Edward melihat sebuah pemandangan yang sangat indah dari mimpinya, sebuah dunia yang mempunyai keindahan melebihi yang lainnya yang akan membuat siapapun takjub. Itu adalah sebuah dunia yang sudah berulang kali Edward kunjungi, sebuah dunia misterius yang selalu membuat Edward penasaran setiap dia berkunjung.
“Geh! Mimpi ini lagi!”
Tetapi kali ini Edward tidak berada di sebuah taman seperti yang sebelum-sebelumnya, kali ini dia berada di sebuah padang rumput yang luas dengan pemandangan senja yang indah. Edward merasa aneh karena dia berada di sebuah padang rumput yang kosong di waktu senja, walaupun itu terdengar indah, tetapi itu tetap terlihat aneh bagi Edward.
“Sekarang apa yang harus aku lakukan?”
Edward berjalan-jalan dan berusaha mencari sesuatu di dalam padang rumput itu. Di balik cahaya matahari senja yang menyilaukan itu, Edward melihat seseorang yang sedang berdiri mengamati indahnya matahari terbenam. Tidak terlalu jelas wujudnya, tetapi dia terlihat seperti seorang gadis remaja.
Edward pun berjalan menuju gadis yang sedang melihat matahari senja itu, dia terlihat tidak menyadari keberadaan Edward yang sedang menuju ke arahnya. Edward semakin mendekat dan mendekat, dia pun mulai melihat gadis remaja itu mempunyai rambut bob berwarna putih seputih salju sama seperti White dan Lily.
“Hey kamu!”
Gadis itu sama sekali tidak mendengar Edward yang memanggilnya, dia tetap diam dan memandangi pemandangan matahari tenggelam yang indah. Gadis itu tiba-tiba menoleh dan membuat Edward terkejut.
“Tuanku...”
Edward sangat terkejut melihat gadis itu tiba-tiba menoleh kearahnya. Edward tidak bisa melihat wajahnya, tetapi dia bisa memastikan kalau gadis itu tengah bersedih.
Edward dengan mulai terbangun dari tidurnya, dia mulai membuka matanya dengan perlahan dan mendapati seperti ada seseorang yang berada di dekatnya. Orang itu terlihat sedang pergi dengan sangat berhati-hati agar tidak membangunkan Edward. Orang itu membawa sebuah tas milik Edward yang berisi semua uangnya yang ia miliki saat ini.
“Tunggu! Apa yang kau lakukan?”
Pencuri itu terkejut dengan Edward yang sudah tiba-tiba berada tepat di belakangnya dengan wajah yang menyeramkan. Dengan perlahan, dia menoleh ke belakang dan dia pun ketakutan setengah mati saat melihat Edward.
“Eek!”
Pencuri itu adalah seorang gadis berambut kuning emas dengan matanya yang besar dan irisnya yang berwarna oranye. Gadis itu mempunyai telinga dan ekor yang seperti rubah, tetapi dia berwarna emas.
Gadis itu langsung berlari dengan sekuat tenaga mencoba kabur dari Edward, tetapi Edward dengan cepat sudah berada di depannya.
“Maafkan aku teman-teman!”
Gadis itu melempar tas Edward berharap agar Edward membiarkannya lolos, tetapi Edward tidak menggubris tasnya yang dilempar itu. Dia tetap berdiri di depan gadis itu dan membuat gadis itu ketakutan.
“(sigh) Kau ya...mencuri itu tidak boleh kan?”
Gadis yang ketakutan itu pun berjongkok sambil mencengkram kepalanya dengan erat dan menutup matanya. Dia berharap kalau Edward akan berbelas kasihan kepadanya dan membiarkannya untuk kabur.
“Tolong...tolong jangan apa-apakan aku!”
Edward sama sekali tidak mempunyai niat untuk melakukan hal itu. Dia hanya ingin meminta penjelasan gadis itu karena mungkin Edward bisa membantunya dengan itu.
[Dia...apa jangan-jangan itu benar...]
“Jadi, apa kau punya alasan khusus?”
Gadis itu sudah tahu kalau apa yang dia lakukan itu adalah salah, tetapi dia mempunyai alasan tersendiri kenapa dia sampai mau melakukan itu. Dia sudah tidak mempunyai cara lain lagi untuk bertahan hidup selain dengan ini.
“Ed-chan, ada apa-“
Chamuel dan yang lainnya pun akhirnya tiba dan mereka melihat Edward dan seorang gadis. Itu memuat Chamuel merasa tidak senang karena dia mungkin akan menjadi rival barunya.
“Ed-chan...siapa itu?”
“Ah...gadis ini mencoba mencuri uangku.”
“Apa?! Tidak bisa dimaafkan!”
Chamuel pun memasang wajah seramnya yang membuat gadis itu semakin ketakutan. Chamuel semakin mendekat secara perlahan sehingga membuat gadis itu semakin ketakutan.
“Sekarang, apa yang harus kita lakukan? Apa kita harus mencincangnya...? atau kita harus menyiksa dia dulu...?”
Gadis itu semakin ketakutan ketika melihat Chamuel dengan muka kesalnya yang menatapnya terus menerus sambil terus mendekat ke arahnya sampai-sampai air matanya mau keluar karena saking takutnya dia kepada Chamuel.
Edward menjadi kasihan melihat gadis itu semakin memasang wajah ketakutannya setiap Chamuel semakin mendekat. Sejak dari awal, Edward tidak berpikir kalau gadis itu adalah orang yang jahat, sebaliknya dia merasa kalau gadis itu seperti terpaksa melakukannya.
“Hentikan itu, Chamuel! Kau membuatnya takut!”
“Tch, Chamuel kan cuma ingin bersenang-senang!”
Edward mendekati gadis yang ketakutan itu dengan wajahnya yang ramah agar dia tidak ketakutan. Edward ingin membantunya jika gadis itu memang benar-benar dalam masalah.
“Tenanglah, aku tidak akan menyakitimu. Jadi gadis kecil, apa kau punya masalah sekarang.”
Gadis itu terlihat ragu-ragu untuk menjawab pertanyaan Edward apalagi dia adalah orang asing baginya. Selama ini hanya beberapa orang sajalah yang bisa bersikap baik dengan gadis itu, dia sangat barang menemui orang yang baik dan peduli kepadanya.
“Itu...”
Tiba-tiba perut gadis itu berbunyi dengan keras yang membuat Edward terkejut. Dia pun segera menyadari kalau gadis itu sedang kelaparan dan mungkin itu adalah alasan sebenarnya kenapa dia berusaha untuk mencuri uangnya.
“Ah...begitu ya! Chamuel, Lily, White, kita akan berangkat ke kota sekarang!”
Mereka bertiga sudah hafal dengan sifat Edward yang selalu baik kepada semua orang. Mereka pun hanya tersenyum dan memaklumi sifat Edward yang seperti itu.
“Memang seperti Ed yang biasanya.”
Gadis pencuri itu terlihat khawatir dengan apa yang akan terjadi dengannya ketika Edward dan yang lainnya membawanya ke kota. Dia sangat takut kalau mereka akan melakukan hal yang jahat kepadanya.
“Ehm jadi gadis kecil, aku akan membelikanmu makanan. Jadi ikutlah dengan kami!”
Gadis itu sangat terkejut dengan apa yang dikatakan Edward, dia terdiam dan wajahnya seperti tidak percaya dengan apa yang baru saja Edward katakan terlebih karena Edward adalah seorang manusia.
“A-apa itu benar? Apa kau tidak ke kota untuk menjualku?”
“Hah? Apa yang kau katakan? Kenapa aku harus menjualmu? Seperti orang yang kurang kerjaan saja.”
Tentu dia tidak begitu saja mempercayai Edward yang seorang manusia karena selama ini gadis itu mendengar kalau manusia suka untuk menangkap gadis seperti dirinya untuk dijual dengan harga yang sangat tinggi, apalagi melihat Edward terlihat mempunyai seorang perempuan yang mempunyai telinga kucing.
“Kalau kau bukan penjual budak lalu...kenapa kau mempunyai budak kucing disana.”
“Eh budak?”
“Bukannya dia adalah budakmu?”
White tidak tersinggung dengan dirinya yang disebut sebagai budak oleh gadis itu, sebalikya dia malah merasa senang dengan itu. Dia memegang kedua pipinya dengan tersenyum dan menutup mata seolah-olah dia sedang merasakan kebahagiaan
“Ya...aku adalah budak cinta tuan Ed!”
Lily dan Chamuel juga tidak mau ketinggalan dengan itu, mereka juga mau ikut-ikutan seperti White. Mereka memasang wajah malu-malu mereka dengan mata yang berkaca-kaca untuk mencoba meyakinkan gadis itu.
“Sebenarnya...kami juga.”
“Ya~ kami juga.”
Gadis itu pun merasa kalau firasatnya memang benar kalau Edward adalah seorang kolektor budak dan memang ingin menangkapnya untuk dijadikan budaknya juga.
“Sudah kuduga memang begitu!”
“(sigh) Kau ini...kau sudah salah paham. Mereka semua itu bukan budak! Mereka adalah teman-temanku, tidak kurang dan tidak lebih!”
“L-lalu...kenapa mereka memakai kalung seperti itu?”
Edward sangat terkejut karena mereka tiba-tiba memakai kalung dengan rantai besi seperti budak-budak pada biasanya, dan juga dia heran kenapa mereka bisa memiliki sesuatu seperti itu.
“Ed-chan...bukannya aku selalu melayanimu setiap malam?”
Lily pun memasang wajah malu-malunya dan menyentuh dagunya dengan mata yang berkaca-kaca.
“Ya~ Ed, sangat jantan saat malam hari!”
White pun tidak mau kalah, dia mendekati Edward dan berpose layaknya kucing sungguhan dengan mengepalkan tangannya agar mirip seperti kucing sungguhan.
“Nya~ tuanku, nanti malam kita mau apa?”
Edward mulai merasa kesal dengan apa yang Chamuel dan yang lainnya lakukan. Yang dia ingin lakukan hanyalah memantu gadis itu, tetapi mereka bertiga malah mempersulit dirinya dan membuat gadis itu menjadi takut dengan Edward.
“Kalian...cepat diamlah atau aku akan meninggalkan kalian semua disini!”
Mereka bertiga pun langsung diam seribu bahasa mendengar ancaman Edward itu. Mereka tidak ingin jika mereka ditinggalkan di padang rumput ini tanpa Edward disisi mereka.
“Maafkan kami, Ed.”
Dengan tidak adanya Sharon dan Evelyn, mereka bertiga menjadi semakin agresif karena yang selalu menghalangi mereka sekarang sudah tidak ada. Itu membuat Edward merasa sangat lelah karena dia harus menghadapi mereka bertiga sendirian.
“(sigh) Tidak aku sangka akan selelah ini...Sharon, Evelyn, Lilith, aku harap mereka segera kembali!”
Itu tidaklah mudah menghadapi mereka bertiga, bahkan beberapa hari semenjak Sharon dan Evelyn tiada di kelompok ini Edward sudah merasa sangat kelelahan.
Itu seperti pada saat dulu ketika dia berada di hutan kematian, saat itu memang ada Yamamoto yang selalu menyelamatkannya, tetapi sekarang dia harus sendirian bersama ketiga orang ini.
“Jadi mereka benar-benar bukan...”
Itu tidak mungkin bagi Edward untuk mempunyai budak karena dia sangat tidak menyukai itu, bahkan Edward pun merasa jengkel hanya dengan memikirkannya saja. Edward percaya jika setiap makhluk hidup mempunyai kebebasannya sendiri, oleh karena itu dia tidak suka dengan perbudakan apalagi dengan menculik orang-orang yang tidak bersalah.
“Tentu saja, mana mungkin aku mempunyai budak! Dengar ya, aku hanya ingin mentraktirmu makan karena kau kelihatan lapar.”
Gadis itu masih meragukan Edward karena dia adalah seorang manusia yang selama ini gadis itu takuti apalagi dia bersama orang-orang aneh yang berada di belakang.
“Benarkah itu...? kau tidak akan menjualku atau menjadikanku budak?”
“(sigh) Dengar ya...untuk apa juga aku menjadikanmu budak disaat aku bisa melakukan semua hal yang aku perlu sendiri?”
Edward sama sekali tidak tertarik dengan hal yang seperti itu, dia sering melihat orang kaya yang mempunyai banyak budak, tetapi dia sangat jarang melihat ada budak yang bahagia bersama tuannya.
“Lagipula aku...tidak, tidak apa-apa. Baiklah kalau begitu, ayo kita berangkat!”
Mereka pun berjalan menuju ke kota Tennou, kota besar milik ras Beast yang tidak jauh dari sana.
Kota Tennou adalah kota yang sangat menarik yang sering dikunjungi oleh para petualang manusia karena kota itu terkenal akan hiburannya yang menyenangkan. Para petualang manusia selalu berkunjung ke kota itu untuk bersenang-senang setelah menyelesaikan misi atau hanya untuk liburan saja. Kota itu sangatlah ramai dan bahkan jalanannya saja penuh dengan banyak orang yang berlalu-lalang membuat kota itu terlihat sangat hidup.
Di dunia ini ada dua buah hewan, hewan biasa yang tidak mempunyai akal, dan manusia hewan yang mempunyai akal pikiran seperti makhluk berakal lainnya. Dan salah satu dari manusia hewan itu lah yang disebut dengan ras beast yang mempunyai kemampuan yang sama dan bahkan lebih dari hewan yang aslinya. Bagaimana mereka bisa menjadi seperi itu sampai sekarang masih menjadi misteri dan tidak ada yang tahu bahkan mereka sendiri.
Dengan sekejap, kelompok Edward menjadi pusat perhatian dari orang-orang, atau lebih tepatnya yaitu White yang mempunyai wujud seperti ras beast meskipun dirinya sama sekali bukan ras beast. Bahkan sampai sekarang Edward pun masih belum tahu dari ras apa White itu, dia bukanlah ras Spirit karena dia tidak mempunyai sayap seperti roh yang lain.
Orang-orang terus menatap White dengan tatapan takjub, tetapi mereka juga bingung kenapa White bisa bersama dengan Edward yang seorang manusia.
Tiba-tiba ada seorang laki-laki yang mendekati Edward yang sedang mencari tempat untuk makan itu. Laki-laki itu adalah seorang manusia, dia mempunyai kumis tebal dan juga badanya sedikit gemuk.
“Tuan, apa kau mau menjual budakmu itu? Aku akan membayar sangat mahal untuk itu.”
Edward pun merasa sangat kesal karena dirinya dianggap seperti itu oleh orang-orang.
Memang di dunia ini, perbudakan tidaklah dilarang. Bahkan di dunia ini sudah seperti hal yang sangat lumrah terjadi sampai-sampai ada orang yang mempunyai budak dari rasnya sendiri.
Mereka yang kaya akan mempunyai banyak budak, bahkan Edward pernah mendengar ada seorang bangsawan yang mempunyai budak dari berbagai macam ras.
“HAH?!”
Edward melihat di samping laki-laki itu terdapat enam orang budak perempuan, dia juga memiliki pengawal yang berbadan sangat besar dengan wajah mereka yang menyeramkan.
“Kalau aku tidak mau, kau mau apa?!”
Laki-laki itu memberikan tanda untuk para pengawalnya agar mendekat ke arahnya untuk membuat Edward takut dan menyerahkan White.
“Kalau kau tidak mau, aku akan mengambilnya dengan paksa.”
Laki-laki itu tersenyum licik kepada Edward seolah-olah dirinya sudah merasa menang tanpa mengetahui kalau yang semua yang ada di depannya adalah monster.
Mungkin dari luar Edward dan yang lainnya tidak terlihat seperti orang yang kuat, tetapi mereka adalah monster yang bisa untuk mengalahkan laki-laki itu beserta dengan pengawalnya hanya dalam hitungan detik.
“Apa sekarang kau sudah berubah pikiran?”
Gadis rubah yang berada di belakang Edward pun mulai ketakutan karena dia sangat tahu siapa yang sekarang berada di depan Edward sekarang. Dengan perlahan, dia mundur dan bersembunyi di belakang mereka semua.
Orang-orang yang berada di sana pun merasa kalau akan ada keributan antara Edward dan laki-laki itu, mereka merasa kasihan kepada Edward karena yang dihadapinya adalah seorang laki-laki yang dikenal karena kelicikan dan juga kekayannya sehingga dia bisa menyewa pengawal yang merupakan juara dua dan tiga dari arena yang berisi orang-orang kuat yang bertanding.
“Mana mungkin aku mau dasar bodoh!”
Tentu itu percuma untuk menakut-nakuti Edward karena bagi Edward yang selalu mengadapi musuh dengan kekuatan yang luar biasa, para pengawal itu tidak lebih dari serangga kecil, kekuatan mereka bahkan tidak ada sejengkalnya dari Avvanyyon dan Garuda.
Laki-laki itu terlihat kesal dengan Edward yang sama sekali tidak gentar dengan intimidasinya, bahkan Edward hanya santai tanpa menunjukkan rasa takut sama sekali di wajahnya.
“Tch! Hajar dia!”
Para pengawal itu pun langsung berjalan menuju Edward dengan badan mereka yang besar dan kuat. Mereka langsung menyerang Edward dengan kapak besar yang mereka bawa, tetapi Edward dengan mudah bisa menghindari serangan yang sangat lamban baginya itu.
Lily, Chamuel, dan White pun juga bersiap-siap untuk menyerang juga, bahkan White sudah mengeluarkan hawa dingin dari tubuhnya dan besiap untuk membekukan mereka semua menjadi patung es.
“Lily, Chamuel, White, jangan ikut campur!”
“Tapi-“
“Kalian pikir mereka bisa melukaiku?”
Mereka bertiga tahu kalau pengawal dari laki-laki itu tidak bisa melukai Edward, tetapi mereka tetap tidak terima dengan perbuatan laki-laki itu karena berusaha mencelakai Edward.
Edward pun terus menghindari serangan demi serangan dari kedua pengawal laki-laki itu dengan sangat mudah. Mereka mungkin kuat jika musuhnya adalah orang biasa, tetapi tidak bagi Edward yang kekuatannya sekarang sudah sepeti monster bagi mereka semua.
Sementara Edward terus menghindar, laki-laki itu pun tiba-tibba berlari ke arah White dan memegang tangannya dengan kuat, dia pun mengeluarkan sebuah item sihir yang akan membuat orang yang terkena menjadi tunduk dan patuh tanpa bisa menentangnya.
“Sekarang kau akan menjadi milikku!”
White sama sekali tidak terpengaruh dengan item sihir yang dimiliki oleh orang itu, tetapi dia merasa sangat kesal dan marah karena laki-laki itu berani menyentuhnya dengan tangan kotornya itu.
Laki-laki itu terheran-heran melihat White yang sama sekali tidak terpengaruh oleh item sihir miliknya yang sangat mahal itu. Dia terus-menerus menggunakannya, tetapi White sama sekali tidak terpengaruh oleh itu.
Tanpa ia sadari, tangannya itu sudah membeku menjadi es karena telah menyentuh White. Laki-laki itu sangat terkejut dengan itu, dia tidak pernah melihat orang yang bisa membekukan sesuatu dengan sekejap seperti itu.
“I-ini mustahil! S-siapa kau?!”
Es itu mulai merambat dan membuat laki-laki itu panik, dia pun segera melepaskan tangannya dan menjauh dari White dan yang lainnya.
“Hoi!”
Laki-laki itu pun menoleh ke arah Edward yang memanggilnya, dia pun sangat terkejut karena Edward berhasil membuat kedua pengawalnya babak belur tanpa mengeluarkan keringat sedikitpun.
Dia mulai tidak mengerti dengan apa yang terjadi sebenarnya, dia tidak pernah melihat orang yang sekuat ini berkeliaran bebas seperti ini, dia bahkan mengira-ngira kalau kekuatan Edward itu setara dengan petualang terkuat yang bisa mengalahkan ratusan iblis dengan mudah.
“Sekarang apa yang harus kulakukan padamu ya...? Apa aku harus membekukanmu? Atau aku harus-“
Tanpa ragu-ragu, laki-laki itu langsung bersujud meminta ampun kepada Edward. Dia berharap agar dirinya dimaafkan atas segala yang telah dia perbuat kepadanya.
“Tolong maafkan aku! Jangan bunuh aku! Aku mohon dengan sangat!”
Edward melihat ke arah para budak yang dimiliki oleh laki-laki itu dan merasa sangat kasihan kepada mereka.
Mereka terlihat sangat tersiksa dengan itu, wajah mereka yang pucat, baju yang tidak layak, tubuh yang kotor. Itu membuat Edward tidak kuat dengan hanya melihatnya saja.
“Baiklah kalau begitu...aku akan membiarkanmu pergi, tetapi...kau harus membebaskan mereka semua!”
Laki-laki itu sangat keberatan karena untuk membeli budak dibutuhkan uang yang banyak, dia sudah membeli mereka dengan susah payah, oleh karena itu dia tidak bisa membebaskan mereka dengan begitu saja.
“Tetapi-“
“Jangan khawatir, aku akan membeli mereka semua, Chamuel!”
“Roger!”
Chamuel langsung mengerti dengan maksud Edward, dia melemparkan sebuah kantong yang berisi kepingan emas murni yang lebih dari cukup untuk membeli mereka semua.
Laki-laki itu nampak terkejut karena melihat Edward yang mempunyai emas sebanyak itu, dia pun mulai salah sangka dan menganggap kalau Edward adalah seorang bangsawan besar karena dia mempunyai kekayaan seperti itu.
Edward mengeluarkan enam keping emas dari kantong itu dan menyerahkannya kepada laki-laki itu.
“Seharusnya ini sudah lebih dari cukup! Sekarang kau tidak keberatan kan?”
“Tentu saja! Terima kasih banyak tuan karena telah memberikanku uang sebanyak ini!”
“Kalau kau sudah puas, sekarang cepat angkat kakimu dari hadapanku!”
Laki-laki itu pun segera berlari dari Edward dengan membawa serta kedua pengawalnya yang elah dihajar oleh Edward.
“Ed-chan, sekarang apa yang harus kita lakukan dengan mereka?”
Edward pun mendekati para budak yang telah ia beli dari laki-laki itu.
Para budak itu pun hanya bisa pasrah dengan nasib yang akan menimpa mereka kali ini.
Dengan bergantinya tuan mereka, tentu nasib yang akan mereka terima juga berubah, itu bisa menjadi nasib baik, atau juga bisa menjadi nasib buruk.
“Perintahkanlah kami sesukamu, tuan!”
Edward sama sekali tidak tertarik untuk mempunyai budak atau apapun itu karena sejak kecil dia sudah hidup dengan kemandiriannya.
“Ehm! Jadi gini...ini adalah perintah pertamaku, kalian harus hidup bebas sesuai kemauan kalian!”
Keenam wanita itu merasa sangat terkejut dan tidak percaya dengan apa yang baru saja mereka dengar, dia tidak percaya ada orang yang baru saja membeli mereka dengan harga tinggi, sekarang orang itu malah membebaskan mereka tanpa mendapatkan imbalan apapun.
“Dan untuk itu aku akan memberikan ini untuk kalian, aku harap kalian bisa hidup dengan layak setelah ini.”
Edward menyerahkan kantong yang berisi kepingan emasnya itu kepada para wanita mantan budaknya.
Di wajahnya tidak ada keraguan, atau apapun, yang ada hanyalah senyuman ceria dari seorang pria yang seperti cahaya yang sangat menyilaukan bagi mereka.
“Kalau begitu, aku akan pergi sekarang!”
Para mantan budak itu sama sekali tidak mengerti dengan apa yang ada di pikiran Edward. Seberapa keras mereka mencoba, mereka sama sekali tidak tahu apa yang sebenarnya tujuan Edward melakukan semua ini demi mereka yang bahkan tidak saling mengenal.
“Tunggu tuan! Kenapa tuan sampai melakukan semua ini?”
“Kenapa? Aku hanya ingin menolong orang saja, aku sama sekali tidak mempunyai maksud tersembunyi!”
Para mantan budak itu pun merasakan kekaguman yang amat sangat kepada Edward yang tidak ada keraguan sedikitpun membebaskan, dan bahkan memberikan emas itu kepada mereka.
“Kalau begitu aku akan pergi!”
“Tunggu tuan! Apakah kami boleh tahu nama anda?”
“Tentu! Namaku adalah Edward, salam kenal ya!”
Gadis rubah itu seperti tidak percaya dengan apa yang baru saja dia lihat, dia tidak mengira akan ada orang seperti itu yang benar-benar ada di dunia ini, Orang yang rela memberikan uangnya untuk membantu orang yang bahkan tidak dia kenal bahkan dirinya tidak mendapatkan imbalan apapun dari itu.
“A-apakan dia selalu seperti itu?”
Chamuel dan yang lainnya hanya bisa tersenyum melihat kebaikan Edward yang seperti biasanya, mereka sudah terbiasa melihat Edward yang melakukan hal-hal yang baik lainnya sampai-sampai mereka sudah tidak terkejut lagi dengan itu.
“Memang seperti itu lah Ed.”
Para mantan budak itu membungkuk hormat kepada Edward dengan air mata kebahagiaan yang mengalir dari pipi mereka, mereka yang terlahir sebagai budak, tidak akan mempunyai kebebasan untuk menentukan nasibnya sendiri, Mereka hanya akan menjadi budak yang menyedihkan seumur hidup mereka, tetapi dengan ini mereka sudah bebas dari nasib menyedihkan itu.
Mereka pun bersumpah di dalam hati mereka kalau mereka akan melakukan hal yang sama dengan apa yang Edward lakukan kepada mereka, mereka akan memakai uang ini sebaik mungkin agar mereka bisa membeli dan membebaskan budak seperti yang Edward lakukan kepada mereka.
“Maaf telah menunggu! Sekarang ayo kita cari makan!”
“Roger! Serahkan saja pada Chamuel!”695Please respect copyright.PENANA3jSPJk3oNw