakinya memaksa kaki Cita untuk semakin membuka. Penis Andi belum sepenuhnya tegang sehingga dia masih menggesek-gesekan saja dibibir vagina Cita sambil terus menciumi bibir istrinya itu. Cita benar-benar pasrah, bahkan sama sekali tak membalas ciuman dari Andi. Tak berapa lama kemudian Andi merasakan penisnya sudah siap tempur, diapun melesakkan kepala penisnya membelah bibir kemaluan istrinya.12524Please respect copyright.PENANAgaVk9B0xmq
12524Please respect copyright.PENANArK8HqnkVI6
12524Please respect copyright.PENANAMHniDVkdia
“Hhhhmmppphhhh..” Cita memekik saat penis Andi memaksa masuk ke liang senggamanya. Rasanya sakit, sama seperti beberapa waktu lalu. Dan kali ini, genangan air mata yang terkumpul disudut matanya itu akhirnya mengalir juga. Tapi Andi tak melihat itu, dia terlalu bernafsu untuk menyetubuhi istrinya.12524Please respect copyright.PENANAp2FJcmTOud
12524Please respect copyright.PENANAv5YM5k4Agp
12524Please respect copyright.PENANAHDTpAZ6cEi
Tanpa menunggu lama Andi langsung menghentakan penisnya maju mundur dengan kasar. Dia tak menyadari bahwa vagina istrinya belum cukup basah untuk menerima serangan sefrontal itu. Dia tak menyadari istrinya merasa kesakitan karena kekasarannya itu. Apalagi saat ciumannya dilepas, Cita tak mengerang sakit, hanya menggigit bibirnya saja, dengan mata yang juga terpejam.12524Please respect copyright.PENANAK6oLtTKrQI
12524Please respect copyright.PENANAYsGuO3M8e2
Andi salah mengartikan ekspresi wajah Cita. Dia mengira Cita sedang menikmatinya, nyatanya justru Cita sedang mati-matian menahan sakit di vaginanya. Karena sudah salah mengira dari awal, Andipun makin semangat menggenjot vagina istrinya itu. Makin kencang dia mengeluar masukan penisnya. Makin kasar dia menyetubuhi Cita.12524Please respect copyright.PENANAPmpC2OAITh
12524Please respect copyright.PENANAGtZANoU0rK
12524Please respect copyright.PENANAlpq9zenVmW
“Aahh maa aahh vagina mama enaakk maaa..” racau Andi ditelinga Cita. Sesekali dia dia menciumi dan menjilat telinga Cita. Juga sesekali dia menggigit cuping telinga Cita yang membuat istrinya itu makin tersiksa.12524Please respect copyright.PENANAAzQeivq4m6
12524Please respect copyright.PENANAva3Ad3IKDK
12524Please respect copyright.PENANAGY2JOcDVar
Cita sama sekali tidak bisa menikmati persetubuhannya malam ini. Dia masih memejamkan mata dan menggigit bibirnya. Dia merasa sakit. Sakit divaginanya, dan sakit dihatinya. Dia tak tahu mengapa suaminya seperti itu. Dia tak tahu mengapa Andi begitu buas menyetubuhinya. Padahal setelah malam itu Andi sudah berjanji untuk tidak berlaku kasar seperti ini lagi kepadanya. Sempat janjinya itu terwujud, sama mereka bercinta dengan penuh kelembutan, seperti yang biasa mereka lakukan sejak malam pertama. Tapi malam ini, Andi kembali mengulanginya, bahkan lebih ganas daripada yang pertama. Cita tidak suka. Sama sekali tidak menikmati.12524Please respect copyright.PENANAVSpTLyPyrD
12524Please respect copyright.PENANAubbMxVTaEF
Lagi-lagi Andi salah mengira. Dia pikir Cita menyukainya. Dia kira Cita menikmatinya. Melihat apa yang dilakukan oleh istrinya, Andi berpikir kalau Cita hanya sedang menahan desahannya agar tidak sampai keluar seperti saat itu. Hal yang biasa dilakukan Cita ketika mereka bercinta, karena merasa tak enak dengan ibu mertuanya yang juga ada dirumah itu, dikamar sebelahnya.12524Please respect copyright.PENANAlSCpFTphv3
12524Please respect copyright.PENANA2tsKAreg2H
Genjotan Andi kian kencang, membuat Cita makin merasa sakit. Meskipun kini vaginanya sudah mulai basah, tapi itu bukan kenikmatan baginya. Itu bukan berarti dia menerima dan menikmati perlakuan Andi. Itu tidak mengurangi rasa sakit divaginanya. Sedangkan Andi, yang dia tahu ketika vagina istrinya semakin basah, berarti istrinya makin ikut menikmati persetubuhan itu. Sehingga, makin kencang dan kasar Andi menyetubuhi Cita.12524Please respect copyright.PENANAwYLWzMy37H
12524Please respect copyright.PENANAifkZD7vGBv
Cita kemudian merangkulkan tangannya memeluk Andi dengan kencang. Itu sebenarnya dilakukan karena dia sudah makin tidak tahan dengan rasa sakit itu. Tapi bagi Andi, itu tanda bahwa Cita semakin menikmatinya. Andi balas memeluknya, dan makin mengencangkan genjotannya karena dia merasa orgasmenya sudah sedikit lagi. Dia sama sekali tak menyadari bahwa air mata Cita mengalir semakin banyak. Tapi isak tangis Cita tersamar oleh desahan Andi yang justru merasa keenakan.12524Please respect copyright.PENANAo8f4PdPNSE
12524Please respect copyright.PENANA9Q7RZFQ1oC
12524Please respect copyright.PENANAHPqzSoGjkE
“Aahh mamaaa.. aaahh papa keluaaaar…”12524Please respect copyright.PENANAAgz68PzION
12524Please respect copyright.PENANAPd7EArY0yn
12524Please respect copyright.PENANAnVQsT0UKYd
Tubuh Andi menegang. Dia tanamkan penisnya dalam-dalam divagina Cita. Beberapa kali semburan spermanya memenuhi rahim Cita. Beberapa kali masih dia sentakan penisnya didalam vagina Cita, seperti ingin menguras spermanya.12524Please respect copyright.PENANA6yQxgIwhFi
12524Please respect copyright.PENANAKPifNxrvjE
12524Please respect copyright.PENANAdBvOtfljsn
“Aaahhh..” Andi mendesah panjang. Dia merasa sangat puas. Puas karena telah menuntaskan birahinya. Puas karena telah melampiaskan apa yang dia rasakan. Entah itu amarah, kekesalan, cemburu, atau asumsi-asumsi tak masuk akal yang menguasainya.12524Please respect copyright.PENANAkx0idMORw9
12524Please respect copyright.PENANAdEZrIKHSBU
Tak lama kemudian dia menarik penisnya dari vagina Cita. Cairan hangat spermanyapun sebagian ikut mengalir keluar. Andi langsung merebahkan tubuhnya disamping tubuh Cita yang masih terdiam sedari tadi. Andi mengatur nafasnya yang memburu. Rasanya puas dan capek sekali. Padahal, sebenarnya dia hanya menggenjot istrinya tak lebih dari 3 menit. 3 menit yang melelahkan dan memuaskan baginya. Namun 3 menit yang menyakitkan bagi Cita.12524Please respect copyright.PENANA04FwMNL1vV
12524Please respect copyright.PENANADT2VuGVIaL
Setelah beberapa saat tak bergerak, Cita mulai menggerakan tubuhnya. Dia sedikit bergeser, lalu bergerak menyamping, memunggungi Andi. Awalnya Andi tak mempedulikan itu. Dia masih larut dalam kenikmatan dan rasa puas telah menguasai Cita sepenuhnya. Namun sesaat kemudian Andi merasakan bahwa istrinya itu mulai terisak. Andi kaget, dia menoleh kesamping, tapi hanya melihat punggung mulus istrinya.12524Please respect copyright.PENANAx4BIUBeFtj
12524Please respect copyright.PENANAj1L2H0pbac
Andi diam sebentar, memastikan yang dia dengar tadi isakan Cita atau bukan. Beberapa saat kemudian barulah dia benar-benar yakin, kalau istrinya itu terisak. Cita menangis.12524Please respect copyright.PENANA0L71rg7ZH5
12524Please respect copyright.PENANA9pFWE8Vuml
Loh kok nangis? Bukannya tadi dia menikmatinya? Kenapa sekarang menangis? Batin Andi. Diapun mendekati Cita dan menyentuh bahunya.12524Please respect copyright.PENANAOsYfw2WagF
12524Please respect copyright.PENANAxGJhja1jjE
12524Please respect copyright.PENANASJj7s166nY
“Ma, mama nangis?” tanya Andi dengan polosnya, Cita hanya diam saja, tapi masih terdengar isakan darinya.12524Please respect copyright.PENANAc4UbWtgFCm
12524Please respect copyright.PENANAjFUP00BBiC
“Ma, mama kenapa? Kok malah mama nangis?” tanya Andi lagi sambil tangannya berusaha menarik bahu Cita agar bisa dia lihat.12524Please respect copyright.PENANAT4M8P0UARc
12524Please respect copyright.PENANAKzjaIKNLXO
12524Please respect copyright.PENANAuS83ctRzr3
Tapi Andi terkejut mendapat balasan dari Cita. Cita menepis tangan Andi, mempertahankan posisinya memunggungi Andi. Andi jadi bingung dibuatnya. Karena tadi dia merasa kalau Cita ikut menikmati persetubuhan mereka, tapi kenapa malah akhirnya jadi menangis?12524Please respect copyright.PENANA1awHTmknXX
12524Please respect copyright.PENANAjoOft352Cw
12524Please respect copyright.PENANAvf7eGMuOhb
“Ma, mama kenapa sih? Kok mama jadi nangis gini?” tanya Andi mengulangi pertanyaannya yang tadi, dan Cita masih bungkam dalam isakannya.12524Please respect copyright.PENANAIAIpDjFfRQ
12524Please respect copyright.PENANA0kTjygYEmX
12524Please respect copyright.PENANAmvG8sFNkPy
Andi jadi makin bingung. Dia mencoba meraih tubuh Cita lagi, tapi kembali tangannya ditepis. Cita tak mau menghadap kearahnya. Andi benar-benar bingung kenapa Cita malah seperti itu. Sekali lagi diraihnya tubuh Cita, kali ini dengan sedikit memaksa, dan kembali mendapat perlawanan dari Cita. Tapi Andi benar-benar memaksa hingga Cita posisinya jadi terlentang, tapi kepalanya masih tidak mau melihat kearah Andi. Dengan sedikit paksa, Andi meraih pipi Cita dan dia gerakan agar menoleh kearahnya. Dan ternyata, air mata Cita sudah mengalir cukup deras, membuat Andi makin bingung.12524Please respect copyright.PENANAheF12upju0
12524Please respect copyright.PENANAlguegZaWHt
12524Please respect copyright.PENANAoX8yr4qOiH
“Ma, mama kenapa kok jadi nangis gini ma? Papa salah ya? Bukannya mama tadi menikmatinya juga?” tanya Andi. Pertanyaan yang tiba-tiba membuat Cita menatap tajam kearahnya. Andi terkejut. Belum pernah selama ini Cita menatapnya setajam itu. Ini pertama kalinya, dan Andi tidak mengerti apa maksudnya.12524Please respect copyright.PENANAioSzIxHLgX
12524Please respect copyright.PENANA2manyWOAEB
“Kamu udah janji, tapi kamu ingkar. Kamu tau aku tidak suka seperti itu, tapi kamu lakuin lagi. Aku nggak suka, mas” ucap Cita agak bergetar diantara tangisnya.12524Please respect copyright.PENANANkzfvG4JKB
12524Please respect copyright.PENANAffCquuYPeZ
12524Please respect copyright.PENANABmDG1ty3Tz
Andi kaget. Tak pernah Cita bicara dengan nada seperti itu sebelumnya. Apalagi sejak punya anak, sudah jarang sekali mereka saling memanggil dengan panggilan aku-kamu. Hampir tidak pernah lagi Cita memanggilnya mas. Kali ini dia melakukannya. Apa dia marah padaku? Tapi marah kenapa? Batin Andi.12524Please respect copyright.PENANANo4MOqaRvs
12524Please respect copyright.PENANA2dWFfN2Xje
Cita kemudian kembali bergerak memunggungi Andi. Kali ini Andi tidak berusaha menahannya, karena dia masih bingung dengan maksud Cita.12524Please respect copyright.PENANACvyf6zfNyl
12524Please respect copyright.PENANAeHCptrSKlG
Janji? Janji apa sih? Cita kenapa sih kok jadi marah sampai nangis gini? Batin Andi. Dia benar-benar bingung dengan sikap Cita ini.12524Please respect copyright.PENANAS2sjpvHzTO
12524Please respect copyright.PENANARsJRTqN3L1
Astaga! Oh iya, janji itu. Ah kenapa aku tidak mengingatnya sama sekali? Kenapa aku melanggarnya? Pantas saja dia marah. Batin Andi, yang sudah mulai paham apa yang membuat Cita tidak suka.12524Please respect copyright.PENANAkLeaGKiX70
12524Please respect copyright.PENANAntaocff1UG
12524Please respect copyright.PENANAYspahypp50
“Ma, maaf ma. Maafin papa. Papa nggak bermaksud ingkar janji. Papa hanya kebawa emosi aja tadi” ucap Andi sambil memeluk istrinya. Tapi Cita tak bergeming. Sikapnya benar-benar dingin.12524Please respect copyright.PENANATLeX7gdok4
12524Please respect copyright.PENANAItHickoXBP
12524Please respect copyright.PENANAkDNa4Gcibu
“Maafin papa ma, papa bener-bener kebawa emosi. Papa cuma pengen ngebuktiin sama mama kalau papa nggak pernah mikirin orang lain. Papa cuma mikirin mama. Cuma mama yang ada dipikiran dan hati papa. Maafin papa ma” ucap Andi masih terus membujuk istrinya.12524Please respect copyright.PENANAvXop8LWBjr
12524Please respect copyright.PENANAtVPw0IzZvQ
12524Please respect copyright.PENANAL8UwZt9n1P
“Apa kamu nggak bisa bedain mana yang bercanda mana yang serius?” ucap Cita, masih dengan nada yang bergetar karena dia juga masih menangis.12524Please respect copyright.PENANAJK9lq4qViW
12524Please respect copyright.PENANAueJ1qR5lgj
12524Please respect copyright.PENANAowErCvPTtm
“Maaf ma, maafin papa. Papa yang salah, maafin papa” Andi benar-benar tidak tahu harus bagaimana lagi. Karena ini adalah pertama kalinya Cita semarah ini padanya.12524Please respect copyright.PENANAUDFALvhAMM
12524Please respect copyright.PENANAAS8c0iQkUX
12524Please respect copyright.PENANAAWpnGJHEhJ
Sejak kenal dengan Cita, sampai mereka pacaran dan akhirnya menikah, beberapa saat yang lalu, tak pernah Cita sampai semarah ini padanya. Cita adalah seorang wanita penyabar, penurut dan setia. Hampir tidak pernah dia membantah kata-kata Andi. Bahkan sejak menikah, hampir semua keputusan yang dibuat Cita, soal apapun, selalu atas persetujuan Andi. Tapi kali ini, Andi benar-benar melihat sisi lain dari Cita yang tidak pernah dia tahu sebelumnya. Dan dia bingung, bagaimana cara menghadapinya. Dia tidak tahu bagaimana caranya menenangkan kemarahan Cita itu.12524Please respect copyright.PENANA3iW4SOdV3h
12524Please respect copyright.PENANAi0VW01eaB4
Cita menggeliatkan badannya meminta Andi melepaskan pelukannya. Andi paham keinginan Cita. Karena tak ingin membuat istrinya makin marah, diapun melepaskan pelukannya. Lalu dia menarik selimut untuk menutupi tubuh Cita. Dan Cita masih diam saja, sangat dingin kepada Andi. Andi terus berbaring menyamping kearah Cita, berharap istrinya mau berbalik lalu memaafkan dirinya. Tapi ditunggu beberapa saat istrinya sama sekali tidak bergerak. Tapi Andi sedikit lega karena isak tangis istrinya perlahan mulai reda. Malam itu, dengan perasaan galau, Andipun tertidur.12524Please respect copyright.PENANAHRBmMSIU9X
12524Please respect copyright.PENANAsOAvaNeZ0l
*12524Please respect copyright.PENANALmWlwp5tgt
*12524Please respect copyright.PENANAzEVepXSZT3
*12524Please respect copyright.PENANAVEhZ489W8T
*12524Please respect copyright.PENANAdvZgHQs5Qh
12524Please respect copyright.PENANAXaVqxrcNYC
Keesokan harinya, ‘perang dingin’ antara Cita dan Andi masih berlanjut. Andi sempat melontarkan senyuman kepada Cita, tapi Cita tak menanggapinya sama sekali. Dia masih marah kepada suaminya itu. Berangkat kerjapun Cita tak mau diantar oleh Andi. Dia berangkat duluan dengan mengendarai motor maticnya dengan alasan ada keperluan. Andi tak ingin memaksanya, karena tak ingin membuat Cita makin marah kepadanya.12524Please respect copyright.PENANAoM4qQ4l6OL
12524Please respect copyright.PENANApjK5e4tQxp
Dikantor, Andi jadi sama sekali tidak fokus bekerja. Beberapa kali dia ditegur oleh pak Bowo karena malah lebih sering terlihat melamun daripada kerja. Teman-teman Andi juga menyadari perubahan Andi itu, tapi belum mau menanyakan apapun karena mereka sendiri masih sibuk dengan pekerjaanya.12524Please respect copyright.PENANACgwwhFo19T
12524Please respect copyright.PENANAO8pTHzKR8e
Meskipun sudah ditegur oleh pak Bowo, tapi Andi masih saja terlihat melamun. Dia seperti tidak peduli dengan pekerjaannya. Dia hanya kepikiran istrinya. Kepikiran amarah Cita yang ternyata cukup menakutkan baginya. Memang Cita tidak sampai mengamuk atau berkata-kata kasar padanya. Tapi justru diamnya Cita kepadanya itu yang paling menakutkan bagi Andi. Dia merasa lebih baik Cita memarahinya, menumpahkan semuanya daripada terus terdiam. Karena semua ini memang salahnya.12524Please respect copyright.PENANAXfbciZFJLR
12524Please respect copyright.PENANALf4TWWErRJ
12524Please respect copyright.PENANAcjiTaPTtnu
“Mas Andi, mas” tiba-tiba lamunan Andi terpecah karena seseorang memanggilnya.12524Please respect copyright.PENANApzNr8emBhx
12524Please respect copyright.PENANAu3t3BM2ZwS
“Eh, kenapa Is?”12524Please respect copyright.PENANAUwKwu63wcB
12524Please respect copyright.PENANAoh5OcBEGhV
“Dipanggil ke ruangan pak Bowo” jawab orang yang memanggilnya.12524Please respect copyright.PENANABhlVW2hn1Y
12524Please respect copyright.PENANAzpbJffMBB8
12524Please respect copyright.PENANArgIU0gpWTQ
Andi tak menjawab, hanya mengangguk. Dengan enggan dia meninggalkan kursinya untuk menuju ruangan pak Bowo. Dia mengetuk pintu dan dipersilahkan masuk oleh pak Bowo. Dia dipersilahkan duduk. Pak Bowo hanya menatapnya, membuat Andi jadi bingung.12524Please respect copyright.PENANAkLo6ypyefD
12524Please respect copyright.PENANAanW6Pe6GPC
12524Please respect copyright.PENANAYzdNhbKyoY
“Hmm, bapak manggil saya?” tanya Andi.12524Please respect copyright.PENANA31rmN3PZdS
12524Please respect copyright.PENANA2AjFMVQUuu
“Iya” jawab pak Bowo.12524Please respect copyright.PENANArK0mMuYg2p
12524Please respect copyright.PENANAGaf2qTFvkk
“Hmm, ada apa ya pak?” tanya Andi lagi.12524Please respect copyright.PENANA0YGmesLClR
12524Please respect copyright.PENANAxdoy10erZ1
“Menurutmu kenapa kamu aku panggil?” pak Bowo malah balik bertanya. Andi malah kebingungan karena dia benar-benar tak tahu kenapa dipanggil. Andi sebenarnya termasuk orang yang cerdas, tapi kondisinya yang sedang galau benar-benar membuatnya linglung, lalu hanya menjawab dengan gelengan kepala saja.12524Please respect copyright.PENANAweHjXzxAL8
12524Please respect copyright.PENANAGpsYvYgZLY
“Kamu itu sebenarnya kenapa Di? Ada masalah apa? Kenapa hari ini kerjaan kamu jadi kacau begini?” tanya pak Bowo.12524Please respect copyright.PENANAJ2pW9XQt1N
12524Please respect copyright.PENANAihzIj132X0
“Hmm, nggak kok pak, nggak ada apa-apa” jawab Andi mencoba mengelak.12524Please respect copyright.PENANAV1MrBfeMcu
12524Please respect copyright.PENANA9F7hcImxSV
“Nggak mungkin kalau nggak ada apa-apa. Kamu seperti bukan Andi yang biasanya. Beberapa tahun kita kerja bareng, baru kali ini kamu kayak gini. Ada apa sebenarnya?”12524Please respect copyright.PENANA0mbIv7LdSh
12524Please respect copyright.PENANA1lIoxEqFFR
12524Please respect copyright.PENANAvDFQ415gw7
Andi menunduk. Memang benar, dia sudah lebih dari 2 tahun bekerja dibawah pimpinan pak Bowo sejak pak Bowo dipindahkan kesini. Dan memang, sejak mulai bekerja, baru kali ini benar-benar tidak bisa fokus dengan pekerjaannya. Semua karena dia memikirkan kemarahan istrinya, gara-gara ulahnya semalam.12524Please respect copyright.PENANA7S2i0bAXK4
12524Please respect copyright.PENANAr2hi0BSilG
12524Please respect copyright.PENANADshjFrZnHd
“Hmm, saya memang ada sedikit masalah pak” jawab Andi.12524Please respect copyright.PENANAqMX54jpEFn
12524Please respect copyright.PENANAHFIPBTkBBp
“Masalah apa? Masalah sama kerjaan? Atau masalah keluarga?” tanya pak Bowo.12524Please respect copyright.PENANALhVXN8yurc
12524Please respect copyright.PENANAv01Vq19gxq
“Masalah keluarga pak. Tapi maaf, saya tidak bisa menceritakannya” jawab Andi.12524Please respect copyright.PENANABr18UDN09w
12524Please respect copyright.PENANA4uQLoxESee
“Yaudah kalau memang itu masalah keluarga, karena saya juga nggak mau ikut campur. Tapi aku minta sama kamu, tolong profesional Di. Jangan campur adukan masalah pribadi sama kerjaan. Udah sering saya ngomong ini ke kalian semua. Saya nggak mau kerjaan jadi terganggu karena masalah pribadi kalian” ucap pak Bowo. Andi hanya mengangguk saja.12524Please respect copyright.PENANAmY8oIYm6b8
12524Please respect copyright.PENANAQK7ANaG2xh
“Kalau memang kamu punya masalah yang berat, ada baiknya kamu ambil cuti. Selesaikan dulu masalahmu baru kamu masuk kerja lagi. Daripada sekarang ini, kamu masuk tapi nggak ngapa-ngapain, malah ngebuat yang lainnya jadi nggak nyaman”12524Please respect copyright.PENANAyuihfy0BhF
12524Please respect copyright.PENANAcjx3XIT8Rh
“Iya pak, maafkan saya pak” ucap Andi.12524Please respect copyright.PENANAv7ESaswdEf
12524Please respect copyright.PENANApHUs1DCYCB
“Apa sebaiknya kamu pulang saja sekarang? Kalau memang mau cuti segera kamu urus biar bisa saya tandatangani” ucap pak Bowo.12524Please respect copyright.PENANAMsyE67qh78
12524Please respect copyright.PENANADAayBbzRwB
“Tidak pak, saya lanjut kerja saja, dan sepertinya saya tidak perlu cuti” jawab Andi.12524Please respect copyright.PENANAKc6sC8XDTe
12524Please respect copyright.PENANAhPbaZCYfnm
“Yaudah, tapi tolong kamu bener-bener fokus sama kerjaan. Sekali lagi kamu ngelamun kayak tadi mendingan kamu pulang aja”12524Please respect copyright.PENANA2AtR6u7fNm
12524Please respect copyright.PENANA5xYXR4CFje
“Iya pak”12524Please respect copyright.PENANA3sG4ZeWmpj
12524Please respect copyright.PENANABnt32ht5xv
“Yaudah, kamu bisa kembali ketempatmu”12524Please respect copyright.PENANA0zYPvZIvMG
12524Please respect copyright.PENANAIe76QDpWaM
“Baik pak, makasih” ucap Andi.12524Please respect copyright.PENANAwkxDQx7sVi
12524Please respect copyright.PENANA5kPtUJDPB3
12524Please respect copyright.PENANAHzbojo8NAp
Sebelum dia beranjak, dia sempat menatap pak Bowo.12524Please respect copyright.PENANAOBslWxHxmP
12524Please respect copyright.PENANAFpl134xyA4
Ini semua gara-gara kamu pak, gara-gara fantasi gila kamu yang bikin aku jadi kepikiran kayak gini, dan ngebuat Cita marah. Ini bukan salahku sepenuhnya pak, ini salahmu juga, batin Andi.12524Please respect copyright.PENANAgAYWYVUyaK
12524Please respect copyright.PENANALEUZqzINxr
Dia menganggap pak Bowolah yang menjadi sumber masalahnya. Gara-gara mengintip dan mengetahui fantasi pak Bowo, itu membuat Andi jadi berpikir yang tidak-tidak. Akibatnya dia melampiaskan itu kepada Cita yang sama sekali tidak tahu apa-apa. Sangat wajar jika Cita marah. Tapi Andi tak mau sepenuhnya disalahkan. Dia menganggap pak Bowo punya andil atas kesalahan itu.12524Please respect copyright.PENANARU9Z9NSjD7
12524Please respect copyright.PENANA765u3FrdGu
Setelah Andi keluar dari ruangan pak Bowo, tanpa diketahui oleh Andi pak Bowo malah senyum-senyum. Dia mengira-ngira, jangan-jangan Andi sedang punya masalah dengan istrinya. Pak Bowo yang sebenarnya tak pernah mau tahu urusan pribadi anak buahnya, kali ini jadi tertarik untuk mencari tahu. Dia masih belum tahu bagaimana caranya, tapi dia sudah bertekad untuk mencari tahunya. Siapa tahu, dia bisa memberikan ‘solusi’ kepada istri Andi, bukan kepada Andi.12524Please respect copyright.PENANAakzyc3LZwB
12524Please respect copyright.PENANAre3LYFq8ul
*12524Please respect copyright.PENANA3Voc2UukB2
*12524Please respect copyright.PENANAKP0Tfw4dYQ
*12524Please respect copyright.PENANAYGNQMkBxhE
*12524Please respect copyright.PENANAqDqFpfToGi
*12524Please respect copyright.PENANA8VEtx4s6w7