Udara mulai bertambah semakin dingin di pertengah bulan kesebelas itu. apalagi jika hujan tiba-tiba turun. Suasana benar-benar terasa bertambah dingin. Oke bagaimana kita sudahi penjelasan cuaca musim gugur yang akan usai tidak lama lagi. Kali ini Noel tengah berjalan menuruni tangga kampus, dia hendak berjalan menuju perpustakaan. Tugas resume yang diberikan dosennya harus segera dikerjakan segera mungkin.
Sayangnya langkahnya terhenti saat seseorang berdiri di depannya, itu salah satu seniornya yang selalu memberinya cokelat setiap perayaan hari kasih sayang. “Ada apa ya kak?” tanya Noel sedikit bersikap sopan, seniornya menatapnya sebentar sebelum menyerahkan bingkisan padanya. “Aku membuatnya khusus untukmu! Pokoknya diterima juga” ucapnya lalu tersenyum sambil berlalu. Noel bahkan belum sempat beraksi apapun dan dia memilih menerima pemberian itu dengan terpaksa.
“Apa itu kak?” Noel menoleh
Dia baru saja membenarkan apronnya saat pertanyaan itu membuatnya berhenti. Artemis menatap lurus ke arah bingkisan yang terletak manis di samping meja kasir, “Hanya hadiah” ucapnya datar. Tapi jawabannya tidak membuat bocah yang memakai seragam SMA musim dingin dibalut parka panjang itu puas. Tanpa meminta ijin dan persetujuan tangan anak itu sudah bergerak membuka bingkisan. Kedua netra cokelatnya membulat berbinar penuh kekaguman, “Wuah! Kue cinnamon rolls!” pekiknya membuat Noel ikut melihatnya. Bingkisan kotak itu berisi tiga potong kue cinnamon rolls, aroma kayu manisnya menguar begitu menggoda sekali.
“Ada apa ini?” sebuah suara menginterupsi mereka
“Ha-halo pak manager” sapa Artemis kikuk
Manager terkekeh lalu menepuk bahunya, “Panggil kakak juga boleh” ujarnya
“Baik pak━eh kak!” ucap Artemis
“Jadi ada apa sampai ribut begitu?” tanya manager
“Kak Noel menerima hadiah isinya kue cinnamon rolls kak! Lihat!”
Sebenarnya siapa yang diberi hadiah sih? Kenapa malah bocah SMA itu yang malah nampak bahagia melihat isi bingkisan itu. Dasar. “Yasudah kalau mau ambil saja, masing-masing satu potong” ujar Noel santai, aroma kayu manisnya benar-benar sangat menggoda penciumannya. Mereka bertiga sepakat mengambil bagian dan memakan kue itu, bisa ditebak Artemis yang paling berseru dan mengatakan bahwa itu kue terenak yang pernah di makannya.
“Aku harus menyimpan ini! Sungguh! Ini enak sekali!! Mau menangis!!”
“Artemis benar, ini enak sekali” aku sang manager
Noel mengakui kue itu memang enak, tapi tidak seberlebihan Artemis.
“Kak! Bisa minta lagi tidak sama yang membuatnya?”
Tidak tahu diri sekali bocah ini.
Mereka segera menghabiskan kue itu saat beberapa pelanggan memasuki cafe, dan pujian yang dilayangkan Artemis mampu didengar seseorang yang berada di dekat dapur. Cinnamon rolls, huh?, batinnya sambil mencatatnya baik-baik di dalam pikirannya lalu masuk ke dalam dapur untuk membantu membuat kudapan atau mengecek persedian bahan di gudang penyimpanan. Semuanya berlalu begitu saja seperti biasanya, sebentar lagi Noel akan menghadapi ujian semester sehingga dia harus segera mengejar tugas-tugasnya dan belajar sebaik mungkin.
“Kau tidak belajar?”
Noel menatap bocah SMA yang ada di depannya.
“Apa itu belajar?” sahutnya ringan
“Apa kau━tidak, sudah pasti kan bodoh” ujar Noel
“Enak saja! Nilaiku selalu bagus tahu!”
“Pakai kecurangan ya”
“Aku tidak serendah itu ya kak!” tidak biasanya anak itu terpancing
“Lalu sedang apa kau disini ha? Sebentar lagi ujian bukannya belajar kenapa malah main kesini?” ujar Noel
“Eiy! Begini-begini aku itu pintar tahu kak!”
“EHM!” pertengkaran mereka terhenti
“Apa?” tanya Noel
“Untuk kalian”
Stellar meletakkan sebuah piring di meja mereka, dua potong kue cinnamon rolls terhidang di depan mereka. Artemis nampak sangat antusias melihatnya dan sudah mengambil satu potong, “Apalagi ini?” Noel benar-benar tidak ingin terjebak menjadi kelinci percobaan Stellar. “A-aku di bantu staf dapur kok membuatnya!” ucap Stellar yang hanya diangguki oleh Noel pendek lalu ikut mengambil potongan kue miliknya. Mereka berdua memasukkan kue itu ke dalam mulut dan menggigitnya bersamaan.
83Please respect copyright.PENANAVfuzG4rwGe
83Please respect copyright.PENANAPEjl6cXi2A
83Please respect copyright.PENANAVDb08h11eD
83Please respect copyright.PENANAzUYUynj3ko
83Please respect copyright.PENANAV9QJkV0jia
Uhuk! Uhuk!
83Please respect copyright.PENANAy0VibprOdK
83Please respect copyright.PENANA7SDX5h9c5o
83Please respect copyright.PENANA5rhQrPDD3Q
83Please respect copyright.PENANAt1IT0c7fgf
83Please respect copyright.PENANA8h2WFaQBCY
“Apa ini?!” seru Artemis
Mereka berdua terbatuk setelah mengunyah kue itu.
“Kenapa? Tidak enak?” tanya Stellar panik
“Kau benar-benar mengikuti langkahnya dengan baik?” tanya Noel
“Tentu saja!” Stellar segera menjelaskannya dengan menggebu-gebu
Tidak ada yang salah dari resepnya, lantas apa ini?
Noel kembali menggigit bagian dalam kue itu dan rasa yang tidak asing itu membuatnya terus berpikir. Sampai pertanyaan spontan Artemis membuatnya menatap Stellar penuh tanda tanya. Pertanyaan yang tidak terpikirkan olehnya sendiri. Kalian tidak lupa kan bahwa Stellar itu kadang merasa paling tahu, tapi sesungguhnya dia cukup ceroboh soal makanan.
“Kakak sungguhan memakai kayu manis kan?”
ns 15.158.61.20da2