Andi masih menatap wajah Cita yang sesekali tersenyum melihat hpnya. Andi tahu apa yang dilihat oleh Cita. Sebuah gambar meme lucu yang biasa dishare oleh akun guyonan. Andi sempat melirik gambar itu juga. Lucu sih, tapi Andi tidak tertawa. Pikirannya sedang penuh oleh pertanyaan-pertanyaan tak masuk akal tentang Cita. Dia kembali melihat wajah istrinya yang masih senyum-senyum itu. Kembali, dia merasa ketidakrelaan jika sampai hal yang terpikirkan olehnya itu terjadi.12567Please respect copyright.PENANAkKaPOF0oxk
12567Please respect copyright.PENANAVkGFRjexvG
12567Please respect copyright.PENANACic5Ys4qQo
“Oh iya pa, tadi itu pas disalon ada yang lucu loh” ucap Cita tiba-tiba.12567Please respect copyright.PENANAKArA2ZyN2Z
12567Please respect copyright.PENANAtpElZ9Z035
“Eh, apa yang lucu ma?” Andi kaget, tapi berusaha menguasai dirinya. Dia tak ingin Cita menyadari kalau dirinya sedang banyak pikiran. Banyak pertanyaan lebih tepatnya.12567Please respect copyright.PENANAtKKkonVODy
12567Please respect copyright.PENANAH5jwIUSzBM
“Jadi kan yang ngelola salon itu pa, dia itu kan cowok ya sebenarnya, tapi lagaknya kayak cewek banget pa, melambai abis gitu” ucap Cita sambil tertawa kecil.12567Please respect copyright.PENANALaF6C3sGLS
12567Please respect copyright.PENANAQasWgh1rs8
“Maksudnya ma? Kayak banci salon gitu?”12567Please respect copyright.PENANAPw0LcIa5Pl
12567Please respect copyright.PENANA50wOdqHxEX
“Ya gitu deh pa. Jadi kan nama aslinya Robi, tapi dia maunya dipanggil jeung Rosa. Udah gitu, ih gayanya itu lho pa, cewek banget. Aku sama mbak Nada aja kalah centil, haha”12567Please respect copyright.PENANA2QQGJn9QZx
12567Please respect copyright.PENANA0jXrDX1H4r
“Haha masa sih ma?”12567Please respect copyright.PENANATxggnpepUG
12567Please respect copyright.PENANA8GPXEPZj1q
“Iya pa. Mana tadi dia tuh sama mbak Nada kan langsung meluk terus cipika cipiki gitu. Eh pas dikenalin sama mama, mama juga digituin pa”12567Please respect copyright.PENANAlA8SDF4eL8
12567Please respect copyright.PENANAEJQ3R39GHe
“Hah? Masa sih ma? Mama nggak marah gitu?”12567Please respect copyright.PENANAz05zsi1KFy
12567Please respect copyright.PENANAxrfOQ3nWKD
“Ya awalnya kaget, marah. Lebih tepatnya risih sih, kan selama ini nggak pernah ada yang meluk sama nyium pipi mama selain papa. Tapi ya gitu, mau marah nggak jadi, malah jadinya aku ketawa-tawa aja ngeliat tingkahnya si Robi itu, eh Rosa ding, hehe”12567Please respect copyright.PENANAYo6HVwrHuq
12567Please respect copyright.PENANAa2Z4sJJWPb
“Lha kok mama nggak marah?”12567Please respect copyright.PENANAwayv6MgSEN
12567Please respect copyright.PENANAxJdVGApoOx
“Ya gimana ya pa. Abis kata mbak Nada jeung Rosa itu emang orangnya kayak gitu. Casingnya aja yang cowok, tapi jiwanya cewek. Lha dandanannya aja tebelan dia daripada kami, hehe. Papa kalau ngeliat langsung pasti geli deh pa. Apalagi dia itu genit-genit gitu kalau sama cowok, haha. Duh mama kalau inget lagi jadi nggak bisa nahan ketawa pa” ucap Cita sambil terus tertawa mengingat apa yang terjadi disalon tadi.12567Please respect copyright.PENANAy0DgMvL6Mi
12567Please respect copyright.PENANA4u1y7JfoJp
“Haha masa sih ma? Kok papa jadi penasaran ya sama orangnya?”12567Please respect copyright.PENANA1jNqxF04xW
12567Please respect copyright.PENANAAYPiWPPAsi
“Wah sayangnya mama nggak punya fotonya pa. Bentar deh, mama tanya mbak Nada siapa tau dia punya”12567Please respect copyright.PENANAgmLjxkuIKm
12567Please respect copyright.PENANAKgXGxeK0wZ
12567Please respect copyright.PENANA44C9uhlbxc
Andi hanya diam saja sementara Cita mengirimkan chat pada Nada. Tak lama kemudian Nada membalas dan mengirimkan foto Rosa kepadanya. “Nih pa” ucap Nada sambil menunjukan foto yang dikirim oleh Nada. “Lucu kan orangnya?”12567Please respect copyright.PENANAREDOSKCr4s
12567Please respect copyright.PENANATltvzcbkKB
12567Please respect copyright.PENANAgttTaZwMEp
Andi tak menjawab, hanya melongo saja. Memang benar apa yang dikatakan oleh Cita. Difoto itu nampak seorang lelaki berbadan lumayan tegap, namun pakaian dan dandanannya membuat Andi jadi geli. Padahal menurut Andi, kalau lelaki itu berdandan normal, sepertinya cukup tampan ditambah dengan badannya yang ideal. Kalaupun dia memilih untuk ‘menjadi’ lelaki tulen, pasti tidak sulit baginya untuk mendapatkan wanita.12567Please respect copyright.PENANAgX5ycCzGUX
12567Please respect copyright.PENANAEGu77jjUVu
Melihat reaksi Andi yang hanya melongo membuat Cita makin girang tawanya. Dia sudah menebak sebenarnya karena tahu Andi agak geli, atau boleh dibilang jijik dengan orang-orang seperti itu. Meskipun tak pernah bertemu langsung, tapi kalau misalnya ada acara di tv yang menampilkan seorang lelaki yang berdandan dan berlagak layaknya cewek, Andi langsung bergidik geli.12567Please respect copyright.PENANAvrTXEIWn0o
12567Please respect copyright.PENANAIIdMeZzACD
Namun tanpa Cita tahu, sebenarnya Andi punya pemikiran lain. Tadinya dia menganggap orang-orang seperti Robi yang memilih untuk menjadi Rosa, alias lelaki tulen yang memilih untuk tampil layaknya seorang cewek, adalah sebuah kelainan. Dia tidak menyalahkan pilihan mereka, hanya saja dia tak habis pikir, dan agak kurang suka dengan orang-orang seperti itu.12567Please respect copyright.PENANAih6r685khH
12567Please respect copyright.PENANADVYri8OBzB
Tapi tiba-tiba Andi punya pemikiran lain. Gara-gara prasangka buruknya pada pak Bowo, yang merembet jadi berpikir yang tidak-tidak pada Salim. Sekarang Andi jadi berpikir yang tidak-tidak juga terhadap orang yang baru dibicarakan oleh istrinya tadi.12567Please respect copyright.PENANAPCgtV6bEx1
12567Please respect copyright.PENANAgZnAHK6iIS
Mungkinkah Robi itu berpenampilan dan bersikap seperti perempuan hanya sekedar akting saja? Mungkinkah Robi itu sebenarnya punya tujuan lain? Apakah tujuan dari penampilan Robi yang menjadi Rosa itu justru untuk menggaet wanita-wanita agar bisa dia tiduri? Bukankah setiap orang pasti punya nafsu? Dan bagaimanapun juga Robi adalah seorang lelaki, sesosok makhluk yang punya penis, yang butuh pelampiasan untuk nafsunya.12567Please respect copyright.PENANA1XBcJnFh0o
12567Please respect copyright.PENANA1FjFohInb5
Apakah itu hanya akal-akalan Robi saja? Dengan berlagak menjadi perempuan, otomatis perempuan-perempuan tulenpun akan jadi gampang dekat dengannya, karena tak merasa khawatir ataupun takut akan diapa-apakan, karena menganggap orientasi seksual orang seperti Robi sudah berubah. Tapi bagaimana kalau ternyata Robi hanya seperti itu agar para perempuan lebih mudah diakali? Bagaimana jika Robi hanya memainkan peran agar bisa menjerat perempuan sebanyak-banyaknya dan lalu menikmati mereka sepuasnya?12567Please respect copyright.PENANACGeU7NL1cy
12567Please respect copyright.PENANAqLMKxlONem
Beragam pikiran negatif tentang Robi bermunculan dikepala Andi. Apalagi dia sama sekali tidak kenal Robi, tidak tahu Robi yang sebenarnya itu seperti apa. Jadi seolah-oleh semua pemikiran yang sebenarnya hanya asumsi itu, seperti sebuah kenyataan bagi Andi.12567Please respect copyright.PENANARXnTkF44cC
12567Please respect copyright.PENANAms3NuApeVq
Dan kini, selain Salim, Andi juga berpikir apakah Robi juga akan melakukan hal buruk kepada istrinya? Dan apakah sebelumnya, Nada sudah benar-benar menjadi korban Robi dan Salim? Apakah Nada sudah bertekuk lutut kepada mereka sehingga hanya bisa menurut ketika diminta untuk mencarikan mangsa baru, dan itu adalah Cita? Apakah yang direncanakan oleh Robi dan Salim kepada Cita? Apakah hanya ingin menjadikannya model untuk salonnya, atau ada tujuan lain?12567Please respect copyright.PENANA01gvwaGkj6
12567Please respect copyright.PENANA3UikYrU2tx
12567Please respect copyright.PENANA6wOQjTAvb3
“Pa.. kok papa malah ngelamun sih?”12567Please respect copyright.PENANAn6fobGZNQc
12567Please respect copyright.PENANAal36B3k89U
“Eh nggak kok ma, nggak papa, hehe”12567Please respect copyright.PENANAF2vgMzQjee
12567Please respect copyright.PENANAj6aKsZQLIJ
“Hayoo mikirin jeung Rosa ya? Haha”12567Please respect copyright.PENANAwcXHKuTTbt
12567Please respect copyright.PENANAGwvOALowE1
“Eh nggak ya, siapa bilang. Ih amit-amit deh, hiii”12567Please respect copyright.PENANAtfCHFyz14C
12567Please respect copyright.PENANA3K2jg7oJtu
“Haha wah gawat nih, suamiku mulai mikirin cewek lain, haha” goda Cita.12567Please respect copyright.PENANAfkqVsynW1r
12567Please respect copyright.PENANAxIMaXhUxGB
12567Please respect copyright.PENANAwjHsfemKUl
Iya ma, aku mikirin dia, tapi bukan seperti yang mama mikir, aku kepikiran yang lain, apalagi dia udah meluk dan nyium pipimu ma, batin Andi.12567Please respect copyright.PENANAiPR8425pWt
12567Please respect copyright.PENANAOLlpOdvCZl
12567Please respect copyright.PENANAMYg6vysAE9
“Eh ehh paa, papa ngapain mmpphh aah paaah..”12567Please respect copyright.PENANAAhqtvmmBVw
12567Please respect copyright.PENANAHCDPKuJQ5J
12567Please respect copyright.PENANACoryMbSwZe
Cita terkejut saat tiba-tiba saja Andi menyergapnya dan langsung menciuminya. Cita gelagapan menerima serangan mendadak dari Andi ini. Sementara Andi tidak peduli dengan protes dari Cita. Dalam pikirannya saat ini, dia hanya ingin membuktikan, bahwa dialah penguasa Cita satu-satunya. Andi benar-benar tak memberi kesempatan pada Cita untuk menolak. Beberapa kali Cita meronta karena tak siap dan tak suka diperlakukan seperti ini, tapi semua tidak bisa mengalahkan Andi yang entah sedang dikuasai apa, nafsu, amarah, egoisme, atau entahlah.12567Please respect copyright.PENANAEmIVMSWvM2
12567Please respect copyright.PENANAngckqCnJED
12567Please respect copyright.PENANAxhWOQaLEcI
“Paah jangan gini aahh pelaan paahh aauhh hmmpphh..” Cita mulai mengerang kesakitan waktu Andi meremas payudaranya yang berukuran sedang itu dengan keras. Namun secepat itu juga Andi membungkam mulut Cita dengan ciumannya.12567Please respect copyright.PENANAxkNmCfOI1x
12567Please respect copyright.PENANALyIwVPdaES
Baju tidur Cita yang kali ini berbentuk kaos langsung saja ditarik keatas oleh Andi. Sekaligus dengan bh ditarik lepas oleh Andi. Hal itu membuat Cita sedikit kesakitan dan semakin tak nyaman. Tapi belum sempat dia meronta lagi Andi sudah membekap tubuhnya. Bibir Andi kembali memagut bibirnya dengan ganas. Lidah Andi memaksa menerobos masuk dan mengaduk-aduk rongga mulut Cita.12567Please respect copyright.PENANAj15IJpE3a7
12567Please respect copyright.PENANAGHNigCinkO
12567Please respect copyright.PENANApoV1I4yu4y
“Emmpphh hhmmpphh..” Erangan Cita kembali terdengar saat tangan Andi kembali meremas buah dada Cita yang sudah telanjang itu dengan keras. Bahkan putingnya dipelintir dan ditarik dengan kasar oleh Andi.12567Please respect copyright.PENANAbqLd8EKM0P
12567Please respect copyright.PENANAkEKZKK0YfN
12567Please respect copyright.PENANAJH0NVew560
Tubuh Cita bergerak-gerak, kadang menegang, kadang melenting, bukan karena nikmat atau keenakan, tapi justru karena sakit. Belumlah hilang keterkejutan dan rasa sakit yang dirasakan Cita, terasa olehnya tangan Andi memaksa menarik turun celananya beserta celana pendeknya. Dengan bantuan kakinya Andi berhasil meloloskan celana itu dari tubuh Cita sehingga kini Cita dalam kondisi polos tanpa busana sama sekali.12567Please respect copyright.PENANA5TLf9Iit7n
12567Please respect copyright.PENANAA2oLoVAfsU
12567Please respect copyright.PENANApdoLCo2jV0
“Hmmphhh eehhmmpphh aahh paahh hemmpphh..”12567Please respect copyright.PENANAJREuZsH8sy
12567Please respect copyright.PENANAxGw3z2FvP4
12567Please respect copyright.PENANAufTSSwvBG5
Cita mendelik kaget saat dengan kasar salah satu jari Andi masuk ke liang vaginanya yang masih benar-benar kering dan langsung mengocoknya dengan kasar. Tentu saja Cita merasa kesakitan. Dia meronta tapi tak bisa melepaskan diri dari Andi. Dia bahkan mencoba memukul-mukul punggung Andi tapi itu hanya membuat Andi makin beringas padanya. Ciumannya makin menjadi, kocokan jarinya divagina Cita makin kencang, membuat tubuh Cita bergerak-gerak berusaha membebaskan diri.12567Please respect copyright.PENANANmgHaRSHcd
12567Please respect copyright.PENANAreiv29371j
Perlahan-lahan vagina Cita mulai mengeluarkan cairannya sedikit. Bukan karena Cita mulai menikmatinya, hanya reaksi alami dari organ intimnya itu untuk mengurangi rasa sakit yang dibuat oleh jari Andi. Tapi dipikiran Andi lain. Dia mengira Cita mulai menikmati permainannya itu. Tanpa disadari oleh Andi, disudut mata Cita mulai menggenang air matanya. Cita tak tahu, tak habis pikir kenapa suaminya seperti itu.12567Please respect copyright.PENANApDuqWzprfQ
12567Please respect copyright.PENANAu8xTXJu3nL
Karena sudah salah mengira, Andi dengan cepat meloloskan celananya sendiri. Penisnya yang sudah mulai tegang itu dia gesek-gesekan dibelahan bibir vagina Cita. Cita sendiri sudah tak melawan. Sekali lagi, bukan karena dia mulai menikmatinya, tapi dia hanya tak ingin membuang tenaga lebih banyak lagi. Tak tahu pikiran darimana, Cita sudah mengira bahwa Andi ingin ‘memperkosanya’ seperti beberapa hari yang lalu. Sesuatu yang tidak dia suka, sesuatu yang Andi sudah berjanji tidak akan mengulanginya lagi. Tapi entah kenapa, malam ini Andi berbuat seperti itu lagi padanya. Dia mempersiapkan diri untuk menghadapi rasa sakit seperti yang dia alami beberapa waktu lalu ketika suaminya melakukan hal seperti ini juga.12567Please respect copyright.PENANARfk6KhdX0b
12567Please respect copyright.PENANAfOr1YWopKc
Cita pasrah saja ketika Andi dengan kakinya memaksa kaki Cita untuk semakin membuka. Penis Andi belum sepenuhnya tegang sehingga dia masih menggesek-gesekan saja dibibir vagina Cita sambil terus menciumi bibir istrinya itu. Cita benar-benar pasrah, bahkan sama sekali tak membalas ciuman dari Andi. Tak berapa lama kemudian Andi merasakan penisnya sudah siap tempur, diapun melesakkan kepala penisnya membelah bibir kemaluan istrinya.12567Please respect copyright.PENANAzc4zmiFxLx
12567Please respect copyright.PENANAySt1fOr13b
12567Please respect copyright.PENANADtR6alMVk3
“Hhhhmmppphhhh..” Cita memekik saat penis Andi memaksa masuk ke liang senggamanya. Rasanya sakit, sama seperti beberapa waktu lalu. Dan kali ini, genangan air mata yang terkumpul disudut matanya itu akhirnya mengalir juga. Tapi Andi tak melihat itu, dia terlalu bernafsu untuk menyetubuhi istrinya.12567Please respect copyright.PENANAILRxRJf5VA
12567Please respect copyright.PENANA0pWVt6qRiv
12567Please respect copyright.PENANAxiBA8BpquM
Tanpa menunggu lama Andi langsung menghentakan penisnya maju mundur dengan kasar. Dia tak menyadari bahwa vagina istrinya belum cukup basah untuk menerima serangan sefrontal itu. Dia tak menyadari istrinya merasa kesakitan karena kekasarannya itu. Apalagi saat ciumannya dilepas, Cita tak mengerang sakit, hanya menggigit bibirnya saja, dengan mata yang juga terpejam.12567Please respect copyright.PENANASu8km5az8b
12567Please respect copyright.PENANAwKMxb8hRxN
Andi salah mengartikan ekspresi wajah Cita. Dia mengira Cita sedang menikmatinya, nyatanya justru Cita sedang mati-matian menahan sakit di vaginanya. Karena sudah salah mengira dari awal, Andipun makin semangat menggenjot vagina istrinya itu. Makin kencang dia mengeluar masukan penisnya. Makin kasar dia menyetubuhi Cita.12567Please respect copyright.PENANAzUy60NN7Pl
12567Please respect copyright.PENANAMkxRj6RMhM
12567Please respect copyright.PENANAGXhHyiqLLJ
“Aahh maa aahh vagina mama enaakk maaa..” racau Andi ditelinga Cita. Sesekali dia dia menciumi dan menjilat telinga Cita. Juga sesekali dia menggigit cuping telinga Cita yang membuat istrinya itu makin tersiksa.12567Please respect copyright.PENANAyA0Ofc9f85
12567Please respect copyright.PENANA0XncZITB4B
12567Please respect copyright.PENANAuSI3hPeZNA
Cita sama sekali tidak bisa menikmati persetubuhannya malam ini. Dia masih memejamkan mata dan menggigit bibirnya. Dia merasa sakit. Sakit divaginanya, dan sakit dihatinya. Dia tak tahu mengapa suaminya seperti itu. Dia tak tahu mengapa Andi begitu buas menyetubuhinya. Padahal setelah malam itu Andi sudah berjanji untuk tidak berlaku kasar seperti ini lagi kepadanya. Sempat janjinya itu terwujud, sama mereka bercinta dengan penuh kelembutan, seperti yang biasa mereka lakukan sejak malam pertama. Tapi malam ini, Andi kembali mengulanginya, bahkan lebih ganas daripada yang pertama. Cita tidak suka. Sama sekali tidak menikmati.12567Please respect copyright.PENANANRZxyLRQ9X
12567Please respect copyright.PENANAUYv28Lo2JA
Lagi-lagi Andi salah mengira. Dia pikir Cita menyukainya. Dia kira Cita menikmatinya. Melihat apa yang dilakukan oleh istrinya, Andi berpikir kalau Cita hanya sedang menahan desahannya agar tidak sampai keluar seperti saat itu. Hal yang biasa dilakukan Cita ketika mereka bercinta, karena merasa tak enak dengan ibu mertuanya yang juga ada dirumah itu, dikamar sebelahnya.12567Please respect copyright.PENANA33iP2PWOJV
12567Please respect copyright.PENANAxri7T25YnV
Genjotan Andi kian kencang, membuat Cita makin merasa sakit. Meskipun kini vaginanya sudah mulai basah, tapi itu bukan kenikmatan baginya. Itu bukan berarti dia menerima dan menikmati perlakuan Andi. Itu tidak mengurangi rasa sakit divaginanya. Sedangkan Andi, yang dia tahu ketika vagina istrinya semakin basah, berarti istrinya makin ikut menikmati persetubuhan itu. Sehingga, makin kencang dan kasar Andi menyetubuhi Cita.12567Please respect copyright.PENANACYagECeCya
12567Please respect copyright.PENANAiY7DLAnfsC
Cita kemudian merangkulkan tangannya memeluk Andi dengan kencang. Itu sebenarnya dilakukan karena dia sudah makin tidak tahan dengan rasa sakit itu. Tapi bagi Andi, itu tanda bahwa Cita semakin menikmatinya. Andi balas memeluknya, dan makin mengencangkan genjotannya karena dia merasa orgasmenya sudah sedikit lagi. Dia sama sekali tak menyadari bahwa air mata Cita mengalir semakin banyak. Tapi isak tangis Cita tersamar oleh desahan Andi yang justru merasa keenakan.12567Please respect copyright.PENANArRagmSzpQo
12567Please respect copyright.PENANAOslVVlFDov
12567Please respect copyright.PENANAClGd5zsD33
“Aahh mamaaa.. aaahh papa keluaaaar…”12567Please respect copyright.PENANAYzssjSeWlL
12567Please respect copyright.PENANAwVHFpdv9jm
12567Please respect copyright.PENANAsOCzL6uIke
Tubuh Andi menegang. Dia tanamkan penisnya dalam-dalam divagina Cita. Beberapa kali semburan spermanya memenuhi rahim Cita. Beberapa kali masih dia sentakan penisnya didalam vagina Cita, seperti ingin menguras spermanya.12567Please respect copyright.PENANAGWKi6aJuNd
12567Please respect copyright.PENANAeL5tdpOz3c
12567Please respect copyright.PENANAjLz5KbT3vR
“Aaahhh..” Andi mendesah panjang. Dia merasa sangat puas. Puas karena telah menuntaskan birahinya. Puas karena telah melampiaskan apa yang dia rasakan. Entah itu amarah, kekesalan, cemburu, atau asumsi-asumsi tak masuk akal yang menguasainya.12567Please respect copyright.PENANA4SmUcqQ7wD
12567Please respect copyright.PENANAgxBo6QbKJk
Tak lama kemudian dia menarik penisnya dari vagina Cita. Cairan hangat spermanyapun sebagian ikut mengalir keluar. Andi langsung merebahkan tubuhnya disamping tubuh Cita yang masih terdiam sedari tadi. Andi mengatur nafasnya yang memburu. Rasanya puas dan capek sekali. Padahal, sebenarnya dia hanya menggenjot istrinya tak lebih dari 3 menit. 3 menit yang melelahkan dan memuaskan baginya. Namun 3 menit yang menyakitkan bagi Cita.12567Please respect copyright.PENANAtElvKOtlY7
12567Please respect copyright.PENANA5jqoYYdTbm
Setelah beberapa saat tak bergerak, Cita mulai menggerakan tubuhnya. Dia sedikit bergeser, lalu bergerak menyamping, memunggungi Andi. Awalnya Andi tak mempedulikan itu. Dia masih larut dalam kenikmatan dan rasa puas telah menguasai Cita sepenuhnya. Namun sesaat kemudian Andi merasakan bahwa istrinya itu mulai terisak. Andi kaget, dia menoleh kesamping, tapi hanya melihat punggung mulus istrinya.12567Please respect copyright.PENANAtcBzPTYqsw
12567Please respect copyright.PENANAyxQhnXg9Uq
Andi diam sebentar, memastikan yang dia dengar tadi isakan Cita atau bukan. Beberapa saat kemudian barulah dia benar-benar yakin, kalau istrinya itu terisak. Cita menangis.12567Please respect copyright.PENANAfAloFxkd0u
12567Please respect copyright.PENANA6lCCs2rVod
Loh kok nangis? Bukannya tadi dia menikmatinya? Kenapa sekarang menangis? Batin Andi. Diapun mendekati Cita dan menyentuh bahunya.12567Please respect copyright.PENANA2oX7XDCW90
12567Please respect copyright.PENANASbnOuMHLlF
12567Please respect copyright.PENANAZwjMz4MsGn
“Ma, mama nangis?” tanya Andi dengan polosnya, Cita hanya diam saja, tapi masih terdengar isakan darinya.12567Please respect copyright.PENANAoCSrKBCND6
12567Please respect copyright.PENANACAYRqF0oYj
“Ma, mama kenapa? Kok malah mama nangis?” tanya Andi lagi sambil tangannya berusaha menarik bahu Cita agar bisa dia lihat.12567Please respect copyright.PENANAUPxRi7yk6t
12567Please respect copyright.PENANA2UeqAKcBgH
12567Please respect copyright.PENANA4emCj1wcf2
Tapi Andi terkejut mendapat balasan dari Cita. Cita menepis tangan Andi, mempertahankan posisinya memunggungi Andi. Andi jadi bingung dibuatnya. Karena tadi dia merasa kalau Cita ikut menikmati persetubuhan mereka, tapi kenapa malah akhirnya jadi menangis?12567Please respect copyright.PENANAquZOpu2ziI
12567Please respect copyright.PENANAaxVZVcgqo1
12567Please respect copyright.PENANAsI0MouLWxq
“Ma, mama kenapa sih? Kok mama jadi nangis gini?” tanya Andi mengulangi pertanyaannya yang tadi, dan Cita masih bungkam dalam isakannya.12567Please respect copyright.PENANA11RdazGEhU
12567Please respect copyright.PENANARs5VQ9GVSB
12567Please respect copyright.PENANA9DktlFJ1T3
Andi jadi makin bingung. Dia mencoba meraih tubuh Cita lagi, tapi kembali tangannya ditepis. Cita tak mau menghadap kearahnya. Andi benar-benar bingung kenapa Cita malah seperti itu. Sekali lagi diraihnya tubuh Cita, kali ini dengan sedikit memaksa, dan kembali mendapat perlawanan dari Cita. Tapi Andi benar-benar memaksa hingga Cita posisinya jadi terlentang, tapi kepalanya masih tidak mau melihat kearah Andi. Dengan sedikit paksa, Andi meraih pipi Cita dan dia gerakan agar menoleh kearahnya. Dan ternyata, air mata Cita sudah mengalir cukup deras, membuat Andi makin bingung.12567Please respect copyright.PENANAWMMPBqRtta
12567Please respect copyright.PENANASx4DBT3wXQ
12567Please respect copyright.PENANAV5EV4KWG5t
“Ma, mama kenapa kok jadi nangis gini ma? Papa salah ya? Bukannya mama tadi menikmatinya juga?” tanya Andi. Pertanyaan yang tiba-tiba membuat Cita menatap tajam kearahnya. Andi terkejut. Belum pernah selama ini Cita menatapnya setajam itu. Ini pertama kalinya, dan Andi tidak mengerti apa maksudnya.12567Please respect copyright.PENANAnJFLGv43xE
12567Please respect copyright.PENANA2gXGY6PRgN
“Kamu udah janji, tapi kamu ingkar. Kamu tau aku tidak suka seperti itu, tapi kamu lakuin lagi. Aku nggak suka, mas” ucap Cita agak bergetar diantara tangisnya.12567Please respect copyright.PENANAczKc3XlqdP
12567Please respect copyright.PENANAeIxsKi1psK
12567Please respect copyright.PENANAzQ6SkFHz6B
Andi kaget. Tak pernah Cita bicara dengan nada seperti itu sebelumnya. Apalagi sejak punya anak, sudah jarang sekali mereka saling memanggil dengan panggilan aku-kamu. Hampir tidak pernah lagi Cita memanggilnya mas. Kali ini dia melakukannya. Apa dia marah padaku? Tapi marah kenapa? Batin Andi.12567Please respect copyright.PENANAcYFIktwScC
12567Please respect copyright.PENANAfrZBTkdZEo
Cita kemudian kembali bergerak memunggungi Andi. Kali ini Andi tidak berusaha menahannya, karena dia masih bingung dengan maksud Cita.12567Please respect copyright.PENANAyooupcp7rF
12567Please respect copyright.PENANAdEm6oHsKKq
Janji? Janji apa sih? Cita kenapa sih kok jadi marah sampai nangis gini? Batin Andi. Dia benar-benar bingung dengan sikap Cita ini.12567Please respect copyright.PENANAel7UrK5CJk
12567Please respect copyright.PENANAdQj2t2JJcD
Astaga! Oh iya, janji itu. Ah kenapa aku tidak mengingatnya sama sekali? Kenapa aku melanggarnya? Pantas saja dia marah. Batin Andi, yang sudah mulai paham apa yang membuat Cita tidak suka.12567Please respect copyright.PENANAK1V9ipq3EA
12567Please respect copyright.PENANAaU4Fs0CpzU
12567Please respect copyright.PENANA8vFXcIBmLl
“Ma, maaf ma. Maafin papa. Papa nggak bermaksud ingkar janji. Papa hanya kebawa emosi aja tadi” ucap Andi sambil memeluk istrinya. Tapi Cita tak bergeming. Sikapnya benar-benar dingin.12567Please respect copyright.PENANAlsFdiLltVh
12567Please respect copyright.PENANAVDWLXMc4LK
12567Please respect copyright.PENANAXrwyeHWhaR
“Maafin papa ma, papa bener-bener kebawa emosi. Papa cuma pengen ngebuktiin sama mama kalau papa nggak pernah mikirin orang lain. Papa cuma mikirin mama. Cuma mama yang ada dipikiran dan hati papa. Maafin papa ma” ucap Andi masih terus membujuk istrinya.12567Please respect copyright.PENANA6FpRLtkQRO
12567Please respect copyright.PENANAmecsKY1A8J
12567Please respect copyright.PENANA6WX2UR3j1c
“Apa kamu nggak bisa bedain mana yang bercanda mana yang serius?” ucap Cita, masih dengan nada yang bergetar karena dia juga masih menangis.12567Please respect copyright.PENANAGKrflsjxeP
12567Please respect copyright.PENANATkWTJ9diza
12567Please respect copyright.PENANAXyhmrwDap8
“Maaf ma, maafin papa. Papa yang salah, maafin papa” Andi benar-benar tidak tahu harus bagaimana lagi. Karena ini adalah pertama kalinya Cita semarah ini padanya.12567Please respect copyright.PENANAyBcpPMDDIK
12567Please respect copyright.PENANA38bKGp733e
12567Please respect copyright.PENANA6XoPoIbeQe
Sejak kenal dengan Cita, sampai mereka pacaran dan akhirnya menikah, beberapa saat yang lalu, tak pernah Cita sampai semarah ini padanya. Cita adalah seorang wanita penyabar, penurut dan setia. Hampir tidak pernah dia membantah kata-kata Andi. Bahkan sejak menikah, hampir semua keputusan yang dibuat Cita, soal apapun, selalu atas persetujuan Andi. Tapi kali ini, Andi benar-benar melihat sisi lain dari Cita yang tidak pernah dia tahu sebelumnya. Dan dia bingung, bagaimana cara menghadapinya. Dia tidak tahu bagaimana caranya menenangkan kemarahan Cita itu.12567Please respect copyright.PENANABQLEldpwwZ
12567Please respect copyright.PENANAEgqmsOlMWX
Cita menggeliatkan badannya meminta Andi melepaskan pelukannya. Andi paham keinginan Cita. Karena tak ingin membuat istrinya makin marah, diapun melepaskan pelukannya. Lalu dia menarik selimut untuk menutupi tubuh Cita. Dan Cita masih diam saja, sangat dingin kepada Andi. Andi terus berbaring menyamping kearah Cita, berharap istrinya mau berbalik lalu memaafkan dirinya. Tapi ditunggu beberapa saat istrinya sama sekali tidak bergerak. Tapi Andi sedikit lega karena isak tangis istrinya perlahan mulai reda. Malam itu, dengan perasaan galau, Andipun tertidur.12567Please respect copyright.PENANAszpgTon9Gd
12567Please respect copyright.PENANA3mQx7uo8hd
*12567Please respect copyright.PENANAxi7oPSbpGg
*12567Please respect copyright.PENANAvwGARVTlHB
*12567Please respect copyright.PENANAW2LIUeek1a
*12567Please respect copyright.PENANAYddcAxgEK0
12567Please respect copyright.PENANAuKiUs3TkU0
Keesokan harinya, ‘perang dingin’ antara Cita dan Andi masih berlanjut. Andi sempat melontarkan senyuman kepada Cita, tapi Cita tak menanggapinya sama sekali. Dia masih marah kepada suaminya itu. Berangkat kerjapun Cita tak mau diantar oleh Andi. Dia berangkat duluan dengan mengendarai motor maticnya dengan alasan ada keperluan. Andi tak ingin memaksanya, karena tak ingin membuat Cita makin marah kepadanya.12567Please respect copyright.PENANAbt9KKQgYQz
12567Please respect copyright.PENANAD9TLZXfJj7
Dikantor, Andi jadi sama sekali tidak fokus bekerja. Beberapa kali dia ditegur oleh pak Bowo karena malah lebih sering terlihat melamun daripada kerja. Teman-teman Andi juga menyadari perubahan Andi itu, tapi belum mau menanyakan apapun karena mereka sendiri masih sibuk dengan pekerjaanya.12567Please respect copyright.PENANAxCFdgcu7XN
12567Please respect copyright.PENANA0Jz0qQ8C4p
Meskipun sudah ditegur oleh pak Bowo, tapi Andi masih saja terlihat melamun. Dia seperti tidak peduli dengan pekerjaannya. Dia hanya kepikiran istrinya. Kepikiran amarah Cita yang ternyata cukup menakutkan baginya. Memang Cita tidak sampai mengamuk atau berkata-kata kasar padanya. Tapi justru diamnya Cita kepadanya itu yang paling menakutkan bagi Andi. Dia merasa lebih baik Cita memarahinya, menumpahkan semuanya daripada terus terdiam. Karena semua ini memang salahnya.12567Please respect copyright.PENANAeFFLpIWy0t
12567Please respect copyright.PENANA2diOAJAedD
12567Please respect copyright.PENANAfzHWQR8mFI
“Mas Andi, mas” tiba-tiba lamunan Andi terpecah karena seseorang memanggilnya.12567Please respect copyright.PENANAvxBX2TSTgu
12567Please respect copyright.PENANApwO9CGPHRo
“Eh, kenapa Is?”12567Please respect copyright.PENANATVs3DEuJF2
12567Please respect copyright.PENANAen7Pblj2Eh
“Dipanggil ke ruangan pak Bowo” jawab orang yang memanggilnya.12567Please respect copyright.PENANAG8CYtCWNGQ
12567Please respect copyright.PENANA30oYzeTeEv
12567Please respect copyright.PENANANImJ1jIx32
Andi tak menjawab, hanya mengangguk. Dengan enggan dia meninggalkan kursinya untuk menuju ruangan pak Bowo. Dia mengetuk pintu dan dipersilahkan masuk oleh pak Bowo. Dia dipersilahkan duduk. Pak Bowo hanya menatapnya, membuat Andi jadi bingung.12567Please respect copyright.PENANAvNdSMLQfgF
12567Please respect copyright.PENANAn3vxxdvULP
12567Please respect copyright.PENANAzSVlbO0DWR
“Hmm, bapak manggil saya?” tanya Andi.12567Please respect copyright.PENANA4BBjYhhRht
12567Please respect copyright.PENANA529ejLoWwq
“Iya” jawab pak Bowo.12567Please respect copyright.PENANAnDZwPFmccB
12567Please respect copyright.PENANARQwIf2VZW2
“Hmm, ada apa ya pak?” tanya Andi lagi.12567Please respect copyright.PENANACgqrjWsUAi
12567Please respect copyright.PENANAzuPGdadXil
“Menurutmu kenapa kamu aku panggil?” pak Bowo malah balik bertanya. Andi malah kebingungan karena dia benar-benar tak tahu kenapa dipanggil. Andi sebenarnya termasuk orang yang cerdas, tapi kondisinya yang sedang galau benar-benar membuatnya linglung, lalu hanya menjawab dengan gelengan kepala saja.12567Please respect copyright.PENANA9DkdSAkxwS
12567Please respect copyright.PENANANflYsoOlxw
“Kamu itu sebenarnya kenapa Di? Ada masalah apa? Kenapa hari ini kerjaan kamu jadi kacau begini?” tanya pak Bowo.12567Please respect copyright.PENANA2vrjuv7cr7
12567Please respect copyright.PENANAjb84hB3R2A
“Hmm, nggak kok pak, nggak ada apa-apa” jawab Andi mencoba mengelak.12567Please respect copyright.PENANAtvyrbyQ8mn
12567Please respect copyright.PENANAT66AAivVj4
“Nggak mungkin kalau nggak ada apa-apa. Kamu seperti bukan Andi yang biasanya. Beberapa tahun kita kerja bareng, baru kali ini kamu kayak gini. Ada apa sebenarnya?”12567Please respect copyright.PENANACQFab97dr3
12567Please respect copyright.PENANAViu4ZKMiBO
12567Please respect copyright.PENANA2sT6U6VGPW
Andi menunduk. Memang benar, dia sudah lebih dari 2 tahun bekerja dibawah pimpinan pak Bowo sejak pak Bowo dipindahkan kesini. Dan memang, sejak mulai bekerja, baru kali ini benar-benar tidak bisa fokus dengan pekerjaannya. Semua karena dia memikirkan kemarahan istrinya, gara-gara ulahnya semalam.12567Please respect copyright.PENANAWWejJYNwXd
12567Please respect copyright.PENANAIqCzVhe4tE
12567Please respect copyright.PENANADUpygdlsOA
“Hmm, saya memang ada sedikit masalah pak” jawab Andi.12567Please respect copyright.PENANAuo6LSIP7Vx
12567Please respect copyright.PENANAGlHBREQiZ8
“Masalah apa? Masalah sama kerjaan? Atau masalah keluarga?” tanya pak Bowo.12567Please respect copyright.PENANA3D1J0tSpC5
12567Please respect copyright.PENANA4f3kEG6Gia
“Masalah keluarga pak. Tapi maaf, saya tidak bisa menceritakannya” jawab Andi.12567Please respect copyright.PENANAkyBF4usxUy
12567Please respect copyright.PENANA55FAZ7Kq2J
“Yaudah kalau memang itu masalah keluarga, karena saya juga nggak mau ikut campur. Tapi aku minta sama kamu, tolong profesional Di. Jangan campur adukan masalah pribadi sama kerjaan. Udah sering saya ngomong ini ke kalian semua. Saya nggak mau kerjaan jadi terganggu karena masalah pribadi kalian” ucap pak Bowo. Andi hanya mengangguk saja.12567Please respect copyright.PENANAXuMuOl67Hn
12567Please respect copyright.PENANAPuEvrtK1Ew
“Kalau memang kamu punya masalah yang berat, ada baiknya kamu ambil cuti. Selesaikan dulu masalahmu baru kamu masuk kerja lagi. Daripada sekarang ini, kamu masuk tapi nggak ngapa-ngapain, malah ngebuat yang lainnya jadi nggak nyaman”12567Please respect copyright.PENANANBYTdHYEnn
12567Please respect copyright.PENANAQWI7EePFgg
“Iya pak, maafkan saya pak” ucap Andi.12567Please respect copyright.PENANACbylKS4Z7T
12567Please respect copyright.PENANA4Mlcpez0Bg
“Apa sebaiknya kamu pulang saja sekarang? Kalau memang mau cuti segera kamu urus biar bisa saya tandatangani” ucap pak Bowo.12567Please respect copyright.PENANA1M4032D6uU
12567Please respect copyright.PENANAx8ui605AHm
“Tidak pak, saya lanjut kerja saja, dan sepertinya saya tidak perlu cuti” jawab Andi.12567Please respect copyright.PENANA22gU5il9dc
12567Please respect copyright.PENANAGqJQNewbcC
“Yaudah, tapi tolong kamu bener-bener fokus sama kerjaan. Sekali lagi kamu ngelamun kayak tadi mendingan kamu pulang aja”12567Please respect copyright.PENANArQRvfmPg9S
12567Please respect copyright.PENANAdatSpMKRvY
“Iya pak”12567Please respect copyright.PENANA0Xqdjz7wWa
12567Please respect copyright.PENANAWbWJdf03Uo
“Yaudah, kamu bisa kembali ketempatmu”12567Please respect copyright.PENANAJDgfa83djY
12567Please respect copyright.PENANAFx4QvLHLc0
“Baik pak, makasih” ucap Andi.12567Please respect copyright.PENANAnzR9grqfYB
12567Please respect copyright.PENANA2TUyZJlYPP
12567Please respect copyright.PENANAYIKiqJPp9l
Sebelum dia beranjak, dia sempat menatap pak Bowo.12567Please respect copyright.PENANAUDov69HnEv
12567Please respect copyright.PENANAhvhQbMFzry
Ini semua gara-gara kamu pak, gara-gara fantasi gila kamu yang bikin aku jadi kepikiran kayak gini, dan ngebuat Cita marah. Ini bukan salahku sepenuhnya pak, ini salahmu juga, batin Andi.12567Please respect copyright.PENANAhgJno4ykQu
12567Please respect copyright.PENANA3oGF28n96b
Dia menganggap pak Bowolah yang menjadi sumber masalahnya. Gara-gara mengintip dan mengetahui fantasi pak Bowo, itu membuat Andi jadi berpikir yang tidak-tidak. Akibatnya dia melampiaskan itu kepada Cita yang sama sekali tidak tahu apa-apa. Sangat wajar jika Cita marah. Tapi Andi tak mau sepenuhnya disalahkan. Dia menganggap pak Bowo punya andil atas kesalahan itu.12567Please respect copyright.PENANAOc8zCp7NuK
12567Please respect copyright.PENANAXNIupWThlh
Setelah Andi keluar dari ruangan pak Bowo, tanpa diketahui oleh Andi pak Bowo malah senyum-senyum. Dia mengira-ngira, jangan-jangan Andi sedang punya masalah dengan istrinya. Pak Bowo yang sebenarnya tak pernah mau tahu urusan pribadi anak buahnya, kali ini jadi tertarik untuk mencari tahu. Dia masih belum tahu bagaimana caranya, tapi dia sudah bertekad untuk mencari tahunya. Siapa tahu, dia bisa memberikan ‘solusi’ kepada istri Andi, bukan kepada Andi.12567Please respect copyright.PENANAPTDZ7z2XEF
12567Please respect copyright.PENANAWFACVHCRaT
*12567Please respect copyright.PENANAsJ7u2TrCCw
*12567Please respect copyright.PENANAbVGQ7ENCNp
*12567Please respect copyright.PENANAdlPMyDkjXY
*12567Please respect copyright.PENANAFUHupdxWEz
*12567Please respect copyright.PENANAcPDbILXpT6