“Tu-tunggu White!”
White melompat dari atap bangunan satu ke bangunan lain dengan sangat cepat sehingga Edward yang digendongnya merasa ketakutan dan mendekap White dengan sangat kuat sehingga membuat White senang dan White pun semakin mempercepat laju kecepatannya agar Edward semakin erat mendekapnya.
“White-chan! Cepat turunkan Ed-chan!”
Chamuel, Sharon, dan yang lainnya mengejar White dengan cepat juga tetapi White yang menyadari itu langsung melompat dari atap bangunan turun menuju ke gerombolan orang yang berlalu-lalang di jalanan sehingga membuatnya sulit terdeteksi, dia berlari dengan sangat cepat dan juga tanpa mengeluarkan suara sama sekali walaupun saat itu sedang ramai orang yang ada di jalan itu. Tetapi Edward merasakan hal yang sangat aneh, orang-orang di jalan itu sama sekali tidak menyadari White yang berlari melewatinya seolah-olah mereka sama sekali tidak melihat White, Edward pun berpikir kalau White terlalu cepat untuk dideteksi oleh mata orang biasa sehingga mereka sama sekali tidak menyadarinya.
White terus berlari tanpa mempedulikan apapun sehingga White pun sampai di jalan utama yang berada di dekat gerbang kota yang luas, dan disana terlihat banyak prajurit yang sedang terkapar dengan luka dan juga rakyat biasa yang berlarian menyelamatkan diri dari sesuatu, mereka sedang menyelamatkan diri mereka dari segerombolan monster yang terlihat seperti anjing
“Itu? Summon?”
Monster itu bukanlah monster anjing biasa, tetapi monster itu adalah monster panggilan yang telah sengaja dipanggil oleh seseorang dengan merubah wujudnya menjadi monster anjing raksasa, monster anjing itu mempunyai kulit yang seperti api yang membara berwarna ungu dengan mata yang menyala terang berwarna merah, monster itu berukuran sangat besar sehingga dengan satu serangannya saja, bisa meruntuhkan satu bangunan besar.
White pun menghentikan larinya dan dia menurunkan Edward dengan lembut dan penuh kasih sayang, setelah itu White berjalan dengan perlahan menuju monster anjing yang tengah mengamuk di jalan utama yang luas itu.
“Aku akan membantumu, White!”
White merasa kalau Edward tidak perlu repot-repot menghabiskan tenaganya untuk menghadapi sekumpulan monster yang terlihat lemah bagi White, dan juga dia merasa kalau Edward sampai terluka, maka Chamuel akan sangat marah dengannya meski kenyataannya Chamuel sudah marah karena White yang dianggap menculik Edward.
“Itu tidak perlu Edward-sama, aku bisa menanganinya sendiri.”
Tentu sebagai seseorang yang telah berusia ribuan tahun, White itu sangatlah kuat melebihi siapapun yang ada di kerajaan Roh bahkan Arsenick sekalipun, tetapi White bukanlah orang yang suka pamer kekuatan, itu dibuktikan oleh dia yang selalu menolak saat ditawari menjadi raja roh yang agung dari dulu, bahkan ketika Arsenick menawari White untuk menggantikan posisinya, dia dengan keras menolak tawaran dari Arsenick karena dia tidak suka terlihat sebagai seseorang yang mencolok meskipun tanpa dia sadari, dia sangat terkenal sekarang berkat rumor aneh yang beredar tentangnya.
Tidak sedikit orang yang mengagumi White baik dari kecantikannya, dan juga sifatnya yang pendiam dan cool, serta tatapan matanya yang bisa melelehkan hati para laki-laki yang melihatnya, White memang sangat jarang muncul di kota untuk jalan-jalan, dia lebih sering menghabiskan waktunya di lingkungan istana.
White pun menghentikan langkahnya dan menoleh ke arah Edward, dia pun tersenyum dengan senyuman memikat yang akan menyihir siapapun yang melihatnya.
“Lagipula Edward-sama perlu menghemat tenaga untuk sesuatu yang akan kita berdua lakukan setelah ini.”
Edward yang tadinya terpesona dengan senyuman White itu pun langsung merasa ketakutan ketika White mengatakan itu.
“(gulp) M-memangnya a-apa yang akan kau lakukan p-padaku?”
“Ra-ha-si-a.”
Tentu itu tidak ada masalah jika Edward menjalin hubungan dengan White, apalagi tidak seperti Lily, Chamuel, Sharon, dan yang lainnya, White bukanlah seorang gadis kecil, apalagi White juga mempunyai paras yang cantik, tetapi entah kenapa Edward tetap tidak merasa ingin menjalin hubungan dengan White sama seperti yang dia rasakan kepada Lily dan yang lainnya.
White pun belari menuju monster yang berbentuk anjing itu dengan sangat cepat dan juga tanpa suara sehingga monster itu sama sekali tidak menyadari kalau White sudah ada tepat di belakangnya. White pun melompat dengan sangat anggun menuju ke punggung monster itu dan menyentuhnya dengan tangan kanannya, dari mulut White mulai keluar embun es yang sangat dingin.
“Freeze!”
Monster itu akhirnya menyadari White yang berada di punggungnya, monster itu pun mencoba menyerang White dengan ekornya yang besar, tetapi itu sudah sangat terlambat bagi monster itu, dengan sekejap monster itu sudah membeku dengan sepenuhnya sebelum ekornya sampai mengenai White.
Monster-monster lain yang melihat itu pun langsung dengan brutalnya berlari ke arah White dan mau menyerangnya, tetapi itu sama sekali tidak berguna karena White berada di level yang bereda dari mereka semua.
White pun mengarahkan tangannya ke arah segeromolan anjing itu dengan tatapan dingin yang menusuk, dari tangan White pun keluar lingkaran sihir yang berwarna biru terang yang hampir mendekati putih, dari lingkaran sihir itu keluar kabut es yang sangat tebal yang menutupi segerombolan anjing itu.
“Niflheim!”
Dengan sekejap, segerombolan anjing besar itu berubah menjadi patung es raksasa akibat dari sihir es yang dikeluarkan White dan setelah melihat itu akhirnya Edward menyadari alasan sebenarnya White dipanggil dengan sebutan Putri Es, White dipanggil dengan sebutan Putri Es bukan hanya karena sifatnya yang cool dan pendiam, tetapi karena dia bisa menggunakan sihir Es yang sangat hebat yang bahkan bisa membekukan anjing-anjing raksasa itu hanya dengan satu serangan.
“D-dia sangat kuat!”
Edward sangat terkesan melihat pertarungan White, dia tidak menyangka kalau White akan mampu menghabisi monster itu dengan sangat mudah hanya dengan satu serangan saja, Edward mengira awalnya itu akan menjadi pertarungan yang sengit tetapi sekarang dia sadar kalau kekuatan White memang benar-benar berada di level yang berbeda dari dirinya.
“Ini bukan waktunya untuk terkesan!”
Edward pun berniat kabur selagi White masih berada di punggung monster anjing raksasa itu karena dia merasakan bahaya yang akan terjadi jika dia terus disitu, setelah melihat pertarungan White yang mengalahkan monster raksasa itu hanya dengan satu serangan, Edward menjadi yakin kalau sampai White melakukan sesuatu kepadanya, dia tidak akan bisa melawannya.
“K-kurasa aku akan kabur dari sini selagi ada kesempatan.”
Tetapi itu sudah terlambat, saat Edward baru melangkahkan kakinya untuk berusaha kabur dari White, tiba-tiba White sudah memeluk Edward dari belakang yang membuat Edward terkejut bukan main karena jarak mereka sangat jauh dan tiba-tiba White sudah berada di belakangnya.
“Edward-sama, sekarang ayo kita pergi dari sini!”
“Tu-tunggu White!”
White langsung menggendong Edward bak seorang putri lagi dan berlari dengan sangat cepat menerobos gerbang kota menuju ke hutan lebat yang berada tidak jauh dari kota itu, setelah White agak jauh masuk ke dalam hutan, White pun segera menurunkan Edward di bawah pohon besar.
White pun mulai mendekatkan dirinya ke Edward yang sudah terpojok itu, Edward pun hanya memejamkan matanya berharap kalau ini hanyalah mimpi buruk yang sedang dialami olehnya. White semakin mendekatkan dirinya sehingga Edward bisa mencium aroma harum dari White yang berada sangat dekat dari dirinya, lalu tanpa Edward duga sebelumnya, tiba-tiba White mulai mengendus-endus Edward seperti mencoba memastikan sesuatu dan dia terlihat sangat terkejut seperti menyadari sesuatu yang sangat penting.
“Seperti yang aku duga, Tuanku!”
Tiba-tiba White memeluk Edward dan mengusap-usapkan pipinya yang lembut ke pipi Edward berulang-ulang dengan wajah bahagia, dia terlihat sangat senang sekarang dan mendengkur dengan keras seperti kucing sungguhan.
Perilaku White itu pun membuat Edward merasa heran, dia benar-benar tidak mengerti dengan apa yang sedang White coba lakukan sekarang dengan memeluknya dan mengusap-usapkan pipinya, Edward sama sekali tidak bisa menebak arti dari kelakuan White yang seperti ini.
“Akhirnya, aku bisa bertemu lagi denganmu, Tuanku!”
Edward semakin tidak mengerti dengan White, dia juga tidak merasa telah melakukan sesuatu sehingga dia dipanggil dengan sebutan tuan oleh White, tetapi melihat White yang terlihat sangat senang mengusap-usapkan pipinya ke pipi Edward seolah-olah seperti kucing yang rindu dengan majikannya dan ingin dimanja setelah sekian lama tidak bertemu, Edward pun membiarkan itu meskipun dia tidak tahu apa maksud dari perbuatannya itu tetapi selama White tidak menyerangnya, maka itu bukan masalah baginya.
“Tolong aku!”
Tiba-tiba terdengar suara seseorang dari jauh, White pun melepaskan pelukannya dan diam untuk melacak dari mana arah asal dari suara itu, dia melihat sekeliling dengan matanya yang tajam.
“Tolong!”
Kali ini suara itu terdengar lebih jelas dari yang tadi, itu terdengar seperti suara gadis kecil yang meminta tolong dengan suara yang lirih seperti dia tidak mempunyai tenaga lagi untuk berteriak.
White dan Edward pun langsung berlari menuju ke asal suara lirih yang menderita itu, mereka terus berlari menuju ke asal dari suara itu tanpa menghiraukan apapun yang ada, lalu benar apa yang mereka duga, ada seorang gadis kecil yang terlihat terluka dengan baju yang lusuh dan sobek sedang terpojok dikepung oleh serigala hutan.
Gadis memiliki rambut lurus berwarna perak dengan mata yang lebar dan juga iris yang berwarna emas, gadis itu memakai baju seperti baju seorang budak yang berwarna coklat yang lusuh dan juga telah sobek-sobek karena cakaran dari serigala-serigala yang mengepungnya, tetapi yang lebih menarik perhatian adalah di leher gadis itu terdapat kalung besi yang memborgol leher gadis itu dengan rantai besi panjang yang terlihat sudah terputus.
Serigala itu pun melompat dengan mulut terbuka yang memperlihatkan taring-taringnya yang sangat tajam yang bisa mengoyak kulit gadis kecil itu, gadis kecil itu pun hanya bisa memejamkan matanya dengan air mata yang mulai mengalir berharap agar ada seseorang yang menolongnya.
“White!”
“Baik, Tuanku!”
White pun dengan sekejap menggendong gadis itu dan membawanya menjauh, para serigala itu berusaha mengejar White tetapi dihalangi oleh Edward yang sudah bersiap untuk bertarung dengan mereka.
“Eits, akulah lawan kalian.”
“Grrrrrr!”
Tiba-tiba mata serigala-serigala itu memancarkan warna merah menyala yang menakutkan, tubuh mereka pun mulai membesar dan terus membesar sampai menjadi sebesar monster anjing yang mereka lawan tadi.
Edward terkejut ketika melihat perubahan dari serigala itu, awalnya dia mengira kalau serigala itu hanyalah serigala biasa tetapi ternyata itu adalah serigala yang merupakan monster panggilan yang sengaja dipanggil untuk mencelakai gadis itu.
“Oi-oi, apa-apaan ini?”
Edward tidak takut dengan seberapa besar serigala itu akan tumbuh, dia hanya tidak berpikir kalau ada orang yang cukup tega untuk mau menyakiti seorang gadis kecil dengan menggunakan monster panggilan seperti ini yang bahkan dirinya tidak akan bisa melakukannya, dia pun menghela napasnya dan mulai mengambil kuda-kuda menyerang dengan tatapan mata yang sangat menakutkan yang bahkan serigala-serigala itu menjadi semakin mewaspadai Edward.
“Aku tidak bisa menunjukkan ini ke Chamuel dan yang lainnya, jadi mumpung aku sendirian sekarang.”
Serigala-serigala monster itu pun merasa ragu-ragu untuk menyerang Edward, tetapi akhirnya mereka pun maju secara bersama-sama dengan mulut yang penuh gigi-gigi runcing yang siap mengoyak Edward.
“Sudah berakhir.”
White membawa jauh gadis kecil yang sedang terluka dan tidak sadarkan diri akibat dari serigala-serigala monster itu, White terus berlari sampai dia meninggalkan hutan yang lebat dan menidurkan gadis kecil itu di bawah pohon besar.
“Gadis kecil, atas perintah dari tuanku, aku akan berusaha menyelamakanmu.”
White melihat darah dari gadis kecil itu yang tidak berhenti mengalir akibat dari cakaran dari serigala-serigala itu, dia pun mengusapnya dengan tangannya yang dingin dan luka-luka kecil itu pun langsung sembuh dan tidak meninggalkan bekas. Itu adalah salah satu kemampuan White yang unik, dia bisa mengobati luka apapun selama luka itu tidak parah seperti tusukan pedang yang dalam, dia bisa mengobati luka-luka kecil dan mengembalikannya seperti sedia kala.
“Sekarang tinggal membantu Tuanku.”
White pun berdiri dan berniat kembali untuk membantu Edward yang sedang bertarung dengan serigala-serigala monster itu sekarang, tetapi disaat dia akan berlari menuju ke tempat Edward, gadis itu mengigau di dalam ketidaksadarannya dan meneteskan air mata.
“Mama, Papa.”
White pun mengurungkan niatnya untuk menyusul Edward yang sedang bertarung sendirian, White sangat ingin untuk menyusul Edward yang sedang bertarung sendirian tetapi White merasa jika dia sampai meninggalkan gadis malang itu sendirian maka Edward akan memarahinya ketika mereka bertemu nanti, dia sangat tidak ingin membuat Edward marah dan kecewa kepadanya.
White pun akhirnya menidurkan gadis kecil yang malang itu di pangkuannya dan mengusap kepala gadis kecil yang malang itu, dengan lembut dan penuh kasih sayang seperti seorang ibu dan menyanyikan sebuah lagu yang sangat indah dan selalu dia kagumi yang akan dia ingat selama dia masih hidup di dunia ini karena lagu itu mengingatkan tentang kehebatan dan keagungan tuannya.
“Os iusti meditabitur sapientiam,424Please respect copyright.PENANAENcoA3mfQe
Et lingua eius loquetur indicium.424Please respect copyright.PENANA64oyaj76RN
424Please respect copyright.PENANA4Qsqko0PmB
Beatus vir qui suffert tentationem,424Please respect copyright.PENANAD2HpaqmBpe
Quoniqm cum probates fuerit accipient coronam vitae.424Please respect copyright.PENANA4KTKxft5DQ
424Please respect copyright.PENANA0ucQOXN7Wx
Kyrie, fons bonitatis.424Please respect copyright.PENANA4UoMYiY6Nb
Kyrie, ignis divine, eleison.424Please respect copyright.PENANAr2fX2m5dwi
424Please respect copyright.PENANA4R2fFFYPL7
O quam sancta, quam serena,424Please respect copyright.PENANAviVBekPoTB
Quam benigma, quam amoena esse Virgo creditur.424Please respect copyright.PENANAx5uJmdcXZm
O quam sancta, quam serena,424Please respect copyright.PENANA7QtDRxji4L
Quam benigma, quam amoena,424Please respect copyright.PENANAfwibGMI1DX
O castitatis lilium.
424Please respect copyright.PENANARGdH7QrPqB
Kyrie, fons bonitatis.424Please respect copyright.PENANAlalAAIBsmw
Kyrie, ignis divine, eleison.424Please respect copyright.PENANAHtvnzLETto
424Please respect copyright.PENANAPvTw2pc0R7
O quam sancta, quam serena,424Please respect copyright.PENANA7NSheEAnnH
Quam benigma, quam amoena,424Please respect copyright.PENANAzk0RTnnZ8u
O castitatis lilium.”
White pun mengingat masa lalu yang sangat menyenangkan bersama Tuannya, dari wajahnya itu nampak kesedihan yang amat mendalam mengingat masa lalu yang tidak akan terulang lagi itu, dia pun sedikit meneteskan air mata kesedihannya karena dia sangat merindukan tuan yang dia sayangi dengan sepenuh hatinya yang akhirnya kembali ke hadapannya lagi kali ini.
White lalu menggenggam telapak tangannya seperti orang yang sedang berdoa, dia pun menatap langit yang cerah itu dengan wajah penuh kesedihan, dia menutup matanya dan berdoa dengan sangat sungguh-sungguh dari dalam hatinya yang masih murni.
“Oh tuanku, aku harap tuanku tidak akan meninggalkanku sendirian lagi.”
ns 15.158.61.43da2