“Ah, itu juga termasuk. Lalu bagaimana dengan Tuan Keith?”
Desdemona melahap bagian kue yang telah dipotongnya.
“Nihil. Kesaksiannya tidak diragukan. Dari pernyataan pasien rawat inap secara keseluruhan ia memang dokter yang menjanjikan, sama seperti pasien yang sedang kontrol rutin. Mayoritas mereka adalah pasien geriartri, tidak mengagetkan dari dokter spesialis endokrin dan diabetes. Ah, dia cukup akrab dan populer, setidaknya punya tiga perawat asisten.”
“Tuan Keith orang dibalik adanya ide rumah kaca di Antoinette Corp. Saya kira tidak ada yang aneh darinya, orangnya cukup ramah namun agak pendiam.” Kata Monkey dengan tidak yakin.
“Awalnya kuberpikiran yang sama. Tapi dulu korban pernah berat sebelah pada istri keduanya. Katanya saat pintu rumah dibuka, bukanlah oleh pembantunya, tapi wanita lain. Sejak saat itulah mereka bertiga mulai membenci ayahnya.”
Monkey mengerutkan dahinya.
“Mereka?”
“Keith, Lilia dan Steve.”
Obrolan tersebut berhenti sesaat sembari kerutan dahinya agak berkurang. Ia mulai memotong kue coklat itu.
“Jadi mereka juga punya motif,” tambahnya. “Tapi yang terpenting adalah kesaksian Tuan Keith tidak diragukan.”
“Saya kira Chester juga sama. Berkali – kali stok menumpuk terutama ikan, berkali – kali pula ia membalikkan keadaan. Benar – benar kerja keras.”
Ia membersihkan mulutnya dengan serbet.
“Ya pada bagian kerja kerasnya.”
“Apa? Ada hal yang lain?” Wanita itu bingung.
“Dari penjelasan anda tadi, Tuan Chandler bilang ia berkali – kali menaruh resiko pada mereka, benar?”
Desdemona mengangguk. “Benar.”
“Katakanlah Chester ini sangat tidak efektif dan efisien. Seringkali stok menumpuk, berkali – kali pula ia berhasil menjualnya. Tidakkah anda merasa aneh?”
“Aneh? Mengapa harus begitu?”
Monkey menghela nafas.
“Apakah saya harus mulai dari awal?”
Desdemona mengangguk.
“Hey itu berarti saya tidak bodoh, hanya belum paham sedikit.”
“Ya, ya, baik. Sebagai perusahaan bahan pangan yang cukup besar, Antoinette Corporation tentu harus menggunakan beberapa aspek. Mereka saling berkesinambungan, satu saja bermasalah maka prosesnya juga bermasalah. Satu contoh, bisa saja terjadi kekacauan di jadwal pengiriman. Ada pula permasalahan seperti kualitas dan persediaan atau kuantitas. Karena mereka juga melakukan distribusi, haruslah mengatur stoknya dengan efektif dan efisien. Normalnya adalah dalam keadaan tidak surplus ataupun defisit.
Demi penjelasan ini, mari kita anggap Chester adalah orang yang tidak efektif dan efisien. Satu contohnya, surplus pada stok ikan. Kita tahu bahwa umur ikan pada lemari es, tidak sama dengan bahan pangan lainnya seperti sayur ataupun produk jadi seperti keju. Menurut saya, menumpuk stok ikan adalah satu – satunya yang paling buruk. ”
Desdemona mengangguk.
“Masuk akal. Mungkin pasar akan menerima walaupun tidak banyak, tapi swalayan besar akan menolak.”
Monkey menyeruput tisane.
“Lebih buruknya adalah restoran atau hotel yang sangat bergantung pada kualitas sebelum kuantitas yang diperlukan. Ikan yang sudah terlalu lama disimpan dengan yang masih segar rasanya jauh berbeda. Makanya mereka dengan koki – kokinya, dengan ahli dan hati – hati, melakukan pemilihan yang sangat selektif. Apabila menolak, mereka juga melakukan evaluasi terhadap distributor yang akan diputuskan untuk bergantung atau tidak. Pada akhirnya itu sangatlah beresiko.”
“Menaruh nama pada penghargaan atau tiang gantung.”
Monkey mengangguk pasti.
“Persis. Oleh karena itu, sejak awal bila seseorang sudah memiliki banyak kelemahan daripada sakit, lebih baik mencegah, benar? Tentunya kalau Chester benar – benar bodoh, atau tidak?”
“Maksud anda caranya sangat tidak masuk akal? Atau bagaimana menciptakan keajaiban berkali – kali sama sekali tidak rasional.”
Pria itu secara spontan mencubit pipi kanan wanita itu.
“Gadis pintar!”
“Itu berarti menaruhnya sebagai orang yang paling dicurigai!”
Monkey melahap sepersekian potongan kue itu.
“Mungkin, mungkin.”
“Mungkin?”
“Mari saya jelaskan dengan sesuatu yang saya dapatkan. Tentunya setelah membuat piring ini bersih dulu.”
Mereka berhenti, sementara wanita tomboy itu sudah menghabiskan kue yang kedua. Desdemona memperbolehkan ia memesan lagi, tentunya ia sangat ramah.
“Terima kasih kakak!” Kata wanita tomboy itu berseri – seri.
Kedua piring di meja tersebut sama – sama habis, baik pria yang berpenampilan orang tua, maupun Desdemona. Mereka memesan minuman lagi.
Giliran Monkey mengeluarkan ponselnya.
“Ini adalah rumah Trisa Selery, sebuah perumahan berderet yang murah di daerah Cumbria.”
“Cukup imut, tapi saya tidak suka tipe yang berderet.”
Monkey menggeser layar ponselnya.
“Ini Nona Trisa Selery. Pertama kali kami bertemu sikapnya seperti orang lamban,” tambahnya menolehnya pada dua meja di belakangnya. “Setidaknya kata si Egremont itu. Tapi saya tidak berpikir demikian, sementara dulunya ia bekerja sebagai resepsionis di Penginapan Whitehaven, Howgate.”
Desdemona berpikir sejenak, ponsel itu didekatkan hingga pada jarak yang abnormal. Matanya tidak berkedip beberapa detik pada gambar wanita tersebut.
ns 15.158.61.55da2