10131Please respect copyright.PENANAYCZ6M1XDsd
10131Please respect copyright.PENANAvP2Ygmpl4E
Nada langsung mengarahkan mobilnya menuju rumah pak Bowo. Tapi dia harus sedikit bersabar, karena malam minggu ini cukup macet jalanan. Namun sampai dirumah pak Bowo, Nada makin khawatir, karena tidak ada mobil pak Bowo disitu, dan rumahnya juga sepi, bahkan lampu rumahnya tidak menyala.10131Please respect copyright.PENANADHLkSMuU5J
10131Please respect copyright.PENANAlrm5xXBOON
10131Please respect copyright.PENANADuW8vlh3mH
Mereka nggak disini. Apa mereka beneran keluar kota? Tapi kemana? Dan kenapa pada nggak bisa dihubungi? Duuh, Cita, kamu kemana? Apa yang terjadi sama kamu?10131Please respect copyright.PENANA2wxatUbTxm
10131Please respect copyright.PENANALXubvRlZKF
*10131Please respect copyright.PENANAaR9qob7hBa
*10131Please respect copyright.PENANAOeRyfzc2nA
*10131Please respect copyright.PENANAzllBHMDTwZ
*10131Please respect copyright.PENANAcHShNrHn1T
10131Please respect copyright.PENANAEBjqzEhgI2
Beberapa jam sebelumnya10131Please respect copyright.PENANAoyINZ22gdD
10131Please respect copyright.PENANAB5OVmwhSty
Siang itu akhirnya Cita berangkat hanya berdua saja dengan pak Bowo. Tadi saat Cita sedang bersiap-siap pak Bowo sempat pulang untuk bersiap-siap juga. Waktu dia kembali, Cita sudah menunggu didepan rumah dengan membawa sebuah travel bag kecil dan juga tas jinjingnya. Akhirnya merekapun berangkat. Dalam perjalanan mereka asyik ngobrol, sepertinya Cita terlihat bersemangat untuk kali ini.10131Please respect copyright.PENANAj2KFJUI8yg
10131Please respect copyright.PENANAS99Mr1r2RB
10131Please respect copyright.PENANArjts6dXnWw
“Kamu tadi udah ijin ibu kan Cit?”10131Please respect copyright.PENANAb4WuDsceqc
10131Please respect copyright.PENANAnicDzUt2FS
“Udah kok pak, kenapa emang?”10131Please respect copyright.PENANATcIFfX5ISb
10131Please respect copyright.PENANAHdsvue4qpW
“Ya nggak, aku nggak mau aja dibilangin bawa kabur anak orang, haha”10131Please respect copyright.PENANADMwuCAIFj6
10131Please respect copyright.PENANAVK3KHQLw7m
“Haha segitunya amat sih. Ya pasti aku ijin lah sama ibu”10131Please respect copyright.PENANAVv95ZfMvZD
10131Please respect copyright.PENANAK39xDoCka8
“Emang kamu ngomong gimana sama ibu kok diijinin?”10131Please respect copyright.PENANAlxtPTN9KUN
10131Please respect copyright.PENANA3PrHoRXuAG
“Aku bilang mau keluar kota buat pemotretan sama mbak Nada, sama kayak yang dulu itu”10131Please respect copyright.PENANArlLLQTUQM5
10131Please respect copyright.PENANAQr2TdGg4KC
“Loh, kok bilang sama Nada? Kenapa mesti bohong?”10131Please respect copyright.PENANAsoL4ovnt5U
10131Please respect copyright.PENANAr6Ibrec2gM
“Lha emang kalau ngomong cuma berdua sama pak Bowo, bakal diijinin?”10131Please respect copyright.PENANAGG80AsjTA2
10131Please respect copyright.PENANA0IL55XAKs2
“Yaa, nggak tahu sih, haha. Jadi sebenarnya, kamu itu ngebet pengen pemotretan apa ngebet pengen jalan sama aku? Haha”10131Please respect copyright.PENANAeH20WjyEQG
10131Please respect copyright.PENANA2E3vVOLvA6
“Iihh apaan sih” jawab Nada malu-malu, bahkan sekilas pak Bowo melihat wajah Cita merona.10131Please respect copyright.PENANA0XDmdf1xkA
10131Please respect copyright.PENANA5VHQtvdZCG
10131Please respect copyright.PENANAIqbC7zeRke
Pak Bowo tak lagi berusaha untuk menggoda Cita. Tapi dalam hati dia senang. Tujuannya masih sama, yaitu mendapatkan Cita. Dan sekarang mereka sedang dalam perjalanan menuju luar kota, hanya berduaan saja. Tapi bukan hanya itu yang membuatnya senang. Dia merasa, Cita mulai ada sesuatu padanya. Kalau tidak, tak mungkin Cita akan sampai membohongi ibu mertuanya hanya untuk bisa pergi seperti saat ini. Cita pasti akan menolak, atau mungkin akan menunggu sampai ibu mertua dan anaknya pulang, lalu mereka pergi bersama-sama.10131Please respect copyright.PENANAqhQH8YTxGq
10131Please respect copyright.PENANAEHSbbT6jQp
Dalam perjalanan mereka sempat singgah disebuah rumah makan untuk mengisi perut, lalu kembali melanjutkan perjalanan. Kalau tadi mereka sempat bungkam, setelah makan siang ini perjalanan mereka kembali diisi dengan obrolan ringan. Pak Bowo juga tak lagi membahas yang tadi atau berusaha menggoda Cita, dia lebih banyak mendengarkan Cita bercerita tentang pekerjaan dan teman-teman kantornya.10131Please respect copyright.PENANAEaXV3zvm67
10131Please respect copyright.PENANALlBdpaj86B
Karena ini adalah hari sabtu, dan ternyata lokasi yang dituju pak Bowo itu searah dengan sebuah lokasi wisata, maka perjalanan jadi tidak terlalu lancar karena mereka terjebak macet dibeberapa titik. Akhirnya setelah 2 jam perjalanan mereka sampai juga divilla itu. Villanya tidak terlalu besar, namun terlihat nyaman. Kondisi udaranya juga sejuk. Hamparan hijau tanaman teh disekitar villa memanjakan mata mereka. Setelah turun dari mobil merekapun masuk kevilla.10131Please respect copyright.PENANAcGCfGmtyyk
10131Please respect copyright.PENANAJg0N9tXAA0
10131Please respect copyright.PENANAx8Ny9OLtVV
“Bagus juga pak villanya, nyaman kayaknya” ucap Cita melihat-lihat kondisi dalam villa.10131Please respect copyright.PENANA0Moap8e2lX
10131Please respect copyright.PENANAtu7rjz308t
“Ya emang nyaman kok. Oh iya, disini ada 3 kamar, kamu pilih aja mau nempatin yang mana. Kamarnya sama aja kok” ucap pak Bowo.10131Please respect copyright.PENANAypmvzs27WC
10131Please respect copyright.PENANAmizFEvO9T5
10131Please respect copyright.PENANAiGMG1gcjgY
Cita mengangguk, kemudian dia masuk kesalah satu kamar. Pak Bowo juga masuk kekamar lainnya. Setelah merapikan barang-barangnya, mereka keluar dari kamar masing-masing hampir bersamaan. Terlihat juga pak Bowo sudah membawa kameranya.10131Please respect copyright.PENANAhPLQDD7iJ0
10131Please respect copyright.PENANAPZ1vIFeoyd
10131Please respect copyright.PENANAStrBKFYBZS
“Mau foto-foto sekarang pak?” tanya Cita.10131Please respect copyright.PENANArYYHBNEncC
10131Please respect copyright.PENANADgUKnEXxuD
“Eh nggak sih, aku mau kesamping fotoin pemandangan. Emang kamu nggak capek? Nggak pengen istirahat dulu?”10131Please respect copyright.PENANAa3iiVwcHNV
10131Please respect copyright.PENANAEBNyIVGc8X
“Nggak sih pak, nanti aja sekalian istirahatnya. Aku juga pengen lihat pemandangan sekitar”10131Please respect copyright.PENANAKH87zqggrm
10131Please respect copyright.PENANA3fo7q6cUn5
10131Please respect copyright.PENANAAyHWmGYH4e
Mereka berdua kemudian menuju kesamping villa. Dan dari samping ternyata pemandangannya cukup bagus. Cita terlihat senang sekali. Berkali-kali dia rentangkan kedua tangannya sambil menghirup udara segar ini dalam-dalam. Pak Bowo yang melihat itu, merasa sayang untuk melewatkan momen itu. Dia beberapa kali memotret tanpa Cita sadari. Tapi beberapa saat kemudian, Cita baru sadar kalau dia sedang dipotret oleh pak Bowo. Dan diapun langsung berpose tanpa disuruh.10131Please respect copyright.PENANAklwHlxGDx7
10131Please respect copyright.PENANAPf4PldNUZ0
10131Please respect copyright.PENANAvCkqKJqdXf
“Pemandangannya disini bagus ya pak?”10131Please respect copyright.PENANAFnShCEJeDJ
10131Please respect copyright.PENANArGI1stmgd1
“Iya Cit, pemandangan bagus, udara juga sejuk. Kalau malem juga bagus lho, dari sini kita bisa lihat lampu-lampu kota dibawah sana”10131Please respect copyright.PENANAHKPdhYZdlW
10131Please respect copyright.PENANA8bq4UT4DDO
“Oh ya?”10131Please respect copyright.PENANA6JDMem9de7
10131Please respect copyright.PENANAGJ6KoiMXdO
“Iya, lihat aja entar malem”10131Please respect copyright.PENANA8JY7KRffvb
10131Please respect copyright.PENANAS4Fkf1c1gg
*10131Please respect copyright.PENANAlt3aWvojKs
*10131Please respect copyright.PENANABIOCY380eL
*10131Please respect copyright.PENANALt2ovbgsaW
*10131Please respect copyright.PENANABOw5a1R47X
10131Please respect copyright.PENANAca3jPC8NlV
Hari beranjak petang. Cita dan pak Bowo sudah sama-sama mandi dan berganti baju. Pak Bowo terlihat santai dengan memakai celana jeans dan kaos yang memperlihatkan perutnya yang agak membuncit itu. Cita juga terlihat memakai kaos yang ditutup dengan cardigan, celana jeans yang agak ketat dan jilbab simpel. Cita juga hanya memoles bedak tipis diwajahnya, tanpa memakai lipstik, juga membiarkan alisnya tak dipoles karena memang sudah cukup tebal alami.10131Please respect copyright.PENANATPp5ZVYR4b
10131Please respect copyright.PENANA9SAAevx0xN
10131Please respect copyright.PENANAGfrjyTsSdc
“Kita cari makan yuk Cit”10131Please respect copyright.PENANAc0ZGr8aj1g
10131Please respect copyright.PENANAUbJXA7IJ5C
“Ayo pak. Mau makan dimana?”10131Please respect copyright.PENANATD8M9dFYjR
10131Please respect copyright.PENANABXjfD2WJBr
“Disekitar sini banyak kok tempat makan. Kamu pengen makan apa?”10131Please respect copyright.PENANA67S8JBCSq9
10131Please respect copyright.PENANAdi6PtrL4V0
“Hmm, terakhir aku pergi ke daerah kayak gini sih pernah makan sate kelinci pak, disini ada nggak ya?”10131Please respect copyright.PENANAvYWLQYFeO1
10131Please respect copyright.PENANAcRSonCRhcG
“Wah banyak kalau disini. Kamu mau?”10131Please respect copyright.PENANA14rJLwoMKu
10131Please respect copyright.PENANAJqEeD78NwI
10131Please respect copyright.PENANApAQK0wz8I2
Cita mengangguk. Akhirnya mereka pergi mencari warung sate kelinci tak jauh dari villa. Pak Bowo memilih warung yang memiliki view pemandangan kota dibawahnya. Sambil makan, mereka bisa melihat cahaya lampu kota yang terlihat indah dari tempat itu. Karena tak membawa kamera, pak Bowo mengabadikan momen itu dengan kamera hpnya. Tapi sialnya, karena teledor hp yang dia pegang lepas dari tangannya, dan masuk ke gelasnya yang masih berisi penuh dengan teh panas.10131Please respect copyright.PENANA44U3PkXFhy
10131Please respect copyright.PENANAklvTetZSpo
10131Please respect copyright.PENANAjWzhFU1YDm
“Yaaah siaaal, malah nyemplung”10131Please respect copyright.PENANAEA3DTZAOX2
10131Please respect copyright.PENANAeLPFFMSBJe
“Hahaha ya ampun pak, gimana sih bisa nyemplung gitu”10131Please respect copyright.PENANAhWQI0wcyvG
10131Please respect copyright.PENANA6kghT0FBzZ
10131Please respect copyright.PENANAb2ecTYe7Xk
Pak Bowo dengan hati-hati mengambil hpnya. Dia langsung meletakan hpnya dimeja karena memang masih terasa agak panas gara-gara kena teh panas tadi. Dan sialnya, hp pak Bowo bukanlah hp yang tahan air. Apalagi, hpnya baru saja masuk air panas. Akhirnya hp itupun langsung mati.10131Please respect copyright.PENANACyHdCQTvMK
10131Please respect copyright.PENANA0WBRByhh7n
10131Please respect copyright.PENANA6VYLTgQEPQ
“Mati Cit, haha” ucap pak Bowo yang malah tertawa melihat hpnya mati.10131Please respect copyright.PENANAyLV5wMOSyg
10131Please respect copyright.PENANAqnTWj0ByBy
“Hihihi kasian” Cita hanya cekikikan. Sebenarnya dia merasa tak enak karena sempat keceplosan tertawa tadi, tapi ternyata pak Bowonya sendiri juga tertawa.10131Please respect copyright.PENANAAqSHO19EKK
10131Please respect copyright.PENANAZGp1x2cmzE
“Wah sayang padahal bagus lho foto-fotonya tadi” ucap pak Bowo.10131Please respect copyright.PENANAMvUt77gQRX
10131Please respect copyright.PENANAjpkd87CZ4w
“Yaudah pakai hpku aja pak, tapi jangan dicemplungin juga ya, hehe”10131Please respect copyright.PENANAIqA8WX61Ek
10131Please respect copyright.PENANAK3VHIuetKq
“Haha yaudah mana sini?”10131Please respect copyright.PENANAraIZTDiEsx
10131Please respect copyright.PENANAo7v34Jxo1d
10131Please respect copyright.PENANAeuWO0EXKEL
Cita mengambil hpnya. Tapi sebelum menyerahkan pada pak Bowo, dia sempat akan membuka kunci dan membuka kamera, tapi ternyata hp itu juga mati.10131Please respect copyright.PENANAgIRxieRyt9
10131Please respect copyright.PENANA4yYLlgevjG
10131Please respect copyright.PENANALqlxPH1M6Q
“Eh kok mati ya? Astaga, aku lupa ngecharge tadi pak, abis batreinya”10131Please respect copyright.PENANAkKgTdXjsNc
10131Please respect copyright.PENANAc7vbrBQIVB
“Haha yaudah kalau gitu, berarti emang nggak boleh ambil foto dari sini Cit, hehe”10131Please respect copyright.PENANA0fGYrrkjnI
10131Please respect copyright.PENANAT9mBtpQSoN
“Yaah kan sayang pak backgroundnya bagus loh padahal” ucap Cita agak memanyunkan bibirnya.10131Please respect copyright.PENANAbihOLzKFRT
10131Please respect copyright.PENANAYqOwN5DFbk
“Udah tenang aja, entar divilla lebih bagus viewnya Cit. Kalau disini masih agak kehalang bukit itu, entar kalau divilla nggak kehalang, lebih keren lah” hibur pak Bowo.10131Please respect copyright.PENANAFkPwt2W6D1
10131Please respect copyright.PENANAXIjVe8eEtt
“Beneran?”10131Please respect copyright.PENANAE25nLBZxJW
10131Please respect copyright.PENANAgWjU0bCxSp
“Iya”10131Please respect copyright.PENANAg6FKhi5fgV
10131Please respect copyright.PENANApSZ4TXBI2x
“Hmm yaudah deh”10131Please respect copyright.PENANA4tFacjsEyM
10131Please respect copyright.PENANAJp7MyfUsmX
10131Please respect copyright.PENANA9B6d4agQ7w
Akhirnya mereka kembali melanjutkan makan malamnya. Setelah habis, mereka masih sempat duduk-duduk disitu sebentar menikmati suasana. Hawa yang dingin membuat keduanya duduk berdekatan, mepet. Tapi tak sampai saling peluk, karena baik Cita maupun pak Bowo terlihat sama-sama canggung. Meskipun sudah sering melakukan dirumah Cita, tapi ditempat umum seperti ini mereka masih canggung, meskipun mungkin tak ada yang kenal mereka.10131Please respect copyright.PENANAAqVEt60MbP
10131Please respect copyright.PENANAg5XaGVsJlp
10131Please respect copyright.PENANA7v9xraSMm9
“Pak, balik aja yuk” ucap Cita setelah cukup lama mereka hanya terdiam.10131Please respect copyright.PENANAMifQVnY4iM
10131Please respect copyright.PENANAdxPA1dswd1
“Iya, daripada cuma diem disini, hehe” jawab pak Bowo, dan Citapun tersenyum mendengarnya.10131Please respect copyright.PENANANAnan1a4hH
10131Please respect copyright.PENANAFLdVBegzpJ
10131Please respect copyright.PENANAsT2C2Ykobh
Akhirnya mereka pulang. Sampai divilla pak Bowo langsung menyimpan hpnya yang sudah mati kena teh panas itu dan langsung mengambil kamera, sedangkan Cita masuk kekamar untuk mencharge hpnya, lalu keluar lagi. Pak Bowo kemudian mengajak Cita kebagian samping villa seperti tadi siang, kali ini untuk melihat pemandangan lampu kota yang ada dibawah sana.10131Please respect copyright.PENANAtxzGtujre0
10131Please respect copyright.PENANAYljB8sWtBb
10131Please respect copyright.PENANAWpKJwSBc7l
“Waah beneran ternyata, lebih keren dari sini pak, lebih kelihatan semuanya” ucap Cita.10131Please respect copyright.PENANAVDFz6TfEZX
10131Please respect copyright.PENANAUtfOSfBOy2
10131Please respect copyright.PENANAhJF1Rwjbo0
Pak Bowo tak menjawab, hanya tersenyum dan membiarkan Cita menikmati pemandangan yang ada. Dia sesekali mengambil foto Cita dari belakang. Sadar dirinya sedang difoto, Citapun berbalik dan melakukan berbagai pose. Kadang pose lucu yang membuat pak Bowo tak bisa menahan tawanya.10131Please respect copyright.PENANAZS2roSJToA
10131Please respect copyright.PENANAXvo1thMjcm
*10131Please respect copyright.PENANApyRoP8eK3S
*10131Please respect copyright.PENANAeAqDp07ZGo
*10131Please respect copyright.PENANAV258jTt8hX
*10131Please respect copyright.PENANAxKXV968gvr
10131Please respect copyright.PENANA1zw7NvtvdS
Sudah puas dengan berfoto-foto, sekarang Cita dan pak Bowo sudah duduk-duduk diruang tengah villa ini. Tv menyala, tapi tak terlalu mereka perhatikan. Mereka lebih banyak ngobrol dan tentu saja, posisinya berdekatan, bahkan tangan pak Bowo sudah merangkul pundak Cita, sedangkan tangan Cita juga merangkul pinggang pak Bowo.10131Please respect copyright.PENANAlLIkVz4w2s
10131Please respect copyright.PENANA5edI7KjVdG
10131Please respect copyright.PENANApCzWF0x8jT
“Dulu waktu kamu pergi sama Nada dan yang lain itu, abis foto-foto acaranya apaan?”10131Please respect copyright.PENANA03JVCTGP9j
10131Please respect copyright.PENANAWlgpea7F98
“Hmm, dulu sih acaranya sendiri-sendiri pak. Ada yang cuma diem divilla, ada juga yang keluar jalan-jalan. Waktu itu sih aku sama mbak Nada dan yang lainnya jalan-jalan, karena nggak jauh dari situ ada taman bunga yang meskipun malam tapi tetep ramai, soalnya dipakein lampu warna-warni gitu pak jadi bagus banget”10131Please respect copyright.PENANALQeHEDwkUh
10131Please respect copyright.PENANAShUmAyzCPC
“Ooh gitu. Tapi sayang ya, disekitar sini nggak ada kayak gitu. Ada tempat wisata juga kalau jam segini udah tutup, baru ramai juga besok”10131Please respect copyright.PENANAxCEs5rgUIg
10131Please respect copyright.PENANATGZbpTh8Gv
“Iya sih, tapi nggak papa pak”10131Please respect copyright.PENANARvFn8v7jOa
10131Please respect copyright.PENANAjA4jE38OiS
“Beneran nggak papa? Kan kamu kesini pengen refreshing? Tapi kita malah cuma duduk-duduk doang disini”10131Please respect copyright.PENANAbV5dSvhfHR
10131Please respect copyright.PENANArMrHA4hIRC
“Iya nggak papa. Ini juga udah lebih fresh kok, paling nggak udah dapet udara seger pak. Lha lagian mau jalan kemana coba? Udah malem kan, mau lihat pemandangan juga gelap, item semua”10131Please respect copyright.PENANAI5ATna8K2x
10131Please respect copyright.PENANAjo5Gzorxv2
“Seitem aku ya Cit? Hehe” canda pak Bowo.10131Please respect copyright.PENANAmUqO9qMnU9
10131Please respect copyright.PENANA2PjcmQbEDn
“Haha iya, pak Bowo item, haha”10131Please respect copyright.PENANAYiIsELHFiC
10131Please respect copyright.PENANA9V3eOGSrqH
“Biarin, kan item manis. Item-item gini banyak yang suka lho, haha”10131Please respect copyright.PENANA6MUVq6Y08w
10131Please respect copyright.PENANAkd8dctdJMH
“Haha pede amat. Emang siapa yang suka coba?”10131Please respect copyright.PENANA2aZpKTX3Km
10131Please respect copyright.PENANAPAvRYERPVb
“Nih salah satunya, yang lagi melukin aku, hahaha”10131Please respect copyright.PENANAWdV94pCnUW
10131Please respect copyright.PENANA41ERiDUXen
“Iihh apaan sih” ucap Cita sambil mencubit pinggang pak Bowo.10131Please respect copyright.PENANApwDleEwv7l
10131Please respect copyright.PENANAIxFoNA2sua
10131Please respect copyright.PENANAbzK7joP4Te
Cita tersipu mendengar ucapan pak Bowo. Dia tahu pak Bowo bercanda, tapi mendengar candaan itu justru ada desiran dalam dadanya.10131Please respect copyright.PENANAZxFoV4z9F1
10131Please respect copyright.PENANApTIw7C6h9w
Aku suka pak Bowo? Mungkinkah? Batin Cita.10131Please respect copyright.PENANAsj43mjVgb6
10131Please respect copyright.PENANAz22jAcsE2d
Dia jadi mengingat-ingat semua momen kebersamaan dengan pak Bowo, baik itu yang hanya berdua seperti ini, ataupun saat ada Putra juga. Memang Cita harus mengakui, bahwa selama berada disamping pak Bowo dia merasakan ketenangan, kenyamanan, dan juga kehangatan. Apalagi sikap pak Bowo yang selama ini tak pernah kurang ajar kepadanya. Bahkan lelaki itu sering mengingatkan Cita agar selalu berhati-hati menanggapi teman-temannya dikantor yang masih saja ada yang terus menggodanya.10131Please respect copyright.PENANAyjoiQvLIDX
10131Please respect copyright.PENANA7dfhLkYUWQ
Sama dia aku jadi ngerasa tenang, nyaman, dan juga aman. Dia begitu dewasa, nasehatnya nggak pernah nyalahin aku, nggak pernah nyudutin aku. Dan dia juga bisa deket banget sama Putra, yang nggak semua orang bisa melakukan itu. Yang dibisikan pak Bowo waktu itu, apa bener-bener mewakili perasaan hatinya ya? Batin Cita lagi.10131Please respect copyright.PENANA9nT5IRbpD5
10131Please respect copyright.PENANA84FOInofoQ
Dia kembali teringat momen ketika pak Bowo pamit pulang dari rumahnya, waktu itu pak Bowo memeluk erat tubuhnya dan mencium keningnya. Lalu Cita mendengar bisikan lirih pak Bowo, yang menyatakan pria itu menyayanginya. Cita tak sempat berkata apa-apa karena pak Bowo buru-buru melepas pelukannya dan beranjak pergi.10131Please respect copyright.PENANAfErlx2oe7Z
10131Please respect copyright.PENANABtv0pboRgB
Setelah itu, pak Bowo juga tak lagi membahas apa yang dia bisikan waktu itu. Meskipun Cita jadi penasaran untuk menanyakannya, tapi Cita menahan diri. Apalagi sikap pak Bowo setelahnya, seperti sedang membuktikan diri bahwa lelaki itu memang menyayanginya. Pak Bowo memang tak lagi mengatakannya, tapi Cita bisa merasakan itu dari semua sikap pak Bowo. Cita menilai, sikap-sikap pak Bowo itu juga tidak berlebihan, bukan untuk mencari perhatian.10131Please respect copyright.PENANAk2sxJPZLdU
10131Please respect copyright.PENANACZj9tcyJ0I
Ditambah lagi, sering sekali ketika pak Bowo singgah kerumahnya, hal pertama yang ditanyakan adalah keberadaan Putra. Kalau Putra ada, maka lelaki itu akan langsung menghabiskan waktunya bersama anak yang baru berumur 2 tahun itu. Putra juga terlihat sangat senang kalau ada pak Bowo. Dan sejak akrab dengan pak Bowo, Putra bahkan tak pernah lagi menanyakan ayah kandungnya, Andi, yang sudah lama tak pulang.10131Please respect copyright.PENANA9mFJOPcpdl
10131Please respect copyright.PENANASro2dgT2Qr
Benarkah dia memang menyayangiku dan Putra? Dilihat dari sikapnya, aku ngerasa emang begitu. Dia begitu melindungi kami, mengayomi kami. Hal yang sudah lama tidak aku dan Putra rasakan. Dan yang paling penting, dia tak pernah kurang ajar kepadaku.10131Please respect copyright.PENANAOBUNw0r7HJ
10131Please respect copyright.PENANAE9i1TYZH2y
10131Please respect copyright.PENANAiN1BDL2Z5C
“Cit, kok malah bengong sih?” tanya pak Bowo membuyarkan lamunan Cita.10131Please respect copyright.PENANAdbEtZjxZk1
10131Please respect copyright.PENANATtnEfzfcKN
“Eh nggak kok pak, hehe”10131Please respect copyright.PENANApYRPCtFYeg
10131Please respect copyright.PENANA99d2GEfoVQ
“Mikirin apa?”10131Please respect copyright.PENANAtxwxqwRZ9d
10131Please respect copyright.PENANASzrQdN1OZM
10131Please respect copyright.PENANA1OvFvX6AAr
Cita hanya menggeleng, namum mempererat pelukannya pada pak Bowo. Pak Bowo membalas pelukannya. Cita sedikit memejamkan mata, dia merasa nyaman sekali dipeluk seperti ini. Dan juga dia merasakan kehangatan, ditengah-tengah dinginnya udara pegunungan malam ini.10131Please respect copyright.PENANA8mgsgh7JD0
10131Please respect copyright.PENANApT0lhjudYs
Cukup lama sepasang insan berbeda umur cukup jauh ini berpelukan dalam diam. Cita masih memikirkan tentang apa saja yang sudah dilewati dengan pak Bowo, sambil sesekali bibirnya tersenyum kecil. Pak Bowo sendiri, malam ini dia tak memikirkan hal yang lain sama sekali selain merasa makin nyaman dengan Cita.10131Please respect copyright.PENANA4Eh6qAVpqS
10131Please respect copyright.PENANAM1VHuZ9ehU
Meskipun sebenarnya kondisi malam ini adalah kondisi yang sangat ideal yang dia harapkan dari Cita. Mereka sedang berada jauh dari rumah masing-masing. Berada disebuah villa dikawasan pegunungan, hawa malam yang cukup dingin. Duduk hanya berduaan, sambil berpelukan. Hanya butuh satu momen kunci untuk bisa membuat tujuan awalnya tercapai. Tapi entah kenapa, pak Bowo belum ingin melakukannya saat ini.10131Please respect copyright.PENANAwx6e6tQ2hC
10131Please respect copyright.PENANA3jTZd676Bh
Dia masih ingin lebih lama menikmati momen ini. Berpelukan dengan Cita seperti ini membuat dia merasa nyaman sekali. Perasaan seperti ini sudah lama sekali dia tidak merasakannya. Dia coba mengingat-ingat, tapi gagal. Dia lupa kapan terakhir kali merasakan seperti ini. Sudah terlalu lama.10131Please respect copyright.PENANAmj1aksXV4Q
10131Please respect copyright.PENANAg7dEtvL6qJ
10131Please respect copyright.PENANASkzYWNvxqw
“Cit…”10131Please respect copyright.PENANA6o1nhpgLbQ
10131Please respect copyright.PENANApSCeJYo7Ep
“Pak…”10131Please respect copyright.PENANAgCInBUjM3V
10131Please respect copyright.PENANAmit4bwHcau
10131Please respect copyright.PENANApsOiTXSUoe
Setelah lama terdiam, mereka saling memanggil, bersamaan. Tapi kemudian mereka terdiam lagi. Agak sedikit merenggangkan pelukan, lalu mereka bertatapan. Cita menatap mata pak Bowo dalam-dalam. Dia melihat tatapan mata pak Bowo membuatnya merasakan lagi ketenangan, tidak ada yang lain.10131Please respect copyright.PENANA6zhK8wej6P
10131Please respect copyright.PENANAgL0D5ZwKXi
Pak Bowo sendiri juga sedang menatap mata Cita dalam-dalam. Tidak ada tatapan penuh nafsu dan ingin menguasai wanita, seperti yang selama ini sering dia perlihatkan pada wanita-wanita incarannya.10131Please respect copyright.PENANAnEsxC7cnnA
10131Please respect copyright.PENANA31y6N6IbzK
Tangan kanan pak Bowo mulai membelai wajah Cita yang lembut dan halus. Cita tak merespon apapun selain diam. Mereka masih saling bertatapan, hingga tanpa mereka sadari jarak wajah mereka kian lama kian dekat. Tak seperti sebelumnya yang Cita langsung menutup mata ketika jarak wajah mereka sedekat ini, dia masih membuka matanya yang mulai sayu, menatap mata pak Bowo. Namun perasaan Cita jadi sama seperti waktu itu. Dia deg-degan. Detak jantungnya makin terasa kencang. Dan kali inipun, bayangan akan apa yang akan terjadi selanjutnya, masih sama dengan yang dulu, hingga perlahan bibir tipisnya sedikit terbuka. Entah kenapa, ada satu sisi hatinya yang berharap, bayangannya ini terjadi, tidak seperti itu yang pak Bowo malah mencium keningnya. Untuk itulah, sampai saat ini masih terbuka matanya.10131Please respect copyright.PENANAcwcLww7Fk1
10131Please respect copyright.PENANAzBRdcvjhL5
10131Please respect copyright.PENANACECmDvtjom
Cup…10131Please respect copyright.PENANA5hXgZns1id
10131Please respect copyright.PENANAZBamT8nj6l
10131Please respect copyright.PENANAgmvUaqwJW2
Hingga akhirnya, bibir mereka benar-benar bersentuhan, dan saat itu pula Cita langsung memejamkan matanya. Diam. Bibir mereka hanya bertemu, saling menyentuh, tanpa bergerak sedikitpun. Cukup lama kedua bibir itu bersentuhan, tanpa ada yang mau mulai untuk mengakhiri.10131Please respect copyright.PENANA8lLYFZ1R5i
10131Please respect copyright.PENANAztNTaDC8FA
Cita hanya terpejam merasakan hangatnya bibir pak Bowo. Entah bagaimana dia merasakan, pak Bowo menciumnya, sedang menyampaikan perasaannya. Perasaan sayang, perasaan ingin melindungi, ingin mengayomi, ingin membahagiakan.10131Please respect copyright.PENANA8OaQstRkb8
10131Please respect copyright.PENANAmPka0o3T5y
Pak Bowo sendiri juga terpejam menikmati sentuhan bibir mereka. Nafasnyapun masih teratur. Dalam kecupan itu dia juga merasakan ada semacam penerimaan dari Cita. Dia seperti merasakan Cita juga menyampaikan perasaan padanya. Perasaan ingin disayang, ingin kelembutan, kehangatan, dan ingin dibahagiakan.10131Please respect copyright.PENANAH7gaxP6woh
10131Please respect copyright.PENANAa3GhBgP6ak
Setelah hampir setengah menit, akhirnya mereka sama-sama bergerak mundur dan kedua bibir itu saling terlepas, bersamaan. Cita sudah membuka matanya, kembali menatap pak Bowo yang juga sudah tidak lagi terpejam. Senyum simpul terbit diwajah mereka, tapi tak lama karena Cita langsung menunduk tersipu, dan pak Bowopun langsung memeluk tubuhnya.10131Please respect copyright.PENANAKRJCXqM1TK
10131Please respect copyright.PENANAHSTpSGOj3K
10131Please respect copyright.PENANAqukl0wWLoL
“Cita…”10131Please respect copyright.PENANAj6C2EoRs1R
10131Please respect copyright.PENANAEC6XmIe5Qb
“Iya pak?”10131Please respect copyright.PENANAUBOUsPI2c2
10131Please respect copyright.PENANAD28lQoNlpZ
“Maaf kalau ini salah, tapi…” ucapan pak Bowo seperti terhenti oleh sesuatu, keraguan, ketidak yakinan. Tapi…10131Please respect copyright.PENANAKYeeV26JJp
10131Please respect copyright.PENANAdTBRJYm5IE
“Aku sayang sama kamu” bisik pak Bowo lirih pada akhirnya.10131Please respect copyright.PENANAUjuHTxF1Dm
10131Please respect copyright.PENANACTAMjnnpDX
10131Please respect copyright.PENANAkjv5Jq7u7b
Cita tak langsung menjawabnya. Dia melepas pelukan pak Bowo, lalu menatap wajah lelaki yang baru saja terang-terangan mengungkapkan perasaan kepadanya itu. Dia menatap lekat mata pak Bowo, ingin benar-benar meyakinkan apakah ucapan pak Bowo barusan itu benar atau tidak. Dia ingin melihat apakah ada kebohongan di mata pak Bowo. Tapi, Cita justru mendapati tatapan yang teduh dan tulus, tidak nampak ada kebohongan disana. Sorot matanya dalam dan tegas, menandakan dia berkata apa adanya. Wajah Cita kembali merona, agak menghangat dengan pengakuan pak Bowo itu, tapi kali ini, dia tidak menunduk atau memalingkan wajahnya. Dia bertahan untuk menatap wajah pria itu.10131Please respect copyright.PENANAkSrRiwBpkM
10131Please respect copyright.PENANAgzhN7qCsiP
“Aku…” ucap Cita terpotong, mengambil waktu sejenak sebelum melanjutkan. Dia kembali menatap pak Bowo sebelum menjawab, untuk sekedar meyakinkan, bahwa jawaban yang keluar dari mulutnya adalah jawaban yang paling tepat. “Aku…” belum sempat Cita meneruskan ucapannya, jari pak Bowo langsung menempel dibibirnya, meminta Cita untuk tidak melanjutkan ucapannya. Citapun terdiam, dan mereka bertatapan lagi.10131Please respect copyright.PENANAEb5d3VtwV7
10131Please respect copyright.PENANAEk4WEbSluw
Dan kembali, mereka berdua berciuman. Kali ini tidak hanya bersentuhan, tapi juga ada sedikit gerakan memagut dari pak Bowo. Sedangkan Cita hanya terdiam menikmati pagutan pak Bowo. Dia terpejam, membiarkan lelaki itu melakukan apapun kepada bibirnya. Bahkan, Cita jadi makin erat memeluk pak Bowo.10131Please respect copyright.PENANAOkYqiDae3P
10131Please respect copyright.PENANAC7HTpnkiyp
Ciuman dari bibir pak Bowo mendatangkan sesuatu pada perasaan Cita. Dia serasa dibawa terbang keawang-awang. Bibirnya yang sudah cukup lama tidak dipagut selembut ini oleh Andi membuatnya termangu sesaat, namun kemudian meleleh. Sesuatu dari alam bawah sadarnya bangkit. Dia butuh ini. Dia butuh sentuhan seperti ini. Dia butuh ciuman ini.10131Please respect copyright.PENANAGGmwjy8E24
10131Please respect copyright.PENANAVsPezKW7pk
Cita memiliki prinsip, hanya akan membiarkan bibirnya disentuh oleh bibir pria yang dia sayangi, dan Andi adalah satu-satunya orang yang melakukan itu selama ini. Malam ini, pintu hatinya telah terketuk, terbuka untuk menerima rasa sayang dari orang lain, yang perlahan mulai berbalas dengan rasa sayang darinya. Dan pada akhirnya, Citapun tak hanya diam. Dia mulai membalas apa yang dilakukan oleh pak Bowo. Dia mulai menggerakan bibirnya, memagut bibir yang sedang memagutnya, dengan sama-sama lembutnya.10131Please respect copyright.PENANAs3rIxDqfyE
10131Please respect copyright.PENANA37pPZNBDzu
Rasa nyaman, rasa tenang, dan rasa sayang, menyelimuti ciuman mereka berdua. Tubuh mereka kini sudah saling memepet dengan erat. Kedua tangan pak Bowo melingkar erat ditubuh Cita, dan Citapun membalas pelukan pak Bowo juga dengan erat.10131Please respect copyright.PENANAhqkQ8EarGc
10131Please respect copyright.PENANAi8QaMdyHNm
Cukup lama mereka saling cium dan berpelukan erat, sampai akhirnya pak Bowo mengakhiri dengan menarik wajahnya. Cita perlahan membuka kembali matanya, dan melihat wajah pak Bowo yang tersenyum gembira. Reflek, Citapun membalas senyuman itu. Tak ayal wajahnyapun langsung merona merah. Beberapa detik mereka saling pandang, lalu Cita menolehkan sedikit wajahnya sambil tersenyum. Malu atau bahagia? Atau keduanya?10131Please respect copyright.PENANAsqAVs6W6lY
10131Please respect copyright.PENANAj3KexUbGrM
10131Please respect copyright.PENANAZAoknknQls
“Istirahat aja ya Cit, udah malem” ucap pak Bowo dengan suara agak serak.10131Please respect copyright.PENANAJ3HKjCpwdL
10131Please respect copyright.PENANAVmucoAOVKt
10131Please respect copyright.PENANALG6nCQx8cj
Cita tak menjawab, hanya menganggukan kepala. Pak Bowo kemudian berdiri terlebih dahulu, lalu menarik Cita untuk juga berdiri. Pak Bowo merangkul Cita dan membimbingnya berjalan kekamarnya. Setelah pintu kamar terbuka, pak Bowo melepas rangkulannya, membiarkan Cita untuk masuk kekamarnya.10131Please respect copyright.PENANAINTCBrcxI9
10131Please respect copyright.PENANAghd78CygyC
Cita masuk kedalam kamarnya, lalu berbalik menatap pak Bowo. Tangannya memegang handle pintu, tapi tak segera menutupnya, malah cuma diam berdiri disitu. Pak Bowopun juga tak bergerak menjauh, masih menatap Cita.10131Please respect copyright.PENANAy0QrXvrIF0
10131Please respect copyright.PENANAuMmbGIPsJx
Dada Cita berdetak cukup kencang, lebih kencang daripada saat berciuman dengan pak Bowo tadi. Cita tak mengerti apa yang dia rasakan saat ini, tapi sebenarnya, dia merasa sedikit kecewa saat tadi pak Bowo menghentikan ciumannya dan malah menyuruhnya untuk beristirahat.10131Please respect copyright.PENANAniwfZ6xEq5
10131Please respect copyright.PENANAfI5UcSy1JL
Ada sesuatu didalam diri Cita yang menginginkan lebih. Apalagi, itu tadi adalah sentuhan intim pertama yang dia rasakan dari seorang pria dewasa setelah beberapa bulan. Setelah Andi tak lagi menyentuhnya, itu tadi adalah interaksi paling intim yang dia rasakan, selain pelukan dan kecupan pak Bowo dikeningnya sebelum ini.10131Please respect copyright.PENANAusECZeVMZW
10131Please respect copyright.PENANAUa9ukgSAVH
Hingga pada akhirnya, Cita melepaskan pegangannya dari handle pintu. Pak Bowo melihat itu. Dia tahu itu adalah kode, kode bahwa Cita menginginkan sesuatu yang lebih. Dia tahu Cita hanya akan berani memberikan kode seperti itu. Cita tak akan berani mengatakan langsung kalau dia ingin, dia tidak seperti itu.10131Please respect copyright.PENANAZ1P1KZPBWF
10131Please respect copyright.PENANAlXK4BQTcsh
Setelah diam beberapa saat, pak Bowo akhirnya melangkah masuk. Dia berdiri tepat didepan Cita. Tangannya kemudian memegang handle pintu, lalu perlahan menutupnya. Kini, Cita berada didalam kamar yang tertutup, hanya berdua dengan pak Bowo. Dan jelas, detak jantungnya makin terasa cepat. Dia tak tahu, bahwa pak Bowo juga merasakan hal yang sama.10131Please respect copyright.PENANAToNSF6cNqu
10131Please respect copyright.PENANAd5Gse4iMhG
Hanya terdiam saja untuk beberapa detik, akhirnya pak Bowo mengambil inisiatif. Dia memeluk Cita. Cita tak melawan, dan tangannyapun melingkar ditubuh pak Bowo. Sejurus kemudian, mereka kembali berciuman bibir. Kali ini terasa berbeda, mereka sudah langsung saling memagut, saling melumat, meskipun masih sama-sama melakukannya dengan lembut.10131Please respect copyright.PENANAvVQiqcnxvs
10131Please respect copyright.PENANA4Bf2Jl9lyK
Perlahan, sambil tetap berciuman, pak Bowo sedikit demi sedikit mendorong tubuh Cita. Merekapun bergerak mundur perlahan, mendekati tempat tidur yang seharusnya malam ini hanya akan digunakan oleh Cita sendirian. Sampai disamping tempat tidur, mereka masih terus berciuman, sambil berpelukan. Mereka menikmatinya, seolah tak ada yang ingin mengakhirinya.10131Please respect copyright.PENANAxDTQqsqSd7
10131Please respect copyright.PENANAn9rNylFcHU
Perlahan-lahan pak Bowo membimbing tubuh Cita hingga terduduk diranjang. Mereka duduk berhadapan dan masih terus berciuman, namun pelukannya sudah mulai merenggang. Desah nafas mereka sudah mulai tak normal, keduanya mulai terbakar api birahi. Suasana yang dingin terasa sedikit menghangat hanya dari ciuman ini.10131Please respect copyright.PENANA2vmruk6MJS
10131Please respect copyright.PENANA9oeSKq7zm8
Pak Bowo kemudian melepas ciuman mereka, lalu menatap Cita dengan nafas yang mulai memburu. Citapun kemudian membuka matanya untuk menatap pak Bowo. Nafasnya juga sedikit memburu. Senyum tipis terkembang dibibirnya saat melihat pak Bowo tersenyum padanya. Mereka hanya diam, saling tatap, tak ada satupun kata terucap. Masing-masing dengan pikirannya sendiri-sendiri.10131Please respect copyright.PENANANnPiC01l4E
10131Please respect copyright.PENANArduGuMrBFp
Kedua tangan pak Bowo bergerak ke pundak Cita. Salah satu tangannya sesekali membelai pipi Cita, yang hanya diam saja menerimanya. Bahkan terlihat pipi Cita makin merona mendapatkan perlakuan yang menurutnya cukup romantis itu. Kemudian tangan pak Bowo turun lagi ke pundak Cita. Perlahan tangan itu memegang cardigan yang dipakai oleh Cita, lalu menatap mata wanita itu. “Boleh?” tanya pak Bowo dengan suara lirih.10131Please respect copyright.PENANAjm8h9ZNagY
10131Please respect copyright.PENANADp6Fyotr4L
Cita tahu maksud pak Bowo, dan diapun mengangguk pelan. Perlahan pak Bowo menarik cardigan itu hingga lepas meninggalkan tubuh Cita, yang masih terbungkus kaos lengan pendek yang cukup ketat.10131Please respect copyright.PENANA0uJbNF20KQ
10131Please respect copyright.PENANArhiKkwYDJO
Perlahan pak Bowo kembali mengarahkan wajahnya mendekat ke wajah Cita. Dan kali ini ternyata Cita tidak hanya menunggu, tapi dia juga maju menyambut wajah pak Bowo. Keduanya kembali berciuman, berpagutan, saling lumat. Kedua tangan Cita merangkul leher pak Bowo, dan sesekali mengusap kepala pak Bowo. Sedangkan tangan pak Bowo berada dipunggung Cita, mengelusnya membuat desiran-desiran geli bagi Cita.10131Please respect copyright.PENANAXxpiliRoTr
10131Please respect copyright.PENANA3euO0oOsJy
Pak Bowo sedikit demi sedikit mendorong tubuh Cita hingga akhirnya rebah diranjang. Rangkulan Cita dilehernya membuat otomatis tubuh pak Bowo sedikit menindih Cita, meskipun pak Bowo masih berusaha menahan agar tidak membuat Cita terbebani oleh berat tubuhnya. Ciuman mereka terus berlanjut, dan bahkan ketika pak Bowo memancing untuk menggunakan lidah, Cita meladeninya.10131Please respect copyright.PENANAQYzDA0Uku8
10131Please respect copyright.PENANAWg97ttmLs2
10131Please respect copyright.PENANAztrNtIUWUB
“Hhemm… slurrpphh… hhmmpphh…”10131Please respect copyright.PENANAQfQp6cQtZc
10131Please respect copyright.PENANAR5ABwxdabv
10131Please respect copyright.PENANABlskhpr4u3
Suara desahan dan pagutan mulai terdengar dari keduanya. Cita membalas setiap apa yang dilakukan oleh bibir pak Bowo. Bagi pak Bowo, Cita bukanlah seorang yang ahli berciuman. Terasa sekali, meskipun sudah meladeninya, tapi masih terasa agak kaku, beda sekali dengan Isna ataupun Gina yang sudah lama menjadi pelampiasan nafsunya. Bahkan dengan Nada saja, Cita masih kalah untuk soal ciuman. Tapi, justru pak Bowo lebih menikmatinya, karena saat ini bukan hanya nafsu saja yang bermain dalam dirinya, tapi ada sedikit perasaan yang ambil bagian.10131Please respect copyright.PENANAG0XGGELt1O
10131Please respect copyright.PENANAVPdTexPHaa
Sedangkan bagi Cita, permainan bibir pak Bowo benar-benar menghanyutkan untuknya. Dia tak punya pengalaman ciuman selain dengan Andi. Makanya ciuman yang diberikan oleh pak Bowo ini berhasil membangkitkan dirinya untuk mulai meladeni, membalasnya. Dia hanya melakukannya sesuai naluri, tidak pakai teknik macam-macam, ini itu, hanya sebatas naluri wanitanya saja.10131Please respect copyright.PENANAZVErmr6cSv
10131Please respect copyright.PENANAiSA2kOlbap
Detak jantung Cita makin cepat saat dia merasakan tangan pak Bowo mulai bergerak menyentuh pundaknya, lalu perlahan turun menuju kearah dadanya. Pelan sekali gerakan tangan itu. Semakin dekat kedada, makin kencang debaran Cita. Dan dia benar-benar tersentak saat tangan pak Bowo sudah tepat mendarat disalah satu buah dadanya, hingga diapun menghentikan ciuman mereka.10131Please respect copyright.PENANAUB2cSxVVae
10131Please respect copyright.PENANA61imMWlCSu
Pak Bowo sedikit mengangkat wajahnya untuk menatap Cita yang terlihat masih terkejut itu. Tangan pak Bowo bisa dengan jelas merasakan debaran jantung Cita yang begitu cepat, karena kaos yang dipakai Cita memang cukup ketat dan tipis. Namun, sepertinya tidak ada penolakan dari Cita. Dia sama sekali tak menghalangi tangan pak Bowo. Jangankan menghalangi, menyentuhnya saja tidak.10131Please respect copyright.PENANAJiMIt7OWZi
10131Please respect copyright.PENANAnfVBdQeLUC
10131Please respect copyright.PENANA3RIhDnvjhE
“Boleh sayang?” tanya pak Bowo kembali dengan suara lirih.10131Please respect copyright.PENANAyvZ3HUOkDl
10131Please respect copyright.PENANAdwjRIMgeEU
10131Please respect copyright.PENANAEoI1JOPoV6
Cita tak langsung menjawab, dia masih menatap mata pak Bowo. Tangan pak Bowopun tak bergerak sama sekali didadanya, masih menunggu jawaban dari Cita. Namun sesaat kemudian, Cita mengangguk perlahan. “Pelan-pelan ya pak” ucapnya sangat lirih, lebih terdengar sebagai sebuah desahan. Pak Bowo mengangguk, lalu mulai meremas payudara Cita perlahan.10131Please respect copyright.PENANAOxwvuC6RjX
10131Please respect copyright.PENANA9ZSTiaLiwr
10131Please respect copyright.PENANAuo3BMfofPI
“Aaahhsssshhh…”10131Please respect copyright.PENANAkziL4HAbN9
10131Please respect copyright.PENANAHSn0IEixGb
10131Please respect copyright.PENANA42xgESwLrQ
Cita mendesah. Disaat yang bersamaan, tubuhnya bergetar. Sentuhan dan remasan lembut dari tangan pak Bowo dipayudaranya seperti sebuah sengatan yang terasa disekujur tubuhnya. Sentuhan pertama yang dia dapatkan setelah terakhir kali Andi melakukannya sekitar 3 bulan yang lalu. Pak Bowo sempat menghentikan remasannya karena melihat reaksi tubuh Cita. Namun saat Cita menatapnya, dia kembali meremas payudara mungil itu dengan lembut.10131Please respect copyright.PENANA8ON2pjRA7A
10131Please respect copyright.PENANABFHFiipNvw
10131Please respect copyright.PENANA8NcghIdUi9
“Aaaaahhhhhh paaakkhhh…” kembali Cita mendesah. Tapi tak bertahan lama karena pak Bowo langsung mencium Cita, yang langsung mendapat balasan dari Cita.10131Please respect copyright.PENANAAzMHdUOLeJ
10131Please respect copyright.PENANAk0mZbqMlTa
10131Please respect copyright.PENANAGkWeFYqo4X
Cita kembali terpejam menikmati apa yang dilakukan oleh pejantannya itu. Dia merasa remasan lembut itu membangkitkan sesuatu dalam dirinya, yang membuatnya mulai aktif menciumi bibir pak Bowo. Bukan hanya sekedar meladeni, kali ini dia yang memulai perang lidah diantara keduanya. Lidah mereka saling lilit, saling hisap. Masih saja pak Bowo merasa kalau ciuman dan lumatan Cita tak sehebat wanita lain yang pernah bersamanya, tapi sekali lagi, dia sangat menikmatinya.10131Please respect copyright.PENANAhfChscjiL2
10131Please respect copyright.PENANAZtqi5EITDU
Tangan pak Bowo berpindah-pindah, dari payudara kiri ke kanan, kembali lagi dan dilakukan seterusnya. Cita makin hanyut dengan permainan itu. Tubuhnya juga makin sering bergetar dan menggelinjang. Kedua tangannya masih merangkul kepala pak Bowo, kadang sampai meremas rambutnya juga.10131Please respect copyright.PENANA6Og0jU8AJI
10131Please respect copyright.PENANAa6A3J2QIRr
Perlahan Cita merasakan tangan pak Bowo tak lagi meremas payudaranya. Tangan itu bergerak turun, menyurusi perutnya. Lalu tangan itu menyelinap masuk didalam kaosnya. Cita dapat merasakan telapak tangan pak Bowo berada diperutnya. Sedikit demi sedikit, dengan sangat pelan, tangan itu naik, hingga berhenti tepat dibawah bh nya. Disitu tangan pak Bowo mengusap-usap, membelai dengan lembut, membuat Cita makin hanyut.10131Please respect copyright.PENANAIHn5Mjykjp
10131Please respect copyright.PENANAtwHemTxog7
Kemudian jari-jari pak Bowo mulai menelusup kebalik bh Cita, membuat tubuh Cita kembali tersentak dan sedikit menggelinjang. Ciuman mereka kembali terlepas, dan mereka kembali saling tatap. Pak Bowo tak menanyakan apapun, tapi dari tatapannya, terlihat jelas kalau dia sedang meminta ijin kepada Cita. Cita, dengan ekspresi malu-malu, perlahan menganggukan kepala, memberikan ijin kepada pak Bowo untuk mengakses tubuhnya lebih jauh lagi.10131Please respect copyright.PENANA8Pb0coyzZ6
10131Please respect copyright.PENANACQ8jEIpnzD
10131Please respect copyright.PENANA6xm8vmRDHr
“Aaaaaaaaahhhhhh…”10131Please respect copyright.PENANAUJ9MsIJw31
10131Please respect copyright.PENANAJ82c6nN6lE
10131Please respect copyright.PENANA7IfxKHewdu
Kembali Cita mendesah, agak lebih panjang dari sebelumnya, saat telapak tangan pak Bowo sepenuhnya berada dibalik bh nya, bersentuhan langsung dengan kulit payudaranya. Tubuhnya tanpa bisa dia tahan lagi kembali bergetar dan menggelinjang. Dia sampai memejamkan lagi kedua matanya. Sentuhan yang terasa sangat nikmat baginya.10131Please respect copyright.PENANA1bX8wsahYX
10131Please respect copyright.PENANAyX3AVEwgXU
10131Please respect copyright.PENANAO9GnnjbF1S
“Aaahh… hmmpphhh aaahhh…”10131Please respect copyright.PENANAirlOQs1ULt
10131Please respect copyright.PENANA5nT580U2Fy
10131Please respect copyright.PENANA9ra3CESYqQ
Desahan Cita mulai diinterupsi oleh ciuman pak Bowo. Tangan pak Bowo yang kini sudah menyentuh langsung payudara Cita tanpa halangan mulai meremas. Jarinya mencari-cari puting susu Cita yang mungil, namun sudah mulai tegang, pertanda birahi Cita sudah naik dan mulai menguasai dirinya.10131Please respect copyright.PENANAybedtd2G7T
10131Please respect copyright.PENANApSnjfGG9jn
Tangan pak Bowo makin aktif merangsang payudara Cita, bergantian kiri dan kanan. Gerakan tangan itu membuat bh Cita agak terangkat, meskipun masih tertutup oleh kaosnya yang itupun sudah agak terangkat karena gerakan tangan pak Bowo, yang membuat perutnya yang putih dan rata itu terlihat.10131Please respect copyright.PENANA5CfhIBD5Ke
10131Please respect copyright.PENANAM3gNRAvXWT
Cukup lama pak Bowo memainkan kedua payudara Cita, hingga membuat nafas wanita yang merupakan istri dari mantan anak buahnya itu tersengal-sengal. Diapun menghentikan remasan itu karena merasa agak tak nyaman dengan kaos dan bh Cita. Masih dengan berciuman, tangan pak Bowo perlahan-lahan mulai mengangkat kaos Cita, bermaksud untuk melepaskannya. Ketika kaos itu sudah terangkat hingga ke leher, barulah dia menghentikan ciumannya.10131Please respect copyright.PENANAi46BY7qbSB
10131Please respect copyright.PENANAvaRgmA1Fa9
Cita kemudian menatap pak Bowo. Dia sudah tahu kalau pak Bowo meminta ijin kepadanya, meskipun tanpa mengucap apapun. Dan reaksinya selanjutnya adalah diapun mengangkat kedua tangannya, memberikan ijin kepada pak Bowo untuk melepaskan kaos dari tubuhnya. Pak Bowo langsung tanggap. Kaos itu ditarik keatas hingga terlepas. Akibat melepaskan kaos itu, membuat jilbab Cita jadi berantakan, tidak pada posisi yang tepat. Hingga akhirnya Cita sendirilah yang menarik lepas jilbabnya.10131Please respect copyright.PENANAPl4Qr05Fb8
10131Please respect copyright.PENANA06zL7xkcEl
Keduanya sempat saling tatap, kemudian tersenyum. Cita sedikit menolehkan wajahnya kesamping, karena merasa malu. Sedangkan pak Bowo sedikit mengangkat tubuhnya, agar bisa lebih leluasa menatap tubuh mungil yang tergolek dibawahnya itu. Terlihat tubuh Cita yang ramping, putih mulus, hanya tertutup bh saja. Itupun bh itu tidak menutup sempurna karena kelakuan tangan pak Bowo tadi.10131Please respect copyright.PENANAVqKXOgd0zi
10131Please respect copyright.PENANASaqMBpgWLB
Pak Bowo menggerakan tangannya kebalik punggung Cita, berusaha untuk melepaskan bh itu. Cita reflek mengangkat punggungnya, sebagai ijin kepada pak Bowo. Cita masih menghindari menatap pak Bowo, ketika bh yang dia pakai sudah terlepas. Reflek saja tangannya langsung tersilang didadanya, menutup kedua payudaranya yang sudah terbuka. Pak Bowo tersenyum, kemudian perlahan dia raih tangan Cita, kemudian ditarik agar sepasang gundukan empuk itu kembali terpampang.10131Please respect copyright.PENANAtuzxXR094E
10131Please respect copyright.PENANARKn25XXQR2
Mata pak Bowo nanar menatap sepasang payudara Cita. Kedua payudara itu tak seberapa besar, namun terlihat masih kencang. Putih mulus, dengan puting kecoklatan yang sedang mengeras.10131Please respect copyright.PENANAmvBbR3j5yc
10131Please respect copyright.PENANAOr0lS46VXD
Kembali Cita menyilangkan kedua tangannya menutupi payudaranya. “Pak, jangan dilihatin gitu, malu” ucap Cita masih tak menatap pak Bowo.10131Please respect copyright.PENANAiPOxHXBG6x
10131Please respect copyright.PENANAc1KO2MZ9d4
10131Please respect copyright.PENANAMHoSLP7sN9
“Maaf Cit, tapi, aku nggak bisa kalau nggak ngelihat. Benar-benar indah” jawab pak Bowo.10131Please respect copyright.PENANAbEgFcLxdBF
10131Please respect copyright.PENANAwrrCfNv88f
10131Please respect copyright.PENANAQjMcQjFpG8
Terang saja jawaban pak Bowo membuat Cita senang, hingga bibirnya sedikit menyunggingkan senyum. Siapa yang tidak senang dipuji? Apalagi pujian pak Bowo tadi terdengar tulus. “Indah apanya? Kecil gini” ucap Cita lirih dan sedikit bergetar.10131Please respect copyright.PENANA5047c4wm0e
10131Please respect copyright.PENANAKJUU0BRNpo
10131Please respect copyright.PENANA1XRiai83mk
“Bagiku, ini benar-benar indah Cit” jawab pak Bowo yang mulai mendekatkan wajahnya didada Cita.10131Please respect copyright.PENANAD4X3hfvIAB
10131Please respect copyright.PENANA56XbbD6Htn
10131Please respect copyright.PENANAN3WBPRD6xN
Perlahan pak Bowo kembali menarik tangan Cita, membuat kedua payudaranya kembali terlihat. Cita perlahan mulai berani melihat kearah pak Bowo, melihat apa yang sedang dilakukan oleh lelaki itu. Pak Bowo melirik Cita, tersenyum sesaat sebelum bibirnya mendarat dipayudara Cita.10131Please respect copyright.PENANAzgvl83GIdH
10131Please respect copyright.PENANA2XFGYuq6Sj
10131Please respect copyright.PENANAagdyGAA5vU
“Aaahhhh…”10131Please respect copyright.PENANA5jK0rne4vM
10131Please respect copyright.PENANAmfShVijSto
10131Please respect copyright.PENANAf9g9IM31j8
Desahan Cita bersamaan dengan tubuhnya sedikit terangkat, saat kulit payudaranya mendapatkan ciuman dari pak Bowo. Terasa geli bagi Cita, namun ada nikmatnya juga. Pak Bowo tak berhenti hanya sekali saja. Dia mengulangi ciuman-ciumannya, ditempat yang berbeda-beda. Ciuman lembut itu pada akhirnya mendarat hampir diseluruh permukaan sepasang payudara Cita, tanpa menyentuh bagian putingnya.10131Please respect copyright.PENANAEJsWkE0VA5
10131Please respect copyright.PENANA1nLvyB5FDk
10131Please respect copyright.PENANANdGXVSKd43
“Aaaaahhhhh…”10131Please respect copyright.PENANAsqstzOE6Sh
10131Please respect copyright.PENANAOcg2BRhOfV
10131Please respect copyright.PENANAM4LD4rYHLt
Desahan panjang akhirnya terdengar dari mulut Cita saat bibir pak Bowo mendarat disalah satu putingnya. Bukan hanya menyentuh, mencium, tapi juga sedikit mengulumnya, sedikit menghisapnya, dan ujung lidah pak Bowo juga sedikit menjilatnya. Tubuh Cita bergetar tak karuan, tapi itu belum berakhir.10131Please respect copyright.PENANAEfNDzzUEwo
10131Please respect copyright.PENANA8nkVBaSioR
Tanpa jeda pak Bowo terus mencumbui sepasang payudara Cita, namun kini lebih banyak memainkan puting Cita bergantian kiri dan kanan. Saat mulutnya mencumbu puting yang kanan, yang kiri akan dipilin dengan lembut menggunakan jarinya, begitu pula sebaliknya. Cita sudah semakin tak tahan. Tubuhnya makin dikuasai oleh nafsu birahinya. Desahannya makin sering dan makin keras. Tak ada rasa khawatir akan terdengar orang lain, karena memang hanya mereka berdua divilla ini. Tubuhnyapun makin tak karuan bergetar, menggelinjang.10131Please respect copyright.PENANAWmw12UDgGH
10131Please respect copyright.PENANAg2AjHxwr9D
Kaki Cita juga mulai bergerak tak beraturan. Dia merasakan geli diarea kewanitaannya, tapi dia tak bisa melakukan apapun disana. Saat ingin merapatkan kakinya, terhalang oleh pak Bowo. Saat ingin menggapai dengan tangannya, sama saja, terhalang tubuh lelaki itu. Akhirnya pinggulnya jadi bergerak tak terkendali, naik turun.10131Please respect copyright.PENANAIuUSC3bf9m
10131Please respect copyright.PENANAOfYfIq16WU
Mengetahui apa yang sedang dialami Cita, tangan pak Bowo mengambil inisiatif. Dia mulai menyentuh celana Cita. Masih sambil mencumbui payudara Cita, dia mulai melepaskan kancing celana panjang itu, lalu menurunkan resletingnya. Tangannya masuk menelusup, tapi tidak sampai mengarah ke daerah vagina Cita, hanya mengelus dibagian atasnya. Namun itu sudah cukup untuk membuat Cita makin blingsatan. Hingga akhirnya dia malah mengangkat pinggulnya saat dirasakan tangan pak Bowo menarik turun celana panjangnya.10131Please respect copyright.PENANAGTOfM2o8X7
10131Please respect copyright.PENANA8axXxSynDC
Kini, Cita tergolek diatas ranjang hanya dengan celana dalam membalut tubuhnya, sedang ditindih oleh pria lain yang bukan suaminya, dimana pria itu sedang mencumbui payudaranya, dan tangan pria itu mulai aktif bergerak disekitar vaginanya. Tangan pak Bowo memang belum menyentuh vagina Cita yang masih terlindung celana dalam itu, hanya mengusap-usap daerah disekitarnya, tapi itu sangat cukup membuat Cita makin lupa diri, makin dikuasai oleh birahinya.10131Please respect copyright.PENANAGEXunnoUY4
10131Please respect copyright.PENANA0fvoXSDUWR
Cita begitu menikmati cumbuan dari pak Bowo, hingga dia tak sadar lelaki itu melepaskan satu persatu pakaiannya. Hingga akhirnya mereka berdua dalam keadaan seimbang sekarang, hanya memakai celana dalam saja. Cita baru menyadari saat tangannya hendak memeluk pak Bowo. Dia merasakan punggung pak Bowo tak terlindung lagi oleh bajunya, dia menyentuh langsung kulit punggung pak Bowo.10131Please respect copyright.PENANAg0Gk7bgEjo
10131Please respect copyright.PENANAu06YaKlmay
Cita membuka matanya, dan sedikit terkejut saat melihat pak Bowo yang hanya tinggal memakai celana dalam saja. Tapi itu hanya sebentar, saat kemudian pak Bowo kembali membuatnya melayang dengan cumbuan dipayudaranya.10131Please respect copyright.PENANAUGlYLWAamy
10131Please respect copyright.PENANAP1dqkqvl3z
Pak Bowo mulai meningkatkan perbuatannya, melangkah ketahap yang lebih jauh. Dia menindih tubuh Cita, menciumi kembali bibir Cita yang mendapat balasan yang tak kalah ganas dari Cita. Nafsu Cita makin menggelora ketika dia merasakan sesuatu yang keras menggesek aera kewanitaannya. Tak hanya sekali, tapi benda keras itu beberapa kali menggeseknya.10131Please respect copyright.PENANAfPFnIw67RX
10131Please respect copyright.PENANANgxdHnsQUS
Cita tentu tahu benda apa itu. Batang kejantanan pak Bowo yang masih tertutup celana dalamnya, menggesek bibir kemaluannya, yang juga masih tertutup oleh celana dalam. Cita tak mampu berpikir apa-apa lagi saat ini, dia hanya bisa merasakan sesuatu yang sangat nikmat yang timbul dari dalam dirinya.10131Please respect copyright.PENANAhk9eKBbZoZ
10131Please respect copyright.PENANAjfpiFGjZI0
10131Please respect copyright.PENANAakLJaDrGOv
“Ssshhh aaahhh hhmphh paakhh aahhh sshhh hmm…” desahan Cita kerap terdengar saat bibirnya terlepas dari ciuman pak Bowo, yang sesekali berpindah sasaran ke telinga dan leher Cita.10131Please respect copyright.PENANAC6Ptc3mi7f
10131Please respect copyright.PENANAHCVmyPP5QO
“Ssluurpp aahh sayaang, kamu cantik banget.. kamu sempurna..” puji-puji pak Bowo makin melambungkan Cita.10131Please respect copyright.PENANAhR9NSxbtsL
10131Please respect copyright.PENANAv6wrCN3l4R
“Aahh paakkhh hmmphhh aahhh…” Cita tak mampu menjawab apapun, hanya desahan yang terus terdengar saat bibirnya terbebas dari lumatan pak Bowo.10131Please respect copyright.PENANAX9ApmoSJKD
10131Please respect copyright.PENANArSuRa2elkA
10131Please respect copyright.PENANA5VQTi4f3Re
Cukup lama pak Bowo melakukan petting, dengan menggesekan kedua kemaluan mereka yang masing-masing masih tertutup celana dalam. Gerakan ini mampu membuat Cita yang sudah hampir 3 bulan tak disentuh Andi jadi blingsatan. Bahkan Cita mulai membalas gerakan pak Bowo dengan menggerakan pinggulnya, mengejar saat pinggul pak Bowo terlihat akan menjauhinya.10131Please respect copyright.PENANAhU3FVwQ4Ms
10131Please respect copyright.PENANADj2gf4J2PB
10131Please respect copyright.PENANAJu5xROIKKd
“Aaahh sssssshhhhhh…”10131Please respect copyright.PENANAcZnP4MEJgp
10131Please respect copyright.PENANAjmicegLbQw
10131Please respect copyright.PENANAoXB1KDvnXi
Tiba-tiba Cita mendesah dan mendesis panjang. Tubuhnya mengejang, memeluk erat tubuh pak Bowo. Beberapa kali tubuhnya mengejat dalam pelukan pak Bowo. Dia baru saja mendapatkan sesuatu yang sudah 3 bulan tak dirasakan. Sesuatu yang sangat nikmat. Orgasme. Yang dia dapat dari gesekan antar kelamin mereka yang masih terhalang 2 kain celana dalam.10131Please respect copyright.PENANAZ0E6IiniVk
10131Please respect copyright.PENANArMjbuX5KVb
Pak Bowo menghentikan gerakannya, membiarkan Cita menikmati orgasme pertamanya. Dia hanya mengecup kening Cita beberapa kali, sambil tetap memeluk Cita. Nafas Cita nampak tersengal-sengal.10131Please respect copyright.PENANAjgdl10nYSB
10131Please respect copyright.PENANAPd8NJ4eCCz
Beberapa saat kemudian, nafas Cita berangsur normal. Pelukannya ditubuh pak Bowo mulai mengendur, kemudian dia terlentang pasrah dibawah tubuh pak Bowo. Dia membuka matanya, dan terlihat pak Bowo menatapnya dengan tersenyum. Cita tersenyum saat melihatnya, tatapan pak Bowo terasa teduh baginya, bukan sebuah tatapan penuh nafsu dari seorang lelaki yang siap menyantap korbannya, tapi tatapan bahagia karena telah berhasil membuat wanitanya terpuaskan sesaat.10131Please respect copyright.PENANAiN8h1eCcgN
10131Please respect copyright.PENANACyYxVTZeM3
Namun tak lama, Cita langsung mengalihkan pandangannya lagi. Dia malu. Dia memalingkan wajahnya kesamping. Tapi pak Bowo masih mau melihat wajah Cita, dia dengan lembut menarik wajah Cita hingga menatapnya lagi. Tak ada kata yang terucap, hanya kemudian pak Bowo mengecup bibir Cita dengan lembut.10131Please respect copyright.PENANAdRKBqR4R4c
10131Please respect copyright.PENANAmlhfgfOnJb
Perlahan pak Bowo mengulangi gerakannya tadi. Dia kembali menggesekan kemaluannya dikemaluan Cita. Cita sedikit meringis menahan geli, namun selanjutnya kembali mereka berciuman lagi dengan panas. Cita kembali memeluk tubuh pak Bowo, bahkan kedua kakinya melingkar memeluk pinggang pak Bowo, sambil membalas gerakan pinggang lelaki itu.10131Please respect copyright.PENANAxy5bSxmtjL
10131Please respect copyright.PENANAqiP6N0XOLo
Keduanya kembali bercumbu, saling memberikan rangsangan dan kenikmatan. Kedua kelamin itu masih terus saling bergesekan, membuat celana dalam Cita makin terlihat basah oleh cairan dari vaginanya.10131Please respect copyright.PENANAR1PLoCE3Xb
10131Please respect copyright.PENANApfDN5YEDtV
Masih dalam posisi itu, perlahan pak Bowo menurunkan celana dalamnya pelan-pelan, hingga kemudian terlepas dari kakinya. Penis pak Bowo yang sudah sangat tegang itu kini terbebas tak terhalang oleh apapun. Cita belum menyadari hal itu, dia masih terpejam menikmati rasa nikmat yang menjalar disekujur tubuhnya.10131Please respect copyright.PENANA3x1YAGpCnN
10131Please respect copyright.PENANAkgz9RD34B1
10131Please respect copyright.PENANAfDx5wzzFoK
“Aaakkhhh…”10131Please respect copyright.PENANAFMqqmHx5fE
10131Please respect copyright.PENANAiUV7dIlK4f
10131Please respect copyright.PENANAgEwOguQVgV
Cita tersentak sampai membuka matanya, saat dia merasakan ada sedikit gerakan tusukan didaerah vaginanya. Dia melirik kebawah, dan begitu terkejut saat melihat batang berurat yang sudah berdiri tegak itu. Dia agak merasa jeri melihat penis pak Bowo, penis pria dewasa pertama selain milik Andi yang dia lihat secara langsung.10131Please respect copyright.PENANAbfdTixkjnF
10131Please respect copyright.PENANAFQQRCnbjs9
10131Please respect copyright.PENANAYfp5mf2sNs
“Gede bangeet…” tanpa sadar Cita berbisik lirih, tapi pak Bowo bisa mendengarnya, dan itu membuat pak Bowo tersenyum.10131Please respect copyright.PENANAB9ymsOKY5W
10131Please respect copyright.PENANA1XKxoZBVw6
“Aaaaahhhhh…” kembali Cita mendesah saat pak Bowo kembali mengarahkan penisnya kedaerah kewanitaan Cita yang masih tertutup celana dalam itu.10131Please respect copyright.PENANAPX4Ml0fuia
10131Please respect copyright.PENANA7Bso6BQFgI
10131Please respect copyright.PENANAX2i5UqSH4Z
Pak Bowo tak hanya menggesek saja sekarang, tapi beberapa kali melakukan gerakan tusukan yang mengarah kebibir vagina Cita. Setiap tusukan direspon dengan pekikan dan gelinjangan dari Cita.10131Please respect copyright.PENANAKBewczHx7E
10131Please respect copyright.PENANAj7A59Dn7ao
Cita sendiri merasakan sensasi lain, yang jelas lebih nikmat. Dia kembali terpejam, meresapi apa yang sedang dia nikmati saat ini. Rangsangan demi rangsangan yang diberikan pak Bowo membuatnya kembali terbang melayang. Ciuman pak Bowo dibibir, telinga dan lehernya. Remasan lembut tangan pak Bowo dikedua payudaranya. Gesekan dan tusukan penis pak Bowo diselangkangannya. Semua membuat Cita makin hilang kendali atas dirinya sendiri.10131Please respect copyright.PENANAvKQogqkdrd
10131Please respect copyright.PENANAirqVnlnfOa
Hingga disatu titik, Cita mengangkat pantatnya saat terasa celana dalamnya ditarik turun. Dia seperti tak menyadari hal itu, tubuhnya bergerak dengan sendirinya. Akalnya sedang tertutup oleh nafsu birahinya, hingga tak sadar kalau celana dalamnya sudah teronggok dilantai kamar. Kini, kedua insan beda jenis itu telah telanjang bulat, tanpa sehelai benangpun menutupi tubuh keduanya.10131Please respect copyright.PENANAAT5O6VaHsa
10131Please respect copyright.PENANAH05AcyEG3c
10131Please respect copyright.PENANALA8ztFb7Ho
“Aaaaakkkhhh paaakkhhh…”10131Please respect copyright.PENANAXtnu5wFShj
10131Please respect copyright.PENANArlGwurYWiu
10131Please respect copyright.PENANASW46xspfLm
Kembali, Cita tersentak dan memekik, menghentikan semuanya. Dia merasa, bibir vaginanya yang telah polos tak tertutup apapun, mendapatkan kontak dengan ujung penis pak Bowo. Tiba-tiba, rasa ragu menyelimuti hati Cita. Separuh kesadarannya kembali, belum sepenuhnya dia menguasai diri. Tapi itu cukup untuk menghentikan percumbuan mereka berdua.10131Please respect copyright.PENANAJnUz0ITDYk
10131Please respect copyright.PENANACDHE9s9YI3
Pak Bowopun terdiam, menghentikan semua yang dia lakukan. Dia mengangkat wajahnya, menjaga jarak dari wajah Cita. Tangannya juga bergeser, melepaskan genggaman dan remasan dipayudara Cita. Tapi, ujung penisnya masih berada didaerah kemaluan Cita.10131Please respect copyright.PENANATZxXKgHOuJ
10131Please respect copyright.PENANAHWCgTV67qL
Mereka saling menatap. Jelas terlihat kegamangan diwajah Cita. Terpancar keraguan dari sepasang mata jernihnya. Sedang pak Bowo, dari sudut pandang Cita, tatapannya masih seperti tadi, menyiratkan keteduhan yang membuat hatinya sedikit tenang. Tidak terlihat menyala-nyala penuh nafsu untuk segera menyetubuhinya, meskipun kini kondisinya sudah bisa dibilang dalam kendali pak Bowo. Ya atau tidak, seharusnya tidak berpengaruh terhadap apa yang akan dilakukan oleh pak Bowo selanjutnya. Namun nyatanya, pak Bowo berhenti, menatap Cita, memohon ijin.10131Please respect copyright.PENANABJWh3BBLOt
10131Please respect copyright.PENANAlDdyz51Iil
10131Please respect copyright.PENANAcCcxi4CTuF
“Bolehkah sayang?” tanya pak Bowo lirih, setelah hampir semenit mereka terdiam dan bertahan dalam posisi itu.10131Please respect copyright.PENANAhNkLeoHRfw
10131Please respect copyright.PENANA3bJYUietl7
10131Please respect copyright.PENANA2qRl2arRye
Cita tak langsung menjawab. Tak pula menggeleng atau mengangguk. Dia masih diliputi oleh rasa ragunya. Mengijinkan atau tidak. Menerima atau menolak.10131Please respect copyright.PENANA6hUGZ2NFIu
10131Please respect copyright.PENANAiLuJKIwZmT
Jangan Cita, jangan kasih ijin. Tolak dia, jangan biarkan dia memasukimu. Jangan biarkan dia menghancurkan kehormatan dan kesetiaanmu.10131Please respect copyright.PENANAQq9UfMu2J3
10131Please respect copyright.PENANArm5rtbpcNQ
Satu sisi dari hati Cita menolaknya. Masih terpikir olehnya, bahwa dia saat ini masihlah istri orang, istri Andi. Dan lelaki yang barusan meminta ijin itu adalah orang lain.10131Please respect copyright.PENANAgXTwihMipS
10131Please respect copyright.PENANAts7MDKTsGj
Sudahlah Cita, kasih dia masuk. Biarkan dia memberimu kenikmatan yang kamu rindukan. Bukankah kamu rindu akan rasa itu? Ini kesempatan buatmu Cita.10131Please respect copyright.PENANAdfDDpbUdin
10131Please respect copyright.PENANAMtGLW3Dbpq
Satu sisi lagi, yang merupakan nafsu birahinya, menginginkan hal itu terjadi. Rasa kerinduan setelah 3 bulan tak merasakan, membuat ingin kembali merasakan hal itu.10131Please respect copyright.PENANALehwi0n7hQ
10131Please respect copyright.PENANAhW6EK0DcKN
Jangan Cita. Ingat, kamu masih jadi istri orang. Jaga kehormatan dan kesetiaanmu Cita. Jangan biarkan pria ini merusaknya, jangan biarkan pria ini menghancurkannya.10131Please respect copyright.PENANAq4olXKmjyP
10131Please respect copyright.PENANAjVouBs5feo
Kehormatan? Kesetiaan? Buat apa Cita? Kamu tidak ingat suamimu sendiri sudah menuduhmu berselingkuh? Apa kamu lupa betapa dia bersikeras menuduhmu telah membuang kehormatan dan kesetiaanmu. Lakukan Cita, ini adalah balasan untuk semua itu.10131Please respect copyright.PENANAbp4Edf9mqm
10131Please respect copyright.PENANAfS1KL1C0w6
Kembali batin Cita berperang, yang membuatnya makin gamang dan belum mampu memutuskan. Sedangkan pak Bowo sendiri, nampak masih terlihat sabar menunggu jawaban Cita.10131Please respect copyright.PENANAWPb4YVk9wi
10131Please respect copyright.PENANAJr5atsdjuP
Jangan Cita, jangan. Apa bedanya kalau melakukan hal itu? Itu sama saja membuktikan kalau tuduhan suamimu benar adanya. Cepat tolak dia, mumpung masih ada kesempatan!10131Please respect copyright.PENANAxgKVakIHSb
10131Please respect copyright.PENANADbAgDZXmBR
Lakukan Cita. Ringankanlah beban suamimu. Dia sudah menuduhmu, tapi kamu tak melakukan apapun. Lakukan apa yang dituduhkan suamimu kepada kamu, agar bebannya terkurang. Cepat anggukan kepalamu Cita, dan biarkan dia memasukimu.10131Please respect copyright.PENANAKgDlE1CKYy
10131Please respect copyright.PENANAuHI68kXFuY
10131Please respect copyright.PENANA9dCrbnQ2Gd
“Ssshhh aaahh paaakk…” Cita mendesah saat ujung penis pak Bowo yang menempel dibibir vaginanya sedikit bergerak. Bukan karena pak Bowo ingin menggoda atau mempengaruhi Cita, tapi dia sedang mengubah posisinya karena merasa sedikit pegal. Tapi gerakan pelan itu, karena berada diarea paling sensitif, tak ayal membuat Cita kegelian hingga sampai mendesah.10131Please respect copyright.PENANABRxmFSyENz
10131Please respect copyright.PENANAVwUzWJIrtq
Cita, cepat tolak. Pria itu sedang menggodamu, sedang memaksamu untuk mengijinkannya. Cepat gelengkan kepalamu, sebelum semua terlambat.10131Please respect copyright.PENANAOOHAUJkrsc
10131Please respect copyright.PENANAbtVJZTXEmH
Oouh Cita, kamu rasakan itu kan? Betapa nikmatnya. Padahal itu baru gesekan, coba bayangkan rasanya jika benda itu memasukimu. Lihatlah penis itu. Besar, panjang. Betapa nikmatnya jika memenuhi vaginamu Cita. Apa kamu tidak ingin merasakan batang kokoh dan perkasa itu? Ayo, cepat anggukan kepalamu.10131Please respect copyright.PENANAotnOeZEFd3
10131Please respect copyright.PENANAjGAKCgKdxG
Cita benar-benar gamang, bingung, ragu. Namun, gerakan kecil dari pak Bowo tadi, rupanya berefek besar pada tubuh Cita, yang berujung pada keputusannya. Rasa geli yang nikmat hanya dari sebuah gesekan saja, mengundang rasa keingintahuannya untuk merasakan yang lebih lagi, dan perlahan, kepalanyapun bergerak. Mengangguk.10131Please respect copyright.PENANAA1eTqfXKz5
10131Please respect copyright.PENANAfH89JbRvI0
Pak Bowo tersenyum sumringah melihat anggukan Cita. Sebuah ijin yang dia nantikan dengan sabar sedari tadi, akhirnya dia dapatkan. Tanpa sadar, Cita membalas senyuman itu.10131Please respect copyright.PENANAYvZedra6Pn
10131Please respect copyright.PENANAcLdq1PPomW
10131Please respect copyright.PENANAa54kjvXqSq
“Eemmmhhh… sssshhhh…”10131Please respect copyright.PENANAwiCojWU8yU
10131Please respect copyright.PENANA4xXXZyGc6Q
10131Please respect copyright.PENANAt9Wq6fn0Yo
Cita menahan desahan dan desisannya, saat penis pak Bowo mulai bergerak kembali. Kali ini, bukan hanya sekedar menggesek, tapi mulai menekan bibir vagina Cita. Kepala penisnya mulai menyeruak, memaksa bibir vagina Cita untuk membuka, membuat Cita kembali meringis.10131Please respect copyright.PENANAEJsm8kCxlF
10131Please respect copyright.PENANAYJdMFlYJKs
10131Please respect copyright.PENANAq8wkyODL0K
“Aaaaahhhhh…”10131Please respect copyright.PENANAAbbLCpzmKT
10131Please respect copyright.PENANANMj62xNgmt
10131Please respect copyright.PENANAYYP5zWNje6
Akhirnya Cita mendesah panjang saat kepala penis itu berhasil memasuki vaginanya. Terasa sedikit sakit, ngilu, karena bibir vaginanya dipaksa terbuka lebih lebar dari biasanya ketika dimasuki oleh Andi.10131Please respect copyright.PENANArkmIo85LZS
10131Please respect copyright.PENANAV7X3exLNXO
Cita, sudah, hentikan. Tahan. Suruh pria itu mencabutnya. Cepat Cita, belum terlambat untuk mengakhirinya. Masih ada kesempatan sebelum kamu masuk kelubang yang kamu tidak akan bisa keluar setelah memasukinya. Cepat hentikan Cita!10131Please respect copyright.PENANAC3Il8l5cfW
10131Please respect copyright.PENANAcZWXxNm2TL
Kembali suara hati Cita memintanya untuk berhenti, meskipun kepala penis itu sudah berhasil masuk kebibir vaginanya.10131Please respect copyright.PENANAPh16tMtS5s
10131Please respect copyright.PENANAZF5wDsWEa7
Sudah terlambat Cita, sudah masuk. Kamu sudah terlanjur basah, nyemplung saja sekalian. Lihat betapa nikmatnya penis itu, padahal baru masuk sedikit. Bayangkan kenikmatan seperti apa yang akan kamu dapat kalau penis itu sudah masuk semua, bergerak keluar masuk, menggesek setiap jengkal dinding vaginamu. Biarkan Cita, biarkan dirimu merasakan kenikmatan itu.10131Please respect copyright.PENANAMWaGmT01HF
10131Please respect copyright.PENANAuEm7dOEj8Z
Cita menatap pak Bowo yang sedang menghentikan gerakannya, yang sedang memberikan waktu kepada Cita untuk membiasakan diri dengan penisnya. Dia tahu, dari cerita Isna, bahwa penisnya lebih besar dari Andi. Dan jika Cita tak pernah merasakan penis lain, itu berarti penis ini adalah yang terbesar yang memasukinya.10131Please respect copyright.PENANAQMJdCNq4Un
10131Please respect copyright.PENANAWBAcK2Ue8H
Cita menatap pak Bowo dalam-dalam. Pak Bowo sendiri tidak bisa mengartikan maksud dari tatapan Cita itu. Apakah meminta untuk berhenti, atau meminta untuk meneruskan, pak Bowo benar-benar tak tahu. Tapi akhirnya, dia berspekulasi. Biarlah nanti dia akan tahu jawabannya, jika dia melakukan itu.10131Please respect copyright.PENANArkHfSGcfoL
10131Please respect copyright.PENANAgU0Ael25PH
10131Please respect copyright.PENANAm7ulrDVIRu
“Aaaaaahhhhhhh…”10131Please respect copyright.PENANADjGXCOM4JG
10131Please respect copyright.PENANAqPGOT16TxT
10131Please respect copyright.PENANAoMk9uE2D88
Kembali Cita mendesah saat pak Bowo mendorong pelan penisnya untuk masuk lebih dalam lagi. Terasa dinding vagina Cita begitu ketat menghimpit batang penisnya. Cita sampai terpejam lagi, meringis saat mili demi mili penis itu makin dalam memasuki lubang vaginanya. Lubang yang meskipun sudah sangat basah itu, tetap saja masih begitu sempit untuk penis pak Bowo, hingga membuat keduanya sama-sama merasakan ngilu dialat kelamin mereka.10131Please respect copyright.PENANAcujWcVWKQa
10131Please respect copyright.PENANAWlXVHVsQSX
Namun pak Bowo tak berhenti, karena tak merasa ada penolakan dari Cita. Dia merasa vagina Cita yang begitu ketat itu bukanlah reaksi penolakan, namun karena memang vagina Cita belum terbiasa dengan ukuran penisnya itu. Dinding vagina Cita yang berkedut justru menambah sensasi kenikmatan luar biasa bagi pak Bowo.10131Please respect copyright.PENANAL1QsjlPT9i
10131Please respect copyright.PENANA2wmS8N2VPB
10131Please respect copyright.PENANAjtFFGS8ASd
“Aaakkhhh paaaakkkhh…”10131Please respect copyright.PENANA3QxAOpLBTo
10131Please respect copyright.PENANAaScW7Al9l0
10131Please respect copyright.PENANATNe0EHOe8T
Pak Bowo agak terkejut saat Cita menjerit agak keras. Diapun menghentikan gerakannya. Sebagian besar penisnya telah memasuki vagina Cita, yang membuat wanita itu mengernyit kesakitan. Tanpa Cita mengatakan apapun, pak Bowo mengambil kesimpulan, bahwa dititik inilah biasanya penis Andi memasukinya. Sedangkan penis pak Bowo, masih menyisakan sedikit bagian yang belum masuk kevagina Cita.10131Please respect copyright.PENANAZ6EUNCCvvo
10131Please respect copyright.PENANAZX7uRpETe3
Akhirnya pak Bowo mendiamkan dulu penisnya, merasakan pijatan lembut dari kedutan didinding vagina Cita. Cita sendiri memang merasa vaginanya begitu penuh. Dan memang sampai dititik itulah biasanya penis Andi memasukinya. Saat ini penis pak Bowo sudah mencapai titik itu, apalagi dengan ukuran yang lebih besar, membuat Cita sedikit kepayahan menahan sakit dan ngilu, meski tak dia pungkiri, kenikmatan yang luar biasa mulai terbit disitu.10131Please respect copyright.PENANAlJQrj05wM1
10131Please respect copyright.PENANArtv5kWLJg0
Cita kemudian membuka matanya, menatap pak Bowo. Dia tahu, masih ada bagian penis pak Bowo yang belum masuk, dan ingin masuk sepenuhnya. Diapun kemudian berbisik lirih kepada pak Bowo, “Pelan-pelan…”10131Please respect copyright.PENANAFHTOlqEvzF
10131Please respect copyright.PENANAwd1xPZL53V
Pak Bowo hanya tersenyum, lalu mengangguk. Dia mengerti, Cita memberinya ijin untuk memasukan seluruh batangnya. Namun bagian itu, belum pernah dimasuki oleh Andi, karena itulah, dia memahami ketakutan Cita, kekhawatirannya jika nanti akan terasa sakit. Hal itu terasa sekali baginya dari kedutan didinding vagina Cita. Untuk itulah, pak Bowo kemudian mencium bibir Cita dengan lembut, yang kemudian dibalas oleh Cita.10131Please respect copyright.PENANA8GS7xV6Jte
10131Please respect copyright.PENANASeFNwFHWZM
10131Please respect copyright.PENANAWYMeuryHLn
“Eeeemmpphhh…”10131Please respect copyright.PENANAvjMX4sBRAZ
10131Please respect copyright.PENANAz0kUHC5rpl
10131Please respect copyright.PENANAK7ti94DS3O
Pekikan keras Cita tertahan oleh ciuman pak Bowo saat tiba-tiba pak Bowo menyentakan penisnya, yang membuatnya masuk seluruhnya kedalam vagina Cita. Sentakan yang sebenarnya tidak terlalu keras. Pak Bowo berusaha untuk melakukannya selembut mungkin. Namun bagian lubang itu terlalu sempit, memaksa pak Bowo untuk sedikit menghentak.10131Please respect copyright.PENANAJ0chnvydWa
10131Please respect copyright.PENANA49ot87lbgc
Dan bagi Cita, itu terasa sakit, ngilu, hingga membuat air matanya meleleh. Dia memeluk erat tubuh pak Bowo, sambil menghisap dalam-dalam bibir lelaki itu. Sedangkan pak Bowo, hanya mendiamkan saja penis itu didalam vagina Cita, dimana dia merasakan kedutan dinding vagina Cita makin terasa. Penisnya sendiri, selain merasakan kenikmatan yang luar biasa, tapi terasa agak ngilu juga.10131Please respect copyright.PENANAtLAd4Ep9F1
10131Please respect copyright.PENANAuEPsopW90W
Beberapa saat mereka hanya terdiam dalam posisi itu tanpa bergerak sedikitpun, hingga pak Bowo merasakan kedutan vagina Cita berangsur berkurang. Hisapan Cita dibibirnya juga tidak sekuat tadi. Dia merasakan vagina Cita mulai bisa menerima penisnya, sudah mulai beradaptasi.10131Please respect copyright.PENANAbu0kCpx999
10131Please respect copyright.PENANAwRwSvgAWx5
10131Please respect copyright.PENANAclSasnc7lZ
“Eeemmhhhh…”10131Please respect copyright.PENANAnFkohCov2L
10131Please respect copyright.PENANArXtHeXy93N
10131Please respect copyright.PENANAOjxtT9qLAa
Cita melenguh dalam ciuman pak Bowo saat pak Bowo menarik perlahan penisnya, lalu mendorong lagi dengan gerakan yang pelan. Cita masih merasa agak sedikit ngilu, sehingga belum melepaskan pelukannya ditubuh pak Bowo, dan masih terus melumat bibir pak Bowo untuk menyalurkan apa yang sedang dia rasakan.10131Please respect copyright.PENANAIVpgM2Plo2
10131Please respect copyright.PENANAomJFjzrRtt
Beberapa kali pak Bowo mengulangi gerakannya, hingga tubuh Cita terasa jadi lebih rileks, tidak setegang tadi. Namun pak Bowo masih melakukan gerakan tarik-dorong itu dengan tempo sangat pelan. Selain agar membuat Cita nyaman, dia sendiri juga sangat menikmati setiap gesekan kemaluan mereka berdua.10131Please respect copyright.PENANAUi1dpjDKiN
10131Please respect copyright.PENANArXGvaRAuAF
10131Please respect copyright.PENANAjq9NNabdUt
“Eemmhh aahhh paaakkhhh…”10131Please respect copyright.PENANAvYvdeSwHE0
10131Please respect copyright.PENANA6CJbMiMxiG
10131Please respect copyright.PENANANZxBtllWvq
Cita mulai mendesah saat bibirnya terlepas dari ciuman pak Bowo. Namun saat mendengar desahan itu, tiba-tiba gerakan pak Bowo berhenti. Citapun yang tadinya terpejam, membuka matanya, bertanya-tanya kenapa pak Bowo berhenti, padahal dia sudah mulai merasa nyaman.10131Please respect copyright.PENANAFlVLdzNUEJ
10131Please respect copyright.PENANATWitSZ7HjL
10131Please respect copyright.PENANACj3HK95Qcq
“Boleh aku minta sesuatu sayang?” tanya pak Bowo lirih.10131Please respect copyright.PENANAV5lDyH4Q5d
10131Please respect copyright.PENANAn707GjtnLi
“Apa paakhh?” jawab Cita setengah berbisik.10131Please respect copyright.PENANAqOOQi3rbKv
10131Please respect copyright.PENANA2Y8xJ6jeZG
“Jangan panggil pak. Panggilah apapun, tapi jangan pak” jawab pak Bowo, juga dengan berbisik.10131Please respect copyright.PENANArP0NtJjmI9
10131Please respect copyright.PENANAD243aOQk91
10131Please respect copyright.PENANA5LHc7SM41g
Cita hanya mengangguk, dijawab senyuman oleh pak Bowo, yang kemudian kembali mendorong penisnya memasuki vagina Cita.10131Please respect copyright.PENANAh6YF3TPLJv
10131Please respect copyright.PENANAFrTUigod5X
10131Please respect copyright.PENANAFbRj0QpVxP
“Aaahhh… uuuhhhh…” kembali Cita melenguh.10131Please respect copyright.PENANAwNyJsnbbme
10131Please respect copyright.PENANAlv86YGjY0p
10131Please respect copyright.PENANAZ9pb7epE5S
Dia memeluk tubuh pak Bowo lagi, makin erat. Setiap gerakan dorongan dari penis pak Bowo, membuat tubuhnya bergetar-getar. Dia merasakan sebuah kenikmatan, yang selama ini belum pernah dia rasakan. Kenikmatan yang jauh lebih hebat daripada yang selama ini dia dapatkan dari Andi. Mungkin, setara dengan kenikmatan yang dia dapat saat untuk pertama kalinya menikmati seks setelah menjadi istri Andi. Dari gadis yang tak pernah merasakan nikmatnya peraduan antar kelamin, menjadi wanita sepenuhnya saat dihantarkan pada kenikmatan persetubuhan.10131Please respect copyright.PENANAvygHTEJu5V
10131Please respect copyright.PENANAuz09kUB1QU
Dan kali ini, dia kembali merasakan sensasi baru, yang lebih nikmat. Vaginanya terasa lebih penuh. Lubangnya ditembus lebih dalam daripada biasanya. Dinding vaginanya terasa digelitik oleh urat yang ada dibatang penis pak Bowo. Sensasi geli dan nikmat campur jadi satu. Sakit dan ngilu sudah hilang. Gelinjangan, desahan dan erangan telah cukup mewakili betapa dia menikmati persetubuhan ini.10131Please respect copyright.PENANAOLfULp7DgF
10131Please respect copyright.PENANALELflkOWOJ
10131Please respect copyright.PENANA2ibqOH9uky
“Aaahhh… hemmhhh ouuhhh… aahh… aahhh…”10131Please respect copyright.PENANAlCyFY3otl8
10131Please respect copyright.PENANAMNSud29TCX
“Aaahh Cita sayaangg… aaahh nikmat sayaang…”10131Please respect copyright.PENANAIFAhJlt3ZZ
10131Please respect copyright.PENANAqgdRRXBbdy
“Heemmhh… aahhh… sshhh… uuhh…”10131Please respect copyright.PENANA0Q6QfOO1LH
10131Please respect copyright.PENANATyMQLfP46x
10131Please respect copyright.PENANAH8y7H2lYxu
Desahan demi desahan, erangan demi erangan terus terdengar dari keduanya. Cita tak mampu mengucapkan apapun selain bibirnya yang terus mendesah. Sejak dulu, dia memang tak pernah terlalu heboh saat berhubungan badan. Dia tipe wanita pendiam saat bercinta. Tak pernah mengeluarkan kata apapun selain hanya desahan saja.10131Please respect copyright.PENANAdeK3RmeTL8
10131Please respect copyright.PENANAVHz5eAtaeG
Sedangkan bagi pak Bowo, yang biasanya begitu vulgar saat bercinta, kali ini juga seperti kehabisan kata-kata untuk melukiskan kenikmatan yang dia rasakan. Dia seperti tak tahu harus mengucapkan apa, selain yang dia ucapkan tadi.10131Please respect copyright.PENANA8WzwXj8SUv
10131Please respect copyright.PENANACquCLKlG6j
10131Please respect copyright.PENANAo9VgQSD1OB
“Aaahhh… hhmmphhh… sshhh… aaaaaaaaahhhhsss…”10131Please respect copyright.PENANAlOVm74dZS5
10131Please respect copyright.PENANA5JkbEZoO5b
10131Please respect copyright.PENANAjo62VFSoec
Cita mendesah panjang. Tubuhnya menggelinjang, mengejang, dan mengejat-ngejat. Dia memeluk erat tubuh pak Bowo. Dia telah sampai dipuncak kenikmatannya. Dia kembali orgasme. Orgasme pertamanya dari penetrasi penis pak Bowo, penis orang lain, bukan penis suaminya. Dan kembali, dia tak mengucapkan apapun selain desahan panjang untuk mengekspresikan kenikmatan itu. Kenikmatan yang jauh lebih nikmat daripada yang pernah dia rasakan selama ini.10131Please respect copyright.PENANAibhfN2HMtL
10131Please respect copyright.PENANAxVhHS7R1yK
Pak Bowo terdiam, baik mulut maupun gerakannya. Dia menahan gerakannya, saat penisnya terasa hangat disiram oleh cairan cinta Cita. Dia hanya membalas pelukan Cita, memberinya kesempatan untuk meresapi setiap kenikmatan yang didapat. Sesekali, dia menciumi kening Cita.10131Please respect copyright.PENANA6lz7SOxHqm
10131Please respect copyright.PENANAck3XOWebMG
Hampir setengah menit mereka terdiam, saat kemudian pak Bowo kembali menggerakan penisnya maju mundur. Cita hanya pasrah, membiarkan lelaki itu bergerak sesuka hatinya. Dia telah lemas oleh orgasmenya tadi. Orgasme yang cukup cepat, karena memang dia sudah terlalu lama tidak merasakannya, dan juga penis pak Bowo yang terlalu nikmat baginya.10131Please respect copyright.PENANAw3fGKY1xoP
10131Please respect copyright.PENANAcfvIxyei8H
Namun, perlahan-lahan Cita mulai membalas gerakan pak Bowo, meskipun hanya dengan gerakan pelan dipinggulnya. Apalagi pak Bowo mulai sedikit menaikan tempo gerakannya.10131Please respect copyright.PENANAwawXFH77Gz
10131Please respect copyright.PENANAfIwNhBOCjo
10131Please respect copyright.PENANAGZFoDPpeyo
“Aaahhh… sshhh… uughhh… aaaahhh…”10131Please respect copyright.PENANAkEsyM5UwCT
10131Please respect copyright.PENANAJNkD0h2Cyc
10131Please respect copyright.PENANANbgXLoKt2c
Desahan Cita juga makin keras terdengar, seiring pertambahan tempo genjotan pak Bowo. Sementara pak Bowo sambil terus memaju-mundurkan penisnya, juga mulai menciumi Cita. Bibir, pipi, telinga, leher, hingga sepasang buah dadanya, mendapat giliran serbuan dari bibir dan lidah pak Bowo.10131Please respect copyright.PENANARKynBDeb0g
10131Please respect copyright.PENANAWuQOyKFI8v
Cita makin melayang. Pergulatan batinnya sudah tak ada lagi. Nafsu birahinya menang telak, menguasi tubuhnya sepenuhnya.10131Please respect copyright.PENANAt5WUA7xBBI
10131Please respect copyright.PENANA4kbILJtPEr
10131Please respect copyright.PENANAudLhcJMUsh
“Oohhh… aaahh… hhhmmmppp… aaaaaaaahhhhhh…”10131Please respect copyright.PENANArp5u5DLUNS
10131Please respect copyright.PENANAQaWjTmURYC
10131Please respect copyright.PENANAzXG1GFyeRu
Kembali Cita menggelinjang disertai desahan panjang. Dia kembali orgasme, dengan mudahnya. Penis pak Bowo terlalu nikmat untuknya. Pertahanannya benar-benar tak berdaya. Dia benar-benar takluk.10131Please respect copyright.PENANAUOeFq0IaRT
10131Please respect copyright.PENANAySMXyX3y3u
Pak Bowo sendiri juga kembali menghentikan gerakannya, meskipun saat ini dia merasa ujung orgasmenya juga mulai mendekat. Sama halnya seperti dia bagi Cita, Cita baginya juga terlalu nikmat. Cita berbeda, sangat berbeda dengan perempuan lain yang pernah dia nikmati, bahkan termasuk istrinya sendiri saat dulu dia perawani. Pak Bowo selalu bisa bertahan lama, tanpa bantuan obat apapun. Kali ini, dia merasa lemah terhadap tubuh Cita.10131Please respect copyright.PENANAPUXxRkiikg
10131Please respect copyright.PENANApsy6qyZfLc
Setelah merasa cukup memberikan waktu kepada Cita, kembali pak Bowo bergerak. Kali ini, tidak terlalu mendapat perlawanan dari Cita yang sudah lemas. Hanya saja, kedutan didinding vagina Cita masih bisa dia rasakan memijat-mijat batang penisnya.10131Please respect copyright.PENANAmnm9SuUu72
10131Please respect copyright.PENANANmf5aBQUuK
Plok plok plok plok plok10131Please respect copyright.PENANA6YwuNzWyT0
Plok plok plok plok plok10131Please respect copyright.PENANAFYUumJ1IDs
10131Please respect copyright.PENANAc6kou3RlTQ
10131Please respect copyright.PENANArp0pE0jz1Y
“Aahh aahh aahh aahh aahh…”10131Please respect copyright.PENANApEhHVQuw4e
10131Please respect copyright.PENANAT0HTxga9zV
10131Please respect copyright.PENANAzaRFRTmbWG
Suara benturan pinggulnya dengan pinggul Cita makin sering terdengar karena dia melakukan gerakan cepat. Seiring dengan desahan Cita yang terdengar pendek dan kerap, seirama dengan gerakan pak Bowo.10131Please respect copyright.PENANAdUfgtVYeH3
10131Please respect copyright.PENANAFHzGR5cWcg
Gerakan cepat dari pak Bowo yang berbeda dengan yang awal-awal tadi, ternyata kembali memberikan sensari baru kepada Cita. Cepat, kerap, tapi baginya tetap terasa lembut. Dan itu membuatnya makin tak bisa menahan diri.10131Please respect copyright.PENANAbqnuqWXX95
10131Please respect copyright.PENANApNxA3eYxNH
10131Please respect copyright.PENANA0xY72vksnf
“Aaahhh aaahhh aaahhh… akhuuu… oohhh aaaaaaahhhhhh…”10131Please respect copyright.PENANA5GyJMrc6im
10131Please respect copyright.PENANA2A9az9MAAP
10131Please respect copyright.PENANApe0N2NfStG
Kembali Cita menggelinjang hebat dalam desahan panjangnya. Dia kembali orgasme.10131Please respect copyright.PENANAfw5JIzRtlA
10131Please respect copyright.PENANAr2jSKcNdps
10131Please respect copyright.PENANA4x5yrh2uYb
“Aaakkhhh…”10131Please respect copyright.PENANAzTHAhukY75
10131Please respect copyright.PENANAcZQYleTqi6
10131Please respect copyright.PENANAQbboFICS3K
Cita memekik karena disela orgasmenya, tiba-tiba pak Bowo mencabut penisnya.10131Please respect copyright.PENANAmzdXEwJOYQ
10131Please respect copyright.PENANAktqsytNiwW
10131Please respect copyright.PENANAKGxFDkZs9l
“Oouuugghhhh aaaaaahhhhh…”10131Please respect copyright.PENANAEavMPpnCY4
10131Please respect copyright.PENANAI0U7YHAGve
10131Please respect copyright.PENANA1XMy0ppWSh
Croot croot croot croot croot10131Please respect copyright.PENANAS4sOxWkYNk
10131Please respect copyright.PENANAr75Z8r5r6M
10131Please respect copyright.PENANAML26dJdDJi
Pak Bowopun mendesah panjang saat beberapa kali penisnya menyemburkan sperma hangat diperut Cita. Sebagian bahkan sampai mengenai payudara Cita. Diurutnya penisnya untuk mengeluarkan sisa-sisa spermanya, hingga badannya beberapa kali bergetar.10131Please respect copyright.PENANA9LLGV6Sz35
10131Please respect copyright.PENANATaTIzorx2y
Nikmat, sangat nikmat dia rasakan. Sampai-sampai kepalanya menengadah, saking nikmatnya. Beberapa saat kemudian, dia melihat tubuh Cita yang terlentang pasrah dihadapannya. Cairan kental putihnya terlihat membasahi perut dan payudara Cita. Sedangkan Cita sendiri tak bergerak, dengan kepala tertoleh kesamping, mata terpejam dan nafas terengah-engah.10131Please respect copyright.PENANAmLgbYENi8c
10131Please respect copyright.PENANAQttmHZ7PLw
Pak Bowo kemudian menjatuhkan tubuhnya disamping tubuh Cita. Dia mengecup kening Cita, lalu merengkuh tubuh Cita kedalam pelukannya. Dia tak peduli spermanya yang berada diperut Cita menempel juga ditubuhnya. Dia hanya ingin memeluk Cita, mengungkapkan rasa bahagia dan terima kasihnya.10131Please respect copyright.PENANAh4tdpsNWqW
10131Please respect copyright.PENANAraXVpRaU9p
Cita membalas pelukan pak Bowo. Dia sudah membuka matanya, tersenyum saat beberapa kali menerima pelukan pak Bowo. Matanya terlihat berkaca-kaca, air mata terlihat menggenang disudut matanya, lalu perlahan menetes.10131Please respect copyright.PENANAab8lAEoSxJ
10131Please respect copyright.PENANAGDB5WLIZ6R
10131Please respect copyright.PENANA1LEvq6foef
“Terima kasih, sayang” ucap pak Bowo dengan lirih, sebelum kembali mencium kening Cita, cukup lama.10131Please respect copyright.PENANA36pb9MuPcl
10131Please respect copyright.PENANAEKD0fhY7KG
“Terima kasih juga, mas”10131Please respect copyright.PENANARWAdY5DM5d
10131Please respect copyright.PENANADBHVEASycy
*10131Please respect copyright.PENANAoXt9Imt072
*10131Please respect copyright.PENANALho2Yo2Uvw
*10131Please respect copyright.PENANAK0W8vwviw7
*10131Please respect copyright.PENANA67mFp8wcx6
*10131Please respect copyright.PENANAPWkCTVluo8