Itu adalah sebuah pesta yang sangat mewah yang dihadiri oleh orang-orang penting di kerajaan roh. Pesta itu dihadiri para bangsawan, dan para konglomerat dari kerajaan roh yang terbilang kaya merkipun tidak sekaya Chamuel. Sebuah pesta yang membuat Edward merasa sangat tidak nyaman dengan suasana yang jauh dari kehidupan sehari-harinya ini. Musik yang merdu, makanan yang mewah, pakaian-pakaian yang elegan, ini membuat Edward merasa mau muntah ketika berada di situ.
Edward tidak menginginkan sebuah pesta untuk penghargaan atas usahanya, dia juga tidak menginginkan hadiah berupa uang atau apapun sejenisnya. Tentu dia sangat berterima kasih karena mereka menghargainya, tetapi meskipun seperti itu dia tetap tidak bisa menikmati pesta yang mewah ini.
“Jadi anda pahlawan yang telah mengalahkan musuh yang kuat itu?”
Edward kali ini dikelilingi oleh para gadis bangsawan yang berada di pesta itu. Para gadis menunjukkan antusiasme yang sangat besar kepada Edward yang malah membuat Edward semakin merasa ingin meninggalkan ruangan itu. Mereka terus memuji-muji Edward tanpa tahu kalau Edward merasat tidak nyaman dengan itu.
Pintu ruangan itu pun tiba-tiba terbuka, dan disitu terlihat Lily, Chamuel, Sharon, Evelyn, Lilith, Rose, White, dan Austin yang menghadiri pesta itu dengan pakaian mereka yang mewah dan rapi. Tidak seperti sebelumnya, mereka sekarang terlihat seperti wanita dewasa. Mereka bersikap anggun di depan orang-orang, sangat berbeda ketika mereka sendirian bersama Edward yang selalu bersikap kekanak-kanakan.
Semua orang tertegun kagum melihat mereka yang baru datang itu. Semua laki-laki yang berada di pesta itu sangat kagum dengan kecantikan dari mereka semua yang membuat mata mereka seakan-akan sedang melihat bidadari yang turun dari surga. Mereka pun dengan segera berkerumun mendatangi Chamuel dan yang lainnya untuk bercakap-cakap dengan mereka dan menghabiskan malam pesta ini bersama dengan mereka.
Tetapi kedatangan mereka membuat Edward bisa bernapas lega karena akhirnya para wanita yang mengerumuni Edward pun sekarang bergantian mengerumuni Austin yang merupakan seorang pangeran tampan. Edward pun menghela napasnya karena dia sudah tidak kuat dengan suasana seperti ini.
Zadkiel mendatangi Edward yang terlihat lesu dan tidak bersemangat dengan pesta ini meskipun ini adalah pesta yang ditujukan untuknya.
“Ada apa? Apakah ada yang salah?”
Edward melihat ke arah Chamuel dan yang lainnya yang terlihat senang dengan pesta itu, bahkan mereka terlihat senang ketika bercakap-cakap dengan para laki-laki yang mengerumuni mereka itu.
“Apa jangan-jangan kau cemburu dengan mereka?”
Di dalam hati Edward ada sebuah kecemburuan, kecemburuan dengan mereka karena mereka bisa menikmati pesta ini dengan wajah yang bahagia seperti itu.
“Um...kurasa itu benar, aku cemburu dengan mereka yang bisa menikmati pesta ini.”
Edward pun mulai memikirkan hal yang bodoh seperti kabur dari pesta itu dan berjalan-jalan di kota untuk menenangkan hati dan pikirannya. Zadkiel yang melihat itu segera tahu apa yang sedang Edward pikirkan dengan jelas karena dia sangat tahu sifat Edward yang seperti itu. Karena itulah, dia sudah menyiapkan sesuatu jika hal yang seperti ini akan terjadi.
“Ed, di kota juga ada sebuah pesta yang oleh orang-orang biasa, jadi pergilah kesana.”
Edward terlihat sangat antusias dengan itu, pesta di kota terlihat lebih menarik untuknya daripada pesta di dalam ruangan yang dipenuhi oleh para bangsawan ini. Dia pun melihat ke arah Chamuel dan yang lainnya dan ingin mengajak mereka juga. Tetapi melihat mereka yang sedang menikmati acara itu, Edward pun memutuskan untuk pergi sendirian tanpa ditemani siapapun.
“Terima kasih, Zadkiel!”
Zadkiel pun hanya bisa tersenyum melihat Edward yang kembali bersemangat ingin pergi ke kota. Dia tidak khawatir dengan keselamatannya sekarang karena dia tahu kalau Edward sudah mempunyai kekuattan yang besar sekarang.
“Ah...sama-sama.”
Edward pun dengan perlahan menyelinap ke balkon yang terbuka. Dia berusaha untuk sangat berhati-hati agar mereka semua tidak ada yang menyadari dirinya yang ingin keluar itu. Dia melangkah dengan sangat hati-hati yang bahkan setiap langkahnya seperti tidak bersuara. Dia pun melompat dari balkon dan dengan menggunakan kekuatan yang dia dapat, dia berlari dengan tanpa mengeluarkan suara sedikitpun melewati sebuah gerbang yang dijaga oleh para prajurit dengan mudah.
Edward sekarang merasa sangat bebas, dia berlari dengan hati yang penuh dengan kebahagiaan menuju pesta yang diadakan di kota. Dia melihat sebuah pemandangan dari orang-orang yang menari-nari bahagia beserta jamuan yang besar. Itu membuat Edward semakin bersemangat untuk menuju kesana.
“Pesta, tunggu aku!”
Tetapi Edward benar-benar terkejut melihat kota itu sudah hampir selesai diperbaiki padahal satu bulan lalu disana masih rata dengan tanah. Dia terkesan dengan kota itu karena dengan cepat pulih dari keterpurukannya
Di tengah-tengah pesta yang meriah itu, mereka semua sangat menyayangkan mereka tidak bisa menghadiri pesta yang diadakan di istana karena mereka bukanlah seorang bangsawan. Mereka bahkan tidak bisa hanya untuk melihat pahlawan yang telah menyelamatkan kota itu. Mereka berharap kalau mereka bisa melihat sang pahlawan itu dengan mata kepala mereka sendiri.
Tiba-tiba salah satu dari mereka menunjuk ke arah Edward dengan matanya yang terbelalak kaget seolah-olah dia tidak percaya dengan apa yang dia lihat.
“I-itu, sang pahlawan!”
Mereka semua langsung menoleh ke arah Edward yang juga terkejut karena melihat ada orang yang menunjuk ke arahnya.
Mereka semua langsung berlari mengerumuni Edward dengan cepat. Mata mereka berbinar-binar ingin melihat sang pahlawan dari dekat dan kalau bisa ingin menjabat tangannya sehingga dia bisa membanggakan itu kepada temannya.
“Pahlawan! Itu sang pahlawan!”
Berbeda dengan saat bersama para bangsawan, Edward terlihat sangat nyaman disini. Dia dengan perasaan senang berbaur dengan orang-orang yang berada disana. Tetapi sebelum itu dia ingin meminta maaf karena telah menghancurkan kota ini.
“Aku minta maaf karena telah membuat kota yang indah ini hancur!”
Salah satu dari orang-orang itu menepuk pundak Edward. Mereka sama sekali tidak menyalahkan Edward untuk itu, sebaliknnya mereka sangat berterima kasih karena telah menyelamatkan dan melindungi mereka saat ada monster sapi yang mau menginjak-injak mereka.
“Tidak perlu meminta maaf, kami malah berterima kasih kepadamu karena telah menyelamatkan nyawa kami saat itu.”
Edward merasa lega karena dia berpikir kalau mereka akan marah kepadanya meskipun di dalam hatinya masih ada rasa penyesalan karena itu.
Tetapi tidak hanya orang-orang dewasa, anak-anak pun ikut mengerumuninya dengan sangat antusias. Berkat Edward, mereka mempunyai sebuah mimpi baru yaitu menjadi pahlawan kuat yang bisa melindungi semuanya sama seperti Edward.
Mereka terlihat senang bermain dengan Edward. Mereka bergelantungan di tangan Edward dengan wajah yang bahagia sambil Edward mengangkat tangannya dan memutar-mutar badannya.
“Hei-hei kakak pahlawan!”
“Panggil saja aku Ed!”
“Kalau begitu, kakak Ed, bagaimana cara untuk menjadi kuat seperti kakak?”
Bagi Edward, itu adalah pertanyaan yang sangat gampang. Baginya untuk menjadi kuat bukanlah hanya dengan berusaha keras seperti dirinya dahulu, tetapi dengan teman-teman yang sangat berharga, itu adalah kunci baginya untuk menjadi kuat.
“Caranya sangat gampang, kau cukup bekerja keras dan tidak menyerah untuk menjadi kuat! Itu adalah yang paling dasar, tetapi yang lebih penting dari itu adalah teman!”
“Teman?”
“Ya! Tanpa teman, kau tidak akan bisa melakukan apapun, jadi jagalah temanmu baik-baik!”
Anak-anak itu terlihat senang berbincang-bincang dengan Edward yang mereka kagumi. Para penduduk kota yang sebelumnya mengira sang pahlawan hanya mau bergaul dengan orang-orang kelas tinggi pun sekarang berubah. Mereka sangat terkejut melihat pahlawan yang mau bergaul dengan mereka yang hanya rakyat biasa, bahkan dia terlihat sangat senang dengan itu.
“Ed!”
Tidak Edward sangka-sangka, Lily tiba-tiba memeluknya dari belakang. Edward pun terkejut karena Lily yang seharusnya berada di pesta itu, tiba-tiba berada di belakangnya sekarang.
“Lily? Bagaimana kau tahu aku disini?”
Lily sudah tahu dari awal saat Edward mengendap-endap berusaha meninggalkan pesta itu. Dia mengikuti Edward diam-diam dan melihat Edward dari kejauhan sedari tadi.
“Lily, sudah tahu apapun tentang Ed. Jadi, Lily bisa tahu apa yang Ed pikirkan.”
Edward pun tersenyum dan mengelus kepala Lily dengan lembut.
“Seperti yang kuduga dari Lily!”
“Ya~ Lily hebat kan?”
Mereka semua pun memulai untuk berdansa dengan pasangan mereka masing-masing. Edward yang tidak bisa berdansa pun hanya bisa melihat mereka saja tanpa melakukan apapun, tetapi Lily tiba-tiba mengulurkan tangannya kepada Edward.
“Ed, mau berpasangan dengan Lily?”
“T-tapi...”
Lily langsung menarik tangan Edward dan dan menggenggam tangannya dengan erat.
“Jangan khawatir, Ed.”
Mereka berdua pun mulai berdansa dengan sangat anggun dan indah sampai-sampai membuat semua yang melihat, merasakan kekaguman yang luar biasa. Edward tidak tahu apa yang terjadi dengan dirinya, dia merasa tubuhnya bergerak dengan sendirinya seolah-olah seperti orang yang sudah sangat mahir melakukannya.
Pemandangan di sekitar Edward pun seolah-olah berubah menjadi sesuatu yang sangat menakjubkan. Dia merasa kalau pemandangan kota itu tia-tiba berubah menjadi sebuah padang rumput yang sangat luas dan dirinya saat ini sedang berdansa dengan Lily dengan ditemani sinar rembulan yang terang yang seolah-olah tersenyum dengan mereka.466Please respect copyright.PENANAegMQb7dii6
466Please respect copyright.PENANANywCU0cVge
Ini pertama kalinya Edward merasakan sesuatu yang seindah ini. Pertama kalinya dia merasa senang berdansa dengan seseorang. Pertama kalinya dia melihat Lily sebagai seseorang yang berbeda. Entah kenapa di dalam hatinya terdapat perasaan seperti sesuatu yang sangat indah dan membahagiakan yang sudah lama tidak dia rasakan. Jantungnya berdetak dengan kencang ketika melihat Lily yang berada sangat dekat dengannya. Tetapi itu bukanlah sebuah perasaan yang aneh, Edward merasakan kebahagiaan yang sangat besar dari perasaan itu.
Itu bukanlah sesuatu yang aneh karena mereka berdua memang dua orang yang telah menjadi satu. Mereka berdua adalah orang yang sangat dekat yang bahkan saking dekatnya, mereka merasa seperti saling terhubung satu sama lain walaupun Edward tidak tahu siapa Lily sesungguhnya.
Mereka terus berdansa dengan sangat anggun sampai-sampai mereka lupa kalau mereka tengah berada di dalam pesta di kota itu. Orang-orang yang berada disana terpana dengan mereka berdua yang berdansa dengan sangat anggun dan indah. Itu adalah sesuatu yang belum pernah mereka lihat sebbelumnya di dalam hidup mereka. Mereka merasakan sebuah keajaiban yang datang dari Edward dan Lily. Sebuah keajaiban yang luar biasa yang telah mereka saksikan dengan mata kepala mereka sendiri.
[Aku akan selalu menjadi milikmu Ed, selamanya. Berapa kali pun kau berubah, aku akan selalu mendampingimu.]
Dansa mereka pun akhirnya selesai dengan anggun dan indah. Orang-orang yang melihat mereka pun bertepuk tangan dengan sangat meriah bersuka ria melihat dansa terindah yang pernah mereka lihat di dalam hidup mereka seolah-olah mereka ikut ditarik di dalam keromantisan Lily dan Edward.
“Terima kasih Lily!”
Lily tersenyum dengan indah, hatinya sangat bahagia saat ini karena bisa menghabiskan malam yang sangat spesial ini bersama dengan Edward tanpa gangguan Chamuel dan yang lainnya.
“Ya~”
Sementara itu di tempat Chamuel dan yang lainnya berada. Mereka semua berdansa dengan anggun di dalam pesta itu tanpa menyadari kalau Edward sudah tidak ada disitu. Berkat dari Zadkiel, mereka tidak sadar kalau Edward berada di kota dan bakan White pun tidak sadar kalau Edward menghiang.
Akhirnya datanglah lagu terakhir, mereka semua langsung bersiap-siap mendatangi Edward yang sudah tidak ada disana. Mereka sengaja menyisihkan Edward untuk yang terakhir karena mereka tahu kalau Edward tidak bisa berdansa, jadi mereka yang tidak ingin melihat Edward berdansa dengan wanita lain itu sengaja menyisihkannya. Mereka menoleh kesana-kemari tetapi sejauh yang mereka lihat, mereka sama sekali tidak melihat dimana Edward berada.
“Eh, dimana Ed-chan?!”
Sharon dengan tergesa-gesa berjalan ke arah Chamuel setelah dirinya sama sekali tidak menemukan Edward.
“Cebol, apakah kau tahu dimana Ed?”
Chamuel dan yang lainnya pun mulai panik dengan itu, mereka mencari ke sudut-sudut ruangan, tetapi sama sekali tidak menemukan Edward.
Zadkiel pun hanya santai dan menikmati pesta itu dengan melihat mereka semua berdansa dengan anggun sambil meminum sebuah jus anggur.
“Kalau kau mencari Edward, dia sudah pergi saat kalian asik mengobrol dengan anak-anak muda itu. Dia dan Lily kecil pergi untuk menghadiri pesta di kota dengan rakyat biasa.”
“Ti-tidak mungkin!”
Mereka tidak menyangka kalau Edward akan meninggalkan mereka dengan diam-diam seperti ini, dan juga mereka tidak menyangka kalau mereka sama sekali tidak menyadarinya. Itu membuat mereka semua syok dan tidak percaya kalau mereka sampai seteledor itu untuk bbisa tidak menyadari itu.
“Aku yakin mereka berdua sedang bersenang-senang, lihat ini!”
Zadkiel menunjukkan sebuah cermin yang di dalamnya terdapat gambar Edward dan Lily yang tengah berdansa dengan anggun dan indah yang membuat orang-orang di sekitarnya takjub dengan mereka.
Mereka tidak menyangka kalau Edward bisa berdansa seperti itu. Di dalam hati mereka, terdapat sebuah perasaan iri dengan Lily yang terlihat sangat romantis dan serasi seolah-olah mereka adalah pasangan yang sudah ditakdirkan untuk bersama-sama.
“Mmmm...bikin iri!”
Suasana romantis dari Edward dan Lily sangat terlihat jelas bagi mereka semua. Mereka bahkan sampai ikut merasakannya juga apa yang sedang Lily dan Edward rasakan sekarang. Mereka semua tidak bisa melakukan apapun selain merasa iri dengan Lily yang berhasil mendapatkan kesempatan yang sangat jarang itu.
Melihat Lily dan Edward yang saling menatap dengan senyuman bahagia di wajah masing-masing dari mereka, membuat merasa seperti diri mereka telah kalah telak dari Lily yang dalam sekejap jauh berada di depan mereka. Mereka merasa tidak akan pernah bisa mengejar mereka berdua sejauh apapun diri mereka mencobanya.
“Nona Chamuel, maukah kau berdansa denganku?“
Tiba-tiba ada seorang pemuda yang mendatangi Chamuel untuk mengajaknya berdansa di lagu terakhir ini. Chamuel sudah kehilangan niatnya itu terpaksa menerimanya karena itu adalah untuk melengkapi pesta malam ini.
“(sigh) Baiklah aku mau.”
Mereka pun mulai berdansa dengan pasangannya masing-masing, tetapi masing-masing dari mereka tidak bisa fokus di dalam itu karena mereka terus memikirkan Edward dan Lily. Mereka merasa menyesal karena tidak berada di samping Edward saat dia kabur dari pesta ini.
Mereka terus memikirkan tentang itu sampai pesta itu sudah berakhir. Mereka pun segera pergi ke depan pintu dan menunggu Edward dan Lily kembali dari pesta mereka karena itu sudah larut malam. Mereka terus menunggu dan menunggu sampai akhirnya mereka melihat Edward dan Lily yang bersama-sama berjalan pulang.
“Ed!”
Edward terlihat sangat senang dan bahagia saat dia bersama-sama dengan Lily sekarang yang bahkan mereka pun tidak pernah melihat Edward yang seperti itu. Itu membuat hati mereka semua menjadi gundah karena merasa tidak mampu menang melawan Lily yang selalu berada di samping Edward sementara mereka berada jauh di belakang.
Ini adalah sebuah takdir yang sudah ditetapkan untuk mereka berdua. Mereka akan saling menyukai tidak peduli apapun yang akan terjadi diantara mereka. Benang merah takdir yang telah mengikat mereka tidak akan pernah putus walau mereka terpisah sekian lama.
[Apakah Chamuel tidak bisa menggantikannya? Apakah Chamuel tidak akan pernah bisa menang melawannya?]
Chamuel menepuk kedua pipinya dengan keras untuk menguatkan hatinya. Dia sudah memutuskan apapun hasilnya, meskipun dia tidak bisa menang sekalipun, dia akan tetap menemani Edward dan disaat itu dia akan berusaha sekuat yang dia bisa untuk menang.
“Chamuel tidak akan kalah!”
Melihat Chamuel yang sudah kembali, Sharon dan yang lain juga tidak akan menyerah begitu saja dengan Edward. Mereka akan terus mengejar Edward, dan berusaha untuk berada disampingnya sekalipun Edward berjalan di kecepatan cahaya sekalipun.
“Ed-chan jahat! Kenapa Ed-chan gak ngajak kita semua!”
“Ya~h kalian terlihat sangat senang dengan pestanya jadi aku tidak tega.”
Di jari Lily, ada sesuatu yang berkelip-kelip yang sangat menyilaukan mata mereka dan membuat Chamuel dan yang lainnya iri setengah mati. Di jari manis Lily ada sebuah Cincin silver yang terlihat sangat indah.
“L-Lily-chan...i-itu?!”
Itu adalah sebuah cincin hadiah yang diberikan orang-orang di kota kepada Edward dan Lily. Mereka salah mengira Lily sebagai kekasih Edward, jadi mereka memberikan Cincin itu sebagai hadiah. Edward yang tidak mau melihat para penduduk itu kecewa pun terpaksa menerimanya dan memasangkan cincin itu di jari Lily agar mereka semua senang.
Lily pun juga sangat senang dengan cincin itu, dia terus melihat cincin itu dengan senyuman manis di wajahnya.
“Ed, memasangkan ini ke Lily.”
“A-apa?!”
“Ed, terima kasih!”
“Ya, tetapi aku tidak menyangka kalau itu akan sangat cocok denganmu, Lily.”
“Terima kasih Ed!”
Dengan sangat cepat, Lily dan Edward masuk ke dalam zona romantis mereka sendiri seolah-olah Chamuel dan yang lainnya tidak ada disitu. Sudah jelas itu membuat mereka semua tidak suka dan merasa sangat iri setengah mati dengan Lily.
“Baik-baik sudah cukup dengan itu! Sekarang sudah malam jadi waktunya tidur!”
“(sigh) Tidak ada pilihan lain. Lily, semoga mimpi indah!”
“Ya~ Ed juga, mimpi indah!”
“Kishaa~ apa-apaan ini?! Kenapa Ed-chan dan Lily-chan jadi seromantis ini?!”
Mereka pun berjalan ke ruangan mereka masing-masing untuk tidur dan bersiap untuk festival melihat pohon suci mekar besok. Mereka sangat ingin pergi bersama-sama tetapi Edward sudah berjanji dengan White untuk pergi hanya berdua besok. Mereka pun terpaksa membagi kelompok mereka menjadi beberapa.466Please respect copyright.PENANApg2ooJJNQs