Dunia iblis adalah dunia yang sangat keras, tanahnya kering, suhunya panas, sungguh memang cocok untuk tempat tinggal iblis. Di tempat yang bak neraka itu terdapat seorang gadis, gadis itu bermata biru dan berambut pirang twintail. Itu adalah Sharon Edelt salah satu teman Edward tetapi terlihat ada yang sangat berbeda darinya. Tatapan matanya adalah tatapan mata kebencian murni, tangannya dipenuhi oleh darah berwarna ungu, dan disampingnya terlihat banyak mayat iblis berserakan.570Please respect copyright.PENANAwV2tgUl5wI
“Sungguh menjijikkan!”
Tatapan mata yang seolah-olah melihat iblis seperti serangga. Dia berjalan menuju ke tempat iblis yang masih tersisa, iblis-iblis terlihat ketakutan melihat tatapan Kebencian dan aura Sharon yang berwarna hitam pekat.
“J-jangan mendekat!”
Sharon seolah tidak mempedulikan teriakan para iblis terus berjalan mendekatinya, dia berjalan seolah tidak mendengar dengan apa yang iblis itu katakan.
“T-tolong jangan bunuh kami!”
“Jangan bunuh katamu?”
Iblis itu ketakutan melihat aura hitam pekat yang keluar dari tubuh Sharon, aura hitam yang bahkan kau tidak akan melihat cahaya di dalamnya.
“Menjijikkan!”
“Huh?”
“Kalian para iblis telah merenggut semua hal yang sangat berharga bagiku!”
Para iblis kebingungan dengan apa yang sharon katakan, mereka terlihat tidak tahu dengan apa yang Sharon maksud. Sharon pun semakin mendekat dengan perlahan, dia terlihat seperti hewan buas yang siap menerkam mangsanya.
“Kalian para iblis telah membunuhnya! Semua orang yang aku cintai, karena itulah aku akan membalas dendam dengan membunuh semua iblis di dunia!”570Please respect copyright.PENANAUKd1Isff3E
Iblis yang sudah merasa tidak ada harapan itu pun mulai berlari berhamburan berharap agar bisa selamat dari Sharon, tetapi dengan sangat cepat Sharon mengejar dan merobek tubuh mereka satu-persatu.570Please respect copyright.PENANAzlSum6YS6i
570Please respect copyright.PENANAiopo2CyQDZ
“Lenyaplah kalian dasar iblis-iblis menjijikkan!”
Sharon menatap mayat-mayat para iblis dengan tatapan dingin yang seolah-olah menganggap mereka hanya seperti sampah.
“Sharon, kita mundur untuk sekarang!”
“Kenapa?”
“Pasukan iblis akan segera datang kesini jadi-“
“Kalau begitu aku akan menghabisi mereka semua!”
“JANGAN BODOH!”
Sharon tidak membalas kata-kata wanita itu, dia lalu berjalan menuju ke arah dimana pasukan iblis akan datang.
“Sharon!”
Sharon tetap berjalan tanpa menghiraukannya seolah-olah dia sama sekali tidak mendengar suara orang itu. Lalu tiba-tiba pasukan iblis pun terlihat mendekat, jumlah mereka bahkan jauh lebih besar dari yang tadi Sharon lawan. Melihat pasukan itu, Sharon berlari dengan cepat menghampirinya. Dia terlihat tidak takut, sebaliknya di wajah Sharon nampak kebencian yang sangat besar.
“Huh...Kurasa aku tidak punya pilihan.”
Orang itu pun berlari menyusul Sharon, dia terlihat juga menikmati berburu iblis. Itu terlihat di matanya yang terlihat seperti seorang anak kecil yang menikmati berburu harta karun dan mulutnya yang tersenyum jahat yang seolah-olah dia tidak sabar untuk membunuh iblis-iblis itu.
“Komandan! Musuh terlihat!”
“Hanya dua orang?”
Komandan iblis itu hanya melihat dua orang manusia, dia berpikir tidak mungkin hanya dengan dua manusia bisa menghabisi pasukan iblis yang sebelumnya dia kirim.
“Jangan tertipu! Mungkin ini hanya jebakan!”
Komandan iblis itu berasumsi bahwa mereka hanya umpan dan pasukan utama mereka sedang menunggu untuk menyergap di suatu tempat. Dia lalu memerintahkan anak buahnya untuk terbang dan mencari pasukan utama dari musuh.
“AARRGGH!”
Suara teriakan para iblis yang terkena serangan dari Sharon dan orang itu, para iblis seolah-olah tidak percaya dengan apa yang telah dilihatnya. Sharon dan orang itu dengan cepat menghabisi satu-persatu dari iblis itu.
“Ti-tidak mungkin!”
Komandan iblis itu terkejut dengan kekuatan kedua manusia itu dan memutuskan untuk maju menghadapi mereka. Dia berpikir apakah mungkin manusia bisa melakukan sesuatu seperti itu, lalu dia pun terbang dengan cepat menghampiri Sharon dan orang itu.
“Semuanya cepat mundur biar aku yang menghadapi kedua manusia itu!”
Segera setelah mendengar perintah komandan, para iblis itu pun perlahan mundur, komandan itu menatap Sharon dan orang itu memastikan apakah mereka benar-benar manusia atau bukan.
“Tidak akan aku biarkan!”
Komandan iblis itu menghampiri Sharon yang terlihat mau mengejar pasukannya
“Tunggu! Lawanmu adalah ak-“
Dengan cepat kepala komandan iblis itu terbang terlepas dari badannya, para iblis melihat komandan mereka telah mati di tangan orang itu merasakan kengerian dan mereka mulai berlari berhamburan berharap mereka bisa selamat dari mereka berdua.
“Dasar makhluk bodoh! Mana mungkin aku membiarkan kalian lari dariku!”
Orang itu tersenyum dengan senyuman sadis mengejar iblis-iblis yang berlarian, dia dan sharon menghabisi satu persatu iblis. Puluhan? Ratusan? Ribuan? Mereka tidak peduli dengan jumlah iblis yang mereka bunuh, Sharon hanya ingin membalaskan dendam Edward sedangkan orang itu hanya menikmati perburuan iblis.
“Bunuh! Bunuh! Bunuh! Bunuh! Bunuh! Bunuh! Bunuh!”
Sudah tak terhitung jumlah mayat yang berserakan, itu adalah sebuah pemandangan yang sangat mengerikan bagai neraka, Sharon dan wanita itu tidak berniat menyisakan satu iblis pun untuk hidup.
“Bunuh! Bunuh! Bunuh! Bunuh! Bunuh! Bunuh! Bunuh!”
Akhirnya hanya tersisa satu, Iblis itu terlihat sangat ketakutan melihat teman-temannya dibantai dengan kejam oleh Sharon dan wanita yang bersamanya, itu tertulis jelas di wajahnya yang terlihat seperti anak kecil yang mau menangis ketika melihat film horror.
“T-tolong lepaskan aku!”
“Huh...Lepaskan?”
Sharon melihat iblis itu dengan mata penuh dengan kebencian seolah-olah kau bisa merasakan kebencian yang sangat besar hanya dengan menatap matanya. Sharon kemudian berjalan menghampiri iblis yang ketakutan dan memohon akan hidupnya itu.
“Kau kira aku akan mengampuni makhluk sepertimu setelah apa yang telah kalian perbuat padaku?”
“A-apa yang sudah kami pe-perbuat?”
“Kalian telah merenggut nyawa Ayahku, Ibuku, dan bahkan Edward, laki-laki yang aku cintai telah kalian renggut dariku!”
Merasa kalau kedua manusia itu tidak akan membiarkannya hidup, iblis itu mencoba kabur meskipun dia tahu itu akan sia-sia, lalu dengan cepat orang itu memotong kaki si iblis, iblis itu berteriak kesakitan. Terlihat air mata yang mau keluar dari kedua matanya kalau dia merasakan sakit yang amat sangat, tetapi iblis itu nampak belum menyerah dan menggunakan tangannya untuk menyeret badannya dan masih berusaha kabur. Setelah melihat iblis malang yang berusaha kabur orang itu pun memotong kedua tengan si iblis, dia tersenyum sadis menikmati penderitaan si iblis malang yang mencoba kabur itu. Iblis itu tetap berusaha kabur dengan menyeret tubuhnya menggunakan dagu, tetapi tiba-tiba Sharon terlihat berdiri di belakangnya.
“Kalian telah merebut Edward dariku! Aku akan membinasakan kalian semua tanpa menyisakan satu iblis pun untuk hidup!”
Sharon menghancurkan kepala dari iblis malang itu dengan tatapan penuh kebencian dan penyesalan, dia menyesal telah meninggalkan Edward sendirian untuk menghadapi Draconis Gamma, dia menyesal karena seharusnya dia tetap berada di sisi Edward sekalipun dia akan mati bersamanya, dia menyesal karena di saat itu dia belum menyatakan perasaannya yang sesungguhnya.
“Maafkan aku Ed.”
Sharon melihat kalung yang pernah diberikan Edward padanya saat kecil dan menangis, dia teringat dulu Edward pernah menyelamatkannya beberapa kali, bahkan Edward yang menghibur dan menyelamatkan Sharon dari keputusasaan ketika keluarganya meninggal akibat serangan iblis.
“Kau tidak adil Ed, kau pergi lebih dulu tanpa membiarkanku membalas semua kebaikanmu.”
Sharon menangis menyesali semua yang telah terjadi, dia tahu kalau itu sudah terlambat untuk menyesali kepergian Edward. Sharon telah memantapkan hatinya, dia memilih untuk membalaskan dendam Edward dengan membinasakan semua iblis di dunia. Dia bertekad sekali lagi di hatinya sambil menggenggam erat kalung yang diberikan Edward. Wajahnya menghadap ke langit dengan ekspresi penyesalan.
“Karena itulah....setelah aku menghabisi semua iblis, aku akan segera menemuimu.”
570Please respect copyright.PENANAh7pVcknEHs