Waktu yang semakin terbatas. Dengan fitur GPS ponsel pintar milik pria itu, ditujunya Speedwell Street. Taksi membawa mereka sampailah kepada sebuah restoran yang terlihat modern tapi tidak begitu besar. Menyajikan berbagai makanan dan poin terpentingnya adalah kue. Pria itu selalu tak akan buang – buang waktu kalau itu soal kue. Interiornya dipenuhi warna – warni pelangi dan unik, namun sayangnya tidak begitu ramai. Menurut informasi ponsel pintarnya, Chessecake di toko ini sangat mengagumkan. Tentu saja hasrat membanding – bandingkannya mulai timbul. Tanpa berlama – lama, pria itu langsung memesan untuk dua orang.
Menunggu beberapa menit, roman wajah pria itu terkagum. Kue yang dilihat itu biasa saja dibandingkan buatannya yang lebih besar. Hanya saja diberikan opsi berbagai saus strawberry, coklat, dan blueberry. Pria itu masih memandang sekeliling piringnya, mencium – cium aromanya. Sedangkan wanita itu tanpa pikir panjang, kue hanyalah kue.
“Variasi yang sensasional, Nona Flemming.”
“Memang, meskipun buatanmu jujur saja jauh lebih baik.”
Pria itu tersenyum ramah, meskipun dalam pikirannya mengharapkan seribu pujian. Dipotonglah kue itu, dimasukkanlah ke arah mulutnya.
“Betul seperti kata anda,” tambahnya dengan mulut masih mengunyah. “Bukannya lebih tepat mereka menyebutnya mentega daripada keju?”
“Seperti katamu. Lebih dominan mentega daripada krim keju. Rasanya terlalu berlebihan,” tambahnya, “Buatanmu jauh lebih baik. Ada kesan agak pedas, manis dan gurih. Mungkin kau menambahkan beberapa jenis keju?”
Angguk Cake.
“Benar. Tapi orang bilang kue di sini buatan perancis, tapi aku sama sekali tak menemukan rasa dari Neufchatel,” tambahnya dengan nada berubah. ”Bahkan lidahku tak mengecap sama sekali ricotta, cukup mengecewakan.” Tolehnya dengan wajah kecewa. “Biarlah, yang terpenting ini memberikan beberapa ide.”
Wanita itu hanya mengangguk biasa. Mata malasnya memang menunjukkan seberapa ketidakpeduliannya terhadap lawannya itu. Lalu pria itu teringat sesuatu.
“Ah benar juga. Tuan Duncan!”
“Oh!”
Detektif itu menelepon Inspektur Duncan untuk bertemu di restoran tersebut, memperbincangkan sesuatu lebih lanjut. Alasan lainnya adalah tumpangan gratis yang langsung menuju tempat tujuan. Walaupun demikian, ternyata Kepolisian Oxford tidak jauh dari tempat itu. Sekitar sepuluh menit, Inspektur Kepolisian Thames Valley telah tiba.
“Oh, Tuan Cake!”
“Senang bertemu dengan anda lagi, Inspektur Duncan!” tambahnya dengan suara agak pelan. “Saya ingin membicarakan sesuatu.”
Detektif itu menjelaskan sesuatu yang dibicarakan dengan rekannya saat di kereta, beberapa pertanyaan juga diajukan. Karena beberapa hal yang mungkin terjadi, ia mengajukan beberapa perubahan strategi.
“Hm… saya kira cara ini lebih cerdik dari yang anda kemukakan kemarin,” tambah pria itu dengan anggukan. “Meskipun sejujurnya, ini sangat berbelit.”
“Benar. Apalagi mengotak – atik rencana yang telah matang sangat merepotkan! tentu saya pun tidak mengharapkan itu,” tambah detektif itu dengan serius, “Untuk sekarang, saya ingin melihat hasil forensik tersebut, bersamaan dengan korban kalau bisa.”
“Tentu saja, Dokter Celesys akan senang menyambut kalian.”
Tanpa menunggu, diantarlah oleh Inspektur Duncan menuju rumah sakit yang amat besar, John Radcliffe. Untuk saat ini beberapa kasus bunuh diri ataupun pembunuhan biasanya dilakukan otopsi di rumah sakit itu. Tidaklah kaget dengan bangunan yang sangat megah, terutama ketersediaan sarana dan prasarana. Terutama tempat khusus, ruangan dengan pendingin seperti kulkas. Banyaknya loker – loker, beberapa petugas medis kerap sekali mendengarkan keganjilan di ruangan ini, kamar mayat.
Hari itu keberuntungan memihak pada ramahnya waktu luang yang singkat, datang memberkati detektif itu. Dari tempat yang dikunjungi, hingga lokasi yang akan dituju saat ini. Bahkan salah satu yang membuat wajahnya berseri – seri saat ini adalah waktu yang direncanakan sangat pas, yang sebelumnya belum pernah ditemuinya. Mobil yang membawa tiga orang itu, berhenti di parkiran bawah tanah dan langsung disambut oleh pintu lift yang kapan saja siap dipergunakan. Naiklah mereka ke atas dan selang dari sekian detik membuka pintunya dengan otomatis. Berjalan melewati koridor yang sepi, berbelok ke kanan setelah sepuluh langkah.
ns 15.158.61.23da2