Edward menjelaskan semua yang terjadi antara dia, White, dan gadis kecil berambut perak itu agar tidak terjadi kesalahpahaman yang terus berlanjut, itu pun membuahkan hasil karena kecurigaan Chamuel, Lily, dan yang lainnya sekarang sudah menghilang, tetapi ada hal yang mengusik Edward sekarang, dia melihat Chamuel yang terlihat seperti sedang memikirkan sesuatu yang sangat penting sehingga wajahnya sangat serius seperti itu.
"Jangan-jangan White-chan..."
Chamuel tiba-tiba berdiri dan berjalan ke arah White dengan wajah yang sangat serius, itu membuat Edward dan yang lainnya merasa penasaran dengan apa yang Chamuel sedang pikirkan sekarang karena itu tidak biasanya dia berwajah serius seperti itu.
"White-chan, ayo ikut Chamuel sebentar! Shar-chan, Lily-chan, Eve-chan juga!"
"Baiklah Cebol."
White yang sedang ingin bermanja-manja itu tidak mau untuk meninggalkan tempatnya sekarang, dia masih ingin terus bersama Edward, tuan yang selama ini telah berpisah darinya dan yang sangat ia cintai dan rindukan.
"Permintaan ditolak."
Chamuel pun tidak mempunyai pilihan lain selain memaksa White untuk meninggalkan Edward, dia tidak ingin kalau rahasia itu sampai terbongkar sekarang karena itu akan membahayakan nyawa Edward sendiri dan dia tidak ingin sampai itu terjadi.
Chamuel pun menarik tangan White dan berjalan menuju pintu, dia pun membuka pintu itu dan segera keluar dari ruangan itu dengan White yang terpaksa mengikutinya, itu meninggalkan tanda tanya besar di benak semua orang yang berada di ruangan itu tentang apa yang mereka bicarakan sekarang.
"Sebenarnya apa yang terjadi dengannya?"
Tetapi Rose dan Lilith meninggalkan masalah dengan Chamuel, mereka berjalan menuju ke gadis kecil yang terlihat ketakutan itu, gadis itu terus memeluk tangan Edward dengan wajah seperti takut dengan mereka.
"Gadis kecil, siapa namamu?"
Gadis kecil itu menoleh ke arah Edward dengan wajah yang seperti orang bingung dengan mata yang berkaca-kaca, Edward pun hanya tersenyum ramah kepada gadis kecil itu dan berusaha meyakinkannya kalau mereka bukanlah orang-orang jahat yang mau mencelakai gadis kecil itu.
"Tenanglah, mereka bukan orang jahat kok, mereka adalah teman-teman kakak."
"Benarkah?"
Lilith sudah mencoba tersenyum ramah kepada gadis kecil berambut perak itu agar gadis itu tidak takut kepada mereka, mereka sudah mencoba tetapi apa daya gadis itu tetap terlihat takut dengan mereka semua dan bersembunyi di belakang Edward.
"Kak Ed, takut!"
Itu sangat wajar bagi gadis itu untuk tidak mudah mempercayai orang baru semudah itu mengingat suramnya kehidupan gadis itu yang bisa dilihat dari pakaiannya yang seperti seorang budak, itu membuat hati Rose dan Lilith merasa sedih melihat gadis yang sekecil itu sudah mengalami kehidupan yang suram.
mereka pun kebingungan dan berusaha mencari cara agar gadis itu mau dengan mereka dan Rose pun menjadi yang paling pertama maju, Edward pun bisa mengerti kalau dia mempunyai percaya diri karena penampilan Rose dan gadis berambut perak itu tidak terlalu beda jauh, mereka sama-sama gadis kecil apalagi entah kenapa Rose yang sekarang juga bertingkah seperti gadis kecil sungguhan, berbeda dengan saat dia dulu yang baik penampilan dan tingkah lakunya seperti gadis pada umumnya.
"Gadis kecil, perkenalkan namaku Rose, kalau namamu?"
Melihat Rose yang masih seperti anak-anak, Gadis kecil itu pun mulai memberanikan dirinya untuk memperkenalkan dirinya di hadapan Rose. Dengan wajah yang sedikit menunjukkan rasa takut, gadis itu pun melihat ke arah Rose dan yang lainnya dengan mata yang berkaca-kaca.
"N-namaku Cornelia."
Rose pun tersenyum ceria seolah-olah senyumannya seperti mentari yang bersinar nan menyilaukan yang menyinari kegelapan, senyuman itu lah yang membuat ketakutan di dalam diri Cornelia seperti lenyap menghilang tak tersisa.
"Cornelia, Nama yang bagus!"
Cornelia sangat senang mendengar Rose memuji namanya yang sangat dia anggap berharga itu, nama yang diberikan oleh ibundanya yang telah meninggal karena sebuah insiden yang tidak akan pernah dia lupakan selamanya, insiden yang telah mengubah hidupnya yang bahagia menjadi penuh penderitaan setiap hari.
Edward pun melihat ke arah Cornelia dan mengusap kepalanya dengan lembut, Edward merasa kalau dia tahu penderitaan yang telah Reine rasakan karena dirinya juga kurang lebih bernasib sama seperti Reine sebelum dia diselamatkan oleh seorang penyelamat yang sangat dia kagumi sampai sekarang.
"Cornelia, mulai saat ini kau sudah aman bersama kami jadi lupakanlah semua penderitaanmu karena mulai sekarang akan kami pastikan kalau kau akan bahagia."
Cornelia sangat terharu dengan kata-kata Edward, setelah sebuah insiden yang merenggut nyawa ibunya, kehidupan Reine sangatlah menderita, setiap hari dia harus merasakan penderitaan yang terlalu banyak untuk seorang gadis kecil sepertinya harus lalui.
Air mata pun mulai keluar dari matanya yang indah itu, dia pun menangis dengan sangat keras di hadapan semuanya, tetapi itu bukanlah tangisan kesedihan yang selama ini sering dia keluarkan, itu adalah sebuah tangisan kebahagiaan karena dia telah terebas dari neraka yang telah menyiksanya selama bertahun-tahun, dia sangat bersyukur telah kabur dari neraka itu, dia sangat bersyukur karena telah dipertemukan dengan orang baik yang mau menolong gadis kecil tidak berdaya sepertinya yang bahkan sama sekali tidak berguna.
"Waaaa...Cornelia(hiks) Cornelia sangat(hiks)."
Dalam suasana haru itu, Rose pun memeluk Cornelia yang menangis dengan keras itu dengan pelukan yang lembut dan penuh kasih sayang seolah-olah Reine adalah adiknya sendiri, Rose merasa bersedih dengan apa yang telah dilalui oleh Cornelia walaupun dia tidak menceritakannya, tetapi Rose bisa tahu dengan hanya melihatnya saja seolah-olah Rose bisa merasakan juga penderitaan yang Cornelia sudah alami.
"Cornelia sangat bersyukur."
"Sekarang kau sudah aman, Cornelia-chan."
Rose pun memikirkan sesuatu yang tidak pernah terpikirkan oleh siapapun di ruangan itu, dia tidak ingin melihat Cornelia menderita lagi seperti apa yang telah dia alami sebelumnya, dia sangat yakin kalau saudaranya dan juga ayahnya juga setuju karena tentu semua yang ada di ruangan itu tidak menginginkan gadis kecil malang itu mengalami penderitaan lagi dan mendukung itu, dia pun memutuskan di dalam hatinya untuk mengangkat Cornelia sebagai adik agar dia menetap di istana bersamanya dan bahagia.
"Cornelia-chan, mulai sekarang kau adalah adikku."
Chamuel terus menarik tangan White dengan wajah yang serius, White pun tidak mempunyai pilihan selain menuruti Chamuel walaupun dia tidak tahu apa yang ingin Chamuel lakukan, sedangkan Lily, Sharon, dan Evelyn berjalan di belakang mereka. Chamuel pun menuntun mereka ke sebuah ruangan besar yang terletak jauh dari ruangan tempat Edward dan yang lainnya berada sekarang, dia pun membuka pintu ruangan itu dan menyuruh mereka semua untuk masuk ke dalamnya.
"Aku ingin membicarakan sesuatu dengan kalian semua."
Chamuel mengepalkan tangannya dengan sangat erat, sebenarnya dia tidak ingin membicarakan tentang ini tetapi mengingat White yang mengetahui siapa Edward sebenarnya maka dia tidak mempunyai pilihan lain selain melakukan ini untuk melindungi Edward dari bahaya yang akan menimpanya.
"Semuanya, apa kalian tahu rahasia tentang siapa Ed-chan sebenarnya?”
Sharon dan Evelyn terlihat bingung dengan apa yang Chamuel katakan sebenarnya, mereka sama sekali tidak mengerti dengan apa yang sedang Chamuel maksud tentang Edward yang sebenarnya.
"Cebol, apa yang sebenarnya kau bicarakan?"
Chamuel tidak tahu apakah Lily sudah mengetahui yang sebenarnya atau tidak melihat dia yang tiba-tiba datang kepada Edward dengan sendirinya, Chamuel berpikir kalau mungkin Lily juga telah mengetahuinya atau mungkin itu hanya murni kebetulan saja mengingat dia adalah yang paling dekat dengan Edward di masa lalu dan dia adalah orang yang pertama menghilang setelah Edward tiada.
"Kurasa disini yang tahu hanyalah aku dan White-chan saja, dan mungkin Lily-chan juga."
Chamuel tidak ingin mengingat masa lalu yang sangat menyakitkan itu, tetapi sangat disayangan dia sangat mengingatnya bahkan seperti itu baru terjadi. Chamuel sangat tersiksa selama ini hanya dengan mengingat tentang hal itu, mengingat kebodohan yang telah dilakukan olehnya yang telah membawa kepadanya penyesalan yang tak berujung.
"Chamuel tahu ini sulit untuk dipercaya, tapi kita sangatlah dekat dengan Ed-chan di kehidupan masa lalu.”
Chamuel mengingat masa lalu yang begitu indah dari dirinya bersama Edward, dia mulai berpikir kalau mungkin ini adalah sebuah kutukan yang telah ditanamkan oleh dirinya sendiri karena penyesalan yang berujung keputusasaan atas kesalahan terbesar yang telah ia perbuat di dalam hidupnya. Tetapi dia sama sekali tidak keberatan dengan kutukan itu, dia sangat bersyukur dengan kutukan itu yang telah menyelamatkannya.
“Dan karena itulah Ed-chan diincar oleh para penjahat yang ingin melenyapkan keberadaannya.”
Sharon dan Evelyn sangat terkejut mendengar itu, selama ini tentu Edward mempunyai musuh tetapi musuh-musuhnya hanyalah orang yang sangat lemah bagi mereka dan tidak perlu untuk dikhawatirkan, tetapi dia sama sekali tidak tahu tentang musuh yang dimaksud Chamuel adalah musuh yang sangat kuat yang bahkan bisa setara dengan Archangel sekalipun.
“Cebol, bukannya itu-“
“Juga meskipun kita sama sekali gak ingat, kita akan selalu dipertemukan dengan Ed-chan.”
Inilah yang membuat Chamuel tersiksa selama ini, dia sangat mencintai Edward lebih dari apapun di dunia ini, karena itulah dia merasa sangat takut jika harus kehilangan Edward lagi untuk yang kedua kalinya. Chamuel tidak masalah dengan perasaan ini karena dia memang sangat ingin mencintai Edward seperti dahulu dan bersyukur perasaannya sama sekali tidak berubah meskipun dia sangat tersiksa dengan ingatan pahit masa lalu di sepanjang hidupnya, tetapi itu semua hilang ketika dirinya bertemu Edward kembali.
“Dan akan jatuh cinta dengan Ed-chan sekuat apapun kita berusaha menolaknya."
Sharon, dan Evelyn sangat terkejut dengan ini, mereka sama sekali tidak tahu apa yang Chamuel katakan, mereka tidak percaya kalau mereka dan Edward pernah bertemu di kehidupan masa lalu, tetapi mereka juga entah kenapa tidak bisa menyangkalnya karena saat mereka pertama kali bertemu dengan Edward, mereka merasa kalau Edward bukanlah orang asing sama sekali.
"White-chan, Lily-chan, aku mohon kepada kalian untuk jangan pernah mengatakan kepada siapapun tentang identitas Ed-chan yang sebenarnya.”
White tidak merasa masalah dengan itu karena dia tahu itu untuk kebaikan tuannya dan juga untuk melindunginya dari sesuatu yang tidak diinginkan yang akan terjadi jika identitas sebenarnya dari tuannya diketahui oleh banyak orang.
“Walaupun kepada Ed-chan sekalipun."
Chamuel sangat takut jika suatu saat ingatan Edward tentang kehidupan masa lalunya mulai pulih, yang dia takutkan bukanlah jika dirinya dibenci atau apapun. Tentu dia juga tidak ingin dibenci oleh Edward, tetapi yang dia takutkan adalah ketika ingatan dan bahkan kekuatannya kembali, maka tubuh manusia Edward tidak akan bisa bertahan.
"Cebol, katakan siapa Ed sebenarnya dan juga-"
Chamuel merasa kalau untuk sekarang mereka lebih baik tidak tahu tentang itu karena kekuatan mereka di kehidupan masa lalu sama sekali belum bangkit dan Chamuel tidak mau mengambil resiko untuk membahayakan nyawa Edward apalagi dengan kejadian yang baru Chamuel temukan hari ini.
"Maaf Shar-chan, Chamuel tidak bisa."
Sharon merasa sangat marah dengan Chamuel yang tidak mau memberitahukannya tentang rahasia itu, dia merasa kalau dia berhak untuk tahu tentang itu apalagi itu menyangkut tentang Edward dan dia sama sekali tidak bisa mengontrol emosinya sendiri dengan sesuatu yang menyangkut Edward.
"KENAPA?!”
"Tenanglah, Sharon-sama!"
Evelyn berusaha menenangkan Sharon yang sedang diliputi kemarahan itu, dia sama seperti Sharon, dia ingin mengetahui tentang itu tetapi Evelyn sadar kalau dirinya yang sekarang sangat lemah sehingga memberitahukan sebuah rahasia yang besar kepadanya bisa menjadi seperti bunuh diri.
"Shar-chan, apa kau tahu sekuat apa musuh kita sebenarnya? Dengan kekuatan Shar-chan yang sekarang, apa Shar-chan pikir Shar-chan akan bisa mengalahkan mereka? Dan juga apakah Shar-chan bisa menjamin kalau rahasia ini akan aman di tangan Shar-chan?"
Chamuel tahu dan bisa mengerti tentang yang Sharon rasakan saat ini, tetapi musuh yang berniat untuk melenyapkan Edward sangatlah kuat bahkan untuknya yang seorang Archangel sekalipun, kalau Chamuel belum membangkitkan kekuatannya saat bertarung dengan mereka di masa lalu, dia yakin kalau dirinya akan berakhir saat itu juga.
"Musuh kita yang sebenarnya bukanlah para cecunguk lemah seperti yang sudah kita hadapi selama ini, musuh kita adalah orang-orang yang berkali-kali lebih kuat dari Draconis, bahkan setara atau bahkan melebihi Chamuel ini yang seorang Archangel."
Mendengar kata-kata itu pun Sharon menyadari betapa lemah dirinya yang sekarang, dia bahkan belum pernah menang melawan Chamuel sekalipun, dan sekali lagi dia dihadapkan dengan kenyataan bahwa dirinya masih lemah, dan kenyataan bahwa dirinya masih belum layak untuk bisa melindungi Edward.
"Karena itulah Shar-chan, Chamuel tidak bisa memberitahukannya padamu."
Chamuel sudah memantapkan hatinya saat pertama kali bertemu dengan Edward di kehidupan yang sekarang, tidak, dia sudah memantapkan hatinya jauh sebbelum bertemu Edward di kehidupan yang sekarang, dia sudah bertekad untuk melindungi Edward dengan cara apapun walaupun dirinya akan dibenci oleh semua orang, asal Edward terselamatkan maka itu sudah cukup baginya karena bagi Chamuel, dirinya tidaklah penting karena semua dari dirinya adalah milik dari Edward.
"Chamuel akan menggunakan cara apapun untuk melindungi Ed-chan, bahkan jika Chamuel harus mengorbankan nyawa, Chamuel akan sangat senang melakukan itu."
"Kau salah Chamuel, karena akulah akan..."
Rose yang sedang memeluk Cornelia itu pun mendengar sedikit gumaman Edward meskipun dia tidak mengerti apa dan kepada siapa Edward sedang berbicara.
"Ed onii-chan, apa yang Ed onii-chan gumamkan?"
"Ah...tidak apa-apa Rose, yang penting sekarang, cepat mandikan lalu suruh Cornelia untuk istirahat, aku yakin kalau dia sangat lelah sekarang."
"Baik, Ed onii-chan!"451Please respect copyright.PENANAoUscmR7ilJ