9614Please respect copyright.PENANAC5Zkbhl3bj
9614Please respect copyright.PENANAvxFNUzBu7C
Malam minggu itu Cita benar-benar menginap dirumah Nada. Sejak Andi pulang Cita hanya terdiam saja. Untungnya Nada tidak terlalu banyak tanya. Meskipun sebenarnya penasaran dengan apa yang terjadi pada Cita dan Andi, tapi dia memilih untuk tidak memaksa Cita untuk cerita. Dia yakin kalau Cita sudah lebih tenang pasti nantinya akan cerita juga. Mereka memang bukanlah sahabat dekat. Mereka baru dekat sejak Cita mulai menapaki jalannya menjadi selebgram. Tapi sejak saat itu, Cita dan Nada sudah menjadi cukup dekat dan bahkan sering curhat, meskipun curhatnya masih seputaran suka duka menjadi selebgram.9614Please respect copyright.PENANAIhXX9jJI7R
9614Please respect copyright.PENANAcGNmBPIT6j
Sore harinya Nada yang sudah mandi menyibukan diri dengan memasak makan malam untuknya dan Cita. Sementara Cita tadi sebenarnya sudah disuruh mandi oleh Nada, tapi sepertinya Cita masih malas-malasan. Cita memang sedang tidak mood untuk melakukan apapun. Dia yang tadinya sudah mulai berpikir untuk bicara dengan Andi, langsung hancur moodnya gara-gara kelakuan Andi tadi siang. Bukan hanya sekedar ribut dengannya, tapi Andi dengan tidak sopannya masuk begitu saja kerumah Nada, tanpa mengucapkan salam atau menegur Nada sama sekali, malah langsung bertanya yang tidak-tidak pada Cita. Hal itu justru membuat Cita makin kesal dengan suaminya, karena dia jadi merasa tak enak kepada Nada.9614Please respect copyright.PENANA0hefPXWzrx
9614Please respect copyright.PENANAAVKjG3U32b
9614Please respect copyright.PENANAtbOMEzoE0T
“Cita, mandi dulu sana gih, udah mau magrib ini lho” ucap Nada menyadarkan Cita dari lamunannya.9614Please respect copyright.PENANA2HGj2OiHnG
9614Please respect copyright.PENANAGpTNviSJLr
“Eh iya mbak, maaf ya aku lagi banyak pikiran” jawab Cita.9614Please respect copyright.PENANARXZ8ZGSJcv
9614Please respect copyright.PENANAsCNPuSCm22
“Iya aku ngerti kok. Tapi mending kamu mandi deh, siapa tau badanmu jadi seger pikiran kamu juga ikutan fresh. Abis itu baru kita makan”9614Please respect copyright.PENANAIegjFCd7tr
9614Please respect copyright.PENANAyHOWfLrYT8
“Iya mbak”9614Please respect copyright.PENANAyct9l7HqFX
9614Please respect copyright.PENANAyUVKNCgru4
9614Please respect copyright.PENANAwvmcSM0Hha
Tak ingin membantah, Citapun menuruti kata-kata Nada. Bagaimanapun juga dia merasa tak enak pada Nada. Sudah tadi sikap suaminya seperti itu, masih juga dia harus merepotkan Nada seperti sekarang. Dia tidak ingin membuat Nada yang sudah baik padanya itu menjadi marah dan jengkel.9614Please respect copyright.PENANAVuIJypD70J
9614Please respect copyright.PENANA89QCSpGmdm
Setelah mandi, memang pikiran Cita terasa lebih ringan dari sebelumnya. Meskipun tidak serta merta bisa melupakan kekesalannya pada Andi, tapi paling tidak pikiran Cita sudah tidak sesumpek tadi. Selanjutnya dia dan Nadapun makan malam bersama. Belum terlalu malam sebenarnya, tapi memang kebiasaan Nada yang makan jam segini, katanya biar tidak mudah gemuk. Citapun ikut saja.9614Please respect copyright.PENANAxzndhsd4Xc
9614Please respect copyright.PENANA7alQyaaNDG
Setelah selesai makan malam Cita sempat membantu Nada membereskan sisa-sisa makanan dan piring kotor mereka. Setelah itu barulah mereka bersantai diruang tengah rumah Nada sambil menonton tv. Awalnya mereka hanya ngobrol ringan, hanya membahas soal kelakuan follower mereka yang kebanyakan pria itu, yang ternyata kelakuannya mirip-mirip saja. Setelah itu, karena didorong rasa penasaran, Nada mulai bertanya perihal masalah Cita dan Andi.9614Please respect copyright.PENANALsM8wYkYXk
9614Please respect copyright.PENANAPMZLNW1noK
9614Please respect copyright.PENANAjfXyrV8M0f
“Hmm Cit, ini maaf lho sebelumnya. Sebenarnya, kamu sama mas Andi itu kenapa sih? Ini kalau boleh tau lho ya, kalau kamu nggak mau cerita ya nggak papa” ucap Nada.9614Please respect copyright.PENANA2e7pn6NiK4
9614Please respect copyright.PENANAiMealufINV
“Hmm, soal itu..” Cita masih nampak ragu. Dia sebenarnya memang ingin sekali cerita, ingin sekali berbagi apa yang dia rasakan, supaya paling tidak beban pikirannya berkurang. Tapi hal yang sedang dialami Cita dan Andi adalah masalah yang sangat pribadi, dia ragu untuk membaginya dengan Nada.9614Please respect copyright.PENANAbzkJTXCa5K
9614Please respect copyright.PENANAuUCRnjzYW4
“Kalau emang kamunya nggak mau cerita ya nggak papa Cit, aku nggak maksa kok. Tapi kalau kamu ingin berbagi, aku siap buat dengerin. Kalau kamu perlu saran dariku, aku juga siap kok” ucap Nada.9614Please respect copyright.PENANAzKS3iBJoxG
9614Please respect copyright.PENANAi1viTIcgRA
9614Please respect copyright.PENANAiTy49rqlZT
Cita masih terdiam. Dia masih berpikir. Apa seharusnya dia menceritakan hal itu kepada Nada atau tidak. Karena meskipun sudah cukup dekat, tapi pada dasarnya belum terlalu lama dia mengenal Nada sedekat ini. Dia juga belum benar-benar tahu Nada itu seperti apa. Tapi Cita mulai berpikir, dan dia yakin kalau Nada itu orangnya baik. Dan dia memang benar-benar butuh teman untuk berbagi. Akhirnya setelah menimbang-nimbang, diapun memutuskan untuk bercerita pada Nada saja.9614Please respect copyright.PENANAnvzR6YsE0Q
9614Please respect copyright.PENANARBYd40NkLn
9614Please respect copyright.PENANAYNUNqxyIx5
“Hmm, baik mbak, aku bakal cerita sama mbak Nada. Tapi aku minta tolong, mbak jangan bilang ke siapa-siapa ya, soalnya ini pribadi banget mbak sifatnya” ucap Cita.9614Please respect copyright.PENANAPyNlNmh7it
9614Please respect copyright.PENANATObPIuAfR0
“Iya Cit, kamu tenang aja. Kamu tau aku kan? Aku bukan tipe perempuan ember yang suka menggosip. Apalagi kalau itu soal masalah pribadi temanku sendiri” jawab Nada berusaha meyakinkan Cita.9614Please respect copyright.PENANAdp726prf7S
9614Please respect copyright.PENANAzsLqb2N1W7
“Iya mbak, aku percaya sama mbak Nada” ucap Cita tersenyum. “Jadi gini ceritanya mbak, sebenarnya aku sendiri masih belum tau apa yang ngebuat mas Andi jadi berubah sikap sama aku”9614Please respect copyright.PENANAykRrXVW5Pz
9614Please respect copyright.PENANAJjB93U49IJ
“Berubah sikap?” tanya Nada.9614Please respect copyright.PENANAFf9fZYwVFP
9614Please respect copyright.PENANANxhvLH4WJJ
“Iya mbak. Hmm, jadi, beberapa waktu yang lalu, mas Andi tiba-tiba aja berubah. Sikapnya jadi kasar banget sama aku” jawab Cita.9614Please respect copyright.PENANA1ADsUpNvWu
9614Please respect copyright.PENANAJaQaLi6i6l
“Maaf Cit, maksudnya kasar gimana? Mas Andi ngasarin kamunya itu maksudnya main tangan? Kamu dipukulin gitu?” tanya Nada mencoba menebak-nebak.9614Please respect copyright.PENANArOjc109N3r
9614Please respect copyright.PENANAr6ub89iNkc
“Bukan gitu sih mbak” jawab Cita.9614Please respect copyright.PENANA2cnS9Wd57W
9614Please respect copyright.PENANAQl9oBAifhd
“Ooh bukan? Lha terus apa dong?” tanya Nada yang makin penasaran.9614Please respect copyright.PENANApHlJLrofJX
9614Please respect copyright.PENANAuinwiJ45D6
“Hmm, itu mbak. Aduh gimana ya ceritanya, aku kok jadi malu gini mbak”9614Please respect copyright.PENANAE2AfKGS0Rp
9614Please respect copyright.PENANAg7uyq6fCgJ
“Lho emang ada apa sih Cit? kok sampai malu gitu?”9614Please respect copyright.PENANABXOCHvxm1y
9614Please respect copyright.PENANATDrcaCYHqS
“Hmm, tapi mbak Nada jangan ketawa lho ya?”9614Please respect copyright.PENANAoVM1cdTrFL
9614Please respect copyright.PENANAtRm6OqdjUN
“Loh loh, ketawa? Kenapa gitu Cit?” Nada malah jadi bingung dengan permintaan Cita.9614Please respect copyright.PENANAO6WE6XwCGe
9614Please respect copyright.PENANAdCJTX9d2Tm
“Hmm, gini lho mbak. Aduuh, gimana ya.. jadi, mas Andi itu tiba-tiba jadi kasar waktu, hmm, diranjang” jawab Cita ragu-ragu.9614Please respect copyright.PENANApZ8HHcS1zb
9614Please respect copyright.PENANAJCCPBJyvwH
“Kasar diranjang? Maksudnya?” tanya Nada yang belum begitu mengerti maksud Cita.9614Please respect copyright.PENANArqU6hGczPJ
9614Please respect copyright.PENANAV8xMB9eGcV
“Yaa maksudku, kasar mbak. Jadi dia memperlakukanku dengan kasar, nggak lembut lagi. Kayak dia itu sedang, hmm, sedang.. kayak sedang memperkosaku gitu mbak” ucap Cita dengan menundukan wajahnya, malu berterus terang pada Nada.9614Please respect copyright.PENANAXDoaF4j105
9614Please respect copyright.PENANAqHXd72F19t
“Apa? Memperkosa? Kok bisa gitu Cit?” tanya Nada saking kagetnya mendengar pengakuan Cita.9614Please respect copyright.PENANAd9CYMqhIst
9614Please respect copyright.PENANAgl1Ei2sD6z
“Iya mbak. Aku juga nggak tau kenapa mas Andi jadi gitu. Padahal selama ini dia selalu memperlakukanku dengan lembut. Tapi waktu itu, dia jadi berubah mbak, jadi kasar gitu, malah jadi bikin akunya kesakitan gitu mbak” jawab Cita menjelaskan dengan malu-malu.9614Please respect copyright.PENANAAZNgysfs5z
9614Please respect copyright.PENANApwsB34jTHF
“Hmm gitu. Terus? Apa kamunya nggak ngomong sama mas Andi?”9614Please respect copyright.PENANARC8N0SrlLs
9614Please respect copyright.PENANAkBaS5LTGRk
“Udah mbak. Waktu itu dia udah minta maaf, dan janji nggak bakal ngulangin hal itu lagi”9614Please respect copyright.PENANANmfN9psQZR
9614Please respect copyright.PENANA9L56TF5rFd
“Ooh berarti udah beres dong? Tapi kok tadi marahan lagi?”9614Please respect copyright.PENANAQjWohw8KQV
9614Please respect copyright.PENANAWswEssBt3j
“Iya mbak, soalnya beberapa hari yang lalu mas Andi mengulanginya lagi”9614Please respect copyright.PENANAqUunQXWXVM
9614Please respect copyright.PENANAPULxUhTjeC
“Loh? Diulangi lagi?”9614Please respect copyright.PENANA88Hgvoy67T
9614Please respect copyright.PENANAKuK722B2M9
“Iya, dia kayak udah lupa gitu mbak ama janjinya. Udah gitu, dia malah memperlakukanku lebih kasar dari sebelumnya. Aku tuh jadi ngerasa kayak mas Andi tuh cuma pengen nikmatin tubuhku aja, nggak ada rasa sayang sama sekali yang aku rasain waktu itu mbak”9614Please respect copyright.PENANADUBI8uHuEm
9614Please respect copyright.PENANAWhM4OrIbr2
“Emang kamu nggak ngelawan Cit? maksudku, kamu pasrah aja diperlakukan kayak gitu?”9614Please respect copyright.PENANA9OjRDeEIP6
9614Please respect copyright.PENANAnLbEHnXncv
“Udah mbak, aku udah coba buat ngelawan. Tapi ya gimana mbak, aku nggak berdaya menghadapinya, sampai aku capek ngelawan, meronta, tetep aja mas Andi kasar sama aku. Dia kayak udah gelap mata gitu mbak. Aku bener-bener dikasarinya malem itu” jawab Cita sedikit terisak mengingat kejadian malam itu.9614Please respect copyright.PENANAXailIQeGaE
9614Please respect copyright.PENANA88EdYhW2ly
“Ya ampun, kok bisa kayak gitu sih mas Andi?”9614Please respect copyright.PENANAKCL9Iookkx
9614Please respect copyright.PENANAOjq9fuYRZt
“Aku juga nggak tau mbak kenapa dia bisa kayak gitu”9614Please respect copyright.PENANAZUtyoCShX1
9614Please respect copyright.PENANAovRzeKUM2E
“Hmm, sebelumnya, kalian sempat ada masalah nggak Cit? yang kira-kira bisa jadi penyebab mas Andi kayak gitu?”9614Please respect copyright.PENANAuhs8iGH0nC
9614Please respect copyright.PENANAFWwiMK3SN9
“Aku rasa sih nggak ada mbak. Selama kami menikah, hampir nggak ada masalah besar dalam hubungan kami. Soalnya kami selalu biasakan untuk saling terbuka soal apapun. Jadi kalau ada masalah kecil, biasanya udah langsung bisa kami selesain gitu mbak”9614Please respect copyright.PENANA3KOZoi9chA
9614Please respect copyright.PENANAfBnlz2ohGN
“Hmm, gitu ya.. apa mungkin, mas Andi nyimpen sesuatu yang nggak kamu tau ya Cit?”9614Please respect copyright.PENANAfiselq4cBh
9614Please respect copyright.PENANAjO4qh9ulXJ
“Ya kalau itu sih mungkin aja mbak, aku juga nggak tau. Lagian aku udah terlanjur marah sama mas Andi. Pertama, aku nggak suka dikasarin. Kedua, aku marah karena dia udah ngelanggar janjinya itu”9614Please respect copyright.PENANAKq96bk499X
9614Please respect copyright.PENANAfuSTJf5RZQ
“Ya iya sih Cit, perempuan mana sih yang mau dikasarin kayak gitu. Aku juga kalau diposisi kamu juga bakal marah kali Cit, apalagi kalau dia ngelanggar janjinya gitu”9614Please respect copyright.PENANAVVAZqesgbz
9614Please respect copyright.PENANARvvEfvJyd0
“Ya itu dia mbak. Yang bikin aku makin jengkel, aku ngerasa mas Andi jadi nggak peka gitu”9614Please respect copyright.PENANAOHcaUK0gdK
9614Please respect copyright.PENANAz78t21EgzA
“Nggak peka gimana maksudnya?”9614Please respect copyright.PENANAS9xX327Nr3
9614Please respect copyright.PENANARz2v1iKovK
“Ya nggak peka mbak. Waktu itu kan aku yang udah capek ngelawan kan cuma pasrah aja, tapi waktu itu aku sempet nangis lho. Cuma mas Andi nggak menyadari, malah makin kasar sama aku. Dan yang bikin aku makin jengkel, setelah dia menuntaskan nafsunya, dan baru tau kalau aku nangis, dia malah nanya kenapa aku nangis”9614Please respect copyright.PENANA9DEP3L5JIr
9614Please respect copyright.PENANAuxhV1dOkA0
“Hah? Masa gitu?”9614Please respect copyright.PENANAkGPBQrO3g8
9614Please respect copyright.PENANAQmNLrb6e4q
“Iya mbak. Dia malah ngiranya aku diem karena aku menikmati, padahal kan aku lagi nahan sakit. Masa ya dia nggak bisa bedain aku kesakitan apa keenakan? Kan nggak peka itu namanya” ucap Cita dengan kesal.9614Please respect copyright.PENANAjdCpOOYmts
9614Please respect copyright.PENANAa2AhUhFjob
“Ya ampun. Kenapa ya mas Andi bisa sampai segitunya sama kamu Cit?”9614Please respect copyright.PENANAAqV9MVGIvx
9614Please respect copyright.PENANAcYXyHza6OK
“Nggak tau mbak. Dan jujur aja, sebenarnya hari ini aku sempat mikir buat maafin mas Andi, dan ngajak bicara dia baik-baik soal kenapa dia bisa jadi kayak gitu. Tapi tiba-tiba aja mas Andi tadi kesini, dan yah, seperti yang mbak Nada lihat sendiri kan, sikapnya jadi kayak gitu” ucap Cita. Nada hanya menganggukan kepalanya.9614Please respect copyright.PENANAoqFAFNh4mJ
9614Please respect copyright.PENANAjqwh9Pj9D9
“Aku jadi marah lagi sama dia mbak, ditambah, aku jadi nggak enak sama mbak Nada karena mas Andi sama sekali nggak negur mbak Nada tadi, malah nggak sopan kayak gitu. Maaf ya mbak”9614Please respect copyright.PENANAmQpIPMjRaX
9614Please respect copyright.PENANAHgnKDmYSUm
“Iya Cit nggak papa. Aku tadi sebenarnya juga kaget banget. Aku emang belum tau sih mas Andi itu orangnya seperti apa, tapi setauku sejak kita kenal dekat ini, dia itu pria yang baik. Aku juga sempat agak marah tadi sebenarnya, tapi karena nggak mau bikin situasi makin kacau, aku milih diam aja tadi” jawab Nada.9614Please respect copyright.PENANA3fNXNOskGO
9614Please respect copyright.PENANAczK9483ZHl
“Duh mbak, aku jadi makin ngerasa nggak enak nih sama mbak Nada. Aku beneran minta maaf atas sikap mas Andi tadi mbak”9614Please respect copyright.PENANAvlO8wZMpqL
9614Please respect copyright.PENANALCSdMqsC6e
“Iya iya aku bisa ngerti kok Cit. apalagi setelah kamu cerita tadi itu. Tapi aku sekarang jadi penasaran Cit”9614Please respect copyright.PENANAUOTY83JMp4
9614Please respect copyright.PENANAfJYsmqq5Fq
“Penasaran apa mbak?”9614Please respect copyright.PENANAvICrwzRR0V
9614Please respect copyright.PENANAqmXrGPm8g1
“Ya penasaran kenapa mas Andi bisa sampai kayak gitu. Kok bisa dia kayak gitu ke kamu ya? Dia mikir apa sih, sampai bisa merkosa istri sendiri gitu? Padahal kalau minta baik-baik kan bisa?”9614Please respect copyright.PENANAv1cUYxmvfW
9614Please respect copyright.PENANAHh5RbaXeuq
“Ya itu dia mbak yang aku juga bingung. Selama ini sih hubungan kami nggak pernah ada masalah. Dia juga nggak pernah ngebahas soal hubungan ranjang kami, karena kami udah sama-sama puas. Aku bener-bener bingung kenapa dia jadi sekasar itu sama aku”9614Please respect copyright.PENANAs95McC1pgH
9614Please respect copyright.PENANAPHZZI0NaGB
“Hmm, atau mungkin dia pengen nyoba sesuatu yang baru kali ya Cit?”9614Please respect copyright.PENANAhZjTjltOyV
9614Please respect copyright.PENANAatyCBqocS0
“Ya kalaupun pengen nyoba yang baru, harusnya kan dia ngomong dulu sama aku mbak”9614Please respect copyright.PENANAwWsFeN6paT
9614Please respect copyright.PENANAy1AYCnJZU6
“Emang kalau dia ngomong bakal kamu turutin?”9614Please respect copyright.PENANArfcAMckorA
9614Please respect copyright.PENANAXG8WxoDX14
“Ya nggak juga sih mbak. Tapi kan harusnya dia tau, setelah yang pertama kali merkosa aku itu, dia kan harusnya tau kalau aku nggak suka digituin. Tapi kok malah diulangi lagi, malahan lebih kasar lagi”9614Please respect copyright.PENANAXq6UJAKJv3
9614Please respect copyright.PENANAw4x2J29p6Z
9614Please respect copyright.PENANAabQbOqyYMc
Nada terdiam sambil memikirkan sesuatu. Citapun ikut terdiam, juga dengan pikirannya sendiri. Intinya mereka sama-sama berpikir, apakah yang membuat Andi jadi berubah seperti itu.9614Please respect copyright.PENANAqNAagZVsrJ
9614Please respect copyright.PENANAQo9Cl0ops0
9614Please respect copyright.PENANAUUYwYckmj4
“Hmm Cit, mungkin memang ada yang disembunyiin mas Andi dari kamu deh, yang ngebuat dia jadi bersikap kayak gitu ke kamu” ucap Nada.9614Please respect copyright.PENANAYC3WiLRwCb
9614Please respect copyright.PENANAgWhjHrF3Cj
“Yaa aku mikirnya sih gitu mbak, tapi apa ya?”9614Please respect copyright.PENANAnok0k3Nguj
9614Please respect copyright.PENANAAboVrjG4LP
“Entahlah Cit. kita cuma bisa nebak-nebak aja sih. Kalau pengen tau jawaban yang sebenarnya, ya harus tanya langsung sama mas Andi”9614Please respect copyright.PENANA5HwUDDCHEM
9614Please respect copyright.PENANAzrLxxy34DJ
“Ah enggaklah mbak, males aku…”9614Please respect copyright.PENANAGEba4Myc9o
9614Please respect copyright.PENANAejGUhYQ12I
“Ya nggak sekarang juga kali Cit. tapi nanti, kalau kalian udah baikan. Gimanapun juga kamu harus tetep tanya Cit. bukan apa-apa, takutnya mas Andi bisa aja ngulangin hal itu lagi. Kita nggak bisa ngejamin kan mas Andi nggak bakal kayak gitu lagi apalagi dia udah pernah ngingkarin janjinya itu”9614Please respect copyright.PENANACeqLX8ESIa
9614Please respect copyright.PENANAcbyEqJVXiV
“Iya juga sih mbak”9614Please respect copyright.PENANAKeGZiXZerD
9614Please respect copyright.PENANAK8UwHboCOM
“Nah, dengan kamu tau apa yang ngebuat mas Andi jadi kayak gitu, nanti kan bisa dicari jalan keluarnya, biar dia nggak ngasarin kamu lagi”9614Please respect copyright.PENANA3vY191Td0v
9614Please respect copyright.PENANAafWyoE3dlt
“Hmm, bener sih mbak. Tapi untuk saat ini, rasanya aku masih males ngomong sama dia mbak”9614Please respect copyright.PENANAeV2xP7I7CP
9614Please respect copyright.PENANAy42xx2FZBU
“Yaudah, turunin tensi dulu. Kalau kamu emang belum bisa baikan sama mas Andi, ya jangan dipaksain”9614Please respect copyright.PENANAmUpCLQwaBC
9614Please respect copyright.PENANAZH2d3QCHjw
“Iya mbak. Tapi maaf ya mbak, aku jadi ngerepotin mbak Nada gini”9614Please respect copyright.PENANAvzWiLNpt1a
9614Please respect copyright.PENANA2NESkWwfrh
“Halah ngomong apa tho kamu itu? Nggak ada istilahnya aku repot, orang sama temen sendiri gini kok”9614Please respect copyright.PENANAepPktYTC4d
9614Please respect copyright.PENANAQ20b9FNHra
“Ya tetep aja mbak. Apalagi sekarang mbak Nada jadi tau urusan rumah tanggaku, aku malu mbak”9614Please respect copyright.PENANAtkVQML1XbJ
9614Please respect copyright.PENANAejIjKjKUPc
“Udah nggak usah ngerasa kayak gitu. Aku janji bakal bantuin kamu sebisanya, dan yang pasti aku nggak bakal cerita semua ini ke orang lain, aku akan jaga rahasia ini Cit”9614Please respect copyright.PENANAVhIP5pUu1u
9614Please respect copyright.PENANAlUb6fjaTD2
“Iya mbak, makasih banget ya mbak. Aku percaya sama mbak Nada”9614Please respect copyright.PENANA1EdERXD2O2
9614Please respect copyright.PENANAFJZ8n1bQ3E
9614Please respect copyright.PENANA90ayDz81Gk
Nada hanya menjawab dengan anggukan dan senyuman. Setelah bercerita, Cita merasakan beban pikirannya mulai terasa lebih ringan. Dia merasa senang karena ada teman untuk berbagi. Memang sekarang masalahnya belum selesai, karena masalah itu hanya bisa selesai jika dibicarakan dengan Andi, dan untuk saat ini Cita masih benar-benar malas untuk bicara dengan Andi. Tapi paling tidak, Cita tak lagi menanggung beban itu sendirian. Dan dia juga yakin kalau Nada akan membantunya, meskipun hanya sekedar saran. Tapi itu sudah jauh lebih baik daripada semua harus dia pikirkan sendirian.9614Please respect copyright.PENANAdor9CXLfg9
9614Please respect copyright.PENANAJQOX2zfQVX
Sementara itu, Nada jadi ikut penasaran dengan apa yang terjadi pada rumah tangga Cita dan Andi. Meskipun belum lama saling kenal dekat, tapi memang Nada melihat Andi sebagai lelaki yang baik dan sopan. Sama sekali tak pernah terbayangkan olehnya Andi bisa berlaku sekasar itu pada Cita. Dia benar-benar jadi penasaran sekarang, sebenarnya apa yang membuat Andi berubah. Dia benar-benar tak mengira Andi yang sesopan itu bisa-bisanya ‘memperkosa’ istrinya sendiri.9614Please respect copyright.PENANAiXl7H4HZiy
9614Please respect copyright.PENANAF8YdzhAheY
Apa mungkin Andi sedang menginginkan variasi dalam hubungan seksualnya dengan Cita? Ah tapi rasanya tidak mungkin. Kalau memang seperti itu, seharusnya dia bilang dulu ke Cita, agar Cita juga bisa ikut menikmatinya. Lagian kalau dari ceritanya Cita, sepertinya Andi tidak sedang memainkan peran, tapi benar-benar memperkosanya. Lalu apa yang membuat Andi berubah menjadi seperti itu? Batin Nada.9614Please respect copyright.PENANAl9iZX5cwX5
9614Please respect copyright.PENANAalKnsAP8eb
Tiba-tiba Nada malah sedang membayangkan bagaimana ekspresi Cita ketika sedang diperkosa oleh Andi. Nada melihat Cita yang berwajah ayu dan kalem ini, membayangkan Cita berteriak dan merintih menahan sakit ketika sedang dikasari oleh Andi. Apalagi kata Cita, sebelumnya mereka selalu bersetubuh dengan lembut, penuh kasih sayang. Pastinya dengan perubahan Andi yang mendadak akan memberikan terapi kejut yang luar biasa kepada Cita. Berbeda dengan dia dan suaminya yang kadang memang melakukan permainan ranjang mereka dengan lebih kasar, tapi itupun sudah dibahas dan disepakati sebelumnya, sehingga sama-sama menikmati.9614Please respect copyright.PENANANPiAYQCLaA
9614Please respect copyright.PENANAAL3CtBpOZk
Kalau dari cerita Cita, memang Cita mengatakan kalau dirinya sempat melawan tapi tak bisa mengalahkan Andi yang sudah dikuasai nafsunya. Yang pada akhirnya Cita hanya pasrah saja menahan rasa sakit akibat perbuatan Andi. Tapi Nada berpikir, mungkin ada akhirnya Cita jadi gampang pasrah karena itu adalah Andi, suaminya sendiri. Tentu akan beda ceritanya kalau yang melakukan itu adalah pria lain. Pastinya Cita tidak akan gampang pasrah, namun mungkin rasa sakit yang akan dialaminya akan jadi lebih menyiksanya.9614Please respect copyright.PENANAHlSrGxG30S
9614Please respect copyright.PENANAL4PdYwErTZ
Ah aku kok jadi mikir gini sih? Nggak nggak. Jangan sampailah Cita mengalami hal seperti itu. Batin Nada sambil menggelengkan kepalanya.9614Please respect copyright.PENANAJLzYBlIgsi
9614Please respect copyright.PENANA8p6zcP4neV
9614Please respect copyright.PENANAj7NFulODcC
“Mbak, mbak Nada kenapa?” tanya Cita yang heran melihat Nada menggeleng-gelengkan kepalanya.9614Please respect copyright.PENANAlOph9zIPLv
9614Please respect copyright.PENANAWW2xJk3QBR
“Eh, nggak kok Cit, nggak papa” jawab Nada.9614Please respect copyright.PENANAq2iLSE1vwf
9614Please respect copyright.PENANATFuCkjU3Fc
“Beneran mbak?” tanya Cita, yang tidak yakin dengan jawaban Nada.9614Please respect copyright.PENANAtqYxU8Ez7q
9614Please respect copyright.PENANAZI02bD0eTn
“Iya bener aku nggak papa. Hmm, jadi selanjutnya gimana Cit?”9614Please respect copyright.PENANACOgi7U94q6
9614Please respect copyright.PENANA1p4uNmgnHv
“Maksudnya mbak?”9614Please respect copyright.PENANALogvS2KLvI
9614Please respect copyright.PENANAZFDZkkoXrM
“Ya selanjutnya, kamu sama mas Andi mau seperti apa? Nggak mungkin kan kamu bakal nginap disini terus? Jangan salah sangka dulu Cit, bukannya aku keberatan kamu nginap disini, tapi kan kamu punya anak yang nggak bisa kamu tinggal gitu aja” ucap Nada.9614Please respect copyright.PENANAPI3PZqEjVY
9614Please respect copyright.PENANAvLS7zdlcjR
“Iya juga sih mbak. Tapi aku masih bingung harus gimana mbak. Meskipun anakku sekarang bisa diurus sama ibu mertuaku, tapi aku masih kepikiran juga” jawab Cita yang memang benar-benar bingung harus bagaimana.9614Please respect copyright.PENANAp2xBs1TB1i
9614Please respect copyright.PENANAjPBTQniJQy
“Hmm, yaudah, kalau gitu yang penting kamu tenangin pikiran dulu. Tapi kalau bisa, secepatnya kamu besok pulang. Sekali lagi bukannya aku keberatan lho Cit, tapi itu semua demi anakmu”9614Please respect copyright.PENANAhj3oz86kML
9614Please respect copyright.PENANAFkMoHIxcIJ
“Iya mbak aku ngerti kok. Insyaallah aku besok pagi pulang mbak. Yang jelas aku sekarang makasih banget sama mbak Nada yang udah ngasih aku tumpangan. Aku nggak tau harus gimana ngebalesnya mbak”9614Please respect copyright.PENANAgBUWJkW2z7
9614Please respect copyright.PENANAr8cT8biJo8
“Halah udah, nggak usah mikir ngebales-ngebales segala. Kita kan teman, jadi harus saling bantu lah sesama teman”9614Please respect copyright.PENANATAsgagWK7m
9614Please respect copyright.PENANAlAp05EOEEu
“Iya mbak, pokoknya makasih banget ya”9614Please respect copyright.PENANAWF78dK2xKH
9614Please respect copyright.PENANAlWMnDWBwXm
“Iya sama-sama”9614Please respect copyright.PENANAO5j7VKkP5K
9614Please respect copyright.PENANAJD5oNmwWfy
9614Please respect copyright.PENANAEP63kIWly1
Setelah itu mereka tak lagi membahas permasalahan rumah tangga Cita. Nada juga merasa tak enak kalau mau tahu lebih jauh lagi tentang permasalahan mereka. Yang jelas dia sudah tahu kenapa Cita ribut dengan Andi. Meskipun belum tahu pokok permasalahannya, karena Cita sendiri saja belum tahu. Tapi itu saja sudah cukup untuk Nada, karena dia memang bukan tipe perempuan yang suka kepo dengan urusan rumah tangga orang lain9614Please respect copyright.PENANAbA4huqFLWz
9614Please respect copyright.PENANAK0kARorPHs
Diapun tak merasa kerepotan jika Cita harus menginap dirumahnya, karena dia jadi ada teman selama ditinggal suaminya malam ini. Dia sebenarnya juga sama sekali tidak keberatan kalau nantinya Cita mau menginap lagi, tapi karena Cita memiliki anak yang juga harus dia urus, dia tidak ingin Cita tinggal lama-lama dirumahnya, karena diapun tidak ingin disalahkan kalau nantinya masalah antara Cita dan Andi jadi melebar kemana-mana.9614Please respect copyright.PENANAViyv7LzBpf
9614Please respect copyright.PENANAyL9I5EEBw3
Malam itupun mereka menyudahi acara curhat Cita. Mereka akhirnya memutuskan untuk istirahat saja. Cita dipersilahkan tidur disalah satu kamar yang ada dirumah Nada, sedangkan Nada sendiri masuk kekamarnya untuk istirahat.9614Please respect copyright.PENANAmNbCmnPxEk
9614Please respect copyright.PENANAxq8R8JDMpA
Didalam kamar, Cita tak langsung tidur. Dia masih memikirkan tentang masalah rumah tangganya. Sama seperti Nada, dia benar-benar penasaran dengan apa yang menyebabkan Andi bisa berubah seperti itu kepadanya. 2 kali Andi menyetubuhinya dengan kasar. Dan saat itu terjadi, Cita benar-benar tidak mengenal sosok Andi. Benar-benar tidak ada rasa sayang dan cita dari sentuhan-sentuhan Andi. Yang ada hanya nafsu saja. 2 kali itu Cita merasa seperti hanya menjadi obyek pemuas nafsu Andi. Tidak lebih dari itu.9614Please respect copyright.PENANAqICtrIDCzd
9614Please respect copyright.PENANA4mYhKhzfNg
Tentu saja, sebagai seorang istri dia tidak terima dengan perlakuan Andi kepadanya. Apalagi sejak menikah, Andi selalu memperlakukannya dengan baik, termasuk urusan ranjang. Kelembutan dan kasih sayang Andi saat menyentuhnya membuat Cita memasrahkan dirinya seutuhnya pada suaminya itu. Dia selalu berusaha sebaik mungkin untuk bisa melayani Andi, memuaskan Andi.9614Please respect copyright.PENANA10zv94fuSY
9614Please respect copyright.PENANAerhRmH00cy
Tapi apa yang terjadi beberapa hari lalu benar-benar membuatnya marah kepada Andi. Lebih daripada itu, dia juga jadi merasa takut. Paling tidak, Andi telah menunjukan sisi lain yang dia miliki, entah apapun yang membuatnya jadi seperti itu. Cita takut, suatu saat Andi bisa menjadi sekasar itu, atau mungkin lebih kasar lagi dalam menyentuh dan menggaulinya. Cita benar-benar tidak bisa menikmatinya. Yang ada hanyalah rasa sakit, baik itu ditubuh maupun hatinya.9614Please respect copyright.PENANABo8z3TOCaY
9614Please respect copyright.PENANAEN7s2URrd8
Cita berharap Andi bisa benar-benar berubah, seperti dulu lagi yang memperlakukannya dengan penuh rasa cinta. Hal yang membuat hati Cita luluh dan menyerahkan diri sepenuhnya pada suaminya itu. Dia ingin semua kembali seperti dulu. Dan kalau bisa, dia ingin Andi bisa berterus terang kenapa dia bisa berubah menjadi seperti itu. Paling tidak mereka bisa mencari solusinya bersama-sama.9614Please respect copyright.PENANAtjx8YaphWz
9614Please respect copyright.PENANA1a5Kc94Qim
Tapi untuk saat ini, Cita belum benar-benar bisa memaafkan Andi. Dia butuh waktu, yang entah sampai kapan. Yang pasti dia ingin semuanya membaik seperti sedia kala, meskipun tidak bisa untuk saat ini. Cita sadar, semuanya bukan hanya tentang dia dan Andi saja, tapi juga mengenai anak mereka. Mungkin akan lebih simpel kalau mereka belum punya anak seperti Nada dan suaminya, keputusan apapun hanya akan berdampak pada mereka berdua saja. Tapi dengan adanya anak mereka, Cita juga harus memikirkan tentang anaknya juga.9614Please respect copyright.PENANAtBf1xf8E5j
9614Please respect copyright.PENANAFKYKXlwYCj
Ah kenapa semua jadi gini sih? Sebenarnya apa yang terjadi sama kamu mas? Apa yang bikin kamu jadi kayak gini? Apa kamu nggak mikirin perasaanku dan juga anak kita? Ya Tuhan, apapun yang sedang terjadi sekarang, semoga semuanya bisa cepat selesai. Nak, mama kangen sama kamu. Semoga masalah ini bisa cepet selesai dan kita bisa hidup bahagia kayak dulu lagi. Batin Cita. Dengan air mata yang mulai menetes dipipinya, dia memeluk erat gulingnya hingga akhirnya terpejam dan terbuai kealam mimpinya.9614Please respect copyright.PENANAsEGeFjA40X
9614Please respect copyright.PENANAeuhtb2qS9G
*9614Please respect copyright.PENANAwQMrEuWPZF
*9614Please respect copyright.PENANAqVgyQvV4N5
*9614Please respect copyright.PENANA3FVIKiEG0j
*9614Please respect copyright.PENANAFgYybhZCfk
9614Please respect copyright.PENANAIWIiG3ccrm
Saat Cita menginap dirumah Nada, Andi lebih banyak merenung dirumahnya. Tapi bukan merenungi kesalahannya, karena Andi masih tidak tahu apa yang menjadi kesalahannya. Dia malah tidak habis pikir dengan sikap Cita kepadanya. Dia langsung pergi dari rumah Nada saat dibentak Cita karena dia merasa kecewa dengan sikap istrinya itu. Dia seperti tidak mengenal Cita yang seperti itu. Belum pernah Cita membentaknya seperti itu.9614Please respect copyright.PENANAEeChuMDbvo
9614Please respect copyright.PENANAbJki6LFdiD
Dia berpikir, pasti ada yang sudah merubah Cita menjadi seperti itu. Tadinya, dia memang berpikir semua itu berawal dari kesalahannya yang berpikiran terlalu jauh hanya karena mendengar gumaman dari pak Bowo, bosnya. Dia sempat menyesalinya. Tapi melihat sikap Cita siang itu, dia jadi berpikir kalau mungkin saja ada yang mempengaruhi Cita.9614Please respect copyright.PENANAZpJ6j7lq8L
9614Please respect copyright.PENANAD9CTj87NKr
Pikirannya jadi melayang pada teman-teman baru Cita, yaitu Nada, Salim si fotografer dan juga Robi si banci salon. Salah satu, atau mungkin mereka semua pasti sudah memberikan pengaruh yang buruk kepada Cita sehingga sikapnya yang selama ini kalem jadi berubah. Begitulah yang ada dipikiran Andi sekarang.9614Please respect copyright.PENANAFUbxCme0ow
9614Please respect copyright.PENANAvjCoYle4Le
Dia jadi geram, merasa kalau dia sudah lepas kontrol pada istrinya. Dia berpikir, seharusnya dia lebih ketat lagi mengatur istrinya, tidak membiarkannya terlalu dekat dengan orang lain yang bisa memberikan pengaruh buruk pada istrinya. Dia sangat percaya pada Cita karena sudah mengenal Cita dari dulu, tapi tentu saja dia tidak bisa percaya dengan orang lain, terutama Salim dan Robi yang memang dia belum pernah ketemu.9614Please respect copyright.PENANALEGH0R8VkH
9614Please respect copyright.PENANAjAvAa5JZs4
Hingga keesokan harinya ketika Cita pulang, mereka juga masih diam-diaman. Cita hanya ngobrol dengan ibunya saja, dan lebih banyak menemani anaknya bermain. Bahkan malah harinya Cita memilih untuk tidur bersama dengan anak dan ibunya. Dan hal itu membuat Andi semakin geram. Ingin rasanya dia menegur Cita saat itu juga, tapi dia tak enak dengan ibunya. Bagaimanapun Andi tidak ingin ibunya sampai kepikiran dengan masalah rumah tangganya.9614Please respect copyright.PENANAbdJkMQM4df
9614Please respect copyright.PENANAEW4AlDIDOy
Keesokan harinya, kembali Cita berangkat kerja sendiri, tidak mau diantar oleh Andi. Dikantorpun Andi tidak bisa fokus untuk kerja. Beruntung hari ini tidak ada pak Bowo karena dipanggil untuk rapat dikantor pusat. Jadi untuk beberapa hari ini, Andi bisa aman dari bosnya itu. Tapi ternyata sikap Andi ini disadari oleh teman-temannya, meskipun tidak ada yang berani menanyakan. Kecuali ada seorang temannya yang memang sejak awal memperhatikan Andi, sejak pertama kali dia dipanggil pak Bowo karena pekerjaannya yang berantakan.9614Please respect copyright.PENANAI0sIaqqV5F
9614Please respect copyright.PENANAoMQQbEqvXx
9614Please respect copyright.PENANA0uVXlDLjIi
“Mas Andi, mau makan siang bareng nggak?”9614Please respect copyright.PENANA7iUNesIvoa
9614Please respect copyright.PENANAyUycPQSBk5
“Eh kamu Is. Hmm, nggak deh, kamu duluan aja” jawab Andi.9614Please respect copyright.PENANAAVLoIPuUKa
9614Please respect copyright.PENANASdt06u7jCM
“Mas Andi kenapa sih? Kok Isna perhatiin hari ini kusut banget, nggak fokus gitu kerjanya?” tanya teman Andi yang bernama Isna itu.9614Please respect copyright.PENANA3kusDTa3EP
9614Please respect copyright.PENANADBkqAoMlwi
“Hmm, nggak ada apa-apa kok Is, cuma masalah kecil aja”9614Please respect copyright.PENANASPWvokUnnw
9614Please respect copyright.PENANAnO9gExoY0V
“Yakin cuma masalah kecil? Mau cerita sama Isna?”9614Please respect copyright.PENANAlLLXNtaWEs
9614Please respect copyright.PENANAeyQMa2FiYj
9614Please respect copyright.PENANAIznH5LfSxn
Andi tak segera menjawab. Dia sebenarnya tidak ingin masalah rumah tangganya diumbar kemana-mana. Apalagi dikantor ini sebenarnya Andi juga tidak punya teman yang benar-benar dekat. Semua orang dikantor ini dikenalnya, tapi ya hanya sebatas rekan kerja saja. Bahkan Andi tidak hapal betul suami atau istri dari rekan-rekannya, meskipun kantor mereka sering mengadakan acara yang mengundang serta keluarganya.9614Please respect copyright.PENANA73IrxcKsDB
9614Please respect copyright.PENANAOY3Fckve1X
9614Please respect copyright.PENANAqmhaxsrfAq
“Yaudah yuk sambil makan aja, kali aja mas Andi mau cerita. Kalau nggak mau juga nggak papa kok, yang penting kita makan siang aja dulu mas” ajak Isna lagi.9614Please respect copyright.PENANAGcU7CcR5gN
9614Please respect copyright.PENANASuGvbUDYG1
“Yaudah ayuk”9614Please respect copyright.PENANA4Exz56idxC
9614Please respect copyright.PENANAg6R1YOH7eo
9614Please respect copyright.PENANAC8PRB85N6o
Akhirnya Andipun menyanggupi ajakan makan siang Isna. Meskipun ini hari senin dan cukup banyak pekerjaan, tapi karena bos mereka tidak ada jadi Andi dan Isna pergi untuk makan siang berdua, sedangkan teman-temannya yang lain tetap berada dikantor, makan siangnya gantian karena banyaknya nasabah hari ini. Melihat Andi dan Isna yang pergi tidak ada satupun yang berani menegur, karena mereka, terutama Isna termasuk dekat dengan pak Bowo.9614Please respect copyright.PENANAoD1BlR6rWM
9614Please respect copyright.PENANAIVgqPsXHaL
Andi dan Isna kemudian mencari tempat makan yang agak jauh dari kantor mereka. Mereka sengaja mencari yang agak sepi karena Isna merasa mungkin Andi perlu untuk refresing, meski belum mengetahui masalah apa yang sedang dihadapi oleh Andi. Saat makan siangpun Andi masih lebih banyak diam, Isna yang lebih banyak cerita. Cerita yang tidak terlalu penting, hanya untuk mencairkan suasana saja, daripada hanya diam.9614Please respect copyright.PENANAfyRNWpZgJt
9614Please respect copyright.PENANAoufvSC0p45
9614Please respect copyright.PENANA0c6q7VwUDK
“Jadi, mas Andi sebenarnya ada masalah apa sih?” tanya Isna yang nampaknya masih penasaran dengan Andi.9614Please respect copyright.PENANAex9IElmc4A
9614Please respect copyright.PENANAhOxIgANnXz
9614Please respect copyright.PENANAnBWpdoqcvx
Andi hanya menatap Isna. Dia masih ragu, haruskan cerita masalahnya itu kepada Isna.9614Please respect copyright.PENANARsm6XCoTND
9614Please respect copyright.PENANA0Y1XL9u2DK
9614Please respect copyright.PENANAEYdpbJZypV
“Masalah rumah tangga ya mas?” tanya Isna mencoba menebak.9614Please respect copyright.PENANAWlo4yTFWam
9614Please respect copyright.PENANACYdUlvnd7j
9614Please respect copyright.PENANAyA2jRf5I18
Karena memang tebakannya tepat, Andipun mengangguk.9614Please respect copyright.PENANASYXkNwwzH4
9614Please respect copyright.PENANAIrKi7tv7P5
9614Please respect copyright.PENANAKy9sV5eBft
“Kalau mas emang butuh temen curhat, sama Isna aja nggak papa. Kali aja kan Isna bisa ngasih pendapat dari sudut pandang cewek. Aku kan juga udah nikah mas, jadi mungkin bisa ngasih pendapat juga sebagai seorang istri” ucap Isna.9614Please respect copyright.PENANAInzHjI9Mbq
9614Please respect copyright.PENANAQPsS5QX7BJ
9614Please respect copyright.PENANAFNTA8TDqLA
Sejenak Andi berpikir, ada benarnya juga ucapan Isna. Selama ini dia hanya memikirkan sendiri masalahnya, dan mengambilnya dari sudut pandangnya sendiri. Kira-kira seperti apa pandangan seorang cewek tentang masalahnya ini? Apakah dengan cerita sama Isna bisa sedikit memperjelas malasah yang dia hadapi, karena ada pandangan dari sudut pandang cewek dan seorang istri? Batin Andi.9614Please respect copyright.PENANAI9vewxOmdg
9614Please respect copyright.PENANAQtbyBIIsU0
9614Please respect copyright.PENANAcA4uDkn0SS
“Hmm, tapi kamu nggak bocor kan Is?” tanya Andi.9614Please respect copyright.PENANAquEX1avvyF
9614Please respect copyright.PENANApNgeTL5Asq
“Haha tenang aja mas. Mas Andi bisa percaya sama Isna kok” ucap Isna sambil menaikan kedua tangannya, lalu jari-jarinya membentuk huruf V.9614Please respect copyright.PENANAUB6TkzWPjM
9614Please respect copyright.PENANAoJ51K7MlaP
“Hmm, aku emang lagi ada masalah sama istriku Is” ucap Andi.9614Please respect copyright.PENANAcyX71yUVF2
9614Please respect copyright.PENANAce1oD30SVX
“Masalah apa mas?”9614Please respect copyright.PENANA8Z27bn7Pk6
9614Please respect copyright.PENANAvZTlLxYQ9I
“Dia tuh, akhir-akhir ini sikapnya jadi berubah. Kemarin aja dia sempat bentak aku”9614Please respect copyright.PENANAg5P6hT4dPW
9614Please respect copyright.PENANAUnhCK9Qqt2
“Ngebentak? Serius mas? Perasaan, istrinya mas Andi orangnya kalem gitu deh”9614Please respect copyright.PENANA8CmSGjtzDP
9614Please respect copyright.PENANAFPoaInb0sZ
“Ya makanya itu Is, baru kemarin itu juga dia bentak aku”9614Please respect copyright.PENANAGlGBEe0H3x
9614Please respect copyright.PENANAW23xOzwZdD
“Emang sebelumnya ada apa sih mas kok sampai dia bentak gitu?”9614Please respect copyright.PENANAa2LtrpEiwW
9614Please respect copyright.PENANAQXjaI5QCQ2
“Hmm, yaa intinya ada satu masalah yang bikin jadi kayak gini Is” jawab Andi yang masih ragu untuk menceritakan semuanya ke Isna.9614Please respect copyright.PENANAHtSyJ8IuyY
9614Please respect copyright.PENANARY20Ytrwus
Isnapun tersenyum. “Gini deh mas, kayaknya mas Andi kudu cerita semua dari awal deh, dan mas Andi kudu jujur sama Isna. Kalau nggak, nantinya Isna bisa salah tangkap dan salah ngasih tanggapan. Yang seharusnya mas Andi nggak salah, malah jadi salah dimata Isna, ataupun sebaliknya. Itu kalau emang mas Andi bener-bener pengen curhat sama Isna lho”9614Please respect copyright.PENANA9InYJkgc3A
9614Please respect copyright.PENANAU8ESeYElMv
9614Please respect copyright.PENANAuzourk1X0G
Andi terdiam. Diapun mengiyakan perkataan Isna barusan. Memang, semua ada runutannya. Kalau ceritanya sepotong-sepotong, pasti Isna akan salah mengambil kesimpulan. Dan bisa saja dia salah menanggapinya, bahkan bisa-bisa menyalahkan Andi.9614Please respect copyright.PENANAwX9IvFbwPd
9614Please respect copyright.PENANAZ6NjOH6ixf
Tapi untuk jujur mengatakan sebabnya dari awal, Andi juga ragu, karena itu artinya harus membawa-bawa nama pak Bowo, dan bahkan menceritakan apa yang menjadi urusan ranjang dirinya dengan Cita. Tentu saja hal yang tabu bagi Andi menceritakan urusan seprivat itu kepada orang lain. Tapi masalahnya, dia sudah terlanjur cerita ke Isna.9614Please respect copyright.PENANAS8JvS4JNvD
9614Please respect copyright.PENANAdtzJKWpWAR
Andi mencoba untuk mencari cara agar tidak perlu menceritakan yang sebenarnya, tapi membuat sebuah gambaran yang bisa menjelaskan bagaimana hubungannya dengan Cita saat ini. Tapi dasarnya tidak punya bakat mengarang, Andi jadi tidak bisa membuat cerita. Cukup lama dia diam, akhirnya dia benar-benar menyerah karena tidak sanggup membuat cerita lain yang bisa menggambarkan kejadian antara dirinya dengan Cita.9614Please respect copyright.PENANAhRLyUzkQgg
9614Please respect copyright.PENANAuT24xQfr5y
9614Please respect copyright.PENANADTX46NAdW5
“Tapi Is, aku minta kamu bener-bener jaga rahasia ini ya, karena ini menyangkut orang yang sama-sama kita kenal” ucap Andi.9614Please respect copyright.PENANANlY1vILpIX
9614Please respect copyright.PENANAq56dc7oKKg
9614Please respect copyright.PENANADumlV5VJdp
Isna sempat bingung dengan ucapan Andi, dia bahkan menggaruk kepalanya yang tertutup oleh jilbab itu. Tapi diapun kemudian tersenyum dan mengangguk.9614Please respect copyright.PENANAPGuCPlxDOk
9614Please respect copyright.PENANA89Wi2G8RIm
9614Please respect copyright.PENANAY9ubylp4cN
“Semuanya berawal dari waktu foto istriku viral Is, kamu tau itu kan?”9614Please respect copyright.PENANA8jnyNTLmmT
9614Please respect copyright.PENANAQtmVdr4trA
“Ooh itu, iya tau kok mas. Terus?”9614Please respect copyright.PENANAT5F3TLHmNs
9614Please respect copyright.PENANA9IaH0WTymo
“Nah, suatu hari waktu aku mau ngadep pak Bowo, aku lihat dia diruangannya lagi liatin foto-foto di instagramnya istriku”9614Please respect copyright.PENANAzU0r2v8qGb
9614Please respect copyright.PENANAZbEPURTXQe
Isna mengerutkan dahinya, masih belum mengerti arah pembicaraan Andi. “Terus, masalahnya apa mas?”9614Please respect copyright.PENANAoKFBfrtJei
9614Please respect copyright.PENANALpQ8kW4EG9
“Ya waktu itu, aku denger dia ngomong sendiri gitu, kayak mengagumi foto-foto istriku”9614Please respect copyright.PENANAy7W0WCwDVe
9614Please respect copyright.PENANAS7LtF29ad7
“Haha, ya kan wajar mas. Cita kan emang cantik, wajar kan pak Bowo mengaguminya?”9614Please respect copyright.PENANAqueuMdXENW
9614Please respect copyright.PENANAifUAbXQgRB
“Bukan gitu Is. Kalau cuma sekedar gitu sih, aku juga masih bisa maklum”9614Please respect copyright.PENANAVxqeAu1ige
9614Please respect copyright.PENANAf1P6TljaKj
“Lha terus, emang ada apa lagi mas?”9614Please respect copyright.PENANAcM06MVshGu
9614Please respect copyright.PENANAGFoZCh8WWT
9614Please respect copyright.PENANAy8d8UQ42pr
Andi terdiam sebentar. Lalu dia menceritakan apa yang diucapkan pak Bowo waktu itu kepada Isna, tentang pak Bowo yang berandai-andai bisa menyetubuhi Cita. Sontak Isna terkejut mendengar cerita Andi itu.9614Please respect copyright.PENANAEz4dFoWgHw
9614Please respect copyright.PENANA9NoPFD0RNv
9614Please respect copyright.PENANAqoMTbB3IwQ
“Serius mas pak Bowo kayak gitu?”9614Please respect copyright.PENANAUT40wjvCDo
9614Please respect copyright.PENANAEU5bIhEWJv
“Iya Is. Dan disitu aku marah banget, tapi aku juga nggak berani buat marah langsung ke pak Bowo. Itu bukan cuma sekali Is, beberapa hari kemudian aku denger lagi pak Bowo bilang gitu dan lebih parah lagi, yang terus bikin aku makin marah”9614Please respect copyright.PENANAO4HKU7JBLS
9614Please respect copyright.PENANABR4E4K85lI
“Hmm, terus, mas Andi ngapain?”9614Please respect copyright.PENANAwx5bP2DS0W
9614Please respect copyright.PENANA5eJR2ruy7f
“Yaa aku ngerasa, pak Bowo nggak boleh nyentuh istriku. Aku pemilik sahnya, cuma aku yang boleh nyentuh Cita. Tapi, terusnya, aku jadi salah bertindak”9614Please respect copyright.PENANAuYlp3PaBl5
9614Please respect copyright.PENANALEVvGaUK0S
“Salah bertindak gimana? Mas Andi ngelabrak pak Bowo?”9614Please respect copyright.PENANApwTdqjtwWV
9614Please respect copyright.PENANAIAuduTz9MJ
“Bukan”9614Please respect copyright.PENANA9iE9lDqGxv
9614Please respect copyright.PENANAWuA6RqPtqC
“Lha terus?”9614Please respect copyright.PENANAQEanlZ9uOd
9614Please respect copyright.PENANAP7iiTwFeRP
9614Please respect copyright.PENANAculGCAuAye
Andi menghela nafas panjangnya, kemudian perlahan dia ceritakan kalau dia melampiaskan kekesalannya itu dengan cara ‘memperkosa’ istrinya sendiri. Kembali Isna dibuat terkejut oleh pengakuan Andi, sampai-sampai dia menutup mulut dengan kedua tangannya.9614Please respect copyright.PENANANt9MCNZkX7
9614Please respect copyright.PENANA8ReVmkq6Cg
9614Please respect copyright.PENANAzptdXYtwBu
“Setelah itu aku sempat menyesal. Ya yang terus aku dipanggil sama pak Bowo gara-gara kerjaanku yang berantakan itu. Nggak lama kemudian aku minta maaf sama Cita, masalah selesai dan kami berdamai” ucap Andi.9614Please respect copyright.PENANAruVKwL0nEj
9614Please respect copyright.PENANA7XC2EMC4uH
9614Please respect copyright.PENANA6fBds1se8a
Akhirnya Isna jadi tahu kenapa waktu itu Andi tidak fokus pada pekerjaanya sehingga pekerjaannya jadi berantakan bahkan sampai dipanggil oleh pak Bowo. “Ya berarti masalahnya udah kelar dong mas?”9614Please respect copyright.PENANAC52tPki6D2
9614Please respect copyright.PENANAg1vBwFRajN
9614Please respect copyright.PENANAMTQp3mIaB3
“Iya Is, tapi kemudian ada masalah baru lagi”9614Please respect copyright.PENANAKHzd2WyPAY
9614Please respect copyright.PENANAvUtBj4ug37
“Walah, ada apa lagi mas? Sama pak Bowo lagi?”9614Please respect copyright.PENANAKQou9mOFG2
9614Please respect copyright.PENANAxfaWIfRaI1
“Bukan Is, kali ini sama orang lain”9614Please respect copyright.PENANAD8J1o5Vgv6
9614Please respect copyright.PENANAAV220VnrkS
“Siapa lagi mas?”9614Please respect copyright.PENANAcQ8rsZCaKv
9614Please respect copyright.PENANA2x3sCgAKFO
9614Please respect copyright.PENANAuHPwJtN8m2
Andipun kemudian menceritakan tentang bagaimana awalnya dia dan Cita mengikuti sesi hunting foto lalu berkenalan dengan beberapa fotografer, salah satunya Salim. Lalu dia bercerita juga tentang Nada yang kemudian mengajak Cita untuk jadi model di salah satu salon bridal dikota ini, yang kemudan berkenalan dengan seorang banci salon bernama Robi.9614Please respect copyright.PENANAG7zvlxQfIi
9614Please respect copyright.PENANAxa1Gj15Gtz
Isna hanya diam saja mendengarkan cerita Andi yang semakin lancar. Dengan begitu mengalir kemudian Andi bercerita tentang apa yang terjadi dimalam ‘perkosaan’ keduanya kepada Cita. Dan bagaimana kemudian mereka terlibat perang dingin, saling diam hingga berhari-hari. Lalu dia cerita juga saat mencari Cita kerumah Nada yang sebelumnya pergi tanpa ijin darinya, lalu mereka ribut disana.9614Please respect copyright.PENANAMeqB0c8m0b
9614Please respect copyright.PENANAa6j1Bldd1P
Setelah itu Andi menceritakan tentang apa yang dia pikirkan, tentang kemungkinan Cita sudah dipengaruhi oleh teman-teman barunya itu. Selesai Andi bercerita, Isna masih diam mencerna semua cerita Andi.9614Please respect copyright.PENANAKIwcmv121C
9614Please respect copyright.PENANAllApmk53ui
9614Please respect copyright.PENANA93kJpK3GJj
“Hmm, kalau menurut Isna sih, soal kejadian pertama, itu murni salah mas Andi. Karena meskipun mas Andi dengar pak Bowo ngomong seperti itu, tapi nyatanya pak Bowo nggak ngapa-ngapain kan?”9614Please respect copyright.PENANABy3t7SjBC7
9614Please respect copyright.PENANAj2dCc8bnS9
“Iya sih Is, setahuku pak Bowo nggak ngapa-ngapain, bahkan nggak pernah ngehubungin Cita juga”9614Please respect copyright.PENANAulAClBgFbO
9614Please respect copyright.PENANAa7FRpYe1t0
“Nah itu dia, jadi untuk yang itu sepenuhnya salah mas Andi”9614Please respect copyright.PENANANoPBTYIvzF
9614Please respect copyright.PENANAhswIDzhN8y
“Kalau yang kedua?”9614Please respect copyright.PENANAEBm2iw0LGP
9614Please respect copyright.PENANAWPLZ74N1nX
“Kalau yang itu, Isna juga belum bisa nyimpulin mas. Mas Andi juga salah karena udah kasar sama Cita. Tapi sikap kasar Cita ke mas Andi itu mungkin juga ada penyebabnya. Mungkin aja bener apa yang mas Andi bilang kalau ada sesuatu yang mempengaruhi Cita”9614Please respect copyright.PENANAgJaFNnwjaF
9614Please respect copyright.PENANAYva9vhrWdi
“Apa menurutmu salah satu dari mereka? Atau malah ketiga-tiganya?”9614Please respect copyright.PENANAkT1p4CPm5B
9614Please respect copyright.PENANA6uiUlI5Xfm
“Yaa bisa aja sih mas. Semua kemungkinan itu bisa aja terjadi. Tapi mungkin juga ada sebab lainnya”9614Please respect copyright.PENANAAWAEnJDRQH
9614Please respect copyright.PENANAhPe8VMLw0d
“Sebab lainnya itu apa Is?”9614Please respect copyright.PENANA9dXUVgTTr3
9614Please respect copyright.PENANAvpEgCM8SmT
“Hmm, bisa jadi karena Cita sekarang udah ngerasa terkenal, udah jadi selebgram, udah punya banyak fans, jadi dia ngerasa nggak mau terlalu dikekang sama mas Andi”9614Please respect copyright.PENANAu3oRQUx2tm
9614Please respect copyright.PENANAAXsDUoQoF2
“Gitu ya?”9614Please respect copyright.PENANAind7X4Ui3B
9614Please respect copyright.PENANACTgwuVvrRw
“Yaa itu masih kemungkinan lho mas, bukan berarti emang bener begitu”9614Please respect copyright.PENANAMvn1pAATra
9614Please respect copyright.PENANA5YBoro2Nm8
“Terus, aku harus gimana Is?”9614Please respect copyright.PENANAipNm2JMAak
9614Please respect copyright.PENANAYPgHAA7dvl
9614Please respect copyright.PENANAshoN1Dl06G
Kali ini giliran Isna yang diam tak langsung menjawab pertanyaan Andi. Dia terlihat sedang berpikir, sementara Andi tak sabar menunggu jawaban dari Isna.9614Please respect copyright.PENANAA13Wp93XAL
9614Please respect copyright.PENANAKTqBrdJhsC
9614Please respect copyright.PENANALGlkNGQqqw
“Kalau menurutku, mas Andi harus cari tahu dulu, apa yang sebenarnya ngebuat Cita jadi berubah kayak gitu, jangan buru-buru marahin dia mas”9614Please respect copyright.PENANAjs3IcrTdxv
9614Please respect copyright.PENANAKa93Q0a5R8
“Hmm, tapi cara nyari tahunya gimana?”9614Please respect copyright.PENANAT3TijHzU3n
9614Please respect copyright.PENANAu7lVlJGaW7
“Gini aja, mas Andi baik-baikin Cita dulu. Ngalah aja dulu mas, minta maaf sama dia, coba bersikap manis. Intinya apa yang dia mau, turutin aja dulu”9614Please respect copyright.PENANA1mNnWZb7Th
9614Please respect copyright.PENANAOpEbg08twt
“Ah masa gitu sih Is? Aku kan nggak sepenuhnya salah”9614Please respect copyright.PENANADGHCqRTUS1
9614Please respect copyright.PENANA4NjdWc0x2n
“Ya emang sih, tapi kan mas Andi ada salah juga sama dia, karena udah kasar sama dia. Jadi mas Andi harus minta maaf dulu. Intinya mas, ambil hatinya Cita, biar Cita bisa menerima mas lagi dan bisa semakin terbuka sama mas Andi”9614Please respect copyright.PENANARv3cypsJHf
9614Please respect copyright.PENANAdTGY9d965n
“Hmm, terus?”9614Please respect copyright.PENANA8GSSKXMGLA
9614Please respect copyright.PENANAJoG8n0T3Ra
“Nah, kalau udah baikan, baru tuh mas korek-korek info soal dia. Tapi jangan ditanyain langsung mas”9614Please respect copyright.PENANAHsJnWXOc3L
9614Please respect copyright.PENANAz1o4PXT7mD
“Lha gimana mau tahu kalau nggak ditanya langsung?”9614Please respect copyright.PENANAf6tcqpNGsg
9614Please respect copyright.PENANAa57hdA5HDX
“Iih mas Andi gimana sih? Masa ya nggak tahu caranya?” perlahan Isna jadi kesal juga dengan sikap Andi yang terlalu polos itu.9614Please respect copyright.PENANAqDSUGR6RST
9614Please respect copyright.PENANAmo4m5xR9lJ
“Lha ya emang nggak tahu. Jadi aku harus gimana sih?”9614Please respect copyright.PENANAH1lhk2pgdO
9614Please respect copyright.PENANAsbWaB6TnDL
“Udah itu nanti aja mas Isna kasih tahunya. Yang penting sekarang mas gimana caranya mas Andi bisa baikan lagi sama Cita, ambil hatinya Cita mas”9614Please respect copyright.PENANArWmgAWvA7i
9614Please respect copyright.PENANAfdxYBfN8fh
“Hmm iya deh, nanti aku minta maaf ke dia kalau gitu”9614Please respect copyright.PENANAqf5gbhu6Ew
9614Please respect copyright.PENANAuHG3didIgY
“Inget lho mas, intinya mas Andi ngalah. Apapun yang dikomplain sama Cita, turutin aja, ngalah aja jangan malah dilawan, entar malah ribut lagi, jadi berabe entarnya”9614Please respect copyright.PENANARREczwrPcW
9614Please respect copyright.PENANAjuyzgjVWeI
“Iya iya. Yaudah yuk balik lagi ke kantor”9614Please respect copyright.PENANA4rGXWwitFS
9614Please respect copyright.PENANAle7caVuYso
“Iya, ayok. Tapi bayarin makan siangnya ya, hehe”9614Please respect copyright.PENANAerGsKep2qv
9614Please respect copyright.PENANAI3OcpZUjUs
“Huh, kirain tadi ngajakin mau nraktir, ujung-ujungnya minta ditraktir juga”9614Please respect copyright.PENANAMquZPJ0jK3
9614Please respect copyright.PENANAlse9buIEbW
“Ya tadinya sih mau nraktir mas. Tapi kan jadinya mas Andi curhat dan aku kasih banyak saran, jadi mas Andi dong yang harus bayarin, haha”9614Please respect copyright.PENANArjUZ0GgjMQ
9614Please respect copyright.PENANAOOsvsw0EEj
“Dasar. Yaudah kalau gitu”9614Please respect copyright.PENANAX7dpPYKbMR
9614Please respect copyright.PENANAKuh9hAgwks
“Lagian, dimana-mana mah cowoknya yang bayarin makan ceweknya mas”9614Please respect copyright.PENANA4mSG8QLMfz
9614Please respect copyright.PENANArUIMrafamg
“Yee, emang aku cowokmu?”9614Please respect copyright.PENANA5RNPckeOgy
9614Please respect copyright.PENANApCP0IgYpAs
“Emang mas Andi nggak mau jadi cowoknya Isna?” goda Isna.9614Please respect copyright.PENANAiAspQIGUBK
9614Please respect copyright.PENANABzyNTefkOS
“Haha, kayaknya kamu lagi jablay ya Is? Suamimu udah berapa lama belum pulang? Haha”9614Please respect copyright.PENANAiCyebjKobX
9614Please respect copyright.PENANAQ0Zx1J0TAg
“Haha sialan, malah ngeledek. Nah gitu dong mas, senyum, ketawa, jangan manyun aja bawaannya”9614Please respect copyright.PENANAX77taQecvU
9614Please respect copyright.PENANA6kdLVavNFo
“Haha yaudahlah, yuk cabut”9614Please respect copyright.PENANAAq1mySqwet
9614Please respect copyright.PENANAxJdLWtO9az
*9614Please respect copyright.PENANAiVWHSicawd
*9614Please respect copyright.PENANAk2hHGibWrl
*9614Please respect copyright.PENANAzyiQ5PbyHA
*9614Please respect copyright.PENANAiSy5kKUuFM
9614Please respect copyright.PENANAKu0bzi9i5h
Sore harinya waktu pulang kantor, Andi sengaja membawa sekotak martabak manis kesukaan Cita. Dia ingin meminta maaf pada istrinya itu, tapi bukan semata-mata minta maaf, melainkan mengikuti saran dari Isna untuk mengambil hatinya Cita agar bisa mencari tahu apa yang membuat Cita berubah.9614Please respect copyright.PENANABlCGvTHQ6L
9614Please respect copyright.PENANAdJd0ln7rr2
Namun ternyata semua tidak berjalan semulus apa yang dia pikirkan dan rencanakan. Cita masih bersikap dingin kepadanya, dan masih saja tidur bersama dengan anak dan ibunya. Bahkan, martabak yang dibeli Andi tak sedikitpun disentuh oleh Cita. Andi marah, sangat marah. Dia sudah berusaha menurunkan egonya, berusaha mengalah demi minta maaf kepada Cita, tapi apa yang dia dapat sungguh diluar dugaannya.9614Please respect copyright.PENANAEaenW8emCO
9614Please respect copyright.PENANACiH4pEFQpH
Malam itu juga dia langsung mengubungi Isna menceritakan apa yang terjadi, namun Isna meminta agar Andi menahan diri dulu dan baru besok menceritakannya secara langsung. Akhirnya malam itu Andi hanya bisa menyimpan kekesalan dan amarahnya sendirian.9614Please respect copyright.PENANAhz74sTvvN3
9614Please respect copyright.PENANAwCK8YhQ2Kf
9614Please respect copyright.PENANAWG2BwftT7s
“Aku kurang apa sih Is? Aku udah coba ngalah lho, udah aku beliin makanan yang dia suka, udah bersikap manis didepannya, tapi dia malah nyuekin aku. Sedikitpun nggak disentuh martabak itu. Sedikitpun nggak ada dia ngomong apapun ke aku!”9614Please respect copyright.PENANA5U6q4YLL4U
9614Please respect copyright.PENANAS7N2XdGswf
9614Please respect copyright.PENANAcQ8NKIwmyw
Andi langsung menumpahkan segala kekesalannya kepada Isna setibanya mereka ditempat makan siang seperti kemarin. Bahkan pelayan yang mau memberikan daftar menupun sampai terkejut dan tidak jadi memberikannya kalau saja Isna tidak segera memanggilnya.9614Please respect copyright.PENANAznLMvap4ke
9614Please respect copyright.PENANAipZTPrDK2j
Isna memang tak langsung menanggapi kemarahan Andi, dia memesan makan dulu untuk mereka berdua. Dia tak tahu Andi mau makan apa, dia asal pesan saja. Setelah pelayan itu pergi, barulah Isna melayani kekesalan Andi.9614Please respect copyright.PENANAuu9U99a1Oa
9614Please respect copyright.PENANA7jAkIGALaP
9614Please respect copyright.PENANADoPwyn0ZoE
“Kamu tuh lho mas, sabar dulu dong, baru juga nyampe udah mencak-mencak gitu”9614Please respect copyright.PENANAcFbHBSPoVh
9614Please respect copyright.PENANA6ieeK8icQh
“Yaa abis gimana Is, aku udah coba ikutin saran kamu kemarin, tapi sikap Cita malah kayak gitu”9614Please respect copyright.PENANALjbR26WwzL
9614Please respect copyright.PENANAjugDjBk261
9614Please respect copyright.PENANAslDmoI8EHz
Andi masih terlihat begitu emosi. Emosi yang dia tahan-tahan dari semalam, ditambah lagi seharian tadi pekerjaan membuatnya semakin stres.9614Please respect copyright.PENANAF2NwPLI3y5
9614Please respect copyright.PENANAhY4m8mtVgC
9614Please respect copyright.PENANAX4vXHUrelB
“Mas, sebelumnya Isna mau nanya dulu deh. Apa ada sesuatu yang belum mas Andi ceritain sama Isna?”9614Please respect copyright.PENANAGlohJgguwL
9614Please respect copyright.PENANAjA6Dc5WIWy
“Sesuatu apa Is? Aku udah cerita semuanya ke kamu kemarin”9614Please respect copyright.PENANAVWqjaY0JXk
9614Please respect copyright.PENANA2vAUQrhkaC
“Yaa apa gitu, Isna juga nggak tahu mas. Cuma, sepertinya ada sesuatu yang mungkin bikin Cita segitu marahnya sama mas Andi”9614Please respect copyright.PENANAsyWXs9MkKE
9614Please respect copyright.PENANAARadbkbH3A
“Dia marah sama aku? Harusnya kan aku yang marah sama dia Is. Apa alasan dia marah sama aku? Karena sikapku? Aku bersikap seperti itu karena aku ini suaminya, aku harus melindunginya! Dia bukannya menghargai sikapku itu malah nyuekin aku!”9614Please respect copyright.PENANAtVlYOon1qY
9614Please respect copyright.PENANATZZXEiruQk
9614Please respect copyright.PENANAUX9Yjw0nlT
Isna tidak buru-buru menanggapi ocehan Andi yang belum juga surut itu. Terlebih lagi makanan yang mereka pesan tak lama kemudian sudah datang. Dengan perasaan kesal yang teramat langsung saja Andi menyantap makanan didepannya dengan lahap. Hal itu membuat Isna menahan tawa juga karena saking gelinya.9614Please respect copyright.PENANA4Rwce2401f
9614Please respect copyright.PENANA8dHRC599GD
9614Please respect copyright.PENANAx1SvKMPGwJ
“Laper juga ya mas marah-marah gitu?” goda Isna.9614Please respect copyright.PENANAhtEdDhtEEZ
9614Please respect copyright.PENANAFmSxVOtLK6
“Berisik” jawab Andi yang mulutnya masih penuh makanan.9614Please respect copyright.PENANAiIlYsFUrCo
9614Please respect copyright.PENANAvMsaOEbyHP
9614Please respect copyright.PENANA3xFuXzDVo0
Bukannya tersinggung Isna malah makin kencang tertawa. Tapi dia tak lagi menggoda Andi, membiarkan pria itu menghabiskan makanannya terlebih dahulu. Karena diapun sebenarnya juga sudah sangat lapar karena tidak sarapan tadi pagi.9614Please respect copyright.PENANA5Md2qUk8Lr
9614Please respect copyright.PENANARL8YkjnIOp
Setelah makanan mereka habis, kembali Andi meluapkan kekesalannya kepada Isna. Dia benar-benar tidak habis pikir dengan sikap Cita. Hal itu semakin menguatkan keyakinannya kalau memang ada seseorang yang sudah memberikan pengaruh buruk kepada istrinya, sehingga bersikap sedemikian dingin kepadanya.9614Please respect copyright.PENANA2k5ALKbEnd
9614Please respect copyright.PENANAXIDLn9i8cs
9614Please respect copyright.PENANATOX7IVtED2
“Aku harus cari tahu tentang orang-orang itu lebih jauh lagi Is” ucap Andi.9614Please respect copyright.PENANA53mNh7BXGW
9614Please respect copyright.PENANAz8v9mlIezN
“Siapa?”9614Please respect copyright.PENANA14UO22yVVs
9614Please respect copyright.PENANA3G2CPshCAM
“Ya itu, si Nada, si Salim sama si bencong salon itu”9614Please respect copyright.PENANAsVf8E8zqig
9614Please respect copyright.PENANA5oZwO4ywRR
“Terus, mau nyari tahunya gimana kalau mas Andi aja masih marahan sama Cita?”9614Please respect copyright.PENANA2hH8AmrgFK
9614Please respect copyright.PENANA3iaXtvRvhB
“Aku cari tahu sendiri aja”9614Please respect copyright.PENANAS52XbCf6os
9614Please respect copyright.PENANAstfL7ZGmrq
“Iya, tapi caranya gimana? Kalau sama Nada, okelah mas udah tahu orangnya. Terus yang 2 orang lagi mau gimana?”9614Please respect copyright.PENANAvpZFDbNHVV
9614Please respect copyright.PENANA4p5n1mWyK7
9614Please respect copyright.PENANA8Ghioae5R7
Andi diam. Dia bingung harus melakukan apa. Karena benar apa yang dibilang oleh Isna, dia memang belum mengenal 2 orang lainnya. Dengan Salim dia sudah pernah ketemu, sudah pernah ngobrol juga, tapi hanya obrolan sebatas kamera dan potret memotret saja saat mereka hunting foto. Dan saat itu, Andi tidak meminta kontak dari satupun orang yang ada disitu. Sedangkan dengan Robi, Andi malah sama sekali belum pernah ketemu, hanya pernah melihat dari foto yang ditunjukan oleh Cita saja.9614Please respect copyright.PENANAcigFP4jcZf
9614Please respect copyright.PENANAy2LnMZDIcs
9614Please respect copyright.PENANANLRCOOFVXx
“Entahlah Is, aku nggak tahu” jawab Andi melemah.9614Please respect copyright.PENANASYRbwsbqbL
9614Please respect copyright.PENANAWKmLK3Ks0a
“Udah mas tenang dulu, kamu itu cuma lagi emosi aja” sahut Isna dengan santainya.9614Please respect copyright.PENANAGM8VJOCufD
9614Please respect copyright.PENANA4O7ScJW0KD
“Ya terus aku harus gimana lagi Is? Saranmu udah aku lakuin lho, tapi Cita malah kayak gitu”9614Please respect copyright.PENANAgukuAMl5Zh
9614Please respect copyright.PENANA1NbnUcf0Dc
“Kasih waktu dulu buat Cita mas. Mungkin dia emang masih marah ke kamu, entah karena apa”9614Please respect copyright.PENANAkQz9FvTWWH
9614Please respect copyright.PENANAI9wd2Hp7nl
“Ya tapi kasih waktu sampai kapan? Yang ada aku jadi makin kesal kalau begini caranya!”9614Please respect copyright.PENANAg6a8yXiAWx
9614Please respect copyright.PENANAgle63BAjwA
“Kalau sampai kapannya Isna juga nggak tahu mas. Tapi mas Andi harus tetep bersikap manis sama Cita, baik-baikin dia terus. Entar kan pasti luluh juga dia”9614Please respect copyright.PENANA4JDWInSMGh
9614Please respect copyright.PENANAuDq98HdpV7
“Haduuh Is, mau sampai kapan? Orang udah baik kalau dicuekin terus ya kesel lah!”9614Please respect copyright.PENANAVMfVKSNezp
9614Please respect copyright.PENANAkgAR8ij0qQ
“Ya jangan nyerah dulu dong mas, kan baru sekali. Jangan gara-gara kemarin terus mas berubah sikap didepan dia, entar dia kira mas Andi nggak serius lagi minta maafnya, jadi makin kacau kan?”9614Please respect copyright.PENANAfpn2GsZXOk
9614Please respect copyright.PENANAWJwfNk6zZJ
9614Please respect copyright.PENANA1oFXCrDdy6
Andi hanya mendengus kesal saja. Tapi apa yang dibilang Isna memang ada benarnya, pikir Andi.9614Please respect copyright.PENANAIGdE4q41F4
9614Please respect copyright.PENANAu43TEgAaio
9614Please respect copyright.PENANASKbAhOvIym
“Tiap orang beda-beda sih mas, tapi namanya orang kesel ya nggak semuanya bisa langsung luluh cuma karena sekali dibaikin. Mas Andi harus berusaha terus, baik-baikin dia. Cewek memang kayak gitu mas. Aku aja nih ya, pernah marahan sama suamiku. Ya kayak gitu, lama marahannya. Tapi karena ngelihat suamiku tulus minta maaf, lama-lama aku luluh juga, meskipun sebenarnya aku yang salah”9614Please respect copyright.PENANAx1sAVP1NTH
9614Please respect copyright.PENANAKxUCmdfg5T
“Emang gitu ya Is?”9614Please respect copyright.PENANAL1Pxd0qAvB
9614Please respect copyright.PENANAcfV7tv3FYY
“Iya mas. Mas tahu kan, ada yang bilang kalau cewek itu selalu benar. Itu nggak sepenuhnya salah lho mas. Perasaan cewek itu, meskipun sedikit, tapi ada kalanya dia nggak mau disalahin. Tapi buat maafin pasangannya, cewek biasanya ngelihat dulu keseriusan dari pasangannya itu. Kalau cuma sekali aja mas Andi udah nyerah, gimana mau dapet maaf dari Cita?”9614Please respect copyright.PENANAOdH5Jmq3KK
9614Please respect copyright.PENANAMaioTKgCu2
9614Please respect copyright.PENANAlgRtwdlTaT
Andipun mengangguk. Dia memang tidak begitu memahami karakter wanita. Dia hanya mengenal sedikit wanita dengan sangat baik. Hanya ibu dan istrinya saja. Selebihnya dia hanya sekedar tahu wanita dari luarnya saja, tidak benar-benar mengetahui sampai sifat-sifat mereka. Kali ini dia merasa beruntung karena menurutnya, dia mendapat banyak masukan yang bagus dari Isna.9614Please respect copyright.PENANAa3TAd7ZLGL
9614Please respect copyright.PENANA5q0G5GPB0y
9614Please respect copyright.PENANAWpKZDNHL3f
“Mas Andi ada kontaknya orang-orang itu?” tanya Isna.9614Please respect copyright.PENANAcWKZ2d6nis
9614Please respect copyright.PENANABUD851S28B
“Siapa?”9614Please respect copyright.PENANA2L8V9SrPFb
9614Please respect copyright.PENANAqRz4HSCjmF
“Ya mereka, Nada, Salim sama si bencong salon itu”9614Please respect copyright.PENANA3ZUqJiEUXJ
9614Please respect copyright.PENANAWAUjQWUFhT
“Hmm, kalau Nada ada sih, kalau yang lain nggak ada. Kenapa emang?”9614Please respect copyright.PENANA2efstMN8CL
9614Please respect copyright.PENANAoTmJCbuNbn
“Yaudah sini aku minta mas”9614Please respect copyright.PENANAJ6t0B3BTDO
9614Please respect copyright.PENANAM1ScA4CRmv
“Buat apa?”9614Please respect copyright.PENANA4Ot0VLKGD7
9614Please respect copyright.PENANAdEkdjzUzyj
“Biar Isna bisa bantuin dikit-dikit”9614Please respect copyright.PENANAURCWutBRAj
9614Please respect copyright.PENANAjMlnYrbkdr
“Bantuin gimana?”9614Please respect copyright.PENANA34xnVn6jLE
9614Please respect copyright.PENANAYuv34Y2rr7
“Udahlah, yang penting mas Andi kasih aja dulu kontaknya Nada ke Isna, nanti biar Isna yang urus deh”9614Please respect copyright.PENANANEVSecqKsU
9614Please respect copyright.PENANAExHpdMvZrb
“Urus gimana sih Is? Jangan macem-macem ah”9614Please respect copyright.PENANAK8Z63LB3W9
9614Please respect copyright.PENANAAq4zAFmBzb
“Yee siapa yang mau macem-macem? Mau dibantuin nggak?”9614Please respect copyright.PENANApc4mznGkpP
9614Please respect copyright.PENANA15JZSPbNBR
“Yaa mau, tapi kamu mau ngapain?”9614Please respect copyright.PENANAIlcnRzYg6X
9614Please respect copyright.PENANAc8oFA48jOw
“Udah mas Andi tenang aja, pokoknya terima beres. Ini urusan cewek mas. Yakin deh kalau udah jadi urusan cewek gini bakalan lebih mudah”9614Please respect copyright.PENANAsXaPnfnRwf
9614Please respect copyright.PENANAi4UpHuaubq
“Hmm, yaudah deh kalau gitu, tapi bener ya kamu nggak bakal macem-macem?”9614Please respect copyright.PENANAtXLyZzzjQI
9614Please respect copyright.PENANAWfkVsbA1mw
“Mas Andi percaya aja sama Isna”9614Please respect copyright.PENANAQqn0uVF0oc
9614Please respect copyright.PENANAMSOsAV8ViU
9614Please respect copyright.PENANAkeMOFZ3zQa
Meskipun Andi tidak tahu apa yang akan dilakukan oleh Isna, tapi dia tetap memberikan nomer hp Nada yang waktu itu sempat menghubunginya untuk memintakan ijin Cita menginap dirumahnya.9614Please respect copyright.PENANAopKELzdjjn
9614Please respect copyright.PENANAkFBhhWe7Hd
9614Please respect copyright.PENANAPkc5Cfs3dF
“Oke deh, udah Isna simpen” ucap Isna setelah menerima nomer hp Nada.9614Please respect copyright.PENANAjF43p3ViaN
9614Please respect copyright.PENANAkFvGkOmu3n
“Makasih ya Is, aku nggak tahu kamu mau ngapain dengan nomer itu, tapi yang jelas aku makasih banget kamu udah bantuin aku”9614Please respect copyright.PENANAZj1GHHEJbN
9614Please respect copyright.PENANAw7To2AVK3Q
“Iya mas, santai aja, asal makan siangku dibayarin terus ya, hehe”9614Please respect copyright.PENANA32cwPfRmd4
9614Please respect copyright.PENANAcdGFt8etsQ
“Hehe, gampang kalau soal itu”9614Please respect copyright.PENANAGW4NnV0Y5o
9614Please respect copyright.PENANAXxhCOlldbc
9614Please respect copyright.PENANAg3F3hOTi3K
Andi tidak tahu bagaimana Isna akan membantunya, tapi kalau memang bisa membuat rumah tangganya dengan Cita membaik lagi, terutama bisa mengembalikan Cita seperti yang dulu lagi, dia tak mau ambil pusing apa yang akan dilakukan Isna.9614Please respect copyright.PENANAiD8que42O8
9614Please respect copyright.PENANADk5VRgzmcq
Sementara itu Isna sendiri tersenyum melihat Andi yang sudah mulai tenang. Terlebih lagi, Andi sudah mulai dan semakin percaya kepadanya dengan memberikan nomer Nada kepadanya. Nampaknya dia sudah merencanakan sesuatu untuk membantu rekan kerjanya itu.9614Please respect copyright.PENANAdKqxW0TIxL
9614Please respect copyright.PENANAa9DuNaCzLE
*9614Please respect copyright.PENANAZlYZox1yQX
*9614Please respect copyright.PENANA9P9n0akg77
*9614Please respect copyright.PENANASoD7JAbjUx
*9614Please respect copyright.PENANA5GXqyiz1bu
*9614Please respect copyright.PENANA1IbBQG9FcJ