Matahari mulai bersinar terang menampakkan cahaya dan kehangatannya mengusir kabut pagi yang tebal di hutan Elf, udara disana sangatlah sejuk dan menyegarkan siapapun yang menghirupnya. Di pagi yang sempurna itu terdapat Edward yang tengah melatih dirinya di hutan dekat dengan air terjun sendirian, selama ini dia terus melatih dirinya agar semakin menjadi kuat untuk melindungi apa yang berharga bagi dirinya, terlihat otot-otot hasil latihan dia selama ini yang membentuk di tubuhnya.
"Ed-chan aku sudah datang lho."
Di tengah latihannya itu dia mendengar suara Chamuel yang datang menjemputnya dari latihan karena hari itu adalah yang spesial terutama bagi para Elf, hari itu adalah hari dimana Evelyn akan diangkat untuk menjadi pemimpin yang baru menggantikan Heldalf yang telah mundur dari posisinya sebagai raja.
"Huh...sudah waktunya untuk bersiap-siap ya."
Chamuel mendekat ke arah Edward yang telah menghentikan latihannya karena mendengar suaranya, lalu dia menatap ke tubuh Edward yang tengah bertelanjang dada itu.
"A-apa?"
"(stare) Jii~"
Edward mulai risih dengan Chamuel yang terus menerus menatapnya, entah kenapa dia merasakan sesuatu yang tidak enak akan terjadi.
"A-apa ada sesuatu yang salah?"
"Tidak, Chamuel hanya berpikir kalau Ed-chan itu punya tubuh yang bagus ya?"
Seketika Edward langsung merinding mendengarnya, memang selama ini mereka telah bersama-sama tetapi entah kenapa pada saat dia berduaan dengan Chamuel, dia merasakan ancaman yang sangat besar melebihi setiap musuh yang dia hadapi sampai sekarang. Edward teringat fakta bahwa tidak ada hal baik yang terjadi saat dia berduaan dengan Chamuel, selama ini dia beruntung karena disekitarnya ada Lily, Lilith, dan Sharon.
Edward segera memakai cincin yang pernah diberikan Chamuel agar dia tahu apa yang dipikirkan Chamuel sekarang tetapi dia sama sekali tidak mendengar apapun.
"Kukukuku apa menurut Ed-chan pikiran Chamuel bisa dibaca dengan itu?"
Edward pun mulai mengeluarkan keringat dingin, dia mulai mundur melihat Chamuel yang semakin mendekat ke arahnya.
"(gulp) A-apa yang mau kau lakukan?"
"Hmmm...Chamuel gak mau ngapa-ngapain sih tapi...(chuckle)"
Wajah Chamuel mulai kelihatan seperti kakek-kakek mesum dengan mulutnya yang tersenyum lebar dengan air liurnya yang terlihat mau keluar dan matanya yang terus melihat Edward.
"C-Chamuel?!"
Edward sudah bersiap-siap untuk kabur meskipun dia tidak tahu bisa atau tidak untuk kabur dari Chamuel tetapi itu lebih baik daripada hanya berdiam diri saja, namun di dalam situasi genting itu datanglah Lily yang selalu muncul di belakang Chamuel secara tiba-tiba entah dari mana.
"Jii~(stare)"
Selama ini Edward sangat penasaran dengan Lily yang bisa muncul dan menghilang secara tiba-tiba tanpa ada yang menyadari tetapi seperti biasanya juga, ketika Lily ditanya tentang hal itu, dia hanya menjawab dengan muka datar seolah-olah tidak tahu dengan apa yang dibicarakan.
Chamuel pun merasakan keberadaan seseorang di belakangnya dan segera menoleh, dia sangat terkejut melihat Lily yang telah berdiri tepat dibelakangnya.
"Li-Lily-chan!"
"Chamu, mendahului itu tidak boleh."
"Huh...Chamuel rasa gak ada pilihan lain, Chamuel akan coba lain waktu."
Edward merasa lega karena dia telah terhindar dari bahaya yang sangat buruk, dia tidak tahu apa yang akan terjadi jika Lily tidak ada disitu.
"Terima kasih Lily!"
"Ya~"
Edward segera memakai bajunya dan pulang ke istana bersama Chamuel dan Lily untuk mrngikuti upacara penobatan Evelyn sebagai pemimpin kerajaan Elf yang baru. Evelyn sangat dicintai rakyat dari kerajaannya karena dia terkenal dengan kebaikan hatinya yang selalu membantu para rakyat yang kesusahan tanpa pamrih, dia bahkan sangat memperhatikan orang-orang di kerajaannya dan selalu berusaha keras agar mereka dapat hidup enak, mungkin itulah alasan terbesar Heldalf memilih Evelyn sebagai penerusnya dibandingkan kakaknya, Kenaz.
Setelah berjalan cukup lama, Edward pun sampai di istana kerajaan Elf, disitu dia langsung ditarik oleh para pelayan menuju sebuah kamar untuk berdandan karena Edward adalah tamu kehormatan dan tamu kehormatan harus tampil rapi dan bagus ketika dipandang.
Rambut Edward yang tadinya acak-acakan pun disulap menjadi sangat rapi sampai-sampai Edward sendiri terkejut melihatnya, dia pun dipakaikan baju berwarna putih dengan jas berwarna hitam dengan bunga di dadanya, dia juga memakai celana dan sepatu yang berwarna hitam.
"Edward-sama, bagaimana?"
"Hmmm...kurasa bagus...mungkin."
Selama ini Edward tidak pernah memperhatikan penampilannya, dia bahkan hampir tidak pernah melihat dirinya sendiri di cermin, dia hanya sibuk memikirkan untuk menjadi kuat dan menghentikan perang yang tak kunjung berakhir, oleh karena itu dia sama sekali tidak tahu apakah penampilannya sekarang bagus atau tidak apalagi dia juga tidak terlalu mengerti tentang gaya seorang bangsawan.
Pintu kamar itu pun terbuka dan disitu dia mendapati Chamuel, Lily, Lilith, dan Sharon yang juga telah didandani juga, mereka sangat terlihat berbeda dari biasanya dengan gaun yang mereka pakai membuat penampilan mereka seperti orang dewasa.
"Ed-chan! Bagaimana penampilan kami?"
"Aku tidak mengerti tapi...bukannya itu bagus?"
Chamuel terlihat sangat tidak puas dengan itu, dia sudah mengharapkan kalau Edward akan memuji dengan kata-kata indah yang bisa membuat hatinya senang.
"Mum...Apa-apaan dengan jawaban itu."
Sharon yang sudah tahu itu pun hanya bisa menggelengkan kepala, dia sudah tahu kalau Edward bukanlah orang yang pandai memuji atau pun merayu wanita dengan kata-kata indah, baginya Edward itu seorang yang jujur dengan kata-kata yang dia ucapkan.
"Jeez! Ed, seperti biasa kau tidak pandai memuji."
"Mau bagaimana lagi kan, selama ini aku tidak pernah mempunyai pacar atau apapun."
"Mum...bukannya Ed-chan sudah memiliki harem yang imut-imut!"
"Aku akui kalau kalian ini ya...imut mungkin tapi..."
"Tapi?"
Edward pun menunduk dengan muka yang muram dan menutupi mukanya dengan kedua tangan.
"Yang aku inginkan hanyalah pasangan yang biasa, kenapa...kenapa semua malah..."
Selama ini Edward terus berkhayal suatu dia akan mempunyai pacar dan hidupnya akan menjadi indah, dia bahkan selalu berdoa ketika melihat bintang jatuh di langit agar bisa menemukan pasangan hidupnya.
"Bahkan Sharon yang dulu aku sukai sekarang malah..."
Wajah Sharon langsung memerah karena malu mendengar kata-kata yang Edward ucapkan barusan, dia memegangi kedua pipinya dengan telapak tangan dengan wajah yang merah seperti tomat.
"Su-suka!"
Chamuel terlihat sangat kesal dengan ucapan Edward barusan, dia pun tersenyum dengan raut muka yang nampak kesal, tetapi ada yang lebih mengerikan dari itu, Lily yang dari tadi diam pun juga terlihat kesal dengan ucapan Edward barusan dan menatap Edward dengan tatapan yang mengerikan.
"Ed!"
Edward terkejut melihat Lily yang mengeluarkan tatapan yang mengerikan.
"Tu-tunggu Lily!"
"TER-TANG-KAP!"
Tiba-tiba Lily berada di depan Edward dan memeluknya dengan sangat kuat yang bahkan Edward merasa sangat sulit untuk bisa melepaskan diri dari pelukannya.
Dari arah pintu, datanglah Kenaz yang berpakaian sangat rapi, dia bermaksud untuk memanggil Edward dan yang lainnya agar segera datang ke tempat dimana upacara itu berlangsung.
"Semuanya! Sudah waktunya untuk menghadiri upacara."
"Lily, cepat lepaskan, kita harus segera menghadiri upacara."
"No!"
Edward dan yang lainnya pun segera bergegas menuju ke tempat dimana upacara penobatan itu dilakukan, tempat itu adalah di altar yang sudah turun-temurun digunakan untuk menobatkan raja kerajaan Elf, tetapi ini adalah pertama kalinya dalam sejarah kerajaan Elf ada wanita yang diangkat menjadi seorang raja. Sangat banyak rakyat yang datang untuk melihat upacara itu, bahkan mereka sampai rela berdesak-desakan hanya untuk melihat upacara penobatan itu.
"Woah...banyak sekali!"
"Itu wajar, Evelyn adalah sosok yang sangat dicintai semua orang di kerajaan ini."
Edward mulai khawatir dengan Kenaz karena tahta yang selama ini Kenaz idam-idamkan akan menjadi milik adiknya sendiri.
"Apa kau tidak apa-apa Kenaz?"
"Saya sudah tidak apa-apa, mulai sekarang yang saya inginkan hanyalah menjadi orang baik dan membantu orang-orang."
Kenaz benar-benar sudah berubah setelah pertarungan itu, dia menjadi seorang yang sangat baik, ramah, dan murah senyum, dia bahkan juga sering membantu para rakyat dan turut berpartisipasi juga dalam segala kegiatan sosial yang diadakan.
Rakyat pun mulai bersorak setelah melihat Evelyn datang, dia memakai gaun berwarna putih yang panjang dan juga memakai sarung tangan panjang dengan pita di lengannya.
Evelyn berjalan perlahan menuju altar yang disana sudah berdiri Heldalf dan Akiva yang telah menanti kedatangannya, dia pun lalu melirik ke arah tempat tamu spesial dan melihat Edward yang sedang berdiri karena Lily sama sekali tidak mau melepaskan pelukannya, secara perlahan dia menaiki tangga di altar itu lalu berlutut di hadapan ayahnya dengan tangan kanannya mengepal menyentuh tanah dan siku tangan kirinya diletakkan di lutut kaki kirinya.
Heldalf pun lalu mengambil mahkota emas dengan berbagai macam permata yang berada di atas bantal bantal berwarna merah yang dibawa oleh Akiva dan mulai memakaikannya ke atas kepala Evelyn, dia lalu mengambil tongkat emas yang dipegang oleh pelayannya dan memberikannya kepada Evelyn.
"Dengan ini kau resmi menjadi raja putriku."
Evelyn pun bangkit dan berdiri dengan penuh wibawa, dia lalu berjalan menuju tepi altar itu dan menghadap para rakyat yang telah menunggunya untuk berbicara.
"Para orang-orang tercintaku, aku berterimakasih atas segala yang kalian lakukan, aku sangat senang kalian menghadiri upacara penobatan ini demi aku."
Evelyn menatap ke arah Edward yang sedang berdiri di ruangan khusus tamu spesial, dia seperti ingin mengatakan sesuatu tetapi tidak mempunyai cukup keberanian untuk melakukannya. Edward pun menyadari tatapan Evelyn dan dia tersenyum dan mengangkat jempolnya, itu memberikan keberanian kepada Evelyn untuk mengatakan sesuatu yang ada di hatinya.485Please respect copyright.PENANArmE7vL6EkD
485Please respect copyright.PENANAoN7xq45QAC
"Aku raja Evelyn, dengan ini mengundurkan diri."
Semua yang berada di upacara itu sangat terkejut dengan apa yang dikatakan Evelyn, mereka sampai tidak bisa berkata apa-apa sama sekali dan hanya bisa bengong mencoba mencerna apa yang baru saja dikatakan Evelyn.
"Tu-tunggu putriku, a-apa yang kau katakan tiba-tiba?"
"Aku menyadari kelemahanku ayah, untuk menjadi raja adalah sebuah tanggung jawab besar, seorang raja harus mempunyai pengetahuan, kebijaksanaan, dan pengalaman yang luas, sedangkan aku masih kurang dalam semuanya."
"T-tapi dalam aturan seorang raja harus mempunyai keturunan sebelum dia bisa mengundurkan diri!"
Evelyn berpikir sejenak untuk mengatasi masalah ini, dia tidak bisa melawan aturan yang sudah ditetapkan walaupun dirinya adalah seorang raja sekarang, akhirnya Evelyn menemukan jawaban yang tidak kalah mengejutkannya.
"Kalau begitu, aku raja Evelyn mengangkat saudaraku Kenaz untuk menjadi penggantiku sementara."
Semua orang terkejut untuk kedua kalinya, di dalam sejarah kerajaan Elf baru kali ini ada seorang raja yang menunjuk orang lain sebagai penggantinya untuk sementara.
"Tu-tunggu Evelyn!"
"Aku sudah membulatkan tekadku, aku akan pergi dari kerajaan ini untuk berpetualang dan melihat besarnya dunia ini, aku akan mencari apa yang kurang dari diriku dan suatu hari aku pasti akan kembali lagi untuk menjadi raja yang hebat yang akan memajukan kerajaan Elf."
Semua orang terdiam karena kagum dengan Evelyn, bahkan Edward pun tidak menyangka kalau Evelyn yang sebelumnya dia lihat hanya seperti putri kecil yang polos dan kalem menjadi seseorang seperti sekarang.
"Berpetualang? Dengan siapa?"
Evelyn menoleh dan menunjuk ke arah Edward, semua orang pun ikut menoleh ke arah yang Evelyn tunjuk dengan jarinya.
"Aku akan ikut dengan pahlawan yang menyelamatkanku, Edward-sama."
"Eh?"485Please respect copyright.PENANAwqWxkzbqJV
485Please respect copyright.PENANAeN5j7JDyQP
Mata Edward terbelalak saat mendengar kalau Evelyn mau ikut dengannya, dia bahkan tidak pernah berpikir sekalipun kalau si putri kecil itu akan mengatakan hal yang seperti itu.
"Dan aku juga akan mengatakan ini, aku menyukaimu Edward-sama."
"Eh? Tunggu, apa?!"
Chamuel dan yang lainnya terlihat tidak senang dengan ini, Chamuel tahu kalau suatu saat akan lebih banyak wanita yang akan datang seiring waktu karena itu adalah sesuatu yang telah tertulis oleh legenda, dia sudah tahu itu tetapi tetap saja dia merasa tidak suka.
"Aku menyukaimu semenjak kau menyelamatkanku saat itu."
"Tunggu!"
Chamuel dan yang lainnya berpikir itu wajar kalau Evelyn akan jatuh cinta apalagi setelah Edward membiarkan dirinya tertusuk dan terluka parah untuk melindungi Evelyn yang bahkan dia baru beremu dengannya, setiap wanita pasti akan mendambakan seorang laki-laki yang akan mengorbankan nyawanya untuk melindunginya.
"Ed-chan, sudahlah menyerah saja, kalau wanita sudah berkata seperti itu, mustahil untuk menghentikannya."
"Tapi-"
"Aku mohon Edward-sama! Izinkan aku bersamamu."
Para rakyat kerajaan Elf pun mulai berteriak membantu Evelyn agar Edward membiarkannya ikut.
"Sudah bawa saja, kau laki-laki kan? Tanggung jawablah dengan apa yang kau perbuat!"
Akhirnya karena dibantu rakyat yang terus menerus berteriak kepada Edward agar Evelyn diizinkan untuk ikut, dengan berat hati Edward pun menyetujuinya, dia sama sekali tidak menyangka kalau kebaikannya akan menjadi seperti ini.
"Baiklah aku menyerah."
"Terima kasih Edward-sama! Aku menyukaimu!"
Para rakyat pun mulai bertepuk tangan dan merayakan hari yang bahagia itu, mereka sudah menganggap Evelyn sebagai putri mereka sendiri jadi mereka juga ikut bahagia ketika putri kecil itu mulai tumbuh dewasa dan menemukan pria yang dia suka. Sedangkan bagi Edward itu adalah bencana, dia tidak tahu apa yang akan dikatakan Zadkiel saat mereka bertemu lagi nanti, dia pasti akan benar-benar berpikir kalau Edward adalah seorang Lolicon yang gemar mengajak gadis kecil untuk ikut bersamanya.
ns 15.158.61.39da2