Setelah aku mengatur nafasku dari sisa gelombang orgasme yang begitu dahsyat, salah satu dari mereka menarik tanganku lalu ia tergeletak terlentang di lantai ruangan yang kotor.
Kulihat kontolnya yang hitam besar dan berurat sudah sangat tegang sejak tadi, merekapun menggiringku menyuruhku untuk memasukkan kontol pria itu kedalam lubang vaginaku.
Bless...
"Ahhh... Mhhh..."
Aku kembali mendesah manja saat kontol pria yang terlentang di bawahku sudah masuk sepenuhnya kedalam vaginaku.
"Ahh... Enak banget memek kamu mbak, pantesan bos tadi keenakan saat ngentotin kamu mbak, sempit kayak masih perawan..." ucap pria yang terlentang di bawahku itu.
Aku mulai menggoyangkan pinggulku, dengan senyum nakal yang terukir di wajahku, aku sedikit menunggingkan pantatku dengan kedua tanganku bertumpu pada lantai yang kotor.
"Mhh... Kontol kamu juga enak mass... Tapi, jangan panggil mbak ya, panggil Widya aja, saya kan lebih muda dari kalian..."
Setelah itu aku kembali menggoyangkan pinggulku dengan tempo pelan dengan senyum nakal masih tergambar di wajahku.
"Ehh... Jancok mulai binal dia cok..."
"Iya cok, udah lah gw mau ikut juga, gw sodok-sodok aja pantat nih lonte."
"Enak aja lu, gak bilang bos dulu lu mau nganal anak orang?"
"Gapapa kok mas, nih pake aja pantat saya, tapi antri yaa..."
Mendengar mereka mulai adu mulut membuat sisi liar dan binal di dalam tubuhku langsung menguasai diriku.
Dengan senyuman nakalku pada mereka, aku semakin menunggingkan pantatku lalu dengan kedua tanganku aku melebarkan lubang anusku sehingga terbuka lebih lebar.
Kulirik kearah mereka yang langsung melongo mendengar apa yang kuucapkan dan melihat dengan mata mereka sendiri betapa binalnya aku.
"Buset, gapapa nih kita pake bool lu?"
"Halah kelamaan lu," ucap seorang pria yang dari tadi sudah mengincar lubang anusku.
"Akhhh... Oohhh... Ahh... Masss..."
Aku mulai mendesah manja saat pria itu tanpa permisi langsung memasukkan kontolnya kedalam lubang anusku.
Setelah itu ia menggerakkan kontolnya maju mundur mengoyak anusku yang sebenarnya masih kering sehingga membuatku meringis menahan sakit.
Hingga tak lama kemudian rasa perih yang menyeruak didalam anusku perlahan berubah menjadi rasa nikmat karena pelumas yang berasal dari lubang anusku sendiri.
Pria di belakangku semakin mempercepat genjotan kontolnya di lubang anusku sehingga secara otomatis kontol pria yang berada di bawahku juga ikut keluar masuk di lubang vaginaku.
"Ahh... Masss... Ahhh... Ohhh..."
Aku semakin mendesah tak karuan, bahkan kali ini pria yang menyetubuhi anusku sesekali ia menampar pantatku cukup keras.
Plak...
Plak...
Plak...
Namun aku malah suka diperlakukan kasar seperti itu, sehingga membuat tubuhku kembali menegang. Aku kembali berusaha menahan keseimbangan tubuhku menggunakan kedua tanganku.
"Ahhh... Sayaahh... Keluaarr..."
Aku semakin menunggingkan tubuhku hingga tak lama kemudian tubuhku menegang dan meliuk-liuk tak karuan. Aku kembali mengalami orgasme, vaginaku terkencing-kencing oleh mereka berdua, cairan orgasmeku muncrat dari sela-sela kontol pria yang menyetubuhi vaginaku.
Beberapa dari mereka yang awalnya hanya berkerumun mengelilingiku, mulai mendekat satu persatu. Aku mendongakkan kelapaku saat tiga orang sudah berdiri di depanku menyodorkan kontol mereka yang hitam kekar dengan aroma menyengat itu.
"Ahh... Mhhh... Mphhh..."
Tanpa pikir panjang, aku langsung mengulum salah satu kontol dari mereka bertiga, secara bersamaan pria yang berada di belakang dan bawahku mulai menggenjot dua lubang bawahku lagi. Sedangkan kedua tanganku mengocok kontol dua orang lainnya, aku berusaha adil mengulum kontol mereka secara bergantian.
"Mphhh... Mphhh..."
Aku semakin mendesah namun mulutku masih tersumpal oleh kontol yang sedang kukulum. Sedangkan dua pria yang menyetubuhi dua lubang bawahku, mereka berlomba-lomba memompa batang kelamin mereka di kedua lubangku itu. Mereka terus menghajar lubang bawahku dengan kasar, seolah ingin menghancurkan kedua lubang bawahku itu.
Crot... Crot... Crot...
Tiba-tiba tanpa aba-aba sama sekali, kontol mereka menyemburkan spermanya ke dalam lubang anus dan vaginaku dalam waktu hampir bersamaan.
Kedua pria itu menghentikan genjotannya di kedua lubang bawahku, sedangkan aku juga ikut menghentikan aktivitasku mengoral tiga kontol yang berada di depanku.
Tak lama kemudian dua orang yang menyetubuhi kedua lubang bawahku mencabut kontol mereka masing-masing. Tak butuh waktu lama untuk mereka mengambil giliran, tiga pria yang kontolnya saat itu menikmati servis mulutku, kini sudah berada di belakangku.
Salah satu dari mereka mengambil posisi terlentang di bawahku, lalu aku kembali harus berusaha memasukkan kontol pria itu kedalam vaginaku.
Saat aku melirik kearah belakang, kulihat dua pria lagi sudah bersiap memasukkan kontolnya kedalam anusku.
"Ahh... Mas... Nggak muat..." Aku berusaha menghentikan mereka yang berniat memasukkan kontol mereka berdua kedalam anusku bersamaan.
"Muat kok, lu diem aja bantu buka bool lu," ucap salah satu dari mereka berdua.
Sleep...
Satu kontol sudah masuk kedalam lubang anusku, lalu kulihat seorang pria lagi berusaha memasukkan kontolnya juga kedalam anusku.
Namun, aku malah membantu mereka melonggarkan anusku dengan kedua tanganku agar bisa muat masuk keduanya kedalam anusku yang sudah terbuka lebar itu.
"Akhh.. Mass... Aaakkkhhh... Sakittt... Maasss..."
Aku berteriak mendesah ketika pelan namun pasti kedua kontol mereka berhasil masuk sepenuhnya kedalam lubang anusku yang rasanya semakin terbuka lebar.
Kemudian aku mulai menggoyangkan pinggulku sendiri maju mundur. Lubang anusku yang sebelumnya terasa sangat sesak karena dimasuki dua kontol sekaligus, kali ini perlahan mulai terasa nikmat dan anusku mulai bisa beradaptasi.
"Akhhh... Oohhh... Kontol kalian enaakkhh... Maass... Oouuhhh..."
Kembali mereka memaksa mulutku untuk mengulum kontol mereka bergantian secara acak.
Memaksa lidahku melumuri batang mereka dengan air ludahku dan memastikan kontol mereka masih dalam posisi keras dan ereksi. Tidak ada kontol yang lemas hari ini, mereka berlomba memuaskan diri memakai tubuhku yang begitu murahan ini, bukan murahan tapi gratisan.
Bahkan kali ini tubuhku kembali mengejang pertanda akan mengalami orgasme lagi. Hingga tak lama kemudian cairan vaginaku muncrat membasahi pria yang terlentang di bawahku.
Namun tiba-tiba saja setelah aku mengalami orgasme, pria yang berada di bawahku langsung menyemburkan spermanya yang hangat memenuhi rahimku.
Tubuhku mulai lemas dan lelah, tapi entah kenapa tubuhku masih ingin lebih dari ini. Hingga setelah berejakulasi di dalam vaginaku, pria yang berada di bawahku mencabut kontolnya. Hal yang sama juga dilakukan oleh salah satu pria yang kontolnya menancap di anusku.
Tubuhku ditegakkan oleh mereka, satu orang tersisa yang kontolnya masih menancap di lubang anusku, kini ia terlentang di belakangku.
Dengan kontolnya yang masih tertancap di lubang anusku, aku duduk di pangkuannya dengan membuka kedua kakiku semakin lebar. Lalu pria yang kontolnya masuk bersamaan dengan temannya di anusku, ia mendekatkan kontolnya ke lubang vaginaku.
"Aaaahhhhh... Mass... Iyaahhh... Enaakkk..."
Dengan sekali dorongan saja, kontol pria itu berhasil masuk sepenuhnya kedalam vaginaku. Bahkan kali ini sambil aku terus menggerakkan tubuhku naik turun, cairan orgasmeku masih terus muncrat tak henti-henti.
Aku benar-benar lelah hari ini tetapi aku juga tidak ingin berhenti memuaskan mereka dengan tubuhku.
Setelah itu datang lagi dua orang pria yang menyodorkan kontolnya tepat di depan mulutku. Mereka berdua bermaksud memasukkan kedua kontol itu secara langsung ke mulutku. Meski lelah, aku tetap melayani keinginan mereka dengan membuka mulutku selebar mungkin supaya dua kontol itu bisa masuk sekaligus kedalam mulutku.
Bahkan kali ini aku masih terus menggerakkan tubuhku naik turun, berusaha mengurut dua kontol yang menyetubuhi vagina dan anusku.
Mereka semua terus bergantian dalam posisi seperti ini. Setelah dua orang berhasil ejakulasi di anus dan vaginaku, dua orang yang sebelumnya memintaku mengulum kontol mereka berdua bersamaan, berpindah menyetubuhi dua lubang bawahku. Begitu seterusnya sampai empat belas pria di ruangan ini mendapatkan jatah dariku.
Hingga sampai dua orang terakhir yang kini menyetubuhi dua lubang bawahku, aku kembali dihadapkan dengan pemuda yang menjadi bos mereka.
"Ahh... Ahh... Ahh..."
Aku masih mendesah dengan nada manja saat dua orang terakhir menyetubuhi dua lubang bawahku secara bersamaan.
Pemuda itu berjalan pelan mendekatiku, lalu ketika sudah dekat ia langsung menjambak rambutku dari luar jilbabku yang sudah kusut.
"Akhhh... Mass... Sakitt... Ahhh..." Desahku manja dan nakal.
Ia menjambak rambutku bagian belakang dan menariknya kebawah, hingga kini aku mendongak menatap wajahnya, sedangkan kontolnya yang kembali tegang menempel tepat di leherku yang masih tertutup jilbabku.
“Widya, nama yang cantik... Lu mulai sekarang gw rekrut jadi anggota geng motor Joker Army. Tapi, tugas lu cuma muasin kontol anggota geng ini. Dan sekali-kali lu juga akan dijadikan bahan taruhan balapan antar geng. Paham lu?"
"Ahhh... Iyaahh mass... Ahh... Saya paham kok..." Ucapku lalu bos geng motor itu melepaskan cengkeramannya di rambutku.
Tak lama setelah itu, kurasakan dua kontol secara bersamaan mengalami ejakulasi di dalam anus dan vaginaku. Beberapa saat mereka membiarkan kontol mereka terbenam di dua lubangku, lalu kemudian mereka mencabut kontol mereka masing-masing.
Kurasakan sperma mereka meluber mengalir keluar dari dalam lubang anus dan vaginaku lalu membasahi lantai.
Nafasku masih memburu tak beraturan, posisiku masih berjongkok dengan kedua kaki mengangkang lebar.
Saat kedua pria yang sudah bangkit itu hendak pergi, aku meminta mereka untuk tinggal dan berniat membersihkan sisa sperma mereka.
"Maass... Sini saya bersihin kontol kalian," ucapku dengan nada manja dan binal, sehingga membuat mereka membelalakkan mata.
"Mass... Gak mau ya kontolnya saya bersihin..." Ucapku lagi namun dengan nada sedih yang kubuat-buat.
"Anjir cok, emang lonte beneran tuh si Widya..."
"Hahaha... Gw mau ikut juga ah, ngaceng lagi kan kontol gw."
"Lonte akhwat jancok."
"Dasar ukhti binal jalang."
Mereka mulai menghampiriku satu persatu lalu membentuk barisan lingkaran dengan diriku berada ditengahnya. Dengan sebanyak total lima belas pria berjejer melingkar mengerumuniku.
Aku mulai mengulum kontol dua pria yang baru saja selesai menyetubuhiku dan menjilati kontol mereka berdua sampai bersih.
Namun ternyata dua kontol milik mereka berdua kembali tegang, sehingga saat sedang mengulum kontol salah satu dari mereka, aku mendongakkan kepalaku menatap kearah wajahnya.
"Kok tegang lagi sih mas?" Tanyaku dengan nada manja.
"Habisnya lu ternyata binal banget."
"Sepong kontol gw sekarang," tiba-tiba suara bos geng motor itu mengalihkan perhatianku.
"Yaahhh... Bos..."
"Selalu bos duluan kita mah bagian sisa."
Mereka semua mulai protes berebut mendapat giliran pertama, sementara aku yang saat itu berlutut di depan pria yang kontolnya ku kulum tadi, akhirnya aku ikut buka suara.
"Sabar ya mass... Gantian, bosnya dulu..." Ucapku dengan nada manja pada mereka.
Lalu aku beralih pada kontol pemuda yang menjadi bos mereka dan mulai meraih kontolnya yang tegang, setelah itu aku memasukkan batangnya kedalam mulutku.
"Ahh... Enak sayang, terusin..."
Tangan pemuda itu lalu membelai kepalaku lembut seakan sudah menganggapku seperti kekasihnya sehingga aku semakin semangat menggerakkan kepalaku maju mundur.
Sedangkan kedua tanganku sibuk mengocok kontol dua anak buahnya yang berdiri di sebelah kanan dan kirinya.
ns 15.158.61.6da2