Sang dosen mengakhiri kelasnya dan berjalan keluar membuat pemuda itu mendesah lega. Dia segera membereskan barangnya dan beranjak keluar dari kelas, Bergabung dengan beberapa mahasiswa lainnya yang memadati koridor kampus. Beberapa dekorasi merah dan merah muda menghiasi seluruh kampus, Sebentar lagi akan memasuki bulan kasih sayang.
Perayaan yang terjadi pada tanggal 14 itu selalu dinantikan oleh semua orang. Tapi sepertinya dia tidak peduli dengan perayaan apapun. Pemuda itu terus berjalan menuju perpustakaan, dia berniat mengerjakan papernya disana sebelum pergi bekerja siang nanti. Tapi langkahnya terhenti ketika sebuah lengan mengalung erat di lehernya, membuatnya menoleh.
“Hei, beruang kutub. Kau tidak akan terlambat lagi kan?” ujar Stellar meledek
Pemuda itu menyingkirkan lengan Stellar dari lehernya.
“Kau ini siapa sih sebenarnya? Aku tidak memanggilmu ngomong-ngomong, dan lagi jangan mengaturku, kau bukan ibuku” ucapnya
“Hei, aku ini peri cantik dan baik hati yang bertugas membantumu dan mengawasimu agar selalu berada di jalan yang benar” ucap Stellar jumawa
“Peri cantik dan baik hati darimana, iblis neraka iya” ujar pemuda itu
“Apa katamu!!”88Please respect copyright.PENANAWzglCzRtOt
Stellar kembali mengalungkan lengannya ke leher pemuda itu, kali ini ditambah dengan tekanan yang mencekiknya. Jelas saja itu membuatnya berteriak kesal dan meminta untuk dilepaskan. Adegan itu nampak begitu biasa oleh para mahasiswa lainnya dan memilih mengabaikan dua orang itu.
88Please respect copyright.PENANATaQSHy9JSL
88Please respect copyright.PENANAtxmjFv3meg
88Please respect copyright.PENANAR3oGjvtlZ4
88Please respect copyright.PENANAK7Vhb3JCZG
88Please respect copyright.PENANAZZyH8O3RyE
88Please respect copyright.PENANAtKHjqJ6Xnf
“Selamat datang, anda ingin pesan apa?”
“Tolong lattenya dan kukis cokelat”
“Baik, mohon tunggu sebentar”
Pemuda itu segera mencatat pesanan dan menghitung harganya. Kesehariannya berjalan seperti biasa, pergi ke kampus lalu langsung bekerja. Pemuda itu hanya memikirkan dua hal, lulus dan bertahan hidup. Meski Eve membantunya dia tidak ingin berhutang budi terlalu banyak.
Dia terus melayani pelanggan dan membantu membuat pesanan. Cafe cukup ramai hari itu, karena ada event perayaan bulan kasih sayang. Manager cafe juga tidak ingin melewatkan perayaan itu sehingga mendesain suasana cafe yang penuh warna merah dan merah muda. Bahkan membuat menu khusus untuk merayakannya.88Please respect copyright.PENANAKrwUDlsY7g
“Selamat sore, anda ingin pesan apa?”
“Ah ya, saya━”
Pemuda itu menoleh bingung, wanita dihadapannya tiba-tiba memutuskan ucapannya. Menatapnya dengan kedua manik almond yang membulat. Sepertinya wanita itu baru pertama kali masuk ke dalam cafe. Bukan ingin menyombongkan diri, tapi pemuda itu cukup terkenal di kalangan perempuan. Padahal senyuman saja dipaksakan, entah apa yang membuatnya menjadi idola.
“Nyonya? Anda baik-baik saja?”
Wanita itu tersadar.
“Ah, iya. Maafkan saya” ujarnya
“Jadi, anda ingin pesan apa nyonya?”
“Ah, apa ada black tea disini?”
“Tentu nyonya, kami memiliki beberapa pilihan minuman selain kopi disini. Jadi anda ingin memesan black tea?” ujar pemuda itu
“Iya, satu black tea dingin dan uhm, saya ingin kudapan itu satu”
Pemuda itu menoleh, cukup terkejut dengan kudapan yang ditunjuk wanita di depannya itu. Sepotong kue lemon. Kue itu tidak pernah menjadi favorit para pelanggan, selain bentuk kue yang sederhana dan rasanya yang terlalu asing membuatnya kurang diminati.
“Ah, baiklah. Satu black tea dingin dan satu potong kue lemon” ujar pemuda
“Bukan satu potong, satu loyang bulat itu”
“Maaf?!” pemuda itu sungguh terkejut mendengarnya
“Ah, apa tidak bisa?” tanya wanita itu
“A-ah maafkan saya. Ten-tentu bisa, a-akan saya siapkan pesanan anda” ujarnya terbata
“Ah, syukurlah. Oh pesanannya untuk dibawa pulang ya” sahut wanita itu
Pemuda itu cukup terkejut dengan apa yang didengarnya. Dia segera menjalankan tugasnya, mencatat, memberikan pada bagian dapur dan memberikan nota pembayarannya. Wanita itu segera menyingkir setelah mendapat uang kembalinya dan duduk di kursi tunggu. Menunggu pesanannya datang. Pemuda itu menyadarkan dirinya dan mulai kembali pada tugasnya
“Selamat sore, anda ingin pesan apa?”
“Apa ada menu khusus?” tanya seorang pelanggan
“Tentu nona, kami menyediakan menu khusus untuk menyambut perayaan kasih sayang. Ada beberapa menu yang kami tawarkan━”
Tanpa disadari oleh pemuda itu, wanita itu terus menatapnya. Manik almond itu memancarkan kesedihan. Pikirannya melayang kembali ke beberapa belas tahun yang lalu. Tangisan pilu itu berdengung di dalam telinganya, memohon padanya untuk tidak pergi. Hatinya ikut remuk saat melepaskan paksa tangan mungil yang menggenggam erat salah satu telapak tangannya.
Lamunannya tersadar saat pesanannya tiba, setelah berterimakasih sekali lagi wanita itu melirik sekilas pada sang pemuda yang masih melayani pelanggan. Seulas senyum sendu terlukis di wajahnya. Kedua matanya mulai berkaca-kaca, membuatnya memilih segera meninggalkan cafe.
88Please respect copyright.PENANAgjlX6U98SC
88Please respect copyright.PENANAxOiZu0iWix
88Please respect copyright.PENANAsCr2eG4taA
88Please respect copyright.PENANAYb91ZWnxiD
88Please respect copyright.PENANAbYmubj6pFl
Kamu sudah tumbuh besar, nak bahkan sampai tidak mengenali ibu. Maafkan ibu sayang, maafkan ibu. Maafkan ibu.. Noel88Please respect copyright.PENANA61erKeYw1E