Hari ini adalah sebuah hari yang cerah nan indah, langit yang nampak biru bersih tanpa satu awan pun yang terlihat, burung-burung yang menari-nari di langit, serta hamparan padang rumput hijau yang menghampar luas sepanjang mata memandang. Di hamparan padang rumput itu terdapat sebuah kereta yang melaju dengan santai, itu adalah sebuah kereta biasa yang ditarik menggunakan dua kuda berwarna coklat, di depan kereta itu terlihat kusir yang terlihat seperti paman Elf berjenggot tebal dan bertopi dengan rompi kulit.
Di dalam kereta yang biasa itu ada Edward dan yang lainnya yang sedang duduk diam sambil melihat pemandangan dari balik jendela, mereka menaiki kereta kuda itu karena Heldalf menawarkan agar mereka naik kereta daripada berjalan agar lebih cepat dan tidak kelelahan. Bagi Edward dan yang lainnya naik kereta kuda biasa akan memuat perjalanan menjadi semakin lama karena mereka dapat berlari lebih cepat dari kuda itu sendiri tetapi tidak dengan Evelyn, Evelyn tidak terbiasa dengan hal yang seperti itu jadi dia tidak akan bisa menyusul Edward dan yang lainnya, selain itu stamina Evelyn juga kurang bagus, Edward bisa menggendong Evelyn sambil berlari tetapi dia merasa itu akan menambah masalah baginya dan akhirnya dia terpaksa menerima tawaran Heldalf.
Setelah semua urusan mereka di kerajaan Elf selesai, Edward dan yang lainnya pun berpamitan untuk segera meninggalkan kerajaan Elf dan pergi ke kota Lemuria untuk memberi laporan kepada Zadkiel tentang hal yang terjadi di kerajaan Elf, para rakyat terlihat sedih karena mereka akan kehilangan sosok putri kecil tercinta mereka, tetapi mereka memutuskan untuk mengantar Evelyn dengan senyuman daripada kesedihan agar tidak membuat Evelyn terus kepikiran.
Sudah berselang beberapa hari sejak mereka berangkat dari kerajaan Elf, mereka pun sudah mampir ke beberapa kota untuk menyewa penginapan dan tentu saja untuk membeli makanan untuk bekal di perjalanan. Untuk menuju kota Lemuria memang dibutuhkan waktu yang sangat lama apalagi mereka harus menempuh jalur darat karena disana banyak pegunungan yang tidak bisa dilewati oleh kereta kuda biasa, oleh karena itu mau tidak mau mereka harus memilih jalan memutar melewati wilayah dari ras Roh untuk menuju ke kota Lemuria.
“Maafkan aku Edward-sama, dan juga yang lainnya, karena sudah menjadi beban.”
“Tidak perlu meminta maaf Evelyn.”
“Huh...andaikan kereta terbang Chamuel gak rusak.”
“Oh ya! Bukannya kita bisa mampir dulu ke kotanya si Cebol dan minta kereta terbang lagi?”
Chamuel pun langsung menolak usul Sharon itu dengan suara yang keras, dia sama sekali tidak ingin kembali ke kotanya karena dia tahu Rumiel pasti tidak akan melepaskannya kali ini.
“Tidak! Chamuel gak mau kembali!”
Edward melihat ke arah Sharon dengan sedikit iri karena kemampuan baru yang dimilikinya setelah menjadi Malaikat Buatan.
“Huh...entah kenapa aku jadi iri denganmu Sharon.”
Setelah menjadi Malaikat buatan, tentu Sharon juga memiliki kemampuan untuk terbang seperti para Malaikat yang lain, meskipun pada awalnya dia tidak bisa mengendalikannya dan berakhir dengan menabrak apapun di hadapannya, dan juga setelah menjadi Malaikat buatan, kekuatan sihir dan fisik Sharon juga bertambah sehingga dia bisa menyaingi Edward yang harus berlatih setiap hari untuk menjadi kuat, itu membuat Edward berpikir kalau dia menjadi malaikat, dia mungkin bisa menjadi lebih kuat dan bisa menyaingi kekuatan para Archangel.
“Ed-chan, jangan bilang gitu! Ed-chan sudah hebat kok karena Ed-chan bisa menakhlukkan hati Malaikat terimut ini.”
“Kapan aku melakukannya? Itu kan hanya kau yang seenaknya saja menggoda dan mengikutiku.”
Edward melamun memandang pemandangan padang rumput hijau yang luas dan membosankan itu, disana benar-benar sama sekali tidak ada apapun kecuali pohon-pohon yang berjarak jauh antara satu dengan yang lainnya.
“Huh...aku harap ada satu lagi orang normal di kelompok ini.”
“Mmmm...apa Ed-chan masih ingin menambah lagi?”
“Kau lihat kan di kelompok ini hanya ada satu laki-laki dan lima gadis kecil? Setidaknya aku ingin satu teman laki-laki agar semua orang berhenti menganggapku Lolicon.”
“Hmmm...bukannya dia bisa menjadi saingan Ed-chan nanti?”
“Saingan?”
“Geez, Ed-chan ini! tentu saja saingan cinta, mana ada laki-laki yang tidak tertarik dengan Chamuel yang imut ini! Kya~...membayangkan Ed-chan berusaha keras untuk memperebutkan Chamuel, sangat indah.”
Mendengar Chamuel yang mengatakan itu, Sharon pun tertawa seakan-akan mengejek Chamuel.
“(Giggle) walaupun gak ada kau Cebol, Ed masih punya aku, jadi tidak ada gunanya dia memperebutkan orang yang suka usil sepertimu, benarkan Ed?”
“Hmmm...kurasa Sharon ada benarnya.”
“Mmmm! Ed-chan bodoh!”
Edward tiba-tiba teringat kalau dia tidak pernah melihat ras Roh sebelumnya, dia sudah melihat berbagai ras sebelumnya tetapi dia tidak tahu namanya karena mereka mempunyai beragam bentuk dan ada yang sama sekali tidak mirip dengan manusia.
“Benar juga, aku belum pernah melihat ras Roh sebelumnya! Chamuel apa kau bisa memberitahuku wujud mereka?”
“Ed-chan, Itu pertanyaan yang sangat sulit buat dijawab.”
Edward terlihat sedikit bingung dengan jawaban Chamuel, tidak sulit untuk mendeskripsikan wujud suatu ras karena setiap ras memiliki keunikannya sendiri-sendiri, dan kebanyakan ras pun wujudnya tidak terlalu berbeda dengan manusia pada umumnya.
“Kenapa?”
“Ed-chan akan segera tahu setelah memasuki kota mereka.”
Mendengar itu, Edward mulai tidak sabar untuk melihat seperti apa wujud sebenarnya dari ras Roh dan kalau bisa dia ingin menjalin persahabatan dengan mereka.
“Ngomong-ngomong Lilith, memang terlambat untuk mengatakan ini tapi apa kau tidak apa-apa menemani kami terus? kalau tidak salah bukannya kau mau melihat-lihat kota manusia kan?”
Lilith terkejut dengan Edward yang tiba-tiba menanyakan itu, dia pun mulai gugup dan membuat Chamuel curiga dengannya, selama ini dia selalu berhati-hati agar rahasianya tidak ketahuan oleh orang lain tetapi sialnya rahasia Lilith telah diketahui oleh Zadkiel, dia tidak keberatan dengan itu karena Zadkiel sudah berjanji untuk membantunya untuk mengatasi masalah yang tengah dia hadapi meskipun tidak tahu kapan.
Dengan sedikit gugup, Lilith mengalihkan pandangan matanya dengan wajah yang sedikit mencurigakan, tentu saja itu membuat Chamuel semakin curiga dengan sikap Lilith yang seperti itu karena sejak awal pertemuannya dengan Lilith, Chamuel memang sudah merasakan ada sesuatu yang janggal darinya.
“Ah...i-itu...aku sudah tidak tertarik.”
“Hmmm...mencurigakan.”
Chamuel menuju ke depan Lilith dan mendekatkan wajahnya, dia menatapnya dengan tatapan yang penuh dengan kecurigaan kepada Lilith. Bukannya tanpa alasan Chamuel curiga dengan Lilith, selama ini Lilith sama sekali tidak pernah membahas tentang dirinya ataupun keluarganya, dan juga selama ini Lilth seperti menjadi penonton dalam grup mereka, bahkan pertemuan pertama mereka pun sudah mencurigakan bagi Chamuel karena dunia Iblis dan Manusia itu terpisahkan oleh laut, bagaimana mungkin ada Iblis biasa yang cukup gila untuk menyeberang lautan yang luas itu dan mau ke kota Manusia yang merupakan musuh dari rasnya dengan penyamaran yang bodoh hanya sekedar untuk memuaskan keingintahuannya, meskipun Lilith mengatakan di awal pertemuan mereka kalau dia tertarik karena ada yang memberitahunya tentang dunia manusia, tetapi itu tetap mencurigakan bagi Chamuel, dan juga jika dia hanya Iblis biasa, bagaimana cara dia tahu tentang lokasi dimana Draconis dan Leonis menyerang karena mereka berdua selalu bertindak secara rahasia.
Tatapan Chamuel itu membuat Lilith menjadi semakin gugup, dia mengalihkan pendangan matanya, kulitnya pun mulai mengeluarkan keringat, Lilith sangat takut kalau dia harus terpaksa membongkar rahasianya agar mereka tetap mengizinkan Lilith untuk tetap bersama dan janjinya dengan Zadkiel tetap kesepakatannya dengan Zadkiel tetap terpenuhi.
“(gulp) A-aku tidak menyembunyikan apapun kok!”
“Benarkah?”
“Be-benar!”
Edward merasa kasihan melihat Lilith yang sedang terpojok karena Chamuel, Edward memaklumi bahwa setiap orang pasti memiliki rahasia yang tidak bisa mereka katakan kepada sembarang orang dan bahkan Edward sendiri juga memiliki rahasia yang tidak akan dia katakan kepada siapapun.
“Sudah hentikan Chamuel! Semua orang punya rahasia yang gak ingin orang lain tahu.”
“Baiklah jika Ed-chan berkata seperti itu.”
Chamuel melihat ke arah Edward dan tertawa kecil.
“(gigle) Ngomong-ngomong Ed-chan.”
Melihat Chamuel yang tiba-tiba tersenyum, Edward pun langsung paham kalau Chamuel sedang memikirkan sesuatu yang merepotkan, Edward pun langsung kembali melihat keluar jendela berpura-pura menikmati pemandangan yang membosankan itu dan berharap Chamuel tidak melakukan hal bodoh lainnya.
“Karena jumlah Harem Ed-chan semakin bertambah, Chamuel ingin tahu siapa orang yang Ed-chan ingin jadikan pasangan sebenarnya?”
Seperti yang Edward duga, Chamuel pasti akan menanyakan hal-hal yang merepotkan. Semuanya pun langsung menoleh ke arah Edward yang tengah duduk melamun melihat ke arah jendela, dia berpura-pura melamun dan tidak mendengar pertanyaan Chamuel.
“Pertanyaan bodoh! jawabannya sudah jelas adalah aku, orang yang paling mengerti tentang Ed.”
Sharon nampak bangga dan membusungkan dadanya mendengar pertanyaan yang diajukan Chamuel karena sebelumnya Edward sudah pernah bilang kalau dia menyukai Sharon yang dahulu, Sharon merasa percaya diri dengan predikatnya sebagai teman masa kecil, dia telah mengerti semuanya tentang Edward dan selama ini dia juga telah tumbuh bersamanya melewati berbagai macam cobaan bersama, dia merasa sudah seperti pasangan yang sudah ditakdirkan untuk Edward.
“No! Pasti Lily!”
Lily pun mulai berbicara dengan nada yang agak kesal, dia juga tidak mau kalah karena dia yang telah menyelamatkan Edward saat dia diambang kematian jadi dia merasa kalau Edward suka dengannya, apalagi Edward sudah berjanji untuk selalu bersama dan tidak akan meninggalkannya.
“Tidak!”
Evelyn juga tidak mau kalah dengan yang lainnya, dia tahu kalau dialah yang terakhir bertemu dengan Edward dan bahkan masih banyak yang dia tidak tahu tentang Edward, yakin walaupun kesempatannya mendekati nol, dia akan tetap mengejar Edward karena dia adalah orang pertama yang membuat Evelyn merasakan suatu perasaan yang tidak pernah Evelyn rasakan sebelumnya.
“Aku juga tidak akan kalah!”
Chamuel tertawa dengan pelan mendengar mereka yang sama-sama tidak mau mengalah, dia merasa sangat percaya diri kalau dirinyalah yang menang karena dia menganggap dirinyalah yang paling imut dari yang lainnya dan juga selama ini dialah yang berusaha paling keras untuk mendapatkan hati Edward meskipun itu hanya membuat Edward semakin waspada kepadanya karena mengingat Chamuel pernah menggunakan sihir cintanya kepada Edward dan membuatnya merasakan trauma.
“Kukukuku apa kalian lupa dengan Malaikat terimut ini yang bisa membuat semua laki-laki terpesona.”
Mereka saling menatap dengan sangat tajam, situasinya pun terasa sangat panas sehingga membuat Edward ingin segera turun dari kereta dan berlari menjauh. Tentu saja tidak ada laki-laki normal yang tidak senang melihat dirinya diperebutkan oleh sekumpulan gadis cantik, tetapi masalahnya yang memperebutkan Edward adalah sekumpulan gadis yang secara penampilan masih terlihat seperti anak-anak di bawah umur. Edward tahu kalau secara umur, mereka tidak bisa dikatakan sebagai anak-anak lagi terutama Chamuel yang seorang Archangel, meskipun dia selalu berbohong tentang umurnya tetapi Edward yakin kalau umur Chamuel pasti sudah ratusan, atau ribuan tahun lebih tua dari Edward, bahkan Evelyn yang sebelumnya Edward sangka masih anak-anak ternyata malah lebih tua puluhan tahun darinya, dia tidak tahu berapa umur Lily karena dia terlihat seperti manusia tetapi mungkin dia juga bukan anak-anak lagi, dan untuk Sharon, dia memang seumuran dengan Edward, tetapi semenjak dia telah menjadi Malaikat Buatan dia malah berubah menjadi seorang gadis kecil.
Mereka pun menoleh ke arah Edward yang sedang duduk melihat keluar jendela kereta, dia berpura-pura tidak mendengarkan mereka yang sedang bertengkar memperebutkannya.
“Ed! Siapa yang kau pilih?”
Edward tidak menanggapi mereka, dia hanya diam dan berpura-pura sedang melamun sambil melihat pemandangan membosankan di luar kereta itu, dia sudah terlalu lelah untuk mengurusi ini semua. Chamuel menyadari kalau dari tadi Edward hanya berpura-pura, dia pun merasa sedikit kesal dengan Edward dan menggembungkan pipinya untuk menunjukkan kekesalannya.
“Mum...Ed-chan bodoh! Tukang pura-pura!”
Edward merasa sedikit kesal dengan ucapan Chamuel, dia pun berdiri dan memegang kedua pipi Chamuel yang lembut, Chamuel pun merasa bingung karena Edward tiba-tiba memegang pipinya, tetapi dia juga merasa senang karena selama ini Edward tidak pernah sekalipun melakukan hal yang seperti itu padanya atau yang lainnya.
“Ed-chan? Kenapa Ed-chan memegang pipi Chamuel? Apa jangan-jangan kiss?“
Edward pun mulai mencubit pipi Chamuel yang lembut seperti bayi itu dengan muka kesal dan membuatnya kesakitan.
“Hah?! Mana mungkin aku melakukannya dasar bodoh!”
“Tunggu- Ed-chan sakit! Ampun!”
Edward melepaskan cubitannya dari pipi lembut Chamuel yang sekarang berwarna merah dan kembali duduk di kursinya meninggalkan Chamuel yang mengusap-usap pipinya yang merah itu.
“Mmmm! Ed-chan jahat! Tukang jahil! Sakit tau!”
“Hah?! Apa kau mau aku cubit lagi?”
“Eek!”
Mendengar itu, Chamuel langsung berlari dan bersembunyi di belakang Sharon.
“Huh...lagian aku kan sudah bilang kalau aku tidak memikirkan itu sampai tujuanku tercapai.”
“Kurasa tidak ada pilihan lain, kami akan menunggu sampai saat itu tiba.”
Edward kembali duduk dan menoleh ke padang rumput yang membosankan itu, tentu Edward merasa senang dengan perasaan mereka yang menganggap dirinya sangat berharga, tetapi dia juga tidak mau memberikan harapan yang mungkin tidak bisa dia kabulkan kepada mereka karena dia tidak tahu apakah dia akan masih hidup atau tidak setelah impiannya itu terwujud. Selama ini Edward sangat takut untuk menjadi dekat dengan mereka, dia tahu kalau itu salah karena karena itu sama saja dengan menghianati perasaan tulus mereka kepadanya, tetapi dia sangat takut memikirkan tentang suatu saat dia akan pergi meninggalkan mereka ke tempat yang sangat jauh, dan ketika itu terjadi Edward bisa merasakan kalau mereka akan merasakan kesedihan dan kesakitan yang luar biasa, mereka pasti tidak akan menerimanya begitu saja dan akan melakukan hal yang gila, bahkan mungkin lebih gila daripada yang Sharon lakukan dulu.
ns 15.158.61.43da2