Arsenick Spiritus Hohenheim VI, dia adalah laki-laki yang mempunyai rambut pirang keemasan yang panjang sampai ke bahunya, dia mempunyai mata yang agak sipit dan iris berwarna biru terang seperti air laut yang dangkal, dia memiliki delapan sayap yang sangat unik di punggungnya, sayap itu sangatlah indah dengan warna-warna dari sayap itu yang terus berganti-ganti. Arsenick merupakan raja roh yang juga menjadi bagian dari The Four Great Spirits of Heaven karena dia merupakan individu yang sangat kuat dan dia juga merupakan Roh kedua yang mempunyai delapan buah sayap di punggungnya dimana itu sangatlah jarang terjadi.
Kekuatan para Roh dapat dilihat dari jumlah pasang sayap yang dimilikinya, semakin banyak sayap yang dia miliki, maka semakin kuat pula dia. Tentu saja, tidak ada roh yang tiba-tiba menjadi kuat dan mempunyai banyak sayap tanpa jerih payah dari dirinya sendiri, dia harus terus berlatih meningkatkan kekuatannya agar bisa ber-evolusi.
Arsenick memegang dahinya dengan ujung dari jari tangan kanannya dan mengerutkannya seolah-olah dia sedang merasakan musibah yang amat berat dalam hidupnya, itu adalah hal yang jarang terjadi dengan Arsenick, biasanya Arsenick tidak pernah merasa kesusahan dengan masalah yang dia hadapi dan selalu menyelesaikan dengan cepat.
“(sigh) Kurasa benar apa kata Zadkiel.”
Arsenick merasa apa yang ia takutkan selama ini akan benar-benar terjadi tidak lama lagi, peristiwa yang telah menyebabkan kehancuran di seluruh dunia pada masa lalu akan terulang lagi, dia tidak bisa membayangkan jika peristiwa itu terjadi lagi maka apa yang akan terjadi dengan dunia ini, apakah mereka punya cukup kekuatan untuk bisa menghentikannya.
“Ah...kepalaku pusing!”
Laki-laki berkaca mata itu mulai khawatir saat melihat ayahnya yang seperti sedang kesusahan, selama ini dia tidak pernah sekalipun melihat ayahnya yang terlihat kesusahan dan mengeluh, selama ini laki-laki berkaca mata itu selalu menganggap ayahnya sebagai seseorang yang ideal baginya karena ayahnya mempunyai Kecerdasan dan Kekuatan yang tinggi.
“Oh ya, kalau tidak salah Edward mau mampir kesini kan White?”
Selama Arsenick pergi, White lah yang selalu mengawasi Edward dari jarak jauh sendirian menggantikan Arsenick, tentu saja Chamuel sudah menyadari keberadaan White meskipun dia telah bersembunyi tetapi Chamuel lebih memilih diam dan tidak memberitahukan Edward dan yang lainnya tentang keberadaan White karena khawatir kalau White akan merebut Edward dari mereka meskipun White sama sekali tidak mempunyai niat melakukannya.
White adalah seorang wanita cantik yang mempunyai rambut putih seperti salju dan juga panjang, rambutnya yang panjang itu terlihat sangat indah dan rapi dengan kepang dua rambutnya ke belakang. dia memiliki mata yang cantik, irisnya yang berwarna merah seakan-akan menyala seperti apin yang menambah kecantikan matanya, dia juga memiliki telinga kucing besar berwarna putih sama seperti rambutnya meskipun dirinya bukan berasal dari ras Beast.381Please respect copyright.PENANA8HRlFV6jod
“Ya, Arsenick-sama, Edward-sama mengatakan kalau dia akan datang kesini.”
Gadis kecil berambut pink itu terlihat sangat bersemangat ketika mendengarnya, tentu dia sangat menantikan pertemuan dirinya dengan Edward karena dia sudah lama tidak berjumpa dengan Edward sejak menghilangnya Edward saat dia bertarung dengan Draconis, pada saat itu dia sangat depresi karena mengira Edward sudah pergi untuk selama-lamanya dan dia hanya mengurung dirinya di kamar selama berminggu-minggu, tetapi White selalu menyemangatinya dan terus mengatakan kalau Edward masih hidup sampai mereka mendengar kabar dari Zadkiel tentang keadaan Edward.
“Benarkah itu White?”
“Ya.”
“Yay! Akhirnya aku bisa bertemu dengannya.”
White ikut sedikit tersenyum melihat gadis kecil itu terlihat gembira, dia sudah menganggap anak-anak dari Arsenick seperti adiknya sendiri, dia selalu memanjakan mereka dan mereka juga sangat akrab karena selama ini White lah yang mengasuh mereka semenjak mereka dilahirkan karena Arsenick yang selalu sibuk dengan urusan penting yang tidak bisa ia tunda.
“Selamat.”
“Terima kasih White!”
Arsenick mulai berdiri dari Singgasananya, dari wajahnya nampak sebuah keseriusan yang sangat berbeda dari dia yang biasanya. Arsenick adalah seseorang yang selalu ramah kepada siapapun, dia sama sekali tidak memikirkan statusnya sebagai raja Roh ataupun The Four Great Spirits, dia selalu akreb dengan siapapun bahkan dengan para roh bersayap dua atau ras-ras yang lain sekalipun.
Berbeda dari Arsenick, White memiliki kepribadian yang pendiam dan cool, dia sangat jarang menampakkan ekspresinya kepada orang-orang dan membuat orang-orang banyak yang tertarik kepadanya yang selalu diam dan cool itu sehingga White mendapat julukan putri Es yang cantik.
“Ngomong-ngomong, aku akan pergi lagi, White tolong tetap awasi Edward.”
White menundukkan kepalanya sebagai tanda kalau dia menuruti permintaan dari Arsenick, selama ini dia memang disuruh oleh Arsenick untuk mengawasi Edward, tetapi Arsenick tidak pernah mengatakan alasan dibalik itu.
White pun mulai penasaran dengan Edward, saat pertama kali dia mengawasi Edward, dia menganggap kalau Edward bukalah seseorang yang penting, dia bahkan tidak terlihat mempunyai kekuatan yang luar biasa, dia juga tidak terlihat cerdas seperti Arsenick, karena itulah dia merasakan kalau sebenarnya ada sesuatu yang sangat dirahasiakan tentang Edward, dan dia pun mulai menyadarinya saat melihat pertarungan Edward melawan Kenaz yang dibalut oleh aura hitam, pada saat itu dia sangat terkejut melihat kekuatan Edward yang berubah drastis, dia juga merasakan kalau sesuatu yang sangat kuat mulai terbangun di dalam diri Edward yang bahkan dia sendiri tidak bisa membayangkan betapa kuatnya itu.
Arsenick pun berjalan melewati kedua anaknya itu dan menuju ke pintu besar, dia membuka pintu secara perlahan dan memandang ke arah kedua anaknya itu dengan serius.
“Dan untuk kalian berdua, berhati-hatilah!”
Laki-laki berkaca mata dan gadis kecil itu pun terkejut dengan Arsenick yang mengatakan supaya mereka berhati-hati, selama ini Arsenick tidak pernah berkata seperti itu kepada mereka karena dia sangat yakin dengan kekuatan kedua anaknya itu. Tentu sebagai anak dari Arsenick, mereka tidaklah selemah itu untuk bisa membuat ayahnya khawatir setiap saat, mereka berdua mempunyai kekuatan dan kecerdasan yang tinggi terutama laki-laki berkaca mata itu, dia memang lebih lemah daripada gadis kecil itu soal kekuatan, tetapi dia sangatlah cerdas dan bahkan dapat mengatasi semua masalah secara Efektif dan Efisien.
“Baiklah ayah!”
Mereka sama sekali tidak tahu apa yang berada dipikiran ayahnya, tetapi kalau ayahnya sampai seperti itu pasti ada musuh yang sangat berbahaya dan juga kuat akan mereka hadapi di masa mendatang.
Laki-laki berkaca mata itu pun segera berdiri dari posisi berlututnya itu dan mulai bergaya dengan kaca mata yang dipakainya lagi, dia sangat suka melakukan hal itu karena menurutnya itu adalah hal yang sangat keren meskipun itu hanya sebuah hal yang percuma menurut gadis kecil disampingnya.
“Sekarang apa yang harus kita lakukan.”
White pun sedikit membungkukkan badannya dan memohon diri untuk segera kembali melanjutkan pengawasannya terhadap Edward lagi.
“Kalau begitu aku mohon diri, aku harus kembali mengawasi Edward-sama lagi.”
“White, kalau Edward dalam bahaya, kasih tau aku ya! Aku pasti akan segera menyusul kesana.”
White merasa kalau itu tidak diperlukan karena di samping Edward ada orang-orang yang super kuat seperti Chamuel, dan gadis misterius berambut putih, seseorang yang White pikir lebih kuat dari dia. insting White sangatlah kuat, gadis kecil berambut putih panjang itu memang hampir tidak pernah menunjukkan kekuatannya, atau mungkin dia berusaha menyembunyikannya tetapi White sangat yakin kalau gadis kecil itu mempunyai kekuatan yang melebihi dirinya.
“Kurasa itu tidak perlu mengingat Edward-sama yang mempunyai banyak gadis yang kuat bersamanya.”
Tiba-tiba mata dari gadis kecil yang polos itu berubah menjadi sangat menyeramkan, di dalam matanya seperti tidak ada cahaya dan hanya berisi kekosongan, bahkan dari tubuhnya seperti keluaar aura kecemburuan yang sangat mengerikan dan sama sekali tidak cocok untuk sosok polos gadis kecil itu.
“He~h begitu ya he~h, yosh! Hilangkan saja mereka semu-.”
“Jangan lakukan hal yang gila dasar bodoh!”
Laki-laki itu pun segera menghentikan gadis kecil itu dengan menjitak kepala gadis kecil itu sebelum dia berbuat hal yang gila. Gadis kecil itu pun tersadar dan terlihat kesakitan, dia mungusap-usap bagian kepala yang dijitak Laki-laki berkaca mata itu dengan mata yang berkaca-kaca.
“Aw! Sakit!”
Laki-laki berkaca mata itu tidak tahu kenapa dia sampai memiliki saudari yang sifatnya sangat berkebalikan dengannya, saudarinya itu mungkin mempunyai kekuatan yang melebihi dirinya, tetapi dia selalu bertindak bodoh dan gila dalam menyelesaikan masalah yang dihadapinya, berbeda dengan dia dan Arsenick yang selalu menyelesaikan masalah dengan kepala dingin dan juga cerdas, bahkan pada saat mereka masih kecil dulu, dia sempat meragukan kalau gadis kecil itu benar-benar saudarinya.
“(sigh) apa kau itu benar-benar saudariku?”
Gadis itu pun kesal mendengar kata-kata dari Laki-laki berkaca mata itu, dia menggembungkan pipinya dengan muka yang marah dan mata yang masih berkaca-kaca.
“Mmmm...Kakak bodoh!”
White pun berjalan keluar dari ruangan itu dan meninggalkan mereka berdua sendirian, dia berjalan menyusuri lorong istana yang panjang sambil tubuhnya yang terkena sinar mata hari yang berasal dar arah jendela yang terletak di sisi-sisi lorong itu, tubuhnya pun secara perlahan mulai terlihat transparan sehingga orang bisa melihat cahaya matahari yang berasal dari jendela itu menembus tubuhnya, tubuh White pun semakin menghilang dan menghilang sampai akhirnya dia menghilang tanpa jejak sama sekali.
381Please respect copyright.PENANAVufs76dsRV
381Please respect copyright.PENANAZivtIyjKLh