Udara akhir pekan siang kedua bulan ketujuh itu sedikit terasa panas menyengat, sepertinya musim panas siap tiba menggantikan sejuknya musim semi. Bahkan beberapa kedai minuman sudah mengganti menu mereka demi menyambut musim yang memiliki siang hari yang akan terasa panjang. Tak ayal minuman segar dan es krim nampak berlomba menawarkan menu baru mereka untuk melegakan dahaga.
Noel mengusap peluh di sekitar dahi dan pelipisnya kesekian kalinya, kulit putihnya sudah memerah, kebetulan suplai bahan baru saja tiba. Dan bersama beberapa staf lainnya dia membantu memasukan barang ke gudang bersama kurir pengantar. Sang manager ikut memeriksa dan mengawasi barang-barang yang masuk. Sesekali mengangguk saat mendapati stafnya yang terus bekerja. Stellar datang membawa kotak es berisi minuman kaleng dingin, “Ayo semua istirahat dulu! Kalian sudah bekerja keras” ujar sang manager.
Hal itu tentunya di sambut ceria dengan para staf yang sudah banjir keringat. Bahkan beberapa sudah menanggalkan apron serta kemeja lengan pendek mereka. Menampilkan badan penuh otot mereka yang nampak berisi dan dipenuhi peluh keringat. Seperti penampilan saat seusai berolahraga yang jatuhnya malah seperti laki-laki bayaran yang ada di klub malam.
“Jangan menjual badan kalian! Badan seperti beruang gitu apa bagusnya” seloroh Stellar
Para staf yang bertelanjang dada itu memilih mengabaikannya. Sudah biasa.
“Kalau kau ingin dipandang sebagai perempuan tutup mulut menyebalkanmu itu, kau itu seperti anak burung yang terus bercicit”
Semua staf yang mendengar berusaha menahan tawa mereka. Stellar hanya mendecih sebal, sebelum melenggang pergi. Cukup tahu jika dia memperpanjang perdebatan dengan pemuda bernama Gil Noel itu sepupu jauhnya akan mengomelinya sepanjang malam. Iya, seistimewa itu seorang Gil Noel dimata sepupu jauhnya itu. Sepupu jauhnya yang memperhatikan sejak tadi hanya menggeleng maklum, lalu kembali mencatat laporan suplai cafenya. Setelah menjelang sore pekerjaan itu akhirnya selesai, para staf sudah kembali ke pekerjaan mereka masing-masing. Begitu juga dengan Noel yang segera memakai apronnya dan segera berdiri di belakang kasir bertukar dengan staf yang menggantikannya tadi.
“Selamat datang, anda ingin pesan apa?” sapanya seramah mungkin
Semuanya berjalan seperti biasa, Eve sempat mampir untuk membeli es kopi sebelum pamit pergi untuk kembali ke rumah sakit. Dan Stellar tidak hentinya mencari masalah dengan Noel, sepertinya dia tengah bosan dan Noel menjadi sasaran yang paling menyenangkan untuk membunuh waktu bosannya itu. “Stellar!” sang pemilik nama hanya mendecih kesal, padahal dia sedang seru-serunya berdebat soal siapa yang menjadi staf yang paling disukai oleh pelanggan cafe.
79Please respect copyright.PENANAfpctnw7HWD
79Please respect copyright.PENANAHdYTd4rV2J
79Please respect copyright.PENANAftDvJ1eynq
79Please respect copyright.PENANAcvvXHHufKR
79Please respect copyright.PENANAgcJydqbMYb
Padahal sudah jelas sekali jika itu Noel. Ada-ada saja Stellar itu.
79Please respect copyright.PENANAauKtDvKt8o
79Please respect copyright.PENANAw2T22YKvNl
79Please respect copyright.PENANA1cLI7qSwMF
79Please respect copyright.PENANAVJXwfBcX6E
Dengan sedikit ogah-ogahan Stellar mendekati sang manager sambil sedikit menundukkan kepalanya. “Kamu ini ya, benar-benar deh” dipukulnya pelan kepala Stellar sambil mendecak kesal dan tentu saja itu membuat Stellar merenggut sebal. Kenapa sepupu jauhnya itu selalu saja membela orang yang bahkan tersenyum pada pelanggan saja tidak tulus. Dan sialnya juga dia selalu menjadi staf terbaik dan selalu populer di kalangan pelanggan terutama perempuan.
“Berhenti cemburu padanya, ada-ada saja kamu ini”
Stellar menatapnya terkesiap.
“Siapa? Aku? Cemburu pada orang yang tidak pernah tersenyum tulus sepertinya? Ha! Gila”
“Kamu tahu, semakin mengelak begitu semakin jelas sekali lho”
“Aku tidak mungkin dan tidak akan cemburu padanya” sahut Stellar
“Yakin sekali. Kalau begitu hentikan rona merah di hidungmu itu, kamu seperti rusa rudolph yang ketahuan berbohong” sang manager menyentil dahinya
“Kak Yova!!!” seru Stellar seba79Please respect copyright.PENANAeRy6qdy9yk