10205Please respect copyright.PENANAOn3Wy9AQCM
10205Please respect copyright.PENANAH6hOcUpGvW
Sudah 2 hari lamanya Cita dan Andi diam-diaman. Sebenarnya Andi sudah berusaha mengajak bicara Cita, tapi Cita terlihat masih marah pada Andi. Pembicaraan merekapun hanya sekedarnya saja, seperti mengingatkan untuk mandi, mengajak makan atau pamit waktu mau berangkat kerja. Selama 2 hari ini juga Cita masih pulang pergi kantor sendiri, tidak mau diantar oleh Andi. Biasanya Andi mengantarnya, sedangkan pulangnya Cita akan nebeng temannya yang kebetulan searah. Tapi karena masih kesal pada Andi, Cita masih saja berangkat sendirian kekantor. Sebenarnya Andi mengikutinya dari belakang, hanya untuk memastikan istrinya sampai kantor dengan selamat.10205Please respect copyright.PENANASNnhqsAHFR
10205Please respect copyright.PENANATOtnhEzPKZ
Perang dingin mereka bisa dirahasiakan rapat-rapat dari orang lain, termasuk ibu Andi. Meskipun sempat curiga kalau anak dan menantunya ini sedang ada masalah, namun setiap didepan ibu Andi mereka berdua tampak biasa saja. Melihat itu, ibunyapun tidak jadi bertanya. Dia menganggap kalau Andi maupun Cita sudah cukup dewasa untuk bisa menyelesaikan masalah mereka sendiri. Ibu Andi yakin kalaupun mereka ada masalah, pasti bukanlah masalah yang berat. Dan dia juga berharap kalau masalah keduanya bisa cepat selesai.10205Please respect copyright.PENANAZCxnQFGp3f
10205Please respect copyright.PENANAExjxOqi9HO
Andi memang jarang bisa terbuka pada ibunya. Dulu waktu ayahnya masih ada, dia biasa curhat kepada ayahnya. Masalah apapun dia curhatkan pada ayahnya. Mungkin karena sama-sama laki-laki jadi dia merasa lebih nyaman saja kalau curhat dengan ayahnya. Setiap masukan dari ayahnya sepertinya cocok sekali dengan apa yang Andi harapkan. Nasehat dari ayahnya juga rasanya gampang sekali masuk ke kepalanya.10205Please respect copyright.PENANA8HzNfdnTTx
10205Please respect copyright.PENANALztctF1wyM
Beda cerita kalau dengan ibunya. Setelah ayahnya meninggal, Andi memang beberapa kali mencoba untuk curhat dengan ibunya. Tapi dia tetap merasa kurang nyaman. Sehingga lebih sering menyimpan sendiri apa yang dia rasakan. Hanya beberapa saja dia ceritakan pada ibunya, itupun hal-hal yang dirasa tidak terlalu penting. Ya pokoknya yang penting ibunya cukup tahu saja, begitulah kira-kira.10205Please respect copyright.PENANAbOPqdJQ07W
10205Please respect copyright.PENANABruLI8t9eQ
Satu-satunya orang tempatnya berbagi setelah ayahnya tidak ada hanyalah dengan Cita. Dengan Cita dia jadi terbiasa terbuka, terbiasa untuk menceritakan apapun tanpa ada yang ditutup-tutupi. Karena dia sudah merasa nyaman dengan Cita, begitupula Cita kepadanya. Cita juga selalu bercerita apapun kepadanya. Bahkan termasuk dm-dm yang masuk dibeberapa sosmednya, Cita selalu memperlihatkan kepada Andi. Kadang Andipun memerikas hp Cita, dan memang tak ada apapun yang mencurigakan disana.10205Please respect copyright.PENANAStaaovKYQQ
10205Please respect copyright.PENANA9r8WTJJUBv
Tapi sayangnya sekarang malah mereka sedang marahan. Dan itu semua bermula dari kebodohan Andi sendiri. Dia terlalu baper dengan apa yang didengar dari pak Bowo. Memang kata-kata pak Bowo itu sudah keterlaluan sehingga wajar membuatnya emosi. Tapi pak Bowo tidak pernah benar-benar langsung mengatakan itu didepannya. Dia hanya tak sengaja mendengar saja waktu bosnya itu bergumam sambil melihat foto-foto Cita. Tapi hanya dengan begitu saja bayangannya sudah kemana-mana.10205Please respect copyright.PENANA0etQPa6DVZ
10205Please respect copyright.PENANAwiHrhEOq7t
Akibatnya, dia tak mampu mengendalikan emosi saat sedang bersama Cita. Dia terlalu takut apa yang dia bayangkan itu benar-benar terjadi. Sehingga tanpa sadar emosi membuatnya memperlakukan Cita dengan kasar, bukan selayaknya perlakuan suami kepada istrinya.10205Please respect copyright.PENANAxtubo5P6oq
10205Please respect copyright.PENANAzFQmtj4t7u
Hal itu tentu saja membuat Cita kaget dan marah. Sejak kenal dan akhirnya menjalani kehidupan rumah tangga selama 3 tahun, tak pernah Andi sekasar itu pada Cita. Apalagi setelah pertama kali Andi melakukan itu dia sudah sempat menyesal dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi. Tapi nyatanya, bukan hanya mengulangi, tapi Andi justru lebih kasar dari sebelumnya. Cita sudah berusaha mengingatkan tapi Andi sama sekali tak mendengarnya. Hingga membuat Cita benar-benar sakit, baik itu fisik maupun hatinya.10205Please respect copyright.PENANAdImkx5X0Ow
10205Please respect copyright.PENANAOPl4vyEXVb
Cita marah dengan semua itu. Dia tak tahu apa yang membuat suaminya bisa seperti itu, sekasar dan seberingas itu dalam memperlakukannya. Tapi dia tak bisa menerima apapun alasan dari Andi karena Andi sudah berjanji kepadanya. Dan sampai saat ini dia belum bisa memaafkan apa yang diperbuat oleh Andi itu. Malam itu dia merasa kalau Andi tidak menganggap dirinya sebagai istri, tapi sebagai pemuas nafsunya saja. Istri mana yang mau diperlakukan seperti itu?10205Please respect copyright.PENANA70PTDMPywW
10205Please respect copyright.PENANAw7n61ljeQ6
Namun setiap ada ibu mertuanya, Cita berusaha bersikap biasa saja. Kadang saat seperti itu dimanfaatkan oleh Andi untuk bicara dengannya. Tapi karena masih kesal dengan perbuatan Andi dia hanya menjawab seperlunya saja. Cita tahu, ibu mertuanya pasti menyadari ada yang tidak beres antara dirinya dengan Andi. Tapi Cita tidak bisa menceritakan hal itu pada ibu mertuanya. Dia tidak ingin ibu mertuanya justru jadi kepikiran masalah mereka berdua.10205Please respect copyright.PENANAOOU6hHhnTX
10205Please respect copyright.PENANAGtoJZ7PHHu
Selama ini, dia memang sudah cukup dekat dengan ibu mertuanya. Bahkan bisa dibilang, Cita bisa lebih dekat pada ibu mertuanya itu daripada Andi. Apalagi sejak kelahiran anaknya, dimana ibu mertuanya yang lebih sering mengurus anaknya karena dia masih bekerja. Tapi untuk hal yang satu ini, Cita merasa belum perlu untuk cerita pada ibu mertuanya. Dia juga berharap kalau masalah ini bisa cepat selesai. Tapi untuk saat ini, dia masih belum bisa memaafkan Andi.10205Please respect copyright.PENANAZUP0VqKaVB
10205Please respect copyright.PENANA1wBUYw0uib
Selama beberapa hari, kondisi mereka masih belum membaik. Cita masih menolak untuk diantar kerja oleh Andi. Dia masih selalu naik motor maticnya sendiri. Setiap malampun, meskipun masih tidur seranjang, dia hampir tidak bicara dengan Andi. Permintaan maaf Andi masih dia diamkan saja. Kata-kata Andi juga hanya dijawab seperlunya. Sebenarnya dia ingin Andi berterus terang tentang penyebab yang membuat dirinya berubah menjadi begitu kasar. Tapi sepertinya Andi belum menyadari hal itu. Hanya kata maaf saja yang terus terucap, yang lama-lama membuat jengkel Cita juga.10205Please respect copyright.PENANAtRUa1Zipzh
10205Please respect copyright.PENANAGuCgJHjTJf
Sampai akhirnya pada hari sabtu, hari dimana biasanya dia melakukan foto-foto untuk barang endorsenya dengan Andi. Hari ini Cita punya rencana lain. Karena masih perang dingin dengan Andi, dia berencana untuk minta difoto oleh orang lain saja. Dan dia juga sudah janjian dengan orang itu.10205Please respect copyright.PENANAZfIbB8w0IW
10205Please respect copyright.PENANA0q61JAOwSo
Pagi-pagi dia sudah bersiap. Andi masih belum bangun. Memang sudah menjadi kebiasaan Andi kalau setiap weekend dia selalu bangun siang, kecuali mau ada acara pagi-pagi. Cita sengaja tidak membangunkan Andi karena masih malas bicara dengan suaminya itu. Diapun menyiapkan semua yang dia perlukan dan bersiap berangkat.10205Please respect copyright.PENANAfVkk2dExzt
10205Please respect copyright.PENANA8cx9xcW5qa
10205Please respect copyright.PENANAem3RcPiX6I
“Lho Cita, kamu mau kemana pagi-pagi gini udah rapi?” tanya ibu mertuanya.10205Please respect copyright.PENANAo7M91W49eC
10205Please respect copyright.PENANAuETij2WRn0
“Saya mau ketempatnya mbak Nada dulu ya bu, mau foto-foto ini” jawab Cita.10205Please respect copyright.PENANAn8dG3rRsfu
10205Please respect copyright.PENANASTTwzvjOYG
“Nggak sama suamimu?”10205Please respect copyright.PENANAT0W9RPfDIY
10205Please respect copyright.PENANAjyKtLrzgNE
“Nggak bu, mas Andi masih tidur. Saya udah janjian juga sama mbak Nada soalnya”10205Please respect copyright.PENANAVKp3OA7X7E
10205Please respect copyright.PENANAIYzHzDulPi
“Ooh gitu. Hmm, kalian masih marahan ya?” tanya ibu mertuanya.10205Please respect copyright.PENANALYN2qbjrmL
10205Please respect copyright.PENANA7GKuwIkh1x
“Eh.. hmm, ya begitulah bu” jawab Cita.10205Please respect copyright.PENANA9WchTLODmk
10205Please respect copyright.PENANAvIZn5ZHqX1
“Ibu sih tidak tau apa masalah kalian, dan ibu juga nggak maksa kalian buat cerita ke ibu. Tapi kalau bisa, ibu minta apapun masalah kalian, secepatnya kalian selesaikan. Kasihan anakmu lho kalau kalian masih marahan gitu”10205Please respect copyright.PENANAeYxoEgv9rI
10205Please respect copyright.PENANAZDnURLKK63
“Iya bu, saya juga pengennya gitu. Tapi ya gitulah bu, mungkin nggak lama lagi kami bakal baikan kok”10205Please respect copyright.PENANAjked1pym16
10205Please respect copyright.PENANAVACuCPAwxy
“Yasudah kalau begitu”10205Please respect copyright.PENANA7M9NabF4Uq
10205Please respect copyright.PENANAHnsWsKaMQl
“Iya bu. Kalau gitu Cita pamit dulu bu”10205Please respect copyright.PENANAYkjMW30xXv
10205Please respect copyright.PENANAcOmKTC6HXn
“Iya hati-hati nak”10205Please respect copyright.PENANArDctdBGYjO
10205Please respect copyright.PENANAL2SzG606u6
10205Please respect copyright.PENANAVhyHlDmoQz
Setelah pamit Citapun berangkat. Tak sampai setengah jam dia sudah sampai dirumah Nada. Ternyata Nada sedang sendirian dirumah karena suaminya sedang keluar kota. Tak ada siapapun dirumah selain dia, karena Nada memang belum punya anak sampai sekarang, padahal dia juga sudah lama menikah, hampir sama seperti Cita dan Andi.10205Please respect copyright.PENANAioTdWQfO5v
10205Please respect copyright.PENANAh5YsW3t9oB
10205Please respect copyright.PENANACRCQWK7LlA
“Pagi mbak” ucap Cita.10205Please respect copyright.PENANAtnLDM4sWDl
10205Please respect copyright.PENANAdaXlUSeFNq
“Pagi Cit. ya ampun udah nyampe aja, kirain entar agak siangan, aku belum mandi lho ini, hehe”10205Please respect copyright.PENANAGyyulhenAv
10205Please respect copyright.PENANAZVoCNAXMOY
“Hehe iya mbak, nggak papa juga kan kita emang nggak kemana-mana mbak”10205Please respect copyright.PENANAoef6R2HmIu
10205Please respect copyright.PENANADD4bzX9Fbx
“Iya Cit. jadi kamu mau langsung foto-foto sekarang?”10205Please respect copyright.PENANA5zRypKhhvD
10205Please respect copyright.PENANAMXW1govKML
“Entar aja deh mbak, atau terserah mbak Nada aja gimana enaknya”10205Please respect copyright.PENANAiLZd8VHBaE
10205Please respect copyright.PENANAv2zp8COgsr
“Yaudah entar dulu aja ya. Sarapan dulu aja Cit, kamu udah sarapan belum?”10205Please respect copyright.PENANA3lr9FGwjM5
10205Please respect copyright.PENANAe6cktdSM21
“Belum mbak, hehe”10205Please respect copyright.PENANAQ9zpbQj9Xp
10205Please respect copyright.PENANAk6D8rg4NJM
“Yaudah yuk bareng”10205Please respect copyright.PENANAln6J2SH4An
10205Please respect copyright.PENANAbRzK4XaZup
“Iya mbak”10205Please respect copyright.PENANAGQOJ1w4Uzh
10205Please respect copyright.PENANAjob2B7lyH4
10205Please respect copyright.PENANAJph1zDF8jz
Kedua wanita itu kemudian sarapan bersama diselingi dengan obrolan ringan. Nada sebenarnya sudah menduga kalau Cita sedang ada masalah dengan suaminya. Karena selama ini yang Nada tahu, Cita tiap foto untuk barang endorse selalu dengan Andi. Kali ini dia minta dirinya yang memfotokan. Apalagi sekarang dia juga datang sendiri, dan belum sarapan lagi. Tapi Nada masih menahan diri untuk bertanya lebih banyak, takut merusak suasana.10205Please respect copyright.PENANALAFT362q5u
10205Please respect copyright.PENANAdWgtbP5X3e
Setelah makan, mereka lanjut ngobrol diruang keluarga. Masih juga yang diobrolkan adalah hal-hal ringan saja. Setelah itu tak lama Nada pamit untuk mandi. Setelah itu barulah mereka foto-foto. Bukan hanya Cita saja yang difoto oleh Nada, tapi Nada juga difoto oleh Cita. Memang hasilnya tidak sebagus kalau difoto oleh fotografer beneran, tapi untuk posting barang endorse saja itupun sudah cukup.10205Please respect copyright.PENANAyNSLEQvuDm
10205Please respect copyright.PENANAccp3B9vz0S
Sampai siang hari Cita berada dirumah Nada. Mereka sudah selesai foto-foto, dan sepertinya Cita masih malas untuk pulang. Lagian dia merasa nggak enak dengan Nada. Dia ingin menemani Nada lebih lama daripada mantan kakak kelasnya itu sendirian dirumah.10205Please respect copyright.PENANADwrdIPUDGV
10205Please respect copyright.PENANAlw9sKLD58N
*10205Please respect copyright.PENANAgfZSROfFVJ
*10205Please respect copyright.PENANAWnRTGFSueX
*10205Please respect copyright.PENANAiXa9hVrVUg
*10205Please respect copyright.PENANAVqiOpCC4KP
10205Please respect copyright.PENANA7EvHhN3MF6
“Lho, Cita kemana bu?” tanya Andi pada ibunya. Dia baru saja bangun tidur dan tak mendapati Cita ada dirumahnya. Apalagi motor matic Cita juga tidak ada.10205Please respect copyright.PENANAYEjIgmeAmN
10205Please respect copyright.PENANAuTDUMt4hQJ
“Kerumahnya Nada katanya Di” jawab ibunya.10205Please respect copyright.PENANA3JSf2z9tMn
10205Please respect copyright.PENANA22mKgMVe3r
“Kerumah Nada? Ngapain bu?”10205Please respect copyright.PENANAtMEiSBXws8
10205Please respect copyright.PENANAbKwi6CZzc1
“Lha ya nggak tau ibu, emang dia nggak ngomong sama kamu?” tanya ibunya. Sebenarnya ibunya tahu kalau Cita memang tidak pamit pada Andi. Dia juga tahu kalau Cita kerumah Nada untuk foto-foto. Dia hanya ingin tahu saja, seberapa parah keributan antara Andi dengan Cita.10205Please respect copyright.PENANA6UXZMeCVzm
10205Please respect copyright.PENANAYC9sVkm1y6
“Dia nggak bilang apa-apa sama aku tuh bu. Ngapain ya dia kesana?”10205Please respect copyright.PENANA1AfyA2KeEP
10205Please respect copyright.PENANAQBaVQ2ogJk
10205Please respect copyright.PENANAvlGNZkLrid
Ibunya tak menjawab, membuat Andi tambah bingung. Tapi Andi sudah menebak kalau mungkin Cita ketempat Nada untuk foto-foto, atau untuk curhat. Hanya ada 2 kemungkinan itu yang ada dikepala Andi.10205Please respect copyright.PENANAEI2URhVT8g
10205Please respect copyright.PENANA7h5axf32pk
Eh, tunggu dulu. Kalau foto-foto, siapa yang motoin ya? Masa Nada sendiri? Atau suaminya Nada? Atau jangan-jangan, si Salim itu yang diminta buat motoin? Batin Andi dengan bermacam pertanyaan.10205Please respect copyright.PENANAm8X86GuLul
10205Please respect copyright.PENANABLiTsHfeRx
Kalau Salim ada disana, apa iya mereka cuma foto-foto doang? Apa mungkin tidak melakukan hal yang lain? Kalau beneran Nada udah jadi gundiknya Salim, kan bisa aja Cita dijebak, disuruh dateng kesana sendirian, terus digarap sama Salim. Batin Andi.10205Please respect copyright.PENANAINc7WOXJgl
10205Please respect copyright.PENANAjYeDWQFYtS
Andi mulai gelisah memikirkan segala kemungkinan itu. Pikirannya saat ini sedang dipenuhi bayang-bayang apa yang terjadi pada istrinya. Entah Salim, atau siapapun yang diminta untuk memfoto Cita, dia membayangkan lelaki itu sekarang sedang tertawa-tawa penuh kepuasan karena sudah berhasil menikmati tubuh istrinya.10205Please respect copyright.PENANAJqVXmPRe91
10205Please respect copyright.PENANApRCBGsUZP9
Seketika itu juga emosinya memuncak. Bayangan yang silih berganti muncul dikepalanya itu membuat amarahnya naik tak tertahan. Dia melihat jam, sudah jam 11 lewat. Dia tak tahu sejak kapan Cita berangkat, tapi dia tahu istirnya sudah ada dirumah Nada cukup lama. Cukup untuk membuat lelaki yang dia curigai untuk bisa memperdaya Cita.10205Please respect copyright.PENANAGNepacrghO
10205Please respect copyright.PENANA10UsfWD1Ho
Dengan buru-buru sekali Andi mengambil kunci mobilnya dan bergegas menuju rumah Nada. Dia ingin secepatnya sampai disana, berharap dia belum terlambat. Berharap dia bisa menghentikan aksi bejat lelaki yang ingin menikmati tubuh istrinya. Sampai ditengah jalan dia baru sadar, dimana rumah Nada? Dia kemudian pinggirkan mobilnya, berpikir bagaimana caranya mencari rumah Nada. Menghubungi Cita atau Nada pasti akan percuma. Bisa jadi mereka sekarang sedang ‘sibuk’ dan tak akan membalas ataupun mengangkat telponnya. Andi kebingungan bagaimana bisa mencari rumah Nada. Ditambah dirinya yang sedang emosi, membuat otaknya makin tumpul.10205Please respect copyright.PENANAkbIjjfJCoA
10205Please respect copyright.PENANA95AEUvjrik
Ada sekitar 5 menit Andi berhenti disitu, berusaha menenangkan dirinya. Barulah setelah tenang dia ingat ada beberapa orang yang bisa dia hubungi, yang siapa tahu saja salah satu diantara mereka tahu rumah Nada. Setelah mencoba beberapa kali, akhirnya ada yang benar-benar tahu rumah Nada dan Andi mendapatkan alamat lengkapnya. Sialnya, ternyata alamat rumah itu harus berputar cukup jauh dari tempatnya berhenti sekarang.10205Please respect copyright.PENANAKGQaYvMnEb
10205Please respect copyright.PENANAhnqmnns3Ch
Dengan sangat tergesa-gesa Andi memacu mobilnya dengan kecepatan tinggi. Tak peduli dengan orang lain yang hampir dibuatnya celaka. Tak peduli dengan makian orang-orang yang dia lewati. Dia hanya ingin secepat mungkin sampai dirumah Nada untuk menyelamatkan Cita. Selama dijalan Andi hanya bisa mengumpat. Karena dia membawa mobil, jadi tidak bisa selincah motor untuk menembus kemacetan, meskipun sebenarnya tidak terlalu parah macetnya, masalahnya dia sedang sangat terburu-buru.10205Please respect copyright.PENANA4WtAHLVDRW
10205Please respect copyright.PENANAR3woC5oVRD
Akhirnya setelah hampir sejam berkutat dengan jalanan, Andi sampai ke komplek perumahan Nada. Tak lama kemudian dia menemukan rumah yang dia cari. Apalagi didepan rumah itu terparkir motor yang dia kenal, motor Cita. Buru-buru dia parkirkan mobilnya, lalu turun dan segera masuk ke rumah Nada. Terlihat Cita dan Nada sedang duduk-duduk sambil ngobrol santai diruang keluarga.10205Please respect copyright.PENANAhnaobS72oH
10205Please respect copyright.PENANAIGS0qbHsd0
10205Please respect copyright.PENANAc4kEDK0iwB
“Mas Andi?” ucap Nada terkejut mengetahui kedatangan Andi. Apalagi saat itu kondisi Andi masih kucel karena baru bangun tidur dan belum mandi, ditambah rambutnya yang acak-acakan karena pusingnya memikirkan apa yang terjadi pada Cita.10205Please respect copyright.PENANAUepdvklCvF
10205Please respect copyright.PENANAyUJ5gtyzm9
“Ma, kamu ngapain disini?” tanya Andi tanpa mempedulikan Nada.10205Please respect copyright.PENANArtQWAigdJA
10205Please respect copyright.PENANAogbyGlOdyz
“Kamu sendiri ngapain disini?” balas Cita dengan dingin dan datar.10205Please respect copyright.PENANA0G6DCBvDKV
10205Please respect copyright.PENANAuA4oYrLZ1O
“Kalau ditanya itu jawab ma. Kamu ngapain aja disini? Sama siapa aja kalian disini?” tanya Andi, dengan agak membentak yang membuat Nada terkejut. Dia juga menengok kekanan kiri mencari siapa tahu ada orang lain dirumah itu, orang yang dia curigai dalam bayangannya tadi.10205Please respect copyright.PENANANmg6Fto9Ws
10205Please respect copyright.PENANAmA6IFLhktW
“Apa pentingnya buat kamu tahu?” balas Cita yang juga mulai meninggi nadanya, terpancing emosinya.10205Please respect copyright.PENANAmQuqr6XtlT
10205Please respect copyright.PENANAc47AGnZFN4
“Aku ini suami kamu. Kamu kalau pergi-pergi harus dengan seijinku!” bentak Andi.10205Please respect copyright.PENANAcBrBnRet0S
10205Please respect copyright.PENANABCJYbIIBIt
“Jadi kamu masih nganggep aku ini istri kamu?” balas Cita.10205Please respect copyright.PENANAAfUZ1U9LEM
10205Please respect copyright.PENANAZVYcqCozSa
“Apa maksudmu?”10205Please respect copyright.PENANASglKwsiApO
10205Please respect copyright.PENANA6Ro0cSxQJO
“Kamu nggak ngerti apa maksudku? Kamu inget yang kamu lakuin malem itu hah?” balas Cita juga dengan membentak.10205Please respect copyright.PENANAMBwhYH0ufO
10205Please respect copyright.PENANAoSuEbb3ZFJ
10205Please respect copyright.PENANAfsnrPpRYU6
Andi sontak terkejut, tak pernah dia mendengar Cita bicara dengan nada seperti itu. Bahkan dirinya tak sadar kalau dia juga sebelumnya membentak Cita, yang membuat Cita bereaksi seperti itu.10205Please respect copyright.PENANAtx8wmbUoHv
10205Please respect copyright.PENANAcPDHk9QhqR
10205Please respect copyright.PENANA1oP6TWmLg1
“Apa yang kamu lakuin waktu itu, apa itu perlakuan dari seorang suami kepada istrinya? Dan sekarang seenaknya kamu bilang seperti tadi itu hah?” ucap Cita yang masih dengan nada tinggi, tapi kali ini agak bergetar karena dia menahan tangis.10205Please respect copyright.PENANANy5Cysh4l5
10205Please respect copyright.PENANAFsYUW8OUsF
10205Please respect copyright.PENANAXqzY0SixwI
Andi kembali terdiam. Dia tak punya jawaban untuk pertanyaan Cita itu. Ada sebenarnya, tapi tak mungkin Andi mengatakannya. Terbayang betapa konyolnya jawaban itu kalau sampai terucap. Dan entah apa reaksi Cita kalau mendengar jawaban darinya itu.10205Please respect copyright.PENANA4L2FA5n5xK
10205Please respect copyright.PENANApma1LeO2Tu
Air mata Cita sudah turun mengalir tapi dibiarkan saja tanpa diseka. Tatapanya terlihat sangat marah sekali kepada Andi. Andi yang tadinya begitu emosi, juga dengan amarah waktu memasuki rumah Nada, sekarang jadi berubah dengan melihat Cita menangis. Hatinya jadi bimbang. Apakah yang aku pikirkan tadi itu berlebihan? Apakah sebenarnya memang tidak terjadi apapun kepada Cita? Batin Andi.10205Please respect copyright.PENANAmiIOnCXG47
10205Please respect copyright.PENANAloIDTBKZaJ
Nada sejak tadi hanya terdiam saja. Dia jadi semakin yakin kalau dugaannya tadi memang benar. Cita dan Andi memang sedang ada masalah. Meskipun terjadi dirumahnya, dia tidak ingin terlalu ikut campur masalah rumah tangga temannya itu. Dia hanya berharap suara ribut Andi dan Cita tadi tak sampai kedengaran oleh orang lain.10205Please respect copyright.PENANADPIvIJz9ls
10205Please respect copyright.PENANAO4dn8W7jQw
10205Please respect copyright.PENANA6szio5LQSi
“Aku disini buat foto-foto, dan disini cuma ada aku sama mbak Nada. Kamu masuk kerumah orang nggak pake salam, nggak ada sopan-sopannya. Jadi lebih baik kamu pulang aja sekarang. Aku baik-baik aja disini” ucap Cita. Kali ini nadanya tidak setinggi tadi, tapi suaranya makin bergetar diiringi oleh isak tangisnya.10205Please respect copyright.PENANAaf14uHbdWd
10205Please respect copyright.PENANAJAUKBH4DWI
10205Please respect copyright.PENANAilDLRoCLB5
Dan dengan bodohnya, Andi menurut begitu saja ucapan Cita. Sesuatu yang sangat tidak diharapkan oleh Cita. Dia berharap, paling tidak Andi meminta maaf kepada Nada sebagai pemilik rumah, karena dengan tidak sopannya langsung masuk dan membuat keributan. Tadi yang dilakukan Andi malah berbalik, dengan gontai melangkah keluar, lalu masuk ke mobil dan pergi begitu saja.10205Please respect copyright.PENANApqK2ZhgckP
10205Please respect copyright.PENANAUuKr56O0jB
Seketika itu Cita jatuh terduduk sambil masih terus menangis. Dia menutupi wajahnya dengan kedua tangannya. Nada yang melihat itupun langsung menghampiri Cita, membantu Cita untuk berdiri dan memapahnya agar duduk disofa. Cita masih terus menangis, Nada hanya memeluknya dan mengelus punggungnya, berusaha menenangkannya.10205Please respect copyright.PENANAcjYWJljrX2
10205Please respect copyright.PENANA5Kupmcnph9
10205Please respect copyright.PENANAiiAPlHM6hK
“Huks, mbak Nada, maafin mas Andi tadi ya, huks. Maaf udah bikin keributan disini” ucap Cita sambil sesenggukan.10205Please respect copyright.PENANAP2MZ2L3BM9
10205Please respect copyright.PENANAiHOZWaZLMv
“Iya iya udah nggak papa. Udah kamu tenangin diri dulu” ucap Nada.10205Please respect copyright.PENANA1SHTdAOzY2
10205Please respect copyright.PENANAwgZcG7rzXU
10205Please respect copyright.PENANAJGgOS7ndnX
Setelah cukup lama akhirnya Cita sudah mulai tenang. Dia masih berada dipelukan Nada yang dengan sabar menenangkannya. Karena tak tahu apa masalahnya, Nada hanya sekedar menyuruh Cita untuk sabar. Setelah tahu Cita sudah mulai bisa menguasai dirinya, barulah Nada bertanya pelan-pelan.10205Please respect copyright.PENANAvs5FrLf4EG
10205Please respect copyright.PENANAkNWnZMnZMy
10205Please respect copyright.PENANA7OAyLCFFHZ
“Cit, sebenarnya aku dari tadi udah nebak, kalau kamu lagi ada masalah sama mas Andi. Cuma aku nggak tau apa masalah kalian” ucap Nada.10205Please respect copyright.PENANAT5JSnepv6K
10205Please respect copyright.PENANA20Ug2HmPD5
“Iya mbak, kami emang sedang ada masalah. Sebenarnya aku udah mulai berpikir buat maafin dia, tapi nggak tau kenapa dia malah kesini tadi, nggak ada sopan-sopannya, malah ngajakin ribut juga. Maaf banget ya mbak”10205Please respect copyright.PENANA3XxM6kNqgq
10205Please respect copyright.PENANAfTWz6dWqaF
“Iya udah nggak papa. Tapi, kalau boleh tau nih, emang kalian sedang ada masalah apa sih?”10205Please respect copyright.PENANA9MS3SIdrM2
10205Please respect copyright.PENANAbOSufRyynr
“Hmm maaf banget mbak Nada, untuk sekarang aku belum bisa cerita. Tapi aku nanti pasti cerita kok sama mbak, karena sekarang mbak satu-satunya orang yang aku percaya. Tapi jangan sekarang ya mbak?”10205Please respect copyright.PENANAtK0Nf2Vw8z
10205Please respect copyright.PENANAQt5LluyBys
“Oh gitu. Yaudah nggak papa, yang penting kamunya sekarang tenang aja ya. Semua masalah pasti ada solusinya kok Cit. semoga masalah kalian bisa cepat selesai”10205Please respect copyright.PENANASYwH9bDjsz
10205Please respect copyright.PENANAeO3ykXITqa
“Iya mbak makasih”10205Please respect copyright.PENANABZqI6n4LjS
10205Please respect copyright.PENANAyKedBDxNP0
10205Please respect copyright.PENANAWlOtJOXshT
Cita mulai melepas pelukan Nada. Dia menyandarkan tubuhnya disofa. Nada bangkit untuk mengambilkan Cita minuman.10205Please respect copyright.PENANAaR8mhLawd1
10205Please respect copyright.PENANANSxuq08MNC
10205Please respect copyright.PENANAlTJdteVnft
“Mbak”10205Please respect copyright.PENANAM8ojQYr9zg
10205Please respect copyright.PENANAP0NtVA99ZJ
“Iya kenapa Cit?”10205Please respect copyright.PENANA90XrcbHlq0
10205Please respect copyright.PENANAbN58XFYY0y
“Hmm, aku malem ini nginep sini ya? Boleh nggak?”10205Please respect copyright.PENANAjWebB1J5l7
10205Please respect copyright.PENANAuJa0cPsFNy
“Lho nginep sini?”10205Please respect copyright.PENANAQ1puWyGO64
10205Please respect copyright.PENANAlO4lZIRo3W
“Iya mbak. Aku males pulang. Lagian mbak Nada kan sendirian, jadi sekalian aku temenin aja ya mbak?”10205Please respect copyright.PENANA4f5a2I0TMT
10205Please respect copyright.PENANAxzooXaCrfB
“Hmm gimana ya Cit”10205Please respect copyright.PENANAkUTL2j7dJu
10205Please respect copyright.PENANA3OqPmCLVOX
“Mbak Nada keberatan ya?”10205Please respect copyright.PENANABxLRLoatKW
10205Please respect copyright.PENANAz7XNuuTK3r
“Aku sih bukannya keberatan. Aku sih seneng-seneng aja ada temennya. Yaudah, boleh aja, tapi kamu ijin sama mas Andi dulu ya”10205Please respect copyright.PENANA59EXmbgUwm
10205Please respect copyright.PENANA7wx6vSkjZw
“Nggak mau mbak. Aku males ngomong sama dia”10205Please respect copyright.PENANAIpCLoMfcQn
10205Please respect copyright.PENANAkFerQ66sOs
“Lho ya jangan gitu. Mau gimanapun keadaan kalian saat ini, kamu itu tetap istrinya lho. Jadi kamu harus tetep ijin sama dia”10205Please respect copyright.PENANAWC7CYaBtuo
10205Please respect copyright.PENANAVqb92IHjOr
“Pokoknya nggak mau mbak, aku beneran males sama dia mbak” Cita tetap bersikukuh tidak mau mengikuti kata-kata Nada.10205Please respect copyright.PENANASURBPysQ0Z
10205Please respect copyright.PENANAedXvP6KQeu
“Hmm, yaudah deh. Tapi kalau ada apa-apa, aku nggak mau sampai kebawa-bawa lho ya?”10205Please respect copyright.PENANAy8OMXyLz1F
10205Please respect copyright.PENANAzeuLazO159
“Iya mbak, mbak Nada tenang aja. Ini masalah antara aku sama mas Andi, nggak akan bawa-bawa mbak Nada. Aku cuma butuh tempat buat istirahat aja malem ini mbak, dan nggak mungkin aku pulang dengan kondisi kami yang kayak gini”10205Please respect copyright.PENANAycYW9TzVj6
10205Please respect copyright.PENANAG8PRcjCjX0
10205Please respect copyright.PENANAtLBGIZnR1u
Nadapun mengangguk. Sebenarnya dia tidak keberatan kalau Cita menginap disini, tapi yang membuatnya merasa tak enak adalah Cita menginap tanpa ada ijin dari Andi. Tapi sepertinya memang Cita sedang sangat marah kepada Andi. Mungkin ada baiknya Cita menginap disini dulu, untuk sekedar menenangkan hatinya sebelum nantinya pulang kerumahnya.10205Please respect copyright.PENANAuXYMA5Edvb
10205Please respect copyright.PENANAvwR2we9LHQ
Karena memang Cita harus menginap disini, diapun harus membatalkan acaranya malam ini. Dia melihat Cita lebih membutuhkannya saat ini. Apalagi yang dia tahu Cita tidak terlalu banyak punya teman dekat, jadi dialah satu-satunya yang bisa memberikan tempat istirahat untuk Cita malam ini. Nadapun kemudian mengambil hpnya, lalu tanpa sepengetahuan Cita dia menghubungi Andi untuk memintakan ijin agar Cita menginap dirumahnya malam ini. Andi hanya mengiyakan saja tanpa banyak bicara lagi. Dan Nada juga menghubungi seseorang untuk membatalkan acara mereka nanti malam dengan memberi sedikit alasan.10205Please respect copyright.PENANA4yBnNfY6rg
10205Please respect copyright.PENANAtVTBLuwoCc
*10205Please respect copyright.PENANATAMDBwUjPI
*10205Please respect copyright.PENANA9yLpqD4Pyu
*10205Please respect copyright.PENANAsofShtiR1p
*10205Please respect copyright.PENANAym0QW4xL98
*10205Please respect copyright.PENANADWglWaWyGF