Pohon Suci adalah Pohon yang berukuran sangat besar yang berdiri tepat di tengah-tengah kota, sekilas memang Pohon Suci terlihat seperti pohon besar yang biasa-biasa saja, tetapi dibalik itu ada suatu keajaiban yang tidak dimiliki pohon-pohon lain yang ada di dunia, setiap satu tahun sekali daun dari Pohon Suci bercahaya dengan sangat indah dan gugur berjatuhan layaknya permata, daun-daun bersinar dari Pohon Suci yang berjatuhan itu perlahan menghilang sebelum menyentuh tanah. Itu adalah pemandangan yang sangat indah yang hanya bisa dinikmati sekali dalam setahun, oleh karena itu setiap tahun pasti ada banyak orang yang datang kemari untuk melihat keajaiban dari Pohon Suci itu.
Karena keajaibannya itu, Pohon Suci selalu dianggap sakral bagi para Roh dan mereka mempercayai Pohon Suci sebagai jimat pelindung yang diberikan oleh sang pencipta mereka, bahkan tidak kurang ada puluhan, bahkan ratusan Roh yang setiap hari datang dan berdoa kepada Pohon Suci itu.
Di dalam kerajaan Roh, kejahatan terbesar bukanlah membunuh, menipu, korupsi atau yang lain, kejahatan terbesar yang pelakunya pasti akan dihukum mati adalah menyakiti Pohon Suci, siapapun yang berani menyakiti Pohon Suci walaupun hanya menggoresnya sedikit saja, pasti akan mendapatkan hukuman mati tidak peduli siapapun itu bahkan untuk seorang raja sekalipun, aturan itu sudah ada sejak Raja Roh pertama berkuasa, itulah kenapa di sekitar Pohon Suci selalu ada banyak penjaga untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
Austin, Rose, dan Furamu terbang cepat ke arah Pohon Suci yang terletak di tengah-tengah kota, mereka berharap kalau Pohon Suci baik-baik saja.
Tepat di dekat Pohon Suci, terdapat segerombol orang yang berjalan dengan terhuyung-huyung seperti mayat hidup, mata mereka pun nampak kosong seolah-olah mereka tidak memiliki kesadaran, mereka secara perlahan berjalan menuju ke Pohon Suci yang sudah dikelilingi oleh para prajurit kerajaan Roh.
“Apapun yang terjadi, jangan biarkan mereka mendekat! Lindungi Pohon Suci bahkan jika harus mengorbankan nyawa!”
“OOOH!”
Sejak dari awal, para prajurit dari kerajaan Roh itu sudah siap untuk mengorbankan nyawanya demi melindungi Pohon Suci, mereka tidak akan membiarkan siapapun merusak atau mengotori Pohon yang merupakan satu-satunya peninggalan Pencipta dari mereka, mereka tahu kalau orang-orang yang berjalan seperti mayat hidup itu tidak bersalah, tetapi jika itu untuk Pohon Suci, maka mereka tidak mempunyai cara lain selain menyerang.
“Ini gawat!”
Hanya dengan melihatnya, Austin segera menyadari kalau segerombolan orang itu telah dimanipulasi oleh sihir, dia pun segera mempercepat kecepatan terbangnya agar segera sampai untuk mengatasi masalah tersebut.
“Berhenti!”
Setelah mendengar perintah Furamu, Austin dan Rose pun segera berhenti, mereka pun menoleh ke arah Furamu untuk menanyakan alasan Furamu menyuruh mereka berhenti dan mereka pun terkejut melihat Furamu yang bersiap mengeluarkan sihir apinya. Austin sangat khawatir kalau sihir api dari Furamu akan menyakiti Pohon Suci dan juga segerombolan orang itu, tetapi itu adalah kekhawatiran yang tidak perlu bagi Furamu yang telah mempelajari sihir api selama hidupnya.
“A-apa yang kau lakukan?”
“Haaaahahahaha! Tidak perlu khawatir, karena aku adalah Furamu!”
Furamu telah bersiap untuk mengeluarkan sihir apinya, dia bergaya seolah-olah seperti seorang pemain Baseball profesional yang siap melemparkan bola ke arah Pitcher, Furamu pun menggenggam erat bola api di tangannya dan melemparkannya dengan kecepatan tinggi. Bola api itu melesat dengan keepatan tinggi dan menuju tepat ke gerombolan orang yang telah dimanipulasi otaknya itu, bola api itu pun meledak dan menghempaskan segerombolan orang yang telah dimanipulasi itu dan membuat mereka tidak sadarkan diri.
Meskipun sihir api itu sangat berbahaya, Furamu adalah seorang master yang telah mempelajari sihir api seumur hidupnya, tentu dia bisa mengontrol sihirnya dengan sempurna sehingga orang-orang yang terkena pun tidak ada yang mati terbakar, mereka hanya tidak sadarkan diri setelah terlempar oleh ledakan sihir api dari Furamu tanpa luka yang berarti.
Melihat dirinya yang berhasil menghentikan pertumpahan darah yang akan terjadi dengan sihir api yang selama ini dia banggakan, Furamu pun tertawa keras dengan tangannya yang bersedekap.
“Haaahahahaha! Jangan remehkan Furamu, master sihir api!”
Para Prajurit itu pun menoleh ke arah dimana sihir api itu datang dan mereka melihat Furamu yang tengah tertawa keras, mereka pun menundukkan kepala mereka dan berterima kasih kepada Furamu yang telah menyelamatkan segerombolan orang-orang yang telah dimanipulasi itu, pemimpin prajurit kerajaan Roh pun langsung menginstruksikan anak buahnya untuk segera membawa orang-orang yang tidak sadar ke rumah sakit agar sihir manipulasi menghilang dari otak mereka.
Furamu pun langsung mempertajam inderanya untuk mendeteksi orang-orang mencurigakan yang ada disitu karena pelaku manipulasinya masih belum menampakkan diri, instingnya mungkin tidak sekuat White yang bisa merasakan sesuatu dari jarak yang sangat jauh secara tepat, untuk itu dia pun memperlebar area yang bisa dia rasakan dan terbang untuk mencari pelaku.
Furamu sudah terbang mencari ke seluruh penjuru kota dengan Austin dan Rose yang mengikutinya berkali-kali hingga matahari hampir terbenam, tetapi dia sama sekali tidak bisa menemukan dalang dari semua ini, dia pun akhirnya memutuskan untuk kembali ke istana untuk menemui Chamuel dan yang lainnya karena mungkin pelakunya ada di salah satu tempat yang mereka tuju dan mereka sudah melihat atau mungkin menangkapnya.
“Untuk sekarang aku rasa sudah cukup, ayo kembali!”
Mereka pun terbang menuju ke istana untuk menemui Chamuel dan yang lainnya, seperti yang sudah Furamu duga kalau Chamuel dan yang lainnya telah kembali, tetapi dia heran karena muka mereka terlihat sangat murung seperti seorang anak kecil yang kehilangan mainan kesayangannya.
“(sigh)”
“Hmmm...? apa terjadi sesuatu dengan kalian?”
Rose melihat sekeliling untuk mencari Edward, kali ini dia ingin Edward untuk memanjakan dirinya dan bermain bersamanya setelah sekian lama tidak bertemu, tetapi dia sama sekali tidak menemukan Edward disana, dia pun terheran karena biasanya Edward selalu bersama dengan Chamuel dan yang lainnya.
“Dimana Ed onii-chan?”
Tidak ada satupun dari mereka yang menjawab pertanyaan Rose, mereka hanya sibuk dengan fantasi mereka masing-masing yang membayangkan White sedang bersenang-senang dan bermesraan dengan Edward sekarang yang sebenarnya hal itu sama sekali tidak akan terjadi.
Bahkan Chamuel menggigit ibu jari tangan kanannya dengan wajah yang tampak kesal sambil membayangkan apa yang White lakukan kepada Edward sekarang.
“Tch! White-chan bikin iri!”
Rose pun segera teringat kalau Edward telah dibawa kabur oleh White entah kemana, dia terlalu terfokus kepada masalah yang ada di kota sehingga benar-benar melupakan tentang White yang telah membawa kabur Edward.
“Eh, a-apa mungkin?”
Rose pun terlihat kesal dengan White, dia menggembungkan kedua pipinya dengan muka kesal yang malah membuat dirinya menjadi sangat imut.
“Mmmm...White tukang tikung!”
Furamu pun tidak tahan dengan suasana aneh yang terjadi disini, dia bukanlah peramal yang bisa menebak semua hal apalagi yang berkaitan dengan perasaan, dia ingin seseorang menjelaskan kepadanya tentang apa yang sebenarnya terjadi.
“Aaaaah! Cepat katakan apa yang terjadi dengan kalian?”
Lilith pun berjalan ke arah Furamu dan mendekatkan mulutnya ke telinga Furamu untuk berbisik-bisik tentang yang terjadi kepada mereka dan juga penyebab Chamuel, Lily, dan yang lainnya menjadi seperti itu.
“Jadi gini....”
Setelah Chamuel dan Lily menyelesaikan masalah yang berada di pelabuhan, mereka langsung menuju ke tempat Sharon dan Lilith berada yaitu di gerbang, tetapi ketika mereka datang, disana banyak prajurit yang sedang terluka dan menjalani pengobatan, mereka sama sekali tidak menemukan adanya orang yang berjalan seperti mayat hidup seperti yang Chamuel dan Furamu temukan, tetapi entah kenapa disana ada banyak monster anjing raksasa yang membeku.
Setelah melihat itu dengan mata kepalanya sendiri, Chamuel pun langsung tahu kalau satu-satunya yang bisa melakukan ini hanyalah White seorang karena dia adalah satu-satunya yang bisa mengeluarkan sihir Es.
Chamuel sangat tahu kalau White itu kuat, bahkan ada seseorang yang mengatakan bahwa White lebih kuat dari Gabriel yang termasuk Archangel yang kuat, meskipun Chamuel tidak tahu apakah itu benar atau tidak karena dia tidak pernah melihat White mengeluarkan kekuatan penuhnya, apalagi White juga itu sangat berbahaya karena dia sangat sulit dideteksi dengan sihir ataupun dengan indera.
Setelah mereka menanyai para prajurit yang berada disana, mereka pun tahu kalau setelah White membekukan para monster-monster ini, dia langsung membawa Edward dan lari menerobos gerbang kota, akhirnya mereka pun berusaha mencari Edward sekuat tenaga hingga matahari hampir tenggelam tetapi tetap tidak menemukannya.
“Ah, jadi gitu.”
Walaupun Furamu sudah mendengar keseluruhan cerita dari Lilith, dia tetap tidak mengerti kenapa Chamuel dan yang lainnya bisa seperti itu secara yang bersama Edward adalah White, tentu keamanan Edward akan sangat terjamin jika White ada bersamanya.
“Lalu, apa masalahnya?”
Chamuel tiba-tiba berdiri dengan mata yang berapi-api, dia sudah tidak tahan dengan fantasinya tentang Edward dan White yang semakin menggila, dia ingin menyelamatkan kesucian Edward sebelum terlambat karena Chamuel merasa hanya dialah yang berhak untuk mendapakannya.
“Mmmm...Chamuel sudah tidak tahan! Akan Chamuel selamatkan kesucian Ed-chan, dan akan Chamuel rebut terlebih dulu!”
Tiba-tiba pintu ruangan itu pun terbuka dengan perlahan, semua orang pun menoleh ke arah pintu yang terbuka itu dan melihat Edward san juga White yang berada disampingnya yang memeluk tangan kanannya dan mengusap-usapkan pipinya yang lembut dengan wajah penuh kebahagiaan.
“Berhenti mengatakan hal yang mengerikan, dasar bodoh!”
Sontak Chamuel, Lily, dan yang lainnya terkejut dengan Edward yang datang secara tiba-tiba dan ketika mereka melihat White yang nampak senang, maka mereka semakin kesal ketika membayangkan apa yang telah terjadi dengan mereka berdua terutama Chamuel yang menggigit jarinya dengan kuat sambil menatap White dengan penuh iri.
Mereka pun berjalan ke arah Edward dan terkejut bukan main ketika melihat ada satu gadis kecil dengan pakaian yang penuh dengan sobekan yang memeluk tangan kiri Edward dengan erat. Melihat pakaian yang dikenakan gadis itu yang terlihat penuh sobekan, fantasi Chamuel pun semakin liar dan sudah lepas kendali, dia pun terdiam mematung dengan nyawanya yang seolah-olah keluar dari mulutnya.
Lily, dan yang lainnya pun merasa kesal karena kedatangan gadis baru yang belum pernah mereka lihat sebelumnya apalagi dengan pakaian seperti itu, mereka pun memasang wajah yang sangat menakutkan dengan senyum mengerikan yang membuat siapapun ketakutan ketika melihatnya.
“Ed! Siapa itu?”
Edward sudah mengira kalau ini akan terjadi ketika dia memutuskan akan membawa gadis itu pulang kembali ke istana kerajaan Roh, tetapi kali ini dia benar-benar perlu untuk membawa gadis ini karena dia tidak tega untuk meninggalkannya di hutan sendirian, apalagi dia sudah melekat dengan Edward seperti ini.
“(sigh) kurasa tidak ada pilihan lain, aku akan menjelaskannya dari awal.”
ns 15.158.61.39da2