Sebuah pagi yang indah di kota Lemuria, Edward sudah lama berada disini tetapi dia tidak pernah sekalipun menengok seperti apa kota terpenting dari wilayah yang dikuasai Zadkiel itu. Edward berpikir kalau itu akan sama seperti di dunia manusia tetapi dia salah, kota Lemuria adalah kota yang sangat indah dan damai, disini dia bisa melihat berbagai macam ras berkumpul dan tertawa bersama menikmati keindahan kota itu.
Lemuria adalah kota yang melayang di langit, kota ini terletak tepat di atas danau yang sangat besar dan indah dengan airnya yang jernih. Di dalam danau itu terdapat seekor makhluk raksasa yang mendiaminya, makhluk itu sangat jarang menampakkan dirinya kepada orang-orang dan bahkan makhluk itu hanya menampakkan wujudnya sekali dalam beberapa tahun.
“Aku kagum dengannya, bagaimana cara dia membuat kota yang sedamai dan seindah ini? Dan juga bagaimana dia bisa membuat kota yang melayang seperti ini?”
“Entahlah? tetapi Zad-chan sangatlah serius mengurus kotanya ini.”
Kota itu sangat berbeda dengan di kota manusia dimana ras-ras lain diburu dan dijadikan budak oleh mereka terutama adalah ras Beast yang mempunyai kekuatan yang besar. Memang hanya beberapa kerajaan di dunia manusia yang memperbolehkan memburu ras Beast, tetapi kerajaan terbesar di dunia manusia yang dipimpin oleh sang raja yang bijaksana sangat melarang perbudakan sesama manusia maupun ras lain.
Chamuel pun mengangkat tangannya untuk memanggil paman penyedia makanan. Chamuel lebih memilih untuk memesan makanan di tempat sederhana ini dibanding dengan restoran mewah berbintang, karena dia merasa suasananya lebih enak untuk dia. Tentu dia mampu kalau hanya untuk membeli makanan di restoran berbintang atau bahkan membeli restorannya sekaligus, karena dia adalah seorang gadis kecil yang kaya raya yang mempunyai wilayah sendiri yang sangat besar.
“Paman! Tambah satu lagi!”
Edward sangat terkesan karena untuk ukuran tubuh Chamuel yang kecil, dia sangat banyak makannya yang bahkan ini sudah kesepuluh kalinya dia memesan makanan. Chamuel memakan makanannya dengan wajah yang sangat bahagia seolah-olah semua masalahnya hanyalah mitos baginya.
“Oi, apa kau masih mau nambah lagi?”
Edward menatap tubuh kecil Chamuel yang setara dengan bocah dua belas tahun itu dengan serius sehingga membuat Chamuel merasa sangat senang karena berpikir kalau Edward mulai tertarik dengannya.
“Apa Ed-chan sudah mulai tertarik dengan Chamuel sekarang? Tidak apa-apa kok Ed-chan, Chamuel dengan senang hati akan menyerahkan kesucian Chamuel kepada Ed-chan! Kya~ membayangkannya saja sudah membuat Chamuel senang!”
Semua orang di restoran itu pun menatap ke arah mereka karena mendengar kata-kata Chamuel. Itu membuat Edward merasa dalam masalah karena dirinya akan benar-benar dianggap sebagai seorang Lolicon oleh semua orang-orang yang berada disitu.
“Hoi, jangan bicarakan fantasi bodohmu disini! Apa kau mau membuatku dipenjara, dasar bodoh!”
“Tch! Lalu kenapa Ed-chan memandangi Chamuel seperti itu?”
“Ah...tidak! Aku hanya heran, kemana semua lemak dan nutrisi itu pergi.”
Chamuel tidak pernah mempermasalahkan tubuhnya yang berhenti tumbuh itu, malah dia sangat senang dan bangga dengan itu karena dia akan menjadi imut selamanya tanpa pernah menjadi tua atau apapun itu.
“Ehem! bagi Chamuel, tubuh Loli adalah yang terbaik!”
Melihat tubuh Chamuel yang sama sekali tidak tumbuh dan juga dadanya yang mengenaskan, itu membuat Edward merasa kasihan dengan Chamuel yang mungkin tidak akan bisa menikah seumur hidupnya.
“Geez! Ed-chan ini, bukannya calon suami Chamuel sudah ada disini.”
“Geh! Kenapa kau bisa membaca apa yang aku pikirkan?”
Edward tidaklah seputus asa itu untuk membiarkan dirinya menikahi seorang gadis kecil yang bahkan terlihat terlalu kecil untuk bisa menikah. Dia sangat percaya kalau suatu hari akan datang dimana dirinya menjadi populer dan akan banyak wanita normal yang akan tertarik kepadanya.
“Sebelum itu terjadi, Chamuel akan membasmi wanita itu dulu.”
“Bisakah kau berhenti membaca pikiranku?! Itu membuatku merinding! Dan juga jangan katakan hal yang menyeramkan, dasar bodoh!”
Edward mulai penasaran dengan wilayah kekuasaan Chamuel yang selama ini dia tinggalkan untuk berpetualang bersamanya. Edward tidak tahu apakah selama ini wilayah Chamuel tidak apa-apa karena dia telah meninggalkannya selama enam bulan lebih, bahkan Chamuel juga tidak pernah bercerita tentang wilayahnya.
“Oh ya ngomong-ngomong, apa kau tidak apa-apa meninggalkan wilayahmu selama ini?”
Berbeda dengan Zadkiel yang selalu serius mengurus kotanya, Chamuel selalu kabur dari tanggung jawabnya sebagai Archangel yang menguasai suatu wilayah. Bahkan alasan sebenarnya kenapa Chamuel bisa berada di Hutan Kematian adalah karena dia kabur dari tanggung jawabnya untuk mengurus wilayahnya dan lebih memilih untuk hidup bebas tanpa beban.
“Geez Ed-chan ini suka bercanda, bukankah lebih penting bagi calon istri untuk menemani calon suaminya kemanapun?”
“Apa maksudmu dengan calon istri? Ehem, Kesampingkan tentang itu, aku jadi penasaran ingin melihatnya.”
Chamuel mulai mengeluarkan keringat dingin mendengar Edward yang mengatakan itu. Chamuel sangat tidak ingin untuk kembali ke wilayahnya ataupun ke rumahnya karena dia tahu kalau dia sampai kembali, maka dia tidak bisa bebas berpetualang bersama Edward lagi. Dia tidak akan dibiarkan kabur untuk yang kesekian kali oleh asistennya.
“I-itu jangan!”
Tiba-tiba datang seorang malaikat wanita yang memakai seragam berwarna biru dan juga memakai kacamata, malaikat itu datang dengan membuka pintu restoran itu dengan sangat keras. dia adalah asisten pribadi Chamuel yang selalu menggantikan tugas Chamuel mengurus Kotanya selama Chamuel kabur.
“Ternyata anda ada disini, nona Chamuel!”
Chamuel terkejut karena asisten pribadinya tiba-tiba bisa berada disini karena dia bahkan sama sekali tidak mengabari posisinya saat ini. Chamuel tidak suka dengan Rumiel karena dia selalu menyuruhnya untuk pulang dan bekerja mengatur wilayahnya yang besar dan juga kota Fuschia, yaitu kota terpenting yang menjadi jantung dari wilayah Chamuel.
“Geh! Rumiel-chan kenapa kau disini?”
“Tuan Zadkiel memberitahuku kalau anda ada disini, sekarang mari kita pulang!”
“Tch! Sialan kau Zad-chan!”
Rumiel langsung menarik tangan Chamuel untuk berusaha membawanya kembali pulang dan segera melakukan tanggung jawabnya sebagai seorang Archangel, tetapi Chamuel berusaha melawannya, dia sama sekali tidak ingin untuk kembali sekarang karena dia ingin tetap bersama Edward dan menemaninya kemanapun dia pergi.
“LE-PAS-KAN A-KU!”
“Nona Chamuel, kau harus kembali!”
Edward ingin membantu, tetapi dia bingung harus memihak siapa antara Chamuel si tukang kabur, atau Rumiel. Mata semua orang yang berada di restoran itu tertuju ke Chamuel dan Rumiel yang saling tarik menarik, itu membuat paman pemilik restoran itu merasa jengkel karena mereka sudah mengganggu pelanggan-pelanggan yang lain dengan pertengkaran mereka.
“Ehem! Bisakah kalian menyelesaikan masalah kalian di tempat lain?”
“M-maafkan kami telah membuat keributan!”
Setelah meminta maaf, dia menoleh ke arah Edward yang sedang duduk diam menjadi penonton dari mereka berdua yang saling tarik menarik, dia pun mulai bertanya-tanya kenapa dia bisa bersama Chamuel di tempat seperti ini.
“Nona Chamuel, siapa laki-laki yang terlihat lusuh ini?”
“Ed-chan bukan laki-laki yang lusuh! Dia adalah calon suami tercinta Chamuel! Kita bahkan sudah pernah tidur bersama!”
Rumiel sangat terkejut mendengar Chamuel bisa mengatakan hal yang sangat mengejutkan baginya. Selama ini Chamuel tidak pernah menerima lamaran dari siapapun, dia selalu menolak mentah-mentah lamaran itu setinggi apapun kedudukan orang yang melamarnya. Rumiel sama sekali tidak menyangka kalau Chamuel akan suka dengan pemuda antah berantah ini.
“He~h, kurasa sebelum membawa nona Chamuel pulang, aku akan membawamu ke penjara dulu.”
“T-tunggu! Ini salah paham! Chamuel, bisakah kau berhenti membuat orang-orang salah paham!”
“Ed, apa yang terjadi disini?”
Pintu dari restoran kecil itu pun mulai terbuka lagi, dan disitu muncul Lily, Sharon, dan Lilith yang sudah selesai dari jalan-jalan mereka keliling kota yang indah ini. Mereka pun berjalan mendekat ke Edward dan yang lainnya dengan bertanya-tanya tentang apa yang sebenarnya terjadi disini.
Rumiel pun menoleh kearah Lily, Lilith, dan Sharon yang baru datang. matanya takjub seolah baru melihat keajaiban yang luar biasa hebatnya, dari hidungnya pun mulai mimisan dan tubuhnya pun ambruk dengan muka yang terlihat sangat bahagia karena tidak tahan akan keimutan melihat mereka semua.
“Apa-apaan dengan makhluk-makhluk super imut ini?”
“Dia adalah asisten Chamuel yang berusaha untuk membawa Chamuel pulang.”
Sharon pun merasa kalau itu adalah kesempatannya untuk bisa menyingkirkan Chamuel si tukang penggoda itu untuk selamanya. Sharon pun tersenyum lebar seolah-olah sudah memenangkan peperangan dengan Chamuel.
“Hoho~ kenapa kau tidak pulang dan urus saja wilayahmu itu! Ah...jangan khawatir tentang Ed, aku bisa menjaganya kok.”
Chamuel sangat tidak senang dengan apa yang baru saja dikatakan Sharon, dia pun mendekati Sharon dan membalas senyum Sharon dengan senyum mengejek. Sejak dari awal bertemu, Chamuel selalu bertengkar dengan Sharon, bahkan pertengkaran itu terjadi setiap hari sampai-sampai Edward bosan mendengarkannya
“Halah padahal sebelumnya Shar-chan bahkan hampir mati melawan Cecunguk itu, bagaimana Shar-chan bisa melindungi Ed-chan ha~h?!”
“Jangan khawatir tentang itu, sekarang aku ja~uh lebih kuat, aku bahkan bisa mengalahkanmu sekarang juga dasar cebol lucknut tukang narsis!”
“Sepertinya Shar-chan lupa kalau sekarang Shar-chan bahkan lebih ce~bol dari Chamuel yang super imut ini sekarang!”
“Itu tidak masalah karena aku masih bisa tumbuh daripada kau yang selamanya akan jadi cebol!”
“Grrrr!”
Adu mulut mereka pun mulai menarik perhatian orang-orang di restoran itu lagi. Itu membuat pemiik restoran itu merasa semakin kesal dengan mereka,
“Kalian semua...bukannya sudah aku peringatkan ya...!”
“Eek! Ma-maaf!”
Melihat wajah pemilik restoran yang sangat menyeramkan itu, Chamuel pun merasa ketakutan dan berusaha meminta maaf. Dia pun kembali duduk dengan tenang menanti makanannya yang telah dia pesan.
“Pokoknya jika tanpa Ed-chan, Chamuel gak mau kembali!”
Edward sudah tahu sifat Chamuel, dia itu sangat keras kepala dan jika keinginannya tidak dipenuhi dia akan ngambek dan itu sangat menyusahkan. Oleh karena itu Edward memutuskan untuk menurutinya kali ini agar dia tidak ngambek terus.
“Huh...kurasa tidak ada pilihan lain.”
“Yay! Seperti yang Chamuel duga dari suami masa depan Chamuel, pengertian sekali!”
Sharon sangat kesal dengan Chamuel yang selalu dimanjakan oleh Edward, dia tidak ingin jika harus pergi juga ke tepat Chamuel yang menurutnya sangat menyebalkan.
“Tch! Ed, kau terlalu memanjakannya! Biarkan saja si cebol ini pulang ke kotanya sendirian.”
Chamuel pun mengejek Sharon dengan menjulurkan lidahnya.
“Sudah-sudah, lagipula aku juga ingin melihat seperti apa kota Fuschia.”
Makanan yang dipesan Chamuel akhirnya jadi, itu adalah sebuah makanan dengan porsi yang sangat besar yang bahkan Edward merasa tidak sanggup untuk menghabiskannya sendirian. Pelayan wanita yang ada di toko itu membawakan makanan itu dengan senyum ceria di wajahnya karena ini pertama kalinya ada yang memesan dan juga menghabiskan sepuluh porsi dari makanan itu.
“Ini pesanannya! Silahkan dinikmati!”
“Yay! Selamat makan!”
Chamuel pun langsung memakan makanan yang porsinya untuk orang dewasa itu dengan sangat lahap dan juga cepat sehingga membuat yang lainnya hanya terdiam melihat Chamuel. Bagi Edward yang sudah bersama dengan Chamuel, itu sudah hal yang biasa karena Chamuel lah yang suka menghabiskan makanan saat dia masih di tempat Yamamoto sampai kadang-kadang Edward harus mencari sesuatu untuk dimakannya seendiri.
Chamuel pun segera menghabiskan makanan itu tanpa menyisakan satu pun, dia memakan makanan itu dengan wajah yang terlihat sangat bahagia. Itu membuat Edward merasa sangat senang dengan wajah bahagia itu, baginya itu adalah sebuah kebahagiaan tersendiri bisa melihat orang lain bahagia seperti itu.
“Terima kasih atas makanannya! Ha~h akhirnya Chamuel kenyang juga!”
Mereka pun segera membangunkan Rumiel yang masih terkapar. Wajahnya terlihat senang membayangkan para makhluk-makhluk imut itu dengan suara yang manja memanggilnya Kakak dan memeluknya.
“Berapa lama kau akan seperti itu Rumiel-chan?”
Rumiel langsung terbangun dari fantasinya yang indah itu, dia pun segera mengusap darah di hidungnya dan berdiri, dia pun berpamitan untuk untuk menyiapkan kereta terbang sebagai kendaraan untuk Chamuel kembali ke rumah.
“Kalau begitu nona Chamuel, saya mohon diri untuk menyiapkan kereta terbangnya.”
Edward tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya ketika mendengar itu, selama ini dia sangat mengagumi dan sangat ingin tahu rasanya naik kereta terbang, tetapi apa daya dia bukanlah orang kaya yang mampu membeli untuk dirinya sendiri.
“C-Chamuel, a-apa dia bilang ke-kereta terbang?”
Chamuel sudah tahu kalau reaksi Edward akan seperti itu ketika mendengarnya. Tentu bagi manusia yang tidak bisa terbang, itu adalah hal yang sangat diimpikan, apalagi untuk Edward yang selama ini hidupnya selalu suram dan penuh perjuangan.
“Ehem! itu benar, Ed-chan. Chamuel punya banyak sekali kereta terbang di rumah. Apa Ed-chan tertarik?”
“M-memang kau punya berapa banyak?”
Chamuel merasa sangat bangga dengan dirinya sekarang yang mempunyai harta yang sangat banyak. Dia membusungkan dadanya dengan wajah yang senang memperlihatkan kelebihannya kepada Edward.
“Seribu buah!”
Kereta terbang adalah sesuatu yang sangat mewah dan sangat mahal, tidak bisa dimiliki oleh sembarang orang. Kereta itu biasanya dimiliki oleh para bangsawan, dan petinggi kerajaan. Itu pun mereka hanya memiliki satu buah, bahkan orang yang bisa memiliki dua buah saja sudah bisa disebut sebagai bangsawan besar.
“A-apa!?”
Chamuel adalah seorang gadis kecil yang sangat kaya, dia juga memiliki wilayah yang termakmur dari sekian banyak wilayah Archangel. Oleh karena itu, sangat banyak orang-orang yang mencoba mempersuntingnya tetapi dia tolak mentah-mentah. Bukan tanpa alasan kenapa mereka mau mempersunting Chamuel, itu karena Chamuel adalah wanita yang perfect yang jika sampai mempersuntingnya akan otomatis mendapatkan tiga hal sekaligus yaitu harta yang banyak, tahta yang tinggi, dan juga wanita yang secantik Chamuel.
“Ehem! Bagaimana Ed-chan? Apa Ed-chan mau menikah dengan Chamuel sekarang?”
Setelah mendengar seberapa kayanya Chamuel, wajah Edward yang semula terlihat berbinar-binar itu pun berubah menjadi dingin. Dia melihat Chamuel dengan tatapan dingin dan akhirnya mengalihkan pandangannya.
“Tch! Dasar orang kaya! Cuih!”
“Eh?! Ed-chan? Kenapa Ed-chan kelihatan tidak senang?”
“Kukukuku...apa kau tahu cebol? Ed itu tidak suka dengan orang kaya, oleh karena itu, selamat tinggal rivalku.”
Chamuel sangat terkejut dengan itu. Dia tidak tahu masalah apa yang telah Edward alami dengan orang-orang kaya dan juga para bangsawan. Tetapi itu terlalu tidak adil untuk membencinya hanya karena dirinya kaya.
“Tu-tunggu dulu! Ini terlalu tidak adil bagi Chamuel!”
“Hidup ini memang tidak adil Cebol, bukannya kau sangat tahu tentang itu?”
Chamuel dan Sharon pun kembali beradu mulut sampai pemilik restoran itu memarahi mereka untuk yang kesekian kalinya. Mereka pun merasa bersalah karena telah merepotkan pemilik restoran itu dengan membuat keributan disana.
“(sigh) Ayo kita kembali!”
“Baik, Ed-chan.”
Kereta terbang itu terlihat mewah luarnya tetapi ukurannya yang kecil tetapi di dalamnya sangatlah luas bahkan cukup luas untuk mereka semua. Kereta itu juga ditarik oleh dua ekor Pegasus yang berwarna putih suci dan bertubuh gagah. Itu membuat Edward dan Lilith sangat terkesan melihatnya, selama ini dia tidak pernah bepergian menggunakan kereta kuda di dalam hidupnya karena dirinya yang selalu hidup miskin. Bahkan Edward hanya makan dengan hasil berburu, dia hampir tidak pernah membelanjakan uangnya untuk hal yang bisa dia lakukan sendiri.
“Wa~h, ini hebat sekali! Bagaimana kau bisa punya sesuatu seperti ini malaikat chibi?”
Chamuel sangat bangga melihat Edward dan Lilith yang kagum dengan kereta spesial kesukaannya. Itu adalah kereta yang paling Chamuel suka dari sekian banyak kereta spesial yang Chamuel miliki. Kereta itu terlihat sangat mewah dengan desainnya yang semuanya tertata cantik yang indah. Di dalam kereta itu juga ada karpet merah yang menghiasi lantai, tempat duduk yang sangat mewah dan empuk, dan juga fasilitas-fasilitas lainnya yang sudah seperti sebuah rumah mini.
“Ehem, ini bukan seberapa bagi Chamuel yang unyu ini!”
Kereta itu adalah sebuah kereta yang bisa dijalankan tanpa menggunakan kusir sekalipun karena Pegasus yang menarik kereta itu memiliki kecerdasan yang bagus sehingga mereka bisa diajak berbicara. Mereka pun juga patuh dengan apa yang diperintahkan oleh pemilik mereka tanpa menolak sama sekali.
“Tch! Dasar orang kaya!”
Mereka pun masuk ke dalam kereta dan bersantai di dalamnya. Akhirnya kedua pegasus itu pun mengepakkan sayapnya dan terbang dengan sangat cepat. Mereka pun bersantai menikati pemandangan dari langit yang disuguhkan oleh kereta itu. Lilith saking takjubnya, sampai dia selalu menempelkan wajahnya ke jendela dengan mata yang berbinar-binar melihat pemandangan yang sangat indah, berbeda dengan apa yang selama ini dia lihat di Wilayah para iblis di Lapha yang tandus dan juga tidak ada hal indah disana.
Kereta itu keluar dari gerbang kota terbang Lemuria dan pemandangan pun berubah menjadi pemandangan dari birunya air dari danau yang luas dan berkilauan itu. Tida-tiba saat Lilith dengan mata yang berbinar-binarnya yang melihat danau itu muncul kepala seekor kura-kura raksasa.
Kura-kura itu sangatlah besar yang bahkan ukuran tempurungnya bisa untuk membuat sebuah istana. Lilith sangat tertarik dengan kura-kura itu sehingga dia ingin meloncat dari kereta itu untuk bisa lebih dekat dengannya.
“Ooooo temanku Ed, lihat disana!”
Edward merasa kalau tingkah Lilith itu sangatlah lucu dan menggemaskan baginya, itu mengingatkannya dengan seorang anak yang terkadang berkunjung ke markas rahasianya. Edward pun dengan senang hati mendekat ke arah Lilith dan menemaninya melihat pemandangan itu dengannya.
“Ah...itu ya!”
Lilith menoleh ke arah Edward yang berada tepat di sampingnya dengan mata yang berbinar-binar.
“Bagaimana menurutmu temanku Ed?”
“Itu menakjubkan!”
Lilith sangat senang dengan Edward yang selalu ramah kepadanya walaupun dirinya seorang iblis, Edward bahkan tidak menaruh curiga sedikitpun dan tidak pernah sama sekali menanyakan identitasnya yang sebenarnya.
Chamuel merasa cemburu dengan Lilith yang semakin akrab dengan Edward yang bahkan dirinya tidak pernah sekalipun seakrab itu dengan Edward. Dia terus menatap Lilith dengan tatapan penuh dengan perasaan iri sampai membuat Lilith merinding. Lilith pun menoleh ke arah Chamuel dan merasa sangat terancam dengan itu,
“Tch! Dasar iblis laknat, seharusnya aku memusnahkannya saat itu juga.”
“Eek!”
Dengan cepat, Lilith langsung berlindung di belakang Edward untuk menghindar dari Chamuel yang seolah-olah ingin melenyapkannya itu. Dia tidak tahu apa masalah Chamuel, sampai-sampai dia membencinya seperti itu, yang dia inginkan hanyalah berteman dengan semua orang.
“Hoi, hentikan dasar bodoh! Kau membuat Lilith takut!”
“Hmph!”
Jarak antara kota Lemuria, dengan kota Fuschia yang merupakan kota pusat wilayah Chamuel sangatlah jauh yang bahkan bisa sampai berminggu-minggu karena daerahnya yang banyak pegunungan sehingga menyulitkan perjalanan darat, tetapi dengan kereta terbang itu, mereka bahkan bisa sampai dalam hitungan beberapa jam saja.
Dari kejauhan, mereka pun mulai melihat sebuah kota yang sangat besar, itu adalah kota kebanggaan Chamuel yaitu Fuschia. Sebuah kota indah dimana malaikat, dan ras-ras yang lain hidup dengan rukun, dan damai setiap hari.
Semakin mereka mendekat, semakin mereka melihat kehebatan dan keindahan kota itu. itu adalah kota yang tidak kalah indah dengan kota milik Zadkiel, di kota ini juga terlihat ras-ras lain selain malaikat hidup dengan aman dan damai. Bahkan para penduduk di kota itu bisa tertawa lepas menikmati keindahan kota itu bersama dengan sahabat mereka yang berbeda ras.
Edward merasa sangat senang dengan kota yang sangat damai itu, dia sangat bberharap jika suatu hari dunia akan menjadi seperti ini, dunia tanpa ada peperangan, pertumpahan darah, atau yang lainnya. Kota itu memiliki pemandangan yang sangat indah dengan banyaknya mawar merah muda yang menghiasi kota itu. Bukan tanpa alasan kenapa mereka banyak memakai bunga mawar merah muda, itu adalah cara mereka menghormati, dan mencintai Chamuel yang sudah membuat kota ini. Mereka menghias kota itu dengan mawar merah muda yang merupakan bunga kesukaan Chamuel yang selalu mereka kagumi.
“Ooooo kota yang hebat! Bagaimana kau bisa membuat kota yang seperti ini, malaikat chibi?”
Chamuel merasa sangat bangga melihat Lilith yang terkagum dengan hasil kerja kerasnya itu sehingga dia bisa membusungkan dadanya dengan bangga.
“Ehem! Chamuel gitu loh!”
Chamuel berjalan ke arah Edward yang sedang bersama-sama dengan Lily dan Sharon melihat pemandangan dari kota Chamuel itu. Lily pun juga ikut terkesan dengan Chamuel yang berhasil membuat kota seperti itu padahal dia hanya seorang malaikat loli. Tetapi berbeda dengan mereka yang terkagum melihat kota itu, Sharon merasa curiga dengan Chamuel., dia sama sekali tidak yakin kalau Chamuel lah yang mengurus, dan membesarkan kota itu melihat tingkah lakunya yang kekanak-kanakan.
“Hmmm...aku tidak yakin kalau si cebol yang mengerjakan semua ini. Bagaimana denganmu Ed?”
Edward juga merasa tidak yakin dengan itu, dia sudah bersama-sama Chamuel sudah setengah tahun lebih, tentu dia sangat mengenal Chamuel. Itulah kenapa sekarang Edward menjadi tidak yakin dengan itu.
“Aku juga sama denganmu.”
Chamuel pun menggembungkan pipinya karena kesal dengan Edward dan Sharon yang tidak percaya dengannya. Chamuel lah yang membangun kota itu sejak dahulu, sampai menjadi seperti sekarang sehingga dia tahu hal sedetail apapun dari kota itu. Dia telah membangun kota itu dengan sangat susah payah sampai-sampai Zadkiel ikut membantunya karena dia tidak tega melihat teman baiknya itu kesusahan.
“Mum...Ed-chan dan Shar-chan jahat! Chamuel lah yang mendirikan kota ini!”
Meskipun Chamuel sudah berkata seperti itu, Edward dan Sharon tetap sangat sulit untuk menerimanya karena seberapa keras mereka berpikir, gambaran mereka tentang Chamuel hanyalah seorang anak-anak yang selalu becanda dan tidak pernah serius dengan apapun.
“Sudah kuduga, sebaiknya kau mengurusi kotamu dengan benar.”
Chamuel pun menjadi diam seolah-olah sedang memikirkan sesuatu yang penting, itu membuat Edward merasa sangat khawatir karena selama ini dia selalu mengeluarkan ide-ide gila untuk membuat Edward jatuh ke dalam pelukannya yang bahkan ide-ide gilanya itu sangat tidak cocok untuk penampilan luarnya yang seperti gadis cilik yang polos.
“Kalau gitu Ed-chan, menikahlah dengan Chamuel! Dengan begitu Chamuel bisa membuktikan kalau Chamuel berkata benar!”
Sharon terkejut dengan Chamuel tiba-tiba yang melamar Edward di hadapan semuanya, wajahnya pun memerah karena malu mendengar Chamuel yang tiba-tiba melamar Edward. Melamar seseorang bukanlah hal yang remeh, orang yang melamar harus benar-benar mempunyai perasaan cinta kepada orang yang dilamar, jadi oleh karena itu dia harus berpikir berulang-ulang sebelum melamar orang atau dia akan menyesal.
“Me-menikah!”
Edward sudah menduga kalau ide-ide Chamuel itu sudah berada di level yang lebih gila daripada dirinya, dia bahkan tidak tahu bagaimana bisa Chamuel memikirkan ide itu disaat tidak ada orang yang menyinggungnya.
“Hoi, bagaimana bisa nyambung ke situ?”
“Habis, kalau Ed-chan menikah dengan Chamuel, Ed-chan akan selalu ada disini jadi Chamuel bisa mengurus kota ini sambil bermesraan setiap hari, Kya~ Membayangkannya saja sudah membuat Chamuel ini senang.”
Edward sama sekali tidak mengerti dengan pemikiran Chamuel yang selalu berada di luar nalarnya, dia bahkan tidak tahu kenapa malaikat loli itu bisa jatuh cinta dengannya di saat mereka pertama kali bertemu.
Lily pun memeluk tangan Edward dengan sangat erat dengan wajah yang kesal karena Chamuel yang tiba-tiba melamar Edward. Lily tahu kalau kesempatan Chamuel diterima itu sangatlah kecil, tetapi dia tidak ingin kesempatan yang sangat kecil itu menjadi kenyataan.
“Chamu curang! Ed, beri waktu untuk Lily! Lily akan buktikan kalau Lily akan jadi seperti Chamu!”
Mata Chamuel pun berbinar-binar karena menunggu jawaban dari Edward, dia sangat merasa percaya diri karena dia merasa kalau dirinya adalah wanita yang sempurna. Dia sudah mempunyai harta yang melimpah, wajah yang selalu cantik, dan juga tahta yang tinggi, tentu tidak akan ada pria yang akan menolak lamaran darinya. Setidaknya itu yang Chamuel pikirkan, tetapi Edward sangat berbeda dengan laki-laki lain yang selama ini dia kenal. Edward sama sekali tidak tertarik dengan harta, tahta, ataupun wanita yang cantik, dia bahkan tidak pernah mau disebut sebagai pahlawan walaupun seandainya dia sudah menyelamatkan dunia ini, dia hanya ingin menjadi orang biasa yang bisa membuat orang lain bahagia.
“Jadi Ed-chan, jawabannya?”
Itu tidak mungkin bagi Edward untuk menerima lamaran Chamuel. Edward mengakui kalau Chamuel itu sangat menarik di mata laki-laki, tetapi baginya dia hanyalah anak-anak, dan juga dia tidak mau dicap sebagai Lolicon seumur hidupnya karena menikahi Chamuel.
“Tidak!”
Chamuel pun menggembungkan pipinya lagi dengan wajah yang sangat kesal karena Edward tidak tergiur dengan semua yang dia miliki itu. Dia sudah tahu kalau sama sekali tidak mudah untuk menaklukkan Edward, tetapi dia tidak menyangka kalau Edward bahkan hanya bermuka datar ketika mendengar segala kehebatannya dan bahkan tidak tertarik sama sekali dengan apa yang akan dia dapat jika menikah dengannya.
“Mum...Ed-chan bodoh! Padahal suasananya sudah bagus.”
“Lagian tujuanku juga belum tercapai, mana mungkin aku memikirkan hal seperti itu sekarang dasar bodoh.”
Kereta terbang itu pun melewati gerbang istana dari Chamuel yang indah itu, para penjaga pun tidak masalah karena mereka sudah tahu kalau yang berada di dalamnya adalah Chamuel. Kereta itu pun perlahan turun dan akhirnya mendarat di halaman istana Chamuel yang luas. Mereka semua pun membuka pintu dan turun dari kereta terbang itu, tetap sesaat setelah Edward, dan Sharon keluar dari kereta, mereka terlihat berusaha dengan keras menahan tawa mereka karena melihat patung Chamuel di tengah-tengah air mancur.
“Pffftt, Ed...jangan ketawa...itu tidak sopan.”
“K-kau juga...Sharon.”
Lilith, dan Lily berlari mendatangi patung Chamuel yang berada di tengah-tengah air mancur itu. Mereka pun hanya melihat patung itu dengan ekspresi datar seolah-olah tahu betapa tidak kerennya itu.
“Uwah apa ini? Sama sekali gak keren!”
“A-apa kau bilang?!”
Chamuel mengeluarkan tongkat ajaibnya dengan ekspresi yang benar-benar marah karena merasa terhina dengan itu. Dia tahu kalau patungnya itu sama sekali tidak keren, dia bahkan beberapa kali ingin menghancurkannya tetapi selalu dicegah oleh para pelayan.
“Eek!”
Melihat Chamuel yang berlari ke arahnya dengan membawa tongkat, Lilith pun ketakutan, dan langsung berlari menjauh dari kejaran Chamuel yang marah karena dia mengejek patungnya itu.
Setelah berhasil menahan dirinya untuk tidak tertawa, Edward pun segera mendekat ke arah Lily yang melihat patung itu dengan muka tanpa ekspresinya seperti biasa.
“Ada apa Lily?”
“Patung ini terlalu gak keren.”
Edward pun berusaha menahan tawanya untuk yang kedua kalinya saat ini. Tetapi kali ini dia tidak tahan dan tertawa lepas sehingga Chamuel yang mendengarkannya pun merasa malu karena orang yang Chamuel cintai menertawakan patungnya yang sama sekali tidak keren itu.
“K-kalau seperti ini, Chamuel akan hancurkan saja patung itu!”
Sharon pun langsung mendekap dan menahan Chamuel yang berusaha untuk menghancurkan patungnya itu, dia masih ingin menikmati Chamuel yang merasa malu dengan patungnya yang sama sekali tidak keren itu
“Le-lepaskan Chamuel Shar-chan, Chamuel akan menghancurkan patung itu!”
Di tenga keributan itu, Rumiel pun datang dari arah istana untuk menjemput Chamuel dan yang lainnya yang tidak kunjung masuk ke dalam istana sampai-sampai mereka sedah lelah menunggu.
“Nona Chamuel, bisakah anda segera masuk ke dalam istana?”
“B-baiklah Rumiel-chan.”
Edward dan yang lainnya pun mengikuti Rumiel untuk masuk ke dalam istana.
Tepat di depan pintu, ada seorang pelayan yang ditugaskan untuk membuka pintu untuk Chamuel dan yang lainnya, pelayan itu tersenyum manis dan menyambut Chamuel dan yang lainnya, dia pun membungkuk dengan anggun untuk menunjukkan penghormatan kepada Chamuel.
“Selamat datang, nona Chamuel dan teman-temannya.”
Pelayan itu pun membukakan pintu yang besar itu. Edward pun takjub setelah dia melihat di dalam istana itu ada banyak pelayan yang menyambut mereka.
“Selamat datang kembali, nona Chamuel.”
Edward memang sudah tahu kalau Chamuel itu adalah orang kaya, itu lah kenapa dia merasa tidak cocok dengannya. Hanya melihatnya saja, Edward sudah merasa mual-mual ingin segera pergi dari situ.
“Ed-chan, Lily-chan, Shar-chan, Lilith-chan, selamat datang di istana Chamuel yang megah!”
Setelah cukup keterkejutan itu, Edward dan yang lainnya dituntun menuju ke sebuah ruangan yang juga terlihat megah, semua perabotan di ruangan itu terlihat sangat unik dan juga langka.
“Apa-apaan dengan ruangan ini.“
Lily dan Lilith pun langsung berlarian dengan wajah yang bahagia di dalam ruangan itu, mereka sangat senang karena bisa dengan leluasa bermain kejar-kejaran di dalam ruangan yang luas itu.
Itu hanyalah satu dari banyak ruangan mewah dari istana Chamuel yang megah, dia masih mempunyai banyak ruangan yang tidak kalah mewahnya dengan ini, bahkan di ruangan itu sudah ada kolam renang dengan patung dirinya yang berdiri memancurkan air.
Edward yang melihat itu tidak tahu harus berkata apa, dia tidak percaya kalau akan ada orang yang membuat patung dirinya sendiri di dalam sebuah ruangan pribadinya. Edward pun memutuskan untuk mengacuhkan itu dan mengalihkan pandangannya ke sesuatu yang lain.
Sharon dan yang lainnya yang melihat itu juga tidak habis pikir dengan, mereka juga sama seperti Edward yang merasa aneh dengan orang yang mau meletakkan patung dirinya sendiri di dalam ruangan pribadinya yang hanya membayangkannya saja membuat mereka semua merasa sangat malu.
“Apa-apaan dengan ruangan ini? Apa kau tidak malu meletakkan patungmu disitu?”
“Kenapa? Chamuel kan malaikat paling imut, jadi wajar kan kalau Chamuel meletakkan patung Chamuel sendiri? Ya kan Ed-chan?”
Edward tidak habis pikir darimana datangnya rasa percaya diri yang sangat berlebihan kepada dirinya sendiri itu.
Edward memang mengakui kalau Chamuel itu imut, mungkin jika dibandingkan dengan gadis kecil biasa dia jauh lebih imut, tetapi tidak dengan sifatnya yang sama sekali tidak imut.
“Imut ya...?”
Bagi Edward, Chamuel bahkan lebih seperti om-om mesum yang selalu menginginkan dirinya diserang oleh Edward, dia bahkan juga tidak akan segan-segan menyerang Edward jika ada kesempatan.
“Kurasa kau harus mengubah sifatmu yang seperti om-om mesum itu, itu sama sekali tidak cocok untuk karaktermu.”
“Apa salahnya? Chamuel kan Cuma mau cinta dari Ed-chan.”
Itu lah yang membuat Edward merasa heran selama ini, entah kenapa Chamuel selalu seperti itu kepada dirinya disaat dirinya bahkan tidak pernah mengenal ataupun bertemu dengan Chamuel sebelumnya.
“Itu! itu dia! Itu sama sekali tidak cocok dengan karakter gadis kecil yang polos!”
“Chamuel bisa sih...
Chamuel mendekatkan jari telunjuk tangan kanannya ke bibir kecilnya yang lembut dengan wajah yang sangat menggoda.
“Tetapi kalau Ed-chan janji mau melakukan-”
“Ya sudah lupakan!”
Edward pun hanya bisa memegang dahinya melihat Chamuel yang sama sekali tidak terlihat seperti gadis kecil yang polos, dia terus menerus mencoba menggoda dan mengajak Edward untuk melakukan hal-hal yang tidak semestinya dilakukan.
“Kenapa? Apa Chamuel yang imut ini kurang menarik?”
Tentu Edward akan menolak itu meskipun jika Chamuel adalah orang tercantik di dunia sekalipun, dia tidak mau melakukan apapun yang melanggar peraturan yang sudah dia buat untuk dirinya sendiri untuk menghargai perempuan, apalagi Chamuel yang sudah menjadi bagian dari kelompoknya, dia tidak bisa menodai Chamuel dengan melakukan hal-hal yang tidak senonoh meskipun Chamuel memaksanya sekalipun.
“Jangan bodoh! Mana mungkin aku melakukannya denganmu, apalagi kau bukan istri atau apapun, dasar malaikat mesum!”
“E~h bukannya tidak apa-apa lagipula Chamuel kan istri masa depan Ed-chan, lagipula bukannya laki-laki itu suka sama begituan?”
Mungkin kebanyakan laki-laki akan langsung jatuh ke dalam pelukan Chamuel melihat parasnya yang cantik dan imut, tetapi tidak dengan Edward yang memiliki harga diri yang tinggi dan juga sumpah yang terus mengikat dan menjaganya dari hal-hal yang salah.
“Hehehe...jangan samakan aku dengan laki-laki biasa.”
Sharon sudah mengenal sifat Edward yang seperti itu, sifat yang membuatnya ataupun gadis lain merasa sangat sulit mendekati Edward, mereka tidak mau merebut pandangan mata dan senyum polos yang mencerahkan milik Edward dengan berusaha menjadikan Edward milik mereka.
“Itu benar, cebol. Jangan samakan Ed dengan laki-laki murahan milikmu!”
“Mum...Chamuel berani bertaruh jika Ed-chan melakukannya-”
“YA YA YA BODO AMAT.”
Chamuel merasa sedikit kesal dengan kata-kata Edward yang seolah-olah menolak cintanya yang sudah tulus dia berikan itu.
“Mum...”
“Lagian kau selalu bilang begitu, apa jangan-jangan kau sudah berpengalaman dengan banyak orang?”
Chamuel memang selama ini selalu menggoda Edward bahkan disaat mereka baru bertemu, tetapi itu bukan karena Chamuel itu murahan yang mau berhubungan dengan banyak orang, dia hanya menjadi seperti itu jika di depan Edward, dia tidak pernah menjadi seperti itu dengan laki-laki selain Edward.
“Ed-chan jahat! Chamuel juga punya kehormatan dan kesucian yang terus Chamuel jaga!”
“Kesucian...ya?”
“Chamuel juga tidak mau melakukannya dengan orang lain selain Ed-chan.”
“Karena itu, kenapa harus aku?”
Itu adalah sesuatu yang sudah sangat jelas bagi Chamuel, dia melakukan itu karena Chamuel sangat mencintai Edward dari dalam lubuk hatinya dan tidak akan ragu untuk mengorbankan nyawanya sendiri demi Edward semata terlepas dari alasan rahasia yang selalu disembunyikannya dari Edward.
Sama seperti Edward, Chamuel mempunyai harga diri yang sangat tinggi yang bahkan membuatnya menolak setiap lamaran apapun dari siapapun juga, walaupun sekaya atau seterhormat apapun laki-laki yang mencoba melamarnya, baginya hanya terlihat seperti rumput liar yang tidak sedap dipandang oleh siapapun.
“Eh? Bukannya itu sudah jelas karena Chamuel Cuma mencintai Ed-chan? Bagi Chamuel yang imut ini, laki-laki lain hanya terlihat seperti rumput liar saja.”
Edward mulai kesal meladeni Chamuel yang terus terusan berkata bahwa dia mencintainya.
Bagi Edward, kata-kata seperti itu tidak bisa dikatakan dengan semudah itu, kata-kata seperti cinta hanya bisa dikatakan kepada orang yang benar-benar ia cintai dengan tulus tanpa nafsu apapun dan itu lah yang membuat Edward merasa kesal sekali.
“Hah! Berisik!”
“(sigh) Cebol, lebih baik kalau kau tidak membahas ini lebih lanjut, lihat saja Ed sudah berwajah kesal seperti itu.”
“Ci~h baik-baik.”
Ada banyak alasan kenapa Chamuel tidak menerima siapapun selain karena hatinya yang sudah terpaku kepada Edward, salah satunya adalah karena kedudukannya sebagai Archangel yang merupakan kedudukan tertinggi bagi para malaikat dan juga kekayaannya yang sangat melimpah, tentu dia tidak bisa menerima siapapun yang lebih rendah darinya untuk dijadikan suami, karena itu lah kebanyakan Archangel wanita tidak menikah dan akhirnya menjadi single selamanya.
“Lagian kenapa sih kau selalu kaya begitu sama Ed?”
Bagi Chamuel, Edward itu sangat beda dari yang lain terlepas dari kedudukan Edward yang bukan siapa-siapa. Baginya, Edward adalah sesuatu yang tiada bandingannya di dunia ini, bahkan dirinya pun hanya merasa bukan apa-apa jika dibandingkan dengan Edward sendiri yang tiada bandingannya.
“Chamuel gak bisa nyebutin alasannya tetapi bagi Chamuel, Ed-chan adalah seseorang yang sangat spesial..”
“Cebol kau...aku tidak tahu kenapa, tetapi kalau kau terus bersikap seperti itu, kau tidak akan bisa menikah dan jadi perawan tua lho.”
“Biarin! Yang penting jika bukan Ed-chan, Chamuel gak mau! Lagian kenapa Shar-chan berusaha menjauhkan Chamuel? Shar-chan kan sudah tahu kalau Chamuel hanya cinta dengan Ed-chan.”
“BERISIK!!!”
“Ee~k!”
Melihat Edward yang kesal, Sharon pun mendekati Chamuel dan berbicara dengan lirih dengannya.
“(sigh) Dengar ya cebol...kau itu kan ya...meskipun aku tidak mau mengakuinya, tetapi kau itu termasuk wanita yang diinginkan laki-laki...mungkin, apalagi dengan kedudukanmu itu dan juga kekayaanmu, kurasa ada banyak orang yang lebih kaya dan tampan dari Ed ingin melamarmu.”
Chamuel tetap bersikeras dengan keinginannya itu, dia tidak mau mencintai atau menikah dengan orang lain selain Edward. Chamuel akan tetap berusaha mendapatkan cintanya walau sekeras apapun itu.
“Gak! Sekali gak, tetap gak! Pokoknya Chamuel mau Ed-chan!”
“Tch! Dasar bocil keras kepala!”
Lily yang sedang asyik bermain kejar-kejaran dengan Lilith itu pun tiba-tiba berhenti sejenak melihat ke arah pintu dengan serius seperti sedang merasakan sesuatu yang tidak biasa.
“Lily, ada apa? Apa kau merasa tidak enak badan?”
“Ada tamu.”
Tiba-tiba pintu dari ruangan itu pun terbuka, dan disana terlihat Rumiel yang datang dengan wajah yang serius.
“Nona Chamuel, tuan Ariel datang berkunjung.”
Ekspresi wajah Chamuel pun langsung berubah drastis, dia terlihat seperti sangat enggan menemui Ariel yang selalu mengganggunya disaat mereka bertemu.
“Geh! Ada apa dia kesini? Kalau dia Cuma mau main-main, suruh saja dia pulang.”
“Sayang sekali, beliau datang kemari membawa berita yang sangat penting.”
Chamuel sama sekali tidak ingin bertemu dengan Ariel, apalagi dengan adanya Edward disini akan menambah masalah lagi kepadanya.
“(sigh) Baiklah aku akan menemuinya.”
Datanglah seorang malaikat aneh yang entah kenapa sedang berpose aneh juga, malaikat itu sangat tampan dengan rambut merah yang disisir rapi.
Chamuel sangat tidak suka dengan malaikat itu karena sikapnya yang sok tampan dan selalu merayu setiap wanita cantik yang ditemuinya.
“Perkenalkan namaku Ariel, tunangan dari Chamuel.”
Edward terkejut mendengar kalau Chamuel sudah bertunangan, dia sama sekali tidak menyangka Chamuel sudah mempunyai tunangan dan yang lebih mengejutkan Edward adalah ada orang yang mau bertunangan dengan Chamuel.
“T-tunangan?”
Itulah yang paling Chamuel tidak suka darinya, dia selalu suka mengaku-ngaku menjadi tunangan dari Chamuel kepada siapapun dan mengakibatkan kesalahpahaman yang panjang. Chamuel pun panik karena takut Edward salah paham dan meninggalkannya.
“E-Ed-chan ini-“
“Cebol, bisa-bisanya kau mengejar Ed saat kau sudah punya tunangan yang seperti itu.”
“M-mana mungkin Chamuel yang imut ini bertunangan dengan laki-laki yang sok tampan itu! Dan kau Ariel, jangan ngaku-ngaku jadi tunangan Chamuel yang super imut ini!”
Ariel melihat ke ke arah Sharon, Lily, dan Lilith, dia terpesona dengan keimutan mereka dan berjalan mendekati pereka dengan muka yang sok tampan.
“Hai para gadis-gadis imut, apa kalian mau menjadi-”
Sharon, Lily, dan Lilith ikut tidak suka dengannya dan menatap Ariel dengan tatapan dingin.
“Aku tolak! Aku tidak tertarik dengan orang selain Ed.”
“Lily juga!”
“Uwah dia terlihat menjijikkan!”
Selama ini Sharon tidak pernah tertarik dengan laki-laki lain, dia hanya tertarik dengan Edward bukan karena dia berhutang budi kepadanya tetapi itu memang perasaannya yang sesungguhnya sedangkan Lily juga hampir tidak pernah terlihat berbicara dengan laki-laki lain selain Edward yang membuat Edward berpikir kenapa Lily seperti itu, selama ini Lily tidak pernah membicarakan masa lalunya karena dia sedang lupa ingatan dan jati dirinya pun masih misteri sampai sekarang.
“Eh? APA?!”
Ariel yang selama ini tidak pernah ditolak oleh gadis manapun selain Chamuel, dia merasa sangat syok karena ada gadis lain yang menolaknya secara mentah-mentah sekarang.
“(sigh)...kenapa kau datang kemari Ariel?”
Ariel tersenyum dan menutup satu matanya.
“Tentu saja untuk menemui malaikat kecilku yang manis!”
Chamuel merasa tidak suka dengan itu, dia pun menoleh ke kiri dan meludah seolah-olah merasa jijik dengan apa yang dikatakan Ariel.
“Cuih!”
“Ahahahaha kurasa hari ini aku ditolak lagi.”
Ariel menoleh ke arah Edward dan menuju kearahnya, dia terus mendekat dan menatap Edward dengan serius seperti sedang menilai sesuatu sampai muka mereka sangat berdekatan dan membuat Edward panik.
“Memang benar kata Zadkiel, kau manusia yang menarik tapi sayang kau bukan tipeku.”
Edward kaget dengan apa yang dikatakan Ariel, dia tidak menyangka kalau Ariel tidak hanya mengincar perempuan tetapi juga laki-laki, badan Edward pun mulai merinding dan segera menjauh dari Ariel dengan muka ketakutan.
“Eh? Apa yang barusan yang dia-“
“Ed-chan, Ariel itu perempuan.”
“APA?!”
Edward sangat kaget mendengarnya, untuk pertama kalinya dia salah menduga jenis kelamin seseorang, Edward tidak pernah melihat wanita yang setampan ini sebelumnya bahkan tidak pernah berpikir sedikitpun kalau dia adalah wanita.
“A-apa itu benar?”
“Tentu saja, kalau kau mau kau bisa melihat buktinya?”
Tiba-tiba Chamuel dan Sharon menatap tajam Edward seakan memperingatkan Edward agar tidak melakukannya atau dia akan terkena sesuatu lagi, dia masih belum bisa melupakan pelajaran mengerikan yang diberikan Chamuel waktu itu.
“K-kurasa tidak.”
“Begitu? Sayang sekali.”
“Sudah cepat katakan tujuanmu Ariel!”
“Apa kau sudah mendengar kabar kalau Gabriel semakin memperkuat pasukannya dan terlihat mau memulai perang besar dengan Iblis lagi?”
Edward dan Sharon terkejut dengan perkataan Ariel, mereka mengingat masa-masa suram dimana keluarga mereka mati akibat dari perang besar yang diadakan sepuluh tahun lalu di desa mereka.
“Kita harus mencegahnya!”
Chamuel tahu itu, tetapi kali ini dia tidak bisa melakukan apapun karena dia merasa kalau perang antara mereka dan para iblis tidak bisa terhindarkan.
“Aku tahu Ed-chan tapi kita tidak bisa berbuat apapun sekarang karena raja iblis juga melakukan hal yang sama dengan Gab-chan apalagi dengan menghilangnya Mii-chan!”
“Apakah kita tidak bisa melakukan apapun?”
“Entahlah tapi ya sejalan dengan waktu mungkin Zad-chan akan melakukan sesuatu.”
“Ehm! Sebenarnya ada masalah lain yang ingin kubicarakan.”
“Apa ada masalah lain?”
Wajah Ariel yang santai pun berubah menjadi sangat serius karena itu adalah masalah yang sangat penting.
“Ya, ini menyangkut kerajaan Elf.”
“Kerajaan Elf?”
“Ya, sebenarnya ada masalah yang terjadi disana yang harus segera ditangani secepat mungkin, tapi aku juga punya masalah yang harus aku selesaikan sekarang jadi tolong Chamuel!”
Chamuel menoleh ke arah Edward, dia ingin menanyakan pendapat Edward tentang masalah yang terjadi itu.
“Bagaimana ini Ed-chan?”
Edward bingung dengan Chamuel yang malah bertanya kepadanya karena Edward berpikir kalau dia sama sekali tidak mempunyai hak untuk ikut campur dalam masalah ini.
“Kenapa kau malah bertanya padaku?”
“Chamuel akan pergi jika Ed-chan juga ikut pergi.”
Edward sudah menduga kalau Chamuel akan mengatakan itu, dia tidak masalah untuk ikut membantu tetapi dia merasa tidak enak jika memutuskannya sendirian tanpa mendengar pendapat dari Sharon, Lily, dan Lilith.
“Bagaimana dengan kalian Sharon, Lily, Lilith?”
“Aku akan selalu mengikutimu Ed!”
“Lily juga!”
“Kurasa itu lumayan menarik.”
Setelah mendengar pendapat mereka semua Edward pun dengan mantap memutuskan untuk ikut membantu Chamuel menangani masalah di kerajaan Elf.
“Baiklah Chamuel, kurasa aku akan ikut.”
Chamuel senang karena Edward memutuskan untuk ikut dan dia pun menerima permintaan dari Ariel, Ariel sangat senang dan berterima kasih kepada semuanya karena telah menerima permintaannya.
“Baiklah kalau begitu aku sudah membawa perwakilan dari kerajaan Elf, masuklah.”
Tiba-tiba masuk lah seorang Elf yang memakai jubah.
Elf itu terlihat mempunyai tubuh yang kecil sehingga lebih terlihat seperti anak-anak, dia pun lalu membuka tudungnya dan terlihat seorang Elf beramput pirang yang cantik.
“Aku perkenalkan dia adalah putri Evelyn, anak dari raja Elf.”
Elf itu adalah seorang Elf yang sangat cantik dengan mata birunya bak langit.
Elf itu pun sedikit membungkukkan dirinya dan memperkenalkan dirinya.
“Perkenalkan semuanya, namaku adalah Evelyn Theodore La Ingrain.”
Chamuel pun terkejut ketika melihat wajah dari Evelyn, dia pun melihat ke arah Lily.
Lily pun mengangguk seolah-olah memberi isyarat kepada Chamuel.
“Baiklah silahkan duduk dulu.”
“Terima kasih.”
Wajah dari Evelyn nampak sangat muram, ia terlihat sangat sedih dengan apa yang terjadi di kerajaan La Ingrain sekarang ini.
“Ehm jadi Evelyn-chan, bisa Evelyn-chan katakan apa masalah yang tengah terjadi di kerajaan La Ingrain?”
Evelyn menundukkan kepalanya dengan wajah yang sangat sedih, air matanya bahkan seakan-akan mau keluar dan membasahi pipinya.
Chamuel yang melihat itu merasa iba dengannya, dia pun mendekati Evelyn dan memeluknya.
“Gak apa-apa, ceritakan saja semuanya, Chamuel janji Chamuel akan bantu kok, benar kan Ed-chan?”
Edward juga mendekati Evelyn, dia menepuk bahunya dan tersenyum ke arahnya.
“Iya, serahkan saja semuanya kepada kami, kami akan membantu sekuat kami.”
Evelyn pun menangis di pelukan Chamuel, dia sudah hampir merasa putus asa karena masalah yang ia hadapi sekarang ini adalah masalah yang terlalu besar untuk putri kecil yang lemah sepertinya.
Pada saat ini sifat keibu-ibuan Chamuel yang tidak pernah Edward duga terlihat dengan jelas, dia benar-benar tidak menyangka kalau Chamuel si Loli mesum itu mempunyai sifat baik seperti ini juga.
“Cup cup, tenang lah, Chamuel ada di sini kok...”
Selama ini Evelyn selalu berpikir apakah ada orang yang akan menolong putri yang lemah sepertinya yang bahkan tidak mempunyai kekuatan untuk melindungi dirinya sendiri.
“Hiks...hiks...apakah itu tidak merepotkan hiks...hanya untuk menolong hiks orang sepertiku?”
“Tidak kok, malahan Chamuel seneng bisa nolong Evelyn-chan.”
“Ah...seperti yang sudah kuduga dari tunangan-“
“Ariel-chan diamlah!”
Chamuel terus memeluk Evelyn sampai akhirnya dia tenang sendiri, setelah itu Chamuel memegang kedua pundak Evelyn dan menatapnya dengan tatapan yang lembut nan menyenangkan.
“Jadi Evelyn-chan, bisa Evelyn-chan katakan masalah yang sedang Evelyn-chan alami?”
“Hiks...hiks...baiklah.”
Akhirnya Evelyn pun bisa ditenangkan dan Chamuel bisa kembali duduk di kursinya lagi.
“Sebenarnya ada masalah yang sangat besar yang tengah menimpa kerajaan La Ingrain, masalah itu disebabkan oleh kakakku, Kenaz.”
Memang ini adalah masalah yang tidak pernah ia duga sebelumnya, dia tidak menyangka kalau kakaknya itu sebenarnya telah merencanakan hal itu bahkan bersama dengan panglima perang yang selama ini terlihat loyal dengan sang raja.
“Kakakku telah mengkudeta ayahku, raja Elf dan dia sekarang tengah memenjarakannya bersama ibu.”
Edward dan yang lain pun mulai menangkap masalah yang sedang dialami oleh Evelyn yaitu kakaknya yang telah mengkudeta ayahnya sendiri, tetapi masalahnya tidak sesimpel itu melainkan ada masalah yang lebih besar lagi yaitu rencana gila kakaknya.
Ariel yang sudah tahu dari awal pun tidak bisa melakukan apapun karena memang dia mempunyai tugas yang harus ia selesaikan dengan segera.
“Dan yang lebih parahnya kakaknya, si Kenaz itu berencana untuk memulai perang dengan ras Malaikat.”
Tentu itu adalah hal yang sangat gila mengingat perbedaan kekuatan militer diantara mereka yang sudah sangat jauh.
Ras Malaikat adalah ras yang mempunyai wilayah kekuasaan terbesar di Veden, jadi jika kerajaan Elf mau berperang dengan mereka maka bisa dipastikan mereka akan hancur berkeping-keping melihat kekuatan pasukan malaikat dan belum lagi kekuatan para Archangel yang sama sekali tidak bisa diremehkan.
Edward tidak habis pikir dengan tindakan yang dilakukan oleh Kenaz, dia sama sekali tidak tahu kenapa dan bagaimana pangeran Elf itu bisa berpikir kenapa dia bisa berpikir untuk berperang melawan para malaikat karena baginya itu sama saja dengan tindakan bunuh diri.
“Hmmm...kelihatannya kakakmu itu orang yang bodoh ya?”
Sayang sekali Evelyn sama sekali tidak bisa membantah fakta ini, dia memang menyadari kalau kakaknya itu sangat bodoh tetapi walaupun seperti itu dia tetap kakaknya.
“Ugh...”
Chamuel pun menggembungkan pipinya dan menatap Edward dengan tatapan kesal.
“Mum...Ed-chan, jangan menjahilinya!”
Edward merasa bingung karena dia sama sekali tidak berniat untuk menjahili Evelyn, dia hanya mengatakan apa adanya tetapi dia pun sadar bahwa dirinya telah menjadi laki-laki yang tidak sensitif.
“(sigh) Aku tahu, maafkan aku untuk itu.”
“Tidak apa-apa, aku tidak apa-apa kok.”
Tetapi situasinya menjadi gawat karena pangeran Kenaz yang telah dibutakan dengan kebodohannya itu bisa memulai perang dengan para malaikat kapan saja, karena itu dibutuhkan penanganan dengan segera sehingga tidak akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Ariel pun berdiri dari kursinya.
Ariel merasa kalau meminta bantuan kepada Chamuel adalah langkah yang tepat, dia pun sekarang merasa lega karena kelihatannya tidak apa-apa menyerahkan masalah ini kepada Chamuel dan teman-temannya.
“Baiklah kalau begitu aku akan menyerahkan sisanya kepada kalian, aku akan pergi mengerjakan tugasku sendiri.”
Chamuel yang memang dari awal sudah tidak menyukai kehadiran Ariel yang telah membuat semua orang salah sangka hanya memalingkan wajahnya dan menggembungkan pipinya.
“Hmph! Cepat pergi sana!”
Sharon yang melihat itu merasa tidak enak karena bagaimana pun sikap Chamuel terlalu berlebihan kepada Ariel walaupun dia sendiri juga tidak menyukainya.
“Oi Cebol, setidaknya berilah salam perpisahan untuknya!”
“Gak!”
“Ah...terima kasih kucing manisku, tapi...”
Ariel pun kembali memasang muka sok gantengnya di depan Sharon dan yang lain, dia pun mengedipkan mata kanannya dan disertai dengan gerakan yang juga menurut mereka menyebalkan.
“Itu sudah biasa kok.”
Sharon mencoba menahan kekesalannya ketika mendengar Ariel mengatakan itu, untuk kali ini dia benar-benar berpikir kenapa para Archangel itu kebanyakan berisi orang-orang aneh.
“Ba-baiklah kalau begitu.”
“Kalau begitu semoga lancar dan Evelyn, semoga masalahmu cepat teratasi.”
Evelyn sangat berterima kasih kepada Ariel yang telah mendengarkannya, bahkan membantunya sampai seperti ini.
Evelyn berdiri dan membungkukkan badannya.
“Terima kasih tuan Ariel!”
Ariel tidak merasa melakukan sesuatu yang patut diterima kasihi, yang dia lakukan hanyalah mendengar dan mengantarkannya kepada temannya, dia bahkan tidak akan berpartisipasi di dalam misi mencegah perang ini.
“Kalau kamu ingin berterima kasih, ucapkan itu kepada Chamuel karena aku sendiri tidak melakukan apapun.”
Akhirnya Ariel pun pergi meninggalkan mereka semua untuk menyelesaikan urusannya sendiri.
Setelah Ariel pergi, akhirnya Chamuel pun memulai diskusi dengan Edward dan yang lainnya tentang bagaimana cara untuk mengatasi permasalahan Evelyn.
Tentu jika itu Chamuel, dia bisa mengerahkan pasukan khususnya untuk menaklukkan La Ingrain dan menangkap Kenaz dan para pemberontak, tetapi dia ingin membahas ini bersama yang lainnya.
“Ehm jadi bagaimana cara kita mengatasi ini, Chamuel bisa mengirim pasukan untuk menaklukkan dan menangkap Kenaz dan sekutunya-“
“Tidak.”
Chamuel dan yang lainnya pun menoleh ke arah Edward yang menolak usulan Chamuel tersebut.
“Ed-chan, apa ada sesuatu yang salah?”
Edward berpikir kalau itu adalah rencana yang tidak buruk, tetapi ada satu hal yang membuat Edward merasa tidak enak yaitu tentang dimana keberadaan sang raja Elf.
“Evelyn, dimana keberadaan raja Elf sekarang ini?”
“Ayahku sekarang menjadi tahanan bersama dengan ibuku.”
Ini adalah yang Edward khawatirkan, jika Chamuel memutuskan untuk mengerahkan pasukannya maka tidak bisa dipungkiri kalau Kenaz mungkin akan menggunakan mereka sebagai sandera.
“Itulah masalahnya.”
Chamuel dan yang lainnya pun memikirkan apa yang dimaksud Edward, mereka terus berpikir sampai akhirnya mereka semua menyadari apa yang dimaksud Edward.
Untuk menyelesaikan masalah ini, dibutuhkan kehadiran raja Elf yang bisa mengendalikan rakyatnya, tentu jika sang raja Elf mati maka tidak menutup kemungkinan akan terjadi Chaos di La Ingrain dan masalah ini akan menjadi lebih rumit.
“Jadi begitu, intinya kita harus bergerak secara gerilya untuk menyelamatkan raja Elf dan menangkap Kenaz ya?”
Mereka semua benar-benar terkesan dengan Edward yang bisa menyadari itu bahkan sebelum mereka yang telah hidup lebih lama dari Edward menyadarinya.
Itu memang sudah biasa karena mengingat Edward adalah sang ketua dari organisasi rahasia jadi dia harus lah sosok yang cerdas, dia akan selalu memikirkan untung dan rugi dari setiap tindakan yang ia ambil agar tidak merugikan semua orang.
Chamue pun membusungkan dadanya dengan wajah yang penuh kebanggaan.
“Seperti yang sudah Chamuel duga dari calon suami Chamuel.”
“Kenapa malah kau yang bangga? Ehm! Pokoknya kita harus memikirkan matang-matang, mencari informasi yang sebanyak-banyakmya untuk bekal saat kita bergerak nanti.”
Informasi, tidak ada yang lebih berharga dari informasi dalam sebuah perang karena terkadang adanya satu buah informasi saja bisa mengubah jalannya peperangan apalagi mereka harus bergerak secara gerilya, tentu informasi sekecil apapun akan menjadi senjata yang berharga.
“Tapi informasi apa yang harus kita kumpulkan terlebih dahulu?”
“Yang pertama, karena prioritas kita adalah menyelamatkan raja, maka kita harus menggali informasi tentang dimana dia berada sekarang, karena kalau itu aku maka aku tidak akan memenjarakan raja di tempat yang biasanya.”
“He~ kenapa Ed-chan bisa berpikir kaya begitu?”
Edward pun tersenyum sinis kepada mereka semua, dia sudah tahu betul semua strategi yang biasa digunakan oleh orang-orang semacam itu karena dia sendiri sudah berkali-kali menghadapinya.
“Karena hanya orang bodoh yang mau menyembunyikan kartu AS mereka di tempat yang terlihat oleh musuhnya...benar kan?”
Sharon pun menganggukkan kepalanya mendengar kata-kata Edward, seperti yang sudah ia duga kalau Edward memang sosok pemimpin yang handal dan cerdas.
“(sigh) Ed, kau memang benar-benar jenius ya?”
Edward merasa kalau dirinya bukan lah seorang jenius, dia hanyalah orang yang belajar dari pengalamannya selama ini dalam menghadapi berbagai situasi yang ada, dia terus belajar dan belajar agar bisa menjadi semakin kuat dan kuat.
“Aku tidak lah jenius, ini hanyalah masalah pengalaman saja karena aku sudah berkali-kali menghadapi situasi yang sama.”
Evelyn pun merasa sangat terkesan dengan Edward, dia bisa memimpin dan bahkan menggerakkan mereka semua dengan sangat bagus, dia juga bisa menebak dan menyusun rencana untuk mengalahkan kakaknya walaupun dia belum pernah bertemu langsung dengannya.
“Jadi begitu...baiklah kalau begitu siapa diantara kita...kurasa hanya aku yang bisa ya?”
Diantara mereka semua yang paling pandai menggali informasi secara diam-diam hanyalah Edward karena memang itu adalah hal yang sudah menjadi pekerjaan sehari-hari bagi Edward sendiri.
Sharon sebagai partner Edward pun mengangguk, ini juga akan menjadi kesempatan emas untuknya agar bisa berdua dengan Edward dan mengenang masa-masa mereka melakukan tugas bersama.
“Baiklah Ed, kalau begitu kita akan melakukan hal yang biasanya kan?”
“Tidak Sharon, kali ini partnerku bukan kau.”
“Eh?!”
Sharon syok karena Edward yang selalu berpartner dengannya tiba-tiba menolaknya.
Chamuel pun menundukkan kepalanya sambil menutupi mulutnya, dia berusaha menahan tawanya melihat ekspresi syok dari Sharon.
“Pffftt...Shar-chan, kasihan.”
Wajah Sharon pun memerah karena Edward menolaknya menjadi partner, dia berusaha menutupi wajah malunya itu dengan tangan.
Lily pun juga merasa penasaran dengan siapa orang yang akan menjadi partner Edward untuk mencari informasi kali ini, dia mendekati Edward untuk menanyakan itu.
“Ed, jadi siapa?”
“Aku dan Evelyn.”
Evelyn pun terkejut karena Edward memilihnya untuk menjadi partner mencari informasi, dia sama sekali tidak menyangka kalau dirinya yang tidak berguna ini akan dipilih oleh Edward.
Tentu bukan hanya Evelyn yang terkejut, tetapi Chamuel, Sharon dan yang lain juga terkejut sampai tidak bisa berkata apa-apa.
Chamuel pun mulai berpikiran bermacam-macam, dia bahkan mulai berimajinasi kalau Edward akan melakukan ini dan itu kepada Evelyn saat mereka sedang berduaan.
“E-Ed-chan...apakah Chamuel saja masih belum cukup? Apakah Ed-chan masih mau menambah harem lagi?”
“Hah apa yang kau katakan dasar bodoh, aku memilih Evelyn karena dia adalah orang yang paling cocok untuk misi ini.”
Evelyn merasa senang karena Edward telah memilihnya, tetapi Evelyn sendiri berpikir bahwa dirinya hanyalah seorang Elf yang tidak berguna, bahkan dia sendiri tidak mempunyai kepercayaan diri kalau dia bisa berguna di dalam misi ini.
“Ta-tapi tuan Edward, a-aku hanyalah Elf yang tidak berguna-“
“Jangan berpikiran kalau dirimu itu tidak berguna, asal kau tahu kalau aku memilihmu bukan karena kasihan atau apapun tapi karena kau sangat berguna di dalam misi ini jadi aku memutuskannya, lagian aku juga punya misi lain untuk Chamuel dan yang lainnya untuk mengerjakan sesuatu yang cocok untuk mereka jadi tidak ada orang yang tidak berguna di dalam dunia ini.”
Evelyn terdiam mendengar kata-kata Edward tersebut, dia sama sekali tidak bisa membalas kata-kata itu karena dia menganggap kata-kata yang diucapkan oleh Edward adalah sebuah kebenaran yang terus ia tolak selama ini.
“Jadi Ed-chan, misi buat kita itu?”
Edward pun tersenyum memikirkan rencana yang telah ia susun ini, dia pun tidak sabar membayangkan wajah Kenaz ketika dia melihat semua rencananya gagal dengan rencana Edward ini.522Please respect copyright.PENANA0GSZXhQbCj