Edward berusaha menahan tekanan kuat yang ada di dalam ruangan makan. Chamuel, Lily, dan yang lainnya menatap Edward yang sedang disuapi oleh White dengan tatapan yang sangat mengerikan sehingga membuat seluruh tubuh Edward menggigil.
"Edward-sama, aaahn!"
White sama sekali tidak mempedulikan tatapan mengerikan dari Chamuel dan yang lainnya, dia bahkan dengan senyumannya yang indah berusaha membuat Edward mau memakan makanannya. Itu membuat semua orang yang ada di ruang makan itu menatap Edward dan White dengan tatapan penuh dengan keirian.
"Tu-tunggu White, kurasa ini bukanlah ide yang bagus."
"Edward-sama, aaahn!"
White tetap menodongkan sendoknya ke mulut Edward dan menyuapinya seperti seorang istri sungguhan. White tahu kalau perasaannya kepada Edward mungkin tidak akan pernah terbalaskan, tetapi dia juga ingin berusaha seperti yang lainnya.
"Baiklah, aaahn!"
Secara terpaksa Edward membuka mulutnya dan melahap semua makanan yang White suapkan kepadanya sehingga tidak tersisa sedikitpun. White merasa sangat senang karena Edward menerima dan memakan semua makanan yang telah ia buat sendiri dengan tangannya.
Chamuel menggigit jarinya dengan tatapan yang penuh iri kepada White yang sudah seperti istri, apalagi mereka memang sangat cocok baik wujud maupun sifat. Edward dengan sifatnya yang sangat hangat dan suka ceroboh, dan White dengan sifatnya yang sangat pengertian. Mereka berdua sudah seperti pasangan suami istri yang sempurna sehingga membuat semua orang yang ada disitu tidak bisa berkata apa-apa.
"Tch! Bikin iri!"
Tiba-tiba Lily menancapkan garpu ke meja makan dengan sangat keras dengan tatapan yang sangat mengerikan, diapun menatap ke arah Edward dan White dengan tatapan yang sangat mengerikan itu sehingga membuat Edward merasakan kengerian yang amat sangat.
"Li-Lily?!"
"Terima kasih atas makanannya!"
Lily pun berdiri dan berjalan meninggalkan ruangan makan itu dengan mata yang sangat mengerikan. Edward sama sekali tidak merasa tenang, dia merasa kalau akan ada sesuatu yang buruk akan terjadi kepadanya melihat Lily yang seperti itu. Chamuel dan yang lainnya pun mengikuti Lily, mereka keluar satu persatu dari ruangan itu dengan mata yang sangat mengerikan meninggalkan Edward, White, dan Austin.
Austin hanya bersikap tenang ketika melihat satu persatu dari mereka keluar, dia sudah bisa menebak kalau semuanya akan menjadi seperti ini, tetapi dia sama sekali tidak menyangka Edward bisa menaklukkan hati White yang sedingin es.
"Seperti yang sudah aku duga dari Gigolo Leader, tidak kusangka kalau kau bahkan bisa menaklukkan White."
"A-apa maksudmu dengan Gigolo dasar mata empat!"
Telinga White bergerak gerak seperti mendengar sesuatu yang besar sedang mendekat, dia pun berdiri dan mencoba mendengarkan darimana suara itu berasal. Austin dan Edward langsung mengerti dengan itu, mereka juga merasakan sesuatu yang aneh sedang mendekat ke kota.
Suara gemuruh pun mulai terdengar dari kejauhan, suara seperti hentakan kaki sesuatu yang sangat besar. Edward dan yang lainnya langsung keluar dan melihat apa yang terjadi, merekapun sangat terkejut ketika melihat seekor monster raksasa dengan tinggi yang sama dengan tembok sedang berlari menuju ke kota.
"A-apa itu?!"
"Catoblepas! Ke-kenapa monster itu bisa muncul?!442Please respect copyright.PENANAnGRt78z5iy
442Please respect copyright.PENANA4SXvHpwJiv
Catoblepas adalah monster mitologi dengan wujud yang sangat mengerikan. Monster itu memiliki wujud seperti sapi dengan tubuh yang besar dan berotot, monster raksasa itu juga memiliki tanduk berwarna putih yang berukuran sangat besar dan juga tajam. Matanya yang merah menyala, dan juga napasnya yang beracun membuatnya menjadi monster yang sangat mengerikan.
itu adalah sesuatu yang tidak pernah diduga oleh siapapun yang berada di kota itu. Para prajurit langsung memberikan sinyal agar para warga segera mengungsi, orang-orang berlari ketakutan melihat pemandangan mengerikan yang ada di kejauhan. Selain dari Catoblepas yang sangat besar itu, juga ada monster besar yang terlihat seperti serigala, dan anjing yang juga sedang berlari menuju ke kota.
"Jangan biarkan mereka masuk!"
Para prajurit pun dengan sigap langsung menutup semua pintu yang ada di tembok itu. Para penyihir yang ditugaskan untuk melindungi tembok pun segera menuju ke tempat khusus yang sudah disiapkan untuk mengaktifkan sihir super. Tempat itu adalah altar dengan ukiran lingkaran sihir yang terukir di tengah lantai altar. Para penyihir tembok pun merapalkan mantra sihir untuk mengaktifkan sihir super untuk melindungi kota itu dari Catoblepas.
Ukiran lingkaran sihir yang terukir di tengah altar itu pun mulai bercahaya sangat terang mengeluarkan aura putih kebiruan yang menjulang tinggi. Lingkaran-lingkaran sihir pun mengitari aura putih kebiruan yang dihasilkan oleh para penyihir yang berusaha mengaktifkan sihir super itu.
"Super Magic: Aegis Shield!"
Di luar tembok kota itu pun muncul penghalang sihir transparan yang melingkari seluruh kota. Penghalang sihir itu terus bertambah tinggi dan menyatu di atas sehingga membuat bentuk seperti kubah raksasa yang melindungi kota itu dari segala macam bahaya.
Aegis Shield adalah sihir yang sangatlah kuat, sihir itu membutuhkan jumlah mana yang sangat banyak untuk mengaktifkannya saja. Oleh karena itu, sang pencipta sihir itu yaitu raja roh pertama menghubungkannya dengan pohon suci agar sihir Aegis Shield bisa diaktifkan tenpa menggunakan mana yang dihasilkan oleh pohon suci.
"Apa itu tidak apa-apa?"
Edward terlihat khawatir dengan itu, dia tahu kalau Aegis Shield sangatlah kuat tetapi dia merasakan perasaan yang sangat tidak enak seolah-olah akan terjadi sesuatu. Austin juga sama seperti Edward, meskipun sihir super itu sangatlah kuat yang bahkan serangan meteor sekalipun tidak akan mampu menggoresnya sekalipun, tetapi dia tetap sangat khawatir dengan itu.
"Ayo kita kesana sekarang!"
Para prajurit terlihat tenang karena Aegis Shield sudah diaktifkan, mereka merasa kalau dirinya sudah aman karena selama mereka hidup menjadi prajurit, belum ada satupun yang bisa menembus Aegis Shield.
"Itu pasti yang mereka pikirkan, tapi..."
Dari atas, nampak kelelawar besar yang juga sedang menuju ke kota dengan kecepatan tinggi, di atas kepala dari kelelawar raksasa itu berdiri Avvanyon yang tersenyum jahat seolah-olah sangat menikmati itu semua. Dia melompat dari monster kelelawar raksasa yang ia summon menuju ke penghalang sihir super itu dan menulis sebuah mantra dengan jari telunjuknya dengan cepat.
"Rasakanlah keputusasaan!"
Mantra yang ia tulis itu pun mulai bersinar terang dan ia pun menyentuh dinding itu dengan telapak tangannya.
"Hancurlah! Absolute Breaker!"
Kubah sihir yang melindungi kota terbesar di kerajaan roh itu pun mulai retak, retakan itu menjadi semakin merembet sehingga membuat seluruh kubah sihir yang mengelilingi kota itu seperti kaca yang pecah dan akhirnya kubah sihir itu pun hancur dan menghilang akibat dari ulah Avvanyon. Semua orang sangat terkejut tak terkecuali Austin, melihat kubah sihir yang telah berjasa melindungi kota itu selama beribu-ribu tahun dengan mudahnya dihancurkan.
"Mustahil! A-apa yang sebenarnya terjadi?"
Catoblepas pun terlihat semakin mendekat dengan kecepatan tinggi dan bersiap untuk menghancurkan dinding kota itu untuk membuka jalan bagi monster-monster yang ada di belakangnya. Semua prajurit langsung terbang maju menyerang monster sapi raksasa untuk mencoba menghentikannya. Mereka sudah tidak mempunyai cara lain lagi selain mempertaruhkan nyawa mereka demi melindungi nyawa para penduduk yang ada di kota.
"Demi kerajaan, bersiaplah membuang nyawa kalian!"
"OOOH!"
Dari wajah mereka tercermin prajurit pemberani yang sama sekali tidak takut dengan kematian yang berada tepat di depan mereka. Mereka mencoba menghentikan monster sapi raksasa itu dengan cara menahannya dengan kekuatan mereka sendiri meskipun mereka terkena napas beracun dari Catolepas yang sangat mengerikan. Para penyihir pun segera mengeluarkan sihir yang merubah tanah menjadi lumpur hisap untuk menjebak monster badak raksasa itu dan menghentikannya.
"Dasar bodoh! Kau pikir akan kubiarkan kau melakukannya!"
Avvanyon mengarahkan tangannya ke para penyihir yang mencoba mengeluarkan sihir untuk menghalangi monster badak yang telah ia summon. Dari tangannya, keluar lingkaran sihir berwarna hitam yang terlihat mengerikan.
"Void Vortex!"
Di bawah para penyihir itu muncul sebuah pusaran gelap yang akan menyedot apapun di sekitarnya. Para penyihir itu pun tersedot dengan paksa oleh pusaran gelap yang tiba-tiba muncul di belakang mereka. Mereka berusaha untuk kabur dari pusaran itu, tetapi itu tidak berguna karena pusaran itu terlalu kuat sehingga mereka tetap tersedot ke dalamnya dan menghilang ke dalam kehampaan abadi.
Monster badak raksasa itu pun semakin mendekat menuju ke dinding kota. para prajurit sudah mencoba menahan badak raksasa itu tetapi mereka sama sekali tidak bisa menahan kekuatan luar biasa dari monster Catoblepas itu meskipun sudah menggunakan sihir penguatan.
"Sial!"
Monster itu pun menabrak dinding kota dengan kecepatan tinggi dan membuat dinding itu jebol. Puing-puing raksasa pun berjatuhan dan membuat para prajurit yang berada di bawahnya mati tergencet oleh puing-puing raksasa yang jatuh. Monster-monster yang berada di belakangnya pun berlarian masuk ke dalam kota terbesar di kerajaan roh itu dan menyerang semua prajurit yang berada disana. Monster sapi raksasa itu belum menghentikan ulahnya, dia terus maju dan menghancurkan apapun yang berada di depannya sehingga dia hampir sampai ke tempat pengungsian para penduduk. Melihat itu, Edward melompat ke depan monster sapi yang melaju sangat cepat. Dia memusatkan semua kekuatannya ke tangan kanan dan meninju kepala monster badak raksasa itu dengan sangat keras.
"Iron Fist!"
Monster sapi raksasa itu pun terpental dan menghantam bangunan di belakangnya akibat dari kekuatan fisik Edward yang luar biasa dan ditambah dengan sihir penguat miliknya. Monster sapi mengerikan itu kembali bangkit dan berlari ke arah Edward sekali lagi dengan wajah yang sangat marah, dia mengarahkan kukunya yang sangat besar untuk menggencet Edward dan membunuhnya. Edward berhasil menahan kaki dari monster sapi itu dengan kedua tangannya meskipun dengan susah payah. Edward pun mengeluarkan sihir penguatan tubuhnya dan melepas tangan kanannya untuk menyiapkan pukulannya sekali lagi.
"Iron Fist!"
Edward meninju kuku kaki dari monster sapi itu dan membuatnya terpental berputar-putar di udara dan akhirnya jatuh menghantam tanah.
"Austin, sekarang!"
Austin mengeluarkan panah sihirnya yang berkilauan seperti permata yang sangat indah. Dia pun mengarahkan panahnya ke arah Catolepas yang sedang tertahan oleh Edward itu, dia pun menarik senar dari panahnya sambil menguapkan mantra sihir. Dari tangannya pun muncul anak panah yang bersinar putih kebiruan, di depan panah itu muncul lima buah lingkaran sihir dengan satu yang paling besar berada di tengah diantara empat lingkaran sihir yang saling terhubung satu sama lain.
"Chain of Light!"
Austin melepaskan anak panah sihirnya yang berwarna putih kebiruan itu, anak panah itu melesat menuju ke arah Catoblepas yang sedang ditahan oleh Edward dan berubah menjadi rantai yang mengitari tubuh Catolepas. Rantai itu pun mulai mengikat Catoblepas dengan sangat erat dan juga kuat sehingga membuatnya sama sekali tidak bisa bergerak.
Edward pun akhirnya bisa bernapas lega, tetapi dia belum bisa beristirahat karena masih banyak monster yang berada di kota itu yang sedang berkeliaran menyerang orang-orang. Suhu di sekitar situ pun berubah menjadi dingin secara tiba-tiba, kabut mulai muncul dan menyelimuti sebagian dari kota itu seolah-olah sedang mencari sesuatu.
Edward pun menyadari kalau ini adalah sihir dari White yang pernah ia lihat kemarin, tetapi dia sama sekali tidak menyangka kalau sihir itu bisa mencakup area yang sangat luas seperti ini. White sedang memejamkan matanya dan mencari keberadaan para monster dengan menggunakan inderanya yang luar biasa. Lingkaran sihir pun muncul tepat di bawahnya mengeluarkan angin yang bersuhu sangat dingin meniup rambut putihnya yang sangat halus itu.
"Niflheim!"
Seluruh monster yang berada di dalam kabut itu pun mulai membeku tanpa terkecuali monster sapi mengerikan yang berada di depan Edward, para monster itu mulai tidak bisa menggerakkan kaki mereka yang telah membeku dan menyatu dengan tanah. Monster itu mulai membeku secara perlahan dan merasakan kengerian dari White yang menatap mereka dengan tatapan dingin tanpa belas kasih dan hanya bisa menunggu semua tubuh mereka membeku. Para prajurit pun sangat terkesan dengan White yang bisa mengalahkan semua monster itu sendirian hanya dengan satu sihirnya saja dan bersorak-sorak seolah-olah kemenangan sudah ada di tangan mereka.
"Seperti yang sudah aku duga dari wanita itu, tapi..."
Avvanyon sangat menikmati itu karena akhirnya setelah sangat lama, ada musuh yang bisa membuatnya terhibur seperti ini. Avvanyon menoleh ke langit yang mendung yang nampak mengerikan itu dan tersenyum jahat.
"Tapi ini baru awal!"
Di langit yang mendung itu muncul seekor monster terbang yang sangat besar menutupi langit, mereka semua yang melihat itu mematung melihat apa yang sekarang berada tepat di atas mereka.
"I-ini bohong kan? kenapa makhluk itu ada disini?"
Mata mereka terbelalak seolah-olah tidak percaya dengan apa yang mereka lihat dengan mata kepala mereka sendiri, wajah mereka terlihat ketakutan melihat apa yang telah muncul di atas mereka.
"Garuda!"
ns 15.158.61.43da2