Edward sangat terkejut mendengar kabar dari Alfred tentang perubahan Sharon, dia sama sekali tidak menyangka Sharon akan menjadi seperti itu. Edward ingin segera menemuinya, tetapi dia bahkan tidak tahu dimana Sharon sekarang yang bahkan Alfred pun tidak mengetahui dimana Sharon sekarang.
"Sharon!"
Edward sangat ingin segera menemui Sharon agar dia tidak berbuat hal yang nekat, apalagi kalau harus menghadapi tujuh dosa besar sendirian. Edward yang sudah menghadapi Draconis tahu betul kalau Sharon belum mampu untuk menghadapinya, dia tahu ada perbedaan kekuatan yang besar antara Sharon dan Draconis.
"Sial! Apakah tidak ada yang bisa kulakukan?"
Dia terus berjalan sambil memikirkan cara menghentikan Sharon sampai tidak terasa dia sudah berada di depan penginapan. Edward berpikir untuk pergi sendirian tanpa Chamuel dan Lily, dia tidak mau kalau Chamuel dan Lily terkena sesuatu dari masalah antara dia dan Sharon.
"Aku harus mencari cara untuk menghentikan Sharon sendiri!"
Edward memutuskan untuk tidak melibatkan Chamuel dan Lily ke dalam masalahnya, dia berniat untuk meninggalkan mereka di kota ini untuk sementara sampai masalahnya telah terselesaikan. Dengan berat hati dia berjalan menuju ke gerbang keluar dari kota Ritz. Edward tidak khawatir dengan mereka karena kota ini adalah kota yang sangat aman dari kejahatan.
"Ed-chan, Chamuel juga akan ikut!"
"Lily juga!"
Edward terkejut karena tiba-tiba mendengar suara Chamuel dan Lily, dia segera menoleh dan melihat Chamuel dan Lily berada tepat di belakangnya.
“Bagaimana kalian tahu aku disini? Dan juga bagaimana kalian tahu tentang itu?”
Sejak dari awal, Chamuel sudah merasa aneh dengan Edward karena dia tidak seperti biasanya. Dia pun membuntutinya diam-diam bersama dengan Lily untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi dengan Edward sehingga menjadi seperti itu. Saat itu pun dia mendengar masalah tentang salah satu teman terbaik Edward yang menjadi gila setelah peristiwa itu.
“Ed-chan, firasat wanita itu kuat lho!”
Edward tahu kalau Chamuel terlalu keras kepala untuk mendengarkan perkataannya, dia pasti tidak akan tetap engikuti Edward walaupun Edward tidak mengizinkan mereka untuk ikut.
"Ed-chan, Chamuel sudah pernah bilang kalau Chamuel akan terus bersama Ed-chan apapun yang terjadi."
"Lily juga akan terus bersama Ed."
"Tapi!"
"Lagipula, Ed-chan kan tidak tahu dimana teman Ed-chan itu berada."
“Ugh!”
"Ed! aku punya berita buruk!"
Mereka terkejut mendengar suara Zadkiel yang tiba-tiba terdengar dari dalam kantong yang dibawa Edward. Itu adalah sihir yang memungkinkan untuk berbicara dengan seseorang dari jarak yang sangat jauh. Pengguna sihir itu sangatlah sedikit karena memang sangat sulit untuk menguasainya, karena itulah mereka menciptakan alat-alat sihir untuk sihir ini agar mereka tidak repot-repot menggunakan sihir yang merepotkan ini lagi meskipun harganya mahal.
"Zadkiel, ada apa?"
Zadkiel sangat panik saat dia mendengar salah satu bawahannya melaporkan hal yang sangat membuatnya terkejut, dia sama sekali tidak menyangka kalau Draconis dan Leonis akan bergerak lebih cepat dari perkiraannya.
"Draconis dan Leonis sedang menuju ke tempat temanmu berada!"
“A-apa?!”
Edward terkejut tidak bisa berkata apapun, dia tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya saat ini sampai-sampai mulutnya sama sekali tidak bisa berkata apapun. Edward merasa ketakutan membayangkan nasib apa yang akan menimpa Sharon ketika dia berhadapan dengan Draconis. Edward teringat betapa tidak berdayanya dia melawan Draconis dulu yang bahkan tidak bisa berbuat banyak, dia sangat takut Sharon akan mengalami nasib yang sama dengannya.
“Dimana dia sekarang?”
“Aku tidak tahu posisi tepatnya, tapi dia pasti berada di sekitar laut perbatasan Iume dan Lapha!”
Tanpa berpikir panjang Edward langsung berlari dengan sangat cepat agar dia bisa tepat waktu sebelum semua yang ada di bayangannya benar-benar terwujud.
Lily dan Chamuel pun segera mengikuti Edward yang berlari itu. Meskipun tubuh mereka seperti gadis kecil, Lily dan Chamuel sangatlah kuat, mereka bahkan bisa berlari seharian tanpa istirahat sama sekali.
Beruntung bagi Edward karena jarak antara kota Ritz dan laut perbatasan itu tidak terlalu jauh. biasanya perjalanan itu memakan waktu setengah hari kalau untuk berjalan kaki biasa, tetapi melihat kecepatan berlari Edward, dia bisa sampai hanya dengan waktu beberapa jam saja.
"Aku mohon! Semoga aku bisa tepat waktu!"
Sudah beberapa jam semenjak Edward mulai berlari dari kota Ritz, dia sama sekali tidak merasa kelelahan karena dia tidak mempunyai waktu untuk memikirkan itu. Akhirnya dengan kecepatan larinya yang sangat cepat, dia hampir sampai di laut laut perbatasan dari Iume dan Lapha. Tetapi meskipun seperti itu, dia sama sekali tidak tahu posisi pasukan rahasia dimana Sharon berada.
"Ed-chan, lebih baik kalau kita istirahat sebentar."
"Kalian istirahat saja, aku akan tetap melanjutkan untuk mencari Sharon."
"Ed-chan, ingatlah! Musuh kita adalah Draconis dan Leonis, kita harus menghadapinya dengan kondisi yang baik atau kita akan kalah."
“Ugh!”
Edward hanya terdiam mendengar perkataan dari Chamuel yang menurutnya tidak salah, tetapi Edward sangat ingin segera menyelamatkan Sharon sebelum semuanya terlambat. Edward masih beruntung karena dia diselamatkan oleh Lily, tetapi dia tidak berpikir kalau Sharon akan mengalami hal yang sama seperti dirinya.
"Tidak, aku akan tetap-."
Tiba-tiba Edward melihat sesosok Iblis yang sedang berjalan dari arah laut perbatasan, dia melihat ke arah Edward dan berjalan menuju ke arahnya. Iblis itu memakai pakaian yang sangat tertutup, bahkan Edward tidak bisa melihat wajahnya.
"Maaf, apa kau tau kota terdekat ada dimana?"
"Hmmm? Untuk apa kau menanyakannya?"
Iblis itu mulai sadar kalau dirinya sedang dicurigai oleh Edward dan yang lainnya walaupun dia rasa penyamarannya sudah sempurna. Iblis itu pun mencoba membuat alasann yang tidak akan membuat dirinya terkena masalah karena ini.
"A-aku hanya- benar! Aku hannya ingin menyewa penginapan untuk isti-."
"Ed-chan! Selama ada Chamuel yang imut ini, tidak akan kubiarkan Ed-chan terluka!"
"Kira Kira Be~am!"
Iblis itu terkejut dengan serangan laser berwarna pink dari tongkat Chamuel, beruntung dia mempunyai tubuh yang kecil dan gerakan yang cepat. Laser itu pun berhasil dihindarinya, tetapi dia sangat syok ketika melihat laser itu meledak dengan dahsyat dan membayangkan apa yang terjadi jika laser itu sampai mengenainya.
"Se-serem! A-apa kau berniat membunuhku!"
"Te~he."
"Chamuel, kau terlalu berlebihan."
"Maaf Ed-chan, Chamuel hanya merasakan bahaya darinya."
"Bahaya? Apakah dia sekuat itu?"
"Chamuel merasa dia akan jadi saingan baru Chamuel untuk cinta Ed-chan, Lily-chan saja sudah berat, apalagi ditambah satu lagi...membayangkannya saja sudah serem."
"Itu Cuma perasaanmu saja kan?"
"Ed-chan, firasat wanita itu sangat tajam lho."
"Ed, sudah tertangkap."
Tiba-tiba saat Edward berbicara dengan Chamuel, Lily sudah berhasil menangkap Iblis kecil itu. Iblis kecil itu terlihat melawan mau melepaskan diri dari pelukan Lily, tapi itu sama sekali tidak berguna, bahkan Edward saja tidak mampu melepaskan diri dari pelukan Lily.
"Oh...kerja bagus Lily!"
"Ya~"
"Tch! Lily-chan berhasil mendahului Chamuel."
"Sekarang mari kita lihat wajahnya."
Edward berjalan menghampiri Iblis itu, dia memegang kain yang menutupi wajahnya dan membuka kain itu.
"Eh?!"
Edward terkejut melihat Iblis itu ternyata masih anak-anak, bahkan dia memiliki tinggi yang sama dengan Chamuel. Iblis kecil itu wajah yang sangat manis dengan kulit cokelat kehitamannya, dia bahkan lebih manis dari kebanyakan anak seusianya. Dia memiliki rambut twintail pendek berwarna merah kehitaman, dan mata yang berwarna merah. dia juga memiliki dua tanduk di kepalanya dan juga telinga yang lancip.
“Geez! Apa-apaan sih kalian ini? Padahal aku hanya ingin tanya arah. Kenapa kalian sampai sejahat itu?”
"Anak kecil?"
"Jangan panggil aku anak kecil! Namaku Le- ehem! Lilith! Lilith!”
"Lilith? Kurasa Chamuel pernah mendengarnya...tapi dimana ya?."
"Ke-kenapa kalian bisa membongkar penyamaranku?!"
"Apa itu penyamaran? Dengar ya, percuma kalau kau menutupi seluruh tubuhmu jika tandukmu tetap kelihatan."
Wajah Iblis kecil itu pun mulai memerah seperti tomat yang sudah masak karena malu dengan penyamarannya yang konyol. Dia sudah berusaha untuk membuat penyamarannya sesempurna mungkin sehingga tidak ada yang bisa tahu siapa dirinya.
"A-aku sudah tahu itu! A-aku sengaja melakukannya untuk mengujimu!"
"Jadi Lilith, bisa kau katakan alasanmu?"
Chamuel perlahan mendekat ke arah Lilith dan mendekatkan mulutnya ke telinga Lilith dengan wajah yang menyeramkan.
"Ehem! biar Chamuel perjelas! Kalau kau berani membohongi Ed-chan, Chamuel akan menembakkan Kira Kira Beam lagi ke arahmu, dan kali ini Chamuel tidak akan meleset."
Lilith nampak ketakutan dengan Chamuel karena membayangkan apa yang terjadi jika sihir Chamuel itu benar-benar mengenainya sampai-sampai seluruh tubuhnya merasa merinding dengan itu.
"Aku...aku hanya ingin melihat kota manusia. Aku pernah mendengar dari teman baikku kalau kota manusia itu sangat menyenangkan.”
Lilith terlihat seperti jujur dengan apa yang dia katakan. Lilith selama ini tidak pernah keluar dari dunia Iblis karena menganggap dunia lain itu menakutkan baginya, tetapi ada seorang teman baiknya yang pernah berkunjung ke salah satu kota manusia, dia menceritakan kepada Lilith tentang banyak hal yang menarik di dunia manusia dan membuat mata Lilith sangat berbinar-binar penuh dengan rasa ingin tahu ketika mendengar itu.
"Tapi, jika kau masuk ke dalam kota seperti itu, maka kau pasti akan ketahuan dan diburu.”
Mendengar itu, Wajah Lilith pun menjadi semakin muram. Itu membuat Edward merasa tidak enak kepadanya, tetapi dia juga tidak bisa membantu apapun.
Lilith pun menghilangkan wajah muramnya yang membuat suasana canggung itu, dan berdiri. Sedari tadi, ada hal yang sangat mengganggu Lilith yaitu tentang Chamuel yang seorang malaikat bisa berada di Iume dan juga bersama-sama manusia. Seingat dia, manusia dan malaikat itu tidak bersahabat, walaupun mereka juga ttidak bermusuhan. Tetapi tetap aneh bisa bertemu malaikat di Iume.
“Ngomong-ngomong, kalian mau kemana? Dan kenapa manusia dan malaikat bisa bersama-sama?”
"Sebenarnya...kami adalah sepasang KE-KA-SIH. Ya kan Ed-chan?"
Lilith sangat terkejut mendengarnya. Selama ini Lilith belum pernah mendengar cerita tentang manusia dan malaikat bisa menjadi kekasih. Bahkan jika dipikir-pikir, itu adalah hal yang mustahil karena suatu ras, tidak bisa menikah dan mempunyai anak denganras yang berbeda darinya.
"Ke-kekasih?"
"Jangan berbicara yang aneh-aneh, dasar bodoh! Kami ingin menyelamatkan temanku dari Draconis dan Leonis tapi aku tidak tahu tempatnya."
Pasukan itu adalah pasukan yang tidak banyak diketahui orang, karena mereka adalah pasukan rahasia yang dibentuk untuk mengejutkan para Iblis yang mau menyerang kota Ritz, oleh karena itu mereka selalu berpindah-pindah dan selalu mengganti posisi mereka, dan mereka biasanya juga melakukan penyerangan ke benteng-benteng para Iblis di dunia Lapha.
Lilith sangat tahu tentang Draconis karena dia sangat terkenal diantara para Iblis. Dia bahkan bisa menjadi salah satu dari Tujuh Dosa besar meskipun dia tidak berasal dari keluarga iblis tingkat atas.
"Aku tahu dimana dimana Draconis dan Leonis akan menyerang, tapi..."
Edward menundukkan kepalanya memohon agar Lilith memberitahu dimana tempat Draconis menyerang. Edward sudah tidak ingin kehilangan anggota keluarganya yang sangat berharga untuknya untuk yang kesekian kalinya. Dia sudah muak melihat orang yang sangat berharga untuknya pergi meninggalkannya untuk selamanya.
"Tolong katakan kepadaku dimana itu!"
Lilith tidak tahu kenapa Edward sampai seperti itu hanya demi teman yang bahkan tidak mempunyai ikatan darah dengannya. Lilith hampir tidak pernah menemukan iblis yang rela berbuat sejauh itu demi temannya. Bahkan terkadang sesama teman pun bisa saling membunuh. Mereka para iblis sangat menjunjung tinggi harga diri mereka dan bahkan sangat sulit untuk mereka bisa menundukkan kepala mereka.
"Baiklah aku akan mengantar kalian kesana, tetapi kenapa kau sampai seperti itu hanya untuk menyelamatkan temanmu?"
"Dia adalah temanku yang sangat berharga, bahkan sudah aku anggap sebagai keluargaku sendiri. Jadi tolong! Bisakah kau memberitahu dimana tempatnya!”
Lilith pun merasa tertarik dengan Edward yang rela melakukan apapun untuk menyelamatkan temannya itu. Dia tidak menyangka kalau Edward akan menganggap temannya sebagai keluarga sendiri.
"K-kalau begitu, bisakah k-kita menjadi teman?"
“Tentu saja dengan senang hati! Ngomong-ngomong, aku belum memperkenalkan diri. Namaku Edward, malaikat disana itu adalah Chamuel, dan itu Lily. Senang bertemu denganmu, Lilith!"
Akhirnya setelah selama ini, dia berhasil mendapatkan teman dari ras lain pertamanya. Dia pun nampak sangat senang dengan itu, tetapi dia penasaran sebenarnya Lily dari ras apa. Bagi dia, Lily tidak terlihat seperti ras manusia, dan juga malaikat.
“Umu! Aku juga! Senang bertemu denganmu Ed!”
Chamuel terlihat tidak suka dengan Lilith yang mulai mempunyai ketertarikan kepada Edward, meskipun hanya sebatas teman dan tidak lebih. Tetapi Chamuel merasa firasatnya yang mengatakan ada rival baru memang benar adanya, perasaan itu mungkin juga bisa terus tumbuh seiring berjalannya waktu.
"Ed-chan, bolehkah aku menembaknya lagi?"
Lilith yang merasakan bahaya itu pun langsung bersembunyi di balik pohon. Dia masih trauma dengan laser berwarna pink Chamuel yang dia keluarkan tadi yang bisa meledakkan apapun.
“Eek!”
"Hentikan! dasar bodoh!"
"Tch!"
“Jadi Lilith, bisakah kau menolong kami? Aku mohon!”
“Umu! Kewajiban teman adalah menolong teman yang sedang kesulitan. Ikuti aku temanku, Ed!”
ns 15.158.61.43da2