Andi masih menatap wajah Cita yang sesekali tersenyum melihat hpnya. Andi tahu apa yang dilihat oleh Cita. Sebuah gambar meme lucu yang biasa dishare oleh akun guyonan. Andi sempat melirik gambar itu juga. Lucu sih, tapi Andi tidak tertawa. Pikirannya sedang penuh oleh pertanyaan-pertanyaan tak masuk akal tentang Cita. Dia kembali melihat wajah istrinya yang masih senyum-senyum itu. Kembali, dia merasa ketidakrelaan jika sampai hal yang terpikirkan olehnya itu terjadi.11978Please respect copyright.PENANAjEqgtzDVi3
11978Please respect copyright.PENANANuIBlx7KRn
11978Please respect copyright.PENANApXOYjcsBAI
“Oh iya pa, tadi itu pas disalon ada yang lucu loh” ucap Cita tiba-tiba.11978Please respect copyright.PENANAwO9Qk7RiiZ
11978Please respect copyright.PENANAuGMrgccADv
“Eh, apa yang lucu ma?” Andi kaget, tapi berusaha menguasai dirinya. Dia tak ingin Cita menyadari kalau dirinya sedang banyak pikiran. Banyak pertanyaan lebih tepatnya.11978Please respect copyright.PENANAQpVvyluLXY
11978Please respect copyright.PENANABSFuz0ZwEH
“Jadi kan yang ngelola salon itu pa, dia itu kan cowok ya sebenarnya, tapi lagaknya kayak cewek banget pa, melambai abis gitu” ucap Cita sambil tertawa kecil.11978Please respect copyright.PENANAFaqwAvDDE0
11978Please respect copyright.PENANAQKHgLd3kAg
“Maksudnya ma? Kayak banci salon gitu?”11978Please respect copyright.PENANA4zajbiCYyy
11978Please respect copyright.PENANAoQTmf1I45G
“Ya gitu deh pa. Jadi kan nama aslinya Robi, tapi dia maunya dipanggil jeung Rosa. Udah gitu, ih gayanya itu lho pa, cewek banget. Aku sama mbak Nada aja kalah centil, haha”11978Please respect copyright.PENANAlqhGmJvVRA
11978Please respect copyright.PENANA7KqoIr1RUj
“Haha masa sih ma?”11978Please respect copyright.PENANAvBgyWKUNCN
11978Please respect copyright.PENANA9L8xMNtuBq
“Iya pa. Mana tadi dia tuh sama mbak Nada kan langsung meluk terus cipika cipiki gitu. Eh pas dikenalin sama mama, mama juga digituin pa”11978Please respect copyright.PENANANt9HNcXQw5
11978Please respect copyright.PENANAVEbxtOCOJB
“Hah? Masa sih ma? Mama nggak marah gitu?”11978Please respect copyright.PENANAhJ82om9LWB
11978Please respect copyright.PENANAoQ9IoXw9LE
“Ya awalnya kaget, marah. Lebih tepatnya risih sih, kan selama ini nggak pernah ada yang meluk sama nyium pipi mama selain papa. Tapi ya gitu, mau marah nggak jadi, malah jadinya aku ketawa-tawa aja ngeliat tingkahnya si Robi itu, eh Rosa ding, hehe”11978Please respect copyright.PENANAGGcykpjxMO
11978Please respect copyright.PENANAlPr6HWedN8
“Lha kok mama nggak marah?”11978Please respect copyright.PENANAlsPiv2sjtP
11978Please respect copyright.PENANAx4XtpsVD3P
“Ya gimana ya pa. Abis kata mbak Nada jeung Rosa itu emang orangnya kayak gitu. Casingnya aja yang cowok, tapi jiwanya cewek. Lha dandanannya aja tebelan dia daripada kami, hehe. Papa kalau ngeliat langsung pasti geli deh pa. Apalagi dia itu genit-genit gitu kalau sama cowok, haha. Duh mama kalau inget lagi jadi nggak bisa nahan ketawa pa” ucap Cita sambil terus tertawa mengingat apa yang terjadi disalon tadi.11978Please respect copyright.PENANAFPoIh8Qle6
11978Please respect copyright.PENANAHhAdEbO0XT
“Haha masa sih ma? Kok papa jadi penasaran ya sama orangnya?”11978Please respect copyright.PENANA1boqP5kZnf
11978Please respect copyright.PENANAdmb0I9aoIO
“Wah sayangnya mama nggak punya fotonya pa. Bentar deh, mama tanya mbak Nada siapa tau dia punya”11978Please respect copyright.PENANACYnCY2gXxn
11978Please respect copyright.PENANAAJwJrtqIDN
11978Please respect copyright.PENANAtbjgJneTZp
Andi hanya diam saja sementara Cita mengirimkan chat pada Nada. Tak lama kemudian Nada membalas dan mengirimkan foto Rosa kepadanya. “Nih pa” ucap Nada sambil menunjukan foto yang dikirim oleh Nada. “Lucu kan orangnya?”11978Please respect copyright.PENANAOSIfvZxDrB
11978Please respect copyright.PENANAm9Uo0TVu7r
11978Please respect copyright.PENANAGIe5Lo3mNV
Andi tak menjawab, hanya melongo saja. Memang benar apa yang dikatakan oleh Cita. Difoto itu nampak seorang lelaki berbadan lumayan tegap, namun pakaian dan dandanannya membuat Andi jadi geli. Padahal menurut Andi, kalau lelaki itu berdandan normal, sepertinya cukup tampan ditambah dengan badannya yang ideal. Kalaupun dia memilih untuk ‘menjadi’ lelaki tulen, pasti tidak sulit baginya untuk mendapatkan wanita.11978Please respect copyright.PENANAgBIRwNskAa
11978Please respect copyright.PENANA7Kd9q5Kfp5
Melihat reaksi Andi yang hanya melongo membuat Cita makin girang tawanya. Dia sudah menebak sebenarnya karena tahu Andi agak geli, atau boleh dibilang jijik dengan orang-orang seperti itu. Meskipun tak pernah bertemu langsung, tapi kalau misalnya ada acara di tv yang menampilkan seorang lelaki yang berdandan dan berlagak layaknya cewek, Andi langsung bergidik geli.11978Please respect copyright.PENANAJBob1GvH1u
11978Please respect copyright.PENANAFTl23OG5zh
Namun tanpa Cita tahu, sebenarnya Andi punya pemikiran lain. Tadinya dia menganggap orang-orang seperti Robi yang memilih untuk menjadi Rosa, alias lelaki tulen yang memilih untuk tampil layaknya seorang cewek, adalah sebuah kelainan. Dia tidak menyalahkan pilihan mereka, hanya saja dia tak habis pikir, dan agak kurang suka dengan orang-orang seperti itu.11978Please respect copyright.PENANAViZOJEmHYL
11978Please respect copyright.PENANANVC0AC69Dp
Tapi tiba-tiba Andi punya pemikiran lain. Gara-gara prasangka buruknya pada pak Bowo, yang merembet jadi berpikir yang tidak-tidak pada Salim. Sekarang Andi jadi berpikir yang tidak-tidak juga terhadap orang yang baru dibicarakan oleh istrinya tadi.11978Please respect copyright.PENANATi4R4TM4l8
11978Please respect copyright.PENANAMkneRmWn1t
Mungkinkah Robi itu berpenampilan dan bersikap seperti perempuan hanya sekedar akting saja? Mungkinkah Robi itu sebenarnya punya tujuan lain? Apakah tujuan dari penampilan Robi yang menjadi Rosa itu justru untuk menggaet wanita-wanita agar bisa dia tiduri? Bukankah setiap orang pasti punya nafsu? Dan bagaimanapun juga Robi adalah seorang lelaki, sesosok makhluk yang punya penis, yang butuh pelampiasan untuk nafsunya.11978Please respect copyright.PENANAWDbtGqQUDj
11978Please respect copyright.PENANA6CMbU1NEex
Apakah itu hanya akal-akalan Robi saja? Dengan berlagak menjadi perempuan, otomatis perempuan-perempuan tulenpun akan jadi gampang dekat dengannya, karena tak merasa khawatir ataupun takut akan diapa-apakan, karena menganggap orientasi seksual orang seperti Robi sudah berubah. Tapi bagaimana kalau ternyata Robi hanya seperti itu agar para perempuan lebih mudah diakali? Bagaimana jika Robi hanya memainkan peran agar bisa menjerat perempuan sebanyak-banyaknya dan lalu menikmati mereka sepuasnya?11978Please respect copyright.PENANAo4J0DHPwSI
11978Please respect copyright.PENANATivhPlB506
Beragam pikiran negatif tentang Robi bermunculan dikepala Andi. Apalagi dia sama sekali tidak kenal Robi, tidak tahu Robi yang sebenarnya itu seperti apa. Jadi seolah-oleh semua pemikiran yang sebenarnya hanya asumsi itu, seperti sebuah kenyataan bagi Andi.11978Please respect copyright.PENANAcfR2fqb5mW
11978Please respect copyright.PENANANz8h64nOWm
Dan kini, selain Salim, Andi juga berpikir apakah Robi juga akan melakukan hal buruk kepada istrinya? Dan apakah sebelumnya, Nada sudah benar-benar menjadi korban Robi dan Salim? Apakah Nada sudah bertekuk lutut kepada mereka sehingga hanya bisa menurut ketika diminta untuk mencarikan mangsa baru, dan itu adalah Cita? Apakah yang direncanakan oleh Robi dan Salim kepada Cita? Apakah hanya ingin menjadikannya model untuk salonnya, atau ada tujuan lain?11978Please respect copyright.PENANATszBSZfWTU
11978Please respect copyright.PENANAO0AbWRxCP4
11978Please respect copyright.PENANAPLWZ7b984G
“Pa.. kok papa malah ngelamun sih?”11978Please respect copyright.PENANAo0taocgywX
11978Please respect copyright.PENANAbkJbVywtFN
“Eh nggak kok ma, nggak papa, hehe”11978Please respect copyright.PENANA1xHNXoUWVe
11978Please respect copyright.PENANA9KKWGjYBNP
“Hayoo mikirin jeung Rosa ya? Haha”11978Please respect copyright.PENANAAkU2171Ank
11978Please respect copyright.PENANAyygDVcmMQP
“Eh nggak ya, siapa bilang. Ih amit-amit deh, hiii”11978Please respect copyright.PENANAtcgG0P23mR
11978Please respect copyright.PENANApASR6ola86
“Haha wah gawat nih, suamiku mulai mikirin cewek lain, haha” goda Cita.11978Please respect copyright.PENANAdGNXe6WwBG
11978Please respect copyright.PENANAdXz4isRWOK
11978Please respect copyright.PENANAYAHbBaRXeI
Iya ma, aku mikirin dia, tapi bukan seperti yang mama mikir, aku kepikiran yang lain, apalagi dia udah meluk dan nyium pipimu ma, batin Andi.11978Please respect copyright.PENANAeJXkCyg05M
11978Please respect copyright.PENANAKMh4Acsh5y
11978Please respect copyright.PENANA9sZcr4mNvZ
“Eh ehh paa, papa ngapain mmpphh aah paaah..”11978Please respect copyright.PENANAU2qdWNQM6D
11978Please respect copyright.PENANAdo9i5nF7u7
11978Please respect copyright.PENANApw813LtOma
Cita terkejut saat tiba-tiba saja Andi menyergapnya dan langsung menciuminya. Cita gelagapan menerima serangan mendadak dari Andi ini. Sementara Andi tidak peduli dengan protes dari Cita. Dalam pikirannya saat ini, dia hanya ingin membuktikan, bahwa dialah penguasa Cita satu-satunya. Andi benar-benar tak memberi kesempatan pada Cita untuk menolak. Beberapa kali Cita meronta karena tak siap dan tak suka diperlakukan seperti ini, tapi semua tidak bisa mengalahkan Andi yang entah sedang dikuasai apa, nafsu, amarah, egoisme, atau entahlah.11978Please respect copyright.PENANAMucMyaZuid
11978Please respect copyright.PENANA4kqjuHti10
11978Please respect copyright.PENANATEPoqc2VtQ
“Paah jangan gini aahh pelaan paahh aauhh hmmpphh..” Cita mulai mengerang kesakitan waktu Andi meremas payudaranya yang berukuran sedang itu dengan keras. Namun secepat itu juga Andi membungkam mulut Cita dengan ciumannya.11978Please respect copyright.PENANAXGlgvADWpP
11978Please respect copyright.PENANAFdF06RUurM
Baju tidur Cita yang kali ini berbentuk kaos langsung saja ditarik keatas oleh Andi. Sekaligus dengan bh ditarik lepas oleh Andi. Hal itu membuat Cita sedikit kesakitan dan semakin tak nyaman. Tapi belum sempat dia meronta lagi Andi sudah membekap tubuhnya. Bibir Andi kembali memagut bibirnya dengan ganas. Lidah Andi memaksa menerobos masuk dan mengaduk-aduk rongga mulut Cita.11978Please respect copyright.PENANAAfoknuoxFM
11978Please respect copyright.PENANAEgXWyBfbks
11978Please respect copyright.PENANAJOQHnSQm92
“Emmpphh hhmmpphh..” Erangan Cita kembali terdengar saat tangan Andi kembali meremas buah dada Cita yang sudah telanjang itu dengan keras. Bahkan putingnya dipelintir dan ditarik dengan kasar oleh Andi.11978Please respect copyright.PENANANWDw6U3Y4L
11978Please respect copyright.PENANAoI8dPSfTNS
11978Please respect copyright.PENANADEeBDjl10J
Tubuh Cita bergerak-gerak, kadang menegang, kadang melenting, bukan karena nikmat atau keenakan, tapi justru karena sakit. Belumlah hilang keterkejutan dan rasa sakit yang dirasakan Cita, terasa olehnya tangan Andi memaksa menarik turun celananya beserta celana pendeknya. Dengan bantuan kakinya Andi berhasil meloloskan celana itu dari tubuh Cita sehingga kini Cita dalam kondisi polos tanpa busana sama sekali.11978Please respect copyright.PENANAKe3CCRrrPz
11978Please respect copyright.PENANAI6Cp0T8h8A
11978Please respect copyright.PENANAf2OgfIK9NL
“Hmmphhh eehhmmpphh aahh paahh hemmpphh..”11978Please respect copyright.PENANAxh4saS7qNC
11978Please respect copyright.PENANAlkXtXND6Jp
11978Please respect copyright.PENANAjoj4TqNsT4
Cita mendelik kaget saat dengan kasar salah satu jari Andi masuk ke liang vaginanya yang masih benar-benar kering dan langsung mengocoknya dengan kasar. Tentu saja Cita merasa kesakitan. Dia meronta tapi tak bisa melepaskan diri dari Andi. Dia bahkan mencoba memukul-mukul punggung Andi tapi itu hanya membuat Andi makin beringas padanya. Ciumannya makin menjadi, kocokan jarinya divagina Cita makin kencang, membuat tubuh Cita bergerak-gerak berusaha membebaskan diri.11978Please respect copyright.PENANAJxTzqCACRY
11978Please respect copyright.PENANAdUeQ46fqDe
Perlahan-lahan vagina Cita mulai mengeluarkan cairannya sedikit. Bukan karena Cita mulai menikmatinya, hanya reaksi alami dari organ intimnya itu untuk mengurangi rasa sakit yang dibuat oleh jari Andi. Tapi dipikiran Andi lain. Dia mengira Cita mulai menikmati permainannya itu. Tanpa disadari oleh Andi, disudut mata Cita mulai menggenang air matanya. Cita tak tahu, tak habis pikir kenapa suaminya seperti itu.11978Please respect copyright.PENANAXBg5TYTwkK
11978Please respect copyright.PENANAwMyBEMBSim
Karena sudah salah mengira, Andi dengan cepat meloloskan celananya sendiri. Penisnya yang sudah mulai tegang itu dia gesek-gesekan dibelahan bibir vagina Cita. Cita sendiri sudah tak melawan. Sekali lagi, bukan karena dia mulai menikmatinya, tapi dia hanya tak ingin membuang tenaga lebih banyak lagi. Tak tahu pikiran darimana, Cita sudah mengira bahwa Andi ingin ‘memperkosanya’ seperti beberapa hari yang lalu. Sesuatu yang tidak dia suka, sesuatu yang Andi sudah berjanji tidak akan mengulanginya lagi. Tapi entah kenapa, malam ini Andi berbuat seperti itu lagi padanya. Dia mempersiapkan diri untuk menghadapi rasa sakit seperti yang dia alami beberapa waktu lalu ketika suaminya melakukan hal seperti ini juga.11978Please respect copyright.PENANA0WsVFR4CGy
11978Please respect copyright.PENANAsukTlTg0wq
Cita pasrah saja ketika Andi dengan kakinya memaksa kaki Cita untuk semakin membuka. Penis Andi belum sepenuhnya tegang sehingga dia masih menggesek-gesekan saja dibibir vagina Cita sambil terus menciumi bibir istrinya itu. Cita benar-benar pasrah, bahkan sama sekali tak membalas ciuman dari Andi. Tak berapa lama kemudian Andi merasakan penisnya sudah siap tempur, diapun melesakkan kepala penisnya membelah bibir kemaluan istrinya.11978Please respect copyright.PENANATIjEssOlpx
11978Please respect copyright.PENANAue9dmbptIv
11978Please respect copyright.PENANA39iCYdktLP
“Hhhhmmppphhhh..” Cita memekik saat penis Andi memaksa masuk ke liang senggamanya. Rasanya sakit, sama seperti beberapa waktu lalu. Dan kali ini, genangan air mata yang terkumpul disudut matanya itu akhirnya mengalir juga. Tapi Andi tak melihat itu, dia terlalu bernafsu untuk menyetubuhi istrinya.11978Please respect copyright.PENANA9N7QedHGD5
11978Please respect copyright.PENANA3UleLlGTXT
11978Please respect copyright.PENANAbNrdhkU2Kk
Tanpa menunggu lama Andi langsung menghentakan penisnya maju mundur dengan kasar. Dia tak menyadari bahwa vagina istrinya belum cukup basah untuk menerima serangan sefrontal itu. Dia tak menyadari istrinya merasa kesakitan karena kekasarannya itu. Apalagi saat ciumannya dilepas, Cita tak mengerang sakit, hanya menggigit bibirnya saja, dengan mata yang juga terpejam.11978Please respect copyright.PENANAup8VbcQVff
11978Please respect copyright.PENANAajTyBAt4Er
Andi salah mengartikan ekspresi wajah Cita. Dia mengira Cita sedang menikmatinya, nyatanya justru Cita sedang mati-matian menahan sakit di vaginanya. Karena sudah salah mengira dari awal, Andipun makin semangat menggenjot vagina istrinya itu. Makin kencang dia mengeluar masukan penisnya. Makin kasar dia menyetubuhi Cita.11978Please respect copyright.PENANAxONLj8CMVH
11978Please respect copyright.PENANAkAY66DxjKc
11978Please respect copyright.PENANAviMWvDZAWN
“Aahh maa aahh vagina mama enaakk maaa..” racau Andi ditelinga Cita. Sesekali dia dia menciumi dan menjilat telinga Cita. Juga sesekali dia menggigit cuping telinga Cita yang membuat istrinya itu makin tersiksa.11978Please respect copyright.PENANA5GMQ79IPE5
11978Please respect copyright.PENANALBoZrwi95Y
11978Please respect copyright.PENANA6BJDwdndkO
Cita sama sekali tidak bisa menikmati persetubuhannya malam ini. Dia masih memejamkan mata dan menggigit bibirnya. Dia merasa sakit. Sakit divaginanya, dan sakit dihatinya. Dia tak tahu mengapa suaminya seperti itu. Dia tak tahu mengapa Andi begitu buas menyetubuhinya. Padahal setelah malam itu Andi sudah berjanji untuk tidak berlaku kasar seperti ini lagi kepadanya. Sempat janjinya itu terwujud, sama mereka bercinta dengan penuh kelembutan, seperti yang biasa mereka lakukan sejak malam pertama. Tapi malam ini, Andi kembali mengulanginya, bahkan lebih ganas daripada yang pertama. Cita tidak suka. Sama sekali tidak menikmati.11978Please respect copyright.PENANA31dAzlGyVz
11978Please respect copyright.PENANAx4BMDjFKHH
Lagi-lagi Andi salah mengira. Dia pikir Cita menyukainya. Dia kira Cita menikmatinya. Melihat apa yang dilakukan oleh istrinya, Andi berpikir kalau Cita hanya sedang menahan desahannya agar tidak sampai keluar seperti saat itu. Hal yang biasa dilakukan Cita ketika mereka bercinta, karena merasa tak enak dengan ibu mertuanya yang juga ada dirumah itu, dikamar sebelahnya.11978Please respect copyright.PENANA2oXNlS7MiM
11978Please respect copyright.PENANAn7SpiNmGBP
Genjotan Andi kian kencang, membuat Cita makin merasa sakit. Meskipun kini vaginanya sudah mulai basah, tapi itu bukan kenikmatan baginya. Itu bukan berarti dia menerima dan menikmati perlakuan Andi. Itu tidak mengurangi rasa sakit divaginanya. Sedangkan Andi, yang dia tahu ketika vagina istrinya semakin basah, berarti istrinya makin ikut menikmati persetubuhan itu. Sehingga, makin kencang dan kasar Andi menyetubuhi Cita.11978Please respect copyright.PENANA5f7l0WAzzn
11978Please respect copyright.PENANA2j3F2LNMpH
Cita kemudian merangkulkan tangannya memeluk Andi dengan kencang. Itu sebenarnya dilakukan karena dia sudah makin tidak tahan dengan rasa sakit itu. Tapi bagi Andi, itu tanda bahwa Cita semakin menikmatinya. Andi balas memeluknya, dan makin mengencangkan genjotannya karena dia merasa orgasmenya sudah sedikit lagi. Dia sama sekali tak menyadari bahwa air mata Cita mengalir semakin banyak. Tapi isak tangis Cita tersamar oleh desahan Andi yang justru merasa keenakan.11978Please respect copyright.PENANASxOBkuKGbt
11978Please respect copyright.PENANAEH4nDFSE3L
11978Please respect copyright.PENANAqtVjg41wAJ
“Aahh mamaaa.. aaahh papa keluaaaar…”11978Please respect copyright.PENANAmIY3hQR5mV
11978Please respect copyright.PENANAnwUpXnqYHp
11978Please respect copyright.PENANAH40B1f2kBL
Tubuh Andi menegang. Dia tanamkan penisnya dalam-dalam divagina Cita. Beberapa kali semburan spermanya memenuhi rahim Cita. Beberapa kali masih dia sentakan penisnya didalam vagina Cita, seperti ingin menguras spermanya.11978Please respect copyright.PENANAD94niAAeCt
11978Please respect copyright.PENANAUQvKDhVAFC
11978Please respect copyright.PENANAu7kDoMzTGt
“Aaahhh..” Andi mendesah panjang. Dia merasa sangat puas. Puas karena telah menuntaskan birahinya. Puas karena telah melampiaskan apa yang dia rasakan. Entah itu amarah, kekesalan, cemburu, atau asumsi-asumsi tak masuk akal yang menguasainya.11978Please respect copyright.PENANApgUJbf0KOn
11978Please respect copyright.PENANAk7wN420fs9
Tak lama kemudian dia menarik penisnya dari vagina Cita. Cairan hangat spermanyapun sebagian ikut mengalir keluar. Andi langsung merebahkan tubuhnya disamping tubuh Cita yang masih terdiam sedari tadi. Andi mengatur nafasnya yang memburu. Rasanya puas dan capek sekali. Padahal, sebenarnya dia hanya menggenjot istrinya tak lebih dari 3 menit. 3 menit yang melelahkan dan memuaskan baginya. Namun 3 menit yang menyakitkan bagi Cita.11978Please respect copyright.PENANApEd4fDOJB6
11978Please respect copyright.PENANATdUZYrm60a
Setelah beberapa saat tak bergerak, Cita mulai menggerakan tubuhnya. Dia sedikit bergeser, lalu bergerak menyamping, memunggungi Andi. Awalnya Andi tak mempedulikan itu. Dia masih larut dalam kenikmatan dan rasa puas telah menguasai Cita sepenuhnya. Namun sesaat kemudian Andi merasakan bahwa istrinya itu mulai terisak. Andi kaget, dia menoleh kesamping, tapi hanya melihat punggung mulus istrinya.11978Please respect copyright.PENANALQlCcbGCQh
11978Please respect copyright.PENANAJIyjEL6F6C
Andi diam sebentar, memastikan yang dia dengar tadi isakan Cita atau bukan. Beberapa saat kemudian barulah dia benar-benar yakin, kalau istrinya itu terisak. Cita menangis.11978Please respect copyright.PENANAyKcNrRqUhS
11978Please respect copyright.PENANA7XRJ8u0N8k
Loh kok nangis? Bukannya tadi dia menikmatinya? Kenapa sekarang menangis? Batin Andi. Diapun mendekati Cita dan menyentuh bahunya.11978Please respect copyright.PENANAZa6rxFpSSt
11978Please respect copyright.PENANABGYncHBI2j
11978Please respect copyright.PENANAy12i51XFzj
“Ma, mama nangis?” tanya Andi dengan polosnya, Cita hanya diam saja, tapi masih terdengar isakan darinya.11978Please respect copyright.PENANACzkb7NN8sh
11978Please respect copyright.PENANARNA69zQ23U
“Ma, mama kenapa? Kok malah mama nangis?” tanya Andi lagi sambil tangannya berusaha menarik bahu Cita agar bisa dia lihat.11978Please respect copyright.PENANAvSf2i174Y4
11978Please respect copyright.PENANAAHVRz0mNqt
11978Please respect copyright.PENANAZzc23UT2k1
Tapi Andi terkejut mendapat balasan dari Cita. Cita menepis tangan Andi, mempertahankan posisinya memunggungi Andi. Andi jadi bingung dibuatnya. Karena tadi dia merasa kalau Cita ikut menikmati persetubuhan mereka, tapi kenapa malah akhirnya jadi menangis?11978Please respect copyright.PENANAi3yfIKjvpz
11978Please respect copyright.PENANAQ0DYZo3rAZ
11978Please respect copyright.PENANA8FOgHKuonq
“Ma, mama kenapa sih? Kok mama jadi nangis gini?” tanya Andi mengulangi pertanyaannya yang tadi, dan Cita masih bungkam dalam isakannya.11978Please respect copyright.PENANAifLWUuBLd8
11978Please respect copyright.PENANAPfZlvlU4qH
11978Please respect copyright.PENANAGSG4rUK5Iv
Andi jadi makin bingung. Dia mencoba meraih tubuh Cita lagi, tapi kembali tangannya ditepis. Cita tak mau menghadap kearahnya. Andi benar-benar bingung kenapa Cita malah seperti itu. Sekali lagi diraihnya tubuh Cita, kali ini dengan sedikit memaksa, dan kembali mendapat perlawanan dari Cita. Tapi Andi benar-benar memaksa hingga Cita posisinya jadi terlentang, tapi kepalanya masih tidak mau melihat kearah Andi. Dengan sedikit paksa, Andi meraih pipi Cita dan dia gerakan agar menoleh kearahnya. Dan ternyata, air mata Cita sudah mengalir cukup deras, membuat Andi makin bingung.11978Please respect copyright.PENANAqO08dJIBOl
11978Please respect copyright.PENANAEYaZNaswx8
11978Please respect copyright.PENANAROtATq2fN6
“Ma, mama kenapa kok jadi nangis gini ma? Papa salah ya? Bukannya mama tadi menikmatinya juga?” tanya Andi. Pertanyaan yang tiba-tiba membuat Cita menatap tajam kearahnya. Andi terkejut. Belum pernah selama ini Cita menatapnya setajam itu. Ini pertama kalinya, dan Andi tidak mengerti apa maksudnya.11978Please respect copyright.PENANAiHfXXHBXCe
11978Please respect copyright.PENANAyGx3zSKAB6
“Kamu udah janji, tapi kamu ingkar. Kamu tau aku tidak suka seperti itu, tapi kamu lakuin lagi. Aku nggak suka, mas” ucap Cita agak bergetar diantara tangisnya.11978Please respect copyright.PENANAgl2GYT3eAM
11978Please respect copyright.PENANAauR743GAiw
11978Please respect copyright.PENANAqQ09bpoYiB
Andi kaget. Tak pernah Cita bicara dengan nada seperti itu sebelumnya. Apalagi sejak punya anak, sudah jarang sekali mereka saling memanggil dengan panggilan aku-kamu. Hampir tidak pernah lagi Cita memanggilnya mas. Kali ini dia melakukannya. Apa dia marah padaku? Tapi marah kenapa? Batin Andi.11978Please respect copyright.PENANAjYNeQTvjGa
11978Please respect copyright.PENANAxCpjJfc0ub
Cita kemudian kembali bergerak memunggungi Andi. Kali ini Andi tidak berusaha menahannya, karena dia masih bingung dengan maksud Cita.11978Please respect copyright.PENANAYpY2dp2u1J
11978Please respect copyright.PENANAZwlpYTkORL
Janji? Janji apa sih? Cita kenapa sih kok jadi marah sampai nangis gini? Batin Andi. Dia benar-benar bingung dengan sikap Cita ini.11978Please respect copyright.PENANAubVCl8JzD7
11978Please respect copyright.PENANApxTbth1yi1
Astaga! Oh iya, janji itu. Ah kenapa aku tidak mengingatnya sama sekali? Kenapa aku melanggarnya? Pantas saja dia marah. Batin Andi, yang sudah mulai paham apa yang membuat Cita tidak suka.11978Please respect copyright.PENANASnEqPlPB65
11978Please respect copyright.PENANApibwquhjBo
11978Please respect copyright.PENANAiDtmvI14jG
“Ma, maaf ma. Maafin papa. Papa nggak bermaksud ingkar janji. Papa hanya kebawa emosi aja tadi” ucap Andi sambil memeluk istrinya. Tapi Cita tak bergeming. Sikapnya benar-benar dingin.11978Please respect copyright.PENANAAUx9W0xAiq
11978Please respect copyright.PENANA6gneyto4Az
11978Please respect copyright.PENANAFd1aMnmJbN
“Maafin papa ma, papa bener-bener kebawa emosi. Papa cuma pengen ngebuktiin sama mama kalau papa nggak pernah mikirin orang lain. Papa cuma mikirin mama. Cuma mama yang ada dipikiran dan hati papa. Maafin papa ma” ucap Andi masih terus membujuk istrinya.11978Please respect copyright.PENANA7QJS9VBHgO
11978Please respect copyright.PENANA3r6ZPybKr2
11978Please respect copyright.PENANAEj0y3GrXBg
“Apa kamu nggak bisa bedain mana yang bercanda mana yang serius?” ucap Cita, masih dengan nada yang bergetar karena dia juga masih menangis.11978Please respect copyright.PENANANi0EjcOKO9
11978Please respect copyright.PENANAV5hNtcTzke
11978Please respect copyright.PENANAaTlUtb3hgg
“Maaf ma, maafin papa. Papa yang salah, maafin papa” Andi benar-benar tidak tahu harus bagaimana lagi. Karena ini adalah pertama kalinya Cita semarah ini padanya.11978Please respect copyright.PENANA9HyAFbfz8L
11978Please respect copyright.PENANA6QgD4Y3XsM
11978Please respect copyright.PENANAiZ4EEKyIgI
Sejak kenal dengan Cita, sampai mereka pacaran dan akhirnya menikah, beberapa saat yang lalu, tak pernah Cita sampai semarah ini padanya. Cita adalah seorang wanita penyabar, penurut dan setia. Hampir tidak pernah dia membantah kata-kata Andi. Bahkan sejak menikah, hampir semua keputusan yang dibuat Cita, soal apapun, selalu atas persetujuan Andi. Tapi kali ini, Andi benar-benar melihat sisi lain dari Cita yang tidak pernah dia tahu sebelumnya. Dan dia bingung, bagaimana cara menghadapinya. Dia tidak tahu bagaimana caranya menenangkan kemarahan Cita itu.11978Please respect copyright.PENANADQeBSakMye
11978Please respect copyright.PENANAUmTVYitdH9
Cita menggeliatkan badannya meminta Andi melepaskan pelukannya. Andi paham keinginan Cita. Karena tak ingin membuat istrinya makin marah, diapun melepaskan pelukannya. Lalu dia menarik selimut untuk menutupi tubuh Cita. Dan Cita masih diam saja, sangat dingin kepada Andi. Andi terus berbaring menyamping kearah Cita, berharap istrinya mau berbalik lalu memaafkan dirinya. Tapi ditunggu beberapa saat istrinya sama sekali tidak bergerak. Tapi Andi sedikit lega karena isak tangis istrinya perlahan mulai reda. Malam itu, dengan perasaan galau, Andipun tertidur.11978Please respect copyright.PENANAtT04lfdXuJ
11978Please respect copyright.PENANAY0maFp7oXW
*11978Please respect copyright.PENANAaeb0chhxJT
*11978Please respect copyright.PENANAAdQ5VAx0qG
*11978Please respect copyright.PENANAK170uN74bV
*11978Please respect copyright.PENANAATC6n17pMS
11978Please respect copyright.PENANAhzq4mA2wMV
Keesokan harinya, ‘perang dingin’ antara Cita dan Andi masih berlanjut. Andi sempat melontarkan senyuman kepada Cita, tapi Cita tak menanggapinya sama sekali. Dia masih marah kepada suaminya itu. Berangkat kerjapun Cita tak mau diantar oleh Andi. Dia berangkat duluan dengan mengendarai motor maticnya dengan alasan ada keperluan. Andi tak ingin memaksanya, karena tak ingin membuat Cita makin marah kepadanya.11978Please respect copyright.PENANAUcV9px9J6T
11978Please respect copyright.PENANAUqIa5qFnFA
Dikantor, Andi jadi sama sekali tidak fokus bekerja. Beberapa kali dia ditegur oleh pak Bowo karena malah lebih sering terlihat melamun daripada kerja. Teman-teman Andi juga menyadari perubahan Andi itu, tapi belum mau menanyakan apapun karena mereka sendiri masih sibuk dengan pekerjaanya.11978Please respect copyright.PENANAsvUQtuZrXF
11978Please respect copyright.PENANAnI8lTCLg4N
Meskipun sudah ditegur oleh pak Bowo, tapi Andi masih saja terlihat melamun. Dia seperti tidak peduli dengan pekerjaannya. Dia hanya kepikiran istrinya. Kepikiran amarah Cita yang ternyata cukup menakutkan baginya. Memang Cita tidak sampai mengamuk atau berkata-kata kasar padanya. Tapi justru diamnya Cita kepadanya itu yang paling menakutkan bagi Andi. Dia merasa lebih baik Cita memarahinya, menumpahkan semuanya daripada terus terdiam. Karena semua ini memang salahnya.11978Please respect copyright.PENANAYFMGAyrQyv
11978Please respect copyright.PENANAyuCihOBJ1y
11978Please respect copyright.PENANAJaoWqMYztc
“Mas Andi, mas” tiba-tiba lamunan Andi terpecah karena seseorang memanggilnya.11978Please respect copyright.PENANAVYnGukEZWW
11978Please respect copyright.PENANA0SS8NPCxFY
“Eh, kenapa Is?”11978Please respect copyright.PENANAeur57Xn9nw
11978Please respect copyright.PENANAeVESdSynj6
“Dipanggil ke ruangan pak Bowo” jawab orang yang memanggilnya.11978Please respect copyright.PENANACrmq5k0sff
11978Please respect copyright.PENANAJiHz6TjXtX
11978Please respect copyright.PENANA5nMgcgX7vS
Andi tak menjawab, hanya mengangguk. Dengan enggan dia meninggalkan kursinya untuk menuju ruangan pak Bowo. Dia mengetuk pintu dan dipersilahkan masuk oleh pak Bowo. Dia dipersilahkan duduk. Pak Bowo hanya menatapnya, membuat Andi jadi bingung.11978Please respect copyright.PENANAooj7mvWX95
11978Please respect copyright.PENANA3stPIvGPZS
11978Please respect copyright.PENANAZ5U5Pfh1zd
“Hmm, bapak manggil saya?” tanya Andi.11978Please respect copyright.PENANAb60qFdEt7k
11978Please respect copyright.PENANAB6SihKUzNr
“Iya” jawab pak Bowo.11978Please respect copyright.PENANA2TieYYMUPC
11978Please respect copyright.PENANAZ2TcEKVLNW
“Hmm, ada apa ya pak?” tanya Andi lagi.11978Please respect copyright.PENANAqeVtOSWWmc
11978Please respect copyright.PENANAIReGEAEART
“Menurutmu kenapa kamu aku panggil?” pak Bowo malah balik bertanya. Andi malah kebingungan karena dia benar-benar tak tahu kenapa dipanggil. Andi sebenarnya termasuk orang yang cerdas, tapi kondisinya yang sedang galau benar-benar membuatnya linglung, lalu hanya menjawab dengan gelengan kepala saja.11978Please respect copyright.PENANALES7lzbQQI
11978Please respect copyright.PENANAIQZBlQcDj4
“Kamu itu sebenarnya kenapa Di? Ada masalah apa? Kenapa hari ini kerjaan kamu jadi kacau begini?” tanya pak Bowo.11978Please respect copyright.PENANAilmtY1UwFA
11978Please respect copyright.PENANApGJGsdbaNU
“Hmm, nggak kok pak, nggak ada apa-apa” jawab Andi mencoba mengelak.11978Please respect copyright.PENANA0lJnFN79cv
11978Please respect copyright.PENANAOJPB7Bv7lw
“Nggak mungkin kalau nggak ada apa-apa. Kamu seperti bukan Andi yang biasanya. Beberapa tahun kita kerja bareng, baru kali ini kamu kayak gini. Ada apa sebenarnya?”11978Please respect copyright.PENANAtmUsV1YGY9
11978Please respect copyright.PENANA1cpy8ij5L0
11978Please respect copyright.PENANA0PWhiH6duJ
Andi menunduk. Memang benar, dia sudah lebih dari 2 tahun bekerja dibawah pimpinan pak Bowo sejak pak Bowo dipindahkan kesini. Dan memang, sejak mulai bekerja, baru kali ini benar-benar tidak bisa fokus dengan pekerjaannya. Semua karena dia memikirkan kemarahan istrinya, gara-gara ulahnya semalam.11978Please respect copyright.PENANASMh48uCprf
11978Please respect copyright.PENANAK17Nl6zc0E
11978Please respect copyright.PENANAgT9qXwHXyr
“Hmm, saya memang ada sedikit masalah pak” jawab Andi.11978Please respect copyright.PENANAZ4YP2xGyqj
11978Please respect copyright.PENANAx8EbxkOKK5
“Masalah apa? Masalah sama kerjaan? Atau masalah keluarga?” tanya pak Bowo.11978Please respect copyright.PENANAYHy4hfzrXk
11978Please respect copyright.PENANAE604yPM9q2
“Masalah keluarga pak. Tapi maaf, saya tidak bisa menceritakannya” jawab Andi.11978Please respect copyright.PENANAqPURMd6Xi2
11978Please respect copyright.PENANADqf589yrXC
“Yaudah kalau memang itu masalah keluarga, karena saya juga nggak mau ikut campur. Tapi aku minta sama kamu, tolong profesional Di. Jangan campur adukan masalah pribadi sama kerjaan. Udah sering saya ngomong ini ke kalian semua. Saya nggak mau kerjaan jadi terganggu karena masalah pribadi kalian” ucap pak Bowo. Andi hanya mengangguk saja.11978Please respect copyright.PENANAU1OIileiTz
11978Please respect copyright.PENANAJWkoGLYHYJ
“Kalau memang kamu punya masalah yang berat, ada baiknya kamu ambil cuti. Selesaikan dulu masalahmu baru kamu masuk kerja lagi. Daripada sekarang ini, kamu masuk tapi nggak ngapa-ngapain, malah ngebuat yang lainnya jadi nggak nyaman”11978Please respect copyright.PENANAPga9T5Ty7t
11978Please respect copyright.PENANAYPAT3JHrB8
“Iya pak, maafkan saya pak” ucap Andi.11978Please respect copyright.PENANA0Z9MxS7oNZ
11978Please respect copyright.PENANAfWB1eS3dTx
“Apa sebaiknya kamu pulang saja sekarang? Kalau memang mau cuti segera kamu urus biar bisa saya tandatangani” ucap pak Bowo.11978Please respect copyright.PENANABlH7fT8SQa
11978Please respect copyright.PENANALJobbAvhZp
“Tidak pak, saya lanjut kerja saja, dan sepertinya saya tidak perlu cuti” jawab Andi.11978Please respect copyright.PENANA1kfiGlZLyM
11978Please respect copyright.PENANApciFbBB4zE
“Yaudah, tapi tolong kamu bener-bener fokus sama kerjaan. Sekali lagi kamu ngelamun kayak tadi mendingan kamu pulang aja”11978Please respect copyright.PENANAeFNYYXoPFP
11978Please respect copyright.PENANAM3EgvevCA8
“Iya pak”11978Please respect copyright.PENANAtQPf4m4ka6
11978Please respect copyright.PENANA6gNY745qq2
“Yaudah, kamu bisa kembali ketempatmu”11978Please respect copyright.PENANAgwRbxhZ7ws
11978Please respect copyright.PENANA8vhPPGQiUx
“Baik pak, makasih” ucap Andi.11978Please respect copyright.PENANA9Iyf7KAI0k
11978Please respect copyright.PENANAjxz98Jn2Jb
11978Please respect copyright.PENANAQwUEzcG442
Sebelum dia beranjak, dia sempat menatap pak Bowo.11978Please respect copyright.PENANA05EcOM1g4A
11978Please respect copyright.PENANAZob936MtkG
Ini semua gara-gara kamu pak, gara-gara fantasi gila kamu yang bikin aku jadi kepikiran kayak gini, dan ngebuat Cita marah. Ini bukan salahku sepenuhnya pak, ini salahmu juga, batin Andi.11978Please respect copyright.PENANA2S7tT607Xt
11978Please respect copyright.PENANAU6Nr8vtXo6
Dia menganggap pak Bowolah yang menjadi sumber masalahnya. Gara-gara mengintip dan mengetahui fantasi pak Bowo, itu membuat Andi jadi berpikir yang tidak-tidak. Akibatnya dia melampiaskan itu kepada Cita yang sama sekali tidak tahu apa-apa. Sangat wajar jika Cita marah. Tapi Andi tak mau sepenuhnya disalahkan. Dia menganggap pak Bowo punya andil atas kesalahan itu.11978Please respect copyright.PENANAVHzZzIw9hn
11978Please respect copyright.PENANApzAQkCk35l
Setelah Andi keluar dari ruangan pak Bowo, tanpa diketahui oleh Andi pak Bowo malah senyum-senyum. Dia mengira-ngira, jangan-jangan Andi sedang punya masalah dengan istrinya. Pak Bowo yang sebenarnya tak pernah mau tahu urusan pribadi anak buahnya, kali ini jadi tertarik untuk mencari tahu. Dia masih belum tahu bagaimana caranya, tapi dia sudah bertekad untuk mencari tahunya. Siapa tahu, dia bisa memberikan ‘solusi’ kepada istri Andi, bukan kepada Andi.11978Please respect copyright.PENANAtqi3BzdFjV
11978Please respect copyright.PENANA2GpU53qz7i
*11978Please respect copyright.PENANAoANlTzvEoB
*11978Please respect copyright.PENANAZYMxDTdy99
*11978Please respect copyright.PENANAQhkuymG4hx
*11978Please respect copyright.PENANALSXxpxXqP9
*11978Please respect copyright.PENANAQDifJXZtAv