6184Please respect copyright.PENANA1yaLWgfEHT
6184Please respect copyright.PENANAb2cPH7mgl7
Sejak hari itu Cita dan pak Bowo jadi makin dekat. Setiap hanya berdua saja dirumah, duduk bersama, curhat dan saling peluk sudah seperti menjadi menu wajib bagi mereka berdua. Pak Bowo juga sudah mulai tak sungkan untuk menciumi kening Cita. Cita sendiri tak pernah keberatan mendapat kecupan dari pak Bowo, karena memang dia sudah mulai semakin nyaman dengan lelaki itu.6184Please respect copyright.PENANAX7q3Fyjebr
6184Please respect copyright.PENANAUOic4LRi8X
Tapi tentu saja momen seperti itu tidak pernah bisa terjadi kalau ada ibu mertua Cita. Kalau hanya ada Putra, mereka masih sempat curi-curi kesempatan melakukannya, karena biasanya kalau ada Putra pak Bowo akan lebih banyak bermain dengan anak itu.6184Please respect copyright.PENANApSDERHhrXr
6184Please respect copyright.PENANASHswEqPO1A
Setelah hari itu, akhirnya Cita menuruti saran pak Bowo untuk menjenguk Andi dipenjara. Tapi disana mereka tak banyak bicara. Andi masih berusaha untuk mendapatkan maaf dari Cita. Namun Cita belum sepenuhnya memaafkan Andi. Waktu melihat kondisi Andi, Cita memang menjadi iba. Andi tak terlihat sesegar dulu. Terlihat lebih kurus. Wajahnya juga lebih sayu, terlihat kelelahan. Cita tak tahu apa yang terjadi pada Andi selama berada didalam penjara, tapi dia juga tak mau menanyakannya.6184Please respect copyright.PENANAh5Ppd9VD2M
6184Please respect copyright.PENANAKTFz5wB6x2
Tapi paling tidak, pintu maaf bagi Andi tidak sepenuhnya tertutup. Cita hanya meminta waktu lebih kepada Andi untuk memikirkannya. Cita juga sempat bilang tentang perasaannya ke Andi, bahwa sebenarnya dia ingin berpisah dengan Andi, namun masih memikirkan nasib Putra. Dan disitu Andi berjanji, jika nanti Cita mau memaafkan dan menerimanya kembali, dia akan benar-benar berubah.6184Please respect copyright.PENANAGnrNGG4jD8
6184Please respect copyright.PENANA6a5oJ3OLoS
Cita bukannya tidak percaya pada janji Andi. Karena Andi pernah ingkar padanya. Tapi, dia melihat penyesalan yang begitu besar dari Andi. Seperti halnya tentang permintaan maaf Andi, Cita juga meminta waktu untuk memikirkan tentang kelanjutan hubungan mereka. Meskipun dalam lubuk hatinya yang terdalam, Cita sudah memutuskan untuk mengedepankan nasib Putra ketimbang dengan egois memikirkan hubungannya dengan Andi.6184Please respect copyright.PENANAgrXLU4spv5
6184Please respect copyright.PENANA3FjUzipiIE
Setelah itu, belum lagi Cita menjenguk Andi. Ibu mertuanyapun akhir-akhir ini sering pergi keluar membawa serta Putra. Cita ingin ikut, tapi dia harus mengerjakan pekerjaan rumah karena mereka tak memiliki pembantu. Pada saat seperti itu, kadang pak Bowo datang berkunjung. Dia sedikit kecewa karena Putra tidak ada, tapi langsung terobati dengan adanya Cita.6184Please respect copyright.PENANA7sPIKJl4dg
6184Please respect copyright.PENANAmtJlYBdweQ
Cita yang makin nyaman dengan pak Bowo juga mulai makin terbuka untuk cerita apapun. Pertemuannya dengan Andi, dan apa yang mereka bahas disana, juga diceritakan kepada pak Bowo. Citapun pernah bertanya, bagaimana dengan nasib Isna. Pak Bowo menjawab kalau waktu itu tak lama setelah keluar dari rumah sakit Isna juga resign dan sekarang sudah tidak berada dikota ini lagi. Selain itu, Cita juga mengungkapkan kepada pak Bowo tentang kerinduannya untuk melakukan pemotretan lagi seperti dulu.6184Please respect copyright.PENANAwp4kyKYJCq
6184Please respect copyright.PENANAFyshSGZac0
6184Please respect copyright.PENANAS8Tlo9rlXN
“Ya kalau mau kan tinggal foto lagi Cit, apa susahnya?” ucap pak Bowo setelah mendengar Cita.6184Please respect copyright.PENANAShz5CxmtMw
6184Please respect copyright.PENANAS8BUhZai34
“Ya tapi kan pak, aku belum ketemu lagi sama mas Salim, sama Robi juga”6184Please respect copyright.PENANAejyHQ1QRsx
6184Please respect copyright.PENANA9JHHtStbdr
“Lho katanya masalah itu udah beres? Kok bisa belum ketemu?”6184Please respect copyright.PENANARjm8C4J62m
6184Please respect copyright.PENANA8x1IFLkPXt
“Hmm, gimana ya pak? Aku tuh nggak enak bener sama mereka. Aku udah cuekin mereka waktu dulu hubungin aku. Kemarin aja aku minta maafnya lewat mbak Nada. Mbak Nada bilang sih mereka nggak marah sama aku, cuma heran aja. Tapi akhirnya ngerti setelah tahu alasannya”6184Please respect copyright.PENANAFkaS9de3Pw
6184Please respect copyright.PENANABZcaYBGWK2
“Ooh gitu. Ya ditemuin dong Cit, gimanapun juga kan mereka itu temenmu. Lagian itu kan mereka nggak marah, jadi nggak ada alasan dong buat kamu nggak nemuin mereka?”6184Please respect copyright.PENANAUeu6DDkAvx
6184Please respect copyright.PENANAhTmS0MlGXn
“Hmm, iya sih pak. Yaudah deh entar kapan-kapan aku temuin mereka”6184Please respect copyright.PENANASlpm8JIz4Z
6184Please respect copyright.PENANAScwKFAdlMS
“Nah gitu dong. Terus, soal foto-foto tadi, gimana?”6184Please respect copyright.PENANA74YneVZLM6
6184Please respect copyright.PENANAW8QJCcjAdp
“Ya entar lah, nunggu aku ketemu sama mas Salim”6184Please respect copyright.PENANA6q5IDjIH1r
6184Please respect copyright.PENANAMkIRnxaM9Y
“Kenapa nggak sekarang aja? Kamu lupa aku mantan fotografer?”6184Please respect copyright.PENANAVmFdJCSWr2
6184Please respect copyright.PENANAkxudl4hLXW
“Eh, iya ya? Haha lupa pak. Emang pak Bowo bawa kamera sekarang?”6184Please respect copyright.PENANAV5HmkjIRfz
6184Please respect copyright.PENANAW7mqnYtSDp
“Bawa kok, ada dimobil. Aku ambilin dulu ya, kamu siap-siap aja dulu”6184Please respect copyright.PENANA7sfZ9oNdFS
6184Please respect copyright.PENANAkaJT8wFggW
6184Please respect copyright.PENANAjkPmoP8rVO
Cita mengangguk dan kemudian pak Bowo beranjak menuju mobilnya untuk mengambil kameranya. Setelah itu dia kembali masuk kerumah, tapi Cita ternyata masih ditempatnya, belum beranjak, belum berganti pakaian.6184Please respect copyright.PENANARUClsB0vpb
6184Please respect copyright.PENANAyCOIvDGlsE
6184Please respect copyright.PENANAo0dC3Hv2CV
“Lho kok belum siap-siap? Jadi nggak nih?” tanya pak Bowo.6184Please respect copyright.PENANAx4eCuDVcUd
6184Please respect copyright.PENANAw0hAvhq1HD
“Hmm, jadi pak, tapi…”6184Please respect copyright.PENANAq2QjgA7Uoy
6184Please respect copyright.PENANA6xVJyWnI8U
“Kenapa?”6184Please respect copyright.PENANADkDqSO2WTT
6184Please respect copyright.PENANATA0vEJLMM5
“Hmm, aku gini aja gimana?” tanya Cita.6184Please respect copyright.PENANAzxoam0W3Ig
6184Please respect copyright.PENANAAsQafR1h9o
“Hah? Mau difoto kayak gitu? Serius?” tanya pak Bowo.6184Please respect copyright.PENANAvKqlnM3Rol
6184Please respect copyright.PENANAYuF437vhU5
6184Please respect copyright.PENANApj3NUdMWd4
Cita mengangguk. Hari ini Cita hanya memakai kaos lengan pendek yang cukup ketat, juga yoga pants selutut yang tak kalah ketatnya. Wajahnya tidak dipoles make up sama sekali, tapi masih terlihat cukup segar karena dia tadi setelah mengerjakan pekerjaan rumahnya sudah sempat mandi sebelum pak Bowo datang.6184Please respect copyright.PENANABzkx24rjO2
6184Please respect copyright.PENANAGV3DyBmPDG
6184Please respect copyright.PENANARj1zOjM5kL
“Yaa kalau maunya kamu gitu sih, nggak masalah. Mau dimana fotonya? Disini aja?”6184Please respect copyright.PENANAAD88xXbEsO
6184Please respect copyright.PENANArOffYKXeUS
“Iya pak, disini dulu aja, entar baru ke taman belakang”6184Please respect copyright.PENANAgPCMEzMpyX
6184Please respect copyright.PENANAlQSRzNhgcu
6184Please respect copyright.PENANAmsGeibk7bs
Pak Bowopun akhirnya mengikuti kemauan Cita. Dia menyuruh Cita untuk berpose sesukanya disofa itu. Kadang duduk, kadang berdiri didekat jendela. Setelah beberapa belas jepretan, Cita mengajak pak Bowo ke taman kecil dibelakang rumahnya. Taman ini dulu dibuat oleh Andi waktu Cita mulai banyak terima job endorse. Katanya waktu itu, biar ada tempat dirumahnya yang bisa dijadikan background yang cukup menarik untuk foto-foto Cita.6184Please respect copyright.PENANA0Foy6PocLJ
6184Please respect copyright.PENANAvtRPixeXWZ
Setelah merasa cukup puas, Cita ingin menyudahi acara foto-foto itu. Tapi ternyata pak Bowo menyuruh Cita untuk berganti pakaian, karena dia mau memotret Cita dengan pakaian tertutupnya. Citapun tak keberatan dan segera ganti baju. Setelah itu kembali mereka berfoto-foto lagi. Setelah puas, kembali Cita berganti baju dengan memakai kaos pendeknya dan juga yoga pantsnya tadi. Lalu mereka kembali duduk diruang tengah.6184Please respect copyright.PENANAAlCeF00euD
6184Please respect copyright.PENANALbo67BlxR0
6184Please respect copyright.PENANAHbCdqtM8FL
“Mana pak lihat hasilnya, bagus-bagus nggak?”6184Please respect copyright.PENANAHlyHS1VPvN
6184Please respect copyright.PENANAhiU9xQS7Yk
“Ya bagus dong. Kalau modelnya cantik sih, mau kayak gimana juga hasilnya tetep bagus, haha”6184Please respect copyright.PENANAj5VNxuPWwS
6184Please respect copyright.PENANASPl5YW9YQz
“Haha bisa aja”6184Please respect copyright.PENANAugwQym8Lau
6184Please respect copyright.PENANAfIP92fPzew
6184Please respect copyright.PENANAmJkI2eSFde
Kemudian Cita melihat foto-foto itu di kamera pak Bowo. Sambil sesekali mereka mengomentari hasil foto-foto itu sambil mengobrol. Cita juga menceritakan soal pengalamannya yang diajak Nada keluar kota untuk pemotretan bersama banyak orang dari kota lain. Dia bilang, kangen dengan suasana seperti itu.6184Please respect copyright.PENANAvAVHY3W3IZ
6184Please respect copyright.PENANAOgP89pU3o8
6184Please respect copyright.PENANAEHwXhyht3d
“Kamu pengen kayak gitu lagi? Kan barusan kita foto-foto Cit” ucap pak Bowo.6184Please respect copyright.PENANATMuTFxjEHN
6184Please respect copyright.PENANAeAXLYlJ72P
“Iya, tapi kan kondisinya beda pak. Hmm, gimana ya, soalnya kan kalau pemotretan diluar kota itu bisa sekalian jalan-jalan gitu, nggak cuma disini-sini aja” jawab Cita.6184Please respect copyright.PENANAhwOOOCmiXm
6184Please respect copyright.PENANAtVXDlx0vmc
“Oh iya, kita udah lama nggak jalan-jalan juga ya?”6184Please respect copyright.PENANAE4nu9PCqaM
6184Please respect copyright.PENANA1SnaXrKAtG
“Iya pak”6184Please respect copyright.PENANABm7uv2xbOw
6184Please respect copyright.PENANA5mjVH07D40
6184Please respect copyright.PENANATRfs6OhobU
Sejenak pak Bowo dan Cita terdiam. Pak Bowo melihat Cita yang masih memegang kameranya sambil melihat hasil dari pemotretan tadi. Dia juga teringat kalau meskipun sudah mulai sering datang kesini, tapi mereka sudah tak pernah jalan-jalan keluar lagi. Diapun terpikir untuk mengajak Cita jalan-jalan.6184Please respect copyright.PENANAoXJIa939YQ
6184Please respect copyright.PENANA14B2tOgkAZ
6184Please respect copyright.PENANAzsFk2noji4
“Kalau kita jalan-jalan sekarang aja gimana Cit? sekalian nyari tempat buat foto-foto? Mumpung masih jam segini” ucap pak Bowo.6184Please respect copyright.PENANA2w87qdJ5c3
6184Please respect copyright.PENANAevBimSjhCE
“Emang mau kemana pak?”6184Please respect copyright.PENANAmGBwz6CRq0
6184Please respect copyright.PENANA6YrxAqMOP2
“Hmm, kolegaku ada yang punya villa diluar kota, tempatnya dipegunungan gitu, enak, dingin. Pemandangannya juga indah, pas sih kayaknya buat foto-foto” jawab pak Bowo.6184Please respect copyright.PENANAd5Ai0e7Lrz
6184Please respect copyright.PENANAmt2vkUnOzT
“Wah, kayaknya boleh juga pak”6184Please respect copyright.PENANAnKM3uOTHko
6184Please respect copyright.PENANARTrFyhvgzb
“Jadi gimana? Kalau kamu mau, biar aku hubungin orangnya, siapa tahu villanya lagi nggak dipakai”6184Please respect copyright.PENANAjXknAeDqMS
6184Please respect copyright.PENANAvQppOBxiiu
“Hmm, boleh deh pak”6184Please respect copyright.PENANAp5xJMkuWc4
6184Please respect copyright.PENANAdzFWWXiegy
6184Please respect copyright.PENANAAHibdRLPbA
Pak Bowo kemudian berdiri dan menuju kedepan. Dia terdengar sedang berbicara dengan seseorang ditelpon. Tak lama kemudian dia kembali keruang tengah.6184Please respect copyright.PENANAQojaonAQaB
6184Please respect copyright.PENANADJEONHGFXP
6184Please respect copyright.PENANAGzmkS1rkGp
“Bisa Cit, villanya lagi kosong tuh, nggak dipakai sama dia. Jadi kita tinggal tunggu ibu sama Putra pulang aja, terus kita berangkat kesana” ucap pak Bowo.6184Please respect copyright.PENANAeje1ZhvoLn
6184Please respect copyright.PENANARfLaMYtLX5
“Wah, kayaknya sih ibu sama Putra pulangnya bakalan sore banget deh pak”6184Please respect copyright.PENANARx0spmEE5E
6184Please respect copyright.PENANA8WwGxMhxD3
“Ooh gitu ya? Wah berarti nggak jadi dong?”6184Please respect copyright.PENANAkOKGg3ydd8
6184Please respect copyright.PENANA7LSd1m38Q5
6184Please respect copyright.PENANAr7kDN1Bj9P
Cita terdiam, terlihat sedang memikirkan sesuatu. Tapi tak lama sampai kemudian dia bicara pada pak Bowo.6184Please respect copyright.PENANAATBcbjgea4
6184Please respect copyright.PENANAXmaLN0sxZ6
6184Please respect copyright.PENANAtER05t2lKK
“Hmm, kalau berangkat tanpa mereka aja gimana pak?”6184Please respect copyright.PENANAMSOBJudtQr
6184Please respect copyright.PENANA4cPvKfJEsQ
“Loh kok gitu? Emang kamu nggak pengen ngajak Putra jalan-jalan?” tanya pak Bowo.6184Please respect copyright.PENANAy4tktaciXu
6184Please respect copyright.PENANAkVSyZRwWdH
“Yaa pengen sih sebenarnya, tapi kan Putra lagi sama neneknya, pasti disana dia juga lagi main-main sama teman yang sebayanya”6184Please respect copyright.PENANAl8nrw219g8
6184Please respect copyright.PENANAxOa0pH5kwW
6184Please respect copyright.PENANAtH3XP1EIg9
Giliran pak Bowo yang terdiam. Padahal awalnya dia ingin mengajak mereka semua untuk jalan keluar kota, ke villa yang sebenarnya itu adalah miliknya. Yang dia telpon tadi bukanlah koleganya tapi penjaga villanya, menyuruh untuk membersihkan dan menyiapkan villa karena dia mau datang hari ini.6184Please respect copyright.PENANAzJYkG90iPr
6184Please respect copyright.PENANAAgfoJqgach
6184Please respect copyright.PENANAEs598dswUf
“Tapi masak kita cuma berdua aja Cit? atau kamu ajak siapa gitu, Nada mungkin, kan dia sama kayak kamu kan, model instagram juga kan?” tanya pak Bowo memberi usul.6184Please respect copyright.PENANAfROm2BmSin
6184Please respect copyright.PENANAlLZJSQsNlb
“Hmm, gimana ya…”6184Please respect copyright.PENANA6w5SJekfVi
6184Please respect copyright.PENANAYeFA9D2UFH
6184Please respect copyright.PENANAEdCPmSBGzI
Cita bukannya tak mau mengajak Nada, apalagi dulu waktu keluar kota itu yang mengajaknya adalah Nada. Tapi tadi pagi saja Nada sudah menghubunginya bilang kalau ada acara dan tidak bisa kesini. Jadi Cita berpikir kalau Nada pasti tidak akan bisa diajak untuk pergi bersamanya dan pak Bowo.6184Please respect copyright.PENANAaGrohJiWkn
6184Please respect copyright.PENANAho2dTId1Ix
Cita tidak tahu bahwa sebenarnya Nada memang dilarang kesini oleh pak Bowo. Dia tak ingin kehadiran Nada mengganggunya. Meskipun sebenarnya juga tidak ada hal terlalu jauh yang dilakukan pak Bowo kepada Cita. Karena tanpa disadari oleh lelaki itu, bahwa dia juga semakin nyaman berada dengan Cita.6184Please respect copyright.PENANAmrJwcOjTPb
6184Please respect copyright.PENANAHMm6MjaWiv
6184Please respect copyright.PENANAsyOshGIfxb
“Kenapa Cit? Nggak papa kan kalau sama Nada?” tanya pak Bowo.6184Please respect copyright.PENANAtoQxvgbplF
6184Please respect copyright.PENANA9drb8D8Skk
“Nggak papa sih pak sebenarnya, dan aku malah seneng. Tapi kayaknya dia nggak bisa deh pak, soalnya kan tadi dia udah nelpon aku, bilang kalau hari ini ada acara gitu” jawab Cita.6184Please respect copyright.PENANAXrM9KadfJ3
6184Please respect copyright.PENANA8Huq8L6Xpi
“Ooh gitu? Terus gimana dong? Mau berdua aja gitu perginya?” tanya pak Bowo.6184Please respect copyright.PENANAQzG6OXE6yL
6184Please respect copyright.PENANAQiEJUblOjz
6184Please respect copyright.PENANAFWMKB7cP2d
Cita terdiam berpikir dan menimbang-nimbang. Dia belum pernah cuma pergi berdua keluar kota selain dengan Andi. Jangankan sampai keluar kota, pergi hanya berdua dengan lelaki lain saja sangat jarang, kecuali beberapa waktu yang lalu waktu dia menemui pak Bowo dan malah memergoki Andi dan Isna jalan bareng. Ada perasaan ragu, dan juga takut.6184Please respect copyright.PENANAkP50LYTL4V
6184Please respect copyright.PENANA057PFoJwls
Tapi disatu sisi, mengingat dia akan perginya dengan pak Bowo, dia merasa sedikit lebih tenang. Dia berpikir, selama ini sudah sangat nyaman dengan pak Bowo. Apalagi pak Bowo terlihat tak pernah mengambil kesempatan darinya. Bahkan malah sering menasehati dan mengingatkannya, jadi dia berpikir, mungkin saja pergi hanya berdua dengan pak Bowo akan aman-aman saja, meskipun semua kemungkinan bisa saja terjadi.6184Please respect copyright.PENANApXe5dlRjC4
6184Please respect copyright.PENANAlEDzefjL0I
Untuk sesaat, bahkan Cita membayangkan apa yang akan terjadi jika hanya pergi kesebuah villa diluar kota hanya berdua dengan pak Bowo. Tiba-tiba dadanya berdegup cukup kencang. Tapi buru-buru dia menepiskan bayangan-bayangan itu. Sambil menatap pak Bowo, dengan mantap dia menganggukan kepalanya sambil tersenyum, dan dibalas dengan senyuman pula oleh pak Bowo.6184Please respect copyright.PENANA9yYEXYxEy4
6184Please respect copyright.PENANAPoXEanv932
6184Please respect copyright.PENANAeKSoYRUkBy
“Serius, nggak mau ngajak Nada?” tanya pak Bowo lagi.6184Please respect copyright.PENANAXz1I143xBf
6184Please respect copyright.PENANAXiZSZ8uS2t
Cita mengangguk, “Mbak Nada sibuk kayaknya pak”6184Please respect copyright.PENANAcQVHTBtp9L
6184Please respect copyright.PENANA0u46zaH6WP
6184Please respect copyright.PENANAadj4xGJAGg
Cita belum juga menyadari, bahwa setiap pak Bowo datang kerumahnya, Nada selalu saja ada alasan yang membuatnya tak bisa datang kemari. Waktu awal-awal, Nada beralasan kalau sedang ada suaminya, namun akhir-akhir Nada sering beralasan kalau dia sedang ada acara. Tapi Cita tak sempat memikirkan hal itu, karena sudah ada pak Bowo yang datang, yang selalu siap jadi tempat curhatnya, yang selalu bisa membuatnya tersenyum, yang selalu memberikan pelukan hangat kepada Cita saat dia membutuhkannya.6184Please respect copyright.PENANAHjFrYLsPC0
6184Please respect copyright.PENANAdQmiLnHxAh
Meskipun tetap saja masih ada pikiran mesumnya kepada Cita, karena Cita semakin cuek dengan penampilannya kalau sedang ada pak Bowo, apalagi kalau hanya berdua saja. Meskipun sebenarnya masih bisa dibilang cukup sopan, tapi tetap saja jauh dari penampilan sehari-hari Cita yang selalu tertutup sampai kepalanya. Cita juga makin tak canggung dan tak risih ketika tangan pak Bowo terasa sekali saat memeluk pinggangnya. Atau saat mereka berpelukan erat saat pak Bowo mau pamit pulang yang membuat dadanya menempel ketat ditubuh lelaki itu. Cita cuek, karena dia merasa nyaman.6184Please respect copyright.PENANAejm9zhn4md
6184Please respect copyright.PENANA7uiYNKTaDv
*6184Please respect copyright.PENANA9uhYdLB6v8
*6184Please respect copyright.PENANAYrxeb6UzYN
*6184Please respect copyright.PENANA3JwohED1Ff
*6184Please respect copyright.PENANAub2bfHMRCV
6184Please respect copyright.PENANARWcvjjw9Sh
Lain halnya dengan Nada. Lama kelamaan dia makin merasa gelisah. Dia sudah tak lagi memikirkan tentang rasa penasarannya dulu apakah pak Bowo sudah tahu sebelumnya kalau dia dan Cita itu bersahabat sebelum dia dijebak. Karena dia yakin bahwa pak Bowo memang sudah mengetahuinya sebelumnya. Dia makin khawatir dengan Cita, karena pernah suatu saat dia melanggar perintah pak Bowo dengan tetap mendatangi rumah Cita.6184Please respect copyright.PENANA45syGURzJX
6184Please respect copyright.PENANADInEcRMJkt
Tentu saja tak sampai masuk, hanya mengamati dari luar. Dan kebetulan saat itu dia melihat pak Bowo yang sudah mau pulang, dia melihat pak Bowo memeluk Cita dengan mesra. Yang lebih membuatnya bingung, Citapun membalas pelukan itu. Tak terlihat sama sekali Cita terpaksa. Dia melakukannya dengan tersenyum. Bahkan senyum itu tak hilang sampai pak Bowo benar-benar meninggalkan rumah Cita.6184Please respect copyright.PENANAhGMBSLTv14
6184Please respect copyright.PENANAk8EK2cGyEy
Nada heran, dan bertanya-tanya. Kenapa Cita bersikap seperti itu? Apakah Cita sudah benar-benar dikuasai oleh pak Bowo? Apakah pak Bowo sudah berhasil mendapatkan tubuh Cita dan membuat Cita seperti dirinya, terpuaskan dan tak bisa melupakan pak Bowo? Bermacam pertanyaan muncul dikepala Nada. Tapi dia tak berani menanyakan hal itu, baik kepada Cita maupun kepada pak Bowo.6184Please respect copyright.PENANAlJSarFoVQA
6184Please respect copyright.PENANA4aFlddhqHm
Sekarang dia bingung, harus bagaimana. Pak Bowo beberapa kali masih memanggilnya kerumah untuk melayani nafsunya. Tapi sudah tidak sesering dulu. Meski permainan mereka masih tetap bisa memuaskan Nada, tapi Nada merasakan ada sesuatu yang lain. Dia tak mengerti apa, tapi terasa sekali. Tapi sekali lagi, dia tak berani menanyakan hal itu kepada pak Bowo.6184Please respect copyright.PENANA4gOvCtQJd4
6184Please respect copyright.PENANAdwivZsLC2K
Sayangnya Nada juga tak tahu harus bertanya pada siapa, tak tahu harus menceritakan kegelisahannya ini kepada siapa. Satu-satunya yang bisa dia ajak sebenarnya adalah Gina, karena hanya Gina yang tahu tentang apa yang terjadi antara dirinya dengan pak Bowo. Tapi percuma saja, karena Gina juga tidak akan tahu tentang apa yang sedang direncanakan dan dilakukan pak Bowo kepada Cita.6184Please respect copyright.PENANAsKxpFEazpO
6184Please respect copyright.PENANABhpWfVUNo7
Ada satu orang lagi, yang mungkin bisa dia ajak ngobrol, yaitu Isna. Tapi dari yang dia dengar dari Cita, bahwa pak Bowo bilang kalau Isna sudah keluar dari pekerjaannya dan sudah pindah kekota lain. Bahkan katanya, Isna juga sudah bercerai dari suaminya. Hal itu membuat Nada makin sulit untuk mencari keberadaan Isna.6184Please respect copyright.PENANAMcp7CkIpqy
6184Please respect copyright.PENANAF5XibdtFkk
Tapi, kadang keberuntungan datangnya memang tak bisa diduga-duga. Itupun kalau hal ini bisa disebut sebagai keberuntungan.6184Please respect copyright.PENANAcw5OADypIB
6184Please respect copyright.PENANAVbq4NoF4iz
Hari itu, ketika Nada sedang merasa suntuk dan bosan hanya dirumah saja, dia memutuskan untuk jalan-jalan. Tujuannya adalah satu-satunya pusat perbelanjaan dikota ini. Bukan untuk berbelanja, hanya sekedar ngopi-ngopi cantik dan menghabiskan waktu.6184Please respect copyright.PENANA9mxE4CmYUg
6184Please respect copyright.PENANApqlfw9yVir
Ada rasa kesal juga sebenarnya dia hari ini. Minggu ini suaminya tidak pulang, padahal dia sedang sangat merindukannya. Seminggu lebih dia tidak dibelai karena baru saja kedatangan tamu bulanan. Saat tamunya sudah lewat, suaminya sudah pergi lagi dan minggu ini tidak pulang. Yang bisa dia andalkan hanyalah pak Bowo. Tapi, hari ini pak Bowo sudah bilang kalau akan kerumah Cita. Pupus sudah harapannya untuk hari ini. Aneh memang, karena seharusnya dia senang tubuhnya tak dijamah oleh pria selain suaminya. Tapi mau bagaimana lagi, Nada sudah terlanjur menikmati hubungannya dengan pak Bowo.6184Please respect copyright.PENANAVtWJMCtnhv
6184Please respect copyright.PENANAU4ccwh3MKj
Akhirnya sore ini, yang bisa dia lakukan hanyalah duduk dikafe tempatnya dulu membututi pak Bowo dan Cita, yang hari itu juga dia melihat Andi dan Isna jalan mesra tak jauh dari kafe ini.6184Please respect copyright.PENANAcr3fnjjmsP
6184Please respect copyright.PENANA0bLUQaq5C9
6184Please respect copyright.PENANAXm4gUH3aQY
“Sendirian aja?”6184Please respect copyright.PENANAP6xJ5QW8ub
6184Please respect copyright.PENANAzp5H52mX2K
6184Please respect copyright.PENANAnHFCVyZSFc
Tiba-tiba lamunan Nada dikejutkan oleh suara seorang wanita. Lebih terkejut lagi ketika dia melihat siapa yang berdiri didepannya.6184Please respect copyright.PENANAKKn3znpg2H
6184Please respect copyright.PENANAFeaZ6HDBJ3
6184Please respect copyright.PENANAgUOH4vGhV0
“Isna?”6184Please respect copyright.PENANA3bXOj995XJ
6184Please respect copyright.PENANAleYR38jXoA
“Haha, ternyata kamu kenal aku ya? Padahal kita belum pernah saling kenal. Boleh aku duduk?” tanya Isna.6184Please respect copyright.PENANA0c4RDAsvsb
6184Please respect copyright.PENANARmLR3DdCQs
“Silahkan” jawab Nada.6184Please respect copyright.PENANA2auY3jTovN
6184Please respect copyright.PENANAojMzBskLk9
6184Please respect copyright.PENANAh7LJqMNtug
Nada sedikit merasa senang, karena memang dia sangat ingin bertemu dengan Isna. Setelah sempat berpikir kalau hal itu tidak mungkin terjadi, malah hari ini momen itu datang tanpa direncanakan. Nada masih diam, saat Isna memesan minuman. Mereka masih juga saling diam sampai akhirnya pesanan Isna datang.6184Please respect copyright.PENANArskXzNm5Na
6184Please respect copyright.PENANAclWNZd2jch
6184Please respect copyright.PENANAGqkd5k6uzD
“Katanya kamu udah nggak dikota ini lagi Is? Tapi kok sekarang ada disini?” tanya Nada, membuka pembicaraan.6184Please respect copyright.PENANACyGA3RMnqi
6184Please respect copyright.PENANAAAzuaafEJj
“Iya, sejak resign aku emang cabut dari sini, ngurusin perceraianku, lalu pergi ke beberapa tempat, buat refreshing” jawab Isna.6184Please respect copyright.PENANAtP9GMrm2wz
6184Please respect copyright.PENANApXoPofEVa5
“Oooh”6184Please respect copyright.PENANALO9vvGRYD9
6184Please respect copyright.PENANA4bYeBQcfo7
6184Please respect copyright.PENANAXNv1cNnPLp
“Kamu kok sendiri Nad? Atau lagi nunggu orang?” tanya Isna.6184Please respect copyright.PENANAWH7NXKWgYC
6184Please respect copyright.PENANA8iaf8BQT1E
Nada menggeleng. “Nggak kok, emang lagi sendiri aja”6184Please respect copyright.PENANAZrP83cfXCY
6184Please respect copyright.PENANAlfZoMsorBb
“Nggak ada jatah buat ngelayanin bandot tua itu?” tanya Isna blak-blakan.6184Please respect copyright.PENANAoK0PSREh9B
6184Please respect copyright.PENANAUab4D1Ml9Z
6184Please respect copyright.PENANA0IPM7f9r1n
Nada sempat melotot matanya, karena menurutnya Isna terlalu to the point. Tapi setelah dipikir-pikir lagi, tidak ada salahnya juga, toh mereka berdua juga sama, meskipun sekarang Isna pasti tak pernah bertemu pak Bowo lagi.6184Please respect copyright.PENANA0Rv2MRKpqE
6184Please respect copyright.PENANAr4hpRjsMgA
6184Please respect copyright.PENANAgHNr7ytgXG
“Nggak” Nada menggeleng. “Dia lagi sama Cita”6184Please respect copyright.PENANA4tUXUt1VDC
6184Please respect copyright.PENANAwhsDa6Qy50
“Woaah, udah dapet si Cita? Hebat banget tuh bandot. Gimana ceritanya? Kamu yang bantuin? Pakai peransang lagi?” tanya Isna antusias.6184Please respect copyright.PENANAI7dV1Z8RWc
6184Please respect copyright.PENANARN1EoByHWI
6184Please respect copyright.PENANAuZNh2hl8J0
Nada tak langsung menjawab. Dia pikir, ini bukanlah tempat yang tepat untuk membicarakan hal itu. Terlalu vulgar. Belum lagi tempat seramai ini, bisa jadi ada yang bisa mendengarkan obrolan mereka. Meskipun tidak kenal, tapi obrolan mesum antar 2 orang wanita cantik berjilbab, siapa yang tidak akan berpikir macam-macam pada mereka.6184Please respect copyright.PENANApgBlBIF6y3
6184Please respect copyright.PENANAKEoeYaXwJI
6184Please respect copyright.PENANA3M0B85QN0T
“Pindah tempat yuk Is, ada yang mau aku bicarain sama kamu” ajak Nada.6184Please respect copyright.PENANAle7koYwgc8
6184Please respect copyright.PENANAFDeuiyApNs
“Soal?”6184Please respect copyright.PENANAlPx2usP7If
6184Please respect copyright.PENANAVmIzNK2HKx
“Banyak. Tapi yang jelas, masih ada hubungannya sama pak Bowo”6184Please respect copyright.PENANAte5ey07x6E
6184Please respect copyright.PENANARs7Fk8IE6Y
“Ooh oke. 10 menit lagi” jawab Isna.6184Please respect copyright.PENANAZTnsmCFhFe
6184Please respect copyright.PENANA2BgAoxqmFU
6184Please respect copyright.PENANADALs2B0GvC
Akhirnya 10 menit kedepan, hanya diisi dengan saling diam. Mereka baru beranjak saat Isna mengangguk kepada Nada, memberi kode bahwa mereka bisa pergi sekarang. Mereka berdua naik mobil Nada, tujuannya ternyata tak lain adalah rumah Nada. Begitu sampai, merekapun langsung masuk.6184Please respect copyright.PENANAZKnVOsp6YQ
6184Please respect copyright.PENANA1BoieENV1y
6184Please respect copyright.PENANA87wj0mpTTU
“Ini rumahmu? Sepi amat? Pada kemana?” tanya Isna.6184Please respect copyright.PENANAjW8CHFzzUL
6184Please respect copyright.PENANApXJgviu3AW
“Iya. Suamiku nggak pulang minggu ini, jadi ya cuma kita berdua” jawab Nada. “Kita duduk didalem aja” lanjutnya sambil mengajak Isna keruang tengah.6184Please respect copyright.PENANAkwiVpWEYcf
6184Please respect copyright.PENANAqd0QI9I4av
“Oke, jadi ada apa nih kamu sampai ngajakin aku kesini? Apa yang mau kamu bicarain Nad?” tanya Isna.6184Please respect copyright.PENANAOCcp7ZmUgv
6184Please respect copyright.PENANAMqJXOyS2IE
“Hmm, terus terang aja aku masih bingung. Mungkin kamu bisa mulai cerita duluan” jawab Nada.6184Please respect copyright.PENANAohcKRiEo21
6184Please respect copyright.PENANAX5bdCVzCt6
“Lah kok aku? Kan kamu yang pengen ngobrol sama aku? Hmm, tapi okelah, kamu mau aku cerita soal apa?”6184Please respect copyright.PENANA1veXU3JOIg
6184Please respect copyright.PENANAmNPbYkQwIi
“Yaah apapun. Gimana kamu bisa sama pak Bowo. Atau mungkin, kenapa kamu sampai ngejebak Gina” jawab Nada dengan sinis.6184Please respect copyright.PENANA8BMWQHDGJF
6184Please respect copyright.PENANAfrK4vu9DIb
“Tunggu dulu. Ngejebak Gina?” tanya Isna dengan wajah heran.6184Please respect copyright.PENANAkVHyFVtlsM
6184Please respect copyright.PENANAHiA0OV9Cov
Nadapun ikut mengernyit. “Ada yang salah sama ucapanku?” tanya Nada.6184Please respect copyright.PENANA0a7NAHezJY
6184Please respect copyright.PENANA89lm7xE8d0
“Kayaknya ada yang salah deh. Coba kamu ceritain, apa yang bikin kamu bilang kalau aku yang ngejebak Gina” pinta Isna.6184Please respect copyright.PENANAHPJncChK7y
6184Please respect copyright.PENANAHjL7kUgNpY
6184Please respect copyright.PENANAKyjFHm7aUQ
Nada sempat terdiam. Tapi melihat ekspresi wajah Isna, dia jadi bertanya-tanya. Akhirnya dia putuskan untuk menceritakan pertemuannya dengan Gina waktu itu. Bagaimana awalnya dia mencari Gina, yang sebenarnya untuk menanyakan soal Isna. Lalu malah Gina cerita panjang lebar tentang masa lalunya, tentang dirinya yang dijebak oleh Isna, juga tentang dirinya yang dengan sangat terpaksa menjebak sahabatnya sendiri hingga harus rela kehilangan sahabatnya itu, yang mungkin sama dengan yang dialami Nada saat ini, meskipun tidak terlalu mirip.6184Please respect copyright.PENANA7M0uof3knq
6184Please respect copyright.PENANAdPG4cB0cON
6184Please respect copyright.PENANADVynZaNzNH
“Hahahahahaha” Isna tertawa keras saat Nada selesai bercerita.6184Please respect copyright.PENANAMvyjhVfRbr
6184Please respect copyright.PENANAD0J2QY5HVj
“Loh kok malah ketawa sih Is? Emangnya ada yang lucu dari ceritaku hah?” tanya Nada yang sedikit emosi karena ceritanya dianggap lucu oleh Isna, padahal menurutnya, itu sama sekali tidak lucu.6184Please respect copyright.PENANAeu68tienr1
6184Please respect copyright.PENANAa0he8UHzEV
“Hahaha bentar Nad bentar, hahaha, duh sakit perutku, hahaha” ucap Isna sambil memegangi perutnya yang mulai sakit akibat tertawanya.6184Please respect copyright.PENANAhIGvJm4zQT
6184Please respect copyright.PENANAQHTnx10oa2
6184Please respect copyright.PENANA1PiU3UjN4c
Nada masih kesal. Dia tak tahu apa yang ditertawakan oleh Isna. Dia menduga memang ada yang salah dengan ceritanya, cuma dia tidak suka saja dengan reaksi Isna yang seperti itu.6184Please respect copyright.PENANA03SCQhHpPF
6184Please respect copyright.PENANAqMRxHt4Pyj
6184Please respect copyright.PENANAieWhzgv4iN
“Huufh huuufh huuuufh..” beberapa kali Isna menarik dan menghembus nafas panjang, untuk meredakan tawanya. Setelah itu dia menatap Nada.6184Please respect copyright.PENANAu9qzocL5fP
6184Please respect copyright.PENANA2KKbgS7BtH
“Kamu dibohongin sama Gina Nad” ucap Isna.6184Please respect copyright.PENANAOi2Cn0MTjU
6184Please respect copyright.PENANAlLlVJbQaDX
“Dibohongin gimana? Maksudmu, bukan kamu yang ngejebak Gina?”6184Please respect copyright.PENANAyCa0MK96gH
6184Please respect copyright.PENANAmbzaDE4BFR
Isna mengangguk. “Tapi aku bisa maklum, karena kamu nggak bener-bener kenal sama dia ataupun sama aku. Kamu hanya 2 kali aja kan pernah ketemu dia? Waktu kamu dijebak, dan waktu kamu nyari tahu soal aku?”6184Please respect copyright.PENANAywCIS1cZ53
6184Please respect copyright.PENANAIi3ClL3Jok
Nada mengangguk. “Iya”6184Please respect copyright.PENANA97NNU7H74v
6184Please respect copyright.PENANAxSquH4M7KW
“Harus aku akui, aku emang cewek nggak bener. Dan itu udah sejak lama Nad, dari aku sma. Dari dulu aku udah sering gonta ganti pacar dan pasti ngentot sama pacar-pacarku itu. Waktu masuk kuliah, aku coba buat sedikit berubah, mencoba untuk lebih menekan nafsuku dan nggak sering-sering ngentot. Tapi aku udah terlanjur ketagihan, susah rasanya kalau nggak dikontolin” ucap Isna dengan vulgarnya.6184Please respect copyright.PENANALR3NQAHblV
6184Please respect copyright.PENANAd8eCQvJnvm
“Dan bahkan aku pernah beberapa kali ngentot sama dosenku biar dapat nilai bagus. Juga waktu itu biar skripsiku lancar tanpa susah-susah mikir. Entahlah, aku juga udah lupa berapa kontol yang udah pernah masuk memekku” lanjutnya.6184Please respect copyright.PENANA9UkJVOgQeX
6184Please respect copyright.PENANA2N74s6j8wb
6184Please respect copyright.PENANAKQM6tqYJ2n
Nada sebenarnya agak jengah mendengar Isna yang begitu vulgar bercerita. Tapi dia diam saja, karena penasaran dengan lanjutan cerita dari Isna.6184Please respect copyright.PENANA1SeCFAzFrq
6184Please respect copyright.PENANATbc9ppzyJQ
6184Please respect copyright.PENANAKP7Sh3XBdc
“Waktu diterima kerja, aku udah berniat buat bener-bener berubah, sampai-sampai aku pakai jilbab kayak gini. Dan aku bersyukur aku ditempatkan di kota ini, jauh dari kota tempatku kuliah dulu. Aku pikir, disini aku bisa bener-bener berubah, menjalani hidup yang benar. Tapi, ternyata aku salah”6184Please respect copyright.PENANA9cLtvtNgb4
6184Please respect copyright.PENANAdRpP2jnkPK
“Sebelum aku lanjutin, menurutmu, duluan mana yang kerja dibank itu, aku atau Gina?” tanya Isna sambil tersenyum.6184Please respect copyright.PENANAl29NRJVq42
6184Please respect copyright.PENANAuIMMyFRGL6
Nada terdiam sebentar. “Jadi, sebenarnya Gina yang duluan kerja disitu?” tanya Nada menebak.6184Please respect copyright.PENANAcIHZC0GS1e
6184Please respect copyright.PENANAjPhczitQFg
Isna mengangguk. “Iya. Gina itu 4 tahun lebih tua dari aku. Waktu aku masuk kesana, dia udah 3 tahun kerja duluan disana. Jadi jelas, aku juniornya Gina. Sedangkan si Bowo, udah setahun disana waktu aku masuk”6184Please respect copyright.PENANATy2Iy0x3kK
6184Please respect copyright.PENANAJSZML1BlhU
“Jadi, aku yang sebenarnya dijebak sama mereka. Tapi mungkin bedanya aku sama kamu, atau cewek lain yang dijebak Bowo, aku nggak menyesal, karena aku justru dapat kepuasan dari dia. Dan, niatku berubah jadi sirna”6184Please respect copyright.PENANAKcGis1jwSD
6184Please respect copyright.PENANAdEFNkUpJDx
“Terus, kalau emang kejadiannya kayak gitu, kenapa dia malah cerita kalau kamu yang ngejebak dia? Dan dia juga cerita soal dia yang terpaksa harus ngejebak temennya itu?”6184Please respect copyright.PENANAVGp87EQVkL
6184Please respect copyright.PENANA2UyE0PfH7p
“Soal dia ngejebak temennya, aku nggak tahu itu bener atau nggak. Tapi kenapa Gina bikin cerita kayak gitu ke kamu, mungkin, dia kesal sama aku karena dianggap udah ngerebut Bowo dari dia. Atau mungkin juga kesal sama Bowo, bisa juga sih”6184Please respect copyright.PENANA6MkvUnH0X0
6184Please respect copyright.PENANAiaJF29N6x8
6184Please respect copyright.PENANAROxxNvqL5A
Nada mengangguk, tapi juga bingung. Kesal kepada Isna, masuk akal. Tapi kesal kepada pak Bowo, kenapa?6184Please respect copyright.PENANAXM8srgdMCa
6184Please respect copyright.PENANAWaVpHiKs6f
6184Please respect copyright.PENANA1IXkZJFOKH
“Kesal sama pak Bowo? Maksudnya gimana?”6184Please respect copyright.PENANA1f3762iP2L
6184Please respect copyright.PENANAeSKWJYTA9j
“Bowo itu punya kebiasaan, yang baru aku tahu setelah beberapa kali aku ikut bantuin dia ngejebak orang lain. Dia kalau udah dapet yang baru, yang lama dilupain. Waktu dia berhasil ngentotin aku, setahuku, dia jadi jarang ngentotin Gina. Dan mungkin itu sebabnya Gina sebel sama aku terus mutusin buat resign waktu itu”6184Please respect copyright.PENANANvkkFW8UkI
6184Please respect copyright.PENANAghPQJMyzUg
“Tapi, kalau sama kamu? Kok kayaknya nggak gitu Is? Kamu masih sering dipakai pak Bowo kan?”6184Please respect copyright.PENANAT18otHfGZw
6184Please respect copyright.PENANAKW7u408Cep
“Karena mangsanya yang baru, rata-rata nggak tahan lama. Mereka milih buat pergi dengan berbagai alasan. Kebanyakan alasannya sih karena mau nikah dan ikut suaminya. Karena itu, Bowo selalu kembali ke aku”6184Please respect copyright.PENANAe2mxrUHipn
6184Please respect copyright.PENANAfIBXikxRpm
“Hmm gitu. Tapi, kemarin waktu sama aku, Gina yang bantuin pak Bowo?”6184Please respect copyright.PENANA92YHfWuKHY
6184Please respect copyright.PENANAErbDL70AOT
“Itu karena aku sedang sibuk sama Andi, makanya dia minta bantuan orang lain”6184Please respect copyright.PENANAbEAjuw2vcI
6184Please respect copyright.PENANAENZrlhsTyz
“Kalau Gina tahu kebiasaan pak Bowo, kenapa dia masih bantuin dia?”6184Please respect copyright.PENANAeXwPlKZGgL
6184Please respect copyright.PENANA53XYlxU4nD
“Entahlah kalau soal itu, mungkin dia dijanjiin sesuatu, atau apa nggak tahu juga, cuma dia dan Bowo yang tahu”6184Please respect copyright.PENANAfoqt9qRl5O
6184Please respect copyright.PENANAXEoGbhGUV9
6184Please respect copyright.PENANAlcHopxbXc1
Nada terdiam. Dia bingung karena cerita Isna dan Gina sangat bertolak belakang. Sayangnya, benar apa yang dikatakan Isna tadi. Dia belum benar-benar kenal Gina dan Isna. Jadi dia tak tahu mana cerita yang sebenarnya, mana yang harus dia percayai.6184Please respect copyright.PENANA8R0NUOyvcY
6184Please respect copyright.PENANADh6JsfLxgm
6184Please respect copyright.PENANAg4KywO68Yq
“Oh iya, kamu tadi bilang kalau Gina yang bantuin pak Bowo karena kamu sibuk dengan mas Andi. Apa itu termasuk rencana pak Bowo?”6184Please respect copyright.PENANAZSsr6i57X9
6184Please respect copyright.PENANAwoGL2k0b3D
“Iya Nad. Dari awal, sebenarnya yang diincer sama Bowo itu Cita, dan dia minta tolongnya sama aku. Dari aku juga, dia tahu kalau kamu dan Cita itu temenan. Dia sih waktu itu bilangnya mau ngincer kamu dulu. Aku nggak tahu apa yang mau dia lakuin, karena aku disuruh untuk terus deketin Andi, dan ngorek lebih banyak soal Cita dari Andi” ucap Isna.6184Please respect copyright.PENANA0OLfcpORPq
6184Please respect copyright.PENANAnFvuy8tMSu
6184Please respect copyright.PENANAa38dnMNDxx
Isna kemudian cerita dari awal tentang kedekatannya dengan Andi yang memang disuruh oleh pak Bowo. Isna sendiri tak menyangka kalau ternyata Andi jadi bertindak sedemikian bodoh karena takut Cita direbut oleh pak Bowo, sampai 2 kali menyetubuhi Cita dengan kasar. Kemudian juga tentang kecurigaan Andi terhadap Cita yang berselingkuh setelah kenal dan makin dekat dengan Nada, Robi dan Salim. Isna ceritakan semua apa yang terjadi antara dirinya dengan Andi. Semua curhatan Andi.6184Please respect copyright.PENANAUnkRJrmtoC
6184Please respect copyright.PENANAdXsYDptf3W
6184Please respect copyright.PENANARsAolSLRhk
“Jadi emang dari awal kamu yang menghasut mas Andi Is?” tanya Nada.6184Please respect copyright.PENANASlMZNXWpQN
6184Please respect copyright.PENANAJI3IjGNxr6
“Nggak. Dari awal aku cuma dengerin dia curhat. Bahkan aku udah berkali-kali nanya ke dia, apa dia yakin kalau Cita itu selingkuh, dan mana buktinya. Tapi dia ngotot kalau pasti Cita itu selingkuh. Jadi ya, aku kasih saran-saran aja gimana baiknya ke dia”6184Please respect copyright.PENANA1Chy9mBcXc
6184Please respect copyright.PENANABZK3Kzjpah
“Termasuk kamu nawarin tubuh kamu buat dientot sama mas Andi?” tanya Nada dengan sinis.6184Please respect copyright.PENANA2thuMqRlXQ
6184Please respect copyright.PENANANehPjLS0ti
“Yaa bisa dibilang gitu. Itupun setelah Andi ngamuk-ngamuk dirumahku waktu, hmm, kalau nggak salah, Cita pergi keluar kota bareng kamu” jawab Isna.6184Please respect copyright.PENANAs5pFbpRfeZ
6184Please respect copyright.PENANAP4cTMpNQ8P
6184Please respect copyright.PENANA3QuPXhMslY
Nada mengingat-ingat lagi cerita dari Isna, dan memang benar setelah dia mengajak Cita pergi itu, waktu pulang Cita tak bisa lagi dia hubungi. Baru setelah Cita cerita apa yang sebenarnya terjadi, barulah dia tahu kalau ternyata hari kepulangan itu Cita dianiaya oleh Andi, dituduh dan dipaksa mengaku kalau dia berselingkuh, sampai beberapa kali pipinya menerima tamparan dari Andi. Dan untuk yang ini, Nada percaya karena ceritanya sama seperti yang diceritakan oleh Cita kepadanya.6184Please respect copyright.PENANA0hSSsqZIOs
6184Please respect copyright.PENANAOTvfqcmhAk
6184Please respect copyright.PENANAw5j6TVV1nd
“Tapi jujur Nad, aku sama sekali nggak menikmati ngentot sama Andi. Kamu tahu, dia itu payah sebagai lelaki. Kontolnya kecil, ya sebenarnya standar sih, tapi kalau dibandingin kontol si Bowo, jelas masih kalah. Udah gitu, dia cepet ngecrotnya. Aku bahkan belum apa-apa tapi dia udah kelar. Bener-bener nggak muasin” ucap Isna blak-blakan.6184Please respect copyright.PENANAAog6jJsg2w
6184Please respect copyright.PENANAQqORcWLXQx
“Dan kamu masih tetep mau ngentot sama dia?”6184Please respect copyright.PENANAxqjOa54KhP
6184Please respect copyright.PENANAWGvL4scYlQ
“Yaa, mau gimana lagi? Si Bowo yang nyuruh. Sampai akhirnya, aku denger dari Bowo kalau dia udah berhasil dapetin kamu. Dan ternyata, kebiasaannya masih belum berubah. Dia jadi maunya sama kamu terus, aku nggak pernah lagi disentuhnya” ucap Isna.6184Please respect copyright.PENANAYJ1InQ5RlY
6184Please respect copyright.PENANAuUOim8mXjY
“Aku uring-uringan Nad, Andi nggak bisa apa-apa, Bowo nggak ngentotin aku juga. Akhirnya aku bikin rencana sendiri”6184Please respect copyright.PENANAyeEA0m72YH
6184Please respect copyright.PENANAbyShQWuQJx
“Rencana apa?”6184Please respect copyright.PENANARvlaDwKkaK
6184Please respect copyright.PENANAfNKdqVWDpF
“Aku pengen jadiin Andi lebih perkasa”6184Please respect copyright.PENANA4MkGTBWkLg
6184Please respect copyright.PENANAS3jVtKxxG7
“Hah? Maksudnya?”6184Please respect copyright.PENANA4wATVqtiXx
6184Please respect copyright.PENANAm538rBRXVH
“Ya. Aku sampai beli minyak khusus buat gedein, manjangin sama nguatin kontol. Karena aku udah bisa nebak, setelah Bowo dapetin kamu, terus dia nantinya dapetin Cita juga, dia nggak bakal nyentuh aku lagi. Jadi, jalan satu-satunya buat pelampiasanku adalah Andi. Aku udah nggak peduli lagi sama urusan Bowo sama kamu dan Cita, aku cuma mau Andi lebih perkasa biar dia bisa muasin aku” jawab Isna.6184Please respect copyright.PENANA2jbfRxKegy
6184Please respect copyright.PENANA9QWu0m5Psj
6184Please respect copyright.PENANAoP5WP0ZggL
Nada terdiam. Dia coba mencerna ucapan Isna satu persatu. Mulai dari Andi yang ternyata adalah seorang lelaki lemah, yang sama sekali tidak bisa memuaskan Isna. Lalu juga tentang kebiasaan pak Bowo, yang setelah mendapat mangsa baru, dia lupa dengan mangsa yang lama.6184Please respect copyright.PENANAR7o2EzgWz5
6184Please respect copyright.PENANAQAO0RDaPEA
Jadi gitu? Pantes akhir-akhir ini pak Bowo jadi kayak kurang tertarik gitu sama aku. Apa karena dia udah berhasil dapetin Cita? Batin Nada.6184Please respect copyright.PENANADdPF6hQf7m
6184Please respect copyright.PENANAODDrU60NXu
6184Please respect copyright.PENANAmEiEsRKsAf
“Dan kalau aku boleh nebak, kamu tadi nongkrong sendirian di kafe karena nggak diajak ngentot sama Bowo kan? Kamu sebenarnya udah ketagihan sama dia, tapi kamu nggak dipanggil sama dia hari ini. Apalagi suamimu lagi nggak ada dirumah, bener nggak tebakanku Nad?” tanya Isna.6184Please respect copyright.PENANAqtgxjLC0ob
6184Please respect copyright.PENANAdwaSpHDqbG
6184Please respect copyright.PENANANPNFtDWwf9
Nada kesal dengan pertanyaan Isna itu. Masalahnya, apa yang dikatakan Isna memang benar. Dia sudah ketagihan dan menikmati hubungan nafsu dengan pak Bowo. Tapi hari ini pak Bowo malah menemui Cita. Akhirnya, Nadapun mengangguk diiringi tawa dari Isna, yang membuat Nada makin kesal.6184Please respect copyright.PENANACwcut7zuoN
6184Please respect copyright.PENANArsOj6AcDL6
6184Please respect copyright.PENANAXS7gbrLPKP
“Jadi, si Cita udah dientot sama Bowo?” tanya Isna.6184Please respect copyright.PENANAO71IV6JGwZ
6184Please respect copyright.PENANAjT7QQBj3uW
Nada mengendikan bahunya. “Aku nggak tahu, pak Bowo nggak cerita apa-apa sama aku. Tapi, aku kemarin pernah lihat Cita dan pak Bowo. Sebelumnya kan aku ditelpon pak Bowo kalau aku jangan kerumah Cita, karena dia yang mau kesana. Tapi aku kepo, makanya aku tetep kerumah Cita, meski cuma nungguin diseberang rumahnya. Waktu aku lihat, pak Bowo pamit gitu ke Cita, dan mereka pelukan mesra banget. Cita malah terus senyum sampai pak Bowo pergi”6184Please respect copyright.PENANAAt5FnqzCJZ
6184Please respect copyright.PENANAJlsHxR5iTx
“Waah udah gawat berarti tuh, udah kena mungkin Nad” tebak Isna.6184Please respect copyright.PENANA1LgvPNaCwK
6184Please respect copyright.PENANAy5xKxguU2L
6184Please respect copyright.PENANAgl2A2UqmZN
Kembali Nada hanya mengendikan bahu, karena memang dia tidak tahu pasti.6184Please respect copyright.PENANAxBD4YwSYBE
6184Please respect copyright.PENANAFI39ajCdkt
6184Please respect copyright.PENANABfMrU7jAkl
“Eh bentar bentar” ucap Isna, kemudian terlihat seperti mengingat-ingat sesuatu.6184Please respect copyright.PENANA6owjG2tpod
6184Please respect copyright.PENANAXpUmHKCUG7
“Kenapa Is?” tanya Nada penasaran.6184Please respect copyright.PENANAJ05xFtkx8I
6184Please respect copyright.PENANAkB3BgbNY6y
“Waktu itu kamu dijebak si Bowo pakai obat perangsang kan?”6184Please respect copyright.PENANAQrVhRIQXY8
6184Please respect copyright.PENANA50BylRvZvY
“Hmm, iya sih, pakai perangsang gitu. Kenapa emang?”6184Please respect copyright.PENANAHkLxib0Ys9
6184Please respect copyright.PENANAse1pGa1vjO
“Kalau nggak salah, Bowo pernah bilang, dia pengen naklukin Cita tapi caranya beda. Dia nggak mau pakai obat perangsang, kayak yang biasa dia lakuin. Dia pengen bener-bener dapetin hati Cita. Ah sial, mana si bego itu sekarang dipenjara lagi. Makin mulus lah langkah si Bowo”6184Please respect copyright.PENANAhNHH8LfxfD
6184Please respect copyright.PENANAMT8zsdPpxk
“Maksudmu, ada kemungkinan Cita belum diapa-apain sama pak Bowo?” tanya Nada mengambil kesimpulan.6184Please respect copyright.PENANAPUKwxKdavT
6184Please respect copyright.PENANAJ5lKecirsI
“Entahlah. Tapi kalau bener yang kamu lihat itu, kalau mereka pelukan mesra gitu, bisa jadi Bowo udah berhasil dapetin hatinya Cita. Dan itu lebih gawat kan, karena tinggal tunggu waktu aja buat Bowo dapetin tubuhnya Cita?”6184Please respect copyright.PENANAY90gMFd1Dl
6184Please respect copyright.PENANAwsEFiMbVzD
“Iya juga sih. Pak Bowo juga nggak ada cerita apa-apa sama aku soalnya. Bisa jadi dia belum sempat nidurin Cita” jawab Nada.6184Please respect copyright.PENANApZN4jUkCup
6184Please respect copyright.PENANAWgC6dtdYaC
“Nah itu dia. Rencana awalnya emang gitu Nad. Dia pengen bikin suasana hatinya Cita kacau dulu, dengan jalan ngebuat Cita mergokin Andi selingkuh sama aku”6184Please respect copyright.PENANADo2iYDSdGF
6184Please respect copyright.PENANA00gnZ8oKqV
“Ooh jadi yang waktu itu kalian jalan di mall terus Cita dan pak Bowo lihat, emang udah direncanain?” tanya Nada.6184Please respect copyright.PENANAHnAh1QfauF
6184Please respect copyright.PENANA1QrfHkCoWg
“Nggak juga, bukan gitu”6184Please respect copyright.PENANAK3L9aRjYsR
6184Please respect copyright.PENANACvLs660Liz
“Maksudnya? Tapi tadi kamu bilang…”6184Please respect copyright.PENANAQ82q6TYwbu
6184Please respect copyright.PENANAjGIr5IeUBj
“Belum Nad, seharusnya belum secepat itu, karena Bowo belum bilang apa-apa ke aku, dia belum nyuruh apa-apa. Waktu itu aku jalan sama Andi, karena ya dia lagi aku terapi pakai minyak khusus itu, biar makin jantan dia. Soal kami ketahuan sama Cita itu aja, aku malah baru tahu waktu Andi dateng ke rumahku terus mukulin aku itu” jawab Isna.6184Please respect copyright.PENANAhuQCiYi56d
6184Please respect copyright.PENANAskxcS2ztWI
“Hmm, jadi itu cuma kebetulan?”6184Please respect copyright.PENANA1pt91UZAPA
6184Please respect copyright.PENANAYeRcknhbOj
“Iya. Aku nggak tahu sama sekali kalau hari itu kami ketahuan sama Cita”6184Please respect copyright.PENANA8L2tcodaZA
6184Please respect copyright.PENANA9R4lnGpNTZ
“Eh tapi kok, mas Andi bisa sampai mukulin kamu gitu sih Is? Masak cuma gara-gara ketahuan selingkuh dia sampai kalap gitu?”6184Please respect copyright.PENANAAm0Wd3pBSN
6184Please respect copyright.PENANAvolbpZT1zI
“Haha, kamu tahu apa yang bikin dia ngamuk?”6184Please respect copyright.PENANAritmGBPn1U
6184Please respect copyright.PENANAScdqOjweyM
“Emang apaan?”6184Please respect copyright.PENANAlQITcpILEu
6184Please respect copyright.PENANATDoyc2lgKT
6184Please respect copyright.PENANAvWYbg3b2cQ
Isnapun bercerita tentang kejadian malam itu. Dimana dia tiba-tiba dilabrak oleh Andi. Dia ceritakan dengan detail kata-kata Andi malam itu kepadanya, dan juga balasan dari dia yang membuat Andi marah sampai kalap memukuli Isna.6184Please respect copyright.PENANAXMIpKDDWNQ
6184Please respect copyright.PENANA2c0dbdYPQS
6184Please respect copyright.PENANAIAy5VCfDsg
“Hah, kamu bilang kayak gitu Is?”6184Please respect copyright.PENANAmigAbZDy0n
6184Please respect copyright.PENANAXDDfAdJB6q
“Iya. Laki-laki itu paling nggak bisa kalau harga dirinya dijatuhin sama cewek. Apalagi untuk urusan yang sensitif kayak kejantanan. Aku sebenarnya nggak pengen ngomong kayak gitu, tapi dia duluan yang cari perkara. Dia tiba-tiba dateng terus nyalahin aku, terus ngatai-ngatain aku juga. Kalau dikatain perek, dibilang wanita murahan, mungkin aku masih bisa terima. Disalah-salahinpun, mungkin aku masih bisa terima karena emang aku salah juga. Tapi terus dia bilang kalau aku jadi suka ngentot ama dia, ketagihan kontolnya dia, diih najis…” ucap Isna sedikit kesal mengingat perlakuan Andi padanya malam itu.6184Please respect copyright.PENANAxWztNclteS
6184Please respect copyright.PENANAs2KtC054fs
“Hmm, jadi gitu ya” ucap Nada.6184Please respect copyright.PENANAU041HCqoEF
6184Please respect copyright.PENANAsQuDC23lb1
“Dan sekarang dia dipenjara. Rencana si Bowo jadi sangat jauh lebih gampang. Apalagi aku yakin, kalau Cita bakal gampang dipengaruhi dalam suasana hati yang kacau” ucap Isna.6184Please respect copyright.PENANAaQhKzC0yp5
6184Please respect copyright.PENANAOGfKSWF5cr
“Hhuhhf, iya Is bener banget. Duh gimana ini ya” ucap Nada.6184Please respect copyright.PENANA35mvmJtVWE
6184Please respect copyright.PENANAtOT0hecXor
“Apanya yang gimana? Kamu mau nyelametin Cita gitu?” tanya Isna, kini juga sinis.6184Please respect copyright.PENANAd0O4kpmuRX
6184Please respect copyright.PENANAxlqB7g3jTW
“Yaiyalah. Siapa juga yang mau temennya terjerumus? Yang pernah, atau masih punya temen, atau sahabat, pasti nggak akan rela sahabatnya kenapa-napa. Lagian, kami kan sama-sama perempuan” ucap Nada menyindir Isna.6184Please respect copyright.PENANAOWXJvHbLvR
6184Please respect copyright.PENANAnOHBrPSAGo
6184Please respect copyright.PENANAmVieUKjbYS
Bagaimanapun juga, Nada merasa kesal kepada Isna. Demi sebuah kenikmatan duniawi, dia sampai seperti ini. Mungkin kalau apapun yang dilakukan hanya berkaitan dengan dirinya sendiri, Nada tak akan terlalu peduli. Tapi Isna juga ikut menjebak orang lain. Padahal sama-sama perempuan, bukannya dibantu malah dijerumusin.6184Please respect copyright.PENANAJZrCc6ozoa
6184Please respect copyright.PENANAOeGVfQQrRM
6184Please respect copyright.PENANAPQ8zRK6aX7
“Hahahaha” kembali Isna hanya tertawa lebar mendengar sindiran dari Nada.6184Please respect copyright.PENANA3N9nNVkUSu
6184Please respect copyright.PENANATvWRmbE34b
“Kenapa kamu malah ketawa?”6184Please respect copyright.PENANAYwUq8Rkgq2
6184Please respect copyright.PENANAb8DkW77YMU
“Kamu terlalu naif Nad”6184Please respect copyright.PENANAFfJR5DUEpr
6184Please respect copyright.PENANAidrvKsZNFv
“Naif? Maksudmu?”6184Please respect copyright.PENANAAqI6xU6ONa
6184Please respect copyright.PENANAu2xNfiPZVg
“Kamu sendiri aja dapet kepuasan kan dari Bowo? Meskipun awalnya dijerumusin orang lain, tapi sekarang kamu bisa nikmatin kan? Coba bayangin kalau Cita udah kena kontolnya Bowo, pasti ketagihan juga, haha”6184Please respect copyright.PENANAm6kjB2Bwxh
6184Please respect copyright.PENANAfWzBD6qz1E
“Jaga bicaramu Is. Aku mungkin seperti itu, tapi Cita…”6184Please respect copyright.PENANA6pflzt7Hd2
6184Please respect copyright.PENANAx1eHEaEWsm
“Nad” potong Isna. “Apa selama ini kamu udah puas dengan suamimu?”6184Please respect copyright.PENANAYunAomJ4lO
6184Please respect copyright.PENANANxUY1q9fnA
“Apa maksudnya kamu nanyain kayak gitu?”6184Please respect copyright.PENANAc4tL6ESaui
6184Please respect copyright.PENANAzkiSfGA7Be
“Udah jawab aja dulu”6184Please respect copyright.PENANAdnmPLFa8uL
6184Please respect copyright.PENANAALsqXLZTGl
“Ya puaslah” jawab Nada kesal.6184Please respect copyright.PENANAZZAQuRD0eA
6184Please respect copyright.PENANA5VZAg44WkA
“Nah, kamu yang udah puas sama suami kamu aja masih bisa lebih puas sama Bowo kan? Akui aja Nad”6184Please respect copyright.PENANA6lLLqLrKlE
6184Please respect copyright.PENANA5x0qCbz79s
6184Please respect copyright.PENANA1HoxWWLI9W
Nada terdiam. Dalam hati dia mengakuinya, meskipun sudah mendapatkan kepuasan dari suaminya, tapi memang benar kata Isna, kalau dia bisa jauh lebih puas dengan pak Bowo. Tapi tak mungkin dia mengatakan hal itu kepada Isna, meskipun dia yakin kalau Isna sudah tahu jawabannya.6184Please respect copyright.PENANASf6Ac5Zdyw
6184Please respect copyright.PENANA4rUKUQEXdL
6184Please respect copyright.PENANAGTdZKomsk7
“Kamu nggak tahu sih Nad, betapa payahnya Andi. Asal kamu tahu, Andi itu jauh dibawah Bowo untuk urusan muasin cewek. Dan kalau Cita sampai kena sama dia, aku jamin, Cita nggak akan bisa lagi ngerasain apa-apa sama Andi” ucap Isna.6184Please respect copyright.PENANAgWWtuOcBzJ
6184Please respect copyright.PENANA3WxRWbRHTG
“Dan kamu juga harus tahu, apa yang aku lakuin ke Andi, dengan memberinya minyak pembesar kontol itu, juga bukan cuma buat aku aja. Kalau Andi jadi lebih perkasa, dia masih punya kesempatan buat mempertahankan Cita, agar Cita nggak sepenuhnya jatuh ke tangan Bowo”6184Please respect copyright.PENANA1Es6HTnIpF
6184Please respect copyright.PENANApNIZMBoApI
6184Please respect copyright.PENANAXZDdy1cD2c
Nada kembali terdiam, mencoba memahami maksud dari ucapan Isna. Sebenarnya dia tak terlalu yakin dengan apa yang sudah diucapkan Isna, tapi mungkin untuk saat ini, hanya Isna yang bisa dia percaya omongannya.6184Please respect copyright.PENANAty6KmJpmsh
6184Please respect copyright.PENANAZphdffN8KH
6184Please respect copyright.PENANAKBluSH0i0H
“Sebenarnya aku udah nggak mau lagi ada urusan sama Bowo, sama semua yang terjadi disini. Aku balik kesini buat ngambil barang-barangku yang tersisa dikontrakan. Aku juga udah nemuin pria lain Nad, yang jauh lebih muda, lebih ganteng dan yang pasti lebih perkasa ketimbang Bowo. Apalagi, pria itu mau nikahin aku, bukan cuma ngentotin aku doang kayak si Bowo itu”6184Please respect copyright.PENANAg4o8LH7bK8
6184Please respect copyright.PENANA7oru9ogoSC
“Dan ini” Isna mengeluarkan 2 buah botol dari tasnya. “Ini adalah minyak yang pernah aku pakai ke Andi. Tadinya sih aku bingung mau buat apaan, tapi mungkin ini aku kasihin ke kamu aja lah” ucap Isna sambil memberikan kedua botol itu.6184Please respect copyright.PENANAnkgVlXdaNE
6184Please respect copyright.PENANAJ6yVq5KJPo
“Buat apa kamu kasih ke aku?”6184Please respect copyright.PENANAtG9lxs6jM3
6184Please respect copyright.PENANAtbq5g6DU3b
“Yaa siapa tahu aja berguna. Apa kamu mau selamanya jadi budaknya si Bowo? Terus, kalau Bowo udah dapetin Cita, apa kamu yakin dia masih mau makai kamu? Palingan nanti kamu dipanggil, kalau dia butuh bantuan kamu buat ngejebak orang lain lagi” jawab Isna.6184Please respect copyright.PENANAzq3vs1GVoQ
6184Please respect copyright.PENANAYp8f20lpH5
“Kamu bisa pakai ini ke suamimu, biar kamu nggak terus tergantung sama Bowo. Dan mungkin, kalau nanti Andi udah keluar dari penjara, kamu bisa suruh Cita pakai ini ke dia, biar Cita nggak terus-terusan sama Bowo”6184Please respect copyright.PENANAUyqMeruVj3
6184Please respect copyright.PENANAVzpuzrVVUZ
6184Please respect copyright.PENANAyZaZcBTcIP
Nada menerima kedua botol itu dari Isna. Dia berpikir, mungkin Isna ada benarnya juga. Dia sendiri jelas tidak mau kalau harus terus-terusan menjadi budak nafsu pak Bowo. Dia suka permainan pak Bowo, dia selalu terpuaskan. Tapi bagaimanapun juga, pak Bowo bukanlah suaminya. Cara untuk bisa lepas dari ketagihannya pada pak Bowo, adalah kalau suaminya bisa lebih dari lelaki itu. Dan mungkin, minyak ini bisa membantunya.6184Please respect copyright.PENANAxRQuJr975d
6184Please respect copyright.PENANA7EH3MzooU1
Begitu juga dengan Cita, jika memang nanti jatuh ke pelukan pak Bowo. Nada sendiri belum tahu selemah apa sebenarnya Andi, tapi dari cerita Isna, dia cukup yakin kalau memang Andi kalah jauh daripada pak Bowo. Bahkan mungkin jika dibandingkan dengan suaminyapun, Andi masih kalah. Minyak ini, juga bisa berguna untuk Cita.6184Please respect copyright.PENANAo5CyRukxs3
6184Please respect copyright.PENANAL1PN2OunoT
6184Please respect copyright.PENANAIADYqFMNZa
“Dan satu lagi Nad” ucap Isna sambil mengeluarkan hpnya, sebuah kertas dan sebuah pulpen. Dia lalu menulis sederet nomer di kertas itu.6184Please respect copyright.PENANAx6SICl30ax
6184Please respect copyright.PENANAwf8KIklv9b
“Ini nomer telpon istrinya Bowo. Kamu mungkin akan perlu dia, kalau kamu pengen nyelametin Cita. Semoga aja sih, belum terlambat. Semoga Cita belum sempat kena kontolnya si Bowo” ucap Isna sambil memberikan nomer itu kepada Nada.6184Please respect copyright.PENANAU0CBH3ste6
6184Please respect copyright.PENANAIAeYsC33Rw
“Kenapa bukan kamu aja yang menghubungi istrinya pak Bowo? Dan darimana kamu dapet nomer ini?”6184Please respect copyright.PENANAxN8lKrp8sw
6184Please respect copyright.PENANAtcTxKGDCzi
“Aku dapet itu dari hpnya Bowo langsung, waktu dia lagi tidur. Dan tadi aku udah bilang sama kamu, aku udah nggak mau berurusan lagi sama Bowo” jawab Isna.6184Please respect copyright.PENANACr8679DaLU
6184Please respect copyright.PENANAEtZO1DvcxE
6184Please respect copyright.PENANAmXJlMitC0V
Nada terdiam sambil melihat deret angka yang tertulis dikertas itu. Tapi dia masih bingung, bagaimana menggunakan nomer itu. Bagaimana caranya memberi tahu istri pak Bowo tentang kelakuan suaminya, dan bagaimana bisa menyelamatkan Cita. Karena bagaimanapun dia juga masih takut untuk bertindak, karena pak Bowo masih menyimpan foto telanjangnya, dan juga video persetubuhan mereka.6184Please respect copyright.PENANA43PPS08vQI
6184Please respect copyright.PENANAGqwmp5OJ9D
6184Please respect copyright.PENANAKWVVEquFxf
“Kalau kamu bener pengen nyelametin Cita, sebaiknya kamu cepat bertindak. Tapi ingat, kamu harus berhati-hati, karena kamu pasti tahu kalau Bowo itu licik. Kalau kamu mau lapor sama istrinya, kamu harus bisa bener-bener buktiin kelakuan Bowo, bukan cuma modal cerita kamu doang, kamu paham kan maksudku?”6184Please respect copyright.PENANAWTRKLNTjVk
6184Please respect copyright.PENANA4TQMLUCcrT
6184Please respect copyright.PENANAz82khvZx1n
Nada mengangguk. Dia tahu kalau untuk melaporkan kelakuan pak Bowo kepada istrinya, dia butuh bukti kongkret, bukan hanya cerita pengaduan darinya saja. Apalagi dia belum tahu istri pak Bowo seperti apa orangnya. Tapi dia yakin, kalau istri pak Bowo tidak akan percaya begitu saja dengan omongannya. Dia harus membawa bukti juga. Tapi masalahnya Nada juga bingung bagaimana caranya dia bisa mendapatkan bukti.6184Please respect copyright.PENANAfdxbRog7xr
6184Please respect copyright.PENANAwSBlmtcVKo
6184Please respect copyright.PENANAVaTLIlbLid
“Yaudah, kalau gitu aku pamit dulu, rasanya semua yang aku tahu soal masalah ini udah aku ceritain ke kamu. Selanjutnya, kamu sendiri yang urus. Dan kalau mau minta bantuan orang, pesenku cuma 1, berhati-hatilah, jangan sampai salah pilih orang, atau nantinya kamu akan sama aja dengan keluar dari mulut harimau, masuk ke mulut singa”6184Please respect copyright.PENANAGgXJZZa8ab
6184Please respect copyright.PENANAkfYfwjdLYf
6184Please respect copyright.PENANAQnPU2Pv10d
Isnapun akhirnya pergi dari rumah Isna dengan menumpang ojek yang pangkalannya tak jauh dari rumah Nada. Sepeninggal Isna, Nada hanya terdiam melamun, memikirkan apa yang harus dia lakukan nanti.6184Please respect copyright.PENANAlcoKKFRmkf
6184Please respect copyright.PENANAQ32EHWMPrr
Bahkan sebenarnya dia masih belum yakin, apakah harus percaya dengan semua omongan Isna atau tidak. Mana yang harus lebih dia percaya, Isna atau Gina. Dia memang belum terlalu mengenal keduanya, kecuali mereka sama-sama budak seksnya pak Bowo.6184Please respect copyright.PENANAXQ2IFXaNeY
6184Please respect copyright.PENANAE5xC9sFmao
Kalau benar apa yang dibilang Isna tadi, untuk apa Gina harus bohong sama aku? Apa cuma karena kesal sama Isna karena pak Bowo jadi beralih ke Isna? Terus, soal yang dia ngejebak sahabatnya itu, beneran nggak ya? Batin Nada.6184Please respect copyright.PENANAyYajhmWtKw
6184Please respect copyright.PENANAJ9aVTdkYBn
Dia jadi makin bimbang. Apalagi Isna ternyata juga tak banyak tahu soal Gina.6184Please respect copyright.PENANAgqQ0SCLJTP
6184Please respect copyright.PENANAzLiNTOC77h
Trus kenapa juga malah Isna ngasih nomer telpon istrinya pak Bowo? Kenapa bukan dia sendiri aja sih yang bilang? Apa karena emang udah nggak mau punya urusan lagi sama pak Bowo? Terus jadi aku yang disuruh gitu?6184Please respect copyright.PENANABT9v6Cijp3
6184Please respect copyright.PENANApiUHFvrpc7
Nada menimbang-nimbang sambil masih menatap deretan angka dikertas yang diberikan Isna tadi. Dia makin pusing sekarang, bagaimana dia harus mengambil langkah selanjutnya. Apakah akan tetap berdiam diri seperti ini? Atau akan benar-benar menyelamatkan Cita dari pak Bowo?6184Please respect copyright.PENANAg4g3NmaN8G
6184Please respect copyright.PENANADD6hKV3JfA
Kalau aku ngomong ke Cita soal pak Bowo, berarti aku harus siap aibku kebongkar. Pertama, aku jelas harus cerita ke Cita, supaya dia percaya. Kedua, kalau pak Bowo tahu, aku harus siap foto-fotoku itu kesebar. Ya ampun, aku nggak mau fotoku sampai tersebar. Duuh gimana ini?6184Please respect copyright.PENANAZ8t26f53DV
6184Please respect copyright.PENANARvnGQ0tLmE
Sepertinya bener kata Isna, aku emang harus berhati-hati mengambil tindakan, dan juga berhati-hati kalau aku mau minta bantuan sama orang lain. Tapi siapa yang bisa aku mintai bantuan? Batin Nada.6184Please respect copyright.PENANAZxgNFXgYDE
6184Please respect copyright.PENANAzvVvc1ulaZ
Kepalanya makin pusing memikirkan hal itu. Dia berharap saat ini ada seseorang yang bisa menjadi tempatnya curhat, berkeluh kesah dan kalau perlu menangis. Sebenarnya dia punya banyak teman, tapi untuk masalah ini, dia tahu tak bisa memilih sembarang orang. Kalau sampai salah pilih, bukannya terbantu, malah bisa-bisa aibnya akan makin menyebar.6184Please respect copyright.PENANAwprFCDRwr0
6184Please respect copyright.PENANAX4HlhE8EMk
Aaah tahu ah pusing. Hmm, mending aku kerumah Cita aja deh, siapa tahu pak Bowo udah pulang kan. Aku kangen pengen main sama Putra. Batin Nada.6184Please respect copyright.PENANA3bN0cYlDCI
6184Please respect copyright.PENANApGv49yfN3n
Setelah itu Nadapun keluar dari rumahnya dan menuju rumah Cita. Dia berharap sesampainya disana nanti pak Bowo sudah tidak disana lagi. Memang sudah beberapa hari ini dia belum kesana, belum ketemu dengan Putra. Keinginannya untuk segera punya anak yang belum kesampaian sampai sekarang, dia lampiaskan dengan bermain dengan Putra. Meski sebenarnya membuatnya jadi makin ngebet pengen punya anak secepatnya, tapi paling tidak dia bisa terhibur melihat Putra tertawa.6184Please respect copyright.PENANAx8Zr04VKu4
6184Please respect copyright.PENANAn0BOljWOvf
Sampai dirumah Cita, ternyata sepi keadaannya. Mobil pak Bowo sudah tidak ada lagi disana. Tapi rumah Cita juga terlihat tertutup rapat pintu dan gorden jendelanya. Padahal biasanya kalau jam segini, kalaupun pintunya tertutup gordennya masih terbuka. Karena heran Nadapun turun dari mobil dan segera mengetuk pintu rumah Cita. Berkali-kali dia ketuk dan mengucapkan salam tapi tidak ada jawaban dari dalam. Pada kemana ya, batin Nada.6184Please respect copyright.PENANAzLBMg1LqPq
6184Please respect copyright.PENANAZh6k68Ow8S
6184Please respect copyright.PENANAOxTHKzRWQK
“Cari mbak Cita ya mbak?” tiba-tiba terdengar suara dari sebelah rumah Cita.6184Please respect copyright.PENANAi90elUdvLX
6184Please respect copyright.PENANAtJ4feTgm1C
“Eh iya bu. Pada kemana ya kok tutupan gini?”6184Please respect copyright.PENANAWsW8Q7fruk
6184Please respect copyright.PENANAf9gHyKuDNZ
“Ooh pada keluar mbak” jawab tetangga Cita.6184Please respect copyright.PENANAt250GOQQil
6184Please respect copyright.PENANAETsqUhJwt8
“Udah lama bu?” tanya Nada.6184Please respect copyright.PENANA2X0AbdlG17
6184Please respect copyright.PENANAmlTBJRxuYD
“Hmm, kalau bu Warni sama Putra sih udah tadi pagi kayaknya. Kalau mbak Cita saya juga nggak tahu, udah lama kayaknya”6184Please respect copyright.PENANApgpkbShwPm
6184Please respect copyright.PENANAbMGvQrDPyY
“Lho nggak barengan tho keluarnya?”6184Please respect copyright.PENANApa3YnuViZV
6184Please respect copyright.PENANAu0PhXWKNqd
“Nggak mbak, tadi pagi mbak Cita nggak ikut kok”6184Please respect copyright.PENANAoW2awdMK22
6184Please respect copyright.PENANAKhEKfCK6Dn
“Ooh yaudah makasih bu”6184Please respect copyright.PENANAlZek9LmTA5
6184Please respect copyright.PENANATjQnjH9ACq
6184Please respect copyright.PENANA1JQ2KsBEON
Setelah tetangga Cita masuk kerumahnya lagi, Nada diam terduduk diteras rumah Cita. Dia sudah menebak, pasti Cita perginya sama pak Bowo. Tapi kemana? Apakah cuma keluar mencari makan? Atau pergi kemana? Tanya Nada dalam hatinya. Waktu baru saja mau pergi dari situ, ibu mertua Cita datang bersama dengan Putra.6184Please respect copyright.PENANAgQjrExAY0c
6184Please respect copyright.PENANANNR7J97PZZ
6184Please respect copyright.PENANAjuFSBisyLs
“Loh, Nada?” ucap ibu mertua Cita.6184Please respect copyright.PENANActOBqxNAni
6184Please respect copyright.PENANAZEAgWEcv0Z
“Sore bu” sapa Nada sambil mencium tangan ibu mertua Cita. “Sore ganteng” ucapnya pada Putra sambil mencubit gemas pipinya.6184Please respect copyright.PENANAyshX9xvQDY
6184Please respect copyright.PENANAxdiKRn1ViZ
“Kok kamu disini? Katanya tadi siang pergi keluar kota sama Cita mau pemotretan kayak yang dulu itu?” tanya ibu mertua Cita.6184Please respect copyright.PENANAluepKZ88k9
6184Please respect copyright.PENANADOMFtiNFLW
“Eh?” Nada kebingungan.6184Please respect copyright.PENANA0r4GIvMyhl
6184Please respect copyright.PENANAbMyk9z5UUm
“Iya kan? Tadi siang Cita nelpon ijin sama ibu. Lha ini kamunya kok disini?”6184Please respect copyright.PENANAGAyKp2u6I4
6184Please respect copyright.PENANADikQ7BpZ3p
Meski terkejut dan bertanya-tanya, tapi Nadapun cepat tanggap. “Iya bu, tadi siang berangkat, tapi ini Nada pulang lagi kebetulan ada urusan, terus Cita nitip minta diambilin baju gitu bu ada yang ketinggalan katanya”6184Please respect copyright.PENANAsWZej40H8B
6184Please respect copyright.PENANAODIud2zL5V
“Oalah. Yaudah yuk masuk, kamu ambil aja langsung dikamar Cita ya, ibu nggak ngerti soalnya”6184Please respect copyright.PENANACbNEzjAMwP
6184Please respect copyright.PENANA69Ec2BEmt3
“Iya bu”6184Please respect copyright.PENANAgutpjsDs7z
6184Please respect copyright.PENANAfQNJi5rOF8
6184Please respect copyright.PENANAobbyhZGbM8
Nada dan ibu mertua Cita kemudian masuk rumah. Nada disuruh langsung kekamar Cita untuk mengambil titipan Cita. Karena sebenarnya memang tidak ada titip apa-apa, jadi Nada asal saja mengambil baju Cita lalu keluar lagi menemui ibu mertua Cita.6184Please respect copyright.PENANAPzYqCMZPD3
6184Please respect copyright.PENANAWPJi2pPXOe
6184Please respect copyright.PENANAL4xuumaQUY
“Udah bu, kalau gitu saya langsungan ya”6184Please respect copyright.PENANAQRzgg7zTEy
6184Please respect copyright.PENANAWqywSv7LEG
“Oh mau langsung berangkat kesana lagi ya?”6184Please respect copyright.PENANAlwsBJNSdxW
6184Please respect copyright.PENANAyZxYmzOevY
“Iya bu”6184Please respect copyright.PENANA4gmEJFT2JW
6184Please respect copyright.PENANAFgNW2l2hLS
“Yaudah hati-hati ya”6184Please respect copyright.PENANA9bjcW3b6F6
6184Please respect copyright.PENANAmR7QYKiIlm
6184Please respect copyright.PENANA80FkrWhog6
Nada cepat-cepat menuju mobilnya lalu pergi meninggalkan rumah ini.6184Please respect copyright.PENANAwK3maEjkG5
6184Please respect copyright.PENANAoFzO5j86Dt
Kamu kemana Cit? Kenapa kamu sampai bohong sama ibu mertuamu sendiri? Dan kenapa pak Bowo juga nggak ada ngomong apa-apa sama aku? Batin Nada.6184Please respect copyright.PENANAy0zliuXsNd
6184Please respect copyright.PENANAa0nqs1ZvhR
Nada jadi makin khawatir pada Cita. Sudah pasti dia pergi dengan pak Bowo, karena pak Bowo tadi siang bilang akan kesini. Nada mencoba untuk menghubungi Cita, tapi hpnya tidak aktif. Dia jadi makin bingung. Kali ini dia coba untuk menghubungi pak Bowo, tapi sama, hpnya juga tidak aktif. Makin khawatirlah Nada. Satu-satunya tempat yang sekarang ada dikepalanya adalah rumah pak Bowo.6184Please respect copyright.PENANAsi6wVUP6P5
6184Please respect copyright.PENANAe1yYxJl7VF
Nada langsung mengarahkan mobilnya menuju rumah pak Bowo. Tapi dia harus sedikit bersabar, karena malam minggu ini cukup macet jalanan. Namun sampai dirumah pak Bowo, Nada makin khawatir, karena tidak ada mobil pak Bowo disitu, dan rumahnya juga sepi, bahkan lampu rumahnya tidak menyala.6184Please respect copyright.PENANAecGV5CddD5
6184Please respect copyright.PENANAD5EFB64oC9
Mereka nggak disini. Apa mereka beneran keluar kota? Tapi kemana? Dan kenapa pada nggak bisa dihubungi? Duuh, Cita, kamu kemana? Apa yang terjadi sama kamu?6184Please respect copyright.PENANAdffJn6SqhL
6184Please respect copyright.PENANATm1JWdBXY6
*6184Please respect copyright.PENANAXSCEVefbEk
*6184Please respect copyright.PENANAtZtsmRPDWc
*6184Please respect copyright.PENANAOuDPGdMwpx
*6184Please respect copyright.PENANAxu176XJoDq
*6184Please respect copyright.PENANAsha2TFhu5z